Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Teori Akuntansi


Kode Mata Kuliah : EKSI4415
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Pengembang : Dr. Evi Maria
Nama Penelaah : Sakina Nusarifa Tantri., SE., M.Sc
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2022
Edisi Ke- : 2

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Teori kepentingan publik dan teori potret regulasi 20 BMP TA Modul 6,
seringkali digunakan untuk menjelaskan penyusunan Kegiatan Belajar 1
regulasi pelaporan keuangan. Jelaskan asumsi dasar
dari teori kepentingan publik dan teori potret regulasi!
2 Banyak sedikitnya informasi yang diungkapkan semua 20 BMP TA Modul 6,
tergantung pada keahlian dari para pembaca laporan Kegiatan Belajar 2
keuangan. Namun demikian, FASB mengatur
tingkatan pengungkapan informasi dalam laporan
keuangan. Sebutkan tiga konsep pengungkapan
menurut tingkatnya! Lakukan analisis perbedaan
mendasar dari informasi yang disediakan dari masing-
masing konsep pengungkapan tersebut!
3 Apakah ilmu keperilakuan sama dengan akuntansi 20 BMP TA Modul 7,
keperilakuan? Jika tidak, lakukan analisis apa Kegiatan Belajar 1
perbedaannya?
4 Deskripsikan hubungan antara informasi non keuangan 20 BMP TA Modul 7,
yang dihasilkan dari akuntansi sosial dan kondisi Kegiatan Belajar 2
eksternalitas yang dihadapi oleh perusahaan!
5 Di Indonesia, akuntansi sumber daya manusia kurang 20 BMP TA Modul 7,
mendapatkan perhatian. Anda sebagai mahasiswa Kegiatan Belajar 3
akuntansi, diminta untuk
 menjelaskan apa itu akuntansi sumber daya
manusia,
 identifikasi bukti bahwa di Indonesia akuntansi
jenis ini tidak mendapatkan perhatian, dan
 kenapa banyak orang mengkritik perkembangan
akuntansi jenis ini?
* coret yang tidak sesuai
Jawaban
1. Asumsi dasar dari Teori Kepentingan Publik adalah ekonomi pasar hanyalah sekumpulan
pasar tidak sempurna atau pasar yang mengalami kegagalan transaksi, apabila dibiarkan
tanpa adanya campur tangan atau intervensi maka akan menimbulkan hasil yang tidak
sesuai harapan serta tidak efisien. Sedangkan, asumsi dasar dari Teori Potret Regulasi
memiliki asumsi yaitu seluruh anggota masyarakat secara ekonomi bersifat rasional,
sehingga tiap-tiap individu akan mengejar kepentingan pribadi mereka dimana setiap
manfaat marginal dari hasil lobi para regulator sama dengan biaya marginal yang mereka
keluarkan. Selanjutnya, pemerintah tidak memiliki peran atau fungsi independen di dalam
proses regulasi dan semua pihak yang mempunyai kepentingan selalu berupaya untuk
mengendalikan kekuasaan pemerintah demi mencapai distribusi kekayaan yang sesuai
harapan.

2. Berikut ini adalah tiga konsep pengungkapan informasi dalam laporan keuangan
berdasarkan tingkatannya :
a. Adequate disclosure atau Pengungkapan cukup, merupakan konsep pengungkapan
yang paling sering digunakan. Adequate disclosure berupa pengungkapan
minimum yang dinyatakan oleh peraturan berlaku, dengan angka-angka yang
disajikan mampu diinterpretasikan secara tepat oleh investor.
b. Fair disclosure atau Pengungkapan wajar, merupakan pengungkapan yang secara
tidak langsung menjadi tujuan etis agar menyajikan perlakuan setara kepada
seluruh pemakai laporan dengan cara menyediakan informasi yang layak terhadap
para pembaca potensial.
c. Yang terakhir adalah, Full disclosure atau Pengungkapan penuh, merupakan
pengungkapan yang mengimplikasi penyajian dari semua informasi relevan.
Sering kali dianggap berlebihan hingga Hendriksen berpendapat bahwa, terlalu
banyak informasi yang akan membahayakan dari Full disclosure ini, sebab
penyajian atas informasi tidak penting secara rinci akan membubarkan informasi
yang signifikan sehingga laporan sulit untuk diinterpretasikan.

3. Di dalam ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan terdapat sebuah perbedaan. Yang
menjadi perbedaan di antara keduanya adalah, ilmu keperilakuan yang lebih menekankan
pada penjelasan sekaligus prediksi dari segala perilaku manusia. Sedangkan, akuntansi
perilaku lebih menekankan pada segala perilaku manusia dan hubungannya dengan
akuntansi itu sendiri.

4. Hubungan antara informasi non keuangan akuntansi sosial dengan kondisi eksternalitas
yang tengah dihadapi perusahaan adalah, dengan adanya tuntutan dari akuntansi sosial
maka akuntansi tidak hanya merangkum informasi mengenai hubungan perusahaan
dengan pihak kedua atau partner bisnisnya saja. Akuntansi juga merangkum informasi
mengenai hubungan perusahaan dengan masyarakat sosial.

5. kuntansi Sumber Daya Manusia atau Human Resource Accounting merupakan jenis
sumber daya yang meliputi manusia sebagai aktiva, penentuan biaya yang diinvestasikan
serta hubungannya dengan biaya-biaya hasil pemakaian, estimasi dan juga menyediakan
ketelitian ekonomi mengenai nilai sumber daya manusia di dalam suatu organisasi.
Akuntansi sumber daya manusia di Negara Indonesia masih kurang mendapatkan
perhatian. Hal tersebut dibuktikan dengan tingkat pengangguran penduduk Indonesia
yang sangat tinggi. Banyak orang yang mengkritik perkembangan akuntansi sumber daya
manusia ini, karena akuntansi jenis ini menjadi semakin penting di era gempuran
teknologi yang semakin canggih. Banyak pekerjaan manusia yang telah digantikan oleh
teknologi dan menyebabkan defisit usaha padat karya.

Anda mungkin juga menyukai