Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN HEMATEMESIS

No. Dokumen Revisi Halaman

1232/I.SPO.DIR/RSMMB 1 1/3
/IX/2018

Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit
Mitra Medika Bondowoso
STANDAR Tanggal Berlaku
PROSEDUR 1 September 2018
OPERASIONAL
dr.MUNIF AMAR
NIK.005.01.2011

Hematemesis adalah muntah darah berwarna merah


Pengertian segar/kehitaman yang berasal dari saluran cerna bagian atas.

1. Menghentikan perdarahan pada saluran makanan bagian


Tujuan atas.
2. Mencegah timbulnya shock akibat hypovolemia.
1. SK Direktur No. 428/I.PER.DIR/RSMMB/VIII/2018
Kebijakan tentang kebijakan umum manajemen dan pelayanan
rumah sakit mitra medika bondowoso
2. SK Direktur No. 432/I.PER.DIR/RSMMB/VIII/2018
tentang penyelenggaraan pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI) di rumah sakit mitra medika
bondowoso
3. SK Direktur No. 430/I.PER.DIR/RSMMB/VIII/2018
tentang sasaran keselamatan pasien rumah sakit mitra
medika bondowoso
A. PERSIAPAN ALAT
Prosedur 1. Cairan elektrolit : Ringer Laktat, dextrose 5% atau PZ,
Asering
2. Cairan kristaloid : Dextran
3. Peralatan memasang infus sesuai SPO
4. Spuit 3 cc/ 5 cc / 10 cc
5. Tabung 02
6. Nasal kanul
7. Peralatan memasang NGT sesuai SPO
8. Obat PPI (proton pump inhibitor)
9. Obat golongan vasoaktif (somatostatin)
10. APD : handscoon, apron, sepatu boot, masker

192
PENATALAKSANAAN HEMATEMESIS

No. Dokumen Revisi Halaman

1232/I.SPO.DIR/RSMMB 1 1/3
/IX/2018

B. PERSIAPAN PASIEN 2/3


1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Baringkan pasien dengan posisi aman dan nyaman

C. PELAKSANAAN
1. Initial Assessment
Tahapan ini terdiri dari anamnesis yang akurat,
pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan
laboratorium dasar yang berkaitan dengan situasi
pasien.
2. Cuci tangan 6 langkah
3. Pasang APD
4. Resusitasi
a. Riwayat perdarahan < 500 ml, cukup observasi,
kalau perlu infus cairan elektrolit : Ringer laktat,
dextrose 5% atau PZ. Bila karena Cirrhosis RL
diganti R. Acetat.
b. Perdarahan antara 500 – 1000 ml, segera pasang
infus setelah diambil darah untuk pemeriksaan
laboratorium dan reaksi silang, kalau perlu mintakan
darah (bila Hb < 9 gram % pada pemeriksaan
berulang).
c. Perdarahan lebih dari 1 L, segera infus cairan
elektrolit dan mintakan darah biasa (Whole blood),
tak perlu fresh meskipun Hb masih diatas 9 gram % ;
permintaan darah selanjutnya cukup sel darah
merah yang dipadatkan (packed red cell atau PRC),
bila tidak jelas ada gangguan faal hemostasis.
d. Bila penderita presyok/syok, segera pasang 2 infus
pada tempat yang berlainan. Cairan kristaloid
diberikan dengan tetesan cepat (grojog atau guyur),
pada jam pertama dapat diberikan 1 – 2 liter bila
syok berat ; dapat ditambah cairan koloid (haemaccel
atau dextran) bila tekanan darah tidak meningkat
setelah 1 – 2 jam, asal jangan melebihi 1 liter dalam
24 jam. 3/3
e. Jangan lupa memberi O2 lewat kateter nasal, bila
tampak tanda-tanda syok berat dengan sianosis.
5. Pasang Naso-Gastric Tube (NG-Tube)
Bila keadaan umum penderita tampak lebih baik,
untuk aspirasi dan lavas lambung dengan air biasa bila
193
PENATALAKSANAAN HEMATEMESIS

No. Dokumen Revisi Halaman

1232/I.SPO.DIR/RSMMB 1 1/3
/IX/2018

Unit Terkait Rawat inap


IGD

194

Anda mungkin juga menyukai