Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)

Pokok Bahasan : Penyakit Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Perawatan dan Pencegahan Hipertensi
Sasaran : Tn.S
Target : Pasien Berobat di Poli Umum
Waktu : 45 menit
Hari/Tanggal : Rabu, 5 Agustus 2021
Tempat : Ruang Periksa BP Umum
Pemateri : Restiarini S.Kep., Ns

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan Tn.S dapat melakukan perawatan
pada penyakit hipertensi
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x35 menit, diharapkan
Tn.S dan keluarga dapat menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian hipertensi
b. Faktor pemicu hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Tanda dan gejala hipertensi
e. Komplikasi hipertensi
f. Cara pencegahan hipertensi
g. Bagaimana cara mengatur diit
h. Obat tradisional untuk hipertensi
B. Kisi-Kisi Materi
1. Pengertian hipertensi
2. Faktor pemicu hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Cara pencegahan hipertensi
7. Bagaimana cara mengatur diit
8. Obat tradisional untuk hipertensi
(Terlampir)

C. Metode
 Ceramah
 Demostrasi
 Tanya jawab
 Diskusi

D. MEDIA
 Flipchart
 Leafleat
 Model makanan

E. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluh Waktu Respon Peserta

1 Pendahuluan 5 mnt
 Memberi salam  Menjawab salam
 Perkenalan  Memberi salam
 Jelaskan Tujuan  Menyimak
 Apersepsi  Menyimak
2 Kegiatan Inti 25 mnt
 Memberikan penjelasan tentang  Menyimak
hipertensi  Bertanya
 Mendemostrasikan tentang cara  Memperhatikan
membuat obat tradisional
hipertensi
 Memberikan kesempatan keluarga
untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan keluarga
 Mengevaluasi sesuai dengan
pedoman evaluasi
3 Penutup 5 mnt
 Menyimpulkan materi penyuluhan  Memperhatikan
bersama keluarga  menjawab
 Memberikan pujian dan motivasi
pada keluarga
 Kontrak pertemuan berikutnya
 Memberikan salam penutup

F. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian hipertensi ?
2. Sebutkan faktor pemicu hipertensi ?
3. Sebutkan penyebab hipertensi ?
4. Sebutkan tanda dan gejala hipertensi ?
5. Sebutkan komplikasi hipertensi ?
6. Sebutkan cara pencegahan hipertensi ?
7. Bagaimana cara mengatur diit hipertensi ?
8. Jelaskan obat tradisional untuk hipertensi ?
Lampiran Materi

HIPERTENSI

Definisi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg
dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg, dan tekanan diastolic 90
mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, & gagal
ginjal.

Faktor Pencetus terjadinya Hipertensi


1. Obesitas / kegemukan
2. Kebiasaan merokok
3. Minuman beralkohol
4. Penyakit kencing manis dan jantung
5. Wanita yang tidak menstruasi
6. Stress
7. Kurang olah raga
8. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak dan tinggi kolesterol

Penyebab
Berdasarkan Penyebabnya Hipertensi dibagi dalam 2 Golongan yaitu :
1. Hipertensi primer / essensial
Merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui. Terdapat sekitar
95 % kasus. Factor yang mempengaruhi antara lain yaitu genetik,
lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, peningkatan Na dan Ca
intraseluler, dan factor yang meningkatkan resiko seperti obesitas, alcohol,
merokok dan polisitemia. biasanya berhubungan dengan faktor keturunan
dan lingkungan.
2. Hipertensi sekunder
Merupakan hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui secara pasti,
seperti gangguan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal,
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain.

Tanda dan gejala:


1. Sakit kepala dan pusing
2. Nyeri kepala berputar
3. Rasa berat di tengkuk
4. Marah/emosi tidak stabil
5. Mata berkunang – kunang
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Kesemutan
9. Kesulitan bicara
10. Rasa mual / muntah
11. Rasa deg-degan

Komplikasi

Tingginya tekanan darah yang lama tentu saja akan merusak pembuluh darah di
seluruh tubuh, yang paling jelas pada mata, jantung, ginjal, dan otak. Maka
konsekuensi pada hipertensi yang lama tidak terkontrol adalah gangguan
penglihatan, oklusi koroner, gagal ginjal, & stroke. Selain itu jantung membesar
karena dipaksa meningkatkan beban kerja saat memompa melawan tingginya
tekanan darah. Hipertrofi ini dapat diperiksa dengan EKG atau rontgen thorak.
Penanganan

Tujuan tiap program penanganan bagi setiap pasien adalah mencegah terjadinya
morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai dan mempertahankan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Efektifitas setiap program ditentukan oleh
derajat hipertensi, komplikasi, biaya perawatan, dan kualitas hidup sehubungan
dengan terapi.

Kelompok risiko dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

A. Pasien dengan tekanan darah normal tinggi atau derajat 1, 2 atau 3 tanpa
gejala penyakit kardiovaskuler, kerusakan organ, atau factor risiko lainnya.
Bila dengan modifikasi gaya hidup tekanan darah belum dapat diturunkan
maka harus diberikan obat antihipertensi.
B. Pasien tanpa penyakit kardiovaskular atau kerusakan organ lainnya tetapi
memiliki satu atau lebih factor risiko namun bukan diabetes mellitus. Jika
terdapat beberapa factor risiko maka harus diberikan obat antihipertensi.
C. Pasien dengan gejala klinis penyakit kardiovaskuler atau kerusakan organ
yang jelas.

Factor risiko antara lain yaitu usia lebih dari 60 tahun, merokok, dislipidemia,
diabetes mellitus, jenis kelamin (pria atau wanita menopouse), riwayat penyakit
kardiovaskuler dalam keluarga. Kerusakan kardiovaskuler antara lain yaitu
penyakit jantung, stroke, nefropati, penyakit arteri perifer dan retinopati.

Penatalaksanaan berdasarkan klasifikasi risiko :

Tekanan darah Kelompok resiko A Kelompok risiko B Kelompok Risiko C


130–139/ 85–89 Modifikasi gaya hidup Modifikasi gaya hidup Terapi obat
140-159/ 90-99 Modifikasi gaya hidup Modifikasi gaya hidup Terapi obat
160/ 100 Terapi obat Terapi obat Terapi obat
Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan dengan cara:
a. Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan (IMT > 27)
b. Membatasi alcohol
c. Meningkatkan aktivitas fisik aerobik (30-45 menit/hari)
d. Mengurangi asupan garam
e. Mempertahankan asupan kalium, kalsium dan magnesium yang adekuat
f. Berhenti merokok
g. Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol
Pemberian obat antihipertensi bagi sebagian besar penderita dimulai dengan dosis
kecil kemudian ditingkatkan sesuai dengan umur dan kebutuhan. Terapi yang
optimal harus efektif selama 24 jam. Pada beberapa penderita mungkin diberikan
obat lebih dari saru secara langsung. Pada penderita dengan tekanan darah
>200/>120 mmHg harus diberikan terapi dengan segera dan jika terdapat gejala
kerusakan organ harus dirawat di rumah sakit.

Cara Mengatur Diit Hipertensi


1. Hindari penggunaan kelapa, minyak kelapa, lemak hewan, margarine,
mentega sebagai pengganti gunakan minyak kacang atau minyak jagung
dalam jumlah tertentu.
2. Batasi penggunaan Daging , telur, Gula, makanan & Minuman manis
3. Gunakan susu skim sebagai pengganti susu penuh.
4. Gunakan sering tahu,tempe, dan hasil kacang-kacangan lainya
5. Makanlah banyak sayuran dan buah-buahan.
Obat Tradisional Untuk Hipertensi

Di bawah ini ada beberapa ramuan atau buah-buahan yang merupakan resep
tradisional ”karuhun” kita yang bisa Anda coba. 

1. Buah belimbing

Buah ini bisa mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan juga bisa
menurunkan tekanan darah bagi mereka yang sudah mengalaminya.

Caranya: Buah belimbing yang cukup besar dan sudah agak matang, diparut
halus. Kemudian, air parutan diperas sebanyak satu gelas. Air perasan ini
diminum setiap pagi. Lakukan selama 3 minggu sampai satu bulan. Setelah
satu bulan, Anda bisa menguranginya dua hari sekali saja meminumnya. Tidak
perlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasannya.

Bagi mereka yang sudah telanjur menderita hipertensi, sebaiknya


menggunakan buah belmbing yang besar sehingga air perasannya lebih
banyak. 

2. Daun seledri

Caranya dengan menumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring, dan
peras dengan memakai kain halus. Air saringan usahakan satu gelas. Diamkan
selama lebih kurang 1 jam, kemudian diminum pagi dan sore dengan sedikit
ampasnya yang ada di dasar gelas. Khasiat daun seledri ini sudah dibuktikan
secara ilmiah oleh para peneliti di Universitas Kentucky, Amerika Serikat.
Prof. James Elliot dan koleganya melakukan percobaan terhadap 45 orang
yang berusia sekisar 45-50 tahun. Kelompok pertama terdiri dari 20 orang
yang tidak diberi apa-apa dan kelompok kedua diberi minum air perasan
seledri selama 1 bulan setiap pagi dan sore hari.

Setelah diadakan evaluasi pada bulan berikutnya, ternyata pada kelompok


pertama fluktuasi kenaikan tekanan darahnya sangat lebar, sedangkan pada
kelompok kedua fluktuasinya kecil. Disimpulkan, tekanan darah mereka yang
rajin mengonsumsi daun seledri, lebih stabil. Pada percobaan itu, pengukuran
tekanan darahnya dilakukan setiap saat pada setiap anggota kelompok tadi. 

3. Bawang putih

Bumbu dapur yang berbau khas ini, ternyata juga bisa menstabilkan tekanan
darah seseorang. Caranya dengan memakan langsung tiga siung bawang putih
mentah, setiap pagi dan sore hari. Pilihlah bawang putih yang kulitnya
berwarna coklat kehitaman karena mutunya lebih baik. Jika tidak ”kuasa”
untuk memakannya dalam keadan mentah, bisa direbus atau dikukus dulu,
namun karena banyak zat-zat berkhasiatnya yang ikut larut dalam air rebusan,
sebaiknya ditambah menjadi 8-9 siung sekali makan. 

4. Buah mengkudu/pace

Buah ini sekarang sedang ngetren sebagai jenis buah yang sudah terbukti
banyak sekali khasiatnya. Untuk menekan hipertensi pun ternyata buah ini
sudah dibuktikan sebagai salah satu alternatifnya. Caranya hampir sama
dengan cara untuk buah belimbing, yaitu dengan memarut halus, kemudian
diperas pakai kain kasa yang bersih, diambil airnya. Minum pagi/sore hari
secara teratur.

Menurut penelitian Dr. Ralph Heinecke yang melakukannya di Hawaii, telah


menemukan bahwa buah ini kaya akan proxeronine suatu bahan aktif pembuat
xeronine yang berfungsi mengaktifkan enzim-enzim dalam tubuh agar bisa
berfungsi lebih sempurna. Jumlahnya dalam tubuh sangat sedikit sehingga
dengan mengonsumsi proxeronine, sangat bijak sekali untuk membantu
pembentukan xeronine yang sangat diperlukan tubuh.

Selain itu, pace juga mengandung scopoletin yang diduga bisa melebarkan
pembuluh darah dan penemuan ini juga diperkuat oleh para peneliti dari
Universitas Stanford di Amerika Serikat, Union College of London di Inggris
dan Universitas Meets di Prancis yang semuanya menyebutkan bahwa buah
pace dapat menurunkan tekanan darah.
Sebagai alternatif pengobatan, rata-rata penderita menurut para peneliti itu
bisa merasakan khasiatnya setelah mengonsumsi selama 4-8 minggu terus-
menerus. Sebuah riset lain yang ditulis oleh Nature’s Amazing Healer dari
Neil Solomon, M.D., Ph.D. mengatakan, dari 721 penderita tekanan darah
tinggi, ternyata berhasil baik sampai 87%. Kini, di pasaran sudah ada
mengkudu dalam bentuk sirup dan kapsul, jadi akan lebih mudah lagi untuk
mengonsumsinya dengan teratur.

5. Avokad

Lima daun avokad dicuci bersih, kemudian direbus dengan 4 gelas air putih.
Tunggu air rebusan hingga 2 gelas, saring. 1 gelas diminum pagi, 1 gelas lagi
diminum sore.

Daftar Pustaka
Dep Kes RI, 2000. Diet Rendah garam, Pozi Pusat Dep Kes RI, Jakarta
Djarwoto B. Pengobatan Hipertensi ,Bag IPD FK UGM, Yogyakarta
http://www.iptek.net.id, 2002, Hipertensi, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai