A. PENDAHULUAN
Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai salah satu kabupaten hasil pemekaran dari
Kabupaten Tapanuli Utara memiliki banyak Sumber Daya Alam yang sangat potensial
untuk dikembangkan. Walau demikian, dibutuhkan berbagai usaha dan kerja keras untuk
memberdayakannya sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan. Untuk menunjang
perkembangan perlu dilakukan pengelolaan sumber daya alam dengan bijaksana.
Namun disatu sisi distribusi penduduk belum memadahi serta merata. Oleh sebab itu
dalam menunjang perkembangan daerah, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan
c/q Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ingin mendorong perkembangan
daerah melalui program transmigrasi. Namun untuk mempersiapkan permukiman
transmigrasi perlu dilakukan suatu penelitian dan perencanaan yang teliti dan
menyeluruh, sehingga program transmigrasi yang akan dilaksanakannya dapat
memberikan manfaat yang optimal. Oleh sebab itu untuk menunjang kelayakan lahan
seperti yang dituntut tersebut perlu dilakukan suatu studi kelayakan, untuk
mempersiapkan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP). Studi kelayakan yang
dimaksud pada dasarnya merupakan dasar atau landasan bagi pelaksanaan
pembangunan dan pengembangan suatu calon lokasi, dan juga dalam pembinaan
transmigran.
Agar dasar dan landasan pengembangan permukiman transmigrasi tersusun baik, maka
diperlukan konsultan yang dapat melaksanakan studi kelayakan RTSP secara benar dan
teliti. Karena penyimpangan pelaksanaan RTSP dapat berakibat fatal dan menimbulkan
ekonomi biaya tinggi, misalnya ; apabila permukiman transmigrasi direncanakan pada
lahan yang diklaim penduduk, akan menimbulkan permasalahan dalam kegiatan
penyiapan permukiman, jika lahan yang direncanakan pada lahan yang tidak
sesuai/tidak layak tumbuh atau pada lahan yang terkena banjir, akan membutuhkan
biaya yang sangat tinggi karena dikemudian hari penduduk yang telah bermukim harus
dipindahkan ke lokasi yang benar-benar sesuai atau layak untuk permukiman.
Penentuan suatu calon lokasi permukiman transmigrasi di Kecamatan Tarabintang
didasarkan pada usulan lokasi untuk pengembangan permukiman transmigrasi dari
daerah masyarakat di Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbang Hasundutan.
Biasanya pola permukiman yang akan dikembangkan sesudah ditentukan sebelum
survey, dalam hal ini pola permukiman dapat berupa pola yang berkaitan dengan
investor, seperti pola PIR-Trans, atau Hutan Tanaman Industri, Hutan Rakyat atau pola
yang tidak dikaitkan dengan investor, seperti pola Tanaman Pangan Lahan kering.
Luas calon lokasi yang direncanakan untuk program transmigrasi pada Kecamatan
Tarabintang adalah lebih kurang 1.700 Ha, yang diusulkan oleh masyarakat Kecamatan
Tarabintang. Status hutan calon lokasi merupakan hutan produksi yang dapat dikonversi
dan tidak termasuk hutan lindung.
Kerangka Acuan Kerja ini merupakan Pokok Acuan Tugas Penyusunan RTSP yang
berlaku untuk semua pola dengan detail pelaksanaan yang sudah ditentukan dalam
“JUKLAK” atau Petunjuk Pelaksanan yang disajikan secara terpisah menurut pola-pola
permukiman yang ada.
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ini adalah : menilai kelayakan fisik calon
permukiman transmigrasi, menyusun rencana tata ruang permukiman transmigrasi,
dan menyusun rekomendasi kelayakan usaha transmigran.
1. Menilai Kelayakan Fisik Calon Permukiman Transmigrasi
Konsultan harus melakukan penilaian terhadap calon lokasi yang distudi, layak
atau tidak untuk dikembangkan sebagai permukiman transmigran secara fisik.
Dalam hal ini suatu calon permukiman transmigran dinilai layak secara fisik untuk
dikembangkan sebagai permukiman transmigran apabila :
a. Secara aspek legal, status lahan memenuhi/dapat dikembangkan
digunakan untuk pengembangan permukiman transmigrasi.
b. Secara pengunaan lahan, areal masih merupakan lahan yang belum ada
tanaman penduduk/peruntukannya.
c. Secara kesesuaian lahan, lokasi memenuhi kriteria sesuai dengan rencana
peruntukan.
d. Secara hidrologi, lokasi memiliki ketersediaan sumber air bersih yang
dapat memenuhi kebutuhan transmigran dan bebas dari resiko banjir.
Pasal 3
BIAYA DAN SUMBER PENDANAAN
1. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan adalah Studi Kelayakan Lahan Transmigrasi Kabupaten
Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2008 adalah menyusunan Rencana
Teknis Satuan Permukiman (RTSP).
2. Lokasi Kegiatan
Kegiatan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) ini dilaksanakan di
Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera
Utara.
1. Kegiatan Penelitian
Secara umum kegiatan penelitian ini meliputi :
a. Penelitian Land Use dan Topograpi
Penelitian ini bertujuan untuk pemetaan calon lokasi, sekaligus untuk
memperoleh informasi mengenai status lahan, kondisi land use eksisting
dan kemiringan lahan/lereng. Pemetaan lokasi akan menjadi dasar dalam
pembuatan peta tematik lain, penelitian kemiringan lahan yang dilakukan
akan menjadi masukan dalam penyusunan kesesuaian lahan, sedangkan
informasi suatu lahan dan kondisi land use existing akan menjadi masukan
dalam penentuan kesesuaian permukiman. Metoda yang dilakukan dalam
rangka penelitian land use dan topograpi ini adalah survei instansi,
wawancara, dan pengukuran. Survey instansi berupa pengumpulan peta-
peta dasar yang sudah ada (Dep PU, BPN, Birokrasi), wawancara
dilakukan terhadap penduduk dan tokoh masyarakat, khususnya untuk
mengetahui penggunaan lahan. Pengukuran lapangan dilakukan dengan
cara pengukuran sepanjang rintis yang telah ditentukan dan mencatat
kemiringan maupun penggunaan lahan yang ditemukan sepanjang rintis
tersebut. Khusus untuk calon lahan pekarangan, biasanya pengamatan
lebih rapat, karena dibutuhkan ketelitian yang lebih tinggi.
b. Penelitian Tanah
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi
tanah calon lokasi. Berdasarkan kondisi tanah konsultan akan menyusun
kesesuaian lahan yang akan digunakan dalam menilai kesesuaian
permukiman, maupun dalam menyusun rencana pengembangan
pertanian.
Penelitian dilakukan dengan cara pengeboran/pengambilan sampel tanah
sepanjang rintisan yang telah ditentukan, serta dengan pembuatan profil
tanah. Sampel tanah selanjutnya diuji di laboratorium untuk memperoleh
kesesuaian lahan. Alat yang digunakan : bor, tanah, pH, meter.
c. Penelitian iklim dan Sumber Daya Air
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi iklim, ketersediaan
sumber air dan resiko banjir. Hasil penelitian ini disamping dimaksudkan
untuk mengetahui kelayakan calon lokasi dari segi ketersediaan sumber air
bersih dan resiko banjir, juga dimaksudkan dalam rangka penyusunan pola
dan jadwal tanam, penentuan sumber daya air yang akan dikembangkan
serta rekomendasi mengenai perlu tidaknya drainase atau tanggul pada
calon permukiman jika dikembangkan sebagai permukiman transmigrasi.
Survey institusional : untuk data iklim
Wawancara penduduk : untuk mengetahui kemungkinan
banjir
Pengamatan lapangan : pengamatan lapangan dilakukan
dengan membuat sumur uji, dan mengamati
sumber-sumber air permukaan yang ada. Alat
yang digunakan meliputi alat pembuat sumur
uji / bor hidral dan stop watch, pelampung
untuk meneliti air permukaan.
d. Penelitian Hutan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tegakan kayu, kelas
hutan dan status hutan, serta penelitian jenis flora dan fauna. Hasil
penelitian potensi tegakan kayu dimaksudkan untuk menjadi masukan
dalam penentuan kelas hutan yang berguna dalam pengurusan ijin
pemanfaatan kayu, serta dalam penentuan kelas hutan yang akan dibuka
sehingga penelitian hanya dilakukan pada areal yang akan dimanfaatkan
untuk permukiman transmigrasi. Penelitian status hutan dimaksudkan
sebagai masukan bagi penyelesaian status calon lokasi (pelepasan hutan).
Penelitian flora dan fauna dimaksudkan sebagai masukan dalam telaahan
sedangkan penelitian lingkungan dilakukan dengan cara pengamatan,
wawancara, dan survey instansional, alat yang digunakan : Agha Meter.
e. Penelitian Sosial – Ekonomi Pertanian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi pertanian
penduduk setempat sebagai masukan di dalam memprediksi kondisi sosial
– ekonomi pertanian transmigran, maupun sebagai masukan di dalam
penyusunan rekomendasi pengembangan pertanian transmigran,
penelitian ini dilakukan dengan cara questionaire terhadap penduduk
setempat ditambah wawancara serta survey instansional di desa dan
kecamatan.
g. Aspek Regional
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai
aksesibilitas lokasi terhadap sistem penghubung dan pusat-pusat kegiatan
yang ada, serta untuk mengetahui kebijaksanaan daerah di dalam
pembangunan daerah studi dan sekitarnya.
h. Telaahan Lingkungan
Studi penyusunan RTSP tidak dimaksudkan untuk melakukan studi yang
khusuus mengenai lingkungan (Amdal). Akan tetapi sebagai suatu studi
perencanaan, maka studi RTSP harus sudah mempertimbangkan aspek
lingkungan serta dampak-dampak yang mungkin timbul jika calon lokasi
dikembangkan sebagai permukiman transmigrasi. Oleh karena itu telaahan
lingkungan dalam studi ini dilakukan berdasarkan masukan dari setiap
displin ilmu yang ada yang dikoordinir oleh salah satu tenaga ahli yang
memiliki Sertifikat Khusus Amdal. Tujuan dari telaahan lingkungan ini
adalah untuk menyusun upaya penanggulangan permasalahn lingkungan
yang diperkirakan akan timbul jika calon permukiman dikembangkan
sebagai permukiman transmigrasi misalnya erosi tanah.
2. Kegiatan Koordinasi
Permukiman transmigrasi pada dasarnya merupakan pengembangan daerah
baru pada suatu daerah tujuan yang dimaksudkan untuk menunjang
pengembangan daerah tujuan. Agar dapat menunjang pengembangan daerah
tujuan, maka penyusunan RTSP pada calon lokasi haruslah sinkron/selaras
dengan rencana pengembangan dareah dan instansi-instansi terkait. Oleh karena
itu salah satu kegiatan yang penting dalam penyusunan RTSP adalah koordinasi
dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, baik yang bersifat konfirmasi awal
maupun presentasi hasil studi.
Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PERENCANA
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 60 (enam puluh) hari kalender.
Pasal 8
TENAGA AHLI, ASSISTEN TENAGA AHLI DAN TENAGA PENUNJANG
3. Tenaga Penunjang
a. Operator CAD
b. Operator Computer
c. Buruh Lokal
d. Office Boy
Pasal 9
LAPORAN
e. Album Gambar
Album Gambar berisi. Peta-peta yang terdiri atas :
No. Nama Peta Skala