Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anes Dwi Seproma

Nim : 41032102222002
Tugas Mata Kuliah : Pendidikan ABK Usia Dini

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan, sebagai bentuk bantuan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Tujuan utamanya adalah untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang
tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan
yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar, serta mengarungi kehidupan setelah dewasa
kelak.

Menurut Prof. Dr. Lydia Freyani, selaku Dewan Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia, kegiatan di PAUD dapat memberi rangsangan atau stimulasi pendidikan yang sesuai
dengan tahap tumbuh kembang anak usia pra-sekolah. Seluruh aktivitasnya dilakukan melalui
pendekatan bermain sambil belajar.

Selain memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal sekolah, kegiatan-kegiatan di PAUD
juga menanamkan kejujuran, kedisiplinan, dan berbagai hal positif lain. Anak yang sebelumnya
mendapatkan pendidikan di PAUD seringkali memiliki kemampuan untuk komunikasi lebih baik
saat sekolah. Hal ini dikarenakan ia sudah terbiasa untuk bermain, belajar, hingga makan
bersama dengan teman yang memiliki usia sebaya.

 Fungsi dan Tujuan

Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh
potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai
dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan
selanjutnya.

Pendidikan anak usia dini bertujuan:

1. membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian
luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab; dan
2. mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan
sosial peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang
edukatif dan menyenangkan.

Lalu, bagaimana memilih PAUD yang baik untuk anak? Selain jarak ke rumah dan biaya,
kurikulum juga menjadi pertimbangan orang tua. Selain itu, para pengajar pun harus memiliki
rasa sayang kepada anak – anak dan menjiwai pekerjaan mereka, dapat diperhatikan pula
bagaimana cara pengajar berbicara dengan anak-anak dan cara mereka menghadapi anak yang
susah diatur.

Dikutip dari National Association for the Education of Young Children (NAEYC), menyarankan


untuk memperhatikan ciri PAUD yang baik, sebagai berikut :

1. Anak-anak menghabiskan hampir seluruh waktu mereka untuk bermain, baik membuat
sesuatu ataupun bermain dengan temannya
2. Anak diberikan berbagai aktivitas sepanjang hari, untuk itu meminta jadwal kegiatan kelas
sehari-hari juga penting sehingga orang tua dapat menilai apakah kegiatan di kelas
membosankan atau tidak untuk anak.
3. Lihat hiasan di dalam kelas, sebab idealnya karya anak-anaklah yang dipajang untuk
menghias kelas, sehingga anak pun merasa bangga dan bersemangat.
4. Kurikulum dapat diadaptasi untuk anak yang lebih cepat belajar, dan juga untuk anak yang
membutuhkan bantuan lebih untuk belajar. Sehingga para guru harus tahu bahwa latar
belakang, pengalaman, dan kemampuan setiap anak berbeda, sebab setiap anak punya cara
belajar yang berbeda satu dengan lainnya.
5. Sarana dan prasarana juga menjadi hal yang tidak kalah pentingnya, sebab itu nantinya
akan menjadi penunjang pendidikan anak di PAUD tersebut.

Meskipun nantinya anak sudah mendapatkan pendidikan di PAUD, bukan berarti ibu tidak perlu
memberikan pendidikan lanjut di rumah. Disarankan orang tua, khususnya ibu untuk tetap
mengawal pendidikan anak. Ini dikarenakan ibu memiliki peran sebagai pendidik utama bagi
anak.

Anda mungkin juga menyukai