Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HUKUM ASURANSI

DI SUSUN OLEH :
Nama kelompok 2
1. Reza Hidayat Pratama
2. Ardianti
3. Uswatun Hasanah
4. Ahmad Yazid
5. M. Wahyu
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
COVER ..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................
1.3. Tujuan.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
2.1. Pengertian Asuransi....................................................................................................
2.2. Fungsi dan Tujuan Asuransi .......................................................................................
2.3. Prinsip Dasar Asuransi..........................................................................................
2.4. Jenis - Jenis Asuransi.............................................................................................
2.5. Hukum Asuransi ...................................................................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................................
3.1. KESIMPULAN .....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1 Latar Belakang
Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang
mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang
layanan jasa yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi resiko yang akan
terjadi di masa yang akan datang. Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan
karaketeristik dengan perusahaan nonasuransi.
Dalam dunia bisnis, banyak sekali resiko yang tidak dapat di prediksi.
Secara rasional,  para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk mengurangi
risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga, asuransi
juga dibutuhkan untuk mengurangi  permasalahan ekonomi yang akan dihadapi
apabila ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi risiko cacat atau
meninggal dunia.
Industri asuransi di Indonesia akhir-akhir ini mengalami perkembangan
yang cukup  pesat setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi pada tahun 1980-an.
Dipertegas lagi dengan keluarnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. Diharapkan dengan semakin
berkembangnya industri asuransi di indonesia, maka akan semakin berkembang pula
pertumbuhan ekonomi indonesia dari tahun ketahun akan semakin meningkat, Pada
era globalisasi seperti ini kebutuhan masyarakat akan asuransi semakin meningkat
oleh karena itu pertumbuhan atau perkembangan industri asurasi di indonesia
semakin dan akan terus meningkat

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Dari Asuransi?
2. Apa Saja Fungsi Dan Tujuan Asuransi?
3. Apa Saja Prinsip Dalam Asuransi?
4. Apa Saja Jenis Asuransi ?
5. Apa Hukum Asuransi ?
 
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang asuransi
dan manfaatnya. Juga untuk mengetahui tentang prinsip-prinsip asuransi dan
peraturan asuransi yang berlaku di Indonesia. Sama hal-nya seperti bank, asuransi
juga memiliki asuransi syariah. Dalam makalah ini akan dijelaskan pengertian
asuransi syariah dan perbedaanya dengan asuransi konvensional.
 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asuransi


Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan,
sistem, atau  bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial)
untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari
kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian,
kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara
teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan
tersebut.
Menurut Ketentuan Pasal 246 KUHD, Asuransi atau Pertanggungan adalah
Perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya
akibat dari suatu evenemen (peristiwa tidak pasti).
Menurut Ketentuan Undang-undang No.2 tahun 1992 tertanggal 11 Pebruari
1992 tentang Usaha Perasuransian (“UU Asuransi”), Asuransi atau pertanggungan
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa
yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Berdasarkan definisi tersebut di atas maka asuransi merupakan suatu bentuk
perjanjian dimana harus dipenuhi syarat sebagaimana dalam Pasal 1320 KUH
Perdata, namun dengan karakteristik bahwa asuransi adalah persetujuan yang
bersifat untung-untungan sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1774 KUH Perdata.
Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik dengan perusahaan
nonasuransi seperti kegiatan Underwriting– akutaria, klaim, dan
reasuransi – retrosesi. 
Penjaminan (underwriting ) adalah Proses penaksiran/penilaian dan
penggolongan derajad risiko yang terkait pada calon tertanggung, serta pembuatan
keputusan untuk menerima atau menolak risiko tersebut. Aktuaria ( actuarial )
adalah Fungsi pada suatu perusahaan asuransi yang menerapkan  prinsip-prinsip
matematika pada asuransi, termasuk mengkalkulasi/ memperhitungkan daftar harga
premi serta memastikan kesehatan perusahaan dari segi keuangan.
  Klaim adalah beban yang menjadi kewajiban perusahaan asuransi terhadap
pemegang  polis sehubungan dengan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi
dengan konsumen (pemegang polis) akibat terjadi peristiwa yang di asuransikan
atau yang jatuh tempo.
  Reasuransi adalah pihak yang menerima pertanggungan ulang dari suatu
penutupan asuransi. Retrosesi adalah Pelimpahan risiko dari perusahaan reasuransi
kepada perusahaan reasuransi lain.
 
2.2 Fungsi dan Tujuan Asuransi
 Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko (secara finansial), asuransi juga
memiliki berbagai manfaat yang diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi
sebagai berikut:
2.2.1 Fungsi Utama (Primer)
a. Pengalihan Resiko Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan
kemungkinan resiko / kerugian (chance of loss) dari tertanggung sebagai
”Original Risk Bearer” kepada satu atau beberapa  penanggung (a risk
transfer mechanism). Sehingga ketidakpastian (uncertainty) yang  berupa
kemungkinan terjadinya kerugian sebagai akibat suatu peristiwa tidak
terduga, akan  berubah menjadi proteksi asuransi yang pasti (certainty)
merubah kerugian menjadi ganti rugi atau santunan klaim dengan syarat
pembayaran premi.
 b. Penghimpun Dana Sebagai penghimpun dana dari masyarakat
(pemegang polis) yang akan dibayarkan kepada mereka yang mengalami
musibah, dana yang dihimpun tersebut berupa premi atau  biaya ber-
asuransi yang dibayar oleh tertanggung kepada penanggung, dikelola
sedemikian rupa sehingga dana tersebut berkemang, yang kelak akan
akan dipergunakan untuk membayar kerugian yang mungkin akan
diderita salah seorang tertanggung.
c. Premi Seimbang Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga
pembayaran premi yang dilakukan oleh masing  –  masing tertanggung
adalah seimbang dan wajar dibandingkan dengan resiko yang
dialihkannya kepada penanggung (equitable premium). Dan besar
kecilnya premi yang harus dibayarkan tertanggung dihitung berdasarkan
suatu tarip premi (rate of premium) dikalikan dengan Nilai
Pertanggungan
2.2.2 Tujuan Asuransi
Adapun tujuan asuransi adalah sebagai berikut :
Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian
yang diderita satu pihak.
Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus
mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan
perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan  biaya
Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya
yang jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar
sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan
tidak pasti
Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank
memerlukan jaminan  perlindungan atas agunan yang diberikan
oleh peminjam uang.
Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak
asuransi akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal
ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa.

2.3 Prinsip Dasar Asuransi


 Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu
insurable interest, utmost good faith, proximate cause, indemnity, subrogation
dan contribution.
Insurable interest
 Adalah hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan
keuangan antara tertanggung dengan yang iasuransikan dan diakui secara
hukum. Jadi, anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang
diasuransikan apabila Anda menderita kerugian keuangan seandainya terjadi
musibah yang menimbulkan kerugian atau kerusakan atas obyek tersebut.
Kepentingan keuangan ini memungkinkan Anda mengasuransikan harta benda
atau kepentingan anda. Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan
dan terbukti bahwa Anda tidak memiliki kepentingan keuangan atas obyek
tersebut, maka Anda tidak berhak menerima ganti rugi.
Utmost Good Faith
 Adalah suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua
fakta yang material mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta
maupun tidak. Artinya si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan
jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat dan kondisi dari asuransi dan si
tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek
atau kepentingan yang dipertanggungkan. Intinya Anda berkewajiban
memberitahukan sejelas-jelasnya dan dengan teliti mengenai segala fakta-fakta
penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan. Prinsip inipun
menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan, segala
persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas serta teliti.
Proximate ause
Adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang
menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang diawali dan
secara aktif oleh sumber yang baru dan independen. Jadi apabila kepentingan
yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama
dicari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian
peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau
kecelakaan tersebut. Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab
kerugian yang aktif dan efisien adalah: "Unbroken Chain of Events" yaitu suatu
rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak terputus.
Indemnity
 Adalah suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi
finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan
yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan
dipertegas dalam pasal 278).
Subrogation
 Adalah pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah
klaim dibayar. Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284 kitab Undang-Undang
Hukum Dagang, yang berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar
ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung akan
menggantikan kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk menuntut pihak
ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada tertanggung".
Contribution
Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk
ikut memberikan indemnity. Anda dapat saja mengasuransikan harta benda yang
sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas
obyek yang diasuransikan maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi.

2.4 Jenis - Jenis Asuransi


Membahas jenis-jenis asuransi artinya mengelompokkan fokus dan risiko, agar
dapat ditentukan ukuran keseragaman dalam risiko yang ditanggung sesuai jenis
kebijakan. Berikut ini jenis-jenis asuransi yang ada di Indonesia:
• Asuransi Jiwa
Jangan lagi menganggap asuransi jiwa terkesan menyiapkan dan mendahului
Tuhan soal kematian. Asuransi jiwa justru akan melindungi keluarga jika
pencari nafkah meninggal dunia. Terdapat tiga jenis asuransi jiwa, – Term Life:
Asuransi jiwa ini akan memberi perlindungan dalam jangka waktu 1,5 atau 10
tahun. Walaupun nilai pertanggungan produk asuransi jiwa ini jauh lebih besar,
uang premi hangus di akhir periode. – Whole Life: Perlindungan asuransi jiwa
ini seumur hidup, tetapi preminya lebih mahal. Jika pemegang polis tidak
meninggal selama masa kontrak, maka uang pertanggungan dapat di klaim
namun jumlahnya tidak sebesar produk asuransi jiwa term life. – Unit Link:
Unit Link merupakan asuransi yang tergolong jenis asuransi nontradisional.
Pengertian dari unit link adalah produk asuransi yang mengombinasikan
asuransi dan produk investasi. Jadi, ibaratnya dana nasabah dipecah dan
dimasukkan ke dalam dua keranjang, sebagian masuk keranjang premi asuransi
untuk perlindungan dan sebagian lagi disetorkan oleh perusahaan asuransi ke
manajer investasi agar dikelola sebagai investasi. Keputusan penempatan
investasi sepenuhnya ada di tangan nasabah.
• Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan merupakan produk asuransi yang menangani masalah
kesehatan tertanggung karena suatu penyakit serta menanggung biaya proses
perawatan. Umumnya, penyebab sakit tertanggung yang biayanya dapat
ditanggung oleh perusahaan asuransi adalah cedera, cacat, sakit, penyakit kritis,
hingga kematian karena kecelakaan. Pada umumnya perusahaan-perusahaan
dengan skala menengah sampai besar sudah memberikan asuransi kesehatan
kepada setiap karyawannya. Tetapi sebagai karyawan sangat disarankan untuk
menambah asuransi kesehatan agar lebih terlindungi.
• Asuransi Pendidikan
Tiap orang tua pastinya tak mau pendidikan anaknya putus ditengah jalan.
Apalagi saat ini biaya pendidikan pasti meningkat tiap tahunnya. Kesadaran
akan hal tersebut membuat asuransi pendidikan saat ini banyak diminati.
Asuransi pendidikan saat ini dikombinasikan dengan asuransi jiwa. Asuransi
pendidikan bisa menjadi solusi bagi rencana para orang tua untuk meringankan
tingginya biaya pendidikan.
• Asuransi Dana Hari Tua
Asuransi dana hari tua atau pensiun secara produk saat ini banyak yang di
kombinasikan dengan produk asuransi jiwa. Tujuan dari asuransi ini adalah
untuk melindungi kecukupan finansial seseorang ketika sudah tidak produktif
lagi. Mudahnya, Asuransi ini membantu kita dalam mengumpulkan dana
pensiun. Ketika masa pensiun datang, kita bisa mendapatkan jumlah pensiun
reguler. Bila terjadi kasus kematian, keluarga tertanggung dapat mengklaim
uang pertanggungan.
• Asuransi Umum
Asuransi umum menawarkan kompensasi finansial atas kerugian selain
kematian. Asuransi ini mengasuransikan segalanya selain dari kehidupan
manusia, seperti rumah, mobil, sepeda, kesehatan, perjalanan dan lain-lain.
Sederhananya, asuransi umum menawarkan perlindungan finansial untuk semua
aset tertanggung terhadap kehilangan, kerusakan, pencurian dan kewajiban
lainnya.
Asuransi umum sendiri punya bebera jenis dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan kita sebagai nasabah, antara lain:
– Asuransi Kesehatan
– Asuransi Properti
– Asuransi Rumah
– Asuransi Kebakaran
– Asuransi Kendaraan
– Asuransi Perjalanan
– Asuransi Pekerja
– Asuransi Sosial

2.5 Hukum Asuransi


1) Pengertian Hukum Asuransi
Hukum asuransi adalah kumpulan peraturan yang tertulis maupun tidak
tertulis, yang ditujukan untuk mengikat kedua belah pihak yang melakukan
perjanjian asuransi (penanggung dan tertanggung). Berdasarkan ketentuan
yang tertulis dalam Pasal 246 KUHD, dengan jelas dikatakan bahwa
asuransi atau pertanggungan adalah sebuah perjanjian yang mengikat
penanggung kepada tertanggung dengan cara menerima sejumlah premi
yang dimaksudkan untuk menjamin penggantian terhadap tertanggung
akibat adanya kerugian yang timbul, terjadinya kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, hal tersebut mungkin akan terjadi akibat
terjadinya suatu evenemen (peristiwa yang tidak pasti). Asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian yang terjadi di antara dua pihak atau
lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada pihak
tertanggung dengan cara menerima sejumlah premi asuransi untuk
memberikan layanan penggantian kepada tertanggung akibat adanya
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung akibat terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
memberikan suatu pembayaran yang dilakukan karena meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Jika merunut pada defenisi di
atas, maka bisa dikatakan bahwa asuransi adalah sebuah bentuk perjanjian
di mana harus memenuhi syarat sebagaimana tertuang dalam Pasal 1320
KUH Perdata, namun dengan karakteristik “khusus” sebagai mana
dijelaskan dalam Pasal 1774 KUH Perdata yang menyatakan bahwa:
 Suatu persetujuan untung-untungan (kans overeenkomst) adalah suatu
perbuatan yang hasilnya, mengenai untung ruginya, baik bagi semua
pihak maupun bagi sementara pihak, bergantung kepada kejadian
yang belum tentu. Dengan melihat ketentuan hukum di atas, maka
terdapat beberapa hal penting mengenai asuransi yang patut
dicermati, di antaranya:
 perjanjian asuransi wajib memenuhi Pasal 1320 KUH Perdata, di
mana perjanjian tersebut bersifat adhesif, yang artinya isi perjanjian
tersebut telah ditentukan oleh perusahaan asuransi melalui kontrak
standard.
 Di dalam asuransi terdapat dua pihak yang terlibat pada perjanjian
tersebut, yakni pihak penanggung dan pihak tertanggung, yang mana
kedua pihak ini berbeda.
 Asuransi memiliki sejumlah premi yang merupakan bukti bahwa
tertanggung setuju untuk melakukan perjanjian asuransi.
 Perjanjian asuransi membuat pihak tertanggung dan pihak
penanggung terikat untuk melaksanakan kewajibannya masing-
masing.

2) Berlakunya Asuransi
 Masa berlaku asuransi akan didasarkan pada penutupan yang terjadi, di
mana hak dan kewajiban penanggung dan tertanggung akan timbul pada
saat ditutupnya asuransi walaupun polis belum diterbitkan. Penutupan
asuransi dalam prakteknya dibuktikan dengan disetujuinya aplikasi atau
ditandatanganinya kontrak sementara (cover note) dan dibayarnya premi.
Setelah adanya perjanjian kontrak sementara tersebut, maka sesuai
dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku, penanggung
atau perusahaan asuransi wajib menerbitkan polis asuransi, hal ini diatur
dalam Pasal 255 KUHD.

3) Batalnya Asuransi

Pada dasarnya, pertanggungan atau asuransi merupakan sebuah


bentuk perjanjian, maka dengan demikian hal ini memiliki risiko batal atau
dibatalkan jika tidak memenuhi syarat sahnya perjanjian yang mengacu pada
ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata. Namun di luar KUHD tersebut,
perjanjian asuransi juga bisa saja batal jika terjadi beberapa poin di bawah
ini:

• Memuat keterangan yang keliru atau tidak benar atau bila tertanggung
tidak memberitahukan hal-hal yang diketahuinya, di mana apabila hal
tersebut disampaikan kepada penanggung akan berakibat tidak
ditutupnya perjanjian asuransi tersebut (Pasal 251 KUHD).
• Memuat suatu kerugian yang sudah ada sebelum perjanjian asuransi
ditandatangani (Pasal 269 KUHD).
• Memuat ketentuan bahwa tertanggung dengan pemberitahuan melalui
pengadilan membebaskan si penanggung dari segala kewajiban yang
akan datang (Pasal 272 KUHD).
• Terdapat suatu akalan cerdik, penipuan, atau kecurangan si tertanggung
(Pasal 282 KUHD).
• Apabila obyek pertanggungan menurut peraturan perundangundangan
tidak boleh diperdagangkan dan atas sebuah kapal baik kapal Indonesia
atau kapal asing yang digunakan untuk mengangkut obyek
pertanggungan menurut peraturan perundang-undangan tidak boleh
diperdagangkan (Pasal 599 KUHD).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut UU no.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi atau


pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkn diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan. Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik
dengan perusahaan nonasuransi seperti kegiatan Underwriting  –  akutaria,
klaim, dan reasuransi  –  retrosesi. Pada dasarnya, asuransi dapat memberikan
manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain dapat memberikan rasa aman dan
perlindungan, sebagai pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil, polis
asuransi dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit, sebagai tabungan
dan sumber pendapatan, sebagai alat penyebaran risiko, serta dapat membantu
meningkatkan kegiatan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
 

 
http://www.slideshare.net/deviazhar/9-perbedaan-asursyariah-dan-konvensional
http://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/dsar-dasar-hukum-asuransi/
http://nunite.blogspot.com/2013/03/pengetahuan-dasar-tentang-asuransi.html
http://jhohandewangga.wordpress.com/2012/02/27/makalah-tentang-asuransi/
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-asuransi-umum-tujuan.html
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2013/02/makalah-asuransi-syariah.html
http://www.tugu.com/understanding-insurance/principles-of-insurance.html
http://shandy07.files.wordpress.com/2011/12/makalah-asuransi.docx
http://asuransibinagriya.blogspot.com/2011/11/disamping-sebagai-bentuk-
pengendalian.html
 

Anda mungkin juga menyukai