Disusun Oleh :
Risqiyatul Hasanah(2103805091046)
Sohibul Hasan Ali Sugianto(2103805091057)
1
Kata pengantar
Syukur Alhamdulillah senantiasa di panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Hadist
Kelompok 1
2
Daftar isi
Cover....................................................................................................1
Kata pengantar...................................................................................2
Daftar isi..............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................4
1.1 Latar Belakang Kebersihan.............................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................5
2.1 Pengertian Kebersihan....................................................................5
2.2 Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan....................................6
2.3 Hadist tentang melestarikan lingkungan dan menjaga
kebersihan.............................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................10
Kesimpulan.........................................................................................10
Saran...................................................................................................10
Daftar Pustaka.....................................................................................10
,
3
BAB I
PENDAHULUAN
Agama Islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan, baik lahiriah fisik
maupun batiniyah psikis. Kebersihan lahiriyah itu tidak dapat dipisahkan
dengan kebersihan batiniyah. Oleh karena itu, ketika seorang Muslim
melaksanakan ibadah tertentu harus membersihkan terlebih dahulu aspek
lahiriyahnya.
Ajaran Islam yang memiliki aspek akidah, ibadah, muamalah, dan akhlak ada
kaitan dengan seluruh kebersihan ini. Hal ini terdapat dalam tata cara ibadah
secara keseluruhan. Orang yang mau shalat misalnya, diwajibkan bersih fisik
dan psikhisnya. Secara fisik badan, pakaian, dan tempat salat harus bersih,
bahkan suci. Secara psikhis atau akidah harus suci juga dari perbuatan syirik.
Manusia harus suci dari fahsya dan munkarat.
Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yaitu:
1. Apakah Pengertian Kebersihan?
2. Apakah hadis-hadits tentang Kebersihan?
3. Hal – hal Yang Harus Dilakukan Dalam Menjaga dan Membiasakan Diri
Hidup Bersih?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Kebersihan itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman.
Dengan demikian kebersihan dalam islam mempunyai aspek ibadah dan aspek
moral, dan karena itu sering juga dipakai kata “bersuci” sebagai padan kata
“membersihkan / melakukan kebersihan”. Ajaran kebersihan tidak hanya
merupakan slogan atau teori belaka, tetapi harus dijadikan pola hidup praktis,
yang mendidik manusia hidup bersih sepanjang masa, bahkan dikembangkan
dalam hukum islam.
Selain dari itu orang muslim dicegah dari minuman yang akan
mengancam keselamatan / kesehatan dirinya sebagaimana dipertegas dalam Al-
Qur’an surat Al-Maidah ayat 90.
Di dalam kitab-kitab fikih (ajaran Hukum Islam), masalah yang berkaitan
dengan kebersihan disebut “Thaharah”. Secara etimologi berarti “kebersihan”.
Kata Thaharah tercantum di dalam Al-Qur’an di tempat yang jumlahnya lebih
dari 30. Makna Thaharah mencakup aspek bersih lahir dan bersih batin. Bersih
lahir artinya terhindar (terlepas) dari segala kotoran, hadas dan najis. Sedangkan
bersih batin artinya terhindar dari sikap dan sifat tercela.
Agama islam menghendaki dari umatnya kebersihan yang menyeluruh.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Agama Islam memberikan tuntutan dan
petunjuk tata cara ber-Thaharah (bersuci) dan menjaga kebersihan.
Agama Islam adalah agama yang cinta pada kebersihan. Rasulullah SAW
sangat menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan.
Dengan menjaga kebersihan, tubuh kita akan sehat dan kuat. Dalam syariat
islam, ketika mengerjakan shalat diwajibkan bagi umat islam agar bersih dari
hadas dan najis, baik badan, pakaian, maupun tempat yang dipergunakan untuk
shalat.
6
hidup yang selalu mempengaruhi kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu,
kesehatan masyarakat juga perlu diperhatikan bukan hanya berbicara tentang
penyakit dan juga bagaimana mengatasi masalah-masalah kesehatan masyarakat
dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. 1
Dalam salah satu hadir riwayat Abu Daud, Ahmad dan Ibn Majah, Rasulullah
Saw bersabda: “Jauhilah perilaku laknat; membuang kotoran di sumber air, di
pinggir jalan, dan di bawah naungan pohon.” Hadis ini memberi pesan kuat
agar umat Islam dapat mencegah pencemaran lingkungan.
Menghidupkan lahan-lahan yang mati adalah salah satu hal yang dianjurkan
Rasulullah dalam menjaga kelestarian lingkungan
7
Berikut manfaat menjaga kebersihan lingkungan:
2) Ada hubungan yang positif antara sikap dalam pelestarian lingkungan dengan
perilakunya dalam memelihara kebersihan lingkungan.
3) Ada hubungan yang positif antara pengetahuan dan sikap tentang pelestarian
lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara kesehatan lingkungan2
A. Masalah lingkungan dan upaya pelestarian nya merupakan hal ihwal yang
sangat di perhatikan oleh islam. Karena itu, pendidikan tentang menjaga
kelestarian lingkungan merupakan kewajiban bagi masing-masing individu
(muslim). Rasulullah Saw. Sudah memberikan teladan sempurna tentang praktik
ini.
2
Darwis Darmawan, Siti Fadjarajani jurnal Geografi 4 (1), 2016
3
Adnan Harahap, islam dan lingkungan (jakarta: Fatma Press, 1997), hlm.56
8
pengetahuan yang luas dan ke ikhlasan dalam menjalankannya. Tanpa itu
semua, mustahil kita memiliki perhatian yang luas terhadap lingkungan.
Rasulullah Saw. Mengajari para sahabat cara bercocok tanam dan membangun
hubungan yang baik dengan alam. Misalnya, penanaman pohon yang di lakukan
rasulullah saw. Sehingga di contoh oleh para sahabat dan generasi sesudahnya.
Dalam hadist lain Rasulullah juga bersabda, yang artinya: “Kunci shalat adalah
suci, tidak di terima shalat apabila tidak suci.” (HR. Abu Dawud)
Sudah kita ketahui bahwa shalat adalah tiang agama, dan salah satu syarat
sholat adalah kita berwudu (suci, bersih) untuk berwudu’ juga tentunya
4
M. Ainnurrasyid, hadist-hadist tarbawi.hlm 141-143
5
Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM). Islam itu indah dan sehat.hlm 8
9
menggunakan air yang suci (kecuali dalam keadaan darurat).Apabila kita
menggunakan air yang kotor maka otomatis shalat kita tidak akan di terima.6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar umatnya senantiasa hidup bersih
lahir dan batin. Bersih lahir yaitu bersih badan, bersih pakaian, bersih tempat
tinggal (rumah), dan bersih lingkungan disekitarnya secara luas. Bersih batin
yaitu hatinya bersih, bebas dari rasa dengki, iri, benci, dendam, sikap
bermusuhan, menyakiti orang lain, dan menindas orang lain. Orang yang bersih
hatinya ditampilkan dengan perilaku yang baik, berkata sopan dan santun,
perilaku sehari-harinya menyenangkan.
2. Muslim yang baik menampilkan ajaran kebersihan ini dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, orang islam harus tampil bersih, rumahnya bersih,
tempat ibadahnya bersih, lingkungan sekitarnya bersih, perkataannya sopan
santun, dan perilaku sehari-harinya menyenangkan.
Saran
1. Telah menjadi sebuah kewajiban bagi kita sebagai umat islam yang
berakhlakul karimah, untuk memiliki sifat malu. Karena malu adalah sebagian
dari iman, maka iman seseorang dapat akan bertambah kuat apabila mempunyai
sifat malu yang kuat dan begitu pun sebaliknya Malu dapat menjaga kesucian
diri kita dan menjaga kehormatan diri kita.
DAFTR PUSTAKA
6
⁶ Sanitasi Berbasis Masyarakat(STBM). Islam itu indah islam itu sehat.hlm 9
10
Wijaya R. ,(2017) Implenentasi konsep kebersihan sebagian dari iman di IAIN
raden fatah palembang.
Darmawan Darwis, Fadjarajani Siti (2016) jurnal Geografi 4 (1)
Harahap Adnan, islam dan lingkungan (1997) jakarta: Fatma Press, hlm.56
Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM). Islam itu indah dan sehat. Hlm8-9
Ainurrasyid,M. Hadist-hadist tarbawi.hlm141-143
11