Anda di halaman 1dari 3

Nama : Intan Mayang Sari

NIM : 858439352

1. Jelaskan asumsi mengenai Pendidikan Anak Usia Dini dan bagaimana


implikasinya dalam pendidikan anak usia dini

Asumsi mengenai pendidikan anak usia dini saat ini khususnya di daerah-daerah terpencil kurang
mendapat perhatian pemerintah. Pasalnya, pendidikan anak usia dini banyak memerlukan media
pembelajaran dan fasilitas lainnya yang dapat mendukung tumbuh kembang anak usia dini. Pada usia
dini, anak belum bisa berpikir secara abstrak, maka dari itu diperlukan sebuah media pembelajaran
konkret yang dapat membantu siswa mengkonstruk pemahamannya. Disamping itu, guru di
pendidikan paud kurang mendapatkan fasilitas yang layak. Sehingga hal tersebut juga menjadi faktor
penghambat bagi guru untuk mengembangkan potensinya.

Pembahasan:

Anak usia dini belum mampu berpikir secara abstrak. Anak usia dini berada pada tahap pra
operasional dimana dalam membangun pemahaman siswa, diperlukan peran guru. Guru sebagai
fasilitator perlu menyediakan media pembelajaran yang bersifat konkret. Anak usia dini cenderung
meniru sikap orang-orang disekitarnya. Maka dari itu, pihak sekolah dapat mengajarkan atau dapat
melakukan penanaman karakter yang baik sejak usia dini. Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi, ini merupakan kesempatan bagi guru untuk membantu siswa dalam membangun
pemahamannya mengenai hal mulai dari sederhana sampai yang paling kompleks sekalipun.

Sehubungan dengan ini, setiap pendidik harus mengetahui dan selayaknya memahami seluruh proses
dan tugas perkembangan anak. Pengetahuan mengenai proses perkembangan dengan segala
aspeknya itu sangat bermanfaat, menurut Muhibbin Syah (2005), pengetahuan itu dapat digunakan
untuk :

1. Guru dapat memberikan layanan bantuan dan bimbingan yang tepat kepada para siswa,
relevan dengan tingkat perkembangannya
2. Guru dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan timbulnya kesulitan belajar siswa
tertentu, lalu segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.
3. Guru dapat mempertimbangkan waktu yang tepat untuk memulai aktivitas proses belajar-
mengajar bidang studi tertentu
4. Guru dapat menemukan dan menetapkan tujuan-tujuan pengajaran materi pelajaran atau
pokok bahasan pengajaran tertentu.

2. Rumusan Indikator

No Domain Indikator
1. Kognitif 1.Pembiasaan pengenalan benda-benda baru.
2. Pembiasaan pengenalan lingkungan baru
3. Pembiasaan pengenalan cara-cara baru.
4. Pembiasaan mau bertanya
5. Pembiasaan eksplorasi lingkungan
6. Pembiasaan mengemukakan ide
7. Pembiasaan berpikir luwes/fleksibel (dengan berbagai alternatif/ kreatif)
8. Pemecahan masalah dalam kehidupan sehari hari dengan berbagai cara
(di rumah, di sekolah, dan tempat bermain)
9. Ketekunan menyelesaikan tugas
10.Penerapan pengetahuan/pengalaman ke dalam konteks baru
3. Penjelasan dan contohnya terkait lima karakteristik strategi asesmen informal.
a. Membentuk hubungan antara guru sebagai pendidik dengan anak yang di didik.
Contoh : Jika gurunya aktif dan kreatif, maka peserta didik pun akan bersemangat dalam
belajar dan senang menerima materi pembelajaran .
b. Berpusat pada anak ( child centered ), bukan berpusat pada guru ( teacher centered )
Contoh : harus memberi ruang bagi siswa untuk belajar menurut ketertarikannya,
kemampuan pribadinya, dan gaya belajarnya.
c. Terkandung dalam kurikulum (terjalin dan saling mendukung)
Contoh : pendidikan merupakan agenda yang secara rutin berlangsung dalam rangka
peningkatan kualitas pendidikan di negara berkembang.
d. Berkelanjutan dan kumulatif
Contoh :
e. Berdasar pada banyak teori tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Contoh :

4. lima kelebihan dan lima kelemahan ceklis


Kelebihan ceklis
a. Ceklis mudah digunakan, dan hanya memerlukan latihan kecil.
b. Tersedia kapan saja diperlukan.
c. Bersifat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai strategi penilaian.
d. Guru dapat mengevaluasi dalam suasana yang menyenangkan dan mendapat hasil yang
diperlukan.
e. Perilaku dapat sering dilakukan, setiap ada informasi baru, guru dapat memperbaharui
catatanya.

Kelemahan ceklis
a. Memerlukan waktu dalam penggunaannya.
b. Membuat catatan dapat mengurangi waktu bermain dengan anak didik.
c. Guru harus dapat mengatur waktu sehingga dalam menggunakannya, tidak mengganggu
proses pembelajaran.
d. Guru akan menemui kesulitan, jika tidak terbiasa menggunakannya.
e. Ceklis bukanlah suatu instrumen, tetapi merupakan format untuk mengorganisasikan
sasaran belajar atau indikator.

5. A. Identitas Anak
a. Seorang anak perempuan berumur 4-5 tahun yang bernama Fira
b. Berambut Panjang
c. Memiliki kulit sawo matang
d. Anak yang aktif

B. Proses wawancara

1. Persiapan : Pada tahap ini dilakukan perkenalan antara guru dengan orang tua anak.
Melakukaan sedikit banyak perbincangan sehingga akhirnya mendapatkan izin dari
orang tua.

2. Pembukaan : Pada tahap ini dilakukan pendekatan antara guru dan anak, bertanya tentang hal
yang ia sukai sehingga sang anak akhirnya merasa nyaman dan mau untuk di
wawancara.

3. Pelaksanaan Wawancara : Pada tahap ini dilakukan proses wawancara antar guru dan anak

Guru : Halooo, Selamat pagi anak baik, Boleh perkenalkan nama kamu?
Anak : Halo, nama aku bayu (sambil malu-malu)

Guru : Halo bayuu, Ibu boleh betanya kepada bayu tidak?

Anak : Boleh.

Guru : Baik, Bayu apakah kamu mempunyai hobi atau sesuatu yang kamu suka untuk dilakukan?

Anak : Punya, aku suka menyanyi dan aku sangat ingin menjadi penyanyi

Guru : Wah, cita-cita kamu hebat sekali. Bayu apakah kamu sering menyanyi didepan orang tua
atau teman teman kamu?

Anak : iya, aku sangat suka menyanyi dan sering bernyanyi didepan orang banyak.

Guru : Apakah saat bayu bernyanyi didepan umu, bayu merasa gugup?

Anak : Tidak, aku tidak pernah gugup. Aku kan sangat suka bernyanyi!

Guru : Anak yang sangat hebat, jika suatu saat bayu menjadi seorang penyanyi, apakah bayu
akan sangat percaya diri tampil didepan orang banyak?

Anak : Tentu saja! aku sangat berani dan aku akan sangat hebat!!!!

Guru : Tentu, kamu merupakan anak yang sangat hebat. Orang tua mu pasti akan sangat
bangga!

4. Penutup : Pada tahap ini dilakukan proses akhir wawancar antara bayu dan guru.

Guru : Baik bayu, kamu memang anak yang hebat, kamu pasti akan mennjadi penyanyi yang
sukses! baik, sekian ya wawancara kita. Ibu guru senang sekali mewawancara calon
penyanyi yang hebat ini, Selamat pagi anak baik.

Anak : Dadahh.

C. Setting Lokasi : Dilakukan di Sekolah/Taman Kanak-kanak

Waktu dan suasana : Waktu pada pagi hari dengan suasana yang ramai namun tenang

D. Alat dan Bahan : Alat dan bahan yang digunakan oleh guu antara lain sebuah Kamera yang
digunakan untuk merekam pembicaraan serta sebuah skrip yang telah disiapkan
berisi tentang pertanyaan yang akan ditanyakan.

Pembahasan :

Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan
pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Oleh karena itu, teknik
wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data, misalnya untuk penelitian tertentu.

Anda mungkin juga menyukai