Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

TUNE UP TOYOTA AVANZA

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh


ujian sekolah/ujian nasional (US/UN)

Oleh

ROBY NURJAMAN

12007644

Program Keahlian Teknik Otomotif


Kompotensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
SMK MedikaCom Bandung
2022

KAMPUS 1 : Jl Rancabolang No 10B Bandung Telp (022) 7567703


KAMPUS 2 :Jl Soekarno - Hatta No 619 Bandung
Telp (022) 7314088 - 7314090 Fax. (022) 7314088

Email : Info@Medikacom.sch.id Website :www.medikacom.sch.id


TUNE UP MOBIL TOYOTA AVANZA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Bidang Studi Keahlian :Teknologi dan Rekayasa


Program Studi Keahlin : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian :Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

Disusun Oleh

ROBY NURJAMAN
12007644

Telah DIsahkan Oleh Pembingbing

Pada Tanggal 01 November 2022

Pembingbing

_____________
TUNE UP MOBIL TOYOTA AVANZA

Disusun Oleh

ROBY NURJAMAN

12007644

SMK MedikaCom Bandung

Menyetujui,

Ketua Kompotensi Keahlian TKRO Guru Pembingbing

Yakobus Punto Adhi Prabowo S.,S.Pd Sandy Andriansyah.,ST

Mengetahui,
Kepala SMK MedikaCom

Dr. Dokmen Lubis.,SE. MM


LEMBAR PENGESAHAN DARI INDUSTRI

Bandung 1 November 2022

DB. AUTO SERVICE

Mengetahui,

Pempinan Prusahaan Pembingbing Perusahaan

__________________ ____________________
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
ridho-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan lpaoran Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang dilaksanakan sejak tanggal 01 Agustus 2022 sampai tanggal 31
Oktober 2022
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan menempuh Ujian Sekolah /Ujian Nasional (US/UN) dan sebagai bukti
telah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan di Bengkel DB AUTO SERVICE
Ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan
kepada;

1. Bapak Dr.Dokmen Lubis.,SE.MM, selaku Kepala SMK MedikaCom


Bandung.
2. Bapak Cepi Sutisna,Pimpinan Bengkel DB AUTO SERVICE
3. Bapak Agus Widiantoro,S.Pd, selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK MedikaCom Bandung.
4. Bapak Sandy Andriansyah selaku guru pembimbing yang senantiasa
memberikan arahan dan motivasi kepada penulis dalam melaksanakan PKL
5. Bapak Deden, pembimbing di bengkel DB AUTO SERVICE yang selalu
memberikan bimbingan,arahan,dan dukungan kepada penulis dalam
melaksanakan PKL
6. Kedua Orang tua kami yang selalu mendoakan, membimbing, dan memberikan
semangat motivasi untuk kami.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, pasti
ditemukan kelemahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat
diharapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat khusus bagi penulis dan
umumnya bagi semua yang membaca laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Aamiin.

Bandung , 1 November 2022

Penulis
Roby Nurjaman
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................
A. Latar Belakang...................................................................
B. Tujuan................................................................................
C. Metode Pengumpulan Data................................................
BAB II URAIAN UMUM.....................................................................
A. Gambaran Umum Bengkel DB AUTO SERVICE............
B. Gambaran Umum Tune Up ............................................
C. Nama dan Fungsi Komponen Sistem Tune Up..................
BAB III PROSEDUR PEKERJAAN STANDAR................................
A. Alat Yang Digunakan .......................................................
B. Langkah - Langkah Tune Up Sesuai SOP.........................
C. Kendala Kerusakan Yang Dihadapi ..................................
D. Pemecahan Masalah ..........................................................
BAB IV KEGIATAN DI BENGKEL DB AUTO SERVICE................
A. Macam-macam Gangguan Yang Sering Timbul................
B. Prosedur Pengecekan Gangguan ........................................
C. Prosedur Penyelesaian Gangguan.......................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), merupakan salah satu Program Pemerintah
dalam pembinaan Pendidikan Kejuruan dalam rangka peningkatan mutu
Pendidikan dan Relevansi (Link and Match) antara lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan dengan kebutuhan pasar kerja ( Dunia Industri, Perusahaan, Jasa dan
sebagainya).
Dengan diadakannya Praktek Industri ini diharakan agar lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) MedikaCom selain bermutu juga dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan tuntutan kebutuhan dunia
Usaha/Industri (DU/DI) atau menciptakan lapangan kerja sendiri serta mampu
untuk alih Teknologi pada masa yang akan datang.
Pada tahun terakhir atau tahun ketiga, semua siswa diwajibkan untuk
mengikuti Program Khusus diluar Sekolah yaitu melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan yang dilaksanakan di Perusahaan atau Industri yang relevan dengan
Program Keahliannya masing-masing dalam qaktu 3 bulan.
Penulis sebagai siswa SMK MedikaCom melaksanakan kegiatan PKL di
Bengkel DB AUTO SERVICE. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh penulis
sebagai peserta PKL adalah menerapkan teknik dasar otomotif dengan terjun
langsung menangani masalah pada kendaraan ringan terutama kendaraan roda
empat.
B.Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan diadakannya Praktek Kerja Lapanga adalah agar
Penulis sebagai SMK MedikaCom dapat lebih menghayati dan mengenal
kondisi real, budaya kerja dan sistem nilai di industri
Sehingga siswa dapat membawa situasi pengalaman di Dunia Industri ke
sekolah.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan PKL agar penulis
sebagai siswa SMK MedikaCom sekaligus sebagai peserta PKL di
harapkan dapat:
A. Menjelaskan data data produk dari industri dimana mereka dapat
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
B. Membuat analisis tugas (job Analisis) kemampuan yang
diperlukan,peralatan yang dituduhkan dan tingkat ketersampilan bagi
tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) MedikaCom yang
dibutuhkan Oleh industri.
C. Mempunyai kemampuan mengenal kebutuhan tamatan Sekolah
Mengah Kejuruan bagi Industri dimsa yang akan datang atas dasar
data yang ada di industi.
D. Membuat laporan atau jurnal yang berisikan hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan di lapangan.

B. Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam laporan PKL ini adalah
obserpasi, dokumentasi, angket,dan wawancara.
1.Wawancara
Tahap wawancara dilakukan untuk mengetahui pernyataan atau data lisan
dari pembingbing bengkel terkait sarana dan prasarana dibengkel DB.AUTO
SERVICE yang belum berdokumentasi serta data yang tidak bisa diobservasi
sehingga hasil dari wawancara dapat digunakan untuk melengkapi data data
yang dibutuhkan selama penelitian.
2.Observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi, pengambilan
data secara langsung dibengkel praktik, data yang telah diambil digunakan
sebagai sumber data langsung apa bila terdapat data obyek yang belum
terdokumentasi, Ada pun hal-hal yang diamati meliputi prasarana berupa
lahan ruang bengkel, sarana yang berupa perabotan, peralatan, dan
perlengkapan pendukung yang tersedia dibengkel DB.AUTO SERVICE tepat
penulis melaksakan PKL.
3.Dokumentasi
Menurut Bungin, teknik dokumentasi adalah salah satu metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusiri
data historis. Bentuk dokumen berupa poto. Oleh sebab itu, penulis
menggunakan poto dalam melakukan analisis data untuk pelaporan kegiatan
PKL dibengkel DB.AUTO SERVICE.
4.Metode Litelatur
Metode Litelatur digunakan oleh penulis untuk pengumpulan data
dengan cara mengguakan media buku atau bahan-bahan bacaan yang dapat
dibenarkan kebenarannya.

BAB II
URAIAN UMUM

A. Gambaran Umum Bengkel DB AUTO SERVICE


Bengkel atau industri tempat pelaksanaan PKL penulis sebagai sesuai dengan
program studi keahlian penulis di SMK MedikaCom yaitu Teknik Otomotif,yaitu
di bengkel DB AUTO SERVICE. Bengkel ini merupakan bengkel milik
perorangan/pribadi. Adapun pemilik bengkel DB AUTO SERVICE ini adalah Pak
Dani. Lokasi bengkel ini berada dijalan Cingised no 8 kecamatan Cisaranten Kota
Bandung.

Bengkel DB AUTO SERVICE tampak depan

Bengkel DB AUTO SERVICE memiliki Visi yaitu kepuasan pelanggan dan


keselamatan hal yang utama,sehingga kepuasan atas pelayanan yang diberikan
terhadap kendaraan mereka.
B. Gambaran Umum Sistem Tune Up

1. Pengertian Tune Up
Tune Up mobil sendiri diambil dari bahasa inggris, tune dan up yang
memiliki arti untuk melakukan setting kembali. Singkatnya, tune up
mobil merupakan sebuah proses atau pekerjaan yang dijalankan untuk
melakukan standarisasi pada seluruh komponen serta sistem yang ada
pada mobil.
Hal tersebut wajib anda lakukan secara berkala agar kondisi seluruh
komponen serta sistem yang sudah mulai tidak optimal dapat kembali ke
keadaan primanya kembali.

Tujuan dan Manfaat Tune Up Mobil


Seluruh aktifitas dan pengerjaan tune up mobil wajib dilakukan secara
berkala demi menjaga kinerja mesin agar tetap berjalan optimal dan
maksimal. Selain itu, tune up mobil juga memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Tune up mobil dilakukan untuk mencegah terjadinya berbagai kerusakan yang
mungkin terjadi pada mobil anda.
2. Tune up mobil dilakukan untuk mengembalikan performa mobil anda agar
selalu terasa seperti baru.
3. Tune up mobil dilakukan sebagai bagian dari proses pengecekan atau proses
kontrol pada beberapa bagian serta komponen yang berada dalam mobil anda.
Proses tune up mobil juga dapat mencegah keruksakan mobil yang parah
sehingga tidak sampai terjadi gangguan mesin. Banyak orang juga menganggap
proses tune up mobil sebagai sebuah servis ringan, mengingat mobil digunakan
setiap hari sehingga kondisinya sangat rawan untuk mengalami penurunan.

C.Nama dan Fungsi Komponen Tune Up

1. Idle Speed Control (ISC)


ISC atau idle speed control ini berfungsi untuk mengatur RPM idle mesin
injeksi. Kalau komponen ini kotor, tentu saja performa mobil terganggu.
2. Karburator/Throttle Body
Karburator/Throttle Body mobil berguna untuk mengatur jumlah bahan
bakar dengan udarya yang masuk kedalam silinder mesin. Air bleeder adalah
salah satu bagian yang ada didalam sebuah karburator yang berguna sebagai
tempat bercampurnya bahan bakar dengan udara.
3. Filter Udara
Filter udara ini berfungsi menyaring udara atau kotoran agar hanya udara
bersih yang masuk ke mesin. Jika debu dan kotoran menumpuk tentu saja filter ini
tidak akan bekerja maksimal.
4. Aki Mobil
Fungsi utama dari aki adalah untuk menyuplai daya listrik bagi komponen-
komponen mobil lainnya. Saat aki mobil tidak berfungsi sebagaimana mestinya
maka kenyamanan pengendara dan penumpang pun menjadi terganggu.
5. Busi
Fungsi utama busi adalah untuk memberikan percikan api ke dalam ruang
bakar mesin,yang nantinya akan memicu pembakaran di dalam ruang bakar.
6. Katup/Valve
Valve atau katup adalah salah satu komponen yang umum ditemukan pada
mesin,termasuk mesin mobil. Secara umum kegunaan valve atau katup adalah
mengatur fluida, baik berupa cairan maupun gas. Pada mesin mobil sendiri, valve
atau katup bisa ditemukan pada bagian kepala silinder.

BAB III
PROSES PENGERJAAN STANDAR

A. Alat Yang Digunakan


Peralatan yang Digunakan untuk Tune Up Mobil
1. Kunci pas ring.
2. Tester kompresi.
3. Multi tester.
4. Feeler gauge ( alat pengukur celah yang berada diantara dua permukaan
komponen
5. Obeng plus.
6. Obeng minus.
7. Alat penyetel penyalaan.
8. Alat pengukur kecepatan rotasi dan tachnometer.

B. Langkah langkah Pengerjaan Sesuai SOP

1.Pengecekan pada karbulator serta Throttle Body


Untuk mobil dengan sistem non-injeksi, anda harus melakukan pengecekan
serta pembersihan karbulator secara berkala. Jangan lupa juga untuk melakukan
penyetelan RPM pada karburator.
Lalu, jika mesin yang anda gunakan seudah memiliki sistem injeksi d idalamnya,
Anda haya harus melakukan pengecekan serta pembersihan pda bagian throttle
body.
2.Pengecekan pada Battray dan Aki Mobil
Tegangan aki saat kondisi mesin mati harus berada dia angka 12volt. Lalu saat
kondisi mesin menyala, tegangan aki maksimal hanya boleh mencapai 14 Volt.
Selain tegangan, anda juga harus melakukan pengecekan kapasitas arus
menggunakan battery tester. Anda dapet melihat standar arus listrik yang
digunakan pada aki anda di cover bateray aki.
3.Pengecekan serta pembersihan Filter Udara
Bagian filter udara wajib untuk anda cek dan bsersihkan secara berkala.
Untuk peroses pembersihan sendiri biasanya menggunakan angin bertekanan agar
debu yang berada pada permukaan filter dapat hilang.
Jika kondisi permukaan filter udara pada mobil anda sudah sangat kotor, mau
tidak mau anda harus menggantinya. Filter udara yang sudah terlalu kotor akan
sulit dibersihkan, bahkan sekalipun dibersihkan akat kotor kembali dalam waktu
yang tidak terlalu lama.
4.Pengecekan serta penyetelan celah katub
Jika mesin mobil yang anda kendarai menggunakan sistem katub
konfensional (mesin non-injeksi), maka wajib bagi anda untuk melalukan proses
penyetelan celah katub. Hal tersebut dilakukan agar katub tetap berada diposisi
standar.
Celah normal katub seharusnya berada dikisaran 0,2mm hingga 0,3mm. Celah
yang terlalu lebar akan menyebabkan suara mesin yang berisik dan kurang
bertenaga. Lalu jika celah terlalu kecil dapat menyebabkan kebocoran pada
kompresi.
5.Pengecekan pada berbagai fluida
Sebagai pemilik mobil, anda juga harus memperhatikan dan mengecek
seluruh fluida yang digunakan didalam mobil seperti oli mesin, minyak rem, oli
trasmisi, oli powersteering, hingga oli gardan.
Tidak hanya mengecek volomenya, Anda juga harus selalu melakukan
pengecekan pada kondisi oli apakah masih layak dan mampu untuk melumasi
mesin mobil anda.
6.Pengecekan pada Tegangan V Belt
V belt harus selalu dicek kondisi serta tingkat ketegangannya. V belt yang
terlalu kendor harus segera disetel ulang, namun perlu diingat proses penyetelan
tersebut hanya berlaku pada mesin yang memiliki tensioner manual (tensioner
ulir).
7. Pengecekan serta Pembersihan pada Celah Busi
Meskipun celah busi telah diatur dari pabrikan, namun karna penggunaan
serta interaksinya dengan tekangan kompresi, maka kemungkinan celah busi
mengalami perubahan itu tetap ada. Itulah mengapa anda harus selalu mengecek
dan membersihkan celah busi agar api yang keluar dari busi tidak terlalu besar
ataupun tidak terlalu kecil.

C. Kendala Kerusakan Yang Dihadapi


1. Filter Udara yang Kotor
2. Busi kotor dan celah busi terlalu rapat
3. Kabel busi yang putus sehingga kelistrikan pada busi tidak lancar
4. Aki yang lemah
5. Busi basah akibat dari celah katup yang bocor

D. Pemecahan Masalah
1. Filter Udara yang Kotor
Filter udara yang kotor bisa mempengaruhi performa mesin lantaran
menyebabkan sumbatan. Filter udara yang kotor berisiko memperparah kondisi
ruang bakar. Selain knocking atau mesin ngeilitik,konsumsi bahan bakar menjadi
boros. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembersihan atau bahkan penggantian
filter udara. Dengan cara sebagai berikut :

a. Buka kap mesin mobil


b. Buka komponen rumah filter
c. Keluarkan filter udara
d. Untuk filter udara berbahan dasar kertas, gunakan udara bertekanan tinggi
untuk membersihkannya
e. Untuk filter udara berbahan berbahan dasar busa dan kain, gunakan campuran
air dan sabun cuci untuk membersihkannya

2.Busi Kotor dan Celah Busi Terlalu Rapat


Busi yang kotor mengakibatkan borosnya bahan bakar dan celah busi
yang terlalu rapat mengakibatkan loncatan bunga api tidak maksimal.
1. Ketahui lokasi busi mobil terlebih dahulu
2. Siapkan peralatan penunjang
3. Lepas busi mobil
4. Pasang busi mobil yang baru
5. Panaskan mesin mobil
2. Mengganti Kabel Busi
1. Pastikan mesin mobil tidak panas. Agar proses penggantian kabel busi berjalan
dengan aman, pastikan mesin mobil tidak dalam keadaan panas
2. Melepaskan kabel busi lama secara satu persatu
3. Memasang kabel busi yang baru
3. Aki yang Lemah
1. Siapkan alat dan bahan untuk memperbaiki aki kering
2. Lepas aki yang akan diperbaiki
3. Bersihkan bagian luar aki
4. Buka penutup aki dengan hati hati
5. Isi aki dengan air khusus
6. Lakukan hal yang sama pada semua lubang karet
7. Mengisi ulang daya listrik aki

4. Pengecekan Celah Katup


1. Buka cover kepala silinder

img by tercelreference.com

Untuk mengakses mekanisme katup mesin, kita perlu membuka head


cover. Biasanya menggunakan kunci T 10.

2. Posisikan mesin pada TOP 1


Posisi TOP 1 artinya piston pada silinder 1 ada pada TMA (titik mati
atas) saat akhir langkah kompresi. Mengapa harus TOP 1 ? ini untuk
memudahkan penyetelan nanti anda akan temukan jawabannya dibawah.
Untuk memposisikannya, anda perlu menemukan indikator TOP mesin,
biasanya indikator ini ada pada poros engkol. Cara memposisikannya,
putar pulley poros engkol menggunakan kunci ring (searah jarum jam)
hingga tanda pada poros engkol sejajar dengan tanda yang ada pada blok
mesin.
Lalu perhatikan katup pada silinder 1 (silinder 1 adalah silinder yang terletak
paling depan/dekat dengan pulley mesin). Kalau katup di silinder 1 tertekan, maka
itu bukan TOP 1 melainkan TOP 4. Anda harus memutar pulley poros engkol satu
putaran lagi hingga tanda TOP kembali sejajar. Setelah itu, pasti katup pada
silinder 1 sudah terbebas (tidak tertekan) ini artinya TOP 1.

3. Lakukan penyetelan celah katup pada silinder 1


Caranya, masukan feeler gauge ketebalan 2 mm kedalam celah katup intake
lalu gerakan feeler gauge maju mundur. Kalau terasa sangat enteng, maka celah
katup terlalu renggang dan sebaliknya kalau feeler tidak muat artinya celah katup
terlalu rapat.
Lakukan penyetelan celah dengan cara seperti ini, pada adjuster (mur penyetel)
terdapat sebuah mur dan sekrup. Fungsi sekrup adalah untuk mengatur besar kecil
celah katup sementara mur berperan untuk mengunci sekrup agar tidak berputar
saat selesai penyetelan. Sehingga caranya kurang lebih seperti ini ;
Pada mekanisme OHV

a. Kendorkan mur pada adjuster menggunakan kunci ring 12 (cukup


mengendorkan hingga ¼ - ½ putaran yang terpenting sekrup bisa diputar).
b. Lalu putar sekrup pada adjuster menggunakan obeng searah jarum jam untuk
mengecilkan celah dan sebaliknya untuk merenggangkan celah.
c. Setel celah hingga feeler terasa agak seret saat digerakan maju mundur (jangan
sampai feeler macet/tidak bergerak).
d. Kalau anda rasa sudah cukup, lalu tahan sekrup adjuster menggunakan obeng
sambil mengencangkan mur adjuster menggunakan kunci ring. Dalam langkah ini,
anda harus benar-benar menahan sekrup agar tidak berputar saat mengencangkan
mur karena kalau berputar sedikit saja bisa menimbulkan penyetelan celah yang
tidak akurat.
Lalu bagaimana dengan mekanisme OHC ?

Secara umum sama saja, tapi karena lokasi celahnya ada diantara poros nok
dan rocker arm maka ada sedikit perbedaan. Anda bisa melihat detailnya pada
gambar berikut, proses penyetelannya sama saja dengan memutar bagian adjuster
hingga feeler gauge terasa agak seret.
Itu untuk INTAKE Valve, untuk exhaust valve anda pakai feeler gauge
ketebalan 0,3 mm. mengapa lebih besar ? kita tahu kalau katup buang itu
terhubung langsung ke gas buang yang suhunya bisa mendidihkan air dengan
cepat. Dengan kata lain, laju pemuaian katup buang lebih cepat dibandingkan
katup hisap sehingga celahnya pun harus dibuat lebih besar.
4. Lakukan penyetelan pada silinder lainnya
Masih pada posisi TOP 1, ada 4 katup yang bisa disetel karena tidak tertekan
oleh poros nok. Apa saja ? anda bisa lihat gambar dibawah supaya lebih jelas.
(katup yang disetel ditandai lingkaran putih).

5. Putar pulley satu putaran


Tujuannya, untuk mengganti posisi dari TOP 1 ke TOP 4. TOP 4 sendiri
adalah posisi dimana piston pada silinder 4 ada pada TMA pada akhir langkah
kompresi, sementara piston pada silinder 1 juga ada pada TMA namun bukan
pada akhir langkah kompersi melainkan akhir langkah buang.
Pada posisi ini, anda bisa menyetel katup-katup yang sebelumnya belum
disetel karena tidak terbebas. Agar lebih jelas anda bisa lihat ilustrasi berikut.

6. Pasang cover kepala silinder dan jangan lupa merapikan alat dan benda
kerja
Setelah semua beres, anda bisa melakukan test drive engine apakah
menunjukan hasil lebih baik atau justru sebaliknya.
Lalu berapa interval penyetelan katup ?
Idealnya penyetelan celah katup ini dilakukan saat proses tune up mesin. Tapi
bagi anda yang memiliki mobil keluaran terbaru, rasanya tidak perlu lagi repot-
repot memikirkan penyetelan celah katup karena celah katup sudah diset otomatis
menggunakan sistem HLA (Hydraulic lash adjuster) apa itu ? yakni mekanisme
penyetelan katup menggunakan tekanan oli.
Bagaimana Untuk Mesin Silinder Tunggal ?
Langkah diatas memang dilakukan pada mesin dengan konfigurasi inline 4
cylinder. Sementara untuk mesin konfigurasi mono cylinder seperti pada mesin
sepeda motor, harusnya lebih mudah. Karena hanya ada satu silinder sehingga
anda hanya perlu menyetel celah in atau ex secara bergantian.
Caranya pun sama saja, anda posisikan piston pada TOP 1 kemudian karena
hanya ada satu silinder langsung saja stel celah kedua katup baik katup in atau ex.
Tetapi mungkin teknik penyetelannya tidak semua jenis motor sama, pada
beberapa motor dengan konfigurasi OHC, menggunakan sistem shim. Shim
sendiri, merupakan sebuah lempengan dengan ketebalan tertentu. Lempengan ini
terletak diantara batang katup dengan valve lifter.
BAB IV

PROSEDUR PERAWATAN DAN PERBAIKAN

A. Macam macam Gangguan

1. Performa Mobil Menurun


2. Getaran Mesin Mobil yang Tidak Wajar
3. Mobil Sulit dihidupkan
4. Suara Mesin Berisik dan Kurang Bertenaga
5. Timing Belt Kendor
6.
B. Prosedur Pengecekan Gangguan

1. Performa mobil yang menurun dapat dilakukan pengecekan pada bagian


karburator
2. Getaran mesin yang tidak wajar biasanya disebabkan oleh terlalu lebar atau
terlalu kecil nya celah busi sehingga menyebabkan mesin mobil bergetar
tidak wajar
3. Mobil sulit dihidupkan biasanya disebabkan oleh baterai atau aki yang lemah
sehingga mobil sulit dihidupkan/distarter
4. Suara mesin yang berisik dan kurang bertenaga biasanya disebabkan oleh
celah katup yang terlalu lebar dan terlalu kecil akan mengakibatkan
kebocoran pada kompresi
5.Timing belt yang kendor harus dilakukan penyetelan ulang,namun perlu
diingat proses penyetelan V Belt hanya berlaku pada mesin yang memiliki
tensioner manual ( tensioner ulir )

C. Prosedur Penyelesaian Masalah


Pada dasarnya kendaraan mempunyai umur atau jangka operasi ,
sebelumnya jadwal perawatan dan perbaikan harus dipatuhi. Maa dengan
demikian harus diperlukan perbaikan secara berkala. Berikut beberapa prosedur
yang perlu diperhatikan.
1. Performa Mobil Mobil Menurun
Langkah-langkah Perbaikan
a. Periksa karburator dengan cara tutup kran tangki bensin, kemudian
kosongkan karburator dengan cara mengeluarkan bensinnya. Lepaskan
karburator dari saluran masuk, bongkar bagian-bagian karburator dan
periksalah komponen-komponen karburator.
b. Periksalah apakah baut setelan masih baik atau sudah rusak, jika sudah
rusak sebaiknya gantilah dengan baut baru. Periksa jarum pelampung, jika
masih dalam keadaan baik Anda tak perlu menggantinya. Jarum pelampung
yang sudah aus membuat bensin menjadi banjir karena bensin terus masuk ke
dalam ruang pelampung.
c, Semprot dan periksa semua lubang pada saluran karburator untuk
memastikan tidak ada kebocoran. Pemeriksaan ini juga berguna untuk
mengeluarkan kotoran dalam karburator.
d. Siapkan peralatan yang Anda perlukan untuk melakukan penyetelan pada
karburator mobil. Langkah pertama yang bisa Anda mulai adalah dengan
mengatur campuran bensin dan udara yang ada di dalam karburator.
e. Pastikan kondisi mesin mobil Anda mati pada saat Anda melakukan
penyetelan ini. Buka kap mobil kemudian cari dan buka lah filter udara. Cari
posisi baut setelan, putarlah dengan obeng untuk mengatur campuran dari
bensin dan udara.
f. Hidupkan mesin sampai suhu normal. Cobalah untuk menekan gas dan
perhatikan suara yang keluar dari mesin. Anda bisa menambahkan bensin jika
masih mengeluarkan bunyi kasar.
g. Langkah berikutnya aturlah putaran stasioner dengan menemukan kabel gas
dan sekrup pengaturnya. Starter mobil Anda dan biarkan hingga suhu
normal. Lakukan penyetelan ulang jika suara yang dihasilkan masih kasar.
2.Getaran Mesin yang Tidak Wajar
Penyebab dari getaran mesin yang tidak wajar bisa jadi disebabkan oleh
busi.Celah busi yang terlalu renggang atau rapat membuat loncatan bunga api
tidak maksimal..Dengan itu kita harus melakukan pengecekan dan penyetelan atau
penggantian.
Cara menyetel busi:
A. Lepas busi dari mesin dengan menggunakan kunci busi yang sesuai
ukurannya.
B. Membersihkan busi dari kotoran agar nantinya saat penyetelan celah busi
dapat dilakukan dengan menggunakan sikat kawat atau dengan menggunakan
amplas yang halus.
C. Ukur celah busi menggunakan feeler gauge, jika celah busi tidak sesuai
dengan nilai spesifikasi stel celah businya.
D. Bila celah busi terlalu renggang maka pukul perlahan atau dengan
membengkokan bagian elektroda samping merapat ke bagian elektroda
tengah, kemudian, kemudian ukur kembali celah businya dan pastikan celah
busi sesuai dengan spesifikasinya.
E. Bila celah busi terlalu rapat maka bengkokan elektroda samping menjauh dari
elektroda tengahnya agar celah busi membesar kemudian ukur kembali celah
busi dan pastika sesuai dengan spesifikasinya.
F. Setelah celah busi sesuai dengan spesifikasinya maka pasang kembali busi
pada lubang busi menggunakan kunci busi.

3.Mobil Sulit Dihidupkan


Struktur mobil, khususnya mesin mobil cukup kompleks dan saling
berkaitan satu sama lain sehingga bila satu komponen mengalami kerusakan atau
gangguan fungsi sehingga kurang bisa bekerja secara maksimal. Mobil yang sulit
dihidupkan kita harus melakukan pengecekan pada beberapa komponen sebagai
berikut:
A. Dinamo starter, sekalipun dinamo starter termasuk golongan komponen yang
jarang sekali rusak. Akan tetapi, dinamo starter bisa rusak bila kita
mengendarai mobil dengan sembarangan atau usia pakai dinamo starter telah
habis.
B. Aki mobil, komponen mobil yang satu ini memiliki peran yang cukup vital
dalam kelancaran sistem kelistrikan mobil. Jadi, saat aki mobil rusak maka
mobil jadi tidak bisa distarter.
C. Bahan bakar mobil, bila bahan bakar mobil tersumbat maka sulit menyalurkan
bahan bakar di ruang pembakaran. Dampaknya adalah mobil jadi tidak bisa
distarter.
D. Busi, busi mobil yang karat, kotor dan korosi bisa menyebabkan
penghambatan percikan api yang dibutuhkan ruang pembakaran untuk
menyalakan mesin mobil.
E. Koil, peran koil mobil yakni mengonversikan tegangan aki menjadi daya
listrik. Saat suhu koil mobil panas, maka mobil tidak bisa di starter.
F. Alternator, penyebab mobil tidak bisa distarter tapi lampu menyala yaitu
disebabkan oleh alternator yang rusak.
4.Suara Mesin Berisik dan Kurang Bertenaga
Suara mesin yang berisik bisa disebabkan oleh celah katup yang terlalu
renggang ataupun terlalu rapat. Maka dari itu, kita harus melakukan penyetelan
celah katup dengan tujuan mengatur celah bebas antara poros nok sebagai
pemberi tekanan dan katup itu sendiri sebagai komponen yang ditekan..
Cara melakukan penyetelan katup yaitu sebagai berikut:
1. Buka cover kepala silinder
Untuk mengakses mekanisme katup mesin, kita perlu membuka head cover.
Biasanya menggunakan kunci T 10.
2. Posisikan mesin pada TOP 1
Posisi TOP 1 artinya piston pada silinder 1 ada pada TMA (titik mati atas) saat
akhir langkah kompresi. Mengapa harus TOP 1 ? ini untuk memudahkan
penyetelan nanti anda akan temukan jawabannya dibawah.
Untuk memposisikannya, anda perlu menemukan indikator TOP mesin,
biasanya indikator ini ada pada poros engkol. Cara memposisikannya, putar
pulley poros engkol menggunakan kunci ring (searah jarum jam) hingga tanda
pada poros engkol sejajar dengan tanda yang ada pada blok mesin.
Lalu perhatikan katup pada silinder 1 (silinder 1 adalah silinder yang terletak
paling depan/dekat dengan pulley mesin). Kalau katup di silinder 1 tertekan, maka
itu bukan TOP 1 melainkan TOP 4. Anda harus memutar pulley poros engkol satu
putaran lagi hingga tanda TOP kembali sejajar. Setelah itu, pasti katup pada
silinder 1 sudah terbebas (tidak tertekan) ini artinya TOP 1.
3. Lakukan penyetelan celah katup pada silinder 1
Caranya, masukan feeler gauge ketebalan 2 mm kedalam celah katup intake
lalu gerakan feeler gauge maju mundur. Kalau terasa sangat enteng, maka celah
katup terlalu renggang dan sebaliknya kalau feeler tidak muat artinya celah katup
terlalu rapat.
Lakukan penyetelan celah dengan cara seperti ini, pada adjuster (mur
penyetel) terdapat sebuah mur dan sekrup. Fungsi sekrup adalah untuk mengatur
besar kecil celah katup sementara mur berperan untuk mengunci sekrup agar tidak
berputar saat selesai penyetelan. Sehingga caranya kurang lebih seperti ini ;
Pada mekanisme OHV
A. Kendorkan mur pada adjuster menggunakan kunci ring 12 (cukup
mengendorkan hingga ¼ - ½ putaran yang terpenting sekrup bisa diputar).
B. Lalu putar sekrup pada adjuster menggunakan obeng searah jarum jam untuk
mengecilkan celah dan sebaliknya untuk merenggangkan celah.
C. Setel celah hingga feeler terasa agak seret saat digerakan maju mundur (jangan
sampai feeler macet/tidak bergerak).
D. Kalau anda rasa sudah cukup, lalu tahan sekrup adjuster menggunakan obeng
sambil mengencangkan mur adjuster menggunakan kunci ring. Dalam langkah ini,
anda harus benar-benar menahan sekrup agar tidak berputar saat mengencangkan
mur karena kalau berputar sedikit saja bisa menimbulkan penyetelan celah yang
tidak akurat.
Lalu bagaimana dengan mekanisme OHC ?
Secara umum sama saja, tapi karena lokasi celahnya ada diantara poros nok
dan rocker arm maka ada sedikit perbedaan. Anda bisa melihat detailnya pada
gambar berikut, proses penyetelannya sama saja dengan memutar bagian adjuster
hingga feeler gauge terasa agak seret.
Itu untuk INTAKE Valve, untuk exhaust valve anda pakai feeler gauge
ketebalan 0,3 mm. mengapa lebih besar ? kita tahu kalau katup buang itu
terhubung langsung ke gas buang yang suhunya bisa mendidihkan air dengan
cepat. Dengan kata lain, laju pemuaian katup buang lebih cepat dibandingkan
katup hisap sehingga celahnya pun harus dibuat lebih besar.
4. Lakukan penyetelan pada silinder lainnya
Masih pada posisi TOP 1, ada 4 katup yang bisa disetel karena tidak tertekan
oleh poros nok. Apa saja ? anda bisa lihat gambar dibawah supaya lebih jelas.
(katup yang disetel ditandai lingkaran putih).
5. Putar pulley satu putaran
Tujuannya, untuk mengganti posisi dari TOP 1 ke TOP 4. TOP 4 sendiri
adalah posisi dimana piston pada silinder 4 ada pada TMA pada akhir langkah
kompresi, sementara piston pada silinder 1 juga ada pada TMA namun bukan
pada akhir langkah kompersi melainkan akhir langkah buang.
Pada posisi ini, anda bisa menyetel katup-katup yang sebelumnya belum disetel
karena tidak terbebas.
6. Pasang cover kepala silinder dan jangan lupa merapikan alat dan benda
kerja
Setelah semua beres, anda bisa melakukan test drive engine apakah
menunjukan hasil lebih baik atau justru sebaliknya.
Lalu berapa interval penyetelan katup ?
Idealnya penyetelan celah katup ini dilakukan saat proses tune up mesin. Tapi
bagi anda yang memiliki mobil keluaran terbaru, rasanya tidak perlu lagi repot-
repot memikirkan penyetelan celah katup karena celah katup sudah diset otomatis
menggunakan sistem HLA (Hydraulic lash adjuster) apa itu ? yakni mekanisme
penyetelan katup menggunakan tekanan oli.
Bagaimana Untuk Mesin Silinder Tunggal ?
Langkah diatas memang dilakukan pada mesin dengan konfigurasi inline 4
cylinder. Sementara untuk mesin konfigurasi mono cylinder seperti pada mesin
sepeda motor, harusnya lebih mudah. Karena hanya ada satu silinder sehingga
anda hanya perlu menyetel celah in atau ex secara bergantian.
Caranya pun sama saja, anda posisikan piston pada TOP 1 kemudian karena
hanya ada satu silinder langsung saja stel celah kedua katup baik katup in atau ex.
Tetapi mungkin teknik penyetelannya tidak semua jenis motor sama, pada
beberapa motor dengan konfigurasi OHC, menggunakan sistem shim. Shim
sendiri, merupakan sebuah lempengan dengan ketebalan tertentu. Lempengan ini
terletak diantara batang katup dengan valve lifter.

7. Timing Belt Kendor


Timing belt adalah sabuk karet yang terletak di kompartemen mesin di
belakang sabuk penggerak (V-belt). Tugasnya adalah menjaga poros engkol tetap
sinkron dengan camshaft. Timing belt yang kendor berpotensi selip. Maka dari itu,
kita harus melakukan penyetelan atau bahkan lebih baik jika menggantinya.
Dengan cara sebagai berikut.
A. Lepasakan aksesoris atau bagian-bagian disekitar cover timing belt yang
diperlukan untuk mendapatkan akses ke penutup timing belt.
B. Lepasakan penutup timing engine, periksa timing belt dan pully untuk
bagian-bagian yang diperlukan.
C. Lepaskan dan ganti timing belt, pompa air, pulley, dan tensioner
sekaligus.
D. Pasang kembali penutup waktu dan semua suku cadang yang dilepaskan.
E. Start mesin dan periksa operasi kerja mesin yang tepat dan waktu mesin,
serta untuk kebocoran sistem pendingin
BAB V

PENUTUP,KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kami sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan


kesempatan untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan khususnya di Bengkel DB
AUTO SERVICE banyak pengalaman dan keterampilan yang kami dapatkan.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang sangat
bermanfaat bagi kami ,untuk mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja
dilapangan kerja yang sesungguhnya sesuai keahlian masing masing. Sehingga
dengan program PKL kami dapat melihat gambaran mengenai kegiatan
instansi/perusahaan dimasa yang akan datang, serta mengetahui standar
kompetensi yang harus dipersiapkan pada saat akan mendapatkan peluang dan
kesempatan kerja setelah menyelesaikan studi di SMK.
Tujuan lain Praktek Kerja Lapangan adalah menambah wawasan yang luas
bagi kami. Kare banyak hal yang belum diketahui oleh kami yang akhirnya
didapatkan selama berada pada masa kegiatan PKL, terutama tuntutan
kedisiplinan dan etos kerja sebagai salah satu kunci kesuksesan karir individu dan
sekaligus kemajuan instansi/perusahaan.
B. Saran
Di dalam hal kegiatan apapun pasti terdapat kekurangan yang muncul, nqmun
tentunya dapat terus diperbaiki. Begitu juga semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan PKL tahun ini saya telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menjalankan tugasnya masing-masing. Beberapa saran yang dapat kami ajukan
untuk perbaikan dan kemajuan pelaksaan Praktik Kerja Lapangan tahun ini dan
tahun yang akan datang diantaranya
1.Untuk Pihak Bengkel
A. Meningkatkan keselamatan kerja yang ada di bengkel.
B. Meningkatkan kualitas kerja.
C. Menambah alat-alat keselamatan kerja
D. Mengawasi tindakan siswa yang melakukan PKL
E. Mengefektifkan penggunaan seluruh mesin produksi
F. Membuat aturan kerja yang jelas harus dapat dipatuhi oleh seluruh karyawan
sehingga proses produksi berjalan dengan lancar.
2.Untuk Pihak Sekolah
A. Pihak sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan siswa/peserta
didik yang sedang melakukan praktik kerja lapangan diluar lingkungan
sekolah.
B. Diharapkan informasi yang berkaitan dengan kegiatan PKL ini dapat
disampaikan dengan baik, transparan, dan tuntas diawal kegiatan
C. Diharapkan program PKL semakin baik ditahun yang akan datang sehingga
dapat memberikan pengalaman berharga sevagai modal dasar dan motivasi bagi
siswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai