Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN

PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DI WASPADAI

( HIGH ALERT MEDICATION )

RSIA PERMATA IBUNDA


Jl. Stadion Badak no 20 Saruni Majasari, Pandeglang (0253)201342

TAHUN
2022
BAB I

DEFINISI

A. DEFINISI

1. Obat yang perlu diwaspadai (High-Alert Medication) adalah sejumlah obat-obatan yang
memiliki risiko tinggi menyebabkan bahaya yang besar pada pasien jika tidak digunakan
secara tepat.
2. Obat yang perlu diwaspadai merupakan obat yang presentasinya tinggi dalam
menyebabkan terjadinya kesalahan / kejadian sentinel (sentinel event), obat yang berisiko
tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) termasuk obat-
obat yang tampak mirip (nama obat, rupa dan ucapan mirip / NORUM, atau Look-Alike
Sound-Alike/ LASA), termasuk pula elektrolite konsentrasi tinggi.

B. TUJUAN

1. Memberikan panduan dalam manajemen dan pemberian obat yang perlu diwaspadai
(High-Alert Medication)sesuai dengan standar pelayanan farmasi dan keselamatan pasien
rumah sakit
2. Meningkatkan keselamatan pasien rumah sakit
3. Mencegah terjadinya sentinel event atau adverse outcome
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam pelayanan obat yang perlu diwaspadai kepada
pasien
5. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
BAB II
RUANG LINGKUP

A. PETUGAS

1. Dokter, bertanggungjawab dalam penulisan resep dan pemberian obat


2. Perawat, bertanggungjawab pada pemberian obat kepada pasien rawat inap dan
penyimpanan di ruang rawat inap
3. Petugas farmasi , bertanggungjawab pada pelayanan perbekalan farmasi
4. Petugas radiologi, bertanggungjawab pada pemberian kontras
5. Perawat kamar operasi
6. Bidan, di ruang persalinan

B. INSTALASI

1. Rawat inap
2. Farmasi
3. Radiologi
4. Kamar operasi
5. Kamar Bersalin
6. IGD
BAB III
TATA LAKSANA

A. DAFTAR OBAT YANG PERLU DI WASPADAI

Obat yang perlu diwaspadai dapat dibedakan menjadi:

1. Kelompok obat yang memiliki rupa mirip(Look-Alike)


2. Kelompok obat yang memiliki nama mirip (Sound-Alike)
3. Kelompok obat konsentrasi tinggi
4. Kelompok obat High Alert

B. IDENTIFIKASI AREA YANG MEMBUTUHKAN ELEKTROLIT


KONSENTRAT

Berdasarkan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien maka unit yang membutuhkan
elektrolit konsentrat tinggi, narkotika dan psikotropika dapat diambil di instalasi farmasi.

Elektrolit konsentrat tidak boleh berada di ruang perawatan hanya ada di instalasi farmasi,
dengan syarat penyimpanan di tempat terpisah, akses terbatas, jumlah terbatas dan diberi label
yang jelas untuk menghindari penggunaan yang tidak disengaja. Peresepan, penyiapan,
penyimpanan, pemberian elektrolit konsentrat tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku
tentang manajemen obat yang perlu diwaspadai.

C. PERESEPAN DAN INSTRUKSI MEDIS

Penulisan resep untuk obat yang perlu diwaspadai harus sesuai dengan ketentuan penulisan resep
yang baku serta beberapa hal yang penting berikut:

1. Dokter memeriksa kelengkapan dan ketepatan resep: penulisan resep, indikasi, ketepatan
obat, dosis, rute pemberian
2. Penulisan obat yang termasuk kelompok LASA/NORUM harus menggunakan huruf
kapital semua serta mencantumkan dengan jelas dosis dan satuan obat. Contoh: IR 15 IU,
seharusnya IR 15 International Unit.
3. Instruksi lisan hendaknya dihindari, jika sangat terpaksa diperbolehkan dalam keadaan
emergensi yang diatur sesuai dengan panduan komunikasi efektif dengan teknik SBAR (
Situation, Background, Assessment, Recommendation).
4. Apoteker atau asisten apoteker yang menerima resep, harus melakukan konfirmasi jika
terdapat penulisan yang tidak sesuai ( nama obat/sediaan, satuan, dll ).

Penulisan instruksi terapi oleh dokter dan perawat di rekam medis pasien (catatan terintegrasi)
juga sesuai dengan penulisan resep, yaitu:

1. Ditulis dengan huruf kapital


2. Satuan tertentu harus ditulis lengkap
3. Dosis dan rute pemberian harus ditulis jelas , tiap penulisan jenis obat
4. Pemberian elektrolit konsentrat hendaknya memberikan penjelasan untuk mengingatkan
perawat tentang dosis dan cara pemberiannya.

D. PENYIMPANAN

1. Lokasi penyimpanan obat yang perlu diwaspadai berada di farmasi

1. .

Khusus untuk elektrolit konsentrat hanya boleh disimpan di Instalasi farmasi. Obat disimpan
sesuai dengan kriteria penyimpanan perbekalan farmasi, utamanya dengan memperhatikan jenis
sediaan obat (rak/kotak penyimpanan, lemari pendingin). System FIFO dan FEFO serta
ditempatkan sesuai ketentuan obat High Alert .

2. Penyimpanan elektrolit konsentrasi tinggi

a. Asisten apoteker yang menerima obat segera memisahkan obat yang termasuk High Alert
sesuai dengan daftar obat .
b. Tempelkan stiker merah bertuliskan High Alert pada setiap kemasan obat High Alert
c. Berikan selotip merah / tanda merah pada sekeliling tempat penyimpanan obat High
Alert yang terpisah dari obat lain.

E.

3. Penyimpanan Obat LASA (Look-Alike Sound-Alike)

a. LASA merupakan sebuah peringatan (warning) untuk keselamatan pasien :obat - obatan
yang bentuk / rupanya mirip dan pengucapannya / namanya mirip TIDAK BOLEH diletakkan
berdekatan.
b. Walaupun terletak pada kelompok abjad yang sama harus diselingi dengan minimal 2
(dua) obat dengan kategori LASA diantara atau ditengahnya.
c. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA saat memberi / menerima instruksi

4. Pemberian Label

Label untuk obat yang perlu diwaspadai dapat dibedakan menjadi dua jenis:

a. “ HIGH ALERT “ untuk elektrolit konsentrasi tinggi, jenis injeksi, atau infus tertentu,
misalnya : heparin, insulin. Penandaan obat High Alert dilakukan dengan stiker “ High Alert
Doubel Check “ pada obat.
b. LASA untuk obat - obatan yang termasuk kelompok LASA / NORUM.

1. Obat kategori Look Alike Sound Alike (LASA) Diberikan penanda dengan stiker LASA pada
tempat penyimpanan obat.
2. Apabila obat dikemas dalam paket untuk kebutuhan pasien, maka diberikan tanda LASA
pada kemasan primer obat.
5. Penyiapan Obat High Alert

a. Apoteker/ asisten apoteker memverifikasi resep obat high alert sesuai dengan SPO
pengelolaan sediaan farmasi High Alert
b. Jika apoteker tidak ada di tempat, maka penanganan obat high alert dapat didelegasikan
pada asisten apoteker yang sudah ditentukan
c. Dilakukan pemeriksaan kedua oleh petugas farmasi yang berbeda sebelum obat
diserahkan kepada perawat/ pasien
d. Petugas farmasi pertama dan kedua, membubuhkan tanda tangan dan nama jelas di
bagian belakang resep sebagai bukti telah dilakukan double check
e. Obat diserahkan kepada perawat/ pasien disertai dengan informasi yang memadai dan
menandatangani buku serah terima obat rawat inap apabila pasien pindah ruang perawatan.

6. Pemberiaan Obat Perlu Diwaspadai

a. Penyiapan Obat yang Perlu Diwaspadai ( High Alert ) diruang perawatan (


b. Penyiapan dan pemberian obat kepada pasien yang perlu diwaspadai termasuk elektrolit
konsentrasi tinggi harus diperhatikan:

1) Setiap pemberian obat menerapkan prinsip 7 benar


2) Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan penggunaan label khusus
3) Pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang kompeten
4) Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA
5) Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa
pengawasan
6) Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA/ NORUM saat memberi / menerima
instruksi

7. Cara Pengenceran Obat yang Perlu Diwaspadai (High Alert) di Ruang Perawatan :

1. Cara Pengenceran Obat yang Perlu Diwaspadai (High Alert) di Ruang Perawatan :
1. KCL 7.46% injeksi (konsentrasi sediaan yang ada adalah 1mEq=1mL harus diencerkan
sebelum digunakan dengan perbandingan 1mL KCL:10mL pelarut ( water for injection/
NaCl 0.9%). Konsentrasi dalam larutan maksimum adalah 10 mEQ/ 100 ml. Pemberiaan
KCL melalui central line (Vena Sentral) konsentrasi maksimum adalah 20mEq/100ml,
kecepatan infus maksimum 20mEq KCL dalam 100 mL pelarut/jam.

2. NaCl 3% injeksi intravena diberikan melalui vena sentral dengan kecepatan infus tidak
lebih dari 100mL/jam.

3. Natrium Bicarbonat ( Meylon vial 8.4%) injeksi, harus diencerkan sebelum digunakan.
Untuk penggunaan bolus, diencerkan dengan perbandingan 1mL Na Bicarbonat 1mL
pelarut water for injection, untuk pemberian bolus dengan kecepatan maksimum
10mEq/menit. Untuk penggunaan infus drip, diencerkan dengan perbandingan 0.5mL Na
bicarbonate : 1 mL Dextrose 5%, pemberian drip infus dilakukan dengan kecepatan
maksimum 1mLEq/kg BB/jam.

2.
3.

8. Cek 7 (Tujuh ) Benar Obat Pasien :

Setiap penyerahan obat kepada pasien dilakukan verifikasi 7 (tujuh) benar untuk mencapai
medication safety.

a. Benar obat
b. Benar waktu dan frekuensi pemberian
c. Benar dosis
d. Benar rute pemberian
e. Benar identitas pasien

1. Kebenaran nama pasien


2. Kebenaran nomor rekam medis pasien
3. Kebenaran umur / tanggal lahir pasien
4. Kebenaran alamat rumah pasien
5. Nama DPjP (Dokter Penanggung Jawab Pasien)

f. Benar informasi, Batas Kadaluarsa


g. Benar dokumentasi

9. Pemberian Obat yang Perlu Diwaspadai (High Alert ) di Ruang Perawatan

a. Sebelum perawat memberikan obat high alert kepada pasien maka perawat lain harus
melakukan pemeriksaan kembali (double check ) secara independen :

1) Kesesuaian antara obat dengan rekam medik/instruksi dokter


2) Ketepatan perhitungan dosis obat
3) Identitas pasien

b. Obat high alert infus harus dipastikan

1) Ketepatan kecepatan pompn infus (infuse pump).


2) Jika obat lebih dari satu, tempelkan label nama obat pada syringe pump dan di setiap
ujung jalur selang
3) Obat high alert, elektrolit konsentrasi tinggi harus diberikan sesuai perhitungan standar
yang telah baku, yang berlaku di semua ruang perawatan
4) Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar menjelaskan kepada perawat
penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat high alert, dan menyerahkan formulir
pencatatan obat
5) Dalam keadaan emergensi yang dapat menyebabkan pelabelan dan tindakan pencegahan
terjadinya kesalahan obat high alert dapat mengakibatkan tertundanya pemberian terapi dan
memberikan dampak yang buruk pada pasien, maka dokter dan perawat harus memastikan
terlebih dahulu keadaan klinis pasien yang membutuhkan terapi segera (cito) sehingga double
check dapat tidak dilakukan, namun sesaat sebelum memberikan obat, perawat harus
menyebutkan secara lantang semua jenis obat yang diberikan kepada pasien sehingga diketahui
dan didokumentasikan dengan baik oleh perawat yang liannya.

10. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

a. Setiap bagian pelayanan farmasi harus memiliki daftar obat high alert
b. Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan khusus untuk obat high alert
c. Prosedur peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai dilakukan mulai dari
peresepan, penyimpanan, penyiapan di farmasi dan ruang perawatan dan pemberian obat
d. Obat high alert disimpan ditempat terpisah, akses terbatas, diberi label high alert
e. Pengecekan dengan 2 (dua) orang petugas yang berbeda untuk menjamin kebenaran obat
high alert yang digunakan
f. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa
pengawasan.
RSIA PERMATA IBUNDA
Jl. Stadion Badak no 20 Saruni Majasari, Pandeglang (0253)201342

DAFTAR OBAT HIGH ALERT

NO NAMA OBAT BENTUK KOMPOSISI


SEDIAAN

1 ANALTRAM TABLET TRAMADOL, PARACETAMOL

2 BUCAIN SPINAL INJEKSI Bupivacain BUPIVACAIN

3 PROANES 1% MCT/LCT INJEKSI Propofol PROPOFOL

4 BUPIVACAIN HCL MONOHYDREATE INJEKSI BUPIVACAIN HCL MONOHYDREATE


SPINAL SPINAL

5 PROPOFOL 10 MG/ML INJEKSI PROPOFOL 10 MG/ML

6 EPINEPHRINE 1 ML INJEKSI EPINEPHRINE 1 ML

7 LEVICA INJEKSI Levobupivacaine HCL monohydrate

8 OXYLA INJEKSI OXYTOCIN

9 OXYTOCIN INJEKSI OXYTOCIN

10 LIDODEX INJEKSI LIDOCAINE HCL

11 LIGNOVEL INJEKSI LIDOCAINE HCL

12 LIDOCAINE HCL INJEKSI LIDOCAINE HCL

13 CALSIUM GLUKONAS INJEKSI CALSIUM GLUKONAS

14 MEYLON 8,4 % INJEKSI SODIUM BICARBONAT

15 METFORMIN TABLET METFORMIN HCL


16 VALDIMEX 5 MG TABLET DIAZEPAM 5 MG

17 STESOLID 5 MG SUPPOSITORIA DIAZEPAM SUP 5 MG

18 SIBITAL INJEKSI PHENOBARBITAL

19 VALDIMEX 10 MG INJEKSI DIAZEPAM 10 MG

20 STESOLID 10 MG SUPPOSITORIA DIAZEPAM 10 MG SUP

21 MILOZ INJEKSI MIDAZOLAM

22 DUROGESIC 12 PATCH FENTANYL PATCH

23 DUROGESIC 25 PATCH FENTANYL PATCH

24 FENTANYL 2 ML INJEKSI FENTANYL INJ

25 PETHIDINA 50 MG/ML INJEKSI PETHIDINA 50 MG/ML

26 MORPIN 10 MG/ML INJEKSI MORFIN 10 MG/ML

DAFTAR OBAT ELEKTROLIT KONSENTRAT

NO NAMA OBAT BENTUK KOMPOSISI


SEDIAAN

1 OTSU D- 40 INJEKSI 40 % DEXTROSE

2 MGSO4 40 % INJEKSI MAGNESIUM SULFAT 40 %

3 OTSU MANITOL 20 % INFUS MANNITOL INTRAVENOUS INFUSION


20 %

4 OTSU SALIN 3 % INFUS SODIUM CHLORIDE 3 %


RSIA PERMATA IBUNDA
Jl. Stadion Badak no 20 Saruni Majasari, Pandeglang (0253)201342

DAFTAR OBAT LOOK ALIKE – SOUND ALIKE (LASA)


A. Nama dan kemasan obat sama kekuatan beda

NO NAMA DAN KEMASAN OBAT SAMA KEKUATAN BEDA


1 ABBOTIC 30 ML SIRUP ABBOTIC 60 ML SIRUP
2 ACLAM SIRUP ACLAM FORTE SIRUP
3 ACYCLOVIR 200 MG TABLET ACYCLOVIR 400 MG TABLET
4 AMLODIPIN 5 MG TABLET AMLODIPIN 10 MG TABLET
5 APIALIS DROP APIALIS SIRUP
6 CAPTOPRIL 12,5 MG TABLET CAPTOPRIL 25 MG TABLET
7 CEFILA 100 MG KAPSUL CEFILA 200 MG KAPSUL
8 CEFIXIME 100 MG KAPSUL CEFIXIME 200 MG KAPSUL
9 IMUNPED DROP IMUNPED SIRUP
10 KA-EN 1 B KA-EN 3B
11 LASAL 2 MG KAPSUL LASAL 4 MG KAPSUL
12 LASAL SIRUP LASAL EXSPEKTORAN SIRUP
13 MICROGEST 100 MG MICROGEST 200 MG
14 ODR 4 ML INJEKSI ODR 8 ML INJEKSI
15 ONDANSETRON 4 ML INJEKSI ONDANSETRON 8 ML INJEKSI
16 OTTOPAN DROP OTTOPAN SIRUP
17 SANMOL DROP SANMOL SIRUP
18 SANMOL SIRUP SANMOL FORTE SIRUP
19 TB VIT 120 ML SIRUP TB VIT 225 ML SIRUP
20 TIAMICIN SIRUP TIAMICIN FORTE SIRUP
B. Kemasan obat mirip

NO KEMASAN OBAT MIRIP


1 CEFOTAXIME INJEKSI CEFTRIAXONE INJEKSI
2 CORTIDEX TABLET NIFEDIN TABLET
3 LACOPHEN SIRUP LASAL SIRUP
4 LATOPRIL SIRUP L-ZINK SIRUP
5 METRONIDAZOLE INFUS PARACETAMOL INFUS
6 OMEPRAZOL KAPSUL CEFIXIME KAPSUL
7 OTTOPAN SIRUP OPILAX SIRUP
8 PROCELES SIRUP NIFUDIARS SIRUP

C. Nama obat dan pengucapan mirip

NO NAMA OBAT DAN PENGUCAPAN MIRIP


1 ASAM TRANEXAMAT ASAM MEFENAMAT
2 CEFTRIAXONE CEFOTAXIME
3 CIPROFLOXACIN LEVOFLOXACIN
4 OMEPRAZOL LANSOPRAZOL

Anda mungkin juga menyukai