Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


CONJUNCTIVITIS
No dokumen :
SOP No revisi : 01
Tanggal terbit :
Halaman :1-5
UPTD PUSKESMAS drg. Isodora Suryaningtyas
SEMPOR II NIP.19740404 200312 2006

1. Pengertian Asuhan Keperawatan pada pasien conjunctivitis adalah suatu rangkaian


kegiatan praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien
conjunctivitis pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan
menggunakan metodologi proses keperawatan, (pengkajian, analisa data,
diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan
tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan dan evauasi keperawatan)
dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan,
Konjungtivitis adalah penayakit mata, lebih spesifik radang pada konjungtiva.
Asuhan Keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan praktik keperawatan
yang langsung diberikan kepada pasien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan dengan menggunakan metodologi proses keperawatan,
(pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan
keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
dan evauasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta tanggung
jawab keperawatan
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melakukan asuhan keperawatan
kepada pasien conjunctivitis di Puskesmas Sempor II
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Sempor II No. 440.1/072 TAHUN 2019 tentang
Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Sempor II
4. Referensi Dinkes Prop Jateng 2006, Buku Panduan Praktis Asuhan Keperawatan

5. Alat dan bahan


6. Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien
Langkah-langkah 2. Petugas menyapa pasien
3. Petugas melaksanakan anamnesis untuk mengetahui keluhan pasien:
Mata sakit, pegel,kemerahan, mata berair,
4. Petugas melaksanakan pengukuran vital sign
5. Petugas menimbang berat badan pasien
6. Petugas mengukr tinggi badan pasien
7. Petugas mempersilahkan pasien ke meja periksa dokter
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
9. Petugas menuliskan Diagnosa pasien ke dalam RM
10. Petugas memberikan terapi yang dituliskan dalam RM dan resep
11. Petugas mempersilahkan pasien kembali ke meja perawat
12. Petugas menuliskan diagnosa keperawatan di lembar asuhan
keperawatan:
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi atau infeksi
b. Kecemasan berhubungan dengan ketidaktahuan penyebab
1
penyakit atau hasil pengobatan
c. Resiko penyebaran infeksi terhadap orang lain
berhubungan dengan kurang pengetahuan, perawatan
mata, penyebaran penyakit.
13. Petugasmenuliskan rencana tindakan keparawatan
a. Pencegahan
i. Tindakan aseptik, cuci tangan untuk mencegah
penyebaran organisme dari mat satu ke mata yang
lain, klien satu ke klien lain
ii. Buang bahan atau alat yang sudah terkontaminasi
pada tempat yang khusus
iii. Berikan informasi pada pasien dan keluarga tentang
menghindari sumber iritasi atau infeksi dan merespon
masalah okuler yang terjadi
b. Keadaan akut
i. Berikan kompres hangat atau dingin sesuai indikasi
ii. Berikan analgesik yang sesuai untuk mengurangi
ketidaknyamanan
iii. Berikan antibiotik sesuai indikasi
iv. Berikan penjelasan cara pemberian obat, dosis,
kegunaan dan efek samping
c. Perawatan di rumah
i. Berikan informasi tentang teknik-teknik higiene yang
tepat untuk mencegah kontaminasi atau membatasi
penyebaran infeksi
ii. Berikan informasi pada pasien dan keluarga tentang
pemberian obat yang tepat
14. Petugas melaksanakan implementasi dari rencana tindakan
keperawatan

15. Petugas melakukan evaluasi


a. Pasien kooperatif dengan perencanaan perawatan dan
pengobatan
b. Pasien menunjukkan penurunan ketidaknyamanan pada
mata
c. Pasien dan keluarga mengulang kembali informasi yang
didapat untuk mencegah kekambuhan penyakitnya
16. Petugas melaksanakan pencatatan
17. Petugas mempersilahkan pasien untuk menyerahkan resep ke ruang
pelayanan obat
18. selesai

2
7. Diagram Alir

8. Unit terkait 1. Unit Pelayanan Pemeriksaan Umum


2. Unit Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut
3. Unit Pelayanan KIA-KB
4. Unit Pelayanan MTBS
9. Dokumen terkait Rekam Medis
Register

10. Rekaman Historis

No Halaman Yang Di Ubah Isi perubahan Tanggal Mulai


diberlakukan

3
PENATALAKSANAAN SHOCK
ANAFILAKTIK
No dokumen :
DAFTAR No revisi : 01
Tanggal terbit :
TILIK Halaman :1-5
UPTD PUSKESMAS drg. Isodora Suryaningtyas
SEMPOR II NIP.19740404 200312 2006

DAFTAR TILIK
TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
4
APAKAH:
1. Petugas membaringkan pasien dengan posisi
kaki lebih tinggi dari kepala
2. Petugas memberikan Oksigen 3-5 liter/menit.
Bebaskan jalan nafas
3. Petugas memberikan injeksi adrenalin 1:1000
IM, 0,3-0,5cc. Dosis anak 0,01mg/kgBB.
Dosis maximal pada anak 0,3cc.
4. Bila pasien memberikan respon (TD >90-
100mmHg) pertahankan posisi tidur yang baik.
Observasi pasien selama minimal 30 menit
(Tensi, Nadi)
5. Bila tidak ada respon, ulangi injeksi adrenalin
tiap 5-10 menit. Ukur vital sign (tensi, nadi).
Bila TD >90-100 mmHg, observasi pasien
selama minimal 30 menit.
Bila TD <90-100 mmHg, pasang infus NaCl,
Kortikosteroid Dexamethason 5-10 mg IV.
Siapkan rujukan pasien ke RS

Anda mungkin juga menyukai