Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Membangun budaya mencintai dan menjaga kebersihan”

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah HADIST


Dosen Pengampu: Elga Yunuardiyanto, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Risqiyatul Hasanah(2103805091046)
Sohibul Hasan Ali Sugianto(2103805091057)

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Jember
Februari 2022

1
Kata pengantar
Syukur Alhamdulillah senantiasa di panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Hadist

Dengan membuat tugas ini diharapkan mampu mengenal tentang materi


yang kami sajikan berdasarkan informasi dari berbagai sumber. Makalah ini
kami buat dengan sebenar benarnya. Kami ucapkan terimakasih untuk dosen
pembimbing mata kuliah ini yaitu: Elga Yanuardianto, M.Pd.I

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan


serta masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan.

Jember, 27 Februari 2022

Kelompok 1

2
Daftar isi
Cover....................................................................................................1
Kata pengantar...................................................................................2
Daftar isi..............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................4
1.1 Latar Belakang Kebersihan.............................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................5
2.1 Pengertian Kebersihan....................................................................5
2.2 Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan....................................6
2.3 Hadist tentang melestarikan lingkungan dan menjaga
kebersihan.............................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................10
Kesimpulan.........................................................................................10
Saran...................................................................................................10
Daftar Pustaka.....................................................................................10
,

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan, baik lahiriah fisik
maupun batiniyah psikis. Kebersihan lahiriyah itu tidak dapat dipisahkan
dengan kebersihan batiniyah. Oleh karena itu, ketika seorang Muslim
melaksanakan ibadah tertentu harus membersihkan terlebih dahulu aspek
lahiriyahnya.

Ajaran Islam yang memiliki aspek akidah, ibadah, muamalah, dan akhlak ada
kaitan dengan seluruh kebersihan ini. Hal ini terdapat dalam tata cara ibadah
secara keseluruhan. Orang yang mau shalat misalnya, diwajibkan bersih fisik
dan psikhisnya. Secara fisik badan, pakaian, dan tempat salat harus bersih,
bahkan suci. Secara psikhis atau akidah harus suci juga dari perbuatan syirik.
Manusia harus suci dari fahsya dan munkarat.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yaitu:
1.             Apakah Pengertian Kebersihan?
2.             Apakah hadis-hadits tentang Kebersihan?
3.             Hal – hal Yang Harus Dilakukan Dalam Menjaga dan Membiasakan Diri
Hidup Bersih?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebersihan

Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan


lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat
bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat
memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan
tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit
merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.
Hadits Rasulullah SAW :
ُ ‫ص َّحةُ َو ْالفَ َرا‬
‫ ﴿رواﻩ البخاري‬٠‫غ‬ ِ َّ‫َان َم ْغبُوْ ٌن فِ ْي ِھ َما َكثِ ْي ٌر ِمنَ الن‬
َّ ‫اس ال‬ ِ ‫﴾نِ ْع َمت‬
Artinya :
“Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena tidak
diperhatikan), yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al-Bukhari)
Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 23 tentang Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Terkait tentang hal tersebut, al-
qur’an juga mempunyai istilah-istilah tersendiri dalam mengungkapkan istilah
kata kesehatan.
Begitu pentingnya kebersihanmenurut islam, sehingga orang yang
membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah
SWT, sebagaimana firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat 222 yang
berbunyi :
.......‫ﺍِ َّنﷲَيُ ِحبُّ التَّ َّوابِ ْينَ َويُ ِحبُّ ْال ُمتَطَﻬ ِِّر ْينَ ۝‬
Artinya :
“........Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
orang-orang yang menyucikan / membersihkan diri”. (Al-Baqarah : 222)

5
Kebersihan itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman.
Dengan demikian kebersihan dalam islam mempunyai aspek ibadah dan aspek
moral, dan karena itu sering juga dipakai kata “bersuci” sebagai padan kata
“membersihkan / melakukan kebersihan”. Ajaran kebersihan tidak hanya
merupakan slogan atau teori belaka, tetapi harus dijadikan pola hidup praktis,
yang mendidik manusia hidup bersih sepanjang masa, bahkan dikembangkan
dalam hukum islam.
Selain dari itu orang muslim dicegah dari minuman yang akan
mengancam keselamatan / kesehatan dirinya sebagaimana dipertegas dalam Al-
Qur’an surat Al-Maidah ayat 90.
Di dalam kitab-kitab fikih (ajaran Hukum Islam), masalah yang berkaitan
dengan kebersihan disebut “Thaharah”. Secara etimologi berarti “kebersihan”.
Kata Thaharah tercantum di dalam Al-Qur’an di tempat yang jumlahnya lebih
dari 30. Makna Thaharah mencakup aspek bersih lahir dan bersih batin. Bersih
lahir artinya terhindar (terlepas) dari segala kotoran, hadas dan najis. Sedangkan
bersih batin artinya terhindar dari sikap dan sifat tercela.
Agama islam menghendaki dari umatnya kebersihan yang menyeluruh.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Agama Islam memberikan tuntutan dan
petunjuk tata cara ber-Thaharah (bersuci) dan menjaga kebersihan.
Agama Islam adalah agama yang cinta pada kebersihan. Rasulullah SAW
sangat menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan.
Dengan menjaga kebersihan, tubuh kita akan sehat dan kuat. Dalam syariat
islam, ketika mengerjakan shalat diwajibkan bagi umat islam agar bersih dari
hadas dan najis, baik badan, pakaian, maupun tempat yang dipergunakan untuk
shalat.

2.2 Manfaat menjaga kebersihan lingkungan

Kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor utama demi berlangsungnya


hidup yang bersih, sehat, dan nyaman. Terhindar dari berbagai macam penyakit
sangat diinginkan oleh setiap orang. Dalam menjaga kebersihan lingkungan
hidup tidak hanya diri kita sendiri, tetapi juga masyarakat, dan juga pemerintah.
Kurangnya perhatian masyarakat terhadap lingkungan sangat familiar untuk saat
ini. Kebanyakan dari mereka berfikir secara parsial dan hanya ingin
menguntungkan diri sendiri, seperti masalah pembuangan sampah yang tidak
pada tempatnya, pembuangan limbah pabrik, polusi udara, pencemaran air, dan
lain-lain. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan dalam  lingkungan

6
hidup yang selalu mempengaruhi kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu,
kesehatan masyarakat juga perlu diperhatikan bukan hanya berbicara tentang
penyakit dan juga bagaimana mengatasi masalah-masalah kesehatan masyarakat
dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.  1

Dalam salah satu hadir riwayat Abu Daud, Ahmad dan Ibn Majah, Rasulullah
Saw bersabda: “Jauhilah perilaku laknat; membuang kotoran di sumber air, di
pinggir jalan, dan di bawah naungan pohon.” Hadis ini memberi pesan kuat
agar umat Islam dapat mencegah pencemaran lingkungan.

Cara menjaga kelestarian lingkungan yang diajarkan Rasulullah adalah


menghilangkan segala bahaya di jalan-jalan, dan menghalangi hak orang lain
yang berjalan. Suatu hari Rasulullah bersabda: “Jangan kalian duduk-duduk di
jalan.” Para sahabat bertanya: “Bagaimana jika duduk untuk ngobrol?.”
“Tunaikanlah hak-hak para pejalan.” jawab Rasulullah.

Cara yang diajarkan Rasulullah untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah


menjaga kebersihannya. Imam Muslim meriwayatkan hadis Rasulullah Saw
yang berbunyi: “Semua amalan umatku ditampakkan kepadaku baik dan 
buruknya. Aku dapatkan di antaranya kebajikan menghilangkan bahaya di
jalanan, dan membuang ingus di masjid.” (HR. Muslim).

Menghidupkan lahan-lahan yang mati adalah salah satu hal yang dianjurkan
Rasulullah dalam menjaga kelestarian lingkungan

Rasulullah Saw bersabda: “Tidaklah seorang Muslim menanam pohon kecuali


yang dimakan menjadi sedekah, yang dicuri menjadi sedekah, yang dimakan
binatang buas sedekah, yang dimakan burung sedekagh, dan tidak diambil
seseorang kecuali sedekah.” (HR. Muslim dan Ahmad).

Selain prinsip-prinsip di atas, rasulullah juga mengharuskan umat Islam


menghemat energi. Suatu saat Rasulullah menegur salah satu sahabatnya yang
bernama Sa’ad karena ia boros dalam menggunakan air. Rasulullah bersabda:
“Gunakanlah air secara hemat. Meskipun engkau berada di sungai yang
mengalir deras.” (HR. Ibn Majah).

Begitulah prinsip-prinsip yang diajarkan Rasulullah dalam menjaga lingkungan.


Sebagai umatnya, sudah semestinya kita mengikuti jejak langkahnya, termasuk
dalam prinsip-prinsip menjaga lingkungan yang diajarkannya.
1
Wijaya R. ,(2017) Implenentasi konsep kebersihan sebagian dari iman di IAIN raden fatah palembang.

7
Berikut manfaat menjaga kebersihan lingkungan:

1) Ada hubungan yang positif ntara pengetahuan tentang pelestarian lingkungan


dengan perilakunya dalam memelihara kebersihan lingkungan.

2) Ada hubungan yang positif antara sikap dalam pelestarian lingkungan dengan
perilakunya dalam memelihara kebersihan lingkungan.

3) Ada hubungan yang positif antara pengetahuan dan sikap tentang pelestarian
lingkungan dengan perilakunya dalam memelihara kesehatan lingkungan2

2.3 Hadist tentang melestarikan lingkungan dan menjaga kebersihan

A. Masalah lingkungan dan upaya pelestarian nya merupakan hal ihwal yang
sangat di perhatikan oleh islam. Karena itu, pendidikan tentang menjaga
kelestarian lingkungan merupakan kewajiban bagi masing-masing individu
(muslim). Rasulullah Saw. Sudah memberikan teladan sempurna tentang praktik
ini.

Pendidikan lingkungan yang di ajarkan rasulullah Saw. Dimaksudkan sebagai


apresiasi kita dengan lingkungan sekitar, yaitu cara kita menjaga sekaligus
mengelola tanah, bercocok tanam, menanam pepohonan, serta cara kita
memiliki pengetahuan tentang mengubah tanah yang tandus menjadi kebun
yang subur. Langkah-langkah seperti itu sudah di contoh kan oleh rasulullah
Saw. Selama hidupnya.3

Itulah yang di sebut pendidikan lingkungan. Lalu, bagaimana cara


mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari? Tentu kita membutuhkan

2
Darwis Darmawan, Siti Fadjarajani jurnal Geografi 4 (1), 2016

3
Adnan Harahap, islam dan lingkungan (jakarta: Fatma Press, 1997), hlm.56

8
pengetahuan yang luas dan ke ikhlasan dalam menjalankannya. Tanpa itu
semua, mustahil kita memiliki perhatian yang luas terhadap lingkungan.

Rasulullah Saw. Mengajari para sahabat cara bercocok tanam dan membangun
hubungan yang baik dengan alam. Misalnya, penanaman pohon yang di lakukan
rasulullah saw. Sehingga di contoh oleh para sahabat dan generasi sesudahnya.

Sahabat Anas Ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, “Seorang


muslim tidaklah menanam sebatang pohon atau menabur benih ke tanah, lalu
datang burung atau manusia atau binatang, memakan sebagian daripadanya,
melainkan sesuatu yang di makan itu merupakan shadaqahnya.” (HR. Bukhari)

Hadist tersebut menjelaskan tentang pentingnya menanam pohon sebagai wujud


hubungan kita sebagai manusia dengan alam. Menanam pohon sudah pasti akan
mendatangkan kemanfaatan, baik bagi manusia maupun alam. Inilah praktik
pendidikan yang diajarkan Rasulullah Saw. Yakni pendidikan mencintai alam
dan lingkungan.4

B. Ada beberapa hadits Rasulullah SAW yang menekankan untuk manjaga


kebersihan bagi umat islam.
Rasulullahullah bersabda yang artinya: “sesungguhnya allah membangun islam
diatas kebersihan. Dan tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang
memelihara kebersihan” (HR.Thabraani).
Dari hadist rasulullah diatas dapat di simpulkan bahwa orang-orang terbiasa
dengan perilaku tidak memelihara kebersihan (jorok) Tidak akan masuk surga.
Orang yang berperilaku tidak bersih dapat diartikan pula tidak ikut membangun
islam, karena sesungguhnya allah membangun islam diatas kebersihan.5

Dalam hadist lain Rasulullah juga bersabda, yang artinya: “Kunci shalat adalah
suci, tidak di terima shalat apabila tidak suci.” (HR. Abu Dawud)
Sudah kita ketahui bahwa shalat adalah tiang agama, dan salah satu syarat
sholat adalah kita berwudu (suci, bersih) untuk berwudu’ juga tentunya

4
M. Ainnurrasyid, hadist-hadist tarbawi.hlm 141-143
5
Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM). Islam itu indah dan sehat.hlm 8

9
menggunakan air yang suci (kecuali dalam keadaan darurat).Apabila kita
menggunakan air yang kotor maka otomatis shalat kita tidak akan di terima.6

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.            Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar umatnya senantiasa hidup bersih
lahir dan batin. Bersih lahir yaitu bersih badan, bersih pakaian, bersih tempat
tinggal (rumah), dan bersih lingkungan disekitarnya secara luas. Bersih batin
yaitu hatinya bersih, bebas dari rasa dengki, iri, benci, dendam, sikap
bermusuhan, menyakiti orang lain, dan menindas orang lain. Orang yang bersih
hatinya ditampilkan dengan perilaku yang baik, berkata sopan dan santun,
perilaku sehari-harinya menyenangkan.
2.             Muslim yang baik menampilkan ajaran kebersihan ini dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, orang islam harus tampil bersih, rumahnya bersih,
tempat ibadahnya bersih, lingkungan sekitarnya bersih, perkataannya sopan
santun, dan perilaku sehari-harinya menyenangkan.
  Saran
1.             Telah menjadi sebuah kewajiban bagi kita sebagai umat islam yang
berakhlakul karimah, untuk memiliki sifat malu. Karena malu adalah sebagian
dari iman, maka iman seseorang dapat akan bertambah kuat apabila mempunyai
sifat malu yang kuat dan begitu pun sebaliknya  Malu dapat menjaga kesucian
diri kita dan menjaga kehormatan diri kita.

DAFTR PUSTAKA
6
⁶ Sanitasi Berbasis Masyarakat(STBM). Islam itu indah islam itu sehat.hlm 9

10
Wijaya R. ,(2017) Implenentasi konsep kebersihan sebagian dari iman di IAIN
raden fatah palembang.
Darmawan Darwis, Fadjarajani Siti (2016) jurnal Geografi 4 (1)
Harahap Adnan, islam dan lingkungan (1997) jakarta: Fatma Press, hlm.56
Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM). Islam itu indah dan sehat. Hlm8-9
Ainurrasyid,M. Hadist-hadist tarbawi.hlm141-143

11

Anda mungkin juga menyukai