Anda di halaman 1dari 19

Makalah

“Ekonomi Pembangunan II”


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ekonomi
Pembangunan II

Dosen Mata Kuliah : Dr. H. Aminuddin SE., M, Si


Nama : Sumarni
Stambuk : 02120200004
Kelas/Semester : B/Genap - 4

Program Studi Ilmu Ekonomi Dan Studi


Pembangunan
Fakultas Ilmu Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muslim Indonesia Makassar
Tahun Ajaran 2021-2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb. Salawat serta salam yang patut kita panjatkan kepada
baginda Rasulullah SAW. Berkat rahmat dan segala karunianya, dimana kita diberi
kesempatan untuk memenuhi tugas makalah yang berjudul “ Teori Ekonomi
Pembangunan II “ yang bermata kuliah Ekonomi Pembangunan 2. Makalah ini
disusun bertujuan untuk pembaca agar dapat dengan mudah memahami, memperluas
ilmu, serta mengevaluasi tentang Ekonomi Pembangunan lebih lanjut
Isi dan bagian dari makalah ini terdiri dari reverensi yang berada di buku-buku,
jurnal-jurnal, dan pengamatan sumber informasi internet. Saya selaku penulis
menyadari bahwa banyak kekurangan pada makalah ini, maka dari itu saya meminta
saran dan kritik pembaca agar makalah ini agar bisa menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan berharap makalah ini dapat
bermanfaat untuk pembaca sekalian.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Makassar, 30 Mei 2022


Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan...........................
A. Latar Belakang ...........................................................
B. Tujuan Dan Manfaat...........................................................
C. Rumusan Masalah.........................................
BAB II Pembahasan.....................................
A. Aliran Klasik..................................................
B. Teori Karl Marx...................................................
C. Aliran Neo Klasik.............................................
D. Teori Schumpeter......................................................
E. Analisis Post-Keynesian..............................................
BAB III Penutup .....................................
A. Kesimpulan...........................................
B. Saran.........................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari jaman dahulu sampai sekarang, perekonomian terus dan terus mengalami
perubahan dan perkembangan. Diharapkan perkembangan itu menjadi lebih baik,
namun dalam realitanya perkembangan ekonomi tidak bisa berjalan semulus yang
diharapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pengembangan perekonomian,
hal tersebutlah yang kadang menjadi kendala dalam menciptakan perekonomian yang
lebih bagus. Selain karena perekonomian sifatnya sangat mengglobal dan
perekonomian satu daerah kedaerah lain maupun dari satu negara ke negara lain
saling mempengaruhi maka tidak hanya satu atau dua negara saja yang memikirkan
bagaimana cara mengembangkan perekonomian menuju arah yang lebih baik, bahkan
seluruh dunia memikirkannya.
Berbicara masalah ekonomi, dari periode satu ke periode berikutnya
perkembangan ekonomian senantiasa menjadi pokok pembicaraan yang menarik.
Oleh karena itu munculah berbagai tokoh-tokoh ekonomi yang mengemukakan
berbagai pendapat, dari generasi ke generasi munculah tokoh-tokoh ekonomi baru
yang membawa pemikiran yang berbeda dengan tokoh-tokoh ekonomi generasi
sebelumnya. Pemikiran tersebut biasanya merupakan penyempurnaan pemikiran
tokoh sebelumnya atau pembenahan apabila ada pemikiran tokoh yang setelah diuji
ada suatu kesalahan.
Walaupun berbagai pemikiran bermunculan, namun pada dasarnya
pemikiran-pemikiran tersebut merngharapkan adanya pengembangan perekonomian
menuju yang lebih baik. Dan dari berbagai macam pemikiran dan teori-teori dari para
tokoh inilah kita bisa mengambil suatu tindakan ekonomi yang tepat guna
meningkatkan perekonomian. Sebelum kita bisa mengambil tindakan itu, timbul
pertanyaan baru yaitu bagaimana awal dari teori-teori pengembangan ekonomi itu dan
bagaimanakah proses perkembangan teori-teori itu?.
B. Tujuan Dan Manfaat
 Tujuan kami menulis makalah dan mengangkat Tema mengenai “TEORI-TEORI
PEMBANGUNAN EKONOMI” ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi Pembangunan.
 Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami dan
pembaca tentang bagaimana pembahasan Teori-teori Pembangunan Ekonomi dari
berbagai tokoh ekonomi, aliran-aliran apa saja yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi, serta apa saja kelemahan dan faktor yang mempengaruhi
pengembangan ekonomi.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:
1. Teori dan aliran apa saja yang membahas masalah pengembangan ekonomi?
2. Siapa saja tokoh yang memberikan pemikiran di dalam pengembangan ekonomi?
3. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh tersebut?
4. Bagaimana proses pengembangan perekonomian itu sendiri?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan ekonomi?
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
A. Aliran Klasik
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19 yaitu
dimasa revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya
perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut
alairan klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan
teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih
cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan
perekonomian akan mengalami kemacetan.
Menurut aliran ini bahwa meningkatnya tingkat keuntungan akan mendorong
perkembangan investasi dan investasi (pembentukan capital ) akan menambah volume
persediaan capital ( capital stock ). Keadaan ini akan memajukan tingkat teknologi
dan memperbesar jumlah barang yang beredar sehingga tingkat upah naik, yang
berarti meningkatnya tingkat kemakmuran penduduk. Tingkat kemakmuran akan
mendorong bertambahnya jumlah penduduk sehingga mengakibatkan berlakunya
hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang ( law of diminishing return ).
Pendapat para tokoh teori aliran klasik antara lain :
1. Adam Smith
Menurut beliau bahwa perkembangan ekonomi Diperlukan adanya spesialisasi
agar produktivitas tenaga kerja bertambah karena dengan adanya spesialisasi akan
meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Disamping itu, beliau juga menitik beratkan
pada luasnya pasar. Pasar yang sempit akan membatasi spesialisasi ( devition of
labour ) oleh karena itu pasar harus seluas mungkin supaya dapat menampung hasil
produksi sehingga perdagangan Internasional menarik perhatian. Karena hubungan
perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar
negeri dan pasar dalam negeri.
Prinsip Adam Smith mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan olh
tingkat Investasi G=f (I).
Faktor lain yang penting menurut Adam Smith:
a. Divition of Labour/ pembagian kerja
Menunjukkan pentingnya peranan pasar dimana pasar yang sempit akan membatasi
pembagian kerja
b. Invisible hand ( tangan yang tidak kelihatan dan merupakan mekanisme ekonomi
pasar).
Invisible hand akan membawa factor produksi menjadi lebih efisien dalam pasar
bebas.
c. Akumulasi modal
Merupakan fungsi dari tingkat keuntungan.
2. David Ricardo
Tiga golongan masyarakat menurut David Ricardo dalam masyarakat ekonomi antara
lain:
a. Golongan Kapitalis
Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan penting
karena golongan ini selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali
pendapatannya dalam bentuk akumulasi capital sehingga pendapatan nasional naik.
b. Golongan buruh
Adalah golongan yang pada umumnya bergantung pada golongan kapitalis, dan
golongan ini merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat
c. Golongan Tuan Tanah
Golongan yang hanya menerima sewa dari golongan kapitalis atas areal tanah
yang disewakan. Golongan tuan tanah ini mereka hanya memikirkan sewa saja dari
golongan kapital atas areal tanah yang di sewakan. David Ricardo mengatakan bahwa
bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi,
maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya.
Jadi, pandapatan nasional dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan penggolongan
masyarakat diatas yaitu, upah, sewa dan keuntungan.
Kelemahan dari teori David Ricardo:
Tidak dimasukkan adanya perkembangan teknologi
Tidak dimasukkan adanya factor substitusi
Jadi, pada teori ini hanya mementingkan peranan sector pertanian dimana tanah
merupakan fakto pembatas bagi distribution of income hal ini lebih cocok ada pada
Negara yang sedang berkembang.
3. Thomas Robert Malthus
Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus
merupakan unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan, tetapi kenaikan
jumlah penduduk saja tanpa dibaringi dengan kemajuan faktor-faktor atau
unsur-unsur perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan menaikan pendapatan
dan tidak akan menaikan permintaan. Turunnya biaya produksi akan memperbesar
keuntungan-keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka untuk terus
berproduksi.
Menurut Thomas Robert Malthus, perkembangan ekonomi diperlukan adanya
kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus, disamping itu adanya
perkembangan ekonomi dapat diharapkan bila terdapat tabungan yang digunakan
untuk investasi. Sedangkan menurut J.B.Say berkembang dengan hukum pasar,
dimana dikatakan bahwa Supply Creates its own demand yang artinya asal jumlah
produksi bertambah maka secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula
karena pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.
Jadi kesimpulannya, bahwa tabungan disamping sebagai pendorong bagi
perkembangan ekonomi yaitu sebagai sumber capital, juga dapat sebagai penghambat
perkembangan bagi perkembangan ekonomi karena hal ini dapat memperkecil jumlah
permintaan efektif.
B. Teori Karl Marx
Sejarah perkembangan masyarakat Dalam teorinya beliau membagi 5 tahap
perkembangan masyarakat:
a. Masyarakat primitive communal
Tahap ini masyarakat masih menggunakan alat yang sifatnya masih sederhana
dan bukan milik perorangan tapi milik bersama (communal). Dalam masyarkat ini
tidak ada surplus produksi karena orang-orang membuat sendiri barang kebutuhannya.
tetapi semakin lama, orang sedikit demi sedikit mengetahui alat-alat produksi yang
lebih baik. Perbaikan dalam alat-alat produksi menyebabkan adanya
perubahan-perubahan sosial dan kemudian terjadi pembagian kerja dalam produksi.
b. Masyarakat Perbudakan (slavery)
Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat produksi dengan
orang-orang yang hanya bekerja merupakan dasar terbentuknya masyarakat
perbudakan. Dengan cara kerja seperti ini keuntungan pemilik alat produksi akan
semakin besar karena budak hanya diberi upah yang sangat rendah namun
lama-kelamaan para budak semakin sadar sehingga terjadi perselisihan antar kedua
kelompok masyarakat.
c. Masyarakat feudal
Karena adanya pertentangan tersebut terbentuklah masyarakat feudal dimana
kaum bangsawan memiliki alat produksi yang paling utama yaitu tanah.
Hubungan produksi dan system feudal ini akan mengubah cara kehidupan social,
sehingga ada dua golongan kelas yaitu kelas feudal yang terdiri dari tuan tanah yang
lebih berkuasa dalam hubungan social dan kelas buruh.
Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih memikirkan
keuntungan saja dan kemudian mendirikan pabrik-pabrik. Kelas buruh yang memiliki
alat-alat produksi menghendaki pasaran buruh yang bebas dan hapusnya tarif dan
rintangan lainnya dalam perdagangan yang diciptakan kaum feodal.
d. Masyarakat capital
Hubungan produksi dalam system kapitalis didasarkan pada pemilikan individu,
masing-masing kapitalis terhadap alat-alat produksi. Hubungan produksi ini
memungkinkan perkembangan yang sangat pesat akan alat produksi karena adanya
keuntungan yang besar.
Kelas kapitalis dan buruh memiliki kepentingan yang saling bertentangan
sehingga perbedaan kepentingan ini makin lama makin menjadi yang akhirnya timbul
perjuangan kelas sehingga terbentuk masyarakat baru yang mana terdapat pemilikan
yang bersifat social terhadap alat produksi. Hal ini merupakan unsur penting dalam
masyarakat kapitalis.
e. Masyarakat sosialis
Dalam masyarakat ini kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak milik
social(social ownership).
Hubungan produksi merupakan kerjasama dan saling membantu diantara buruh
bebas dari unsure eksploitasi sehingga dalam masyarakat sosialis ini tidak ada lagi
kelas-kelas masyarakat.
2. Runtuhnya system kapitalis
Mengenai perkembangan sitem kapitalis, Karl Mark bersifat pesimis, karena
kaptalisme tidak saja akan mengalami stagnasi tetapi juga akan mengalami
keruntuhan yang disebabkan karma perkembangan kapitalisme itu sendiri. Mark
mengemukakan pendapatnya atas adanya hukum gerak yaitu:
a. Konsentrasi
Dalam masyarakat kapitalis di mana persaingan bebas menjadi cara bekerja, maka
sudah tentu perusahaan-perusahaan yang kuat yang dapat bertahan dan perusahaan
kecil akan bangkrut. Hal ini terjadi karena perusahaan yang satu menggabung dengan
perusahaan yang lain supaya tidak bangktur. Dengan demikian terjadilah
pemusatan-pemusatan (konsentrasi) perusahaan menjadi perusahaan-perusahaan besar
yang jumlahnya makin sedikit.
b. Akumulasi
Perusahaan-perusahaan yang sudah menggabung akan bertambah besar, sehingga
mempunyai kedudukan monopoli. Oleh karena itu kekayaannya akan semakin
menumpuk (berakumulasi),maka perbedaan antara si kaya dan si miskin semakin
besar.
c. Kesengsaraan
Adanya persaingan menyebabkan perusahaan kecil bangkrut, sehingga penawaran
buruh menjadi besar. Karena penawaran buruh semakin banyak maka upah dapat
ditekan dan para buruh masih dapat didesak oleh kaum kapitalis. Akibatnya
kemelaratan menjadi semakin besar.
d. Krisis
Karena upah kerja dapat ditekan akibat semakin besarnya penawaran buruh, maka
produktifitas dapat meningkat dan keuntungan semakin besar. Tetapi hal itu tidak
akan berlangsung lama. Daya beli masyarakat semakin berkurang karena pendapatan
buruh semakin berkurang, sehinngga terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi
(over production). Harga barang-barang merosot dan produksi terpaksa ditahan.
Akhirnya pabrik-pabrik banyak yang titup dan terjadilah krisis.
3. Proses perkembangan ekonomi
Analisis mengenai proses perkembangan ekonomi pada pokoknya yang
memegang peranan adalah adanya nilai tambah ( surplus value ). Jadi, ada nilai lebih
perekonomian akan berkembang, maka perkembangan ekonomi disebabkan karena
keadaan perekonomian mampu menghasilkan nilai yang lebih tinggi diatas nilai
tenaga kerja, nilai bahan dasar, dan bahan produksi.
C. Aliran Neo Klasik
Aliran neo klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang
menghubungkan nilai pada saat ini dan yang akan datang. Pembicaraan mengenai
tigkat bunga akhirnya sampai masalah akumulasi capital. Pada bidang ini kaum neo
klasik banyak menyumbangkan pendapat terhadap teori perkembangan. Pendapat neo
klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Akumulasi capital
Menurut neo klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingkat
tingginya tabungan. Pada tingkat teknik tertentu, tingkat bunga akan menetukan
tingginya tingkat investasi. Mengenai pembentukan capital adalah penting untuk
perkembangan ekonomi. Karena, investasi yang bertambah maka tingkat bunga naik
yang selanjutnya akan menaikkan jumlah tabungan.
2. Perkembangan sebagai proses gradual
Marshall yang merupakan tokoh neo klasik mengatakan bahwa dengan tidak
mengurangi pentingnya penemuan-penemuan, baik investasi maupun penggunaan
teknik baru merupakan proses yang gradual dan terus-menerus.
3. Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan komulatif
Maksudnya proses perkembangan yang meliputi berbagai faktor yang
faktor-faktor itu tumbuh secara bersama-sama, yaitu bila ada teknik produksi yang
baru akan menaikkan produksi total atau menaikkan pendapatan total.
Selanjutnya di butuhkan tenaga kerja yang banyak sehingga terjadi kenaikan
permintaan.
Harmonisnya perkembangan itu karena adanya:
a. Internal economies
Timbul karena adanya kenaikan skala produksi yang terkandung pada
sumber-sumber dan efisiensi dari pengusaha sendiri yang merupakan hasil dari
adanya mesin-mesin yang lebih baru dan spesialisasi yang lebih jauh dan lebih luas
dan managemen yang lebih baik.
b. Eksternal economies
Bergantung pada perkembangan industri, pada umumnya menyediakan kebutuhan
antara industri itu sendiri
4. Optimis terhadap perkembangan ekonomi
Neo klasik berpendapat dan yakin dengan kemajuan-kemajuan teknik dan
perbaikan-perbaikan dalam kualitas buruh cenderung meningkatkan pendapatan yang
lebih tinggi sehingga permintaan masyarakat akan meningkat dan seterusnya. Bagi
neo klasik hal yang penting untuk pertumbuhan ekonomi iala kemauan untuk
menabung. Kalau tidak ada tabungan maka kemajuan teknologi yang baru belum
dapat dipergunakan.
5. Aspek internasional perkembangan ekonomi
Suatu Negara pada umumnya dapat mengalami lima tingkat perkembangan
ekonomi yaitu:
a. Mula-mula Negara meminjam modal/capital. Negara itu merupakan Negara
peminjam yang masih muda atau immature dan debitor.
b. Setelah dapat menghasilkan dengan capital tesebut dapat membayar bunga dan
deviden atas pinjam.
c. Setelah penghasilan Negara meningkat terus, seagian di gunakan unuk melunasi
hutangnya dan sebagian dipinjamkan ke Negara lain yang membutuhkan.
d. Tingka ke empat, Negara tersebut sudah dapat menerima deviden dan bunga,
sehingga terjadi surplus, dan piutangnya semakin besar . Negara ini sudah pada
tingkat kreditur yang belum mapan atau immatured creditor.
e. Akhirnya negara tersebut hanya menerima bunga dan deviden saja dari negara lain.
Negara itu sekarang sudah pada tingkat kreditur yang sudah mapan (matured
creditor).
Pertambahan tenaga kerja konstan, sedang pertumbuhan kapital bukan merupakan
akibat dari keputusan investasi, tetapi merupakan fungsi dari tabungan dikurangi
deprisiasi.
K= f(S-D)
Jadi Teori neo klasik melihat pentingnya harga relative dari factor produksi dan
produktifitas, ini mempengaruhi pembandingan input dalam proses produksi
Komentar Nicolas Kaldor tentang teori neo klasik
“Kaldor keberatan terhadap mekanisme yang otomatis karena adanya kekakuan atau
(regiditi) untuk berubah di dalam teknologi yang melekat pada kapital “
D. Teori Schumpeter
1. Jalannya perkembangan ekonomi
Menurut Schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang
harmonis ataupun gradual tetapi merupakan perubahan yang spontan dan
terputus-putus.
Kunci dari teori Schumpeter adalah bahwa untuk perkembangan dari ekonomi
factor terpenting ialah entrepreneur. Kenaikan [roduksi nasional itu tidak gradual dan
tidak continue disebabkan inovasi, hal ini juga tidak teratur terjadinya.
Penemuan (discovery): menemukan suatu hal yang sudah ada tetapi belum
diketahui sebelumnya.
menurut Schumpeter pengertian inovasi dapat meliputi 5 hal yaitu:
a. mengenalkan barang baru atau barang yang berkualitas baru yang belum dikenal
oleh konsumen.
b. Mengenal metode produksi yang baru
c. Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
d. Penemuan sumber ekonomi yang baru
e. Menjalankan organisasi baru dalam industri.
Jadi kesimpulannya, teori perkembangan Schumpeter menitik beratkan pada
entrepenaur yang memimpin perkembangan ekonomi, sepanjang berlakunya
kapitalis.Sedangkan Entrepenaurship adalah orang yang dapat melihat adanya
kesempatan untuk memperkenalkan teknik baru, produksi baru, organisasi baru yang
lebih baik sehingga mampu memperkenalan perkembangan “new resources”.
Untuk menjadikan innovation dan discovery mempunyai pengaruh yang besar dalam
perkembangan ekonomi diperlukan orang yang mempunyai kecakapan yang dapat
mengembangkan aspek ekonomi (orangnya disebut “create innovating entrepenaur”)
2. Runtuhnya sistem kapitalis
a. Usangnya fungsi wiraswasta
b. Runtuhnya rangka kehyidupan masyarakat kapitalis
c. Runtuhnya golongan-golongan politikus
Dalil-dalil schumeter dalam teori ekonomi pembangunan:
1. 0 = f (L.K.Q.T)
Total output adalah merupakan kerjasama dari keempat factor produksi tersebut ,
aitu: L.K.Q.T
2. S = F.S(W..R.r)
Saving bergantung pada besar kecilnya wages = upah provit dan tingkat bunga.
Hal ini di tentang oleh Karl Marx, menurt pendapatnya , S ditentukan oleh
distribution of income (spembagian pendapatan masyarakat).
3. I = (Ia + Ii)
Investasi bergantung pada Ia ( Autonomous Investment), Ii (Induced Iivestment)
a. Autonomous Investment adalah merupakan tambahan O.
b. Induced Ivesment adalah merupakan tambahan investasi sebagai akibat dari
tambahan effective demand ( ermintaan yang evektive)
Jadi , pada hakekatnya investasi terdiri ata 2 komponen yaitu :
a. Autonomous investment
b. Induced investment
4. Induced Investment bergantung pada provit dan rate of interest Ii =Ii (R,r)
5. Autonomous investment bergantung pada penemuan sumber – sumber baru dan
technical progress
Ia = Ia (K.T)
E. Analisis Post-Keynesian
Ahli-ahli post-keynesian ialah mereka yang mencoba untuk merumuskan
perluasan teori keynes. Teory keynes itu terbatas pada analisis jangka pendek. Untuk
analisisnya keynes mennggunakan anggapan-anggapan berdasar atas keadaan waktu
sekarang. Misalnya mengenai tingkat teknik, tenaga kerja, selera, dianalisis dengan
tidak memperhatikan keadaan jangka panjang. Sedangkan analisis post-keynes
memperhatikan keadaan jangka panjangnya.
Dalam analisis ini persoalan yang penting adalah sebagai berikut:
Syarat apakah yang diperlukan ntuk mempertahankan perkembangan yang mantap
(Steady growth) dari pendapatan pada tingkat full employment income tanpa
mengalami deflasi ataupun inflasi.
Apakah pendapatan benar-benar bertambah pada tingkat sedemikian rupa
sehingga dapat mencegah terjadinya kemacetan yang lama atau inflasi yang
terus-menerus.
Jadi apabilah jumlah penduduk bertambah maka pendapatan rill perkapitah akan
berkurang kecuali bila pendapat rill juga bertambah.
1. Analisis Harrod dan Domor Mengenai Pertumbuhan yang mantap (Steady Growth)
Harrod dan Damor menekankan pentingnya peranan akumulasi kapital dalam
proses pertumbuhan. Jadi akumulasi kapital itu mempunyai peranan ganda yaitu
menimbulkan mendapat dan disamping itu juga menaikan kapasitas produksi dengan
cara memperbesar jumlah kapital. Maka pertumbuhan alat-alat kapital baru
mempunyai beberapa akibat:
a. Kapital yang baru akan tetap belum dapat digunakan, sebab bila digunakan tidak
memberikan hasil karena pendapatan tetap.
b. Kapital baru itu akan digunakan dengan pengorbanan dari kapital yang telah ada
sebelumnya .
c. Kapital yang baru akan menggantikan tenaga kerja.
Jadi pembentukan kapital bila tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan yang
sudah ada akan membuat kapital dan tenaga menganggur.
2. Teori Evsey D. Domor
Karena investasi menaikan kapasitas produksi dan juga menaikan pendapatan
maka tingkat kenaikan investasi dipertahankan agar supaya kenaikan pendapatan
sama dengan kenaikan kapasitas produksi sehingga pengerjaan penuh dipertahankan.
Angapan-anggapan yang dipakai untuk teorinya
a. Perekonomian sudah ada dalam tingkat pengerjaan penuh (Full Employment
incoml).
b. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri .
c. Tidak ada keterlambatan penyesuaan (Log of Adjustmen) atau ada penyesuaan
yang cepat.
d. Hasrat menabung marjinal (Marginal Propensity to Save) dan hasrat menabung
rata-rata (Average Propensity to Save) sama.
e. Marginal (Marginal Propensity to Save) dan capital coefficient (Perbandingan
antara capital dan Output) adalah tetap.
Jadi perekonomian menghadapi suatu persoalan; bila tidak cukup investasi hari
ini, maka pengangguran akan terjadi sekarang. Tetapi bila ada investasi hari ini, maka
besok pagi dibutuhkan investasi yang lebih banyak dari hari ini untuk menaikkan
permintaan sehingga kapasitas produksi yang bertambah dapat digunakan dan
kapasitas mengannggur yang berlebihan dapat dihindari besok pagi. Sebab bila
permintaan tidak dicukupi maka kapasitas menganggur yang berlebihan akan
menyebabkan turunnya investasi dan akan terjadi depresi hari lusa.
3. Teori Harrod
Harrod juga menyelidiki keadaan-keadaan untuk perkembangan ekonomi yang
terus menerus, dan menunjukkan cara yang mungkin dapat ditempuh untuk mencapai
perkembangan ekonomi itu. Ia memulai dengan mengatakan bahwa tabungan sama
dengan investasi.
Harrod beranggapan bahwa tabungan yang diharapkan itu selalu terjadi, sehingga
perbedaan anatara tabungan yang diharapkan dengan investasi yang diharapkan itu
akan berupa investasi yang belum diharapkan (unintended investment). Ini berarti
persediaan (inventory) menumpuk apabila tabungan yang diharapkan melebihi
investasi yang diharapkan. Model Harrod ini dapat dinyatakan sesuai dengan
modelnya domar. Kedua model itu menunjukkan bahwa untuk mempertahankan
pengerjaan penuh, tabungan yang diharapkan dari pendapatan pada tingkat pengerjaan
penuh harus diimbangi dengan jumlah infestasi yang diharapkan, yang sama besarnya
dengan tabungan yang diharapkan.
Ikhtisar analisa Harrod dan Domar (roy Harrod dan Evsey Domar)
a. Investasi adalah pusat dari persoalan pertumbuhan yang mantap sebab proses
investasi mempunyai dua sifat yaitu menciptakan pendapatan dan menaikkan
kapasitas produksi dalam perekonomian.
b. Naiknya kapasitas produksi dapat menghasilkan out-put yang lebih banyak.
c. Laju pertumbuhan yang sebenarnya (actual rate of growth) dapat berbeda dengan
laju pertumbuhan yang mantap (waranted rate of growth).
Bila laju pertumbuhan yang sebenarnya lebih besar daripada laju pertumbuhan yang
mantap akan cenderung terjadi inflasi. Sebaliknya bila laju pertumbuhan sebenarnya
lebih kecil dari pada laju peertumbuhan mantap akan cenderung terjadi deflasi.
4. Kelemahan teori Harrod-Domar
Teori ini berdasarkan pada anggapan yang sukar. Faktor-faktor penting seperti
hasrat menabung dan ratio kapital dan output dianggap tetap, sedangkan pada
kenyataannya faktor-faktor tersebut berubah syarat-syarat yang dibutuhkan, untuk
adanya pertumbuhan yang mantap.
5. Teori Stagnasi Sekuler (Secular Stagnation)
Stagnasi sekuler menunjukkan suatu fase perkembangan kapitalis yang telah
masuk dimana tabungan bersih pada pengerjaan penuh cenderung bertambah.
Investasi bersih pada pengerjaan penuh cenderung menurun.
Permintaan total tertinggal dibanding penawaran total sebab stagnasi dirumuskan
dalam 3 golongan:
a. Menitik beratkan pada faktor-faktor eksogen, seperti tegnologi, perkembangan
penduduk, pembukaan dan perkembangan daerah baru.
b. Menitik beratkan pada perubahan-perubahan dasar dalam lembaga-lembaga sosial,
seperti meningkatnya pengawasan pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan dan
perkembangan dalam organisasi buruh.
c. Menitik beratkan pada faktor-faktor endogen, seperti perkembangan persaingan dan
konsentrasi industri.

Sebab-sebab Stagnasi (menurut A. Hansen)


a. Faktor eksogen, menyatakan bahwa perkembangan yang cepat dari penduduk,
pembukuan daerah baru dan kemajuan tegnologi akan mendorong investasi dan
menaikkan pendapatan. Sebaliknya pendapatan berkurang akan mengalami
pengangguran.
b. Perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga sosial
Perubahan-perubahan lembaga-lembaga sosial dan faktor-faktor endogen dalam
perkembangan kapitalis dapat membantu teori stagnasi itu.
c. Peranan faktor endogen
Pandangan ke tiga dari stagnasi ini menunjukkan pada perubahan struktural dalam
faktor-faktor endogen yang mengembangkan monopoli dan oligopoli. Domar
menekankan bahwa monopoli dapat menghambat investasi dengan dihalang-halangi
penerapan investasi yang baru. Selanjutnya, inovasi menyebabkan hilangnya
kepentingan-kepentingan yang telah ada.
Berdasarkan kelemahan teori Harrod dan Domar, mengundang para ekjonom
untuk lebih menyempurnakan dengan memasukkan variabel lain yaitu unsur-unsur
faktor produksi. Dimana dikemukakan oleh Neo Klasik, yaitu:
Jika perkembangan tenaga kerja lebih cepat dari pada kapital, maka akan terjadi upah
akan turun relatif terhadap suku bunga.
Jika kapital lebih besar daripada tenaga kerja, maka upah relatif lebih tnggi daripada
tngkat bunga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemikiran para ekomon dalam teori-teorinya maka dapat
dikemukakansebagai berikut. Klasik: Adam Smith menunjukkan pentingnya
faktor Divition of labour (pembagian tenaga kerja atau spesialisasi) dalam
pengembangan ekonomi. D. Ricardo, menunjukkan pentingnya faktor tanah.Thomas
Robert Malthus menunjukkan pentingnya faktor pertambahan penduduk, dan
pengaruh terhadap penambahan jumlah permintaan. Sedangkan Karl Marx,
menunjukkan pentingnya tersedia adanya nilai lebih (surplus value) bagi
perkembangan ekonomi. Post Keynesia, khususnya Roy Harrod dan Evsey Domar
mengemukakan pentingnya peranan kapital di mana investasi lebih penting untuk
perkembangan ekonomi, sedang Neo Klasik melihat peranan dari teknologi.
Schumpeter, dalam masalah perkembangan ekonomi ini melihat pentingnya
para entrepreneur. Apabila entrepreneur banyak tersedia, maka perkembangan
ekonomi akan dapat tercapai dengan pesat.
Dari teori-teori tersebut, akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa sebetulnya
pertumbuhan ekonomi itu tidak hanya tergantung pada satu faktor, tetapi bergantung
pada semua faktor.
Y = f (L, K, R, T, dan S), S yaitu faktor sosial (social climate)
L.K = direct input
R,T,S = indirect input
L = labour
K = capital / modal
R = resources / sumber alam
T = technological skill
S = social climate / faktor sosial
B. Saran
Menurut kami, bahwa untuk meningkatkan pengembangan ekonomi perlu
memperhatikan faktor-faktornya secara seimbang, karena antara faktor yang satu
dengan yang lain saling berkaitan.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan dan Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta:BPTE
Yogyakarta
Martono, trisno.2008.Ekonomi Pembangunan.Surakarta:UNS Press
http://www.abdulkadirsalam.com

Anda mungkin juga menyukai