Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Dosen pengampu:( Dr. Much. Mualim., M.Pd.I )
ALI BURHANUDIN
KELAS A SEMESTER 1
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB II PENGERTIAN UMUM ..................................................................................... 3
2.1 Pengertian Aqidah ..................................................................................................... 3
2.2 Beberapa Istilah Lain Tentang Aqidah ...................................................................... 4
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 6
KESIMPULAN................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nilai suatu ilmu itu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar dan
bermanfaat nilainya semakin penting untuk dipelajarinya. Ilmu yang paling penting adalah
ilmu yang mengenalkan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Sehingga orang yang tidak
kenal Allah SWT disebut kafir meskipun dia seorang doktor, pada hakekatnya dia bodoh.
Adakah yang lebih bodoh daripada orang yang tidak mengenal yang menciptakannya? Allah
menciptakan manusia dengan seindah-indahnya dan selengkap-lengkapnya dibanding dengan
makhluk ciptaan lainnya. Kemudian Allah bimbing mereka dengan mengutus para Rasul-Nya
(Menurut hadits yang disampaikan Abu Dzar bahwa jumlah para Nabi sebanyak 124.000
semuanya menyerukan kepada Tauhid (dikeluarkan oleh Al-Bukhari di At-Tarikhul Kabir
dan Ahmad di Al-Musnad.
Namun ada yang menerima disebut mu'min ada pula yang menolaknya disebut kafir
serta ada yang ragu-ragu disebut Munafik yang merupakan bagian dari kekafiran. Begitu
pentingnya Aqidah ini sehingga Nabi Muhammad, penutup para Nabi dan Rasul
membimbing ummatnya selama 13 tahun ketika berada di Mekkah pada bagian ini, karena
aqidah adalah landasan semua tindakan. Dia dalam tubuh manusia seperti kepalanya. Maka
apabila suatu ummat sudah rusak, bagian yang harus direhabilitisi adalah kepalanya lebih
dahulu. Disinilah pentingnya aqidah ini. Dialah kunci menuju surga. Aqidah secara bahasa
berarti sesuatu yang mengikat. Pada keyakinan manusia adalah suatu keyakinan yang
mengikat hatinya dari segala keraguan. Aqidah menurut terminologi syara' (agama) yaitu
keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Para Rasul, Hari Akherat, dan
keimanan kepada takdir Allah baik dan buruknya. Ini disebut Rukun Iman.
Dalam syariat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama : Aqidah yaitu keyakinan pada
rukun iman itu, letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dengan cara-cara perbuatan (ibadah).
Bagian ini disebut pokok atau asas. Kedua : Perbuatan yaitu cara-cara amal atau ibadah
seperti sholat, puasa, zakat, dan seluruh bentuk ibadah disebut sebagai cabang. Nilai
perbuatan ini baik buruknya atau diterima atau tidaknya bergantung yang pertama. Makanya
syarat diterimanya ibadah itu ada dua, pertama : Ikhlas karena Allah SWT yaitu berdasarkan
aqidah islamiyah yang benar. Kedua : Mengerjakan ibadahnya sesuai dengan petunjuk
Rasulullah SAW. Inilah makna yang terkandung dalam Al-Qur'an surah Al-Kahfi 110 yang
artinya : "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadah kepada Tuhannya."
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal hal sebagai berikut:
1. Apakah Aqidah itu ?
2. Bagaimana Implementasi Aqidah saat ini ?
3. Bagaimana cara mengantisipasi bahaya penyimpangan aqidah ?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas maka kita dapat mengambil tujuan yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari aqidah
2. Untuk mengetahui perkembangan aqidah
3. Untuk mengetahui penyimpangan aqidah saat ini
4. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan aqidah dalam kehidupan sehari-hari
1.4 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh orang yang mempunyai Aqidah Islamiyah adalah :
1. Membebaskan dirinya dari ubudiyah atau penghambaan kepada selain Allah, baik
bentuknya kekuasaan, harta, pimpinan maupun lainnya.
2. Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu kepada Allah baik dalam keadaan suka
maupun duka.
3. Merasakan aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas. Takut kepada kurang rizki,
terhadap jiwa, harta, keluarga, jin dan seluruh manusia termasuk takut mati. Sehingga dia
penuh tawakkal kepad Allah
4. Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa , sekokoh gunung. Dia hanya berharap kepada
Allah dan ridho terhadap segala ketentuan Allah.
2
BAB II
PENGERTIAN UMUM
2.1 PENGERTIAN AQIDAH
Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi) :
Aqidah secara bahasa berasal dari kata 'aqd yang berarti mempererat, mengokohkan
dan mengikat dengan kuat.. Dengan demikian, Aqidah Islam berarti keimanan yang kuat
kepada Allah Ta'ala dengan melaksanakan kewajiban berupa tauhid dan taat kepada-Nya,
demikian juga beriman kepada malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir dan
beriman kepada qadar serta mengimani semua yang sudah shahih tentang prinsip-prinsip
agama (ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, berita yang disebutkan dalam Al Qur'an
maupun As Sunnah baik 'ilmiyyah (sebagai pengetahuan yang harus diyakini) maupun
amaliyyah (pengetahuan yang harus diamalkan).
Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi) :
Secara istilah aqidah yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi
tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidka
tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak
terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang menyakininya. Dan harus sesuai dengan
kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai
pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah,
karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut.
3
Kalam artinya berbicara, atau pembicaraan. Dinamakan ilmu kalam karena banyak dan
luasnya dialog dan perdebatan yang terjadi antara pemikir masalah-masalah aqidah tentang
beberapa hal. Misalnya tentang al-Qur’an apakah khaliq atau bukan, hadist atau qadim.
Tentang taqdir, apakah manusia punya hak ikhtiar atau tidak. Tentang orang berdosa besar,
kafir atau tidak dan lain sebagainya. Pembicaraan dan perdebatan luas seperti itu terjadi
setelah cara berfikir rasional dan falsafati mempengaruhi para pemikir dan ulama Islam.
5. Fiqih Akbar
Fiqih akbar artinya fiqih besar. Istilah ini muncul berdasarkan pemahaman bahwa
tafaquh fiddin yang diperintahkan Allah swt dalamsurat at-Taubah ayat 122, bukan hanya
masalah fikih, tentu dan lebih utama masalah aqidah. Untuk membedakan dengan fikih dalam
masalah hukum ditambah dengan kata akbar, sehingga menjadi fikih akbar.
6. Teologi Islam
Teologi berasal dari dua suku kata, yaitu teo (Tuhan) dan logos (ilmu). Jadi teologi
adalah ilmu menegnai Tuhan. Dalam pengertian yang umum, teologi diartikan dengan
“pengetahuan yang berkaitan dengan seluk beluk tentang Tuhan. Para ahli agama-agama
mengartikan teologi dengan pengetahuan tentang Tuhan dan hubungan manusia dengan
Tuhan serta hubungan Tuhan dengan alam semesta.
7. Ilmu Ma’rifat
Disebut sebagai ilmu ma’rifah, karena ilmu ini dapat mengenal atau memperkenalkan ajaran-
ajaran aqidah Islam, sehingga dalam pembahasanya meliputi: Pertama, ma’rifat al-mabda’
yaitu mengenal Allah dengan segala sifat, af’al dan asma-Nya. Kedua, ma’rifat alwasithat
yaitu mengenal utusan-utusan Allah meliputi malaikat, rasul dan kitab-kitab Allah. Ketiga,
ma’rifat al-ma’ad yaitu mengenal dan mempercayai hari akhir dan segala sesuatu yang terjadi
di alam ini merupakan iradah dengan takdir Allah swt.
4
PEMBAHASAN
Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu aqdun - aqo'id yang berarti
aqad atau ikatan. Maksudnya yaitu ikatan yang mengikat manusia dengan aturan-aturan Allah
Swt dan nilai-nilai Islam. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus
dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa
yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). . Dalam definisi yang lain
disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang
membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari
kebimbangan dan keraguan. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan
bahwa aqidah adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim
yang bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber
keyakinan yang mengikat. Dasar-dasar tersebut harus dipegang teguh oleh orang Islam.
Dalam berakidah tidak boleh setengah hati harus mantap dan sepenuh hati tanpa ada
keraguan sedikitpun di dalam hatinya Aqidah merupakan motor penggerak dan otak dalam
kehidupan manusia. Apabila terjadi sedikit penyimpangan padanya, maka menimbulkan
penyelewengan dari jalan yang lurus pada gerakan dan langkah yang dihasilkan. Aqidah
bagaikan pondasi bangunan, aqidah harus dirancang dan dibangun terlebih dahulu sebelum
merancang dan membangun bagian yang lain. Kualitas pondasi yang dibangun akan
berpengaruh terhadap kualitas bangunan yang ditegakkan. Bangunan yang ingin dibangun itu
sendiri adalah Islam yang sempurna (kamil), menyeluruh (syamil), dan benar (shahih).
Aqidah merupakan misi dakwah yang dibawa oleh Rasul Allah Swt yang pertama sampai
dengan yang terakhir. Aqidah tidak berubahubah karena pergantian zaman dan tempat, atau
karena perbedaan golongan atau masyarakat. Allah berfirman dalam Surah Asy Syura (42:
13) sebagai berikut:
"Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh
dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan
ketaqwaan) dan janganlah kamu berselisih di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang
musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang
yang Ia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petujuk kepada (agama)-Nya bagi
orang yang kembali (kepada-Nya)". (Q.S. Asy Syura [42]: 13 )
Aqidah memberikan peranan yang besar dalam kehidupan seseorang, karena tanpa
aqidah yang benar, seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai prasangka, yang
lama kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkan dirinya dari jalan hidup
kebahagiaan. Tanpa aqidah yang lurus, seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat ragu
oleh berbagai informasi yang menyesatkan keimanan. Oleh karena itu, akidah sangat
dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Beberapa implementasi aqidah dalam
kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari beberapa sisi, antara lain :
1. Aqidah dalam individu
Implementasi aqidah dalam individu berupa perwujudan enam rukun iman dalam
kehidupan manusia. Contoh penerapannya adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
semua larangan-Nya, seperti merenungkan kekuasaan Allah swt, berbuat kebaikan karena
tiap gerakan kita diawasi Allah dan malaikat, mengamalkan ayat- ayat Al Quran, menjalani
risalah nabi, dan bertindak penuh perhitungan agar tidak terjadi kesalahan, serta berikhtiar
5
sebelum bertawakal. Kemampuan beraqidah pada diri sendiri akan membuat hubungan kita
dengan Allah dan manusia lain menjadi lebih baik.
2. Aqidah dalam keluarga
Aqidah dalam berkeluarga mengajarkan kita untuk saling menghormati dan saling
menyayangi sesuai dengan ajaran islam. Contoh implementasi aqidah dalam keluarga adalah
shalat berjamaah yang dipimpin oleh ayah, dan berdoa sebelum melakukan sesuatu.
3. Aqidah dalam kehidupan bermasyarakat
Aqidah sangat penting dalam hidup bermasyarakat karena dapat menjaga hubungan dengan
manusia lain. Hal ini bisa diwujudkan dengan berbagai cara, antara lain dengan saling
menghargai satu sama lain sehingga tercipta suatu masyarakat yang tentram dan harmonis.
Contoh implementasi aqidah dalam kehidupan bermasyarakat adalah tolong menolong,
toleransi, musyawarah, bersikap adil, menyadari bahwa derajat manusia itu sama di depan
Allah swt dan pembedanya adalah nilai ketakwaannya.
4. Aqidah dalam kehidupan bernegara
Setelah tercipta aqidah suatu masyarakat, maka akan muncul kehidupan bernegara yang
lebih baik dengan masyarakatnya yang baik pada negara itu sendiri. Tak perlu lagi menjual
tenaga rakyat ke negara lain karena rakyatnya sudah memiliki SDM yang tinggi berkat
penerapan aqidah yang benar. Apabila hal ini terlaksana dengan baik, maka negara tersebut
akan memperoleh kehidupan yang baik pula dan semua warganya akan hidup layak dan
sejahtera.
5. Aqidah dalam pemerintahan
Implementasi aqidah yang terakhir adalah implementasi aqidah terhadap pemerintahan
yang dapat membuahkan hasil yang bagus untuk rakyat dan negaranya. Contohnya saat
menyelesaikan sebuah masalah pemerintahan. Dalam menyelesaikan masalah pemerintahan,
semuanya disandarkan pada ketetapan Al-qur'an dan hadist. Apabila permasalahan tersebut
tidak memiliki penyelesaian yang pasti dalam Al-qur'an dan hadist, maka akan dibuat
keputusan bersama yang berasaskan kedua sumber ajaran tersebut. Segala keputusan yang
didasarkan pada Al-Quran dan Hadist adalah benar dan diridhoi Allah. Dengan begitu,
nantinya akan dihasilkan suatu kehidupan berbangsa dan bernegara yang insyaallah juga akan
diridhoi Allah SWT.
Jika tiap orang mampu mengimplementasikan aqidah dalam semua aspek kehidupan,
maka akan terwujud kehidupan yang baik pula, baik untuk diri sendiri, keluarganya,
masyarakat disekitarnya maupun bagi bangsa dan negaranya. Sumber aqidah Islam adalah
alQur’an dan as-sunnah. Artinya apa saja yang disampaikan oleh allah dalam al-qur’an dan
rasulullah dalam sunnah-nya wajib diimani, diyakini, dan diamalkan.
Akal fikiran sama sekali bukan sumber aqidah Islam, tetapi merupan instrumen yang
berfungsi untuk memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan
mencoba – kalau diperlukan – membuktikan secara ilmiyah kebenaran yang disampaikan
oleh al-Qur’an dan Sunnah. Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran penuh bahwa
kemampuan akal sangat terbatas, sesuai dengan terbatasnya kemapuan semua makhluk Allah.
6
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini yaitu :
Dasar aqidah akhlak yaitu Al Qur’an dan Al Hadits. Al Qur’an dan Al Hadits adalah
pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu
perbuatan manusia.
Aqidah merupakan motor penggerak dan otak dalam kehidupan manusia. Apabila terjadi
sedikit penyimpangan padanya, maka menimbulkan penyelewengan dari jalan yang lurus
pada gerakan dan langkah yang dihasilkan.
Sesuai dengan fungsinya sebagai dasar agama, maka keberadaan aqidah Islam sangat
menentukan bagi seorang muslim, dengan mempunyai aqidah secara islamiah diyakini akan
merubah sikap dan perbuatan dalam perilaku seseorang menjadi muslim sejati.
Aqidah memberikan peranan yang besar dalam kehidupan seseorang, karena tanpa aqidah
yang benar, seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai prasangka, yang lama
kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkan dirinya dari jalan hidup
kebahagiaan.
Jika tiap orang mampu mengimplementasikan aqidah dalam semua aspek kehidupan, maka
akan terwujud kehidupan yang baik pula, baik untuk diri sendiri, keluarganya, masyarakat
disekitarnya maupun bagi bangsa dan negaranya.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://fkiwalukhuwah.blogspot.com/2013/03/pengertian-aqidahislam.html
http://riviera-anime.blogspot.com/2012/12/corak-akidah-dalamkehidupan.html
http://pendidikanaqidah.blogspot.com/2009/12/penerapan-aqidahdalam-kehidupan-sehari.html
http://thesaltasin.wordpress.com/2011/09/13/pengertian-aqidahsecara-bahasa-etimologi/
http://milaisma.blogspot.com/2009/11/pengertian-aqidah-dan-aqidahislamiyah.html