Anda di halaman 1dari 50

Topik 1.

Konsep Dasar
Pengembangan
Kurikulum
Anggota Kelompok:
Elisiana Candra Djawa (2003220193)
Ika Rismawati Manik (2003220175)
Wiwi Arianti (2003220172)
Novia Nurul Khairunnisa (2003220163)
Hermaulina Hutagaol (2003220173)
Yovi Utami (2003220185)
Start Now
Topik 1 - Alur MERDEKA

M E R D E K A
Mulai Dari Diri Eksplorasi Ruang Demonstrasi Elaborasi Koneksi Aksi
Konsep Kolaborasi Kontesktual Pemahaman Antar Nyata
Materi
Masalah
Pengembangan
Kurikulum

Back Next
Latar Belakang Permasalahan
Kurikulum sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Untuk itu dalam
perancangan, pengembangan dan penerapannya harus sesuai dengan
prinsipnya.Namun paradigma pembelajaran menyesuaikan dengan
perkembangan zaman dan karakteristik generasi. Sehingga perlu dilakukan
pengembangan dan evaluasi secara kontinyu.

Back Next
Kasus 1
Nadiem Sebut Kurikulum 2013 Kaku, Padat, dan Membosankan

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengungkap sejumlah
alasan pemerintah membuat Kurikulum Merdeka

1. Kurikulum 2013 atau yang di tahun ajaran 2021/2022 ini masih berlaku, tidak fleksibel. karena sangat kaku dan tidak
fleksibel,” kata Nadiem secara virtual, Jumat (11/2/2022).
2. Materi pembelajaran di kurikulum saat ini terlalu padat. Menurutnya, hal itu kerap menjadi keluhan para peserta
didik.
3. Materi pembelajaran yang ada saat ini membosankan dan kurang beragam, sehingga guru tidak punya banyak
toolkit untuk mengembangkan pembelajaran kontekstual,” kata dia.
4. Teknologi digital belum digunakan secara optimal untuk pembelajaran. Kemendikbud Ristek juga akan memberikan
dukungan digital berupa aplikasi yang akan menjadi referensi bagi guru dalam mengembangkan praktek mengajar
secara mandiri dan berbagi praktek lain.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2022/02/11/13522851/nadiem-sebut-

kurikulum-2013-kaku-padat-dan-membosankan?page=all
Kasus 2
Kurikulum Merdeka, Nadiem Tegaskan Tak Ada Lagi Jurusan IPA-IPS-Bahasa di SMA

Nadiem mencontohkan, nantinya di sekolah SMA tidak akan ada lagi jurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa.Di dalam program
SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka. Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan atau
peminatan,” kata Nadiem secara virtual, Jumat (11/2/2022)

1. siswa bisa bebas memlih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA, tidak lagi akan terkatagorikan dalam kelompok
jurusan IPA, IPS, atau Bahasa.

2. Adapun Kurikulum Merdeka dapat mulai digunakan di tahun ajaran 2022/2023. Sekolah juga tidak akan dipaksakan untuk mengikuti
kurikulum itu, namun diberi kebebasan untuk memilih kurikulum yang sesuai kesiapannya. Menurut Nadiem, konsep Kurikulum Merdeka
juga sudah banyak dipakai di negara-negara maju.

3. guru akan diberikan kewenangan untuk menentukan alur pembelajaran melalui kurikulum baru ini.

4. Kurikulum Merdeka yang dirancang lebih sederhana dan fleksibel akan semakin membuat siswa lebih aktif, Sebab, ia melanjutkan, jenis-
jenis aktivitas yang ada dalam kurikulum ini lebih relevan dan banyak memberikan ruang untuk tugas berbasis proyek atau project base. “Ini
adalah skill-skill yang akan dibutuhkan anak itu pada saat dia keluar. Dia harus bisa bekerja secara kelompok,” kata Nadiem. “Dia harus bisa
menghasilkan suatu hasil karya. Dia harus bisa berkolaborasi dan memikirkan hal-hal secara kreatif,” imbuhnya
Kasus 3
Nadiem Ganti Nama Kurikulum Protipe Jadi Kurikulum Merdeka

“Kurikulum Prototipe tidak disebut sebagai Kurikulum 2022 karena pada tahun 2022 sifatnya opsional,” kata Kepala Badan
Standar, Kurikulum, dan Assesmen Pendidikan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi (Kemendikbud
Ristek) Anindito Aditomo saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/12/2021). Karena bersifat optional, maka Kurikulum Prototipe hanya
akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat menggunakannya sebagai alat untuk transformasi pembelajaran. Bagi sekolah
yang menggunakan Kurikulum Prototipe, para siswa SMA dapat meramu sendiri kombinasi mata pelajaran sesuai dengan minatnya.

Menurut Nadiem, kurikulum itu akan mulai bisa digunakan mulai tahun ajaran 2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, hingga
SMA. sekolah bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap atau sesuai dengan kesiapan masing-masing
sekolah.
Nadiem menjelaskan, pihaknya memberikan 3 opsi kurikulum. 1). Bagi sekolah yang belum siap masih bisa menggunakan
Kurikulum 2013. 2). Kurikulum Darurat masih bisa digunakan bagi sekolah yang merasa ingin ada perubahan atau penyederhanaan
kurikulum namun masih merasa belum siap menerapkan Kurikulum Merdeka.3) sekolah yang sudah siap sudah bisa menerapkan
Kurikulum Merdeka secara utuh ataupun bertahap. Ia memberikan kewenangan kepada guru untuk memutuskan kurikulum yang
terbaik sesuai kesiapan sekolah.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/11/13470581/nadiem-ganti-nama- kurikulum-protipe- jadi-kurikulum-merdeka-mulai-
berlaku?page=all
Pengembangan Kurikulum (Elsin)
Definisi

Tahapan sistematis tentang aktivitas proses analisis


dan penetapan komponen-komponen kurikulum
sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh
berupa program belajar siswa

Back Next
Prinsip
Pengembangan Kurikulum

● Berorientasi pada kompetensi


● Efektif dan Efisien
● Relevansi
● Flexibilitas
● Kontinuitas
Tujuan
Pengembangan
Kurikulum

❖ Merekontruksi Kurikulum
Sebelumnya
❖ Menginovasi
❖ Beradaptasi dengan perubahan
sosial
❖ Mengekspolorasi pengetahuan yang
masih tersembunyi
Prosedur Pengembangan
Kurikulum

❏ Analisis Kebutuhan
❏ Pengembangan Desain Kurikulum
❏ Implementasi Kurikulum
❏ Evaluasi Kurikulum
❏ Penyempurnaan Kurikulum
Pengertian
dan Komponen
Kurikulum

Back Next
KURIKULUM
● Seluruh pengalaman peserta didik di bawah bimbingan guru.
(Caswell & Campbell, 1935)
● Perlombaan untuk menguasai mata pelajaran. (Zaiz, 1976)
● Program yang ditawarkan oleh sekolah kepada siswanya. (Elliot,
2002)
● Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. (UU Sisdiknas 2003 Bab 1 Pasal 1)
EVALUASI TUJUAN

KURIKULUM

STRATEGI ISI
Komponen Tujuan
➔ Sasaran yang hendak
dicapai oleh suatu
kurikulum
➔ Harus sesuai dengan
tuntutan, kebutuhan,
kondisi dan
perkembangan
masyarakat
Komponen Isi/Materi/Bahan Ajar
➔ Berkaitan dengan ➔ Kriteria bahan ajar:
pengalaman belajar ☑ sesuai dengan tujuan pembelajaran
apa yang harus ☑ sesuai dengan kebutuhan peserta
diberikan kepada didik
peserta didik ☑ baik dalam penyajian faktualnya
☑ menggambarkan latar belakang dan
➔ Berupa sekuens suasana yang dihayati oleh peserta
(urutan pengalaman didik
belajar yang diberikan ☑ mudah dan ekonomis
penggunaannya
kepada peserta didik)
☑ cocok dengan gaya belajar peserta
didik
Komponen Strategi
Beberapa strategi pembelajaran :

Meaningful
Exposition Learning
Discovery Group
Learning Learning

Rote Learning Individual


Learning
A. Exposition
Exposition adalah keseluruhan materi ajar yang disampaikan
pada peserta didik dalam bentuk akhir

B. Discovery
Discovery learning adalah untuk menemukan dan
paserta didik dituntut untuk melakukan kegiatan,
analisis, kesi,pulan, dan organisasi
C. Rote learning
Rote leaning yaitu materi yang disajikan tanpa
memperhatikan makna bagi siswa

D. Meaningful learning

Meaningful learning yaitu bahan yang disajikan dengan


mengutamakan maknanya bagi siswa
E. Group learning
Group learning adalah strategi yang melibatkan lebih dari
satu peserta didik yang dibagi kedalam kelompok

F. Individual learning

Individual learning merupakan strategi


pembelajaran individual
Komponen Evaluasi

Evaluasi yaitu proses penentuan tingkat capaian kurikulum serta


penentuan tindak lanjut.

Dimaksudkan untuk menilai mulai dari dokumen kurikulum,


pelaksanaan, hasil yang telah tercapai, fasilitas penunjang serta
pelaksana kurikulum.
Fungsi Evaluasi

Menurut Wiles (2009) :


1. Menyatakan secara eksplinsit filsafat dan rasional
pemakaian desain instruksional
2. Mengumpulkan data bagi pengambilan keputusan tentang
efektivitas sekolah
3. Menetapkan keputusan umum tiap hari
4. Menteapkan rasional perubahan yang dilaksanakan.
Prinsip Evaluasi
Prinsip evaluasi terkait pertimbangan teknis, praktis, dan etis.

- Pertimbangan teknis berarti evaluasi harus valid, tepercaya, dan objektif


- Pertimbangan praktis terkait data evaluasi yang harus relevan dengan tujuan evaluasi
sehingga bermanfaat bagi pencapaian tujuan evaluasi
- Pertimbangan etis berkaitan ketaatan pada proses evaluasi dan nilai-nilai kejujuran,
kerahasiaan, dan kebulatan pendapat
Proses Evaluasi
Tipe Evaluasi Kurikulum
1. Evaluasi Formatif : dilakukan ketika kurikulum dalam proses perencanaan atau ketika
kurikulum baru sedang diuji coba sehingga perbaikan dapat langsung dilakukan ketika
ketemu kelemahan.
2. Evaluasi Sumatif : suatu desain studi evaluasi dan pengumpulan data untuk memverifikasi
efektivitas materi instruksional yang diajarkan kepada siswa
3. Evaluasi Produk : terpusat pada pengukuran hasil belajar siswa, yang hanya fokus pada
tingkat ketercapaian tujuan kurikulum saja
Standar Evaluasi
1. Standar mutlak
3. Standar relatif
maksimal

2. Standar mutlak minimal 4. Standar jamak


Model Evaluasi Kurikulum
1. Model Diskrepansi Provus
Tujuannya: proses pengembangan program dan cara mengkaji manfaat program.
2. Model Cotingency-Congruence
Sebagai penyiapan kerangka kerja bagi pengembangan rancangan evaluasi. Tujuan
evaluasi dan keputusan berikutnya tentang hakikat data yang terkumpul.
3. Model CIPP (context, input, proses, dan product)
Model CIPP bertumpu pada definisi evaluasi bahwa evaluasi adalah suatu proses
penggambaran, perolehan, dan penyediaan informasi bagi penetapan beberapa alternatif
keputusan.
Instrumen Evaluasi
Bagian berikut memaparkan beberapa alternatif pendekatan sebagai instrumen
pengumpulan data evaluasi, tes, dan nontes
1. TES

B. tes benar-salah

a. Pilihan ganda
C. tes jawaban pendek
D. tes pencocokan E. close test
F. peta konsep G. pertanyaan esai
H. tes subjektif I. asesmen diri
2.
Kuesioner

NON
TES

Interview Diary dan log


Observasi

Skala peringkat

Daftar cek
Diskusi

Analisis karya siswa


Asesmen performa
Portofolio
Asesmen autentik

Proyek
Landasan
Pengembangan
Kurikulum
Suatu gagasan atau prinsip yang menjadi sandaran
atau titik tolak dalam mengembangkan kurikulum

Back Next
Landasan Filosofis Landasan Historis
Implementasi Filsafat Kependidikan Sejarah Perkembangan Kurikulum

Landasan
Pengembangan
Kurikulum

Landasan Psikologis Landasan Sosiologis


Kondisi Psikologis Peserta Didik Kondisi Sosial Budaya di Masyarakat
Landasan Filosofis

Filsafat Umum

Idealisme Realisme Pragmatisme


● "Manusia adalah ● "Manusia pada ● "Manusia adalah hasil
makhluk spiritual, hakikatnya terletak evolusi biologis,
cerdas, dan bertujuan" pada apa yang psikologis dan sosial.
● Tujuan pendidikan dikerjakannya" Manusia lahir tanpa
harus dikembangkan ● Tujuan pendidikan dibekali oleh
pada upaya dikembangkan pada kemampuan bahasa,
pembentukkan pengetahuan yang keyakinan atau
karakter, bersifat sains, sosial, norma."
pengembangan bakat & muatan nilai-nilai. ● Tujuan pendidikan
insani dan kebajikan Kurikulum diarahkan pada upaya
sosial sesuai dengan berorientasi pada pemecahan masalah
hakikat mata pelajaran dan etika sosial
kemanusiaannya. (subject centered). bermasyarakat.
Landasan Filosofis
Filsafat Pendidikan

Filsafat Pendidikan Berakar pada Fokus Kurikulum Tujuan Pembelajaran


Filsafat

Perenialisme Realisme Mata pelajaran klasik; Mendidik siswa agar menjadi


kurikulum tetap orang yang rasional

Esensialisme Realisme & Idealisme Mata pelajaran esensial Mengembangkan


(Bahasa Inggris, Aritmetika, kemampuan intelektual siswa
Sains, Sejarah, Bahasa Asing)

Progresivisme Pragmatisme Berdasarkan bakat dan minat Meningkatkan kehidupan


siswa; Pemecahan masalah; sosial demokratis
Kegiatan belajar (proyek)

Rekonstruksionisme Pragmatisme Ilmu Sosial dan riset Pengetahuan & Problem


Solving untuk hidup
bermasyarakat
Landasan Historis

Menjelang Abad ke-20


Abad ke-19 Abad ke-20
➢ Perkembangan
ekonomi, sosial
➢ Kurikulum fokus Ada 3 sumber pendidikan &
masyarakat,
pada pengajaran Kurikulum:
demokrasi, industri,
mata pelajaran perdagangan dan ➢ Disiplin ilmu
➢ Siswa sebagai objek nasionalisme ➢ Masyarakat
pengajaran oleh guru ➢ Siswa sebagai subjek ➢ Anak/Siswa
pendidikan
Landasan Psikologis Landasan Sosiologis

Sumber Perubahan Kurikulum:


Peserta didik adalah pribadi yang
unik dengan kecerdasan dan karakter
● Perubahan Masyarakat
psikologis yang selalu berkembang
● Perubahan Sekolah
dari segi fisik, intelektual, sosial,
● Pengembangan Pengetahuan
emosional dan moral.
● Perubahan Masa Depan

Tujuan Umum Kurikulum:


Kurikulum dan pembelajaran
Memfasilitasi pembentukkan manusia mengembangkan kemampuan
ideal, yaitu orang yang bebas, akademik yang terintegrasi
bertanggung jawab, bermoral atau dengan pendidikan karakter atau
berakhlak mulia, percaya diri, dan moral dalam kepribadian setiap
mampu hidup mandiri sehingga siswa.
fungsional secara optimal di
masyarakat.
QnA

Back Next
Ruang
Kolaborasi
Back Next
Diskusi Kelompok
Kelompok 1 Kelompok 3
Jelaskan secara rinci tentang prinsip relevansi Jelaskan secara rinci prinsip kontinyu dan
01 dan contoh implementasinya dalam 03 contoh implementasinya dalam
pembelajaran. Rumuskanlah prinsip relevansi pembelajaran. Rumuskanlah prinsip
kurikulum di salah satu sekolah relevansi kurikulum di salah satu sekolah

Kelompok 2
Jelaskan secara rinci tentang prinsip Kelompok 4
flesksibilitas dan contoh Jelaskan secara rinci tentang prinsip
02 implementasinya ddalam pembelajaran. efektif dan contoh implementasinya
Rumuskanlah prinsip relevansi kurikulum 04 dalam pembelajaran. Rumuskanlah
di salah satu sekolah prinsip relevansi kurikulum di salah satu
sekolah

Kelompok 5
Jelaskan secara rinci tentang prinsip efisien dan
05 contoh implementasinya dalam pembelajaran.
Rumuskanlah prinsip relevansi kurikulum disalah
satu sekolah
Discussion
Time!

Back Next
TERIMA KASIH

SALAM PPG!

Anda mungkin juga menyukai