Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PROJECTS VISIKOSITAS

Kelompok 1
1. Ilham Ockra Dinata
2. Naaifa Rasi Mutliq
3. Nhaziva Qalby
4. Rifat Zafit Ramadhan
5. Tiara Fitriannisa

Kelas 11.F1
Mata pelajaran Fisika

Guru:
Dra Sri Indrawati PN, M.Si
Denisa Rizka Maulia

SMAN 7 PADANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
PRAKTIKUM VISIKOSITAS
A. TUJUAN
1. Memahami gaya gesek yang dialami oleh benda yang bergerak dalam berbagai
fluida yang dipengaruhi oleh kekentalan fluida
2. Menentukan kecepatan terminal fluida
3. Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan kekentalan

B. ALAT DAN BAHAN


1. 1 Botol aqua 1lt masing-masing dilengkapi 2 karet gelang
2. 2 buah Kelereng
3. 3Mistar dan mikrometer skrup
4. Gelas ukur
5. Stopwatch
6. Neraca
7. Zat cair (Minyak sayur)
8. Karet gelang

C. TEORI DASAR
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat
cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat lebih kental
daripada minyak kelapa. Apa sebenarnya yang membedakan cairan itu kental atau tidak.
Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan antara satu bagian
dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita perlu gaya untuk menggeser
satu bagian fluida terhadap yang lain. Di dalam aliran kental kita dapat memandang persoalan
tersebut seperti tegangan dan regangan pada benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik
gas maupun zat cair mempunyai sifat kekentalan karena partikel di dalamnya saling
menumbuk. Bagaimana kita menyatakan sifat kekentalan tersebut secara kuantitatif atau
dengan angka, sebelum membahas hal itu kita perlu mengetahui bagaimana cara
membedakan zat yang kental dan kurang kental dengan cara kuantitatif. Salah satu alat yang
digunakan untuk mengukur kekentalan suatu zat cair adalah viskosimeter ( Lutfy, 2007).
Apabila zat cair tidak kental maka koefesiennya sama dengan nol sedangkan pada zat cair
kental bagian yang menempel dinding mempunyai kecepatan yang sama dengan dinding.
Bagian yang menempel pada dinding luar dalam keadaan diam dan yang menempel pada
dinding dalam akan bergerak bersama dinding tersebut. Lapisan zat cair antara kedua dinding
bergerak dengan kecepatan yang berubah secara linier sampai V. Aliran ini disebut aliran
laminer. Aliran zat cair akan bersifat laminer apabila zat cairnya kental dan alirannya tidak
terlalu cepat (Sudarjo, 2008).
Pengertian viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang
bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida. Besarnya gesekan ini biasa juga
disebut sebagai derajat kekentalan zat cair. Jadi semakin besar viskositas zat cair, maka
semakin susah benda padat bergerak didalam zat cair tersebut. Viskositas dalam zat cair,
yang berperan adalah gaya kohesi antar partikel zat cair (Martoharsono, 2006).
Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya gesekan antar
lapisan material. Karenanya viskositas menunjukkan tingkat ketahanan suatu cairan untuk
mengalir. Semakin besar viskositas maka aliran akan semakin lambat. Besarnya viskositas
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran
serta jumlah molekul terlarut. Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda
memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena
adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas,
viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Viskositas dapat dinyatakan sebagai
tahanan aliaran fluida yang merupakan gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan
yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang
rendah, dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang
tinggi (Sarojo, 2009).
Zat cair maupun gas mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih kental (viscous)
daripada gas, dalam merumuskan persamaan-persamaan dasar mengenai aliran yang kental
akan jelas nanti, bahwa masalahnya mirip dengan masalah tegangan dan regangan luncur di
dalam zat padat. Salah satu macam alat untuk mengukur viscositas zat-cair adalah viscometer
(Sudarjo, 2008).

D. PROSEDUR KERJA
Persiapan percobaan
1. Perhatikan kelengkapan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan.
2. Perhatikan dan pahami skala terkecil alat ukur yang digunakan dalam
percobaan.
3. Buatlah tabel pengamatan.
Percobaan untuk menentukan Viskositas
1. Gunakan kelereng dengan 2 ukuran yang berbeda (besar, kecil) masing masing 1 buah.
Ukurlah diameternya menggunakan mikrometer sekrup, dan hitunglah massa jenis kedua
kelereng.
2. Timbanglah masing masing kelereng menggunakan neraca dan catatlah pada tabel data.
3. Memasukkan fluida pada botol aqua yang sudah diberikan tanda-tanda sebagai jarak yang
akan di pakai
4. Ambillah sampel zat cair untuk mengetahui masa jenisnya.
a. Timbanglah massa kosong sebuah botol aqua
b. Ambil beberapa ml zat cair kemudian timbang menggunakan neraca
c. Tentukan massa zat cair dengan massa campuran dikurangi massa gelas kosong
f= m1-m2/V
d. Menentukan massa jenis zat cair (ρ) = m/v
5. Tempatkan 2 karet gelang melingkar pada tabung, yang satu bagian beberapa cm dari
pemukaan dan yang satu beberapa cm dari dasar. Ukurlah jarak antar karet yang akan
dijadikan jarak tempuh (s1).
6. Lepaskan kelereng (masing-masing ukuran yang berbeda besar dan kecil) tepat diatas
permukaan zat cair dan ukurlah menggunakan stopwatch untuk mengetahui masing-masing
waktu yang ditempuh bola untuk melintasi s1.
7. Ubahlah jarak antara kedua karet gelang menjadi s2 dengan mengubah posisi karet gelang
yang ada di bagian bawah sedangkan posisi karet gelang yang berada dibagian atas tidak
berubah dan kemudian ukurlah panjang lintasan s2.
8. Ulangi langkah 5 dan catat datanya.

E. JURNAL DATA
❖ Data pengukuran fluida dan benda
Massa jenis Fluida (𝛒𝐜)=0,82 kg/m3 Massa jenis benda 1
(𝛒𝐛𝟏)=..................kg/m3
Massa jenis benda 2
(𝛒𝐛𝟐)=..................kg/m3

❖ Pengukuran benda
Tabel 1. Diameter dan massa masing-masing kelereng

no diameter kelereng diameter kelereng massa kelereng 1 massa kelereng 2


1 (m) 2 (kg) (kg)
(m)

1. 0,01115 0,01614 0,0019 0,0056

2. 0,01115 0,01616 0,0019 0,0056

3. 0,01115 0,01614 0,0019 0,0056

❖ Pengukuran Jarak
Tabel 2. Data pengukuran jarak tempuh kelereng terhadap waktu kelereng kecil

d=0,15 m
no d (m) t (s) d/t (s-1)

1. 0,15 1

2. 0,15 1,16

3. 0,15 0,87

4. 0,15 0,61

5. 0,15 0,44

d=0,13 m
no d (m) t (s) d/t (s-1)

1. 0,13 0,38
2. 0,13 0,23

3. 0,13 0,19

4. 0,13 0,34

5. 0,13 0,15

Tabel 3. Data pengukuran jarak tempuh kelereng terhadap waktu kelereng besar

d=0,15 m
no d (m) t (s) d/t (s-1)

1. 0,15 0,40

2. 0,15 0,30

3. 0,15 0,28

4. 0,15 0,25

5. 0,15 0,20

d=0,13 m
no d (m) t (s) d/t (s-1)

1. 0,13 0,33

2. 0,13 0,25

3. 0,13 0,27

4. 0,13 0,22

5. 0,13 0,18

Tabel 4. Data perbandingan massa jenis dan koefisien viskositas berbagai sample
minyak

no Nama minyak Massa jenis Koefisien viskositas


(kg/m3)

1. Sari Murni 0,88

2. Fortune 0,85

3. Bimoli 0,85
4. Sunco 0,82

5. Siip 0,86

6. Curah 0,91
G. PEMBAHASAN

Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk menentukan kecepatan terminal pada suatu
zat cair, menentukan koefisien viskositas zat cair berdasarkan Hukum Stokes, menentukan
besar gaya gesekan dalam zat cair serta mempelajari dinamika benda dalam fluida.

Percobaan ini dilakukan berdasarkan Hukum Stokes yang berbunyi, "Jika suatu zat cair yang
mempunyai kekentalan (viskositas) mengalir melalui bola secara streamline atau bila bola
bergerak di dalam zat cair yang diam, maka bekerjalah gaya gesekan terhadap bola tersebut".
Dalam hal ini, apabila terdapat sebuat benda padat (bola) yang melaju dalam suatu fluida cair,
maka benda tersebut akan memperoleh gaya hambat. Gaya hambat yang terjadi ini
disebabkan karena adanya gaya gesekan dengan fluida.

Jika sebuah benda padat berbentuk bola dilepas pada permukaan zat cair. maka bola tersebut
akan mendapat percepatan. Dengan bertambah besarnya kecepatan bola, maka gaya Stokes
yang bekerja padanya juga bertambah besar sehingga akhirnya bola akan bergerak dengan
kecepatan tetap, yaitu setelah terjadi keseimbangan antara gaya berat, gaya Archimedes dan
gaya Stokes pada bola tersebut. Kecepatan yang tetap atau konstan tersebut disebut dengan
kecepatan batas atau kecepatan terminal (terminal velocity). Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan dalam praktikum ini, dapat diketahui bahwa kelereng (bola) yang dijatuhkan ke
dalam fluida akan mendapatkan gaya hambat oleh fluida. Jika dibandingkan ketika kelereng
tersebut dijatuhkan ke dalam air biasa, maka kelereng tidak akan mendapat gaya hambat
(gaya gesek) yang lebih besar dibandingkan ketika kelereng tersebut dijatuhkan ke dalam oli
atau minyak goring. Hal tersebut disebabkan oleh viskositas dari kedua fluida cair tersebut
yang lebih besar dibandingkan dengan viskositas pada air biasa. Hal ini pun sesuai dengan
ungkapan George Stokes yang dikenal dengan hokum Stokes.
Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas :
 Temperatur
 Tekanan
 Komposisi kimia
 Kekuatan kohesi
H. TUGAS AKHIR
I. KESIMPULAN

Semakin besar angka viskositas atau kekentalan pada suatu fluida, maka akan semakin
lambat pada suati zat cair atau fluida tersebut. Dan sebaliknya jika angka atau nilai
kekentalan atau viskositas pada sebuah zat cair kecil, maka benda akan melaju dengan
kecepatan yang tinggi di dalam suatu fluida.

Dari perhitungan yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa semakin banyak waktu yang
diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir, maka viskositas cairan tersebut semakin besar
pula. Hal ini berarti waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir sebanding atau
berbanding lurus dengan viskositasnya.
Rapat massa pada bola lebih besar rapat massa pada zat cair atau fluida, lalu semakin tinggi
nilai atau angka viskositas pada suatu zat cair maka akan semakin kecil atau semakin lambat
kecepatan pada suatu benda di dalam zat cair tersebut.

J. DAFTAR PUSTAKA

https://solarindustri.com/blog/apa-itu-viskositas/

https://eprints.uny.ac.id/53595/1/FULL.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Kekentalan

https://fisikazone.com/viskositas/
K. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai