Anda di halaman 1dari 11

RESUME

PEMETAAN GEOLOGI

A. Definsi
Pemetaan geologi atau yang sering disebut geological mapping adalah
penggambaran pada peta dasar topografi. Pemetaan geologi merupakan suatu
proses kerja lapangan untuk menghasilkan peta geologi dengan memanfaatkan
metode geologi lapangan. Pada dasarnya, proses pemetaan geologi dilakukan
untuk menampilkan berbagai bentuk kondisi geologis yang ada di lapangan. Fokus
utama tersebut misalnya struktur batuan, urutan batuan, bentang alam, dan
sebagainya. Dalam pembuatannya, pengamatan harus dilakukan dengan hati-hati
dan harus akurat supaya bisa diinterpretasikan apa yang terjadi beberapa tahun
lalu.

Sumber: Hari ulta, 2012


Gambar 1
Pemetaan geologi
Pada hasil dari suatu pemetaan geologi, secara umum hampir selalu di ikuti
dengan peta geologi, baik secara sarana menyampaikan hasil pemetaan geologi
yang telah dilaksanakan dengan selengkapnya ataupun sebagai lampiran suatu
laporan. Peta geologi ini merupakan suatu gambaran tehnik yang menggambarkan
penyebaran suatu susunan batuan dan struktur geologi secara lateral yang secara
tehnik harus dapat dipertanggung jawabkan. Atau peta geologi ini juga
menjelaskan tentang Informasi geologi dari suatu daerah antara lain seperti sifat,
penyebaran, dan hubungan antar satuan peta; sesar, lipatan, kekar, endapan
mineral atau fosil, akan dimuat dan ditampilkan dalam peta geologi. Satuan peta
dinamakan map units, satuan litostratigrafi yang sering digunakan dalam peta
geologi. Setiap garis yang terdapat dalam peta geologi harus mencerminkan suatu
bangun geometri. Secara umum, peta geologi disertai penampang geologi yang
menggambarkan susunan batuan dan struktur geologi secara vertikal.
Peta dasar yang digunakan dalam pemetaan geologi dapat berupa peta
topografi ataupun foto udara. Peta dasar sebaiknya dibuat rangkap dua, masing-
masing sebagai peta lapangan yanng digunakan untuk kerja lapangan dan peta
pangkalan yang digunakan untuk kompilasi data lapangan. Data geologi yang
digambarkan pada peta dasar meliputi penyebaran batuan atau satuan batuan,
batasan litologi, tanda tanda yang menggambarkan bentuk struktur geologi, dan
kedudukan struktur bidang seperti perlapisan batuan, bidang sesar dll, maupun
kedudukan struktur garis seperti gores garis,liniasi dan lain-lain.

Sumber: Hendrik, 2012


Gambar 1
Peta geologi (formasi batuan)
Satuan batuan merupakan sekelompok batuan yang dengan jelas dapat
dibedakan dari satu batuan terhadap batuan lain di sampingnya. Satuan batuan
dapat terdiri dari satu jenis batuan ataupun lebih yang hadir berselingan. Bahkan,
dapat terdiri dari beberapa macam batuan yang terbentuk dalam satu lingkungan
pengendapan seperti campuran lava bantal, rijang dan serpih hitam atau dikenal
dengan melange. Suatu satuan batuan terhadap satuan batuan yang lain dapat
hadir dibatasi suatu keselarasan, ketidak selarasan ataupun oleh proses tektonik.
Adapun tujuan dalam pemetaan geologi yaitu, memberikan gambaran
tentang gejala dan proses geologi yang ada atau terjadi di daerah yang dipetakan
pada saat pemetaan, memberikan tafsiran tentang kondisi dan proses geologi apa
saja yang pernah terjadi di daerah yang dipetakan sepanjang waktu geologi
terhitung sejak terbentuknya batuan yang tertua di daerah pemetaan sampai saat
pemetaan berlangsung dan memberikan evaluasi tentang potensi geologi yang
bersifat positif dan negatif yang ada atau mungkin ada.

B. Tahapan pemetaan geologi


Dalam pemetaan geologi yang bertujuan dapat berjalan lancar tanpa
adanya data yang terlewatkan dan diperoleh hasil peta geologi yang akurat,
terdapat sejumlah tahapan yang harus diikuti. Yang dimana pemetaan geologi ini
terdiri dari empat tahapan diantaranya yaitu:
1. Tahapan pra lapangan
Pada tahap ini, dilakukan studi atau mempelajari literatur atau hasil
penelitian geologi terdahulu pada daerah studi. Selain itu, perlu dilakukan
analisis peta topografi dan interpretasi citra penginderaan jauh.
2. Tahap peninjauan lapangan pendahuluan
Tahap ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kondisi medan,
singkapan maupun kondisi geologi secara garis besar. Berdasarkan
informasi tersebut dapat disusun rencana jalur-jalur lintasan geologi yang
akan diikuti pada tahap pemetaan lapangan.
3. Tahap pemetaan lapangan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dengan menelusuri jalur-jalur
lintasan yang telah ditentukan. Pada tahap ini, dilakukan pengamatan,
pengumpulan, dan pencatatan data geologi sepanjang jalur lintasan.
Setiap kali penyelesaian satu jalur lintasan, harus sudah dapat diperkirakan
keadaan geologinya. Setiap harinya di bascamp dilakukan pengolahan
data lapangan pada peta pangkalan. Dengan demikian, gambaran peta
geologi sudah dapat dihasilkan pada saat terselesainya pekerjaan
lapangan.
4. Tahap analisis laboratorium dan kompilasi data
Pada tahap ini, dilakukan pengujian laboratorium terhadap contoh batuan,
baik analisis petrografi maupun analisis paleontologi. Selanjutnya,
dilakukan kompilasi antara data analisis laboratorium, data lapangan, dan
literatur.
C. Proses dalam pemetaan geologi
Pada saat melakukan pemetaan geologi, pada dasarnya ada beberapa
proses yang perlu dilalui terlebih dahulu agar bisa didapatkan dasar dari aktivitas
ini. Ketiga hal itu adalah penyatuan atau pengelompokan, pengurutan posisi, serta
rekonstruksi struktur. Semuanya akan dibahas lebih lanjut berikut ini:
1. Pengelompokan, dalam pengelompokan sendiri biasanya didasarkan pada
tiga hal penting yakni litostratigrafi, kronostratigrafi, dan biostratigrafi. Pada
saat pengelompokan, tidak semuanya dipakai karena menggunakan satu
saja sudah cukup sebenarnya. Acuan yang paling sering dipakai dalam
langkah pertama ini adalah litostratigrafi.
2. Pengurutan posisi satuan, langkah kedua yakni pengurutan posisi satuan
atau bisa juga dilakukan dalam berkelompok. Tujuan dari pengurutan
posisi adalah agar didapatkan sejarah pembentukan batuan pada daerah
yang sedang dilakukan pemetaan.
3. Proses rekonstruksi struktur geologi, proses terakhir yang dilakukan adalah
rekonstruksi struktur geologi yang didapatkan dengan memperkirakan
struktur awalnya. Hasil yang didapatkan biasanya berupa gambaran besar
dari struktur geologi serta hubungannya dengan struktur-struktur yang
berada dalam satu peta.

D. Penampang Geologi
Penampang geologi merupakan representasi grafis dari perpotongan
tubuh geologi di bawah permukaan dengan bidang vertikal dengan orientasi
tertentu atau penampang ini bisa didefiniskan sebagai suatu gambaran yang
memperlihatkan keadaan geologi secara vertical, sehingga diketahui hubungan
satu dengan yang lainnya. Penampang melintang menunjukkan bentuk fitur
(seperti gunung) dilihat dari samping, seolah-olah dipotong dengan pisau. Lintas
bagian yang dibangun menggunakan garis kontur pada peta topografi. Dalam
setiap kasus akan memulai dan menyelesaikan pada garis kontur. Dalam
pembuatan penampang geologi dipilih suatu jalur tertentu sedemikian rupa,
sehingga dapat memperlihatkan dengan jelas semua keadaan geologinya secara
vertikal. Dalam hal ini dipilih atau dibuat suatu jalur yang arahnya tegak lurus
terhadap jurus umum lapisan batuan, sehingga dalam penampang akan
tergambarkan keadaan kemiringan lapisan yang asli (true dip). Penampang bisa
dibuat setelah peta topografi sudah di print out. Pembuatan penampang dilakukan
dengan menarik garis sesuai contohnya penampang horizontal, vertikal, dan
berdiagonal. Pembuatan penampang harus mempunyai skala sesuai dengan
petanya, contoh peta mempunyai skala 1:250 berarti penampang juga demikian,
artinya setiap 1 centi pada penampang dapat menggambarkan kenaikan 250m
elevasi.

E. Peralatan pemetaan geologi


Dalam kegiatan pemetaan pastinya sebagai ahli pertambangan harus
mempersiapkan dengan baik peralatan yang digunakan baik secara peralatan
lapangan, peralatan tulis, peralatan pribadi dan juga menyiapkan kompas geologi,
yang dimana keempatnya akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini:
1. Peralatan lapangan
Untuk melakukan pekerjaan lapangan, seorang pekerja geologi perlu
melengkapi dirinya dengan peralatan pokok dan pendukung, peta-peta
topografi terbaru dan sebagainya. Untuk pelaksanaan lapangan geologi,
diperlukan peralatan baku seperti tersebut di bawah ini:
a. Kompas geologi : jenis kuadran (4 x 900) maupun jenis azimuth (0
- 360).
b. Peralatan GPS, untuk penentuan koordinat secara otomatis.
c. Palu geologi, berupa jenis palu batuan beku dan palu batuan
sedimen.
d. Komparator butir.
e. Kaca pembesar, usahakan yang berkekuatan ganda (lOx dan 15x)
atau (Sxdan 15x).
f. Peta topografi : usahakan dari edisi terbaru, dengan skala 1 :
12.500 atau 1: 25.000.
g. Foto udara dan citra satelit yang meliput daerah yang akan
dipetakan.
h. Clipboard. untuk menjepit peta lapangan, dilengkapi dengan plastik
lebaruntuk melindungi peta dari air hujan.
i. Larutan asam chlorida secukupnya isikan pada botol yang praktis
dipakai, tidak mudah pecah maupun tumpah, contohnya botol
plastik bekas tempat obat mata.
j. Pita ukur dari logam atau plastik 2 atau 3 meter.
k. Jacob Staff (1,5 m dengan klinometer).
2. Peralatan tulis
Untuk melakukan kegiatan pemetaan tidak hanya peralatan lapangan yang
harus dipersiapkan namun seperti peralatan tulis pun perlu dipersiapkan
diantaranya seperti:
a. Buku Catatan Lapangan (Field Notes).
b. Pensil H dan HB Karet penghapus.
c. Pensil benvarna, sedapat mungkin lebih dari 12 warna.
d. Spidol besar, waterproof, 1 atau 2 warna.
e. Penggaris segitiga.
f. Penggaris panjang (30 cm).
g. Busur derajat (siapkan sekurang-kurangnya 2 buah).
h. Jangka besar.
i. Peruncing pensil.
j. Kalkulator, usahakan yang memiliki kemampuan statistis
clantrigonometris.
k. Plester untuk memberi label pada contoh batuan
3. Peralatan pribadi
Menyiapkan peralatan ini perlu dilakukan karena dalam kegiatan nantinya
untuk menjaga keselamatan kerja sangat diperhatikan oleh karena itu peralatan
priibadi ini dibawa seperlunya seperti:
a. Tas pinggang.
b. Peralatan makan terdiri dari ompreng makan dan tempat air minum
(veldples atau botol plastik).
c. Pisau saku.
d. Jas hujan sebaiknya tipe ponco.
e. Kotak PPPK kecil berisi obat untuk untuk luka kecil atau gigitan
serangga dilapangan maupun obat-obat pribadi.
f. Kamera dengan film secukupnya.
4. Kompas geologi
Ada dua tipe kompas geologi yang dikenal, yaitu kompas empat kuadran
yang dimana lempengan skala dibagi menjadi empat kuadran, kuadaran NE
(North-East), NW (North-West), SW (South-West) dan SE (South-East), masing-
masing besamya 0 0 s/d 90° diukur dari North (Utara) dan South (Selatan) balkke
arah East (Timur) maupun West (Barat). Sedangkan tipe yang kedua adalah
kompas tipe azimuth atau tipe 360°, dimana lempengan skala dibagi menjadi 360°
diukur dari North ke East.
a. Koreksi deklinasi karena jarum kompas adalah jarum magnet, maka
arah utara yang ditunjukkan oleh jarum kompas adalah arah utara
magnetik. Arah utara magnetik ini tidak berimpit dengan arah utara
sebenarnya (arah utara geografis). Mereka membentuk sudut yang
besarnya berbeda -beda dari suatu lokasi geografis dengan lokasi
geografis lainnya, dan kadang berubah dari satu waktu ke lain
waktu, meskipun lokasi geografisnya tetap. Perbedaan suclut ini
dinamakan deklinasi. Supaya jarum kompas menunjukkan arah
yang sesuai dengan arah utara geografis maka harus dilakukan
koreksi deklinasi.
b. Cara menentukan arah dengan menembak (Shooting), kalau
berada di suatu tempat yang posisinya di peta tidak diketahui, tetapi
dari tempat berada dapat melihat 1 atau lebih titik yang lokasinya di
peta diketahui dengan tepat, misainya puncak bukit, perpotongan
dua sungai dan sebagainya, maka lokasi tempat berada dapat
ditentukan dengan jalan menembak (shooting) titik-titik yang sudah
diketahui posisinya tersebut (dalam hal ini disebut sebagai target).
Cara menembak dilakukan dengan jalan mengarahkan kompas ke
target, kemudian bacalah jarum selatan. Arah ini merupakan arah
dari target ke penembak.
c. Cara mengukur jurus dan kemiringan, ada beberapa cara dalam
pengukuran jurus dan kemiringan lapisan batuan. Terbaliknya
penggambaran kemiringan dapat menimbulkan kesalahan yang
serius. Cara pertama yang dibaca adalah arah dari jurusnya
sedangkan cara kedua yang dibaca adalah arah dari
kemiringannya.
KESIMPULAN

Dalam kegiatan pemetaan geologi ini dapat dilakuan dengan 4 tahapan


dasar yaitu melalui tahap pendahuluan, tahap studi lapangan, tahapan pengolahan
data dan tahapan penyusunan laporan. Keempat tahapan tersebut nantinya dalam
pemetaan geologi dapat menghasilkan suatu peta lintasan yang dimana peta
lintasan ini akan berguna pada kegiatannya.
Adapun beberapa pengamatan pada kegiatan geologi diantaranya yaitu
pengamatan geomorfologi, pengamatan singkapan, pengamatan litologi,
pengamatan struktur geologi, dokumentasi dan pengambilan sampel.
Untuk informasi yang didapat pada suatu kegiatan pemetaan geologi ini
diantaranya yaitu persebaran batuan, dan penyebaran, arah, dan bentuk
permukaan dari endapan, bijih, atau batubara. informasi yang diperoleh dari
lintasan-lintasan yang dibuat dapat digunakan sebagai dasar dalam melakukan
interpretasi batas satuan-satuan litologi. Kegiatan pemetaan yang baik dapat
memberikan manfaat yang berguna untuk memperluas jangkauan penelitian serta
kemajuan industry.
Ada beberapa alat-alat survei yang dapat menunjang kegiatan pemetaan
geologi dan mempunyai peranan yang sangat penting pada proses survey, alat
tersebut tentunya memiliki fungsinya masing-masing. Dengan alat survey yang
memadai maka dapat memenuhi tujuan dan menghasilkan output yang baik.
DAFTAR ISI

1. Noor, Djauhari, 2009, "Pengantar Geologi Dasar Edisi Pertama". Bogor:


Graha Ilmu. (Halaman 78-86)
2. M.B.A, Resvani, 2017. "Tambang Untuk Negeri", Gramedia, Jakarta.
3. Rusman, Khairil. 2016. “Geologi Dasar (Basic Of Geology)”. Universitas
Haluoleo, Kendari.
4. Firdaus, 2011. “Penuntun Geologi Dasar”. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Haluoleo, Kendari.
5. Firmansyah, F. (2012). “Pengenalan Geologi”. Universitas Veteran
Yogyakarta, Yogyakarta.
6. Indah, Pasaribu. 2019. “Tahapan Pemetaan Geologi”. Bandung pdfslide.net

7. Zuhdi, M. (2019). “BUKU AJAR PENGANTAR GEOLOGI”. Lombok:


DUTAPUSTAKA ILMU
8. Sultan, Koh. 2020. “Pemetaan geologi”. Jakarta: Konsultan data penelitian
dan Arcgis
FORM
PENILAIAN RESUME

Resume
Format (10) Isi (70) Kesimpulan (15) Dapus (5)

Total Nilai
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai