Anda di halaman 1dari 15

Makalah

PENDEKATAN HISTORIS PADA GEOGRAFI

Disusun
Oleh :

KELOMPOK

Sapran Sori : 22111045


Sely Musliana : 22111021
Bunga Fariha : 22111020
Raihanunisa : 22111026

Dosen pembimbing :
Hasanah, S.Pd.I.,MA

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmat nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa di praktekkan dalam kehidupan sehari - hari .
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami.untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lampoh keude,5 november 2022.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Perumusan Masalah......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian Gegografi....................................................................................2

B. Perkembangan Singkat Geografi..................................................................2

C. Pendekatan Geografi.....................................................................................3

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

A. Kesimpulan....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan metode atau cara dalam geografi berkembang dengan
pesat. Dalamgeografi untuk mendekati masalah dalam menganlisisnya digunakan
bermacam-macam pendekatan, diantaranya pendekatan keruangan, pendekatan
kelingkungan, dan pendekatankewilayahan. Adanya pendekatan tersebut untuk
menganalisi suatu fenomena atau kejadiandi bumi, dapat tersusun secara
sistematis dan padu. Perkembangan ilmu dan teknologimempengaruhi juga dalam
menganalisis kajian geogarfi. Perkembangan penginderaan jauhmisalnya,
memungkinkan pengumpulan data geografi menjadi lebih cepat dan tepat.
Selainitu perkembangan komputer yang pesat akan semakin memudahkan
menganalisis suatufenomena di bumi.Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi
tentang peta. Geografi tidak hanyamenjawab apa dan dimana di atas muka bumi,
tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempatlainnya, kadang diartikan dengan
"lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baikyang disebabkan oleh alam
atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang
terjadi itu. Latar belakang penulisan makalah ini yaitu didalam rangka pemenuhan
tugas “Mata Pelajaran Geografi” dengan disusunanya makalah ini kita dapat
mengetahui tentang pendekatan geografi.

B. Perumusan Masalah
Didalam makalah ini kita akan membahas beberap masalah yang berkaitan
dengan pengertiangeografi yaitu:
1) Apa itu geografi ?
2) Apa itu pendekatan geografi?
3) Apa yang di maksud pendekatan keruangan, pendekatan ekologi/
lingkungan, pendekatan regional, pendekatan historis, pendekatan sistem

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gegografi
Secara harfiah geografi berasal dari geos (bumi) dan graphy (pelukisan).
Eratosthenesmenyatakan geografi berarti lukisan tentang bumi. Menurutnya, bumi
adalah objek danmanusia adalah subjek. Pada zaman Eratosthenes geografi
mendeskripsikan apa yangdijumpai di permukaan bumi, misalnya sungai, gunung,
hutan, guru, pasir, hewan, manusiaserta pemukiman dan kegiatannya.Geografi
telah berkembang, geografi tidak hanya mendeskripsian apa yang
dijumpaidipermukaan bumi, tetapi juga menjelaskan hubungan kausal, baik yang
bersifat matematika,fisikal, maupun kemikal, baik gejala dan proses alam maupun
gejala dan proses kehidupan.Dengan perkembangan tersebut geografi menjadi
disiplin ilmu yang mandiri dengan objekstudi, metodologi dan prinsip-prinsip dan
konsep-konsep yang khas
Untuk kepentingan pendikan geografi adalah ilmu yang mempelajari
persamaan dan perbedaan gejala alam serta kehidupan di muka bumi (gejala
geosfer) serta interaksi antaramanusia dengan lingkungannya dalam konteks
keruangan dan kewilayahan.

B. Perkembangan Singkat Geografi


Pada pertengahan akhir abad 19 studi geografi di dominasi oleh Ratzels
yang banyakmengkaji geografi manusia (Antropo Geografi). Retzel berpendapat
bahwa geografimempelajari hubungan antara ilmu alam dan ilmu manusia.
Menurut Retzel lingkunganmendominasi manusia sehingga memandang
lingkungan alam sebagai yang dominan pendapat ini dipertegas oleh Huntington
juga oleh Sample dan Davis yang berpendapat bahwa aktivitas manusia
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan temperatur wilayah.Pada tahun 1961
Hartschornes mengemukakan tentang natural geografhy.Hartschornes
mengemukakan tujuan dan mengetahui sesutau harus melalui comprehensip(ciri
wilayah dan tempat) dari kejadian yang ada.

2
1. Mengetahui interelasi diantara daerah yang berbeda.
2. Manivestasi yang bervariasi atau keanekaragaman.
3. Melihat muka bumi sebagai keseluruhan.
Geografi modern telah menggunakan statistik dan metode kuantitatif
dalam penelitiannya bahkan dalam pengumpulan data telah digunakan alat bantu
yaitu foto udara,foto satelit dan komputer, pengolahannya juga telah
menggunakan kmputer untukmenyimpan, mengolah dan menganalisa data.
Penggunaan alat bantu sangat berguna danefisien biaya maupun waktu dalam
pengmpulan data. Misalnya penentuan batas wilayah, penentuan pola penyebaran
fenomena geografi serta mencari kaitan antara variabel fisikdengan variabel
manusia dan lingkungan.

C. Pendekatan Geografi
Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu metode atau cara untuk
memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer yang ada di muka bumi,
khususnya interaksi antaramanusia terhadap lingkungannya. Setiap disiplin ilmu
memiliki cara pandang yang berbedaterhadap suatu kejadian. Fenomena atau
kejadian yang sama dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Pendekatan
geografi dapat diartikan sebagai suatu metode atau cara untukmemahami berbagai
gejala yang ada di muka bumi, khususnya interaksi antara manusiaterhadap
lingkungannya. Setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda terhadap
suatu kejadian. Fenomena atau kejadian yang sama dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang.Misalnya, seorang ahli kedokteran melihat dari segi kesehatan,
yaitu banjir akanmengakibatkan tingkat kesehatan penduduk semakin menurun.
Selain itu, banjir juga dapatmengakibatkan ketersediaan air berkurang dan
lingkungan menjadi tercemar. Akibatnya, penyakit seperti diare akan menyerang
penduduk. Sedangkan bagi seorang ahli geografimelihat fenomena banjir dilihat
dari segi keruangan, yaitu lokasi, sebaran, penyebab, danakibat yang
ditimbulkannya.Pendekatan dalam kajian ilmu geografi terdiri atas tiga jenis,
yaitu pendekatankeruangan, pendekatan ekologi, dan pendekatan kewilayahan.

3
Oleh karena itu, pendekatanyang digunakan dalam geografi tidak membedakan
antara elemen fisik dan nonfisik
1. Pendekatan Keruangan.
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian
persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan
keruangan ini yang perludiperhatikan adalah persebaran penggunaan ruang dan
penyediaan ruang yang akandimanfaatkan.Contoh penggunaan pendekatan
keruangan adalah perencanaan pernbukaan lahan untukdaerah permukiman yang
baru. Maka yang harus diperhatikan adalah segala aspek yang berkorelasi
terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi,
inikaitannya dengan banjir, longsor, air tanah. Hal itu diperlukan karena keadaan
fisik lokasidapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan
menempatinya,Pendekatan keruangan juga merupakan ciri khas yang
membedakan ilmu geografi denganlainnya. Pendekatan ini dapat di tinjau dari 3
aspek yaitu:
a. Analisis pendekatan topik yaitu menghubungkan suatu kejadian dengan
dengan tema-tema utama dalam permasalahan tersebut. Contoh pemanasan
glokal adalah suatufenomena geografi yang terjadi di seluruh ruang, gejala
tersebut diakibatkan olehkegiatan-kegiatan manusia yang menambah
tingkat polutan dalam udara sehingga berpengaruh terhadap perubahan
komposisi penyusun atmosfer.
b. Analisis dengan pendekatan aktivitas manusia yaitu mendeskripsikan
aktivitasmanusia dalam ruang. Kehidupan manusia dimanapun ruang dan
tempatnya maka akan beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi
ruang. Pada ruangan pantai makaaktivitas manusia sebagai nelayan,
tambak udang, garam atau industri berat.
c. Analisis pendekatan wilayah, yaitu bahwa persebaran fenomena geografi
persebarannya tidak merata, sehingga setiap wilayah memiliki
karakteristik, memilikikelebihan dibandingkan dengan wilayah lain,
sehingga pada wilayah yang berrbedamaka akan memiliki karakteristik
yang berbeda pula

4
2. Pendekatan Kelingkungan
Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer
khususnya terhadapinteraksi antara organisme hidup dan lingkungannya. termasuk
dengan organisme hidup yanglain. Di dalam organisme hidup itu manusia
merupakan satu komponen yang penting dalam proses interaksi Oleh karena itu,
muncul istilah ekologi manusia yangmempelajari interaksi antar manusia serta
antara manusia dan lingkungan. Aktivitas manusiadalam kaitannya dengan
inetarksi dalm ruang terutama terhadap lingkungannya mengalamitahan-tahapan
sebagai berikut:
a. Tahapan yang sangat sederhana
yaitu manusia tergantung terhadap alam (fisis Determinisme) Manusia
belum memiliki kebudayaan yang cukup sehingga pemenuhan kebutuhan
hidup manusia dipenuhi dari apa yang ada di alam danlingkungannya
(hanya sebagai pengguna alam). Sehingga pada saat alam
tidakmenyediakan kebutuhannya maka di akan pindah atau mungkin
punah (kehidupan jaman purba)
b. Manusia dan alam saling mempengaruhi
Manusia memanfaatkan alam yang berlebihan dan tidak memperhatikan
kemampuan alamnya, sehingga lingkungan alamrusak dan berakibat juga
pengaruhnya terhadap manusia. Manusia sudah mampumengurangi
ketergantunggannya terhadap alam tapi manusia juga masihmembutuhkan
alam.Contohnya: Para petani zaman dulu dalam waktu setahun hanya
mampu bercocok tanamhanya sekali, karena kebutuhan pengairan hanya
mengandalkan dari musim hujan (tadahhujan), sementara jumlah
penduduk semakin bertambah, kebutuhan terhadap pangan juga
bertambah, maka manusia berupaya bagaimana agar kebutuhan irigasi
untuk pengairan pertanian bisa sepanjang musim dan tahun, maka
dibuatlah bendungan. Kemudian dengan bioteknologi juga sudah
ditemukan varietas pada yang bagus dengan usia dan masa panencukup
pendek.

5
c. Manusia menguasai alam
Dengan berkembangnya ilmu, kemampuan, dan budayanya, manusia dapat
memanfaatkan alam sebesar-besarnya. Contohnyadibuatnya mesin-mesin
mengekploitasi alam yang sebesar-besarnya. Jika alam sudahtidak mampu
lagi maka mesin -mesin digunakan untuk memproduksi bahan-
bahansintetis yang tidak bisa di buat alam.

3. Pendekatan kewilayahan
Pengertian wilayah (Region) adalah suatu wilayah di permukaan bumi
yang memilikikarakteristik tertentu yang khas, dan karakteristiknya berbeda
dengan wilayah-wilayah.Pendekatan wilayah berarti mendekati suatu gejala atau
suatu masalah dari wilayahdimana gejala atau masalah tersebut tersebar atau
kombinasi antara analisa keruangan dananalisa ekologi.Pada pendekatan wilayah
perlu diperhatikan pula mengenai penyebaran fenomenatertentu (pendekatan
keruangan) dan interaksi antara variabel manusia dan lingkungannya(pendekatan
ekologi) yang kemudian dikaji keterlibatannya sehingga menimbulkan kajian
pendekatan majemuk. Gegorafi yang ada baik lingkungan manusia maupun
lingkungan fisikdalam melakukan pendekatannya. Dalam perencanaannya ada
beberapa tahap yang harusdilakukan:
a. Melakukan identifikasi wilayah-wilayah potensial di daerah luar jawa,
misalnya Kalimantan,Sumatera, dan Papua. Memilih daerah itu pertama
karena kepadatan penduduk yang masih jarang, aktivitas perekonomian
juga sepi. Dari sini kemudian mengidentifikasi hal yang lebihkhusus lagi,
yaitu tingkat kesuburan tanah dan kemiringan tanah. Dengan tingkat
kesuburantanah yang tinggi akan memberi kemudahan dan keuntungan
bagi seorang transmigran,karena di sini mereka akan dengan gampang
bercocok tanam dan bisa memulai bisnis di bidang perkebunan atau
pertanian.

6
b. Melakukan identifikasi bagian mana wilayah yang mudah dalam hal
aksesbilitas. Jadi, tidakhanya tanah yang subur saja tapi juga aksesbilitas
untuk mendukung perolehan hasil yanglebih tinggi.
c. Perumusan rancangan umum, yaitu untuk 10 atau 20 tahun. Permusuan ini
berdasarkankonsep struktur pengembangan wilayah, mengoptimalkan tiap
program, dan bekerjasamadengan sektor lain.
d. Membuat rencana tata permukiman yang sesuai, berdasarkan hasil,
aksesbilitas,kelingkungan, dan kerjasama dengan sektor lainDari rencana
permukiman diatas untuk transmigrasi terlihat bahwa adanya dua aspek
penting, yaitu fenomena dalam ruang dan hubungan interaksi manusia
dengan lingkungan.Interaksi manusia yang baik terhadap lingkungan tentu
tidak akan merusak kondisi alamhanya untuk kepentingan manusia sendiri.
Di sini kita juga harus melihat bahwa setiap perencanaan sesuatu harus
melihat kondisi lingkungan.

4. Pendekatan Historis (Pendekatan Kronologi)


Menurut Preston E. James, sejarah dan geografi merupakan ilmu yang
dwitunggal. Tempat dan waktu menyajikan kerangka kerja yang di dalamnya
dapat dijelaskan pranata manusia dan proses perubahan kebudayaan yang dapat
ditelusuri.
Hartshorne mengemukakan pentingnya dimensi sejarah pada geografi. Jika
dimensi tempat menjelaskan interelasi keruangannya maka dimensi sejarah dapat
menjelaskan dimensi waktunya dan dapat menjelaskan pertumbuhan dan
perkembangannya.
Pada studi geografi, metodologi dengan menggunakan dimensi urutan
waktu atau dimensi sejarah, dikenal sebagai pendekatan historis atau pendekatan
kronologi. Dengan menerapkan pendekatan historis suatu gejala atau suatu
masalah pada ruang tertentu, kita dapat mengkaji perkembangannya dan dapat
pula melakukan prediksi proses gejala atau masalah tadi pada masa-masa yang
akan datang.

7
Melalui pendekatan historis ini, kita dapat melakukan pengkajian dinamika
dan perkembangan suatu gejala geografi di daerah atau di wilayah tertentu.
Meneliti, menganalisis, dan mengadakan interpretasi peta suatu wilayah dengan
menggunakan pendekatan historis, artinya dengan menggunakan peta
perkembangan daerah berdasarkan urutan waktunya, kita akan dapat melihat
kecenderungan ke arah mana kota itu tumbuh berkembang beserta apa
penunjangnya.

5. Pendekatan Sistem (System Approach)


Sistem itu memiliki pengertian konotatif yang luas. Konsep sistem ini
dapat diterapkan kepada rangkaian gejala, dapat diterapkan kepada alat atau
pesawat elektronik, dapat diterapkan kepada susunan jasmaniah manusia.
Kriteria utama dari suatu sistem bahwa komponen atau subsistem yang
membentuk sistem tersebut, harus membentuk suatu rangkaian atau kesatuan yang
tidak terpisah-pisahkan. Pada suatu sistem, rangkaian komponen itu nilainya lebih
tinggi daripada komponen yang terpisahpisah.
Pendekatan sistem merupakan metode berpikir sintetik yang diterapkan
pada masalah yang merupakan suatu sistem, sedangkan yang dimaksud dengan
mode berpikir sintetik, yaitu mode berpikir yang didasarkan atas doktrin
ekspansionisme.
Doktrin ekspansionisme adalah cara meninjau suatu benda atau suatu hal
sebagai bagian dari keseluruhan yang besar. Gejala yang berkaitan dengan gejala
yang menjadi sorotan utama tadi dapat ditetapkan sebagai subsistem dari gejala-
gejala utamanya.
Pendekatan dan penelaahan gejala geografi utama dengan subsistemnya,
ditinjau sebagai satu kebulatan yang tidak terpisahkan satu sama lain. Sebagai
ilustrasi misalnya kita menelaah suatu jenis pertanian yang kita tetapkan sebagai
satu sistem.
Jika pertanian kita tetapkan sebagai satu sistem, gejala-gejala yang
berhubungan dengan pertanian tadi, kita tetapkan sebagai subsistemnya. Contoh,
tanah dengan kesuburannya, keadaan hidrografi dengan distribusi dan fluktuasi

8
airnya, cuaca dengan segala unsur dan perubahannya, manusia dengan segala
aktivitasnya, teknologi dengan segala perlengkapannya, dan lain-lain.

Pendekatan sistem seperti di atas, dapat ditetapkan pada sistem keruangan


industri, pemukiman, perkotaan, pelabuhan, jaringan komunikasitransportasi, dan
lain-lainnya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Gegografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala
alam dankehidupan di muka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara
manusia denganlingkungannya dalam konteks keruangan dan
kewilayahan.
2. Beberapa pendekatan dalam geografi yaitu:
a. Pendekatan Keruangan
adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan
fenomena geosfer dalam ruang yang memperhatikan persebaran
penggunaan ruangdan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan.
b. Pendekatan Kelingkungan
adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosferkhususnya terhadap
interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya, termasuk
denganorganisme hidup yang lain seperti manusia dan alam
c. Pendekatan Kewilayahan
adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnyaterhadap
interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. termasuk dengan
organismehidup yang lain.
d. Pendekatan historis
adalah pendekatan yg mengkaji mengenai gejala atau fenomena
geosfer yang berhubungan dengan masa lampau.
e. Pendekatan sistem
merupakan pendekatan Geografi yg bertujuan untuk mengamati suatu
gejala dari fenomena yg lebih besar.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen MK. 2008.


Pengembangan Pendidikan IPS SD
. Tasikmalaya : Uiversitas PendidikanIndonesia.http://unknown-mboh.blogspot.
. Anjayani,Eni.2009.Geografi: Untuk Kelas X SMA/MA.Jakarta:PT. Cempaka
Putih.
Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: CV. Citra
Praya.
Utoyo, Bambang.2006.Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta:PT. Pribumi Mekar.

12

Anda mungkin juga menyukai