Dalam melakukan kegiatan belajar untuk anak usia dini tidak seperti orang dewasa
yang belajar dengan kesadaran sendiri atau sesuai kebutuhan. Anak usia dini belajar dengan
cara mengeksplorasi lingkungan atau membangun pengetahuannya dengan suka rela atau
dengan kegiatan bermain. Seperti halnya yang tertuang dalam Kurikulum 2013 PAUD bahwa
materi dan kegiatan anak usia dini memiliki konsep bermain sambil belajar, yang memilki
arti kegiatan yang dilakukan dengan perasaan senang, tanpa paksaan tetapi dapat mampu
untuk mengoptimalkan perkembangan baik pada diri anak yang dapat menciptakan atau
membangun pengetahuannya baik secara spiritual, bahasa, kognitif, fisik motorik, sosial
emosional dan seninya.
Agar dalam kegiatan bermain anak bisa terarahkan dengan baik maka kegiatan
bermain ini harus memiliki keterkaitan tema dengan materi yang ingin dikembangkan oleh
guru. Keterkaitan tema dalam kegiatan bermain belajar anak ini sangat penting, maka sebagai
seorang guru atau pendidik harus selalu mengupdate pengetahuannya dalam memberikan
materi yang tepat dan menarik bagi anak. Materi belajar harus dipilih dan dikembangkan
sebagai sarana pemerolehan pengetahuan, sikap dan juga keterampilan yang dimiliki anak
dengan berbagai aktivitas yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak. Tema yang
dipilih harus dapat menstimulasi enam aspek perkembangan anak.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh para guru ketika mengembangkan program secara
umum, diantaranya:
Pada kegiatan pendidikan anak usia dini, ada materi khusus yang harus diberikan kepada
anak usia dini. Materi program kegiatan pendidikan anak usia dini dibagi menjadi dua
kelompok.
2. Pengenalan perasaan
Pengenalan tentang orang lain ini juga termasuk dalam perkembangan sosial.
Bermain akan memberikan jalan bagi perkembangan sosial anak saat berbagi dengan
anak yang lainnya. Bermain merupakan sarana yang paling utama bagi
pengembangan kemampuan bersosialisasi dan juga memperluas empati terhadap
orang lain juga mengurangi sikap egosentrisme. Bermain juga dapat menumbuhkan
dan meningkatkan rasa sosialisasi anak. Melalui bermain anak bisa belajar perilaku
prososial seperti menunggu giliran, saling membantu, kerjasama, dan juga berbagi.
5. Mengembangkan komunikasi
1. Keaksaraan. Mencakup peningkattan kosa kata dan juga bahasa, kesadara fonologi,
percakapan, wawasan pengetahuan, mamahami buku-buku dan yang lainnya.
2. Konsep matematika. Konsep ini mencakup pengenalan angka-angka, geometri dan
kesadaran ruang, pola-pola dan hubungan, pengukuran, penggoganisasian,
pengumpulan data dan juga mempresentasikannya.
3. Pengetahuan alam. Lebih menekankan pada objek fisik, kehidupan bumi dan juga
lingkungan.
4. Pengetahuan sosial. Mencakup hidup orang banyak, berinteraksi dengan yang lai,
bekrja, menbentuk, dan dibentuk oleh lingkungan. Komponen ini membahas
karakteristik tempat hidup manusia dan juga hubungannya antara tempat yang satu
dengan yang lainnya, dan juga hubungan dengan orang banyak.