Anda di halaman 1dari 17

Kelompok

Gizi Masyarakat
Oleh :
 Refa Amelia S (202112004)
 Cendy Marchelin A (202112009)
 Meilinda Alifia A (202112024)
 Sofiyatul Qulub (202112027)
Table of contents
Pengertian
01 Gizi 04 Gizi Seimbang

Indikator Pencegahan
02 Status Gizi 05 Masalah Gizi

Faktor-faktor Yang
03 Memengaruhi Status
Gizi
Pengertian Gizi
Gizi berasal dari kata bahasa Arab "Ghidza" yang berarti makanan. llmu gizi berkaitan dengan
makanan dan berkaitan pula dengan tubuh manusia. Kata gizi selain berkaitan dengan kesehatan
juga berkaitan dengan potensi ekonomi seseorang, yaitu berhubungan dengan perkembangan
otak, kemampuan belajar dan produktifitas kerja.
Indikator Status Gizi
Indikator status gizi merupakan tanda-tanda yang terdapat pada tubuh seseorang yang
memberikan gambaran tentang keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan
zat gizi. Berikut indikator-indikator status gizi ;

1 2 3

Indikator Berat Badan Indikator Tinggi Badan Indikator Berat Badan


Menurut Usia (BB/U) Menurut Usia (TB/U) Menurut Tinggi Badan
(BB/TB)
Faktor-faktor Yang Memengaruhi Status
Gizi
Gizi Seimbang
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang sehari-hari yang beraneka
ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan
tidak kekurangan. (Dirjen BKM, 2002).

Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014, Gizi
Seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan
secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi.
Pencegahan Masalah Gizi

1. Mengonsumsi makanan beragam


2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal
Kesimpulan

1. Gizi merupakan suatu proses organisme dalam menggunakan bahan


makanan yang dikonsumsi, penyimpanan metabolisme, dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk menghasilkan energi.
2. beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu keadaan infeksi,
status imunisasi, lingkungan, ekonomi, faktor pendidikan, pengetahuan
gizi oleh Ibu, jumlah anggota keluarga, penyediaan pangan,
keterjangkauan pelayanan kesehatan, dan yang terakhir kurang energi
protein (KEP).
Kesimpulan

3. yang dapat kita lakukan sebagai pencegahan permasalahan gizi ialah


yang pertama mengkonsumsi makanan beragam, makanan beragam
disini adalah mengkonsumsi sumber tinggi protein, makan sayur dan
buah yang banyak. Bisa juga dengan mengganti nasi putih dengan
makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi merah. Membatasi makan
makanan tinggi gula, garam, ataupun lemak.
Kesimpulan

Membiasakan sarapan karena sarapan merupakan bekal penting untuk


mengawali berbagai aktifitas, dan juga minum air putih yang cukup minimal
delapan gelas per hari untuk mencegah dehidrasi. Pencegahan atau prinsip
kedua dari gizi seimbang adalah membiasakan perilaku hidup bersih.
Selanjutnya melakukan aktifitas fisik karena memperlancar sistem
metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Dan yang terakhir
mempertahankan dan memantau berat badan normal, hal ini dilakukan karena
berfungsi sebagai bentuk monitoring dari tindakan pencegahan sebelumnya.
Sesi Tanya Jawab
Moderator : Indri Rahmawati (202112005)

1. Nama : Maulidina Dwiyanti Putri / 202112011


Kelompok :6
Pertanyaan : Apa saja permasalah gizi yang sering terjadi dimasyarakat, sebutkan dan jelaskan ?
Jawaban :
 Stunting merupakan masalah gizi kronis yang cukup umum di Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh asupan gizi yang kurang
dalam waktu cukup lama, umumnya karena pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, sehingga
mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
 Obesitas adalah Suatu gangguan yang melibatkan lemak tubuh berlebihan yang meningkatkan risiko masalah kesehatan. Obesitas
sering kali terjadi karena kalori yang masuk lebih banyak daripada yang dibakar melalui olahraga dan kegiatan normal sehari-hari.
 Wasting (kurus). Wasting umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan zat gizi.kondisi ketika berat badan anak menurun, sangat
kurang, atau bahkan berada di bawah rentang normal. Anak yang mengalami kondisi ini umumnya memiliki proporsi tubuh yang
kurang ideal.
Sesi Tanya Jawab
2. Nama : Rina Cahyaningrum / 202112019
Kelompok :2
Pertanyaan : Apakah stunting hanya terjadi pada keluarga yang kurang mampu secara ekonomi? dan bagaimana
dampak akibat terjadinya stunting?
Jawaban :
a. Stunting akibat masalah gizi kronis tidak hanya terkait dengan masalah ekonomi. Baik anak dari keluarga yang mampu
maupun tidak mampu secara ekonomi dapat beresiko mengalami stunting. Sebagai contoh: pola asuh yang kurang optimal,
kondisi lingkungan yang kurang bersih atau mengalami polusi, akses ke informasi gizi kesehatan yang tepat, dll dapat
menjadi faktor resiko stunting yang tidak selalu dikarenakan masalah ekonomi keluarga.
b. Dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan
fisiknya, serta gangguan metabolisme
c. Dampak jangka panjangnya, stunting yang tidak ditangani dengan baik sedini mungkin berdampak :
Menurunkan kemampuan perkembangan kognitif otak anak, Kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit, Risiko tinggi
munculnya penyakit metabolik seperti kegemukan, Penyakit jantung, Penyakit pembuluh darah, Kesulitan belajar.
Sesi Tanya Jawab
3. Nama : Mega Galih Sari / 202112026
Kelompok :3
Pertanyaan : di indonesia masalah gizi buruk masih sangat banyak dan belum teratasi, menurut anda bagaimana solusi
untuk menangani masalah tersebut ?
Jawaban :
Untuk masalah gizi buruk di Indonesia yang cukup parah ialah gizi buruk pada anak. Kementerian Kesehatan RI sendiri telah membagi
penanganan gizi buruk pada anak dibagi atas 3 fase, yaitu :
a. Fase stabilisasi, yaitu dengan cara Pemberian susu formula sedikit tapi sering, Pemberian susu formula setiap hari, ASI diberikan setelah
susu formula khusus.
b. Fase transisi, yaitu dengan Pemberian formula khusus dengan frekuensi sering dan porsi kecil. Paling tidak setiap 4 jam sekali. Jumlah
volume yang diberikan pada 2 hari pertama (48 jam) tetap menggunakan F 75. ASI tetap diberikan setelah anak menghabiskan porsi
formulanya. Jika volume pemberian formula khusus tersebut telah tercapai, tandanya anak sudah siap untuk masuk ke fase rehabilitasi.
c. Fase rehabilitasi, yaitu masa ketika nafsu makan anak sudah kembali normal dan sudah bisa diberikan makanan agak padat melalui
mulut atau oral.
Adapun penanganan gizi di rumah yaitu dengan cara : Makanan formula kacang hijau, dan Makanan formula tahu dan ayam.
Sesi Tanya Jawab
4. Nama : Ilma Qomarotul Janah / 202112017
Kelompok :4
Pertanyaan : Seperti yang diketahui banyak sekali bayi" di Indonesia mengalami gizi buruk. Apa dampak dari tubuh Ketika
bayi mengalami gizi buruk dan apa saja kebutuhan zat gizi harian pada bayi?
Jawaban :
Pada usia bayi, dampak gizi buruk bisa menyebabkan mereka mengalami:
a. Gangguan tumbuh kembang seperti berat badan kurang, badannya terlihat kurus, pendek atau kegemukan.
b. Berkurangnya tingkat kecerdasan.
c. Resiko terkena penyakit infeksi atau bahkan kematian.
d. Gizi buruk juga bisa menyebabkan busung lapar pada bayi pada tentan usia 0-2tahun, ini terjadi karena bayi tersebut kekurangan ASI.

Angka kecukupan gizi (AKG) harian bayi ada 2 yaitu :


• Kebutuhan zat gizi makro harian bayi : Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat.
• Kebutuhan zat gizi mikro harian bayi ada Vitamin dan Mineral :
Vitamin : Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin K.
Mineral : Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium.
Sesi Tanya Jawab
5. Nama : Cornelia Elsa Aprilia Ageta / 202112001
Kelompok :5
Pertanyaan : Apakah orang yang fisiknya kurus sudah pasti zat gizinya kurang ? Dan apakah ada patokan khusus untuk
melihat bahwa zat gizi seseorang sudah tercukupi ?
Jawaban :

Fisik yang terlihat kurus belum tentu kekurangan gizi, bisa jadi karena memang makanan yang diserap oleh metabolisme dalam tubuh
tidak bagus sehingga vitamin"pun tidak seluruhnya diserap oleh tubuh. Namun jika seluruh tubuh terlihat seperti tulang yang kering dari
ujung kepala smpai kaki dapat dikatakan itu terlalu kurus maka dapat disimpulkan bahwa orang tersebut kekurangan asupan gizi dalam
tubuh.
Lalu, kita dapat melihat bahwa gizi dalam tubuh sudah tercukupi melalui pola makan yang rutin dan mengandung protein, karbohidrat,
lemak, vitamin dan mineral. Bisa juga untuk melihat patokan apakah tubuh sudah terpenuhi melalui berat badan sesuai usia, tinggi badan
sesuai usia, berat badan dan tinggi badan sesuai.
Sesi Tanya Jawab
6. Nama : Rizka cindy Mareta / 202112022
Kelompok :1
Pertanyaan : Bagaimana tips supaya konsumsi buah harian terpenuhi dengan menyesuaikan
keuangan yang ada ?
Jawaban :

Untuk memenuhi kebutuhan buah harian tidak harus buah yang mahal. Karena ada juga yang
terjangkau harganya seperti pepaya, apel malang, apel manalagi, jambu biji. Hal tersebut bisa mengisi
kekurangan konsumsi buah dan bisa dikonsumsi semua kalangan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai