Anda di halaman 1dari 24

PANCASILA DALAM KONTEKS

KETATANEGARAAN RI & UUD 1945

Oleh:
Dulhadi
Hubungan Pembukaan UUD RI
Pancasila sebagai staat 1945 dengan Batang Tubuh UUD
fundamental norm 1945 yang mempunyai fungsi
tercantum dalam alinea IV hubungan langsung yang bersifat
Pembukaan UUD RI 1945. kausal organis dengan batang
Pancasila sebagai filosofi tubuh UUD 1945, karena isi dalam
negara. Pembukaan dijabarkan ke dalam
pasal-pasal UUD1945.
Secara formal yuridis
Pancasila ditetapkan Secara material,
sebagai dasar filsafat Pancasila sebagai
Negara RI. sumber tertib hukum
Pancasila berkedudukan Indonesia dan
sebagai norma dasar sebagai pokok
hukum positif, yang kaidah negara yang
terdapat dalam fundamental.
Pembukaan UUD 1945.
UUD 1945 sebagai Hukum dasar Struktur Pemerintahan
hukum dasar tidak tertulis Indonesia berdasarkan
tertulis “Convensi” UUD 1945:

Demokrasi Indonesia dan


Sistem Pemerintahan Hubungan antar
penjabarannya menurut
UUD 1945 dalam sistem
Negara menurut UUD Asas Otonomi lembaga negara
1945(sistem kekuassan
ketatanegaraan Indonesia
Sebagai hukum Sebagai dasar
dasar yang sumber
tertulis hukum

Sebagai hukum Sebagai norma


yang menempati yang mengikat;
hirarkhi tertinggi lembaga
dalam hukum pemerintahan,
tertulis negara (UU lembaga
No.10 Tahun masyarakat, warga
2004/UU No.12 negara.
/2011)
UUD menurut sifat dan fungsinya
adalah suatu naskah yang
memaparkan kerangka dan tugas-
tugas pokok badan-badan
pemerintahan suatu negara dan
menentukan pokok cara kerja
badan-badan tersebut.
Singkat (Pembukaan 4 alinea, 37 Pasal, 4 Pasal
Aturan Peralihan dan 2 ayat Tambahan

Memuat aturan pokok sebagai instruksi


kepada pemerintah.

Luwes, supel artinya dinamis dan tidak mudah


ketinggalan zaman

Mengandung semangat penyelengara negara


yang baik.

Mengatur mekanisme dan sisitem


pemerintahan dalamsuatunegara
Sebagai hukum positif
dalam tertib hukum
Indonesia yang
tertinggi, UUD
Norma-norma/aturan
bersifat tertulis,
dalam UUD harus
Kesimpulan : rumusannya harus
dilaksanakan secara
jelas dan mengikat
konstitusional
pemerintah sebagai
penyelengara negara
serta setiap warga
negara.
Selain hukum dasar tertulis, terdapat “konvensi” sebagai aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaan negara meskipun tidak tertulis.

Syarat konvensi ;

1. tidak bertentangan dengan UUD

2. sebagai pelengkap UUD, pengisi kekosongan karena UUD tidak mengatur

3. berlaku berulang-ulang dan dipelihara, merupakan kebiasaan dalam


penyelenggaraan negara

4. tidak tertulis.
Pengertian:

Negara adalah: suatu organisasi dari sekelompok


manusia yang bersama sama mendiami suatu wilayah
tertentu dan mengakui adanya suatu pemerintahan yang
mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut.
Unsur Unsur dasar negara yang bersifat kontitutif
meliputi; wilayah udara, darat, laut, dan
Konstitutif; perasaan rakyat atau masyarakat dan
pemerintahan yang berdaulat

Unsur Unsur negara yang bersifat deklaratif meliputi


unsur dasar konstitutif dan adanya tujuan
Deklaratif; negara serta pengkuan dari negaralain, secara
de jure dan de facto
Teori yang
mengutamakan
Teori yang kemakmuran orang Teori tujuan negara
berdasarkan perorangan yang
kekuasaan Teori yang (individu); negara mengutamakan
(machstaat); tujuan mengutamakan melalui undang- kemakmuran rakyat
negara adalah untuk kemakmuran undang menjamin dicapai secara adil
mencapai dan negara( etatisme) kebebasan untuk (tipe negara
mempertahankan mencapai hukum/material-
kekuasaan. kemakmuran social service state)
individu (liberty
liberal)
Tujuan bernegara bangsa Indonesia dimuat dalam Pembukaan UUD
1945 alinea ke empat yaitu :

1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah


Indonesia,

2) memajukan kesejahteraan umum,

3) mencerdaskan bangsa,

4) ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan,


perdamaian abadi dan keadialn sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa,

Kemanusiaan yang adil dan


beradab,

Persatuan Indonesia,

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan dan,

Keadilan sosial bagi seluruh


rakyat Indonesia.

Jadi teori kenegaraan kita dalam hal tujuan negara


diarahkan pada segi-segi nasional dan
internasional dengan berdasar pada Pancasila
Negara Kesatuan (Unitary State); menghendaki satu negara yang
bersatu atas dasar kesatuan

Negara Serikat (Federation); merupakan bentuk negara yang


terdiri dari negara-negara bagian, tiap-tiap negara bagian
mempunyai hak untuk membentuk, menyusun undang-undang
dasar sendiri serta mengatur urusan rumah tangga pemerintahan
secara bebas
Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang berbentuk
Republik (sistem kekuasaan negara).

Dalam Pembukaan UUD 1945


ditegaskan:

“Pemerintah melindungi segenap bangsa dan seluruh


tumpah darah Indonesia, Konstitusi Negara Indonesia • Menurut Prof. Moh. Yamin negara
berbentuk dalam suatu susunan Negara Republik, Indonesia mempunyai corak istimewa
Negara Indonesia berdasarkan persatuan Indonesia”

berbentuk Republik dan

mewujudkan unitarisme-
berotonomi (dari atas sampai
kebawah)
Hakekat negara persatuan

Negara yang merupakan suatu kesatuan dan unsur-unsur yang membentuknya yaitu
rakyat yang terdiri atas berbagai macam etnis suku bangsa, golongan, kebudayaan,
agama, wilayah-wilayah yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda.

Merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah, dan tidak terbagi-bagi seperti
halnya negara serikat, satu pemerintahan, satu tertib hukum nasional, satu
bahasa,serta satu bangsa.
Paham negara persatuan tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945, …
yaitu Negara Persatuan yaitu
mengatasi segala paham
golongan dan paham perorangan
dan tidak berdasarkan
individualisme pada negara
liberalisme.

Paham negara Makna persatuan


kebangsaan dengan seloka
berlandaskan Bhinneka Tunggal
Pancasila Ika
Paham negara integralistik yang terkandung
dalam Pancasila meletakkan asas kebersamaan
hidup,keselarasan, dalam hubungan antar
individu maupun masyarakat.

Tidak mengenal dominasi mayoritas, tidak


memihak kepada yang kuat, tidak mengenal
tirani minoritas.

Didalam terkandung nilai kebersamaan,


kekeluargaan, ke”bhinneka-tunggal-ika”an.
Negara merupakan suatu
susunan masyarakat yang
integral

Negara tidak hanya untuk Semua golongan bagian,


menjamin kepentingan bagian dan anggotanya
seseorang atau golongan berhubungan erat satu
saja dengan lainnya

Semua golongan, bagian


Negara tidak
dan anggotanya
menganggap
merupakan persatuan
kepentingan ssesorang
masyarakat yang
sebagai pusat
organis.

Negara tidak memihak Yang terpenting dalam


kepada sesuatu kehidupan bersama
golongan atau adalah perhimpunan
perseorangan bangsa seluruhnya
Paham/idiologi liberalisme berprinsip bahwa rakyat
merupakan ikatan dan individu-individu yang bebas
dantumbuhnya berdsarkan sintesa dari beberapa
paham a.l. paham materialisme, rasionalisme,
empirisme, dan individualisme.

Paham sosialime komunis (Karl Marx), memandang


bahwa hakikat kebebasan dan hak individu itu tidak ada,
pada hakikatnya manusia hanya sebagai mahluk sosial
saja.dalam kehidupan masyarakat terjadi interaksi
dialektis antara kelas kapitalis dan kelas proletar,buruh.
LATAR BELAKANG PERUBAHAN UUD 1945

Tidak terjadinya fungsi pengawasan dan saling mengimbangi (checks and balances) pada institusi-institusi
ketatanegaraan. Terjadinya penumpukan kekeuasaan pada yang berada ditangan MPR, sehingga
menyebabkan kekeuasaan pemerintahan negara seakan-akan tidak memeiliki hubungan dengan rakyat.

Terjadinya dominasi kekuasaan ditangan Presiden selaku eksekutif, baik di bidang legislatif maupun yudikatif
yaitu adanya hak prerogatif (a.l. memberikan grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi ) dan kekuasaan
membuat undang-undang. Hal ini tertulis dalam penjelasan UUD 1945 yang berbunyi Presiden penyelenggara
pemerintah Negara yang tertinggidi bawah Majelis.

UUD 1945 menagandung pasal-pasal yang terlalu luwes shingga dapat menimbulukan lebih dari satu tafsiran
(multi tafsir), misal pasal 7 (sebelum diubah) yang berbunyi” Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatanya
selama masa lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali”Kemudian Pasal 6 ayat (1) “Presiden ialah orang
Indonesia asli”,yang memberikan arti yang beragam.
PENDAHULUAN
NASKAH RESMI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus
1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi
pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat (sebagaimana tercantum dalam Lembaran Negara Nomor
75 Tahun 1959)

Naskah Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 (hasil Sidang Umum MPR Tahun 1999)

Naskah Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2000)

Naskah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2001)

Naskah Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2002)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu


Naskah (Risalah Rapat Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002
Sebagai Naskah Perbantuan Dan Kompilasi Tanpa Ada Opini)
Sekian

Anda mungkin juga menyukai