PANDUAN

LAPORAN OPERASI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KEMBANGAN
JAKARTA
2018
 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEMBANGAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEMBANGAN

PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NOMOR TAHUN 2018

TENTANG

PANDUAN LAPORAN OPERASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEMBANGAN

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah

Sakit, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang
bermutu tinggi .

b. bahwa sasaran keselamatan pasien mengacu kepada

standar keselamatan pasien, maka harus dirancang proses
baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitoring dan
mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif, insiden, dan melakukan
perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan
pasien. Dengan cara membangun komitmen dan fokus yang
kuat dan jelas tentang keselamatan pasien di rumah sakit.

c. bahwa agar sasaran keselamatan pasien dapat terlaksana

dengan baik, perlu adanya Panduan Identifikasi Pasien
sebagai landasan bagi penyelenggaraan identifikasi pasien.
 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a, b, c dan d, perlu ditetapkan pemberlakuan dengan
Surat Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik

Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 Tentang

Akreditasi Rumah Sakit.

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11

Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.

5. Keputusan Direktur RSUD Kembangan Nomor 274 Tahun

2018 tentang Kebijakan Identifikasi Pasien.

4.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KEMBANGAN TENTANG PANDUAN LAPORAN OPERASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEMBANGAN.

Kedua : Panduan Identifikasi Pasien Rumah Sakit Umum Daerah

Kembangan dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Panduan Identifikasi Pasien Rumah Sakit Umum Daerah

Kembangan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua
harus dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di
Rumah Sakit Umum Daerah Kembangan.

Keempat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di

: kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 25 Januari 2018
Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah
Kembangan

dr. Irma Riani, MAP

NIP. 196202091987122001
 KATA PENGANTAR

Keselamatan pasien merupakan pilar utama dalam pelaksanaan pelayanan

pasien di rumah sakit. Identifikasi pasien yang tepat akan mewujudkan keselamatan
pasien. Untuk itu penting sekali bila ada sebuah panduan yang mengarahkan prosedur
identifikasi pasien yang tepat.
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kurnia-Nya
sehingga Panduan Identifikasi Pasien RSUD Kembangan ini dapat terbit. Semoga
panduan ini dapat bermanfaat bagi seluruh karyawan di RSUD Kembangan.

Direktur RSUD Kembangan

dr. Irma Riani, MAP

NIP. 196202091987122001

i
 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
PANDUAN LAPORAN OPERASI............................................................................................1
Definisi............................................................................................................................1
Ruang Lingkup...............................................................................................................1
Tatalaksana ...................................................................................................................2
DOKUMENTASI…………………………………………………………………………...….3
PENUTUP…………………………………………………………………………………..…………....3
DAFTARPUSTAKA……………………………………………………………………………..............4

ii
 Lampiran 1 : SK Direktur RSUD
Kembangan Tentang
Panduan laporan Operasi
Nomor : Tahun 2018
Tanggal : 25 Januari 2018

BAB I
DEFINISI

Laporan operasi adalah tindakan penulisan pada status rekam

medis pasien yang wajib dilakukan oleh dokter, setelah melakukan tindakan

operasi, berupa rangkain tindakan pemedahan sampai apa yang

ditemukan selama operasi, termasuk didalamnya catatan spesifik, komplikasi
atau tidak adanya komplikasi selama operasi.Laporan ini harus ditanda

tangani oleh dokter yang melakukan dan termasuk didalamnya tanggal

dan waktu operasi.

BAB II
RUANG LINGKUP

1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, pasien Instalasi
Gawat Darurat (IGD), dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur.
2. Pelaksana panduan ini adalah tenaga kesehatan medis( dokter operator ).

BAB III
TATALAKSANA

1
A. Tenaga yang Berkompetensi Membuat atau menulis Laporan operasi

1. Dokter spesialis Obstetri dan ginekologi

2. Dokter spesialis bedah umum
3. Dokter spesialis mata
4. Dokter spesialis THT

B. Tatacara pembuatan laporan operasi oleh dokter spesialis atau dokter

umum
Suatu tindakan penulisan pada status rekam medis pasien yang

wajib dilakukan oleh dokter bedah setelah melakukan tindakan

operasi berupa rangkaian tindakan pembedahan sampai apa yang

ditemukan selama operasi termasuk didalamnya catatan spesifik komplikasi
atau tidak adanya komplikasi selama operasi.
Prosedur :
1. Rumah sakit menyediakan lembaran status medis pasien sesuai nomor
urut rekam medis.
2. Perawat unit kamar operasi menyiapkan lembaran laporan operasi
dengan rekam medis
3. Setelah dokter operator melakukan tindakan operasi , dokter menulis
ringkasan catatan operasi dalam rekam medis pasien yang telah
disiapkan oleh petugas sirkuler.
4. Lembaran laporan operasi berisi :
a. Identitas pasien : nama pasien, tanggal lahir ,nomor rekam medis
ruangan
b. Tanggal dan jam operasi dimulai
c. Tanggal dan jam operasi selesai
d. Nama dokter operator,dokter anastesi,asisten operator,penata
anastesi,perawat instrument,perawat sirkuler.
e. Diagnose pre operasi
f. Tindakan yang dilakukan segera atau tidak
g. Ada komplikasi ya atau tidak
h. Jenis anastesi
i. Bahan dikirim ke patologi ya atau tidak
j. Jenis bahan
k. Jumlah darah yang hilang
l. Jumlah darah yang masuk
m. Nama alat implant yang dipakai
n. Diagnose post operasi
o. Ringkasan operasi ( disediakan dikolom untuk laporan jalannya
pembedahan )
p. Tanggal dan jam operasi,nama dokter operator,tanda tangan dokter
operator
5. Perawat sirkuler mengecek kembali apakah laporan sudah lengkap.
 BAB IV
DOKUMENTASI

Dalam pelaksanaanya pembuatan laporan operasi didokumentasikan dalam :

a. Setelah dokter menulis laporan operasi, lembaran rekam medis ini
disertakan dalam status pasien
b. Sebelum dokter bedah meninggalkan kamar operasi, laporan operasi harus
sudah ditulis dan ditanda tangani.

BAB V
PENUTUP

Unit kamar operasi merupakan bagian integral dari rumah sakit yang salah satunya
adalah pelayanan operasi dalam rangka kesuksesan tindakan pembedahan demi
pemulihan kondisi pasien post operasi dan keselamatan pasien,maka pembuatan
laporan operasi wajib dilakukan oleh dokter setelah melakukan tindakan
operasi.berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan dan
kedokteran berdampak pula pada bidang medis, perawatan dan dokumentasi.
Pelayanan unit kamar operasi yang dilakukan dirumah sakit tentunya perlu senantiasa
disesuaikan dengan perkembangan tersebut.
Dalam menyongsong era globalisasi dan menghadapi persaingan bebas dibidang
kesehatan , maka pelayanan bedah juga harus disiapkan secara baik terdokumentasi.
Panduan pembuatan laporan operasi ini bertujuan untuk memberikan acuan yang jelas
dalam mengelola dan melaksanakan pelayanan di unit kamar operasi.

Direktur RSUD Kembangan

dr. Irma Riani, MAP

NIP. 196202091987122001
 BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda juall ( 2000 ) Aplikasi pada praktik klinis. Diagnosa keperawatan. Edisi
keenam Jakarta penerbit buku kedokteran EGC
Republik Indonesia ( 1998 ). Petunjuk pelaksanaan indicator mutu pelayanan rumah
sakit , Jakarta : Direktorat Jendral Layanan Medis