Anda di halaman 1dari 15

SYSTEM INFORMASI KESEHATAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Dokumentasi Keperawatan


Dosen Pembimbing: Firdawsyi, S.Kep, M.Kes.

Disusun oleh Kelompok 2


Aury Krisnantika 1440120007
Ayundha Bunga Putri M 1440120008
Cory Carisa Putri E I 1440120010
Demo Prasetyo U 1440120011

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul “System
Informasi Kesehatan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi
Kesehatan . Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai salah satu metode pembelajaran
bagi mahasiswa D-III Keperawatan Akademi Kesehatan Rustida Krikilan.
Makalah ini penulis susun berdasarkan pengamatan dari buku dan internet. Dalam
penyusunan makalah ini, tentunya tidak lepas dari adanya bantuan pihak tertentu. Oleh karena
itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap agar tulisan ini dapat diterima dan dapat berguna bagi semua pihak.
Penulis juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk melengkapi
makalah ini.

Krikilan, 14 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................................ 2
BAB 2. PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 Pengertian System Informasi Kesehatan ..................................................................... 3
2.2 Tujuan System Informasi Kesehatan ........................................................................... 4
2.3 Peran Managemen System Informasi Kesehatan ......................................................... 5
2.4 Formasi System Informasi Kesehatan ......................................................................... 5
2.5 Substansi System Informasi Kesehatan ....................................................................... 6
2.6 Mekanisme dan Prosedur System Informasi Kesehatan .............................................. 7
BAB 3. PENUTUP ................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 10
3.2 Saran .......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 12

ii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kesehatan merupakan salah satu aspek yang mengalami banyak perkembangan
dan perubahan terutama pada masa reformasi saat ini. Dengan adanya reformasi dibidang
Kesehatan, maka saat ini pelayanan kesehatan lebih difokuskan pada upaya-upaya
promotive dan preventif. Paradigma sehat ini merupakan modal pembangunan Kesehatan
yang dalam jangka Panjang akan mampu mendorong masyarakat bertindak mandiri
dalam menjaga Kesehatan mereka terutama kesadaran akan pentingnya upaya Kesehatan
yang bersifat promotive dan proventif. Penerapan teknologi informasi dalam pengelolaan
data kesehatan sangat penting, sehingga memerlukan perhatian dan kerangka konseptual
menyeluruh dalam kaitannya dengan pelaksanaan Health Information Technology (HIT).
Meningkatnya penggunaan informasi membutuhkan peningkatan kualitas data dan
produk informasi, yang pada gilirannya membutuhkan sistem informasi kesehatan yang
lebih baik.
Dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019,
terdapat target strategis untuk meningkatkan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
(SIK). Sistem Informasi Kesehatan ( SIK) merupakan salah satu bagian penting yang
tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau
kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti
perkembangan Sistem Kesehatan.Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
bahkan mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu negara. Suatu system
yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan Output yang baik juga.
Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai
kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta
pembangunan berwawasan kesehatan.
Dengan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat
tidak buta dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarganya
berobat dengan mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat
enggan membawa anggota keluarganya berobat di pelayanan kesehatan yang disediakan
oleh pemerintah. Dengan maraknya perkembangan media dan teknologi seharusnya
membuat masyarakat dan khususnya para mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan
kemajuan berinovasi terhadap sistem informasi kesehatan Indonesia.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimanakah pengertian dari system informasi kesehatan?
2. Apakah tujuan dari system informasi kesehatan?
3. Bagaimana peran managemen system informasi kesehatan?
4. Bagaimana formasi system informasi kesehatan?
5. Bagaimanakah substansi dan mekanisme system informasi kesehatan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang system informasi kesehatan
2. Mampu memahami dengan baik tentang system informasi Kesehatan
1.3.2 Tujuan khusus
Setelah pembelajaran mahasiswa diharapkan mapu memahami :
• Pengertian system informasi kesehatan
• Tujuan system informasi kesehatan
• Peran managemen system informasi kesehatan
• Formasi system informasi kesehatan
• Substansi dan mekanisme system informasi kesehatan
1.4 Manfaat
1. Mengetahui dengan jelas tentang system informasi kesehatan
2. Mengetahui bagaimana penerapan system informasi kesehatan
3. Mengetahui mekanisme dari system informasi kesehatan

2
3

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian System Informasi Kesehatan


Pengertian Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah gabungan perangkat dan
prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data
sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan yang
tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Sistem
informasi kesehatan adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang
digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung
pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Berikut beberapa definisi sistem informasi kesehatan:
a. Sistem informasi kesehatan adalah prosedur yang dimulai dari penghimpunan data,
penggarapan data, pengkajian dan transfer informasi yang diperlukan untuk
mengelola dan mengendalikan yankes serta digunakan untuk keperluan penelitian
serta untuk pelatihan.
b. Sistem informasi kesehatan merupakan beberapa unsur dan langkah yang terpola
bertujuan untuk memproduksi informasi dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan tata laksana
c. Sistem informasi kesehatan yakni suatu sistem yang tersusun atas data, informasi,
parameter, langkah-langkah, peranti, teknologi, dan sumber daya manusia yang
saling berhubungan dan dikendalikan secara sistematis sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan yang bermanfaat dalam mendukung pembangunan
kesehatan, yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Kesehatan.
Komponen SIK terdiri dari dua bagian yakni:
a. Proses informasi, yang terdiri dari:
1. Penghimpunan data
2. Transfer data
3. Penggarapan data
4. Analisis data
5. Penyampaian informasi
Apabila setiap komponen proses informasi tersusun secara sistematis, maka
sistem informasi tersebut akan dapat menghasilkan informasi yang akurat dan
memberikan manfaat secara langsung.
b. Manajemen sistem informasi, yang terdiri dari:
1. Pihak-pihak terkait yang merupakan sumber daya sistem informasi
kesehatan terdiri atas perancang, pengelola, penghimpun data. perangkat
keras, perangkat lunak, mahir dalam statistik, ahli epidemiologi, dan sumber
biaya.
2. Ketentuan yang berlaku dalam organisasi, seperti pemakaian standar
diagnosa serta penatalaksanaan, deskripsi pekerjaan, langkah-langkah dalam
tata kelola distribusi, metode perawatan computer yang mendukung
ketepatgunaan pemakaian sumber daya SIK.
Sedangkan definisi Sistem Informasi Kesehatan ( SIK ) menurut Pusat Data dan
Informasi Depkes RI (2006) adalah Suatu sistem yang menyediakan dukungan informasi
bagi proses pengambilan keputusan di setiap jenjang administrasi kesehatan, baik di
tingkat unit pelaksana upaya kesehatan, di tingkat Kabupaten/Kota, di tingkat Provinsi,
maupun di tingkat Pusat. Berdasarkan berbagai pengertian atau definisi tersebut, maka
perlu adanya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan ( SIK ) yang terintegrasi dari
berbagai tingkat pelayanan kesehatan dalam bentuk Sistem Informasi
Kesehatan Nasional ( SIKNAS ) maupun Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan
merupakan suatu sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi
bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di Puskesmas atau Rumah
Sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat,
akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang
tertata dan terlaksana dengan baik.
2.2 Tujuan System Informasi Kesehatan
Tujuan dari dikembangkannya sistim informasi kesehatan adalah :
1. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan subsistem dari Sistim Kesehatan
Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan di setiap jenjang adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi,

4
kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti Rumah Sakit
ataupun Puskesmas.
2. Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk Sistem
Informasi Kesehatan (SIK), dengan tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK
tersebut adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem
pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi.
Upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan ditujukan ke
arah terbentuknya suatu sistem informasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna,
yang mampu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu dan dalam bentuk yang
sesuai dengan kebutuhan untuk:
1. Pengambilan keputusan di seluruh tingkat administrasi dalam rangka perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian.
2. Mengatasi masalah-masalah kesehatan melalui isyarat dini dan upaya
penanggulangannya.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk menolong dirinya sendiri.
4. Meningkatkan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
bidang kesehatan.
2.3 Peran Managemen System Informasi Kesehatan
1. Managemen pasien : penganmbilan keputusan tentang bagaimana pasien atau klien
harus dilayani atau ditangani.
2. Managemen unit Kesehatan : pengambilan keputusan tentang bagaimana sumber
daya kesehatan (obat, tenaga kesehatan , perbekalan Kesehatan, dll ) di unit kesehatan
yang bersangkutan harus didayagunakan.
3. Managemen sistem Kesehatan : pengambilan keputusan tentang bagaimana sumber
daya kessehatan (unit-unit kesehatan sumber daya Kesehatan lain) di wilayah yang
bersangkutan harus diatur atau diarahkan..
2.4 Formasi System Informasi Kesehatan
Formasi sistem kesehatan nasional indonesia berada dalam masing-maising
tatanan otonon daerah. Menurut kebijakan pengembangan sistem informasi kesehatan
nasional dalam otonomi daerah, SIKNAS berada dalam tingkat paling atas dan menjadi
dasar untuk yang sistem informasi kesehataan berada di bawahnya yaitu SIKDA (sistem
informasi kesehatan daerah) bagian provinsi. Kemudian SIKDA bagian provinsi akan

5
menjadi dasar untuk sistem informasi kesehatan bagian kabupaten atau kota. Jadi bisa
disimpulkan bahwa SIKDA bagian kabupaten atau kota adalah subsistem dari SIKDA
provinsi dan SIKDA provinsi adalah subsistem dari SIKNAS.
Dalam tingkat-tingkat administrasi tersebut harus ada kerja sama supaya terjadi
kesinambungan pada tiap sistem. SIKNAS dibangun dan dikembangkan dari berbagai
jaringan Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Propinsi dan Sistem-Sistem Informasi
Kesehatan Kabupaten/Kota. Sedangkan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
adalah Suatu Sistem Informasi yang mencakup Sub sistem informasi yang dikembangkan
di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, RS, Poliklinik, Praktek Swasta, Apotek,
Laboratorium), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan sistem informasi pada Dinas
Kesehatan Propinsi.
2.5 Substansi System Informasi Kesehatan
Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO), Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) merupakan salah satu dari 6 “ building block ” atau komponen
utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen (building block)
sistem kesehatan tersebut adalah :
1. Pelaksanaan pelayanan kesehatan ( Service delivery )
2. Produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan ( Medical product, vaccine, and
technologies )
3. Tenaga medis ( Health worksforce )
4. Sistem pembiayaan kesehatan ( Health system financing )
5. Sistem informasi kesehatan ( Health information system )
6. Kepemimpinan dan pemerintah ( Leadership and governance )
Sistem Informasi Kesehatan berada di dalam Sistem Kesehatan Nasional
Indonesia. Sistem Kesehatan Nasional Indonesia terdiri dari 7 subsistem, yaitu :
1. Upaya Kesehatan
2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
3. Pembiayaan Kesehatan
4. Sumber Daya Mansuia (SDM) Kesehatan
5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6. Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan
7. Pemberdayaan Masyarakat

6
Di dalam Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke
6 yaitu : Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan. Subsistem Manajemen dan
Informasi Kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungi kebijakan
kesehatan, adiminstrasi kesehatan, informasi kesehatan dan hukum kesehatan yang
memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar
berdaya guna, berhasil gunam dan mendukung penyelenggaraan keenam subsitem lain di
dalam Sistem Kesehatan Nasional sebagai satu kesatuan yang terpadu.
2.6 Mekanisme dan Prosedur System Informasi Kesehatan
Karena perkembangan zaman yang sangat pesat, maka SIK pun mengalami
perkembangan beberapa era. Mulai dari era manual (sebelum 2005), era transisi (2005-
2011), dan yang terakhir era komputerisasi (mulai tahun 2012). Pada era komputerisasi
ini pemanfaatan data menjadi satu pintu (terintegrasi). Data yang ada adalah individual
(disagregat). Data dari Unit Pelayanan Kesehatan langgsung diunggah (uploaded) ke
bank data di pusat (e-Helath). Penerapan teknologi m-Health dimana data dapat langsung
diunggah ke bank data. Keamanan dan kerahasiaan data terjamin (memakai secure login).
Lebih cepat, tepat waktu dan efisien yang pastinya Lebih ramah lingkungan. Dan berikut
adalah prosedur mekanisme yang salin terhubung dari 7 komponen.
1. Sumber Data Manual
Merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data yang masih
dilakukan secara manual atau secara komputerisasi offline. Model SIK Nasional yang
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi masih tetap dapat
menampung SIK Manual untuk fasilitas kesehatan yang masih mempunyai
keterbatasan infrastruktur (antara lain, pasokan listrik dan peralatan komputer serta
jaringan internet). Fasilitas pelayanan kesehatan yang masih memakai sistem manual
akan melakukan pencatatan, penyimpanan dan pelaporan berbasis kertas.
Laporan dikirimkan dalam bentuk hardcopy (kertas) berupa data
rekapan/agregat ke dinas kesehatan kabupaten/ kota. Fasilitas pelayanan kesehatan
dengan komputerisasi offline, laporan dikirim dalam bentuk softcopy berupa data
individual ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Bagi petugas kesehatan yang termasuk
dalam jejaring puskesmas yang belum komputerisasi, laporan dikirim dalam bentuk
data rekapan/agregat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sedangkan bagi yang
sudah komputerisasi offline, laporan dikirim dalam bentuk softcopy untuk dilakukan
penggabungan data di puskesmas.

7
2. Sumber Data Komputerisasi
Pada sumber data komputerisasi pengumpulan data dari sumber data yang
sudah dilakukan secara komputerisasi online. Pada fasilitas pelayanan kesehatan
dengan komputerisasi online, data individual langsung dikirim ke Bank Data
Kesehatan Nasional dalam format yang telah ditentukan. Selain itu juga akan
dikembangkan program mobile health (mHealth) yang dapat langsung terhubung ke
sistem informasi puskesmas (aplikasi SIKDA Generik).
3. Sistem Informasi Dinas Kesehatan
Merupakan sistem informasi kesehatan yang dikelola oleh dinas kesehatan
baik kabupaten/kota dan provinsi. Laporan yang masuk ke dinas kesehatan
kabupaten/kota dari semua fasilitas kesehatan (kecuali milik Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat) dapat berupa laporan softcopy dan laporan hardcopy. Laporan
hardcopy dientri ke dalam aplikasi SIKDA generik. Laporan softcopy diimpor ke
dalam aplikasi SIKDA Generik, selanjutnya semua bentuk laporan diunggah ke Bank
Data Kesehatan Nasional. Dinas kesehatan provinsi melakukan hal yang sama
dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk laporan dari fasilitas kesehatan milik
provinsi.
4. Sistem Informsi Pemangku Kepentingan
Sistem informasi yang dikelola oleh pemangku kepentingan terkait
kesehatan. Mekanisme pertukaran data terkait kesehatan dengan pemangku
kepentingan di semua tingkatan dilakukan dengan mekanisme yang disepakati.
5. Bank Data Kesehatan Nasional
Bank Data Kesehatan Nasional selanjutnya akan mencakup semua data
kesehatan dari sumber data (fasilitas kesehatan), oleh karena itu unit-unit program
tidak perlu lagi melakukan pengumpulan data langsung ke sumber data.
6. Pengguna Data oleh Kementrian Kesehatan
Data kesehatan yang sudah diterima di Bank Data Kesehatan Nasional dapat
dimanfaatkan oleh semua unit-unit program di Kementerian Kesehatan dan UPT-nya
serta dinas kesehatan dan UPTP/D-nya.
7. Pengguna Data
Semua pemangku kepentingan yang tidak/belum memiliki sistem informasi
sendiri serta masyarakat yang membutuhkan informasi kesehatan dapat mengakses
informasi yang diperlukan dari Bank Data Kesehatan Nasional melalui website

8
Kementerian Kesehatan.
Kemudian bergulirnya waktu sampai dengan saat ini telah banyak rumah
sakit dan klinik klinik yang menggunakan sistem informasi kesehatan sesuai yang
dibutuhkan di pelayanan kesehatan tersebut walaupun tidak menyeluruh seperti di
Negara Jepang contohnya. Berkembangnya teknologi informasi saat ini seharusnya
bisa dimanfaatkan dalam pembentukan sistem informasi kesehatan yang
menyeluruh. Namun masih banyak kendala yang menyebabkan kurang optimalnya
hal ini. Contohnya masyarakat Indonesia yang berada di pelosok yang sulit untuk
didata dan sulit untuk menerima informasi baru dari luar yang mereka anggap asing
Masih tabu dan kentalnya budaya beberapa kelompok masyarakat di Indonesia
membuat sistem informasi belum menyeluruh.

9
10

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Kesehatan ( SIK) merupakan salah satu bagian penting yang
tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara. Sistem informasi kesehatan
merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang
dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman
dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan
kesehatan. SIK berada di dalam SIKNAS. Formasi administrasinya yaitu untuk daerah
terdapat SIKDA kabupaten atau kota yang megacu pada SIKDA provinsi. Kemudian
SIKDA provinsi ini mengacu kepada SIKNAS. Kemudian untuk isi dari SIK yaitu
pelaksanaan pelayanan kesehatan, produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan,tenaga
medis, sistem pembiayaan kesehatan, sistem informasi kesehatan,kepemimpinan dan
pemerintah.
Mekanisme dan prosedur dari system informasi kesehatan ada 7 komponen yaitu
sumber data manual, sumber data komuterisasi, sistem informasi dinas kesehatan, sistem
informasi pemangku kepentingan, bank data kesehatan nasional, pengguna data oleh
kemenkes, pengguna data. Namun Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Indonesia tidak
berjalan secara optimal dan belum maksimal dalam memberikan informasi yang
diperlukan dalam proses pengambilan keputusan di berbagai tingkat sistem kesehatan.
Ada banyak kendala yang terjadi di lapangan dan masih belum ada penyelesainnya.
Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan masih menghadapi berbagai masalah,
diantaranya adalah kegiatan pengelolaan data dan informasi belum terintegrasi dan
terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya “overlapping”
kegiatan dalam pengumpulan dan pengolahan data, dimana masing-masing unit
mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya disetiap unit kerja
baik di pusat maupun di daerah. Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan itu sendiri
masih belum dilakukan secara efisien, masih terjadi redundant data, duplikasi kegiatan,
dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini sebagai akibat dari adanya sistem
informasi kesehatan yang ada saat ini masih terfragmentasi (Kepmenkes RI Nomor
192/MENKES/SK/VI/2012).
3.2 Saran
Mahasiswa diharapkan dapat mempelajari tentang system informasi kesehatan
yang digunakan untuk mengolah data pasien dan juga informasi kesehatan. Seiring
dengan perkembangan waktu pun, mau tidak mau kita harus bisa menyesuaikan diri
tentang pelayanan kesehatan yang baik, yaitu salah satunya system informasi kesehatan
ini guna membenahi kualitas dan juga koordinasi dan integrasi system informasi
kesehatan di Indonesia.

11
12

DAFTAR PUSTAKA

Apriyani, Fitri dkk. 2014. Tugas ulangan tengah semester. Sistem Informasi Kesehatan di
Indonesia. Jakarta : UHAMKA.
Eryani. 2020. Bahan Ajar Dokumentasi Keperwatan. Medan: STIKES BINALITA SUDAMA
MEDAN.
Hidayat, Fendi. 2019. Konsep dasar sistem informasi Kesehatan. Sleman: Deepublish.
Kasman. 2018. Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)Daklam Pengolaha Data Dan
Informasi Pada Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam Provinsi Sumatra Selatan. Jurnal
Ilmiah Betrik. Vol 09 No.01 hal 24-34.
Kepmenkes RI. 2012. Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan
Indonesia. (online) .https://web.rshs.or.id/public_html/wp-
content/uploads/2014/04/KMK-No.-192-ttg-Roadmap-Aksi-Penguatan-SIK-
Indonesia1.pdf. Diakses pada 15 september 2021 pukul 13.05 WIB
Isnawati, Khairina dkk. 2016. Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah
(SIKDA) Generik Di UPT. Puskesmas Gambut Kabupaten Banjar. Jurnal sistem
informasi Kesehatan masyarakat. Vol 1 No.1 hal 64-71.
Putri, Santy Irene dan Prima Soultoni Akbar. 2019. Sistem Informasi Kesehatan. Ponorogo:
Uwais Inspirasi Indonesia.
Setiyadi, Noor Alis dan Fahmi hakam. 2015. Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan
Di Klinik Muhammadiyah Medical Center (Mmc) Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Jurnal IKESMA. Volume 11 No. 1 hal 15-24.

Anda mungkin juga menyukai