Anda di halaman 1dari 11

AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN

DOSEN PENGAJAR : MUH.ALI HAMDAN MABRUR, M.Pd.I

KELOMPOK 3:
Mila Reza (B1R22017)
Mita Suci Indria (B1R22018)
Muh Irfan Ashari (B1R22019)
Nabilla Nindia Rahma (B1R22020)
Nadia Nurul Izzah (B1R22021)
Neneng Mayasari (B1R22023)
Nicho Dwi Cahyono B1R22024)

PROGRAM STUDI
DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG


2022/2023
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.1, Kedung Indah, Kedungwaru,
Kec. Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66224
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah mencurahkan
rahmat danhidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah PendidikanAgama Islam Semester ke-1 tahun 2017/2018Berkat rahmat dan
karunianya, serta di dorong kemauan yang keras disertai kemampuanyang ada, akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang ”AKHLAK MULIA
DALAM KEHIDUPAN” dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Makalah berisi tentang “akhlak”. Manusia yang hidup dalam bimbingan akhlak
akanmelahirkan suatu kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan tuntutan dan
tuntunan Allahdan Rasulnya, serta akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena keterbatasan
ilmudan pengetahuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun, sangat kami
harapkandemi kebaikan dimasa mendatang dan semoga bermanfaat bagi pembaca yang
budiman dankhususnya pembaca

Tulungagung, 3 Oktober 2022

Penyusun

ii
HALAMAN JUDUL....................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................. 2
2.1 Pengertian Akhlak.......................................................... 2
2.2 Macam-Macam Akhlak Mulia....................................... 2
2.3 Contoh-Contoh Akhlak Mulia....................................... 4
2.4 Manfaat Akhlak Mulia.................................................. 5
2.5 Faktor-Faktor Keruntuhan Akhlak Mulia ..................... 6
BAB III PENUTUPAN................................................................... 7
3.1 Kesimpulan.................................................................... 7
3.2 Saran ............................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin canggihnya ilmu pengetahuan, zaman semakin modern dan manusia
hidup beragam dengan kemudahan yang disajikan oleh modernisasai dunia.
Peradaban di era globalisasi saat ini membuat kodrat manusia sebagai hamba Allah
Swt. yang semata-mata hanya diwajibkan petuh dan hanya menyembah satu
kepadanya, kini menjadi sedikit ter-asingkan dan tersingkirkan dari kehidupan
sehari- hari manusia itu sendiri, yang mana di karenakan merosotnya iman manusia
itu sendiri.
Kini tindakan mereka semakin tidak terkontrol lagi, merosotnya akhlak dan
moral yang seharusnya menjadi hal yang di perioritaskan dalam menjalani
kehidupan sosial mereka. Berkurangnya moral dan akhlak manusia semakin
bertambah parah, yang dalam artian perilaku dan tindakan mereka semakin tidak
terkontrol dengan tidak tau nya dan tidak adanya perilaku yang menggambarkan
bagaimana semestinya contoh manusia yang beriman kepada Alla Swt. Oleh karena
itu marilah kita bersama-sama berusaha keras dan maksimal demi tercapainya
keimanan yang hakiki kepada Allah Swt.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah pengertian dari akhlak
2) Apa saja macam daria akhlak mulia ?
3) Apa saja contoh akhlak mulia ?
4) Apa saja manfaat dari akhlak mulia ?
5) Bagaimana faktor keruntuhan akhlak mulia ?

1.3 Tujuan
1) Memahami pengertian akhlak
2) Mengetahui macam dari akhlak mulia
3) Mengetahui contoh dari akhlak mulia
4) Memahami manfaat dari akhlak mulia
5) Mengetahui faktor keruntuhan akhlak mulia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak


Akhlak dari segi bahasa berasal dari perkataan 'khulq' yang berarti perilaku,
perangai atau tabiat . Maksud ini terkandung dalam kata-kata Aisyah berkaitan
akhlak Rasulullah SAW yang bermaksud : " Akhlaknya (Rasulullah) adalah al-
Quran." Akhlak Rasulullah yang dimaksudkan di dalam kata-kata di atas adalah
kepercayaan, keyakinan, pegangan, sikap dan tingkah laku Rasulullah SAW yang
semuanya merupakan pelaksanaanajaran al-Quran.
Menurut Ibnu Maskawih,"Akhlak ialah keadaan jiwa seseorang yang mendorong
untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan akal fikiran terlebih
dahulu."
Menurut Profesor Dr Ahmad Amin, "Akhlak ialah kehendak yang dibiasakan
dan akan menjadi kebiasaan yang mudah dilakukan."
Daripada definisi tersebut dapat kita pahami bahwa akhlak merupakan suatu
perlakuan yang sifatnya tetap di dalam jiwa seseorang yang tidak memerlukan daya
pemikiran di dalam melakukan sesuatu tindakan.
2.2 Macam-Macam Akhlak Mulia
1) Akhlak Kepada Allah
A. Tawaduk Kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui
bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.
B. Beribadah Kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk
menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah
membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah.
C. Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah.
D. Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan
kondisi,baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada
Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
E. Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan
menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.

2) Akhlak kepada diri sendiri


A. Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak
bisa terhitung banyaknya.
B. Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil
daripengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.

2
C. Tawaduk ,yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya,
orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan
jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan
tidak menyenangkan orang lain.

3) Akhlak kepada keluarga


A. Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkan kasih sayang di antara
anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi.
B. Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan
ucapan dan perbuatan

4) Akhlak Kepada Sesama Manusia.

A. Akhlak Terpuji (Mahmudah)


a. Husnuzan
Berasal dari lafal husnun (baik) dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan
berarti prasangka, perkiraan, dugaan baik. Lawan kata husnuzan adalah
su’uzan yakni berprasangka buruk terhadap seseorang.
b. Tawaduk
Berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang
merendahkan diri dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah
takabur.
c. Tasamu
Tasamu artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling
menghargai sesama manusia.
d. Ta’awun,
Ta’awun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu
dengan sesama manusia.

B. Akhlak Tercela (Mazmumah)


a. Hasad,
Hasad berarti iri hati, dengki. Iri berarti merasa kurang senang atau
cemburu melihat orang lain beruntung.
b. Dendam
Dendam yaitu keinginan keras yang terkandung dalam hati untuk
membalas kejahatan.
c. Gibah dan Fitnah
Membicarakan kejelekan orang lain dengan tujuan untuk menjatuhkan
nama baiknya. Apabila kejelekan yang dibicarakan tersebut memang
dilakukan orangnya dinamakan gibah. Sedangkan apabila kejelekan
yang dibicarakan itu tidak benar, berarti pembicaraan itu disebut fitnah.

3
d. Namimah
Namimah atau adu domba, yakni menceritakan sikap atau perbuatan
seseorang yang belum tentu benar kepada orang lain dengan maksud
terjadi perselisihan antara keduanya.

2.3 Contoh-Contoh Akhlak Mulia


Akhlak yang mulia adalah sebuah keadaan yang melekat di dalam diri seseorang
yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan-perbuatan yang baik dan positif bagi
kehidupan dan hal ini menjadi kebiasaan.Berikut contoh-contoh akhlak mulia :
1) Berbakti kepada ibu dan bapak
Kita harus berbakti kepada kedua orang tua karena merekalah yang sudah
bersusah payah mendidik dan membesarkan kita.
Adapun cara-cara menghormati orang tua yaitu dengan cara :
a. Berbicara dengan kata-kata yang baik.
b. Lindungi dan doakan.
c. Hormat dengan sikap terima kasih.
d. Menghubungkan silaturrahmi.
e. Membantu ibu dan bapak.

2) Sopan terhadap guru


Guru adalah menjadi pengganti dari orang tua untuk mendidik dan
membimbinganaknya. Tidak setiap orang tua mampu mendidik dan mengajar
anaknya. Ada beberapa adab yang harus diterapkan dalam berperilaku terhadap
guru yaitu:
a. Mentaatinya dan tidak menentangnya baik secara lahir maupun batin.
b. Harus bersikap sopan di depan gurunya dan harus menggunakan kata-kata
yang paling halus ketika berbicara dengannya serta melakukan sesuatu yang
memudahkan gurunya.
c. Murid harus yakin dan percaya bahwa gurunya adalah ahli untuk ditimba
ilmu dan pengetahuannya.
Supaya proses pendidikan berhasil dengan baik karena itu harus adanya
tanggung jawab bersama antara murid dan guru. Untuk itu adab dan
kewajiban yang harus dilakukan seorang guru adalah:
a. Hendaknya guru menerima murid itu karena Allah.
b. Guru harus senantiasa memperhatikan perilaku muridnya.
c. Jika guru mengetahui kesungguhan muridnya, maka dia tidak boleh
memberinya keringanan
d. Guru hendaknya membimbing muridnya agar memegang prinsip-prinsip
kebaikan danmenjauhi perbuatan keji, baik dalam perkataan maupun akhlak.

4
3) Bersikap baik kepada saudara
Agama Islam memerintahkan, agar berbuat baik kepada sanak saudara
atau kaum kerabat, sesudah menunaikan kewajiban kepada Allah SWT dan ibu
bapak. Kalau kita di takdirkan Allah SWT. mempunyai kelebihan rezeki,
sedekahkanlah sebagiannya kepada saudaraatau karib kerabat kita.”
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri.” (an- Nisa’: 36)
4) Berbuat baik kepada tetangga
Tetangga adalah orang yang terdekat dengan kita. Agama Islam telah
membuat suatu ketentuan, bahwa orang harus memuliakan tetangganya, tidak
mengganggu dan menyusahkan mereka. Nabi Muhammad bersabda:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, hendaklah ia
memuliakan tetangganya.” (HR. Bukhari)
5) Cinta kepada Allah
Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlak
kepada Allah, yaitu:
a. Karena Allah-lah yang menciptakan manusia.
b. Karena Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera.
c. Karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang
diperlukan bagikelangsungan hidup manusia.
d. Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya
kemampuan menguasaidaratan dan lautan.

2.4 Manfaat Akhlak yang Mulia


Akhlak yang mulia ini kemudian ditekankan karena disamping akan membawa
kebahagiaan bagi individu, juga sekaligus membawa kebahagiaan bagi masyarakat
pada umumnya. Dengan kata lain bahwa akhlak pertama yang ditampilkan
seseorang, manfaatnya adalah untuk orang yang bersangkutan.Manfaat akhlak
mulia yaitu :
1) Memperkuat dan Menyempurnakan Agama
2) Mempermudah perhitungan amal di akhirat
3) Menghilangkan kesulitan
4) Selamat hidup di dunia dan di akhirat

5
2.5 Faktor- Faktor Keruntuhan Akhlak
Persoalan akhlak harus menjadi sifat utama dalam setiap individu, untuk
mendorong segala macam perbuatannya. Dan akan terganggu peradaban manusia
oleh keburukan moral manusia, sehingga harapannya untuk mencapai kebahagian
dalam hidupnya tidak akan tercapai. Berikut faktor penyebab keruntuhan akhlak :
1) Lingkungan
Faktor lingkungan banyak mempengaruhi pembentukan pribadi
seseorang. Antaranya ialah :
a. Individu yang hidup dalam keluarga yang tidak mengamalkan cara hidup
yang berakhlak, maka jiwanya akan terdidik dengan tingkah laku, tutur
kata dan gaya hidupyang tidak baik.
b. Kehadiran teknologi canggih dalam media massa sama ada bercetak atau
elektronik.
c. Pengaruh rakan sebaya dan masyarakat sekeliling.
d. Permasalahan keluarga yang melibatkan ibu bapa contohnya pergaduhan
dan perceraian.
2) Nafsu
Nafsu adalah anugerah Allah swt kepada manusia dan nafsu juga adalah musuh
sebatin dengan diri manusia yang melaksanakan hasrat nafsu manusia.
Seandainya nafsu tidakdapat dikawal, sudah pasti boleh menghilangkan
maruah diri, agama dan nilai budaya sebuah masyarakat
3) Syaitan
Musuh ghaib yang sentiasa mendampingi manusia dengan
memperalatkan nafsu manusia yaitu syaitan. Fungsi syaitan adalah sebagai
perusak akhlak manusia berlaku sejak Nabi Adam a.s. dan berterusan hingga
ke hari kiamat.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akhlak merupakan suatu perlakuan yang tetap sifatnya di dalam jiwa seseorang
yang tidakmemerlukan daya pemikiran di dalam melakukan sesuatu tindakan.
Berdasarkan apa yang telah menjadi pokok bahasan pada materi di atas, maka
secara sederhana dapat di tarik sebuah kesimpulan yaitu ahlak merupakan cerminan
dari agama islam itu sendiri, dimana bila ahlak seorang manusia mencerminkan
sebuah kebaikan, kesucian, kesopanan dan lain sebagainya yang bertujuan
menggapai ridha Allah SWT.
Yang menjadi ukuran baik dan buruknya ahlak adalah syarak, yaitu apa yang
diperintahkan oleh syarak, itulah yang baik dan apa yang dilarang oleh syarak
itulah yang buruk. Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi lingkungan serta
kebudayaan masyarakat. Apabila dalam lingkungan masyarakat tersebut tidak
memiliki tembok yang kuat, niscaya keruntuhan Ahlak dan moral lah yang akan
terjadi.Yaitu di mulai dengan hilangnya norma-norma dalam masyarakat tersebut.
3.2 Saran
Kerusakan ahlak pada manusia di sebabkan oleh pengaruh lingkungan yang
semakin hari, semakin kebarat-baratan yang selalu menuruti hawa nafsu yang
menggebu-gebu dalam menggapai ataupun meraih sebuah tujuan. Namun dengan
adanya pengaruh syaitan yang sangat kuat dalam diri manusia itu sendiri, yang
menjadikan tujuan yang baik, menjadi kearah keburukan yang menyesatkan
kehidupan manusia baik di dunia maupun akhirat. Untuk itu marilah kita secara
sadar dan bersama-sama menjalanka kaidah dan menguatkan nlai-nilai aqidah islam
dalam jiwa kita degan sebaik-baiknya.

7
DAFTAR PUSTAKA
Andari Almahdini, Fati. 2027. “Makalah Akhlak Mulia Dalam Kehidupan”,
https://www.scribd.com/document/374677853/Makalah-Akhlak-Mulia-Dalam-
Kehidupan, diakses pada 3 Oktober 2022 pukul 12.34
Rizki Malik, Muhamad. 2016. “Faktor Penyebab Terjadinya Keburukan Akhlak”,
https://mahadaljamiah.uinjkt.ac.id/?p=963, diakses pada 5 Oktober 2022 pada
pukul 11.07
Unwanullah, A., & Zuchdi, D. 2017.”Pendidikan akhlak mulia pada sekolah menengah
pertama Bina Anak Soleh Tuban”. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi
dan Aplikasi.

Anda mungkin juga menyukai