Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen pengampuh :
Disusun oleh :
UNIVERSITAS RIAU
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat ALLAH Yang Maha kuasa atas segala rahmat dan
hidayathnya. sehingga makalah ini dapat tersusun dengan rapi dan sampai dengan
selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan saran. Saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN`
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2.3.Pelaksaan Pelatihan
3.1 Kesimpun
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur profesi tertentu yang
disesuaikan dengan teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta
memperbaiki kecakapan dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan keterampilan.[
pelatihan sebagai sebuah konsep program yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan seseorang berkembang sangat pesat dan modern perkembangan model pelatihan
saat ini tidak hanya terjadi pada dunia usaha akan tetapi pada lembaga-lembaga profesional
tertentu model pelatihan perkembangan pesat sesuai dengan kebutuhan belajar proses belajar
asesmen sasaran dan tantangan lainnya titik model pelatihan pada awalnya berkembang pada
dunia usaha terutama melalui pedagang tradisional dalam sebuah magang pada dunia usaha
kegiatan belajar membelajarkan dilakukan oleh seorang warga belajar dan seorang sumber
belajar maka dalam perkembangan selanjutnya interaksi edukatif yang terjadi tidak hanya
melalui perorangan akan tetapi melalui persebaran, model pelatihan juga disebut sebagai
bentuk pelaksanaan pelatihan yang di dalamnya terdapat program pelatihan dan tata cara
pelaksanaanya”.
1.3. Tujuan
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Wilayah pesisir merupakan suatu wilayah pertemuan antara daratan dan lautan yang
menghasilkan suatu aktivitas manusia di darat dan dilaut yang saling bersinergi
memberikan dampak sosial ekonomi pada wilayah darat (Pramono & Sulistyarso,
2013). Berbagai aktivitas ekonomi dapat dilakukan oleh masyarakat dalam mengelola
dan memanfaatkan wilayah pesisir untuk meningkatkan kesejahteraannya. Untuk itu
diperlukan upaya pengembangan ekonomi berbasis lokal secara sinergis antara
pemerintah daerah serta masyarakat sekitar dalam menciptakan sebuah lapangan
pekerjaan baru dan meransang pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut (Leigh &
Blakely, 2016). Pengembangan wilayah dapat dilakukan melalui pengelompokkan
suatu wilayah berdasarkan potensi lokal yang dimiliki berdasarkan unggulan
sektornya (Safitri et al., 2018). Pengelompokkan ini dapat menjadi penentu kebijakan
untuk pengembangan suatu wilayah itu sendiri (Fundeanu, 2015). Selain itu,
keberadaan infrastruktur juga menjadi penentu untuk pengembangan suatu wilayah,
terutama soal investasi yang akan masuk pada daerah tersebut(Alecsandru & Raluca,
2015)
Konsep ini muncul dari dua yakni antara kegagalan dan harapan. Kegagalan yang di
maksdudkan adalah gagalnya model pembangunan ekonomi dalam menanggulangi
kamiskinan dan lingkungan yang berkelanjutan. Sedangkan harapan muncul karena
adanya alternatif pembangunan yang mengutamakan nilai-nilai demokrasi, persamaan
gender, persamaan antara generasi, dan pertumbuhan ekonomi yang memadai.
Konsep pemberdayaan pada awalnya muncul sebagai kritik terhadap paradigma
pembangunan yang menepatkan negara terlalu domino dalam melaksakan
pembangunan. Posisi sentral negara terlihat dari mulai perencanaan sampai pada
tahap pelaksanaan dan evaluasi. Konsep pemberdayaan ini berasumsi bahwa
pembangunan akan berjalan lancar apabila masyarakat di beri kesempatan atau berhak
mengelolah sumber daya yang ada untuk kepetingan masyarakat itu sendiri.
Memberdayakan masyaraka yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan
masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat
yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri dari perengkap
kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah
meningkatkan kemampuan dan meningkatakan kemandirian masyarakat
harus memberikan berbagai macam program pemberdayaan bagi masyarakat
melalui berbagai macam kegiatan pelatihan yang memang mampu
meningkatkan keberdayaanmasyarakat-nya. Ketika masyarakat tersebut sudah
mencapai pada satu titik dimana mereka berdaya, maka masyarakat
dengan sendirinya mampu meningkatkan taraf hidupnya dengan
menciptakan berbagai macam usaha kreatif,
2.3 Pelaksaan Pelatihan
Ada pun tahap-tahap dalam melaksanakan perencaan pelatihan dan pengembangan bagi
sumber daya manusia adalah sebagai berikut.
Maka aparat pemerintah desa perlu didorong untuk bersama-sama melakukan pemberdayaan
masyarakat. Ketika kemitraan mampu mendorong percepatan kemapanan ekonomi
masyarakat, berfungsi secara efektif pemerintahan desa (sistem politik lokal), keteladanan
pemimpim (elit lokal), dan partisipasi aktif masyarakat (lihat Kutut Suwondo, 2005), maka
kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan akan dapat terwujud
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat
lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri dari
perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan masyarakat
berarti memberikan kemampuan dan memandirikan masyarakat. Proses pemberdayaan yang
menekankan pada proses memberikan kemampuan kepada masyarakat agar menjadi
berdaya, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau
keberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya. Dalam hal ini bahwa pemberdayaan
harus ditujukan pada kelompok atau lapisan masyarakat yang tertinggal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpuln yang telah disampaikan diatas diharapkan kepada pemerintah dan
masyarakat pesisir berperan penting dalam menjalankan Model Pelatihan,Kemitraan dan
Pendampingan Masyarakat Pesisir. dan mampu meningkatkan keberdayaanmasyarakat-
nya. Ketika masyarakat tersebut sudah mencapai pada satu titik dimana mereka
berdaya, maka masyarakat dengan sendirinya mampu meningkatkan taraf
hidupnya dengan menciptakan berbagai macam usaha kreatif, Untuk meningkatkan
pemberdayaan masyarakat pesesir melalui program-program pelatihn yang diadakann oleh
pemerintah guna sebagai penunjang masyarakat pesisir dan membantu meningkatkan sumber
daya manusia yang ada di daerah pesisir.
DAFTAR PUSTAKA
ttps://media.neliti.com/media/publications/93954-ID-pengembangan-sumber-daya-manusia-
pada-ma.pdf
, B., Surjanti, J., Harti, H., Sulistyowati, R., & Wulandari, S. S. (2017). Peningkatan Kreativitas Guru
Melalui Suratman Pelatihan Model Pembelajaran Saintifik Berbasis Pantai dan Laut di Daerah Pesisir
Pantai Sidoarjo. Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 1-6.
Widiana, M. E., Wahyudi, S., & Arizal, A. (2022). Program Kemitraan Masyarakat CAMILAN HASIL
LAUT FISH SKIN" BERDAYA SAING 4.0 DAN PENINGKATAN WISATA PESISIR UTARA DS. KARANG KEC.
SEMANDING TUBAN JAWA-TIMUR.