Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENYULUHAN DAN

KOMUNIKASI PERTANIAN
“PRINSIP-PRINSIP PENYULUHAN”

Kelompok 8
Nama Anggota :
Riski Ari Setiawan (C1B020066)
Risqi Aris Munandar (C1B020067)
Rizki Fardiatullah (C1B020068)
Sabina Ngestiara Mahmuda (C1B020070)

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Berkatrahmat dan karunia-
Nya, Alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan dan menyusun makalah ini, dalam rangka
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian.
Penyusun sudah berusaha dengan segala kemampuan untuk menyusun makalah ini
dengan baik. Meski demikian sebagai manusia biasa tidaklah selalu terlepas dari kesalahan
maupun kekurangan. Dalam penyusunan makalah Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian dengan
pokok bahasan Prinsip-Prinsip Penyuluhan ini penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, tetapi penyusun tidak akan menyerah begitu saja, penyusun akan terus
berusaha mempersembahkan yang terbaik. Maka dari itu penyusun sangatlah mengharapkan
bantuan, bimbingan, arahan, serta motivasi, kritik dan saran yang bersifat membangun guna
mencapai hasil yang lebih baik lagi.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat, penyusun mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah ikut membantu dalam kelancaran penyusunan makalah ini, dan mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.

Mataram, 7 September 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Efektivitas penyuluhan pertanian ditentukan oleh komponen-komponen dalam sistem
penyuluhan pertanian,di antaranya yaitu metode atau materi dalam penyuluhan pertanian.
Penetapan materi yang efektif ditetapkan berdasarkan karakteristik sasaran, sumber daya yang
dimiliki, materi, dan tujuan yang ingin dicapai. Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan
penyuluhan pertanian adalahpenyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada
penggunanya.
Informasi dan teknologi pertanian tersebut sering kita sebut sebagai pesan penyuluhan
atau materi penyuluhan pertanian. Materi penyuluhan pertanian yang akan disampaikan
penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian diharapkan dapat memberikan
dampak yang positif kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya didalam
memilih materi penyuluhan haruslah benar-benar sesuai dengan kebutuhan sasaran dalam hal ini
pelaku utama dan pelaku usaha pertanian. Oleh karena itu maka materi penyuluhan pertanian
yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian tersebut harus
diverifikasi atau ditetapkan terlebih dahulu oleh instansi yang berwenang dibidang penyuluhan
pertanian.
Efektivitas penyuluhan pertanian ditentukan oleh komponen-komponen dalam sistem
penyuluhan pertanian,di antaranya yaitu metode atau materi dalam penyuluhan pertanian.
Penetapan materi yang efektif ditetapkan berdasarkan karakteristik sasaran, sumber daya yang
dimiliki, materi, dan tujuan yang ingin dicapai. Materi penyuluhan pertanian merupakan sesuatu
yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan baik menyangkut ilmu pengetahuan dan teknologi
sesuai kebutuhan, menarik, dapat meningkatkan pendapatan, dan memecahkan masalah yang
dihadapi sasaran. Oleh karena itu sebelum melakukan penyuluhan, sebaiknya menetapkan
terlebih dahulu prinsip-prinsip materi dalam penyuluhan pertanian tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip penyuluhan pertanian?
2. Bagaimana peran prinsip-prinsip penyuluhan pertanian terhadap kegiatan penyuluhan
pertanian?

C. Tujuan
Adapun Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah untuk mengetahui, mengkaji dan
mempelajari mengenai prinsip-prinsip penyuluhan pertanian, sehingga bisa menjadi bahan
referensi pembelajaran bagi pembacanya.
BAB II
PEMBAHASAN

Prinsip merupakan suatu pernyataan mengenai kebijaksanaan yang dijadikan sebagai


pedoman dalam pengambilan keputusan dan dilaksanakan secara konsisten. Dalam kegiatan
penyuluhan, bahwa setiap penyuluh dalam melaksanakan kegiatannya harus berpegang teguh
pada prinsip-prinsip yang sudah disepakati agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
Mardikanto (1993) menyatakan bahwa merujuk pada pemahaman penyuluhan pertanian sebagai
proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip dalam penyuluhan pertanian sebagai berikut :
1. Mengerjakan
Mengerjakan artinya, kegiatan penyuluhan harus sebanyak mungkin melibatkan
masyarakat untuk mengerjakan/menerapkan sesuatu. Karena melalui "mengerjakan"
mereka akan mengalami proses belajar (baik dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan
keterampilannya) yang akan terus diingat untuk jangka waktu yang lebih lama.
2. Akibat
Akibat artinya, kegiatan penyuluhan harus memberikan akibat atau pengaruh yang baik
atau bermanfaat. Sebab, perasaan senang/puas atau tidak senang/kecewa akan
mempengaruhi semangatnya untuk mengikuti kegiatan belajar/penyuluhan di masa-masa
mendatang.
3. Asosiasi
Asosiasi artinya, setiap kegiatan penyuluhan harus dikaitkan dengan kegiatan lainnya.
Sebab, setiap orang cenderung untuk mengaitkan/menghubungkan kegiatannya dengan
kegiatan/peristiwa yang lainnya. Misalnya, dengan melihat cangkul orang ingat
penyuluhan tentang persiapan lahan yang baik; melihat tanaman yang kerdil/subur, akan
mengingatkannya kepada usaha-usaha pemupukan.

Lebih lanjut, Mardikanto (1993) mengungkapkan prinsip-prinsip penyuluhan yang lain


yang mencakup:
1. Minat dan Kebutuhan
Minat dan kebutuhan artinya, penyuluhan akan efektif jika selalu mengacu kepada minat
dan kebutuhan masyarakat. Mengenai hal ini, harus dikaji secara mendalam: apa yang
benar-benar menjadi minat dan kebutuhan yang dapat menyenangkan setiap individu
maupun segenap warga masyarakatnya, kebutuhan apa saja yang dapat dipenuhi sesuai
dengan tersedianya sumberdaya, serta minat dan kebutuhan mana yang perlu mendapat
prioritas untuk dipenuhi terlebih dahulu.
2. Organisasi masyarakat bawah
Organisasi masyarakat bawah artinya penyuluhan akan efektif jika mampu
melibatkan/menyentuk organisasi masyarakat bawah, sejak dari setiap
keluarga/kekerabatan.
3. Keragaman budaya
Keragaman budaya artinya, penyuluhan harus memperhatikan adanya keragaman budaya.
Perencanaan penyuluhan harus selalu disesuaikan dengan budaya lokal yang beragam. Di
lain pihak, perencanaan penyuluhan yang seragam untuk setiap wilayah seringkali akan
menemui hambatan yang bersumber pada keragaman budayanya.
4. Perubahan budaya
Perubahan budaya artinya setiap kegiatan penyuluhan akan mengakibatkan perubahan
budaya. Kegiatan penyuluhan harus dilaksanakan dengan bijak dan hati-hati agar
perubahan yang terjadi tidak menimbulkan kejutan-kejutan budaya. Karena itu, setiap
penyuluh perlu untuk terlebih dahulu memperhatikan nilai-nilai budaya lokal seperti tabu,
kebiasaan-kebiasaan, dll.
5. Kerjasama dan partisipasi
Kerjasama dan partisipasi artinya penyuluhan hanya akan efektif jika mampu
menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerjasama dalam melaksanakan
program-program penyuluhan yang telah dirancang.
6. Demokrasi dalam penerapan ilmu
Demokrasi dalam penerapan ilmu artinya dalam penyuluhan harus selalu memberikan
kesempatan kepada masyarakatnya untuk menawar setiap ilmu alternatif yang ingin
diterapkan. Yang dimaksud demokrasi di sini, bukan terbatas pada tawar-menawar
tentang ilmu alternatif saja, tetapi juga dalam penggunaan metoda penyuluhan, serta
proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh masyarakat sasarannya.
7. Belajar sambil bekerja
Belajar sambil bekerja artinya dalam kegiatan penyuluhan harus diupayakan agar
masyarakat dapat "belajar sambil bekerja" atau belajar dari pengalaman tentang segala
sesuatu yang ia kerjakan. Dengan kata lain, penyuluhan tidak hanya sekadar
menyampaikan informasi atau konsep-konsep teoritis, tetapi harus memberikan
kesempatan kepada masyarakat sasaran untuk mencoba atau memperoleh pangalaman
melalui pelaksanaan kegiatan secara nyata.
8. Penggunaan metode yang sesuai
Penggunaan metode yang sesuai artinya penyuluhan harus dilakukan dengan penerapan
metode yang selalu disesuaikan dengan kondisi (lingkungan fisik, kemampuan ekonomi,
dan nilai sosial budaya) sasarannya. Dengan kata lain, tidak satu pun metode yang dapat
diterapkan di semua kondisi sasaran dengan efektif dan efisien.
9. Kepemimpinan
Kepemimpinan artinya, penyuluh tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang hanya
bertujuan untuk kepentingan/kepuasannya sendiri, dan harus mampu mengembangkan
kepemimpinan. Dalam hubungan ini, penyuluh sebaiknya mampu menumbuhkan
pemimpin-pemimpin lokal atau memanfaatkan pemimpin lokal yang telah ada untuk
membantu kegiatan penyuluhannya.
10. Spesialis yang terlatih
Spesialis yang terlatih artinya, penyuluh harus benar-benar orang yang telah memperoleh
latihan khusus tentang segala sesuatu yang sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh.
Penyuluh-penyuluh yang disiapkan untuk menangani kegiatan-kegiatan khusus akan
lebih efektif dibanding yang disiapkan untuk melakukan beragam kegiatan (meskipun
masih berkaitan dengan kegiatan pertanian).
11. Segenap keluarga
Segenap keluarga artinya, penyuluh harus memperhatikan keluarga sebagai satu kesatuan
dari unit sosial.
12. Kepuasan
Kepuasan artinya, penyuluhan harus mampu mewujudkan tercapainya kepuasan. Adanya
kepuasan, akan sangat menentukan keikutsertaan sasaran pada program-program
penyuluhan selanjutnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyuluhan pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama (pelaku
kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan
sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Prinsip merupakan suatu pernyataan mengenai kebijaksanaan yang dijadikan sebagai
pedoman dalam pengambilan keputusan dan dilaksanakan secara konsisten. Pemahaman
terhadap pengertian dan makna prinsip penyuluhan secara lengkap dan menyeluruh, diharapkan
eksistensi dan esensi penyuluhan dapat diakui dan dikembangkan lagi semata-mata untuk
mencapai perubahan perilaku masyarakat yang tidak akan pernah berkesudahan.

B. Saran
Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan, penyuluh harus memahami makna
pengertian, prinsip dan tujuan penyuluhan pertanian dan siapa yang akan menjadi sasarannya.
Seorang penyuluh juga perlu menyusun strategi dalam melaksanakan penyuluhan agar
penyuluhan tersebut berhasil dan selalu mengembangkan diri, berlatih dalam merencanakan dan
melaksanakan serta mengevaluasi penyuluhan pertanian .Hal ini dimaksudkan agar
penyelenggaraan penyuluhan pertanian dapat berjalan dengan baik sehingga memperoleh hasil
yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Mardikanto, Totok. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press:
Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai