Anda di halaman 1dari 7

RESUME

ASPEK PERILAKU KONSUMEN

Untuk Memenuhi Sebagai Tugas Mata Kuliah Analisa Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Nanda Ameliany, S. Pd., M. Si

Oleh :

NUR KHALILLAH

200260080

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2022
Aspek perilaku konsumen adalah sebuah proses tindakan untuk melakukan pembelian
dan menggunakan atau memakainya dalam bentuk barang maupun jasa. Jadi, bisa dikatakan
bahwa didalam aspek ini menawarkan jasa atau barang yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dengan berbagai pilihan produk dan memudahkan masyarakat untuk menggunakan
jasa dan mendapatkan produk sesuai keinginan dan kebutuhan dengan tawaran harga yang
terjangkau dengan begitu masyarakat dengan senang hati mengeluarkan uang nya untuk
mendapatkan dan menggunakannya. Perilaku konsumen sangat penting didalam usaha bisnis
guna mempelajari dan mengetahui sejauh mana kebutuhan dan keinginan yang diinginkan
konsumen yang akhirnya membeli produk yang dipasarkan dengan jumlah dan harga yang sesuai
dengan kualitas.

Manfaat perilaku konsumen berdasarkan pihak yang berkepentingan antara lain:

1. Manajer menggunakan perilaku konsumen untuk menentukan strategi apa yang


akan dilakukan sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut. Jadi,
untuk menentukan strategi didalam perilaku konsumen adalah manajer bertindak
untuk mengambil keputusan dalam pembuatan strategi yang sesuai dengan
kondisi konsumen berdasarkan usia, gender, kegunaan, dan manfaatnya.
2. Produsen bertugas melakukan produksi guna mengubah bahan baku menjadi
sebuah produk yang nantinya akan dipasarkan kepada konsumen. Peran perilaku
konsumen terhadap produsen adalah bagaimana produsen memahami keinginan
dan kebutuhan dari konsumen sehingga produsen membuat strategi target sasaran
pasar. Dengan kata lain, produsen harus mengetahui keadaan pasar dan
konsumen.
3. Birokrat. Peran perilaku konsumen terhadap birokrat adalah digunakan sebagai
dasar perumusan kebijakan publik perundang-undangan untuk melindungi
konsumen. Hal ini pemerintah berkewajiban untuk memberhentikan atau
memberikan pelarangan dalam mengedarkan produk tersebut jika produk tersebut
membahayakan bagi konsumen. Contohnya obat sirup anak yang menimbulkan
penyakit gagal ginjal sehingga pemerintah melakukan upaya nya dengan bantuan
BPOM atau farmasi untuk menarik semua produk obat sirup anak dari peredaran
apotik maupun toko obat lainnya. Hal ini adalah termasuk kasus yang sedang
hangat dibicarakan.
4. Peneliti bertugas untuk membantu menemukan, mengenali, menganalisis, dan
memahami kondisi konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen yang bisa
memberikan pengetahuan kepada produsen dengan pengetahuan dari analisis
konsumen secara pengamatan. Seperti menjelaskan kepada konsumen tentang apa
yang sedang dibutuhkan oleh konsumen, alasan konsumen ingin membeli, dan
jumlah permintaan pasar yang dibutuhkan.
5. Konsultan adalah suatu profesi yang dimana membahas tentang nasehat ahli
bidang keahlian salah satunya dalam bidang keahlian perilaku konsumen.
Konsultan ini bertugas memberikan informasi kepada produsen dalam
menentukan produk apa saja yang harus dipasarkan dengan melihat kondisi pasar
dan kebutuhan konsumen sehingga produk yang dipasarkan bermanfaat dan laku
terjual dipasaran.

Variabel dalam mempelajari perilaku konsumen terbagi menjadi 3 bagian, sebagai


berikut:

1. Variabel Stimulus: Variabel eksternal yang sangat berpengaruh dalam proses


pembelian. Contohnya merek dan jenis produk, gaya iklan, penataan produk,
ruangan toko, dan pelayanan dari penjual.
2. Variabel Respon: Hasil aktivitas seseorang sebagai reaksi dari variabel stimulus.
Variabel ini sangat bergantung pada faktor seseorang dengan kekuatan variabel
stimulus. Contohnya keputusan membeli barang, memberikan penilaian terhadap
produk dan perubahan sikap terhadap suatu produk (merasakan bosan).
3. Variabel Intervening: Variabel antara stimulus dan respon. Variabel ini
merupakan faktor internal seseorang termasuk motif membeli, sikap terhadap
suatu peristiwa dan persepsi terhadap suatu produk. Peranan variabel ini adalah
untuk memodifikasi respon.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut:

1. Pengaruh Lingkungan terbagi menjadi 5 bagian, sebagai berikut:


A. Budaya: Cara berpakaian dan sistem aktivitas orang asing masuk ke
Indonesia. Artinya adanya pergeseran budaya serta nilai tingkah laku dari
orang luar dibawa ke Indonesia sehingga itu menjadi sebuah trend.
B. Kelas Sosial: Menurut pendapatan seseorang. Dari pendapatan yang rendah,
sedang, dan tinggi. Jika seseorang memiliki pendapatan yang tinggi pastinya
memilih produk yang limited edition yang dimana tidak ada satupun yang
memilikinya jika adapun pasti hanya orang tertentu saja. Jika seseorang yang
memiliki pendapatan yang sedang maka ia akan memilih produk yang sesuai
dengan kebutuhan dan kualitasnya dengan harga yang terjangkau. Dan jika
seseorang memiliki pendapatan yang rendah pastinya memilih produk yang
murah seperti baju monja, baju 35 dan masih banyak produk lainnya yang
berharga murah meriah.
C. Pengaruh Pribadi: Mendapatkan saran dan masukan dari orang terdekat untuk
mempengaruhi dan mengajak membeli produk yang sama sehingga orang
tersebut juga ikutan membeli.
D. Keluarga: Jumlah pembelian produk yang besar dikarenakan yang
menggunakan produk tersebut tidak hanya sendirian melainkan dengan
anggota keluarga seperti bapak, mamak, kakak, abang, dan diri sendiri.
Digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Contohnya alat mandi.
E. Situasi: Jumlah daya minat pembelian produk yang banyak tapi tergantung
hari perayaan besar. Contohnya hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, Perayaan
Imlek, Perayaan Natal, dan Perayaan hari besar lainnya.

Sumber daya konsumen dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Sumber daya ekonomi membahas tentang uang seperti membeli atau menyewa
bangunan, upah tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
2. Sumber daya temporal membahas tentang waktu.
3. Sumber daya kognitif membahas tentang perhatian. Harus lebih tajam melihat dan
membandingkan antara barang kw dengan barang asli. Karena banyak sekali
konsumen yang tertipu dengan produk bahan tiruan dengan tawaran harga yang
murah.

Proses psikologis konsumen terbagi menjadi 4 bagian, yaitu: motivasi, persepsi,


pengetahuan, dan kepercayaan.

Model pengambilan keputusan konsumen

1. Pembuatan keputusan konsumen


2. Tanggapan konsumen terbagi menjadi 2, yaitu: Umpan balik bagi konsumen dan
Umpan balik bagi konsumen (Evaluasi pasca pembelian)
3. Konsumen individu, pengaruh lingkungan, dan penerapan dari perilaku konsumen
pada strategi pemasaran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Individu konsumen: konsumen memilih dan memutuskan untuk membeli karena


atas kebutuhan dan keinginan.
2. Lingkungan yang mempengaruhi konsumen: saran dari teman dan orang terdekat.
3. Stimuli pemasaran atau strategi pemasaran: strategi yang dipasarkan cukup
menarik perhatian seperti kemasan, promosi, bentuk, warna, dan ukuran yang
membuat konsumen ingin membelinya karena lucu dan unik.

Pentingnya memahami model keputusan pembelian konsumen

1. Melihat dari perspektif yang terintegrasi: memiliki hubungan berupa manfaat bagi
konsumen.
2. Menjadi dasar strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
3. Menjadi dasar segmentasi dan positioning: termasuk kedalam model dalam
pemasaran yang melibatkan tiga tahapan yaitu segmentasi pasar, menargetkan
segmentasi yang dianggap paling menguntungkan, dan memposisikan produk yang
dijual dengan bernilai tinggi.
Klasifikasi Keputusan Konsumen

Keterlibatan Konsumen Keterlibatan Konsumen


Tinggi Rendah
Pengambilan Keputusan Keputusan pembelian yang Impulse
kompleks
Kebiasaan Loyalitas merek Inersia

Pengambilan keputusan dan kebiasaan berbeda. Contohnya didalam pengambilan


keputusan seperti membeli kendaraan atau rumah pasti memiliki informasi terkait barang dan
rumah tersebut tidak bisa asal-asalan dalam membeli. Sedangkan kebiasaan contohnya
pembelian alat mandi, alat sekolah, baju tanpa harus mencari informasi terlebih dahulu terkait
barang tersebut.

Pengambilan keputusan pembelian yang kompleks terjadi apabila adanya terikat


individu dengan berbagai pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan
pembelian dilakukan sesudah melalui rangkaian proses pencarian informasi sampai ketahap
evaluasi merek produk. Loyalitas merek terjadi ketika konsumen hanya melakukan pembelian
secara berulang.

Keputusan pembelian mendadak atau impulse hal ini dianggap bahwa konsumen
tidak membutuhkan banyak pertimbangan untuk melakukan pembelian. Inersia adalah suatu
yang dilakukan konsumen untuk memilih dan menentukan merek produk sehingga bisa puas
dalam memenuhi kebutuhannya.

Perilaku konsumen pasca pembelian produk

1. Merasakan kepuasan terhadap produk dari segi harga, kualitas, dan pelayanan dan
sesuai dengan ekspetasi.
2. Penyesalan pasca keputusan yaitu menyesal telah membeli produk tersebut dengan
harga yang mahal tetapi tidak sesuai dengan kualitas kemudian produk tersebut
tidak bisa diminta kembali uangnya.
3. Perilaku keluhan dari konsumen adalah adanya rasa kekecewaan dari pembelian
produk yang tidak sesuai dengan harapan maka dari itu konsumen melakukan
komplain dan meminta rugi kepada penjual.
4. Respon terhadap keluhan adalah penjual siap melakukan ganti rugi atas
ketidaknyamanan yang telah dirasakan oleh konsumen.

Tinjauan analisis dalam keputusan pembelian

1. Melakukan komunikasi setelah pembelian supaya mengurangi ketidaksukaan


konsumen, pengembalian produk, dan pembatalan pesanan.
2. Menjelaskan kepada konsumen tentang penggunaan manfaat baru dari hasil
modifikasi produk yang lama.
3. Selidiki dan amati dalam penyelesaian metode produk.

Anda mungkin juga menyukai