Anda di halaman 1dari 10

NAMA : SAPRIL

NIM : 911420062
PRODI : S1 PENDIDIKAN EKONOMI
KELAS\SEMESTER : A\4
DOSEN PENGAMPUH :
MATA KULIAH : MANAJEMENT STRATEGI

TUGAS :
1. JELASKAN ARTI PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGI DALAM

PENEGELOLAAN PERUSAHAAN?

2. MENGAPA BANYAK PERUSAHAAN SEPERTINYA BELUM BISA

MENGGUNAKAN MANAJEMEN STRATEGI DALAM KEPUTUSAN

BISNISNYA?

3. FAKTOR FAKTOR APAKAH YANG PERLU DI PERHATIKAN JIKA

PERUSAHAAN AKAN MENGGUNAKAN STRATEGI DALA BISNISNYA

4. JELASKAN PROSES DALAM MANAJEMEN STRATEGI ?

JAWAB :

1. Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi


perusahaan atau organisasi, yaitu:
1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-
perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi
dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
6. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
7. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi
mereka pada tahap pelaksanaannya.
8. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
atau organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang.
Dengan manajemen strategi diharapkan strategi benar-benar dapat dikelola
sehingga strategi dapat diimplementasikan untuk mewarnai dan mengintegrasikan
semua keputusan dan tindakan dalam organisasi rincian. Tahapan kegiatan untuk
menjalankan strategi adalah sebagai berikut:
a. Perumusan strategi. Perumusan strategi adalah proses memilih tindakan
utama (strategi) untuk mewujudkan misi organisasi. Proses mengambil keputusan
untuk menetapkan strategi seolah-olah merupakan konsekuensi mulai dari
penetapan visi-misi, sampai terealisasinya program.
b. Perencanaan tindakan. Langkah pertama untuk mengimplementasikan
strategi yang telah ditetapkan adalah pembuat perencanaan strategi. Inti dari apa
yang ingin dilakukan pada tahapan ini adalah bagaimana membuat rencana
pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan (program dan anggaran) yang benar-
benar sesuai dengan arahan (visi, misi, gool) dan strategi yang telah ditetapkan
organisasi.
c. Implementasi. Untuk menjamin keberhasilan strategi yang telah berhasil
dirumuskan harus diwujudkan dalam tindakan implementasi yang cermat. Strategi
dan unsur-unsur organisasi yang lain harus sesuai, strategi harus tercermati pada
rancangan struktur budaya organisasi, kepemimpinan dan sistem pengelolaan
sumber daya manusia. Karena strategi diimplementasikan dalam suatu lingkungan
yang terus berubah, maka implementasi yang sukses menuntut pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan.Sehingga jika diperlukan dapat dilakukan tindakan-tindakan
perbaikan yang tepat.
Manajemen biasanya didefinisikan sebagai fungsi manajer, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Jadi dapat dikatakan bahwa
manajemen adalah suatu proses. Proses merupakan suatu cara sistematik yang
sudah ditetapkan untuk melakukan kegiatan. Dengan merujuk pada definisi diatas,
maka majemen berarti suatu proses yang menekankan keterlibatan dan aktivitas
yang saling terkait untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Henry Fayol, menyatakan bahwa manajer melakukan lima fungsi-fungsi
manajemen yang utama. Pertama, majer merencanakan (Plan) apa yang akan
mereka lakukan. Kemudian mengorganisasikan (Organize) untuk mencapai
rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staff (Staffing) organisasi mereka
dengan sumber daya yang diperlukan. Dengan sumber daya yang ada, mereka
mengarahkan (direct) untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka
mengendalikan (control) sumber daya, menjaganya agar tetap beroperasional
secara optimal.
Manajemen strategi membatu perusahaan untuk menghadapi perubahan-
perubahan yang tidak siap diantisiapasi oleh perusahaan dalam kondisi sekarang.
Krisis ekonomi global adalah kendala utama yang sering diabaikan oleh semua
perusahaan ketika situasi ekonomi sedang baik dan menguntungkan, namun ketika
situasi berubah terbalik maka peran manajemen strategi menjadi sangat penting
dan diperlukan. Akan sangat terlambat bagi perusahaan untuk menerapkan
manajemen strategi ketika perusahaan sudah diambang masalah besar. Karena
waktu tidak bisa diprediksi dan situasi tidak bisa kita perkirakan.Manajemen
Strategi membantu organisasi mengumpulkan, menganalisis, dan mengatur
informasi. Mereka melacak tren industri dan kompetitif, mengembangkan model
peramalan dan skenario analisis, evaluasi kinerja perusahaan dan divisi, spot baru
peluang pasar, ancaman mengidentifikasi bisnis, kreatif dan mengembangkan
rencana aksi.
Manajemen strategi memiliki Tujuan jangka pendek tonggak organisasi yang
harus dicapai untuk mencapai tujuan jangka panjang. Seperti tujuan jangka
panjang, tujuan tahunan harus terukur, kuantitatif, menantang, realistis, konsisten,
dan diprioritaskan. Mereka harus ditetapkan pada perusahaan, divisi, dan
fungsional di tingkat organisasi yang besar. Tujuan tahunan harus dinyatakan
dalam hal manajemen, pemasaran, keuangan / akuntansi, produksi / operasional,
penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi. Sasaran tahunan diperlukan
untuk setiap tujuan jangka panjang. Tujuan Tahunan khususnya penting dalam
strategi implementasi, sedangkan tujuan jangka panjang sangat penting dalam
perumusan strategi. Tujuan Tahunan merupakan tujuan dasar untuk
mengalokasikan sumber daya. Kebijakan Kebijakan merupakan sarana sasaran
tahunan yang akan dicapai. Kebijakan mencakup pedoman, peraturan, dan
prosedur yang didirikan untuk mendukung upaya-upaya untuk mencapai tujuan
yang dinyatakan.
Perubahan pada salah satu komponen utama dalam model dapat mewajibkan
perubahan pada salah satu atau seluruh komponen lainnya. Misalnya, perubahan
ekonomi dapat merupakan kesempatan yang besar dan memerlukan perubahan
dalam jangka panjang dan tujuan-tujuan strategi; kegagalan tahunan untuk
mencapai tujuan dapat memerlukan perubahan dalam kebijakan atau saingan
utama dari perubahan strategi dapat memerlukan perubahan misi yang kuat. Oleh
karena itu, strategi formulasi, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan harus dilakukan
secara terus menerus, tidak hanya pada akhir tahun atau semiannually. Proses
manajemen strategi tidak pernah benar-benar berakhir. Penerapan dari proses
manajemen strategi-biasanya lebih formal dan lebih besar di organisasi yang
besar.
Perusahaan yang memiliki banyak divisi, produk, pasar, dan teknologi juga
cenderung lebih formal dalam penerapan konsep manajemen strategi. Manfaat
manajemen strategi berikutnya adalah keunggulan utama manajemen strategi:
Proactive dalam membentuk masa depan perusahaan dalam melakukan tindakan
merumuskan manajemen strategi yang lebih baik (sistematis, logis, rasional
pendekatan) dari sisi Keuangan: Meningkatkan produktivitas Peningkatan
penjualan Peningkatan profitabilitas.
Manfaat Non Keuangan: Meningkatkan produktivitas karyawan dan pemahaman
strategi kompetitor dari hasil penelitian menunjukan bahwa organisasi yang
menggunakan konsep manajemen strategi lebih menguntungkan dan berhasil
dibandingkan orang-orang yang tidak. Perusahaan yang menggunakan
Manajemen strategi menunjukkan peningkatan signifikan dalam penjualan,
profitabilitas dan produktivitas dibandingkan dengan perusahaan tanpa
perencanaan kegiatan sistematis.

2. Mengapa Beberapa Perusahaan Tidak Melakukan Perencanaan


StrategisBerikut ini adalah beberapa alasan untuk tiada atau buruknya
perencanaan strategis adalah

Struktur penghargaan yang buruk. Ketika sebuah organisasi mencapai


kesuksesan,s e r i n g k a l i i a g a g a l u n t u k m e m b e r i k a n p e n g h a r g a a n
y a n g s e p a n t a s n y a u n t u k keberhasilan tersebut.

Dalam pergulatan untuk bertahan. Sebuah organisasi bisa jadi begitu


terpurukdalam krisis manajemen dan berjuang keras mengatasinya,
sehingga tidak punyawaktu untuk menyusun rencana.

Menyia-nyiakan waktu. Beberapa perusahaan melihat perencanaan sebagai


penyia-nyiaan waktu karena tidak ada produk yang dapat dipasarkan diproduksi.
Terlampau Mahal. Beberapa organisasi secara kultural tidak senang
mengerahkansumber daya.

Kemalasan.Orang mungkin enggan mengerahkan usaha untuk merumuskan


rencana.

Puas dengan keberhasilan . Terutama ketika sebuah perusahaan


berhasil, orangmungkin merasa tidak perlu membuat rencana karena
toh mereka baik-baik sajadengan keadaan saat itu.

Takut gagal.Dengan tidak mengambil tindakan, hanya ada sedikit resiko


kegagalankecuali bila persoalan yang dihadapi penting dan mendesak.

Kepercayaan diri yang berlebih.Dengan semakin banyaknya


pengalaman, orangmungkin merasa lebih bergantung pada rencana yang tidak
terlalu formal.

Pengalaman buruk masa lalu.Orang bisa jadi memiliki pengalaman


yang burukdengan perencanaan,terutama jika rencana tersebut bertele-tele.

Kepentingan pribadi .K e t i k a s e s e o r a n g t e l a h m e n c a p a i s t a t u s ,
p r i v i l e g e , ataukeyakinan diri melalui penggunaan sistem lama secara efektif,
ia dapat melihat suaturencana baru sebagai ancaman

.Ketakutan akan sesuatu yang belum jelas .Orang kadang merasa tidak
yakin akankemampuan mereka untuk belajar keterampilan-keterampilan
baru, akan adaptasimereka dengan sistem baru, atau akan kemampuan
mereka untuk memainkan peranbaru.

Perbedaan pendapat.Orang mungkin saja merasa bahwa suatu


rencana salah.Mereka mungkin melihat situasi dari sudut pandang yang
berbeda, atau memilikiaspirasi mengenai diri mereka sendiri atau
oranisasi yang tidak sejalan dengan rencana tersebut. dan
– Kecurigaan, dimana karyawan tak percaya pada manajemen.Lubang Perangkap
dalam Manajemen Strategis

3. Menurut Arthur A. Thompson and Strickland dalam bukunya yang bertajuk


Strategic Management: Concepts and Cases, terdapat sejumlah faktor yang perlu
diperhatikan ketika kita melakukan proses penyusunan strategi perusahaan.
Faktor-faktor itu adalah sbb:
Pertimbangan Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
Semua organisasi beroperasi dalam kelompok masyarakat yang lebih luas. Apa
yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam kebijakan strategi perusahaan selalu
dibatasi oleh regulasi, kebijakan dan peraturan pemerintah.
Kondisi Persaingan dan Daya Tarik Industri Secara Keseluruhan
Kondisi persaingan dan dan daya tarik industri secara keseluruban merupakan
faktor penentu strategi yang besar. Strategi perusahaan harus disesuaikan dengan
sifat dan kombinasi faktor-faktor kompetisi – harga, kualitas produk, fitur kinerja,
layanan, garansi, dan lain-lain. Apabila kondisi persaingan meningkat secara
signifikan, maka perusahaan harus meresponnya dengan tindakan strategis untuk
melindungi posisinya.
Peluang Pasar dan Ancaman Eksternal Perusahaan
Peluang bisnis dan perkembangan eksternal memberikan merupakan pengaruh
dalam proses penyusunan strategi. Strategi perusahaan harus dengan sengaja
diarahkan untuk menangkap peluang pertumbuhan yang terbaik. Strategi juga
harus memberikan respon terhadap ancaman eksternal demi stabilitas kinerja
perusahaan di masa datang.

Kekuatan Sumber Daya Perusahaan, Kompetensi, dan Kemampuan


Kompetitif
Salah satu pertimbangan internal penentu strategi yang terpenting adalah apakah
perusahaan memiliki sumber daya, kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan strategi dengan optimal. Faktor-faktor inilah yang
memungkinkan perusahaan untuk memperbesar penguasaan pasar, mendukung
daya kompetitif perusahaan dalam arena pasar, dan menjadi dasar strategi
perusahaan.

Ambisi Pribadi, Filsafat Perusahaan, dan Kepercayaan Etis Manajer


Pilihan strategi biasanya juga dipengaruhi oleh ambisi dan visi pendiri/pemilik
perusahaan. Setiap business owner memiliki pandangan yang berbeda-beda
mengenai bagaimana cara bersaing, bagaimana memposisikan perusahaan, serta
image apa yang ingin dibentuk.

Pengaruh Shared Values dan Company Culture dalam Strategi


Kultur perusahaan juga memiliki kemungkinan yang besar dalam menentukan
tindakan strategis perusahaan, terkadang bahkan mendominasi pilihan langkah
strategis. Nilai, budaya kerja dan keyakinan tertentu dapat terpatri dalam
pemikiran dan tindakan top manajemen. Hal ini pada giliran berikutnya akan ikut
mempengaruhi pilihan strategi yang akan dirumuskan.
Menguji Strategi Bisnis Terbaik
Kriteria apa yang digunakan untuk memilih strategi terbaik? Apa standar yang
dapat digunakan untuk menentukan apakah strategi berhasil atau tidak? Tiga
pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :

1. Goodness of Fit Test— Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap
kondisi industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari
lingkungan eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan
kekuatan dan kelemahan sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif
perusahaan .

2. Competitive Advantage Test— Strategi yang baik harus mampu meningkatkan


daya saing perusahaan.

3. Performance Test— Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja


perusahaan. Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai
kemampuan strategi adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan
kekuatan kompetitif perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.

Proses perumusan strategi dan pelaksanaannya berisi lima tahapan kunci yang
saling berhubungan, yaitu :
1. Membentuk visi strategis mengenai ke mana organisasi akan bergerak
2. Menetapkan tujuan — mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja
spesifik yang harus dicapai perusahaan.
3. Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4. Melaksanakan dan mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan
efektif.
5. Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terhadap kinerja bisnis

Mengembangkan Strategic Vision


Strategic business vision merefleksikan aspirasi manajemen mengenai arah masa
depan organisasinya; dan juga memberikan gambaran secara rinci mengenai “ke
mana kami akan pergi”. Visi ini menerangkan tujuan perusahaan jangka panjang
dan membentuk identitas organisasi. Strategic vision menunjukkan arah
organisasi ke arah tertentu dan grafik jalur strategis yang harus diikuti organisasi.

Menetapkan Tujuan Strategis


Maksud dari menetapkan tujuan adalah untuk mengkonversi pernyataan visi dan
misi managerial menjadi target kinerja spesifik – hasil dan keluaran yang ingin
dicapai organisasi. Menetapkan tujuan dan kemudian mengukur apakah mereka
telah mencapainya atau belum dapat membantu manajer untuk mengikuti
perkembangan organisasi.

Menetapkan sasaran atau tujuan kinerja diperlukan dari seluruh manajer. Setiap
unit dalam perusahaan memerlukan target yang konkret dan kinerja yang dapat
diukur dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Disini tujuan
perusahaan yang luas diperinci menjadi target-target khusus untuk setiap unit
organisasi dan manajer di level yang lebih rendah memegang tanggung jawab
untuk mencapainya. Dengan demikian diharapkan, iklim yang berorientasi hasil
(result oriented culture) akan terbentuk di seluruh perusahaan.

Merumuskan Strategi Bisnis


Strategi perusahaan merepresentasikan jawaban manajemen terhadap sejumlah
pertanyaan bisnis seperti: a) apakah akan berkonsentrasi dalam satu bisnis atau
membangun kelompok bisnis yang beraneka ragam, b) apakah ingin menjangkau
konsumen yang lebih luas atau fokus pada pasar yang sempit, c) apakah
mengembangkan jalur produk yang luas atau yang lebih spesifik, atau d) apakah
mengejar keuntungan kompetitif berdasarkan pada rendahnya biaya atau
superioritas produk atau kemampuan organisasi yang unik.

Strategi membawa kepada isu penting tentang bagaimana cara mencapai target
hasil sesuai dengan situasi organisasi dan prospeknya. Tujuan adalah “hasil
akhirnya” dan strategi adalah “alat” untuk mencapainya.

Eksekusi Strategi
Visi dan strategi tak akan ada atinya apa-apa tanpa bisa di-eksekusi secara tuntas
dan optimal. Untuk membantu agar strategi dapat diimplementasikan dengan baik,
dibutuhkan sejumlah hal, antara lain : pada semua level muncul kepemimpinan
yang kuat dan berorientasi pada tindakan (action oriented leadership), kapabilitas
organisasi yang adaptif, dan juga keterkaitan antara strategi dan kebijakan
remunerasi para karyawan. Selain itu, keberhasilan pelaksanaan strategi juga akan
ditopang oleh dukungan sistem IT yang kuat dan juga adanya keterkaitan alokasi
anggaran dengan strategi.

Evaluasi Strategi Bisnis


Proses pelaksaaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam fase evaluasi ini
dapat dilihat aakah segalanya sudah berjalan dengan baik, dan elemen apa saja
yang masih belum sempurna pelaksanaannya dan meleset dari target yang telah
ditetapkan. Terhadap elemen ini perlu segera dilakukan tindakan korektif
(coorective action and responses) agar arah dan pelaksanaan strategi dapat
berjalan sesuai dengan rencana.

4. Proses manajemen strategis adalah seperangkat lengkap komitmen,


keputusan, dan tindakan yang diperlukan bagi perusahaan untuk mencapai daya
saing strategis dan mendapatkan pengembalian di atas rata-rata. Tahapannya
biasanya terdiri dari analisis situasi, perumusan strategi, implementasi strategi, dan
evaluasi strategi.

Secara garis besar, proses tersebut menggabungkan unsur-unsur berikut:

 memfokuskan proses perencanaan pada pencarian keunggulan kompetitif;


 integrasi perencanaan strategis dengan tingkat operasional dan fungsional;
 orientasi terhadap pendanaan dan implementasi strategi daripada proyek terpisah;
dan
 penekanan yang lebih besar dan fokus lanjutan pada isu-isu strategis.

Proses manajemen strategis melibatkan analisis, strategi, dan kinerja. Langkah


pertama perusahaan dalam proses ini adalah menganalisis lingkungan eksternal
dan organisasi internalnya untuk menentukan sumber daya, kapabilitas, dan
kompetensi utamanya. Analisis ini menjadi landasan strategi.

Bagian strategi model memerlukan perumusan strategi dan implementasi strategi.


Dengan informasi yang diperoleh dari analisis eksternal dan internal, perusahaan
mengembangkan visi dan misinya dan merumuskan satu atau lebih strategi.

Untuk menerapkan strateginya, perusahaan mengambil tindakan untuk


memberlakukan setiap strategi dengan maksud mencapai daya saing strategis dan
pengembalian di atas rata-rata (kinerja).

Proses manajemen strategis bersifat dinamis mempertimbangkan pasar yang terus


berubah dan struktur kompetitif dikoordinasikan dengan input strategis perusahaan
yang terus berkembang. Oleh karena itu, perlu evaluasi terhadap berbagai strategi
yang dipilih, apakah telah sesuai dengan kondisi terkini ataukah tidak.

Anda mungkin juga menyukai