Anda di halaman 1dari 14

Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451

Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

Evaluasi Nilai CTDIVOL Dan DLP Pada Pemeriksaan MSCT Abdomen Non Kontras
Selama Periode Maret 2022 Sampai Juni 2022
Di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar

Nur Juhaina Pratiwi1, Anak Agung Aris Diartama 2, Cokorda Istri Ariwidiastuti 3
13
Program Studi Sarjana Terapan, Teknilogi Radiologi Pencitraan ATRO Bali
nurjuhainapratiwi@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang, Pengawasan untuk menjamin proteksi dari dosis radiasi dan keselamatan bagi pasien sangat
penting sehingga diperlukan upaya untuk penerapan optimalisasi terhadap radiasi dan paparan medik
dengan menerapkan Diagnostic Reference Level (DRL). Pengawasan dan evaluasi perlu dilakukan pada
berbagai fasilitas kesehatan yang memanfaatkan radiasi kemudian hasil evaluasi yang diperoleh
dibandingkan dengan Indonesian Diagnostic Reference Level (IDRL) terbaru sehingga implementasinya
menjadi efektif. Pemeriksaan MSCT Abdomen non kontras di RS TK II Pelamonia Makassar menjadi
pemeriksaan yang sering dikerjakan dengan frekuensi kunjungan 30% dibandingkan pemeriksaan lainnya,
terdapat organ-organ vital didalamnya dan pemeriksaan ini belum pernah dilakukan evaluasi dosis radiasi.
Tujuan penelitian, Untuk mengetahui nilai Kuartil 3 dari CTDIvol dan DLP pada pemeriksaan MSCT
Abdomen non kontras periode Maret 2022-Juni 2022 di RS TK II Pelamonia Makassar sudah sesuai dengan
standar nilai BAPETEN/IDRL 2021. Metode penelitian, Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
deskriptif dengan pendekaan survey yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari pemeriksaan
MSCT Abdomen non Kontras pada periode Maret 2022-Juni 2022. Nilai facilities DRL dihitung dengan
menggunakan rumus Kuartil 3 pada aplikasi SPSS statistic secara otomatis, kemudian nilai yang dihasilkan
dibandingkan dengan nilai IDRL terbaru. Hasil, Perhitungan nilai 75 percentil dari CTDIvol dan DLP pada 137
sampel penelitian diperoleh 7,550 mGy untuk nilai CTDIvol dan 377,250 mGy*cm untuk nilai DLP.
Kesimpulan, Nilai Kuartil 3 dari CTDIvol dan DLP yang diterima pasien pada pemeriksaan MSCT Abdomen
non Kontras selama periode Maret 2022-Juni 2022 di RS TK II Pelamonia Makassar sudah sesuai dengan
rekomendasi BAPETEN/IDRL 2021.

Kata Kunci : CTDIvol, DLP, MSCT Abdomen

ABSTRACT
Background, Supervision to ensure protection from radiation doses and safety for patients is very important
so efforts are needed to optimize the application of radiation and medical exposure by applying the
Diagnostic Reference Level (DRL). Monitoring and evaluation needs to be carried out at various health
facilities that use radiation and then the evaluation results obtained are compared with the latest Indonesian
Diagnostic Reference Level (IDRL) so that their implementation becomes effective. Non-contrast abdominal
MSCT examination at TK II Pelamonia Hospital Makassar is an examination that is often done with a visit
frequency of 30% compared to other examinations, there are vital organs in it and this examination has never
been evaluated for radiation doses. The purpose, To find out the quartile 3 value of CTDIvol and DLP on the
non-contrast abdominal MSCT examination for the period March 2022-June 2022 at the TK II Pelamonia
Hospital Makassar is in accordance with the standard value of BAPETEN / IDRL 2021. Research methods,
This study is a descriptive quantitative study with a survey approach which was carried out by collecting data
from the MSCT Abdomen non-contrast examination in the period March 2022-June 2022. The value of DRL
facilities was calculated using the quartile 3 formula in the SPSS statistical application automatically, then the
resulting values were compared with the latest IDRL value. Results, Calculation of the 75th percentile values
of CTDIvol and DLP in 137 study samples obtained 7,550 mGy for CTDIvol and 377,250 mGy*cm for DLP
values. Conclusion: The quartile 3 values from CTDIvol and DLP received by patients on non-contrast
abdominal MSCT examinations during the period March 2022-June 2022 at the TK II Pelamonia Hospital
Makassar are in accordance with the recommendations of BAPETEN/IDRL 2021.

Keywords: CTDIvol, DLP, MSCT Abdomen

37
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

PENDAHULUAN dibandingkan alat radiologi lainnya yang


Teknologi pencitraan medis dapat dipengaruhi oleh parameter
mengalami perkembangan terutama didalamnya (6) dimana perlu diketahui
pada sistem computed tomography (CT parameter dapat dikontrol untuk
Scan) yang telah merevolusi perawatan meminimalisir dosis yakni mAs, kV,
medis pada setiap aspek perawatan durasi rotasi yang dibutuhkan, pitch
seperti skrining, diagnosis, dan berbentuk heliks, ketebalan geometri
pemantauan perkembangan penyakit irisan waktu selama Scan dan langkah
(1). CT Scan adalah modalitas ketergantungan (5).
pencitraan yang memanfaatkan Pengawasan untuk menjamin
pancaran sinar-X dengan proses proteksi dari dosis radiasi dan
pemindai melalui mesin berbentuk cincin keselamatan bagi pasien sangat penting
yang memanfaatkan detector sebagai untuk memperkecil resiko dan dampak
penangkap sinar-X dan akhirnya akan yang timbul akibat pemanfaatan radiasi
mengasilkan suatu citra(2). Hasil (7). Dosis yang melebihi ambang batas
pencitraannya berbentuk cross sectional dapat mengakibatkan timbulnya
dan pertama kalinya sehingga dapat bermacam penyakit bagi pasien, pekerja
meningkatkan hasil citra diagnostik, radiasi dan masyarakat sekitar seperti
menigkatkan kecepatan dan keamanan timbulnya penyakit kanker karena
dalam pemeriksaan (3). paparan dosis yang berlebih. Oleh sebab
Perkembangan teknologi CT Scan itu, diperlukan suatu tindakan untuk
dapat memungkinkan pencitraan meminimalkan dosis pada pemeriksaan
berkualitas tinggi dalam waktu akuisisi CT Scan dengan menggunakan indeks
yang sangat singkat namun terdapat optimisasi Diagnostic Reference Level
peningkatan yang cukup besar untuk (DRL) dimana nilai DRL pada CT Scan
paparan dan dosis radiasi pada dinyatakan dalam Computed Tomography
pasien(4). Pemanfaatan CT Scan selalu Dose Index Volume (CTDIVOL) dan Dose
menimbukan dampak biologis yakni Length Product (DLP) (8).
mengakibatkan putusya rantai DNA Computed Tomography Dose Index
pada sel-sel pasien dimana pada (CTDI) adalah ukuran perkiraan dosis
beberapa kasus mengarah pada resiko yang diterima dalam satu bagian atau
timbulnya kanker (5). CT Scan irisan dari CT Scan. Computed
menghasilkan dosis yang lebih besar Tomography Dose Index (CTDI) memiliki

38
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

beberapa variasi yang telah menjadi batasan dosis untuk masing – masing
standar dalam menggambarkan dosis pasien tetapi mengidentifikasi situasi
CT Scan serta digunakan untuk dimana tingkat dosis pasien sangat tinggi
menunjukkan dosis serap rata-rata atau rendah (1). Penerapan implementasi
(mGy) yakni CTDI100, CTDIW dan CTDIVOL jika terdapat dosis pasien yang melebihi
(9). Untuk melakukan pengukuran pada Diagnostic Reference Level (DRL) maka
Computed Tomography Dose Index perlu dilakukan pencatatan dan direvisi
(CTDI) dapat menggunakan pencil untuk mencari penyebab dan pilihan
ionization chamber, Thermoluminiscence tindakan perbaikan yang sesuai, ini
Dosimeter (TLD), CT dose profiler, dan dikecualikan jika dosis tersebut tidak
Fantom Polymethil-Methacrylate (PMMA) dapat disisihkan dan harus terjustifikasi
(10). Dose Length Product (DLP) adalah secara medis (12).
total dosis serap dari keseluruhan Penentuan Diagnostic Reference
susunan Scan yang dilakukan. Nilai Dose Level (DRL) Nasional direkomendasikan
Length Product (DLP) diperoleh dari hasil pada nilai kuartil 3 (75 persentil) pada
perkalian antara nilai CTDIVOL dan sebaran data dosis yang diperoleh dari
panjang Scan (L) dimana Dose Length fasilitas (nilai median) dimana Diagnostic
Product (DLP) merupakan total dosis Reference Level (DRL) ditentukan dari
serap dari CT Scan yang dilakukan sebaran data indikator dosis yang mudah
(mGy.cm) (5). untuk diukur dan memiliki link langsung
Penerapan optimalisasi proteksi dengan dosis pasien misalnya Computed
dan keselamatan radiasi pada paparan Tomography Dose Index (CTDI) dan
medik perlu dilakukan suatu upaya agar Dose Length Product (DLP) (12).
besar dosis radiasi yang diterima pasien Penetapan nilai Indonesian Diagnostic
dapat serendah mungkin sehingga Reference Levels (I-DRL) untuk modalitas
tercapai citra radiografi yang optimal pesawat sinar-X CT Scan ini digunakan
dengan menggunaan Diagnostic untuk optimalisasi proteksi dan
Reference Level (DRL) (11). Diagnostic keselamatan radiasi pada berbagai jenis
Reference Level (DRL) adalah tingkatan pemeriksaan. Agar implementasinya
dosis untuk berbagai jenis pemeriksaan menjadi efektif maka perlu dilakukan
pada kelompok pasien yang memiliki evaluasi rutin pada setiap nilai dosis yang
ukuran standar dimana Diagnostic diterima pasien di instalasi radiologi dan
Reference Level (DRL) tidak mewakili

39
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

membandingannya dengan nilai IDRL kuantitatif deskriptif dengan pendekatan


terbaru (11). survey untuk mengevaluasi nilai CTDIVOL
Pemeriksaan CT Scan yang dan DLP dengan menggunakan jenis
dilakukan di Rumah Sakit Tingkat II data retrospektif yakni menggunakan data
Pelamonia Makassar salah satunya retro (lampau) pada pemeriksaan MSCT
adalah MSCT Abdomen. Didalam rongga Abdomen non kontras dengan
abdomen terdapat berbagai orang-organ mengidentifikasi nilai CTDIVOL dan DLP
yakni hati, kandung empedu, limpa, yang diterima pasien serta variable-
pancreas, ginjal, usus besar, usus kecil variabel yang dapat mempengaruhi tinggi
dan lambung (13). Orang-organ tersebut rendahnya nilai tersebut seperti slice, Eff
adalah organ vital dari tubuh manusia mAs, kV, pitch, Scan time, FOV, Jenis
sehingga diperlukan evaluasi dosis untuk Kelamin, berat badan. .
meminimalisir dapak buruk yang dapat Penelitian ini dilaksanakan pada
terjadi dimasa depan. Disamping itu, juga bulan Maret tahun 2022 sampai dengan
menjadi pemeriksaan yang cukup sering bulan Juni 2022 dengan sampel dalam
dikerjakan di Rumah Sakit TK II penelitian ini semua nilai CTDIVOL dan
Pelamonia Makassar dimana frekuensi DLP yang diterima pasien pada
30% dibandingkan dengan jenis pemeriksaan MSCT Abdomen Non
pemeriksaan CT Scan lainnya, namun Kontras harus memenuhi kriteria yakni
belum pernah dilakukan evaluasi dosis pasien laki-laki dan perempuan dengan
pada pemeriksaan MSCT Abdomen di rentan usia diatas 15 tahun serta pasien
Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar. yang hanya menjalani pemeriksaan
Berdasarkan hal tersebut penulis ingin MSCT Scan Abdomen Non Kontras
mengkaji dan mempelajari lebih lanjut dengan menggunakan pesawat MSCT
terhadap Nilai CTDIVOL dan DLP pada merek canon 640 slice tipe CXXG-013A
pemeriksaa MSCT Abdomen selama yang bertempat di Instalasi Radiologi
periode Maret 2022 sampai dengan Juni Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar.
2022 apakah sudah sesuai dengan Jika telah memenuhi kriteria tersebut
standar yang telah di tetapkan oleh makan dilakukan tahapan dalam
BAPETEN/IDRL 2021. melaksanakan penelitian yakni:
METODE 1. Melakukan pencatatan nilai CTDIVOL,
Dalam penelitian ini jenis penelitian DLP dan semua variable yang
yang digunakan adalah penelitian berkaitan dalam penelitian yang

40
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

muncul pada layar monitor console CT dalam pemeriksaan radiologi dan


Scan. Analisis data dilakukan dengan intervensional termasuk pemeriksaan CT
dua pendekatan yaitu deskriptif dan Scan.
survey.
2. Mencatat kemudian memasukkan nilai HASIL DAN PEMBAHASAN

CTDIVOL, DLP dan semua variable 1. Data penelitian

yang berkaitan dalam penelitian pada Pada penelitian ini mengambil

tabel lembar kerja Microsoft Excel. sampel penelitian dengan kriteria

3. Menentukan nilai kuartil 3 (75 pasien yang menjalankan pemeriksaan

percentile) berdasarkan data yang MSCT Abdomen non kontras pada

telah diperoleh dengan menggunakan pasien laki-laki dan perempuan

aplikasi SPSS Statistik V22.0 dengan dengan usia yakni ≥ 15 tahun selama

memasukkan nilai dosis CTDIVOL dan periode Maret 2022 – Juni 2022 di

DLP yang diperoleh pasien pada lebar Rumah Sakit TK II Pelamonia

kerja SPSS. Makassar dimana didapatkan sampel

4. Nilai dosis tersebut yang diperoleh dari yang memenuhi kriteria penelitian

perhitungan kuartil 3 (75 percentile) sebanyak 137 pasien yang menjalani

yang disebut dengan nilai DRL pemeriksaan MSCT Abdomen non

kemudian, akan dibandingkan dengan Kontras tersebut rata-rata pada usia 61

pedoman Bapeten/IDRL (Indonesian tahun dengan perbandingan rata-rata

Diagnostic Reference Level) 2021, umur pasien perempuan yakni 58

apakah nilai DRL melebihi nilai yang tahun Dan rata-rata umur pasien laki-

diijinkan atau tidak. laki yakni 64 tahun. Jumlah pasien laki-

5. Melakukan Analisa dan membahas laki dan pasien perempuan pada

tentang Estimasi Nilai CTDIVOL dan pemeriksaan MSCT Abdomen non

DLP pada Pemeriksaan MSCT kontras selama periode Maret 2022

Abdomen Non Kontras selama periode sampai Juni 2022 di Rumah Sakit TK II

Maret 2022 sampai dengan Juni 2022, Pelamonia Makassar.

kemudian membuat ulasan untuk Tabel 1. Jumlah Pasien Laki-laki dan


Perempuan
mengambil kesimpulan. Jumlah Pasien
Nilai DRL yang diperoleh jika tidak Laki-laki Perempuan
68 69
melebihi standar BAPETEN/IDRL dapat
2. Sebaran dosis
dijadikan sebagai acuan atau baseline

41
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

Sebaran dosis tertinggi dan terendah dimana hal ini


maupun terendah serta nilai mean, dipengaruhi oleh banyak faktor yang
median dan modus untuk nilai CTDIVOL mengakibatkan tinggi rendahya
dan DLP pada pemeriksaan MSCT distribusi dosis yang diterima pasien.
Abdomen non kontras selama periode Sejalan dengan apa yang di
Maret 2022 sampai dengan Juni 2022. sampaikan Menurut penelitian yang
Tabel 2. Sebaran Dosis Mean, dikemukakan oleh Yogantara, dkk
Median, Modus, Minimum dan
(2021) menyatakan bahwa parameter-
Maximum dari nilai CTDIVOL dan DLP
Sebaran CTDIVOL DLP parameter yang mempengaruhi dosis
Dosis (mGy) (mGy*cm)
radiasi yang diterima oleh pasien pada
Mean 6.300 310.409
Median 5.600 275.200 pemeriksaan CT Scan yakni tegangan
Modus 5.1 288.0 tabung (kV) dan arus (mA) (6).
Minimum 2.9 113.3
Maximum 13.6 779.3 penelitian dari oleh Toori, dkk (2015)

Dari table 4.3 diatas sebagai menyatakan bahwa nilai CTDI

hasil perhitungan statistic mengenai dipengaruhi oleh parameter paparan

sebaran dosis, didapatkan nilai termasuk mAs dan kVp (44).

sebaran dosis tertinggi 13.6 mGy pada sedangkan nilai dosis dari DLP

CTDIVOL dan 779.3 mGy*cm pada dipengaruhi oleh Scan length, mAs,

DLP, dan nilai sebaran dosis terendah kV, pitch dan rotation time (45).

2.9 mGy pada CTDIVOL dan 113.3 a. Scan length

mGy*cm pada DLP dengan nilai rata- Menurut Tsapaki and

rata sebaran dosis 6.300 mGy pada Rehani (2007) Scan length pada

CTDIVOL dan 310.409 mGy*cm pada pemeriksaan berbeda berdasarkan

DLP. Nilai tengah dari sebaran dosis patologi pasien, ukuran pasien,

yang diperoleh dari perhitungan pengalaman operator, dan kondisi

satistik yakni 5.600 mGy pada CTDIVOL domografi suatu Negara. Disamping

dan 275.200 mGy*cm pada DLP, serta itu juga berat badan akan

didaptakan nilai dari sebaran dosis memengaruhi nilai dosis yang

yang paling sering muncul dalam data dihasilkan baik itu CTDIVOL maupun

yakni 5.1 mGy pada CTDIVOL dan nilai DLP dimana dosis akan

288.0 mGy*cm pada DLP. Dari meningkat seiring bertambahnya

sebaran diatas terdapat nilai tertinggi berat badan (45). Dalam penelitian
ini didapatkan hal yang serupa

42
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

dimana scan length akan penurunan kV terkecil terdapat


mempengaruhi nilai dosis pada pada penurunan 120 kV ke 100 kV
DLP dimana semakin panjang scan dengan penurunan DLP sebesar
length yg digunakan maka nilai DLP 14% (45). Pada penelitian ini
akan semakin meningkat namun hal menggunakan kV yang selalu sama
ini tidak memberikan pengaruh yakni 120 kV untuk semua sampel,
yang signifikan pada nilai CTDIVOL. jadi tidak dapat di tentukan
pengaruh berat badan berperan bagaimana pengaruh yang
besar dalam penelitian ini dimana ditimbulkan terhadap nilai CTDIVOL
terjadi penigkatan nilai CTDIVOL dan dan DLP pasien.
DLP dari pasien jika berat badanya d. Pitch
pasien tinggi. Pitch adalah parameter yang
b. Arus Tabung (mAs) bergantung pada kolimasi dan table
Penggunaan mA yang tinggi speed. Jika pergerakan objek atau
menghasilkan nilai CTDIVOL yang pasien lebih cepat maka pitch akan
paling besar (45). Dalam penelitian meningkat dan akan menurunkan
ini menyatakan penggunaan mAs durasi paparan radiasi kepada
akan mempengaruhi nilai CTDIVOL pasien sehingga dosis radiasi dapat
dan DLP, dimana semakin tinggi dikurangi. Dosis radiasi berbanding
nilai mAs yang digunakan maka terbalik dengan pitch bila semua
nilai CTDIVOL dan DLPnya juga faktor lainnya konstan.
akan bertambah dan begitu pula Meningkatkan pitch merupakan
sebaliknya. salah satu cara untuk mengurangi
c. Beda Potensial (kV) dosis radiasi. Yang mempengaruhi
perubahan nilai kV dapat besar CTDIVOL (45).
mengakibatkan perubahan pada e. Rotation Time
dosis radiasi. Penelitian pengaruh Rotation time sangat
kV terhadap DLP dilakukan oleh mempengaruhi waktu scan dan
Amando (2016) yang mendapatkan dosis radiasi. Dosis radiasi yang
hasil bahwa penurunan kV yang diterima pasien sebanding terhadap
terbesar pada CT Scan 64 slice dari rotation time ketika semua
100 kV ke 80 kV penurunan DLP parameter eksposi yang lain
sebesar 40%. Sedangkan konstan. Penelitian pengaruh

43
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

rotation time terhadap DLP pernah akan memberikan nilai mA dan kV


dilakukan Fauziyah (2016) yang sesuai dengan kebutuhan
didapatkan hasil yang sangat sehingga tetap menghasilkan citra
signifikan rotation time memberikan yang dapat menunjang diagnosa.
sumbangan pengaruh pada nilai (20).
DLP dengan dosis radiasi terendah
pada 0,35s yaitu 14,2 mGy dan
terbesar pada 1,0s yaitu 37,3 mGy.
Meningkatkan kecepatan rotasi 1,0-
0,5 detik per 360o akan mengurangi
dosis radiasi sebesar 50% dengan
parameter atau variabel lain yang
disesuaikan sama untuk
Gambar 1. Grafik nilai CTDIVOL Mean,
mengurangi dosis. Sehingga Median, Mode, Minimum dan
dengan rotation time yang lebih Maximum

cepat secara langsung dapat


mempengaruhi dosis yang diterima
pasien (45). Hal yang sama juga di
temukan pada penelitian ini dimana
penggunaan scan time yang
semakin lama maka akan
mempengaruhi nilai DLP yang
diperoleh pasien juga semakin Gambar 4.2 Grafik nilai DLP Mean,
Median, Mode, Minimum dan
meningkat dan begitu pula Maximum
sebaliknya. Dari nilai maximum (tertinggi) dan
f. Protocol low dose/care dose minimum (terendah) dari sebaran data
Protocol low dose/care dose dosis yang diterima pasien apabila
adalah inovasi dari vendor alat CT nilai DRL tersebut dibandingkan
Scan yang dapat digunakan untuk dengan nilai standar yang ditetapkan
meminimalisir distribusi dosis oleh Bapeten/IDRL 2021, maka
radiasi, dimana protocol ini diperoleh hasil nilai CTDI VOL dan DLP
berhubungan dengan penggunaan yang masih sesuai dengan standar
mA dan kV pada pasien dimana

44
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

Bapeten/IDRL 2021. Hal ini menjadi dengan nilai 7.550 mGy CTDIVOL dan
temuan yang baik karena nilai DRL 377.250 mGy*cm DLP dimana nilai ini
yang dihasilkan masih sesuai dengan dapat digunakan dasar untuk
standar yang ditetapkan, semua ini pemeriksaan diagnostic.
tidak lepas dari penggunaan Nilai CTDIVOL dihasilkan dari nilai
parameter-parameter CT Scan yang dosis dipermukaan dan tengah yang
tepat dan sesuai dengan kondisi diperoleh pasien kemudian dibagi
pasien. dengan pergerakan meja pemeriksaan
3. Hasil nilai Diagnostic Reference Level dan nilai DLP dihasilkan dari nilai
(DRL) CTDIVOL dikali dengan panjang area
Hasil pengukuran dosis yang Scan yang akan menghasilkan total
diperoleh dari nilai CTDIVOL dan DLP dosis serap dari CT Scan (41). Nilai
selama periode Maret 2022 sampai DRL dari penelitian ini yang
dengan Juni 2022, kemudian menggunakan standar
dilakukan perhitungan nilai kuartil 3 IDRL/BAPETEN 2021 dengan nilai
(75 percentile) menggunakan aplikasi CTDIVOL 17 mGy dan nilai DLP 885
SPSS Statustik untuk memperoleh mGy.cm dan jika nilai ini di bandingkan
nilai dari Diagnostic Reference Level maka diperoleh nilai CTDIvol dan DLP
(DRL). yang masih dibawah standar yang
Tabel 4. Nilai Diagnostic Reference ditetapkan oleh Bapeten/IDRL 2021
Level (DRL) Selama Periode Maret-
jadi nilai tersebut sudah sesuai dengan
Juni 2022
DRL standar yang ada.
Pemeriksaan CTDIVOL DLP
(mGy) (mGy*cm) Sebaran CTDIvol
MSCT Scan
Abdomen 7.550 377.250 20
Rentan CTDIvol

Non Kontras 15
Dari tabel 4.4 setelah dilakukan
10
pengolahan data secara statistic
5
didapatkan nilai Diagnostic Reference
0
Level (DRL) lokal di Rumah Sakit TK II
-10 40 90 140
Pelamonia Makassar untuk
CTDIvol QUARIL 3 IDRL
pemeriksaan MSCT Scan Abdomen
Gambar 3. Sebaran Nilai CTDIVOL
non kontras pada pasien berusia ≥ 15 MSCT Scan Abdomen

45
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

laki
Sebaran DLP Pada tabel 4.5 diatas didapatkan
1100 hasil pengolahan data secara statistic
900
Rental DLP

yang menunjukan perbedaan distribusi


700
dosis yang diterima pada pasien laki-
500
laki dan perempuan, dimana dosis
300
radiasi yang diperoleh pada pasien
100
-10 40 90 140 laki-laki jauh lebih besar dibandingkan
dosis yang diperoleh dari pasien
DLP QUARTIL 3 IDRL
perempuan. Pada pasien perempuan
Gambar 4. Sebaran Nilai DLP
MSCT Scan Abdomen nilai CTDIVOL yakni 6.550 mGy dan
Pada gambar 4.3 dan 4.4 DLP yakni 324.505 mGy*cm,
menjelaskan mengenai sebaran dosis sedangkan pada laki-laki nilai CTDIVOL
CTDIVOL dan DLP pada pasien dimana yakni 7.975 mGy dan nilai DLP yakni
hasilnya menunjukkan, masih terdapat 408.625 mGy*cm.
beberapa nilai dosis CTDIVOL dan DLP Hal ini mungkin menjadi akibat
yang diterima pasien berada diatas nilai dimana pada penelitian dari Yosiati,
perhitungan statistic kuartil 3 yang dkk (2012) menyatakan bahwa berat
nilainya masih berada dalam dikisaran badan, panjang badan, dan umur
IDRL 2021, namun menunjukkan nilai mempengaruhi berat beberapa organ
yang bervariasi. dalam manusia dengan tingkat
Berdasarkan hasil pengukuran signifikansi yang berbeda untuk setiap
dosis pada pemeriksaan MSCT Abdomen organ yang dimana seluru berat organ
non kontras pada dewasa, jika pria lebih berat dibandingkan wanita
dikelompokkan berdasarkan jenis (43). Semakin besar usia pasien maka
kelamin, maka diperoleh hasil nilai akan mempengaruhi volume organ
Diagnostic Reference Level (DRL). tubuh yang akan mempengaruhi nilai
Tabel 5. Nilai DRL Pasien Perempuan CTDIVOL dan DLP dimana semakin
dan Laki-laki besar usia maka semakin besar pula
DRL
Jenis nilai CTDIVOL dan DLP yang dihasilkan,
CTDIVOL DLP
Kelamin
(mGy) (mGy*cm) begitu pula sebaliknya dan Nilai
Pasien
6.550 324.050 CTDIVOL dan DLP pada pasien laki-laki
Perempuan
Pasien Laki- 7.975 408.625

46
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

jauh lebih besar dibandingkan dengan non Kontras selama periode Maret
pasien perempuan (6). 2022 sampai dengan Juni 2022 di
Nilai perhitungan kuartil 3 (75 Rumah Sakit TK II Pelamonia
percentile) dari pasien laki-laki dan Makassar yaitu nilai CTDIVOL sebesar
perempuan jika dibandingkan dengan 7,550 mGy dan nilai DLP 377.250
nilai standar yang ditetapkan oleh mGy*cm.
Bapeten/IDRL 2021, maka dapat ditarik 2. Nilai 75 percentile dari CTDIVOL dan
kesimpulan bahwa nilai yang dihasilkan DLP yang diterima pasien pada
sesuai atau masih dibawah standar yang pemeriksaan MSCT Abdomen non
ditetapkan oleh Bapeten/IDRL 2021. Kontras selama periode Maret 2022
Hasil akhir dari penelitian ini sampai dengan Juni 2022 di Rumah
didapatkan perhitungan DRL sesuai atau Sakit TK II Pelamonia Makassar sudah
masih dibawah standar yang ditetapkan sesuai dengan rekomendasi
oleh Bapeten/IDRL 2021, namun evaluasi BAPETEN/IDRL 2021.
dan pencatatan harus tetap dilakukan
agar hal-hal yang dapat menyebapkan DAFTAR PUSTAKA
terjadinya peningkatan dosis dapat Saba, Luca; Suri JS. Multi-Detector CT
Imaging. Multi-Detector CT Imaging.
dicegah lebih cepat dimana dari hasil
Amerika Serikat: CRC Press; 2014.
perhitungan DRL tersebut digunakan Saladin KS, Gan CA, Cushman HN.
ANATOMY PHYSIOLOGY The Unity
sebagai pembanding dengan perkiraan
of Form and Function Eighth Edition.
dosis yang diterima pasien selama 1-2 Eighth. New York: Mc Graw Hill
Education; 2018. 1249 p
atau 3 tahun. Jika dalam proses
Bhargava & Satish BK. CT and MRI
kedepannya didapatkan dosis yang Protocol A Practical Approach. CT
MRI Protoc. 2018;53(9):1689–99.
melebihi nilai DRL maka perlu dilakukan
Reiser MF, Adam A, Avni F. Radiation
pencatatan dan review kembali lalu di Dose From Multidetector CT.
Second. Denis Tack, Prof, Dr; Pierre
berikan perbaikan yang sesuai, kecuali
Alain Gevenois, PROF, Dr;
jika dosis tersebut tidak dapat dihindari Mannudeep K. Kalra PD, editor. New
York: Springer; 2012. 708 p.
dan harus terjustifikasi secara medis (13).
Wanara N, Hamdi M, Sinuraya S.
Estimasi Nilai Dosis Radiasi Efektif
KESIMPULAN Pasien Dari Citra Medis Ct Scan
1. Nilai 75 percentile dari CTDIVOL dan Asteion Multi 32 Slice Bagian
Abdomen. Komun Fis Indones
DLP yang diterima pasien pada [Internet]. 2020;17(2):2020. Available
Pemeriksaan MSCT Scam Abdomen from:
http://ejournal.unri.ac.id./index.php/J

47
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

KFI. Elsevier; 2013.


Gede Agus Krisna Yogantara P, Ngurah Kelley, Lorreie L; Petersen CM. Sectional
Sutapa G, Made Yuliara I, Studi Anatomy For Imaging Professionals.
Fisika P, Matematika dan Ilmu Fourth. America: Elsevier; 2018.
Pengetahuan Alam F. Analisis Dosis Singh V. Textbook of Anatomy Abdomen
Efektif Pada Pemeriksaan Computer and Lower Limb, 2nd Edition. Vol. 53,
Tomography (CT) Scan Kepala Di Elsevier. 2014. 1–512 p.
RSUD Sanjiwani Gianyar Effective Moore, Keith L; Dalley, Arthur F; Agur
Dose Analysis on Computer AMR. Clinically Oriented Anatomy.
Tomography (CT) Head Scan at seventh. Tylor C, editor. Vol. 1,
Gianyar Sanjiwani Hospital. Gastronomía ecuatoriana y turismo
Akreditasi SINTA 4 Mulai. local. Wolters Kluwer; 2014.
2021;22(2):53–9. Rizzo DC. Fundamentals of Anatomy and
Siregar ES., Sutapa GN, Sudarsana IWB. Physiology. fourth. USA: Cengage
Analysis of Radiation Dose of Learning; 2016.
Patients on CT Scan Examination Tortora, Gerard J; Derrickson B.
using Si-INTAN Application. Bul Fis. Principles Of Anatomy & Physiology.
2020;21(2):53. Fifteenth. Guarascio M, editor.
Duadini, Ega; Etika, Eva Anggun; America: wiley; 2017.
Nurulita, Syaphira Faza; Hidayanto Khoirina NI, Kartikasari Y, Sakit R,
E. Analisis Perbandingan Diagnostic Kalimantan P, Bontang K. Jurnal
Reference Level (DRL) Modalitas CT Riset Kesehatan Perbedaan Kualitas
Scan Sebagai Upaya Optimalisasi Citra Anatomis Pemeriksaan
Proteksi Dan Keselamatan Radiasi Di Computed Tomography Angiography
Berbagai Negara. Berk Fis. (CTA) Aorta. 2016;5(2):65–72.
2021;24(3):100–8. Kartika Sari NL, Bahagia DT, Hartoyo P,
David L. Coy, MD P, Eugene Lin M, Jef Muliyati D. The Effects Of High Dose
rey P. Kanne M. Body CT: The and Low Dose Protocols In Thorax’s
Essentials. New York: Mc Graw Hill CT Scan Image Quality. Indones J
Education; 2015. Appl Phys. 2021;11(2):189.
Sari DA, Setiawati E, Arifin Z, Fisika D, Bortz JH. CT Colonography for
Sains F, Diponegoro U. Analisis Nilai Radiographers. CT Colonography for
Computed Tomography Dose Index ( Radiographers. Switzerland:
Ctdi ) Phantom Kepala Menggunakan Springer; 2016.
Ct Dose Profiler Dengan Variasi Power SP, Moloney F, Twomey M, James
Pitch. Berk Fis. 2020;23(2):42–8. K, O’Connor OJ, Maher MM.
BAPETEN. Penetapan Nilai Tingkat Computed tomography and patient
Panduan Diagnosrik Indonesia risk: Facts, perceptions and
(Indonesian Diagnostic Reference uncertainties. World J Radiol.
Level) Untuk Modalitas Sinar-X CT 2016;8(12):902–15.
Scan Dan Ragiografi Umum. 2021; Seeram E, Sil J. Computed tomography:
BAPETEN. Pedoman Teknis Penyusunan Physical principles, instrumentation,
Tingkat Panduan Diagnostik Atau and quality control. Fourth. Practical
Diagnostic Reference Level (Drl) SPECT/CT in Nuclear Medicine.
Nasional. Jakarta. America: Elsevier; 2016. 77–107 p.
2019;(8):63858275. Lampignano, jhon P; kendrick leslie E.
Moses, Kenneth Prakash; Banks, John C; Radiographyc positoning and related
Nava, Pedro B; Petersen DK. Atlas anatomy. Ninth. America; 2018.
Of Clinicl Gross Anatomy. Second. DeMaio DN. Mosby’s Exam Review for

48
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

Computed Tomography. Elsevier. Do KH. General principles of radiation


2018;624. protection in fields of diagnostic
Bontrager KL, Lampignano JP. Text Book medical exposure. J Korean Med Sci.
Of Radiographic Positioning and 2016;31:S6–9.
Related Anatomy Eighth Edition. Shin SW. Radiation Safety for Pain
Eighth. Vol. 1, Elsevier. China: Physicians. Korean J Pain.
Elsevier; 2014. 1–476 p. 2012;25(2):130.
Elnour H, Ahmed Hassan H, Mustafa A, Kim JH. Three principles for radiation
Osman H, Alamri S, Yasen A. safety: Time, distance, and shielding.
Assessment of Image Quality Korean J Pain. 2018;31(3):145–6.
Parameters for Computed Abuzaid MM, Elshami W, Tekin HO,
Tomography in Sudan. Open J Ghonim H, Shawki M, Salama DH.
Radiol. 2017;07(01):75–84. Computed tomography radiation
Martem D, Milvita D, Yuliati2 H, doses for common computed
Kusumawati D. Pengukuran Dosis tomography examinations: a
Radiasi Ruangan Radiologi Ii Rumah nationwide dose survey in United
Sakit Gigi Dan Mulut (Rsgm) Arab Emirates. Insights Imaging.
Baiturrahmah Padang Menggunakan 2020;11(1):0–5.
Surveymeter Unfors-Xi. J Fis Unand. Atlı E, Uyanık SA, Öğüşlü U, Cenkeri HÇ,
2015;4(4):414–8. Yılmaz B, Gümüş B. Radiation doses
Bushong SC. Radiologic Science For from head, neck, chest and
echnologists. Eleventh. Canada: abdominal CT examinations: An
Elsevier; 2017. institutional dose report. Diagnostic
Maharjan S, Prajapati S, Panta OB. Interv Radiol. 2021;27(1):147–51.
Measurement Of Radiation Dose In Fajria N, Setia Budi W, Arifin Z, Fisika J.
Multi-Slice Computed Tomography. Analisis Perbandingan Parameter
2016;(September). Dan Profil Dosis Menggunakan
Shirazu I, Mensah YB, Schandorf C, Phantom Standar Dan Tidak Standar.
Mensah SY, Owusu A. Comparison Youngster Phys J. 2014;3(4):303–10.
of Measured Values of CTDI and Jannah NZ. No Title. Penentuan
DPL with Standard Reference values Diagnostic Ref Lev dan Kaji
of Different CT Scanners for dose Pemilihan Param Expo pada CT
Management. Int J Sci Res Sci Scan Abdomen di RSUD Dr
Technol. 2017;(April):185–90. Soetomo. 2018;Departemen.
Anam C, Haryanto F, Widita R, Arif I, Yosiati N, Fitrasanti BI, Syukriani YF.
Dougherty G. Profile of CT scan Hubungan Antara Profil Berat Organ
output dose in axial and helical Manusia Indonesia Dengan Umur,
modes using convolution. J Phys Jenis Kelamin, Panjang Badan, Dan
Conf Ser. 2016;694(1). Berat Badan (Studi Di Rsup Dr.
Nikolaou K, Bamberg F, Laghi A, Rubin Hasan Sadikin Bandung Tahun 2008-
GD. Multislice CT [Internet]. Fourth. 2012). Indones J Leg Forensic Sci.
Springer; 2019. 1–1116 p. 2012;2(3):54–60.
Alsafi KG. Radiation Protection in X-Ray Toori, Janbabanezhad Toori; Monfared A
Computed Tomography: Literature SDAN. Dose Assessment in
Review. Int J Radiol Imaging Computed Tomography Examination
Technol. 2016;2(2). and Establishment of Local
Devi T, Dani P. Pengujian Kelayakan Alat Diagnostic Reference Levels in
Pelindung Diri (Lead Apron Dan Mazandaran, Iran. 111.
Thyroid Shield). 2018;123–9. 2015;0(c):177–84.

49
Garuda Pelamonia Jurnal Keperawatan P-ISSN :2548-4451
Vol 4 No. 2, Agustus 2022 e-ISSN : 2829-1107

Risalatul Latifah, Naily Z. Jannah, Dezy


Z.I. Nurdin BP. Determination Of
Local Diagnostic Reference Level
(Ldl) Pediatric Patients On Ct Head
Examination Based On Size-Specific
Dose Estimates (SSDE) Values. J
Vocat Heal Stud. 2019;02:127–33.

50

Anda mungkin juga menyukai