Anda di halaman 1dari 2

Tugas Kelompok ke-1

(Minggu 3/ Sesi 4)

Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.

Fakta bahwa kemajuan ilmu dan teknologi, terutama di era informasi ini, memang
membawa dampak negatif disamping, dampak positifnya. Hal inilah yang disebut dengan
ambivalensi ilmu dan teknologi itu terjadi. Apalagi akhir-akhir ini.

Akhir-akhir ini hoax ‘terserak’, caci-maki dan ‘sumbu pendek’ banyak terjadi dan cukup
membuat resah. Tak mengherankan bila Keminfo mulai mengeluarkan ancaman-ancaman
tertentu berkenaan dengan hal ini.

Berdasarkan deskrispsi kasus di atas, analisal pertannyaan berirkut;

Apa pandangan anda mengenai praktik-praktik hoax dan hate speech tersebut? Pandangan
anda harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

 Tugas memuat referensi bacaan.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi memberikan
jaminan kecepatan informasi, sehingga memungkinkan para pemuda Indonesia untuk
meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing.

Namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-
informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba,
pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme, juga masuk dengan mudahnya apabila
kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan, serta kedewasaan
dalam berbangsa dan bernegara.

Menurut saya,awal dari fenomena itu adalah dengan adanya proses demokrasi di Indonesia,
yakni pemilihan umum di 2019 silam. Dimana pendukung dari kedua pasangan calon saling

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


membuat berita hoax dan melayangkan hate speech ke calon lawan. Yang dilakukan adalah
dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan.

Hal ini juga cerminan dari Masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi sangat
rendah. Programme for International Student Assessment (PISA) organisasi yang digagas
oleh The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) melakukan
penilitian tingkat dunia untuk menguji performa akademis anak-anak sekolah yang berusia
15 tahun. Hasilnya Indonesia menempati posisi sepuluh besar terbawah dari 79 negara yang
diuji. Fenomena ini bukan karena tidak bisa membaca melainkan tidak memahami apa yang
dibaca.

Sebetulnya tidak terlalu sulit untuk mengalahkan maraknya hoax. Setiap masyarakat perlu
berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan suatu berita. Perlu adanya kemauan untuk
menyaring, memilah dan memilih suatu informasi yang akan ia benarkan.

Gaya hidup baru masyarakat Indonesia yang sangat erat dengan smartphone yang membuat
orang lebih sering mendapat berita asal, harus dibatasi dengan bijak. Dan pihak pemerintah
pun sangat perlu terlibat dalam penanganan masalah hoax. Baik untuk kalangan kelas sosial
atas maupun kelas sosial bawah. Apabila tidak ada dukungan dari setiap pihak, maka bisa
diperkirakan hari-hari ke depan Indonesia bahkan dunia bisa hancur karena sebuah berita
yang selalu tidak benar.

Referensi:

- https://jatengprov.go.id/publik/jadikan-revolusi-mental-pemicu-pemuda-indonesia-
maju/

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai