A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan Tn.S dapat melakukan perawatan
pada penyakit hipertensi
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x35 menit, diharapkan
Tn.S dan keluarga dapat menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian hipertensi
b. Faktor pemicu hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Tanda dan gejala hipertensi
e. Komplikasi hipertensi
f. Cara pencegahan hipertensi
g. Bagaimana cara mengatur diit
h. Obat tradisional untuk hipertensi
B. Kisi-Kisi Materi
1. Pengertian hipertensi
2. Faktor pemicu hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Cara pencegahan hipertensi
7. Bagaimana cara mengatur diit
8. Obat tradisional untuk hipertensi
(Terlampir)
C. Metode
Ceramah
Demostrasi
Tanya jawab
Diskusi
D. MEDIA
Flipchart
Leafleat
Model makanan
E. Kegiatan Penyuluhan
1 Pendahuluan 5 mnt
Memberi salam Menjawab salam
Perkenalan Memberi salam
Jelaskan Tujuan Menyimak
Apersepsi Menyimak
2 Kegiatan Inti 25 mnt
Memberikan penjelasan tentang Menyimak
hipertensi Bertanya
Mendemostrasikan tentang cara Memperhatikan
membuat obat tradisional
hipertensi
Memberikan kesempatan keluarga
untuk bertanya
Menjawab pertanyaan keluarga
Mengevaluasi sesuai dengan
pedoman evaluasi
3 Penutup 5 mnt
Menyimpulkan materi penyuluhan Memperhatikan
bersama keluarga menjawab
Memberikan pujian dan motivasi
pada keluarga
Kontrak pertemuan berikutnya
Memberikan salam penutup
F. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian hipertensi ?
2. Sebutkan faktor pemicu hipertensi ?
3. Sebutkan penyebab hipertensi ?
4. Sebutkan tanda dan gejala hipertensi ?
5. Sebutkan komplikasi hipertensi ?
6. Sebutkan cara pencegahan hipertensi ?
7. Bagaimana cara mengatur diit hipertensi ?
8. Jelaskan obat tradisional untuk hipertensi ?
Lampiran Materi
HIPERTENSI
Definisi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg
dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg, dan tekanan diastolic 90
mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, & gagal
ginjal.
Penyebab
Berdasarkan Penyebabnya Hipertensi dibagi dalam 2 Golongan yaitu :
1. Hipertensi primer / essensial
Merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui. Terdapat sekitar
95 % kasus. Factor yang mempengaruhi antara lain yaitu genetik,
lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, peningkatan Na dan Ca
intraseluler, dan factor yang meningkatkan resiko seperti obesitas, alcohol,
merokok dan polisitemia. biasanya berhubungan dengan faktor keturunan
dan lingkungan.
2. Hipertensi sekunder
Merupakan hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui secara pasti,
seperti gangguan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal,
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain.
Komplikasi
Tingginya tekanan darah yang lama tentu saja akan merusak pembuluh darah di
seluruh tubuh, yang paling jelas pada mata, jantung, ginjal, dan otak. Maka
konsekuensi pada hipertensi yang lama tidak terkontrol adalah gangguan
penglihatan, oklusi koroner, gagal ginjal, & stroke. Selain itu jantung membesar
karena dipaksa meningkatkan beban kerja saat memompa melawan tingginya
tekanan darah. Hipertrofi ini dapat diperiksa dengan EKG atau rontgen thorak.
Penanganan
Tujuan tiap program penanganan bagi setiap pasien adalah mencegah terjadinya
morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai dan mempertahankan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Efektifitas setiap program ditentukan oleh
derajat hipertensi, komplikasi, biaya perawatan, dan kualitas hidup sehubungan
dengan terapi.
A. Pasien dengan tekanan darah normal tinggi atau derajat 1, 2 atau 3 tanpa
gejala penyakit kardiovaskuler, kerusakan organ, atau factor risiko lainnya.
Bila dengan modifikasi gaya hidup tekanan darah belum dapat diturunkan
maka harus diberikan obat antihipertensi.
B. Pasien tanpa penyakit kardiovaskular atau kerusakan organ lainnya tetapi
memiliki satu atau lebih factor risiko namun bukan diabetes mellitus. Jika
terdapat beberapa factor risiko maka harus diberikan obat antihipertensi.
C. Pasien dengan gejala klinis penyakit kardiovaskuler atau kerusakan organ
yang jelas.
Factor risiko antara lain yaitu usia lebih dari 60 tahun, merokok, dislipidemia,
diabetes mellitus, jenis kelamin (pria atau wanita menopouse), riwayat penyakit
kardiovaskuler dalam keluarga. Kerusakan kardiovaskuler antara lain yaitu
penyakit jantung, stroke, nefropati, penyakit arteri perifer dan retinopati.
Di bawah ini ada beberapa ramuan atau buah-buahan yang merupakan resep
tradisional ”karuhun” kita yang bisa Anda coba.
1. Buah belimbing
Buah ini bisa mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan juga bisa
menurunkan tekanan darah bagi mereka yang sudah mengalaminya.
Caranya: Buah belimbing yang cukup besar dan sudah agak matang, diparut
halus. Kemudian, air parutan diperas sebanyak satu gelas. Air perasan ini
diminum setiap pagi. Lakukan selama 3 minggu sampai satu bulan. Setelah
satu bulan, Anda bisa menguranginya dua hari sekali saja meminumnya. Tidak
perlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasannya.
2. Daun seledri
Caranya dengan menumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring, dan
peras dengan memakai kain halus. Air saringan usahakan satu gelas. Diamkan
selama lebih kurang 1 jam, kemudian diminum pagi dan sore dengan sedikit
ampasnya yang ada di dasar gelas. Khasiat daun seledri ini sudah dibuktikan
secara ilmiah oleh para peneliti di Universitas Kentucky, Amerika Serikat.
Prof. James Elliot dan koleganya melakukan percobaan terhadap 45 orang
yang berusia sekisar 45-50 tahun. Kelompok pertama terdiri dari 20 orang
yang tidak diberi apa-apa dan kelompok kedua diberi minum air perasan
seledri selama 1 bulan setiap pagi dan sore hari.
3. Bawang putih
Bumbu dapur yang berbau khas ini, ternyata juga bisa menstabilkan tekanan
darah seseorang. Caranya dengan memakan langsung tiga siung bawang putih
mentah, setiap pagi dan sore hari. Pilihlah bawang putih yang kulitnya
berwarna coklat kehitaman karena mutunya lebih baik. Jika tidak ”kuasa”
untuk memakannya dalam keadan mentah, bisa direbus atau dikukus dulu,
namun karena banyak zat-zat berkhasiatnya yang ikut larut dalam air rebusan,
sebaiknya ditambah menjadi 8-9 siung sekali makan.
4. Buah mengkudu/pace
Buah ini sekarang sedang ngetren sebagai jenis buah yang sudah terbukti
banyak sekali khasiatnya. Untuk menekan hipertensi pun ternyata buah ini
sudah dibuktikan sebagai salah satu alternatifnya. Caranya hampir sama
dengan cara untuk buah belimbing, yaitu dengan memarut halus, kemudian
diperas pakai kain kasa yang bersih, diambil airnya. Minum pagi/sore hari
secara teratur.
Selain itu, pace juga mengandung scopoletin yang diduga bisa melebarkan
pembuluh darah dan penemuan ini juga diperkuat oleh para peneliti dari
Universitas Stanford di Amerika Serikat, Union College of London di Inggris
dan Universitas Meets di Prancis yang semuanya menyebutkan bahwa buah
pace dapat menurunkan tekanan darah.
Sebagai alternatif pengobatan, rata-rata penderita menurut para peneliti itu
bisa merasakan khasiatnya setelah mengonsumsi selama 4-8 minggu terus-
menerus. Sebuah riset lain yang ditulis oleh Nature’s Amazing Healer dari
Neil Solomon, M.D., Ph.D. mengatakan, dari 721 penderita tekanan darah
tinggi, ternyata berhasil baik sampai 87%. Kini, di pasaran sudah ada
mengkudu dalam bentuk sirup dan kapsul, jadi akan lebih mudah lagi untuk
mengonsumsinya dengan teratur.
5. Avokad
Lima daun avokad dicuci bersih, kemudian direbus dengan 4 gelas air putih.
Tunggu air rebusan hingga 2 gelas, saring. 1 gelas diminum pagi, 1 gelas lagi
diminum sore.
Daftar Pustaka
Dep Kes RI, 2000. Diet Rendah garam, Pozi Pusat Dep Kes RI, Jakarta
Djarwoto B. Pengobatan Hipertensi ,Bag IPD FK UGM, Yogyakarta
http://www.iptek.net.id, 2002, Hipertensi, Jakarta