Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 2212C1001
Replikasi DNA
Replikasi DNA adalah suatu proses penggandaan DNA sebagai materi genetik makhluk hidup.
Proses ini sangat penting dalam tahapan perkembangbiakan atau pembelahan sel (yaitu pada fase
S siklus sel). Materi DNA yang telah digandakan kemudian akan dibagi ke masing-masing
anakan sel yang baru.
DNA sendiri memiliki struktur berupa untai ganda (double helix) yang terdiri dari dua untai
rantai polimer DNA yang saling berpasangan akibat ikatan hidrogen antara kedua jenis basa.
Untuk pasangannya, A (adenine) berpasangan dengan T (thymine) sedangkan G (guanine)
berpasangan dengan C (cytosine).
Proses replikasi DNA diawali dengan penguraian bentuk double helix. Ada dua protein yang
berperan dalam pemisahan rantai double helix, yaitu DNA Helicase yang berfungsi untuk
menghidrolisis rantai ganda polinukleotida menjadi dua rantai tunggal polinukleotida dan Single-
Strand Binding (SSB) Protein yang berfungsi untuk menstabilkan struktur single strand DNA.
DNA Helicase diisolasi sebagai enzim yang menghidrolisis ATP saat menempel ke DNA.
Dengan melakukan hidrolisis ATP, DNA Helicase dapat menempel dan bergerak sepanjang
DNA dan membelah struktur double helix DNA menjadi dua single strand DNA, lalu dua single
strand DNA dijaga agar tetap lurus oleh protein SSB sehingga tidak mengganggu proses
replikasi.
Proses replikasi DNA dapat dilakukan saat sebagian DNA mulai terbuka. Jika dibayangkan,
bentuknya seperti garpu dimana kedua untaian memiliki orientasi yang berbeda satu sama lain.
Satu untaian DNA template berorientasi 3’ ke 5’, sementara untaian yang lain berorientasi 5’ ke
3’. Di garpu replikasi inilah tempat terjadinya kegiatan utama proses replikasi. Pada saat proses
replikasi terjadi, di titik tersebut tersusun kompleks multi protein dan multi enzim yang terlibat
dalam proses tersebut.
Replikasi dimulai oleh enzim primase yang membentuk primer, Primer yang dibentuk berupa
segmen RNA pendek yang dikenali oleh DNA polimerase untuk memulai replikasi. RNA primer
dibutuhkan untuk mengurangi jumlah error atau kesalahan saat replikasi DNA. Dengan
menggunakan RNA primer, tubuh secara otomatis menandakan tempat replikasi yang rentan eror
sehingga diperlukan perlakuan khusus agar proses replikasi dapat berlangsung seakurat mungkin.
DNA polimerase berfungsi untuk merangkai rantai-rantai mononukleotida membentuk DNA
baru. Proses polimerisasi DNA oleh DNA polimerase dimulai dari datangnya deoksinukleosida
trifosfat bebas yang sesuai dengan pasangan basa dari ujung 3′ DNA template.
Di garpu replikasi, helai DNA dengan orientasi 3′ ke 5′ akan diproses secara kontinu. Saat
fragmen dibuka sedikit demi sedikit, enzim polimerase akan memproses dari satu basa ke basa
selanjutnya dengan arah 5’ ke 3’. Helai DNA dengan orientasi ini disebut leading strand.
Adapun helai DNA dengan orientasi yang berlawanan disebut lagging strand. Yang mana helai
DNA ini, berorientasi 5’ ke 3’, sehingga proses replikasi tidak bisa dilakukan secara kontinu,
Karena enzim polimerase juga bergerak dari arah 5’ ke 3’. Oleh karena itu enzim polimerase
membentuk potongan-potongan DNA pendek yang disebut fragmen okazaki. Saat DNA
polimerase selesai membuat satu fragmen Okazaki, maka enzim harus kembali ke garpu replikasi
untuk membuat fragmen Okazaki yang baru. Setiap dimulainya pembentukan fragmen Okazaki
baru perlu ada RNA primer yang dicetak oleh primase untuk memulai replikasi.
Fragmen Okazaki akan selesai dibentuk apabila ujung 5′ bertemu dengan ujung 3′ dari RNA
primer fragmen sebelumnya.
Dengan demikian lagging strand akan terdiri dari RNA primer dan fragmen Okazaki.
Dibutuhkan proses lanjutan berupa penghilangan RNA primer dan menyambungkan fragmen
Okazaki menjadi satu strand yang utuh.
Penghilangan RNA primer dilakukan oleh exonuclease, yang kemudian dilanjutkan dengan
pembentukan DNA baru oleh DNA Polimerase sebagai pengganti primer. Dan akhirnya
fragmen-fragmen yang terbentuk selanjutnya disambungkan oleh enzim ligase menjadi strand
DNA yang utuh.