Anda di halaman 1dari 8

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN


SK. Mendiknas RI No : 274/D/O/2006
Rekomendasi : Depkes RI No. HK.03.2.4.1.05232
E-mail : akbidbhaktihusadamuliamadiun@yahoo.co.id
Kampus : JI. Taman Praja Kec. Taman Kota Madiun Telp /Fax. (0351) 491947 Madiun

PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK MELAHIRKAN BAYI


PRESENTASI BOKONG
Revisi Maret 2019
NO. BUTIR YANG DINILAI NILAI MAHASISWA
1 2 3 4 5 6 7
71. Sapa pasien dan keluarganya, perkenalkan bahwa anda petugas yang
akan melakukan tindakan
2. Jelaskan tentang diagnosis dan penatalaksanaan pada presentasi
bokong
3. Jelaskan bahwa setiap tindakan medik mengandung resiko, baik yang
diduga sebelumnya maupun tidak
4. Menenangkan pasien jika pasien gelisah
5. Pastikan bahwa pasien dan keluarganya telah mengerti dan jelas
tentang penjelasan tersebut di atas
6. Beri kesempatan kepada pasien dan keluarganya untuk mendapatkan
penjelasan ulang apabila ragu atau belum mengerti
7. Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan persetujuan
untuk dilakukan tindakan ini, mintalah persetujuan secara tertulis,
dengan mengisi dan menandatangani formulir yang disediakan
8. Meninjau kembali riwayat pasien dan hasil pemeriksaan
9. Masukkan lembar persetujuan tindakan medik yang telah diisi dan
ditandatangani ke dalam catatan medik pasien
10. Letakkan kembali catatan medik pasien ketempatnya, setelah
penolong memeriksa kelengkapan, catatan kondisi pasien dan
pelaksanaan instruksi
PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
A. Pasien
11. Ibu dlm posisi litotomi pd tempat tidur persalinan
B. Instrumen (Bahan dan Alat)
* Perangkat untuk persalinan
 Perangkat untuk resusitasi bayi
 Cunam piper
 Uterotonika (Ergometrin maleat, oksitosin)
 Anestesi lokal (lidokain 2%)
 Semprit dan jarum No.23 (sekali pakai)
 Alat-alat infus
 Povidon iodine 10%
 Perangkat episiotomi dan penjahitan luka episiotomi
C. Penolong
12. Pakai baju / celemek, alas kaki, masker & kaca mata pelindung
13. Cuci tangan hingga siku dengan sabun di bawah air mengalir
14. Keringkan tangan dengan handuk kering & bersih
15. Pakai sarung tangan steril/ DTT
16. Memasang duk (kain penutup) steril  dipasang setelah pakai sarung
tangan, jika duk tdk steril  dipasang seblm penolong pakai sarung
tangan
17. Diperlukan kehadiran dokter ahli anak dan kesiapan dokter anestesi /
diperlukan kah klo persalinan dirumah bidan
TINDAKAN PERTOLONGAN PERSALINAN SUNGSANG
18. Mengosongkan kandung kemih, rektum serta membersihkan daerah
perineum dengan antiseptik. Bila perlu menggunting rambut daerah
tersebut.
Melakukan pemeriksaan dalam untuk menilai pembukaan serviks dan
turunnya bokong serta adakah hal-hal lain
19. Ibu tidur dlm posisi litotomi, sedangkan penolong berdiri di depan
vulva. Menginstruksikan ibu/ pasien agar meneran dengan benar
selama his (meneran dengan benar dimulai dengan menarik nafas
dalam). Membuka mulut dan mengarahkan tenaga ke arah abdomen
dan anus. Kedua tangan merangkul pangkal paha, kepala ditundukkan
dan melihat kasur
20. Melakukan episiotomi saat bokong membuka vulva dan perineum
sudah menipis
21. Injeksi oksitosin 2-5 IU IM
22. Melahirkan bayi :
I. Cara spontan Bracht
 Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkeram
secara bracht yaitu kedua ibu jari penolong sejajar sumbu
panjang paha, sedangkan jari-jari lain memegang panggul,
sementara langkah ini dilakukan, seorang asisten melakukan
perasat Wigand M.Winekel
 Pada setiap his, ibu disuruh mengeran. Pada waktu tali
pusat lahir dan tampak sangat teregang, tali pusat dikendorkan
lebih dahulu.
 Lakukan hiperlordosis pada badan janin, saat angulus
skapula inferior tampak dibawah symfisis pubis, guna
mengikuti gerakan rotasi anterior, yaitu punggung janin
didekatkan keperut ibu. Penolong hanya mengikuti gerakan ini
tanpa melakukan tarikan, shg gerakan tsb disesuaikan dg gaya
berat badan janin
 Bersamaan dengan dimulainya gerakan hiperlordosis,
seorang asisten melakukan ekspresi kristeler pada fundus uteri
dg arah sesuai dengan sumbu panggul
 Dengan gerakan hiperlordosis ini berturut-turut lahir
pusar, perut, bahu dan lengan, dagu, mulut dan akhirnya seluruh
kepala.
 Janin yang baru lahir diletakkan di perut ibu. Seorang
asisten segera menghisap lendir dan bersamaan itu penolong
memotong tali pusat.
 Apabila anak lahir sampai pusat tak maju lagi maka
Bracht dinyatakan gagal dan bahu bayi dapat dilahirkan secara
klasik, Muller atau Lovset serta kepala secara Mauriceau.
Sejak tali pusat lahir sampai seluruh bayi lahir, tidak boleh > 8
menit.
23. II. Melahirkan bahu
a. Cara Klasik
Prinsip melahirkan bahu dan lengan belakang lebih dahulu, karena
lengan belakang berada di ruangan lebih luas, baru melahirkan
lengan depan yang berada di bawah simfisis. Tetapi bila lengan
depan sukar dilahirkan, maka lengan depan diputar menjadi lengan
belakang yaitu dengan memutar gelang bahu ke arah belakang dan
baru kemudian lengan belakang ini dilahirkan.
 Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan penolong
pada pergelangan kakinya dan dielevasi ke atas sejauh
mungkin, sehingga perut janin mendekati perut ibu.
 Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke
dalam jalan lahir (jari tengah dan telunjuk) menelusuri
punggung /bahu janin menuju lengan sampai pada fosa kubiti
 Dua jari tangan tersebut ditempatkan sejajar dengan humerus
dan lengan bawah janin dikeluarkan dengan bimbingan jari-
jari tersebut/ lengan bawah dilahirkan dengan gerakan seolah-
olah lengan bawah mengusap muka janin.
 Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada pergelangan
kaki janin diganti dengan tangan kanan penolong dan ditarik
cunam ke bawah sehingga punggung janin mendekati
punggung ibu.
 Dengan cara yang sama lengan depan dilahirkan
 Bila lengan depan sukar dilahirkan, maka harus diputar
menjadi lengan belakang. Gelang bahu dan lengan yang sudah
lahir dicengkam dengan kedua tangan penolong sedemikian
rupa sehingga kedua ibu jari tangan penolong terletak di
punggung dan sejajar dengan sumbu badan janin sedang jari-
jari lain mencengkam dada. Putaran diarahkan ke perut dan
dada janin, sehingga lengan depan terletak di belakang.
b. Cara Mueller
Prinsip melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dengan
ekstraksi, baru kemudian melahirkan bahu dan lengan belakang.
 Bokong janin dipegang secara femuro pelviks yaitu kedua ibu
jari penolong diletakkan sejajar spina sakralis media dan jari
telunjuk pada krista iliaka dan jari-jari lain mencengkeram
paha bagian depan.
 Dengan pegangan ini badan janin ditarik curam ke bawah
sejauh mungkin sampai bahu depan tampak di bawah simfisis
dan lengan depan dilahirkan dengan mengait lengan
bawahnya.
 Setelah bahu depan dan lengan depan lahir, maka badan janin
yang masih dipegang secara femuro pelvic ditarik ke atas,
sampai bahu belakang lahir.
 Bila bahu belakang tidak lahir dengan sendirinya, maka lengan
belakang dilahirkan dengan mengaitkan lengan bawah dengan
kedua jari penolong tidak masuk ke dalam jalan lahir, sehingga
bahaya infeksi minimal.
c. Cara Lovset (dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di
belakang kepala/nuchal arm)
Prinsip persalinan secara lovset adalah memutar badan janin dalam
setengah lingkaran bolak-balik sambil dilakukan traksi curam ke
bawah sehingga bahu yang sebelumnya berada di belakang
akhirnya lahir di bawah simfisis.
 Badan janin dipegang secara femuro pelviks dan sambil
dilakukan traksi curam ke bawah badan janin diputar setengah
lingkaran, sehingga bahu belakang menjadi bahu depan.
 Kemudian sambil dilakukan traksi, badan janin diputar
kembali ke arah yang berlawanan setengah lingkaran,
demikian seterusnya bolak-balik sehingga bahu belakang
tampak di bawah simfisis dan lengan dapat dilahirkan.
 Bila lengan janin tidak dapat lahir dengan sendirinya maka
lengan janin ini dapat dilahirkan dengan mengait lengan bawah
dengan jari penolong.
 besar dan akhirnya lahirlah seluruh kepala janin.
24. III. Melahirkan kepala scr Mauriceau
 Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin dimasukkan
ke dalam jalan lahir.
 Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk dan
jari keempat mencengkam fosa kanina/ di maksila.
 Badan anak diletakkan di atas lengan bawah penolong, seolah-
olah janin menunggang kuda.
 Jari telunjuk dan jari ketiga penolong yang lain mencengkeram
leher janin dari arah punggung, jari tengah mendorong
oksipital sehingga kepala menjadi fleksi.
 Kedua tangan penolong menarik kepala curam ke bawah
sambil seorang asisten melakukan ekspresi kristeller. Tenaga
tarikan terutama dilakukan oleh tangan penolong yang
mencengkeram leher janin dari arah punggung.
 Bila suboksiput tampak di bawah simfisis, kepala janin
dielevasi ke atas dengan suboksiput sebagai hipomoklion
sehingga berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi,
ubun-ubun
25. Lahirkan plasenta secara spontan atau manual apabila ada indikasi
26. Jahit luka episiotomi/robekan perineum
27. Pemberian obat-obatan sesuai keperluan
PASCA TINDAKAN
28. Lakukan pemeriksaan & pengawasan kala IV
DEKONTAMINASI
29. Sementara masih menggunakan sarung tangan, masukkan bahan dan
instrumen yang akan dipergunakan lagi ke dalam wadah yang
mengandung klorin 0,5%
30. Buang bahan habis pakai ke dalam tempat sampah tersendiri, dan
mengandung larutan klorin 0,5%
31. Bersihkan bagian-bagian yang tercemar darah atau cairan tubuh
dengan larutan klorin 0,5%
32. Bersihkan sarung tangan dengan klorin 0,5% kemudian lepaskan
secara terbalik dan rendam dalam larutan tersebut
CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
33. Cuci kembali tangan sampai siku dengan sabun di bawah air mengalir
34. Keringkan tangan dengan handuk/tissue yang bersih
PERAWATAN PASCA TINDAKAN
35. Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan
instruksi bila diperlukan
36. Catat kondisi pasien pasca tindakan dan buat laporan tindakan di
dalam kolom yang tersedia pada catatan medik penderita
37. Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal-hal penting memerlukan
pengawasan ketat
38. Beritahu pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai
dilaksanakan dan masih memerlukan perawatan
39. Bersama petugas yang akan melakukan perawatan jelaskan perawatan
apa yang masih diperlukan, lama perawatan, serta laporkan pada
petugas jika ada keluhan pasca masa tindakan
40. Tegaskan pada petugas yang merawat untuk menjalankan instruksi
perawatan dan pengobatan serta laporkan segera bila pada pemantauan
lanjut ditemukan perubahan-perubahan yang ditulis dalam catatan
pasca tindakan

Keterangan:
2: Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1: Bila dikerjakan dengan bantuan/kurang benar/belum sempurna
0: Bila tidak dikerjakan

Jumlah nilai yang diperoleh


Nilai akhir : X 100 %
( Jumlah item x 2 )

Kriteria kelulusan nilai minimal = 75

Revisi Februari 2019


PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK UTK MELAHIRKAN
BAHU DAN LENGAN SECARA KLASIK PADA PERSALINAN LETAK SUNGSANG

NO. BUTIR YANG DINILAI NILAI MAHASISWA


1 2 3 4 5 6 7
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Teruji memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah
2.. Teruji menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
3. Teruji merespon pasien dengan tepatmemposisikan pasien
4. Teruji menjaga privasi pasien
5. Siapkan alat-alat yang akan digunakan untuk pertolongan persalinan
B. ISI
6. Penolong memakai celemek/schort. Cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir, sebelumnya perhiasan dilepas
7. Pakai sarung tangan dengan benar
8. Pegang bokong dan pangkal paha
9. Lakukan penarikan badan bayi curam ke bawah sampai ujung skapula
depan tampak di bawah simfisis
10. Pegang kedua kaki janin dengan tangan yang bertentangan dengan
lengan yang akan dilahirkan, tubuh bayi ditarik ke atas sehingga perut
janin ke arah perut ibu
11. Masukkan tangan penolong yang satu ke dalam jalan lahir dengan
menelusuri punggung menuju ke lengan sampai fossa kubiti. Dua jari
tangan tersebut ditempatkan sejajar dengan humerus dan lengan
belakang janin dikeluarkan dengan bimbingan jari-jari tersebut
12. Lahirkan lengan depan, kedua kaki dipegang dengan tangan yang
bertentangan dengan lengan depan untuk menarik tubuh janin ke
bawah sehingga punggung janin mengarah ke bokong ibu
13. Telusuri punggung janin dengan 2 jari tangan yang lain menuju ke
lengan depan sampai fossa kubiti dan lengan depan dikeluarkan
dengan 2 jari yang sejajar dengan humerus dan lengan depan janin
dikeluarkan dengan bimbingan jari-jari tersebut
14. Lahirkan kepala dimana badan bayi ditunggangkudakan pada tangan
kiri kemudian meletakkan jari tengah di fossa kanina, jari manis dan
telunjuk di os maxilla sedangkan tangan kanan memegang tengkuk
bayi jari tengah mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi,
dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati tariklah
kepala sesuai dengan jalan lahir, melahirkan secara berturut-turut
dagu, mulut, hidung, muka, dan kepala bayi
15. Meletakkan bayi di atas perut ibu untuk dilakukan pemotongan tali
pusat dan selanjutnya dirawat sebagaimana mestinya
16. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
C. TEKNIK
17. Teruji melakukan tindakan secara sistematis
18. Teruji melakukan komunikasi dan merespon pasien dengan baik
19. Teruji percaya diri dan tidka gugup
20. Teruji mendukung pasien untuk kooperatif

Keterangan:
2: Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1: Bila dikerjakan dengan bantuan/kurang benar/belum sempurna
0: Bila tidak dikerjakan

Nilai Akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100


....

Kriteria kelulusan nilai minimal = 75


PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK MELAHIRKAN BAHU DAN LENGAN SECARA
MUELLER PADA PERSALINAN LETAK SUNGSANG

NO. BUTIR YANG DINILAI NILAI MAHASISWA


1 2 3 4 5 6 7
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Teruji memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah
2. Teruji menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Teruji merespon pasien dengan tepat
4. Teruji menjaga privasi pasien
B. ISI
5. Penolong melakukan inform consent
6. Menyusun alat dan bahan secara ergonomic
7. Mencuci tangan dan lengan dengan sabun dibawah air mengalir
(melepaskan perhiasan dan lakukan cuci tangan secara efektif).
Mengeringkan tangan dengan handuk pribadi yang kering dan bersih
8. Pakai sarung tangan DTT secara benar (memastikan sarung tangan
sesuai ukuran tangan)
9. Segera setelah bokong lahir pastikan tali pusat tidak terjepit
10. Memegang bokong janin secara femuro pelvic. Kedua ibu jari
penolong diletakkan sejajar spina sakralis media dan jari telunjuk pada
krista iliaka, jari-jari lain mencekam paha bagian depan
11. Memegang badan janin dan menarik curam ke bawah simpisis, dan
melahirkan lengan depan dengan mengait lengan bawah
12. Melahirkan bahu belakang dengan menarik badan janin ke atas secara
femuro pelvik
C. TEKNIK
13. Teruji menanyakan secara sistematis
14. Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
15. Teruji memberikan perhatian setiap jawaban
16. Teruji melakukan anamnesa dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
17. Teruji mendokumentasikan hasil

Keterangan:
2: Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1: Bila dikerjakan dengan bantuan/kurang benar/belum sempurna
0: Bila tidak dikerjakan

Nilai Akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100


....

Kriteria kelulusan nilai minimal = 75


PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK MELAHIRKAN BAHU SECARA LOVSET

NO. BUTIR YANG DINILAI NILAI MAHASISWA


1 2 3 4 5 6 7
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien dan keluarga dengan ramah
2. Memperkenalkan diri pada klien dan keluarga
3. Teruji mempersilahkan klien duduk dan komunikatif
4. Teruji tanggap terhadap reaksi klien
5. Teruji sabar dan teliti
B. ISI
6. Informed consent diberikan sebelum tindakan dilakukan
7. Mengecek alat, perlengkapan dan bahan yang akan digunakan
8. Menggunakan pelindung seperti schort, kacamata, masker dan sepatu
bot
9. Mencuci dan mengeringkan tangan
10. Mengenakan sarung tangan secara steril
11. Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pinggul bayi dipegang dengan
kedua tangan (setelah dipastikan bahwa ada tangan bayi yang
menjungkit)
12. Memutar bayi 180º sambil tarik ke bawah dengan lengan bayi yang
terjungkit ke arah penunjuk jari tangan yang menjungkit, sehingga
lengan posterior berada di bawah simpisis (depan)
13. Membantu melahirkan lengan dengan memasukkan 1 atau 2 jari pada
lengan atas serta menarik tangan ke bawah melalui dada sehingga siku
dalam keadaan fleksi dan lengan depan lahir
14. Memutar kembali 180º ke arah yang berlawanan ke kiri/ke kanan
sambil ditarik sehingga lengan belakang menjadi lengan depan dan
lahir di depan untuk melahirkan kedua lengan
15. Melanjutkan pengeluaran kepala
16. Alat, bahan dan perlengkapan dibereskan kembali
17. Mencuci dan mengeringkan tangan
C. TEKNIK
18. Teruji menanyakan secara sistematis
19. Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
20. Teruji memberikan perhatian setiap jawaban
21. Teruji melakukan anamnesa dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
22. Teruji mendokumentasikan hasil

Keterangan:
2: Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1: Bila dikerjakan dengan bantuan/kurang benar/belum sempurna
0: Bila tidak dikerjakan

Nilai Akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100


....

Kriteria kelulusan nilai minimal = 75


PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK MELAHIRKAN KEPALA SECARA MAURICEAU

NO. BUTIR YANG DINILAI NILAI MAHASISWA


1 2 3 4 5 6 7
A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien dan keluarga dengan ramah
2. Memperkenalkan diri pada klien dan keluarga
3. Teruji mempersilahkan klien duduk dan komunikatif
4. Teruji tanggap terhadap reaksi klien
5. Teruji sabar dan teliti
B. ISI
6. Informed consent diberikan sebelum tindakan dilakukan
7. Menyiapkan alat, perlengkapan dan bahan yang akan digunakan
8. Menggunakan pelindung seperti skort, kacamata, master dan sepatu
9. Mencuci dan mengeringkan tangan
10. Mengenakan sarung tangan secara steril
11. Setelah seluruh badan lahir letakkan badan bayi di atas tangan kiri
sehingga seolah-olah seperti menunggang kuda
12. Letakkan jari telunjuk dan jari manis kiri pada maksila bayi dan jari
tengah di dalam mulut bayi untuk menambah fleksi kepala
13. Tangan kanan memegang atau mencengkam tengkuk bahu bayi, dan
jari tengah mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi
14. Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati tariklah
kepala dengan gerakan memutar sesuai dengan jalan lahir
15. Minta asisten menekan atas tulang pubis ibu sewaktu melahirkan
kepala
16. Angkat badan bayi (posisi menunggang kuda) ke atas untuk
melahirkan mulut, hidung dan seluruh kepala
17. Alat, bahan dan perlengkapan dibereskan kembali
18. Mencuci dan mengeringkan tangan
C. TEKNIK
19. Teruji menanyakan secara sistematis
20. Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
21. Teruji memberikan perhatian setiap jawaban
22. Teruji melakukan anamnesa dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
23 Teruji mendokumentasikan hasil

Keterangan:
2: Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1: Bila dikerjakan dengan bantuan/kurang benar/belum sempurna
0: Bila tidak dikerjakan

Nilai Akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100


....

Kriteria kelulusan nilai minimal = 75

Anda mungkin juga menyukai