Anda di halaman 1dari 18

MENJELASKAN KONSEP DASAR ASUHAN

KEHAMILAN

I. MENJELASKAN KONSEP DASAR ASUHAN

KEHAMILAN

I.1 KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

1994 dan tahun 1997 menunjukkan bahwa terdapat

penurunan angka kematian ibu (AKI) dari 390 menjadi

334 per 100.000 kelahiran hidup. Sebab utama kematian

ibu adalah perdarahan, infeksi, eklampsia, partus

lama, dan komplikasi abortus. Selain itu, penyebab

kematian ibu tidak langsung antara lain gangguan pada

kehamilan, seperti anemia, kurang energi protein

(KEP), dan kurang energi kronis (KEK) Prevalensi

anemia pada ibu hamil 51% (SKRT), 4,8% ibu hamil usia

15-49 berisiko menderita KEP (Sensus 2000).


Kesehatan dan kelangsungan hidup bayi dan ibu

sangat dipengaruhi oleh berbagai factor pelayanan

kebidanan, antara lain asuhan kebidanan yang

diberikan oleh tenaga bidan melalui pendekatan

manajemen kebidanan.

Asuhan kebidanan merupakan pelayanan kesehatan

utama yang diberikan kepada ibu, anak, keluarga dan

masyarakat. Setiap ibu hamil akan menghadapi resiko

yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya

(asuhan antenatal).

1.1.1/1.1.4 Filosofi dan Sejarah Asuhan

Kehamilan

Gangguan kesehatan dalam masa kehamilan dan

kesulitan dalam persalinan menyebabkan ancaman, baik

bagi jiwa ibu maupun maupun bayi yang dilahirkan.

Keadaan yang demikian mendorong keluarga atau ibu

meminta meminta pertolongan pada orang lain yang

dianggap mampu.
Orang tersebut pada umumnya adalah seorang wanita

setengah baya yang dinamakan dukun bersalin.

Peran dukun di desa, di dalam pemeliharaan

kesehatan ibu hamil cukup besar. Jumlah persalinan

yang ditolong oleh dukun lebih banyak bila

dibandingkan dengan pertolongan persalinan yang

dilakukan oleh bidan maupun dokter.

Kehadiran bidan di Indonesia dimulai sejak jaman

penjajahan Belanda. Pada waktu itu para dokter

membutuhkan wanita yang mampu untuk menolong

persalinan. Wanita Indonesia dilatih dirumah sakit

untuk berfungsi sebagai bidan. Tugas utama bidan pada

awal mulanya adalah memberikan pertolongan bagi ibu

yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan.

Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa

fisiologi dan alami. Kematian ibu dan bayi dalam

persalinan terbanyak adalah akibat infeksi dan

kelainan patologis.

Pelayanan kebidanan pada awalnya adalah mempersiapkan

bumil agar dapat melahirkan secara alamiah, untuk

melaksanakan pelayanan kebidanan.


Banyaknya kasus-kasus resiko tinggi yang tidak

dapat ditangani terutama daerah yang jauh dari factor

kesehatan, mendorong pemberian kewenangan bagi bidan

untuk melaksanakan tindakan terhadap kasus-kasus

pathologis terbatas. Misalnya, bidan diberikan

kewenangan untuk melakukan tindakan manual plasenta,

forceps kepala letak rendah, pemberian infuse dan

pengobatan sederhana.

1.1.2 LINGKUP ASUHAN KEHAMILAN

Ruang Lingkup Asuhan Kehamilan berupa masalah-

masalah yang meliputi :

 Hasil pemeriksaan yang menyangkut pemeriksaan

kesejahteraan janin dan kesehatan ibu.

 Faktor resiko dalam kehamilan

 Kegiatan mandiri yang dapat dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan ibu sesuai dengan umur

kehamilan dan masalah yang dihadapi.


1.1.3 Prinsip-Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan

 Memahami bahwa kelahiran akan merupakan

 Menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak

melakukan intervensi tanpa adanya indikasi

sebelum berpaling ke teknologi

 Aman berdasarkan fakta dan memberikan kontribusi

pada keselamatan jiwa ibu

 Terpusat pada, bukan terpusat pada pemberi

asuhan atau lembaga (saying ibu)

 Menjaga privasi serta kebahagiaan ibu

 Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan

didukung secara emosional

 Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi,

penjelasan dan konseling yang cukup

 Mendorong ibu dan keuangan agar menjadi peserta

aktif dalam membuat keputusan setelah mendapat

penjelasan mengenai asuhan yang mereka dapatkan.

 Menghormati praktek adapt dan keyakinan agama

mereka
 Membantu kesejahteraan fisik, psikologis,

spiritual dan social ibu atau keluarganya selama

masa kelahiran anak.

 Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan

dan pencegahan penyakit.

1.1.5 Tujuan Asuhan Kehamilan (antenatal)

 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan

kesehatan ibu dan TUMBANG bayi.

 Meningkatkan dan Mempertahankan kesehatan fisik,

Mental, dan Sosial ibu dan bayi.

 Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan

atau komplikasi yang mungkin terjadi selama

hamil, termasuk Riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.

 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan

dengan selamat, ibu maupun bayinya dan trauma

seminimal mungkin.
 Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan

normal dan pemberian Asi ekslusif.

 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam

menerima kelahiran bayi agar dapat TUMBANG

secara normal.

1.1.6 Refocusing Asuhan Kehamilan

REFOCUSING ANC yang terfokus

Asuhan antenatal Angka kesakitan dan

kematian bagi ibu dan bayi baru lahir

Menghadirkan penolong persalinan yang sudah

teranmpil pada setiap kelahiran bayi

Hal-hal yang akan memberikan asuhan antenatal

yang baik dengan langkah-langkah :

 Sapa ibu (dan juga keluarganya) dan

membuatnya merasa nyaman

 Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan

mendengarkan dengan teliti apa yang

diceritakan oleh ibu

 Melakukan pemeriksaan fisik


 Melakukan pemeriksaan laboratorium

 Melakukan anamnesis

 Membantu ibu dan keluarga untuk

mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan

keadaan darurat

 Memberikan konseling

 Memberikan zat besi 90 hari mulai muinggu ke

20

 Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika

sebelumnya telah mendapatkan

 Menjadwalkan kunjungan berikutnya

 Mendokumenkan kunjungan KB

1.1.7 Standar asuhan kehamilan pelayanan

(asuhan kehamilan, minimal “ TT “)

 Identifikasi ibu hamil

 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

 Palpasi abdominal

 Pengelolaan anemia
 Pengelolaan hipertensi pada kehamilan

 Persiapan persalinan

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling

sedikit 4 kali :

 Satu kali selama trimester pertama

 Satu kali selama trimester kedua

 Dua kali selama trimester ketiga

Pelayanan atau asuhan standar minimal

termasuk “TT” :

 (Timbang)berat badan

 Ukur (Tekanan) darah

 Ukur (Tinggi) fundus uteri

 Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid (TT))

lengkap

 Pemberian (Tablet)zat besi, minimum 90

tablet selama kehamilan

 Tes terhadap penyakit menular seksual (PMS)

 Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan


1.1.8 Tipe-tipe Cara Pelayanan Asuhan

Kehamilan

1. Anamnesis dan pemeriksaan lengkap pada

kunjungan antenatal awal

2. Memantau kemajuan kehamilan pada kunjungan

berikutnya

 Tekanan darah – di bawah 140/190

 Bertambahnya berat badan minimal 8 kg

selama kehamilan

 Edema hanya pada ekstremitas

 Tinggi fundus – cm atau menggunakan jari-

jari tangan dapat disamakan dengan usia

kehamilan

 Detak jantung janin 120-160 detik/menit

 Gerakan janin + setelah 18-20 minggu

hingga melahirkan

3. Memberikan zat besi (lihat jadual)

4. Memberikan imunisasi

5. Memberikan konseling
 Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga

300 kalori/hari, mengkonsumsi makanan yang

mengandung protein, zat besi, minum cukup

cairan (menu seimbang)

 Latihan : normal tidak berlebihan,

istirahat jika lelah

 Perubahan fisiologi : tambah berat badan

perubahan pada payudara

1.1.9 HAK-HAK WANITA HAMIL

 Berhak mendapatkan keterangan mengenai

kesehatannya

 Berhak mendiskusikan keprihatinannya didalam

lingkungan dimana ia merasa percaya

 Berhak untuk mendapatkan privacy

 Berhak untuk mendapatkan kenyamanan ketika

mendapat pelayanan

 Berhak untuk mengutarakan pandangan dan pilihan

mengenai layanan yang diterimanaya


1.1.10 Tenaga Profesional (Asuhan Kehamilan)

Pemeriksaan dan pengawasan selagi hamil

serta pertolongan persalinan, merupakan hal yang

penting. Banyak penyulit-penyulit sewaktu hamil

dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat

diobati dan dicegah, sehingga persalinan berjalan

dengan mudah dan normal. Apabila suatu tindakan

akan diambil, hal ini dilakukan sedini mungkin

tanpa menunggu terjadinya komplikasi dan

persalinan tidak terlantar.

Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya

pada : dokter ahli kebidanan, dokter ahli lain,

dokter umum, bidan, perawat bidan dan dukun

terlatih. Dalam suatu komunikasi seperti di

Indonesia ada pusat-pusat kesehatan PUSKESMAS dan

KIA-nya dimana seorang ibu hamil dapat

memeriksakan kehamilannya.
1.1.11 Peranan Dan Tanggung Jawab Bidan

Dalam Asuhan Kehamilan

 Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date

terus mengembangkan pengetahuan dan

kemahirannya

 Mengenali batas-batas pengetahuan, keterangan

pribadinya dan tidak melampaui wewenangnya

dalam praktek klinik

 Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan

professional lainnya dengan rasa hormat dan

martabat

 Memelihara kerjasama yang baik dengan staf

kesehatan dan RS pendukung untuk memastikan

system rujukan yang optimal

 Kegiatan memantau mutu yang bisa mencakup

penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan,

kaji ulang kasus-kasus

 Bekerjasama dengan masyarakat dimana ia praktek

dalam meningkatkan mutu asuhan kesehatan


 Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan

status wanita serat kondisi hidup mereka serta

menhilangkan praktek kultur yang jelas

merugikan mereka

1.1.12 Isu Terkini Asuhan Kehamilan

Kamis Kliwon, 13 Mar 2008 10:26 WIB

RSUD Panembahan Senopati Berhasil Tangani


Persalinan 213 Bumil Beresiko

Selama periode bulan Januari s.d tanggal 10 Maret


20-08 2008, RSUD Panembahan Senopati Kabupaten
Bantul berhasil menangani 301 persalinan termasuk
213 persalinan ibu hamil beresiko dengan selamat
baik si ibu maupun bayinya. Diantara 213 persalinan
ibu hamil beresiko tersebut, 13 diantaranya beresiko
tinggi sehingga 3 orang perlu dirujuk ke RSUP
Dr.Sarjito karena harus masuk ke ICCU sementara
fasilitas di RSUD Panembahan Senopati baru ada
fasilitas ICU. Dari 13 ibu hamil beresiko tinggi
tersebut satu diantaranya posisi/ letak janin
lintang yaitu ny. Yeni Kusumaningrum (32) warga
Manding, Sabdodadi, Bantul yang berhasil dioperasi
oleh tim medis RSUD Panembahan Senopati pada tanggal
9 Maret 2008 lalu.

Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Panembahan


Senopati dr.Wayan Sujana, M.Kes didampingi Asisten
Administrasi Bejo Utomo, SH yang membidangi tugas
khusus bidang kesehatan dan pendidikan serta Kakan
Humas dan Informasi Bantul Sunarto, SH MM berkaitan
dengan prioritas penanganan bidang kesehatan di
Kabupaten Bantul yang mencakup DB4MK
(Desa Bebas 4 Masalah Kesehatan), meliputi bebas
kematian bayi, kematian bayi lahir, demam berdarah,
gizi buruk ditambah kasus TBC di ruang kerjas
Asisten Administrasi komplek gedung Parasamya pada
hari Rabu (12/3).

Secara lebih detail Dr. Wayan Sujana, M.Kes


mengungkapkan bahwa ibu hamil beresiko tersebut
diantaranya disebabkan oleh usia ibu di atas 35
tahun, tinggi badan kurang dri 145 cm, ada riwayat
pendarahan selama kehamilan serta sebelumnya telah
disertai penyakit lain seperti jantung, darah tinggi
dan lain-lain. Karena itu dr.Wayan Sujana,M.Kes
berharap kepada para ibu hamil agar secara rutin
memeriksakan kehamilannya sehingga akan cepat
diketahui sedini mungkin kalau ada kelainan. Seperti
kasus ny.Yeni Kusumaningrum sekalipun posisi
kehamilannya lintang, tetapi karena selama kehamilan
selalau rutin periksa ke bidang ataupun ke dokter
kandungan maka proses persalinan melalui operasi
caesar pun dapat berlangsung dengan selamat,
jelasnya.

Ditambahkan oleh Wayan bahwa dari pasien ibu hamil


yang berhasil ditangani proses kelahirannya tersebut
80-90 persen diantaranya dari keluarga miskin
sehingga pendanaannya diambilkan dari Askeskin atau
Jamkesos, kalau PNS dari Askes dan kalau karyawan
dari Jamsostek. Seiring dengan meningkatnya
pelayanan di RDUD Panembahan Senopati baik medis
seperti klinik di dua lokasi, farmasi di dua lokasi,
layanan rawat inap yang semakin nyaman maupun
adminsitrasi seperti membuka layanan SMS melalui
nomor 081328866866, maka saat ini pasien yang
ditangani semakin banyak tidak saja dari masyarakat
Bantul namun juga dari daerah lain seperti Gunung
Kidul sebagai bukti meningkatnya kepercayaan
masyarakat kepada RSUD Panembahan Senopati..
Sementara itu Asisten Administrasi Bejo Utomo, SH
selain menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada tim medis RSUD Panembahan
Senopati serta yang telah berhasil melaksanakan
tugasnya menangani kelahiran kasus kehamilan lintang
atas nama ny. Yeni Kusumangingrum,juga kepada Camat
Bantul beserta jajarannya yang telah membantu
menggunakan mobil dinas camat untuk membawa pasien
secepatnya ke RSUD Panembahan Senopati sehingga
pasien cepat dapat tertangani.

Koordinasi dan kecepatan tanggap dalam membantu


menangani berbagai masalah di masyarakat termasuk
masalah kesehatan terutama DB4NK tersebut, juga
telah diapresiasi dengan baik oleh para camat di
Kabupaten Bantul sehingga jika terjadi kasus-kasus
DB4MK diharapkan cepat dapat tertangani jelasnya.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT,

karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah, kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan tema “ Konsep Dasar

Asuhan Kehamilan “.

Makalah ini disusun dari berbagai sumber yang

berisikan tentang semua yang berhubungan dengan asuhan

kehamilan, kami berharap makalah ini dapat membantu dalam

proses belajar dan mengajar yang lebih baik lagi, bagi

mahasiswi, pengajar maupun orang lain.

Mungin dalam penulisan makalah ini, masih banyak

kekurangannya, karena itu kritik dan saran yang membangun

sangat kami harapkan untuk menunjang makalah ini agar

lebih baik lagi kedepannya.

Penyusun,

Anda mungkin juga menyukai