Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertai dekubitus
Penyebab
c. Gesekan (friction)
Hala ini biasanya terjadi pada daerah yang rentan akan terjadinya kerusakan
jaringan akibat tekanan dan gesekan. Oleh karena itu untuk mencegah
terjadinya tekanan dan gesekan perlu teknik penanganan dan peralatan yang
tepat
d. Kelembaban (moisture)
Adanya kelembaban yang tinggi dalam waktu yang sangat lama dapat
berakibat pada maserasi kulit yang mengakibatkan terjadinya luka ulkus
dekubitus pada bokong maupun jaringan lainya.
Faktor Resiko
Stadium Dekubitus
Dekubitus akan terjadi jika pasien tidak dilakukan mobilisasi selama 6 jam.
Menurut NPUAP (Panel, 2015) dekubitus dibagi menjadi 4 stadium yaitu:
a. Stadium I
Epidermis dan dermis pada kulit penderita dengan sensibilitas yang baik
akan mengeluhkan nyeri. Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi.
Apabila kulit pasien dibandingkan dengan kulit normal, akan tampak salah
salah satu tanda sebagai beriku: perubahan tenperatur kulit (lebih dingn atau
lebih hangat), perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lunak),
perubahan sensasi (gatal atau nyeri). Pada penderita yang mempunyai kulit
putih luka akan kelihatan kemerahan tetapi jika penderita berkulit gelap maka
luka akan keliatan sebagai warna merah yang menetap, biru dan ungu. Stadium
ini umunya akan sembuh dalam 5-10 hari.
b. Stadium II
Hilangya sebagian lapisan kulit epidermis atau dermis cirinya adalah
lukanya superficial, abrasi, melepuh atau membentuk lubang yang dangkal.
Ulserasi mengenai dermis dan meluas sampai jaringan adipose, terlihat eritema
dan indurasi (melepuh). Stadium ini akan sembuh dalam waktu 10-15 hari.
c. Stadium III
Ulserasi meluas sampai ke lapisan lemak subkutis dan otot, dalam fase ini
sudah adanya edema, inflamasi, infeksidan dan hilangya struktur jaringan. Tepi
ulkus tidak teratur dan terlihat hiper atau hipopigementasi dengan fibrosis.
Hilangya lapisan kulit secara lengkap, meliputi kerusakan atau nekrosis dari
jaringan subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai fascia. Luka terlihat
seperi lubang yang dalam. Dapat sembuh dalam waktu 3-8 minggu.
d. Stadium IV
Ulserasi dan nekrosis meluas sampai mengenai fascia, otot, tulang, serta
sendi. Hal ini dapat terjadi arthritis septic atau osteomelitis dan sering disertai
anemia. Hilangya lapisan kulit secar lengkap dengan kerusakan yang luas,
nekrosis jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon. Adanya lubang
yang dalam serta saluran sinus juga termasuk dalam dtadium IV dari luka
tekan.dapat sembuh dalam waktu sekitar 3-6 bulan
9
Definisi Stroke
Etiologi Stroke
menyebabkan sel otak mati, hal ini mengakibatkan penderita kehilangan fungsi
otak yang mengalami keruakan. Gangguan umunya biasanya disebabkan oleh
penyumbatan darah pada aliran arterial (ischemic stroke), seperti sumbatan
pada aliran darah, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh kebocoran atau
pecahnya pembulu darah (hemoragic stroke). Adalah suatu gumpalan darah
yang dapat berkembang dari plak yang tidak stabil atau suatu embolus yang
berjalan melalui darah tubuh lain dan berhenti dipembulu darah. Pendarahan
ini mungkin terjadi secara spontan atau trauma, seperti pada penderita
hipertensi yang tak terkendali. Ischemia terjadi saat darah tidak cuku mencapai
otak, hal ini dapat mengakibatkan kekurangan oksigen (hipoksia) dan glukosa
(hipoglesimia) pada otak (Keogh, 2014).
Klasifikasi stroke
Patofisiologi Stroke
Komplikasi Stroke
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain sesuai
kedudukan dalam suatu sistem. Peran merujuk kepada beberapa perilaku yang
lebih bersifat homogen, yang diharapkan secara normativ dari seseorang (role
ocupan) dalam situasi sosial tertentu.peran didasarkan pada perkipsi dan
harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus melakukan
dalam situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan meraka sendiri
dan harapan orang lain (Harmoko, 2012).
Peran keluarga dibutuhkan untuk mencegah atau merawat anggota keluarga
yang sakit berguna untuk memberikan dukungan kesehatan di rumah,
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan kesehatan, mempertahankan
hubungan timbale balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang
menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang
ada(Jhonson L, 2010).
peran keluarga antara lainsebagai motivator, keluarga sebagai penggerak
tingkah laku atau dukungan ke arah suatu tujuan dengan didasari adanya suatu
kebutuhan anggota keluarga yang sakit sangat membutuhkan dukungan dari
keluarga. Keluarga sebagai edukator yaitu upaya keluarga dalam memberikan
pendidikan kepada anggota keluarga yang sakit. Keluarga sebagai fasilitator
yaitu Sarana yang dibutuhkan keluarga yang sakit dalam memenuhi kebutuhan
untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan perawatan anggota keluarga.
Keluarga pasien tidak mengetahui bagaimana cara merawat pencegahan
decubitus pada pasien stroke diantaranya higiene dan perawatan kulit,
Pengaturan posisi digunakan untuk mengurangi tekanan dan gaya gesek pada
kulit, Maka dalam keluarga yang memiliki pasien stroke diperlukan
pengetahuan tentang pencegahan decubitus.(Friedman, 2010)
15
Peran serta adalah ikut ambil bagian dalam situasi kegiatan secara aktif,
partisipasi (Poerwadarmita, 2007). Peran kelurga adalah setiap anggota
keluarga mampu menepatkan diri sesuai dengan peran dan fungsinya masing-
masing (Djuhaeni, 2009)
Beberapa hal yang perlu dipahami oleh keluarga yang menderita penyakit
stroke untuk mencegah dekubitus menurut (Mulyatsih, 2008)
a. Rubah posisi pasien setiap 2-3 jam
b. Gosok minyak pada daerah yang tertekan
c. Pertahankan alat-alat tenun (sprei, sarung bantal) tetap kering, bersih dan
tegang / tidak kusut
16