Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hanna Nur Kusumaningrum

NIM : 152010613022
Matkul : Pengauditan II
Resume Pertemuan 11
Pengauditan Kas dan instrumen keuangan
A. JENIS AKUN KAS DAN INSTRUMEN KEUANGAN
1. Akun Kas Umum (General Cash Account)
Merupakan kas yang penting karena hamper semua penerimaan dan pengeluaran kas mengalir
melalui akun ini. Sebagai contoh, pengeluaran untuk siklus akuisisi dan pembayaran biasanya
dibayar dari akun ini, sementara penerimaan kas dalam siklus penjualan dan penagihan
disetorkan dalam akun ini.
2. Akun Imprest
Semua penerimaan disetorkan dalam akun imprest, dan totalnya ditransfer ke akun umum
secara periodic. Akun pengeluaran ini ditetapkan atas dasar imprest, tetapi dengan cara yang
berbeda dari akun penggajian imprest. Penggunaan akun bank imprest semacam itu
meningkatkan pengendalian terhadap penerimaan dan pengeluaran.
3. Akun Bank Cabang
Perusahaan yang beroperasi di lokasi yang berbeda, akan lebih mudah jika memiliki saldo
bank yang terpisah di setiap lokasi. Akun bank cabang (Branch bank accounts) berguna untuk
membangun hubungan perbankan di komunitas local dan memungkinkan sentralisasi operasi
pada tingkat cabang.
4. Dana Kas Kecil Imprest
Dana kas kecil imprest (Imprest petty cash fund) adalah akun sederhana seperti memisahkan
sejumlah kas dalam kotak terkunci untuk beban yang tidak terduga. Dibentuk atas dasar yang
sama dengan akun bank cabang imprest tetapi digunakan untuk pengeluaran dalam jumlah
yang lebih kecil.
5. Ekuivalen Kas
Perusahaan menginvestasikan kelebihan kas yang diakumulasikan selama bagian tertentu dari
siklus operasi yang akan diperlukan tidak lama lagi dalam bentuk ekuivalen kas (cah=sh
equivalent) yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid. Contohnya adalah deposito
berjangka, sertifikat deposito dan dana pasar uang.
6. Instrumen Keuangan
Mencakup investasi dalam sekuritas yang dapat diperdagangkan seperti sekuritas dan
ekuitas, instrument derivative, dan aktivitas lindung (hedging). Investasi dalam
instrument keuangan dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas perdagangan, sekuritas
yang tersedia untuk dijual, atau sekuritas yang ditahan hingga jatuh tempo (held-to-
maturity), sedangkan instrument derivative dapat diklasifikasikan sebagai asset atau
kewajiban sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

B. KAS DI BANK DAN SIKLUS TRANSAKSI


Dalam audit kas, auditor harus membedakan antara memverifikasi rekonsiliasi saldo pada laporan
bank klien dan saldo di buku besar umum, serta memverifikasi apakah kas yang tercatat di buku besar
umum merefleksikan dengan benar semua transaksi kas yang terjadi selama tahun berjalan.
Kesalahsajian berikut menghasilkan pembayaran yang tidak tepat atau kegagalan untuk menerima kas
(tetapi biasanya tidak ditemukan sebagai bagian dari audit rekonsiliasi bank) :
 Kegagalan menagih pelanggan
 Penggelapan kas dengan memotong penerimaan kas dari pelanggan sebelum penerimaan itu
dicatat, dengan menghapus akun sebagai piutang tak tertagih
 Salinan pembayaran faktur vendor
 Pembayaran yang tidak semestinya berupa pengeluaran pribadi pejabat
 Pembayaran bahan baku yang tidak diterima
 Pembayaran kepada karyawan untuk jam kerja yang lebih besar dari yang dia kerjakan
 Pembayaran bunga kepada pihak terkait dalam jumlah yang melampaui tingkat yang berlaku
Seluruh jenis salah saji yang berbeda itu umumnya ditemukan sebagai bagian dari pengujian
rekonsiliasi bank. Hal tersebut termasuk :

 Kegagalan memasukkan cek yang belum dikliring oleh bank pada daftar cek yang beredar,
walaupun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
 Kas yang diterima oleh klien setelah tanggal neraca tetapi dicatat sebagai penerimaan kas
pada tahun berjalan
 Setoran yang dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan ke bank pada
bulan yang sama, dan dicantumkan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan
 Pembayaran wesel bayar yang didebet langsung ke saldo bank oleh bank, tetapi belum
dimasukkan dalam catatan klien

C. Pengauditan Akun Kas Umum


Terdapat beberapa metodologi dalam melaksanakan pengauditan saldo kas akhir tahun:
TAHAP I

 Mengidentifikasi Resiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Kas


 Menetapkan Materialitas Pelaksanaan dan Menilai Risiko Inhern
 Menilai Risiko Penegndalian
TAHAP II

 Perancangan dan Pelaksanaan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas


Transaksi
TAHAP III

 Perancangan dan pelaksanaan prosedur analitis


 Perancangan dan pengujian rinci saldo kas

D. Prosedur - Prosedur Berorientasi Kecurangan


Dalam memeriksa adanya kemungkinan terjadinya kecurangan, auditor harus memperluas prosedur
dalam pengauditan kas akhir tahun untuk menelusuri dan menemukan kemungkinan kecurangan
apabila pengendalian internal klien tergolong lemah. Auditor juga harus mempertimbangkan dengan
cermat kelemahan pengendalian internal, jenis kecurangan yang dapat muncul, materialitas potensial
akibat kecurangan, dan prossedur audit yang dapat digunakan untuk menemukan kecurangan tersebut.
SOAL ESAY
1. jelaskan hubungan antara penilaian awal resiko pengendalian, pengujian pengendalian
pengujian substantive transaksi untuk penerimaan kas, dan pengujian rinci saldo kas.

JAWABAN :

Hubungannya terlihat dari prosedur pengukuran risiko dilakukan untuk menilai risiko salah saji
material dalam laporan keuangan. Auditor melakukan pengujian pengendalian, pengujian substantif
transaksi, prosedur analitis, serta pengujian atas perincian saldo dalam melakuan penilaian terhadap
salah saji material sebagaimana diharuskan dalam PSA 26 (SA 350). Gabungan dari keempat jenis
prosedur audit lanjutan ini akan memberikan dasar bagi opini auditor. Bagian terbesar dari prosedur
pengukuran risiko dilakukan untuk mendapatkan suatu pemaham atas pengendalian internal, serta
digunakan untuk mengukur risiko pengendalian untuk setiap tujuan audit terkait transaksi. Auditor
memverifikasi pencatatan dan pengikhtisaran transaksi penjualan dan penerimaan kas dengan
melakukan pengujian substantif transaksi.Dimana auditor dapat melakukan pengujian pengendalian
secaar terpisah dari semua pengujian lainnya, namun sering kali lebih efisien untuk melakukan
bersamaan dengan pengujian substantif transaksi.Metodologi untuk mengevaluasi risiko pengendalian
akan diterapkan baik pada penjualan maupun penerimaan kas dalam audit piutang dagang.
Pengendalian yang elektif akan mengurangi risiko pengendalian dan, demikian pula jumlah bukti
yang diperlukan untuk pengujian substantif transaksi dan pengujian terperinci saldo akan berkurang.
Sebaliknya, pengendalian yang tidak memadai akan menaikkan jumlah bukti substantif yang
diperlukan.

2. mengapa rekonsiliasi bulanan akun bank oleh seseorang yang independen merupakan
pengendalian internal yang penting atas saldo kas? Individu mana yang biasanya dipandang
independen untuk tanggung jawab ini?

JAWABAN :

Karena dalam pemeriksaan rekonsiliasi bulanan akun bank kita memeriksa atau mencocokkan akun-
akun yang peting dan berhubungan akan saldo kas, sehingga dalam pengendalian yang baik untuk
mengurangi resiko kesalahan pihak independenlah yang merupakan seseorang yang tepat. Individu
yang di anggap independan dalam hal ini adalah auditor independen diluar perusahaan atau bank

3. jelaskan apa yang di maksud dengan “cutoff bank statement” dan jelaskan apa tujuannya.

JAWABAN :

 Cutoff bank statement adalah laporan bank sebagian ( tidak sebulan penuh, tapi hanya meliputi beberapa
hari sesudah tanggal neraca) yang dikirimkan oleh bank langsung kepada auditor atau secara online ke
catatan elektronik akun klien di bank
·         Tujuan cutoff bank statement adalah untuk memeriksa hal-hal yang direkonsiliasi dalam rekonsliasi
bank akhir tahun yang dibuat klien dengan bukti yang belum terdapat pada klien

4. Apa yang dimaksud dengan akun imperest untuk operasi cabang? Jelaskan tujuan penggunaan
akun bank semacam ini.

JAWABAN :
 Akun impress untuk operasi cabang adalah rekening yang digunakan untuk membuat sejumlah
kas tertentu tersedian bagi tujuan terbatas yang berbeda ditiap lokasi. Rekening / akun bank
imprest berfungsi sebagai rekening kliring untuk sejumlah besar cek atau untuk jenis cek tertentu.
 Tujuan dari penggunaan akun bank semacam ini sebagai salah satu bentuk pengendalian kas
dalam akuntansi perusahaan.Hal ini dikarenakan pembentukan rekening penagihan pada lokasi
yang strategis dan dapat mempercepat arus kas ke dalam perusahaan dengan memperpendek
waktu antara pengiriman pembayaran dari pelanggan dan penggunaan kas oleh perusahaan

5. jelaskan mengapa standar akuntansi yang berkaitan dengan estimasi nilai wajar menjadikan
pengauditan instrument keuangan menjadi semakin kompleks
JAWABAN :
mengapa standar akuntansi yang berkaitan dengan estimasi nilai wajar menjadikan pengauditan
instrument keuangan menjadi semakin kompleks karena berdasrkan Us GAAp (FAS 157)nilai wajar
adalah jumlah dimana asset dapat di beli atau di jual dalam transaksi saat ini antara pihak mau atau
dialihkan kepihak setara, selain dalam penjualan likuidasi.

SOAL PILIHAN GANDA

1. Catatan-catatan yang dibuat dan data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat
melaksanakan tugas audit, merupakan pengertian dari…

a. Surat Pemberitahuan

b. Kertas Kerja Audit

c. Rekening Koran

d. Buku Besar

Jawaban: B. Kertas Kerja Audit

2.  Salah satu dibawah ini yang termasuk dalam langkah-langkah kerja tentang pengarahan khusus
pelaksanaan tugas audit sesuai dengan tahapan auditnya adalah, kecuali...

a. Audit Pendahuluan

b. Audit lanjutan

c. Review dan pengujian pengendalian manajemen

d. Intruksi-instruksi khusus

Jawaban: D. Intruksi-instruksi khusus

3. Berikut ini yang termasuk bagian dari format dalam penyajian laporan yang menitikberatkan pada
kepentingan para pengguna laporan hasil audit adalah, kecuali...

a. Informasi latar belakang

b. Rumusan rekomendasi

c. Review audit

d. Ruang lingkup audit


Jawaban: C. Review audit

4.  Berikut ini merupakan syarat penyusunan Kertas Kerja Audit:

(1) Lengkap

(2) Terdiri dari berbagai kesalahan kecil

(3) Didasarkan atas fakta dan argumentasi yang rasional

(4) Tidak sistematis dan tidak diatur

(5) Mempunyai tujuan yang jelas

Dari data di atas, yang merupakan manfaat dari penyusunan program kerja audit adalah…

a. (1), (2), dan (3)

b. (1), (3), dan (4)

c. (1), (3), dan (5)

d. (2), (4), dan (5)

Jawaban: C. (1), (3), dan (5)

5. Yang bukan merupakan syarat-syarat penyusunan KKA oleh auditor adalah...

a. Bebas dari kesalahan

b. Mempunyai tujuan yang jelas

c. Sedapat mungkin dihindari pekerjaan menyalin ulang

d. Dalam setiap kertas kerja tidak diharuskan mencantumkan kesimpulan hasil audit dan komentar
atau catatan reviewer

Jawaban: D. Dalam setiap kertas kerja tidak diharuskan mencantumkan kesimpulan hasil audit dan
komentar atau catatan reviewer

Anda mungkin juga menyukai