Anda di halaman 1dari 7

Metamorfosis Lebah

Metamorfosis lebah melalui 4 tahapan, yaitu d di mulai dari stdium telur, larva,
pupa, dan dewasa. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan keempat tahapan
metamorfosis lebah tersebut bervariasi tergantung dari jenis lebahnya. Dalam
kerajaan lebah terdapat pembagian tiga kasta, yaitu kasta lebah pekerja
membutuhkan waktu sekitar 21 hari, kasta lebah prajurit membutuhkan waktu 24
hari, sementara kasta lebah ratu membutuhkan waktu hanya 16 hari untuk
menyelesaikan 1 siklus dalam metamorfosisnya. Adapun tahap tahap yang akan di
lalui dalam metamorfosis yaitu di mulai dari :

Metamorfosis Lebah

1. Fase Telur

Metamorfosis lebah dimulai ketika lebah betina bertelur. Kemudian lebah betina
meletakan telurnya dalam sebuah sarang yang memang sudah di buat sebelumnya.
Sarang lebah terbagi ke dalam banyak sel yang masing-masing selnya hanya berisi
1 telur saja. Telur lebah berukuran 1,7 mm sehingga sangat kecil sekali sehingga
sulit di lihat.Telur-telur lebah yang dihasilkan lebah betina akan terbagi ke dalam 3
tingkatan kasta, yaitu kasta lebah prajurit, kasta lebah pekerja, dan kasta lebah
calon ratu. Masing-masing telur dengan kasta yang berbeda akan mendapatkan sel
sarang yang berbeda. Telur yang akan menjadi lebah pekerja biasanya memiliki sel
sarang yang justru lebih besar. Telur lebah berukuran sangat kecil dan bentuknya
hamoir mirip dengan sebutir beras. Yang kemudian akan menetas dan
mengeluarkan larva setelah tiga hari dari awal kali diletakan di dalam sarang.

2. Fase Larva

Setelah 3 hari lebah betina meletakan telur yang kemudian menetas menjadi larva.
Adapun larva lebah berwarna putih, tubuhnya meringkung di dalam rumahnya
seperti seekor belatung. Ia tumbuh dengan cepat dan berganti kulit (instar)
sebanyak 5 kali sebelum menjadi pupa.

Dalam fase ini, larva lebah sangat rakus. Ia mampu memakan makanan sampai
1.300 kali perhari. Makanannya yaitu madu dan serbuk sari yang dibawa para
lebah pekerja ke dalam rumah mereka. Dengan makanan itulah, selama 5 hari
menjalani fase larva ukuran mereka dapat bertambah hingga 1.570 kali lebih besar
dibandingkan ukuran sebelumnya. Pada fase ganti kulit atau disebut dengan instar
terakhir lebah pekerja akan menutup rumahnya dengan lilin lebah sebagai segel
dan awal larva untuk kemudian memasuki fase pupa.

3. Fase Pupa

Pada tahap ini yaitu pada Fase Pupa ini berlangsung selama 12 hari dan dalam
waktu tersebut calon lebah mengalami banyak pembentukan dan penyempurnaan
organ organ tubuh seperti mata, kaki dan sayap sayapnya pun mulai tumbuh. Mata
larva yang sebelumnya kemerah merahan akan berubah menjadi ungu kemudian
akan menjadi hitam. Pada hari ke 12 lebah ini sudah tumbuh bulu bulu halus dan
mampu memakan lilin lebah yang tadinya menjadi segel. Nah, setelah habis
memakannya, lebah ini akan keluar dan menjadi lebah dewasa (Imago)

4. Fase Imago (Lebah dewasa)

Setelah melalui tahap-tahap di atas, kemudian lebah akan keluar dari sarang dan
siap melakukan tugasnya masing masing sesuai dengan tingkatan lebah atau kasta
sebagai lebah pekerja, lebah prajurit ataupun lebah ratu. Lebah pekerja sendiri
bertugas membuat sarang dan mencari makan, sedangkan lebah prajurit bertugas
menjaga keamanan sarang, sementara lebah ratu bertugas melakukan reproduksi
atau perkembangbiakan.
Siklus Hidup Kecoa

1. Telur

Kecoa memiliki siklus hidup atau metamorfosis yang tidak sempurna karena hanya melalui 3
tahapan atau tiga fase. Fase pertama yaitu telur, telur kecoa biasanya berbentuk seperti kapsul
dengan ukuran yang kecil dan bewarna coklat pekat. Kecoa biasanya bertelur pada daerah yang
kumuh atau sampah atau bahkan di tempat yang tidak banyak dikunjungi orang karena akan
lebih aman berbeda dengan daur hidup hewan yang lain seperti daur hidup kupu kupu yang
jauh dari tempat kotor. Telur kecoa memiliki cangkang yang keras dan tidak mudah pecah
dengan memiliki semacam cairan tertentu yang merekat pada tempat telur tersebut.

2. Nimfa

Kemudian setelah telur menetas telur tersebut akan menjadi nimfa atau bayi kecoa. Nimfa ini
sangat kecil dan bewarna putih seperti kutu beras. Nimfa sudah dapat bergerak bebas dan
kemudian secara perlahan mengalami perubahan warna menjadi coklat. Pada fase ini kecoa
masih sangat rentan bahkan belum memiliki sayap. Kecoa juga dapat mengalami berbagai
pergantian kulit sehingga menjadi kulit seperti kulit kecoa dewasa. Namun nimfa sudah mampu
mencari makanannya sendiri yaitu mencari makanan yang ada di sekitarnya. Seiring berjalannya
waktu nimfa kemudian menjadi kecoa muda dan sudah hampir menjadi kecoa dewasa.
3. Kecoa dewasa

Setelah melalui tahapan dari telur dan nimfa kemudian yang terjadi yaitu kecoa menjadi kecoa
muda dan berangsur menjadi dewasa yang telah memiliki sayap. Kecoa bisa terbang baik kecoa
betina maupun kecoa jantan. Perbedaan kecoa muda dengan kecoa dewasa yaitu terletak pada
ukurannya saja yang lebih kecil dibandingkan dengan kecoa dewasa. Pada fase ini kecoa sudah
mandiri dan mampu mencari makanan serta melakukan pertahanan diri jika ada predator yang
akan memangsanya.

Berikut akan dijelaskan tahapan dari siklus nyamuk:

B. LARVA / JENTIK

jentik nyamuk telur nyamuk

Nyamuk akan meletakkan telurnya di tempat yang berair. Air dalam hal ini merupakan faktor
utama, olh karena tanpa air telur tidak akan tumbuh dan berkembang. Dalam keadaan kering
telur akan cepat kering dan mati, meskipun ada beberapa nyamuk yang telurnya dapat
bertahan dalam waktu waktu lama meskipun dalam lingkungan tanpa air (aedes).

Untuk perkembangan stadium jentik memerlukan tingkatan- tingkatan pula, antara tingklatan
yang satu dengan tingkatan lainnya bentuk dasarnya sama. Selama stadium jentik dikenal
empat tingkatan yang masing- masing tingklatan dinamakan instar. Untuk jentik nyamuk instar
pertama, kedua, ketiga dan keempat bulu- bulu sudah lengkap, sehingga untuk identifikasi
jentik diambil jentik instar keempat.

Stadiumjentik memerlukan waktu kurang lebih satu minggu. Pertumbuhan dan perkembangan
jentik dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah temperatur, cukup tidaknya bahan
makanan, ada tidaknya predator dalam ai, dan lain sebagainya.

A. PUPA

pupa nyamuk

Pupa adalah stedium akhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Stadium pupa tidak
memerlukan makanan dan merupakan stedium dalam keadaan inaktif. Pada stadium ini terjadi
pembentukan sayap sehingga setelah cukup waktunya nyamuk yang keluar dari kepompong
dapat terbang. Meskipun stadium pupa dalam keadaan inaktif, bukan berarti tidak ada proses
kehidupan. Pupa tetap memerlukan Oksigen, Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui corong
nafas. Stadium pupa makan waktu kurang lebih 12 hari.

B. DEWASA
C. nyamuk dewasa

Dari pupa akan keluar nyamuk/ stadium dewasa. Berdasarkan jenis kelaminnya nyamuk dapat
dibedakan atas nyamuk jantan dan betina. Nyamuk jantan keluar lebih dahulu dari nyamuk
betina, setelah nyamuk jantan keluar, maka jantan tersebut tetap tinggal di dekat sarang
(breeding places). Kemudian setelah jenis yang betina keluar, maka sijantan kemuadian akan
mengawini betina sebelum betina tersebut mencari darah. Betina yang telah kawin akan
beristirahat untuk sementara waktu (1-2 hari) kemudian baru mencari darah. Setelah perut
penuh darah betina tersebut akan beristirahat lagi untuk menunggu proses pemasakan dan
pertumbuhan telurnya. Selama hidupnya nyamuk betina hanya akali kawin. Untuk
pertumbuhan telur yang berikut, nyamuk betina mencari darah untuk memenuhi kebutuhan zat
putih telur yang diperlukan. Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu proses perkembangan
terurnya berbeda- beda tergantung pada beberapa faktor diantaranya yang penting adaslah
temperatur dan kelembaban serta spesies dari nyamuk.
1. Fase Telur

Kehidupan semut dimulai dari telur. Apabila sel telur dibuahi, progeni akan
diploid betina, namun jika tidak, itu akan menjadi haploid pria.

2. Fase Larva

Setelah melalui fase telur selanjutnya ke fase larva, Telur kecil menetas menjadi
larva berbentuk cacing tanpa mata dan juga tanpa kaki. Larva semut sebagian
besar tidak bergerak dan diberi makan serta dirawat oleh semut pekerja.
Makanan diberikan pada larva oleh trophallaxis, sebuah proses yang unik di mana
seekor semut memuntahkan makanan cair yang ada di temboloknya. Hal ini juga
dilakukan oleh semut dewasa.

Larva, terutama pada tahap selanjutnya, mungkin juga diberikan makanan yang
berbentuk padat, seperti telur trofik, potonfgan mangsa, dan benih yang dibawa
oleh semut pekerja. Larva tumbuh melalui serangkaian 4 bahkan 5 tahap molting
dan memasuki tahap pupal.

3. Pupa

Bilamana larva cukup besar, maka metamorfosis menjadi pupa. Pupa terlihat
seperti dengan semut dewasa, yang memebedakan antena dan sayapnya dilipat
ke tubuh mereka. Pada beberapa spesies, pupa tersebut diselubungi oleh
kepompong yang ada di sekelilingnya untuk mendapat perlindungan. Pada spesies
lain, pupa masih belum ditemukan. Selama masa ini, pupa berubah menjadi
semut dewasa.

4. Semut Dewasa (Imago)

Setelah memalui tahap-tahap diatas, akhirnya, pupa itu muncul sebagai semut
dewasa. Semut dewasa bisa menjadi salah satu dari tiga kasta : Ratu, Pekerja
wanita atau laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai