Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME

RUMUSAN MASALAH DALAM PENELITIAN PENDEKATAN


KUANTITATIF

Dosen Pengampu:

Dr. CHUSNUL MUALI, M. Pd.I

Oleh :

MUCHAMMAD HASAN ABDUL WAFI, S. Pd.

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO


TAHUN AJARAN 2022/2023
RUMUSAN MASALAH DALAM PENELITIAN PENDEKATAN KUANTITATIF

Mahasiswa memiliki kewajiban untuk meneliti yang dituangkan dalam bentuk karya
ilmiah maupun laporan penelitian. Biasanya penelitian selalu berkaitan dengan bidang studi
mahasiswa yang bersangkutan. Mahasiswa program studi ekonomi misalnya melakukan
penelitian yang berkaitan dengan ekonomi mahasiswa bidang studi kependidikan menyusun
laporan penelitiannya seputar permasalahan-permasalahan pendidikan, dan lain sebagainya.
Dalam melakukan penelitian dan menyusun laporan bisa dipastikan selalu diawali dengan
rumusan masalah. Dengan adanya rumusan masalah penelitian menjadi mudah untuk
diselesaikan. Hal ini dikarenakan peneliti mengetahui perihal apa yang harus ditemukan
solusinya. Rumusan masalah ini seringkali digunakan ketika seseorang ingin menyusun karya
ilmiah berupa makalah, laporan penelitian, artikel, dan lain sebagainya.

Rumusan masalah dapat diartikan sebagai kegundahan peneliti, untuk menemukan


jawabannya berupa fakta atau kebenaran kebenaran dengan cara melakukan penelitian.
Rumusan masalah berkaitan erat dengan jawaban penelitian. Rumusan masalah selalu
berbentuk pertanyaan yang rasional. Selain itu pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam
rumusan masalah harus detail dan berfokus terhadap variabel penelitian, jika tidak hasil
penelitian tidak terarah dan akan sulit untuk diselesaikan. Rumusan masalah yang harus
disusun terlebih dahulu karena dapat memudahkan peneliti dalam menentukan titik awal
penelitian sehingga menjadi tahu batasan penelitian. Rumusan masalah dapat menentukan
arah dari suatu tulisan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun rumusan masalah yakni rumusan
masalah harus terdiri atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang memuat kalimat tanya
berupa; apa, mengapa, dan bagaimana. Ketiga kata tanya tersebut juga harus sesuai dengan
landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian. Rumusan masalah juga berkaitan
dengan kesimpulan pada akhir tulisan. Jawaban dari pertanyaan yang ada pada rumusan
masalah itu ada pada kesimpulan jika rumusan masalah dan kesimpulan tidak berkaitan satu
sama lain menandakan bahwa hasil penelitian tidak baik dan pembaca akan kebingungan saat
membaca tulisan yang telah dibuat.

Ciri-ciri rumusan masalah:

1. Pertama rumusan masalah berupa pertanyaan yang singkat jelas dan padat. Rumusan
masalah yang umumnya berbentuk pertanyaan itu bukan hanya pertanyaan yang bertele-
tele tetapi pertanyaan yang singkat jelas dan padat. Dengan pertanyaan yang singkat jelas
dan padat tadi maka rumusan masalah tidak akan membuat bingung peneliti. Sehingga
proses penelitian menjadi lebih terarah
2. Kedua memberikan arah untuk suatu penelitian ciri kedua dari rumusan masalah adalah
memberikan arah untuk suatu penelitian. Penelitian yang baik adalah penelitian yang hasil
rumusan masalah sama dengan kesimpulan. Oleh karena itu dalam membuat rumusan
masalah akan menggunakan variabel-variabel yang akan diteliti atau dibahas nanti. Selain
variabel rumusan masalah juga harus sesuai dengan landasan teori yang akan digunakan.
Sehingga semakin jelas arah dari suatu penelitian.
3. Ketiga memiliki nilai penelitian bahwa rumusan masalah selalu identik dengan namanya
penelitian. Maka rumusan masalah selalu memiliki nilai penelitian. Karena memiliki nilai
penelitian maka setiap membuat rumusan masalah harus fokus pada apa yang akan diteliti.
Jawaban dari rumusan masalah akan menjadi lebih jelas dan tidak melebar kemana-mana
4. Keempat dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Hal ini dikarenakan peneliti akan lebih
mudah untuk mengarahkan proses penelitiannya dan berfokus untuk menjawab pertanyaan
dari rumusan masalah yang sudah dibuat. Semakin terperinci pertanyaannya maka
jawabannya akan semakin spesifik. Jawaban pertanyaan dari rumusan masalah ini ada
pada pembahasan dan sudah sesuai dengan landasan teori
5. Kelima masalah yang dicari sesuai dengan kemampuan penelitinya. Permasalahan yang
akan dicari harus sesuai dengan kemanapun penelitinya. Peneliti harus mengetahui batasan
atau kemampuan dirinya dalam menemukan jawaban dari suatu permasalahan. Jika
permasalahan pada rumusan masalah tidak sesuai dengan kemampuan peneliti, maka
proses penelitian dapat berjalan tidak maksimal atau bahkan proses penelitian menjadi
gagal.
6. Keenam langsung terarah pada topik pembahasan. Misalnya ketika seorang peneliti ingin
melakukan penelitian tentang strategi pembelajaran, maka pertanyaan pada rumusan
masalah langsung mengarah tentang strategi pembelajaran. Rumusan masalah yang
langsung mengarah pada topik pembahasan dapat memudahkan peneliti dalam
menentukan langkah-langkah yang akan diambil agar proses penelitian dapat selesai
dengan maksimal dan bisa mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan rumusan
masalah.
Jenis rumusan masalah dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Rumusan masalah komparatif,
Rumusan Masalah Komparatif Adalah Jenis Rumusan Masalah Yang Berfokus Pada
Perbandingan Antara Variabel Yang Satu Dengan Variabel Lainnya Atau Beberapa
Variabel Lainnya Contoh Apakah Ada Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Yang Memiliki
Kecerdasan Tinggi Dan Siswa Yang Memiliki Kecerdasan Rendah Contoh Kedua Apakah
Peluang Karir Dari Latar Belakang Perguruan Tinggi Negeri Lebih Menjanjikan Daripada
Perguruan Tinggi Swasta
2. Rumusan masalah asosiatif,
Rumusan Masalah Asosiatif Adalah Jenis Rumusan Masalah Yang Dibuat Untuk
Mengetahui Keterkaitan Antara Hubungan Dua Variabel Atau Lebih Contoh Apakah Ada
Hubungan Pola Pola Asuh Dengan Tumbuh Kembang Anak Contoh Yang Kedua Apakah
Kemampuan Berbahasa Arab Dapat Mempengaruhi Jenjang Karir
3. Rumusan masalah deskriptif.
Rumusan masalah deskriptif adalah jenis rumusan masalah yang memberikan gambaran
tentang arah serta alur dari penelitian kuantitatif serta hanya menggunakan satu variabel
saja, contoh: (1) mengapa banyak pelajar indonesia yang suka bermain handphone, (2)
bagaimana cara yang penuh dengan motivasi, (3) apa yang menyebabkan seseorang lebih
suka menonton film daripada membaca buku.
Cara menyusun rumusan masalah dengan pendekatan kuantitatif:
1. Langkah pertama, tentukan permasalahan sesuai dengan kemampuan. Permasalahan yang
akan diteliti harus sesuai dengan kemampuan dari peneliti itu sendiri. Agar semua
pertanyaan pada rumusan masalah dapat ditemukan jawabannya
2. Langkah kedua, sesuaikan dengan landasan teori. Dalam membuat rumusan masalah
sesuaikan rumusan masalah dengan landasan teori yang digunakan dalam penelitian
sehingga proses penelitian menjadi lebih terarah. Jika rumusan masalah tidak sesuai
dengan landasan teori maka hasil penelitian akan berbeda dengan apa yang dipertanyakan
pada rumusan masalah
3. Langkah Ketiga, Buatlah dengan menggunakan format 5W + 1H (when, why, where, who
and how, atau kapan, mengapa, dimana, siapa, apa dan bagaimana). Menggunakan format
5W + 1H akan menghasilkan pertanyaan yang spesifik. Pikirkan mengenai hal-hal yang
menjadi pertanyaan pada sebuah penelitian secara kritis. Jabarkan semua pertanyaan
menggunakan pertanyaan 5W + 1H kemudian kerucutkan pertanyaan yang paling kritis
dan penting. Selain itu penggunaan 5W 1H ini juga memudahkan peneliti dalam membuat
pertanyaan pada rumusan masalah. Gunakan kalimat tanya yang singkat jelas dan padat
4. Langkah keempat adalah menggunakan kalimat tanya yang singkat jelas dan padat. Agar
peneliti bisa langsung berfokus terhadap jawaban dari suatu permasalahan yang diteliti
5. Langkah kelima, sesuaikan dengan tujuan penelitian, dengan begitu suatu proses
penelitian menjadi lebih terarah dan peneliti pun lebih mudah dalam menyelesaikan
penelitiannya

Anda mungkin juga menyukai