Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 1

FORMULASI SUSPENSI TEKNOLOGI LIQUID DAN


SEMISOLID DIPHENHYDRAMIN HCL

SINTIA

AYUNINGSIH

2120112255

3A

A. FARMAKOLOGI

Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih


zat kimia yang terlarut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam
pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur.
Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata,
maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya
memberikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian
yang baik jika larutan diencerkan atau dicampur.
Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian
oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan
pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau
campuran kosolven air. Larutan oral yang mengandung sukrosa atau
gula lain kadar tinggi, dinyatakan sebagai sirup (FI IV, 1995 hal. 15).
Difenhidramin HCl dibuat dalam bentuk larutan umumnya
ditujukan pada anak-anak. Larutan sejati dijadikan sebagai pilihan
bentuk sediaan, karena selain untuk mempermudah pemberian,
difenhidrmain HCl juga mudah larut dalam air.
Difenhidramin dapat digunakan secara parenteral untuk
keadaan darurat mengobati anaphylatic shock atau saat pemberian
oral tidak memungkinkan. Difenhidramin HCl digunakan untuk
mengobati alergi seperti urticaria dan angiodema, rhinitis, dan
conjunctivitis, serta kulit yang gatal. Difenhidramin HCl juga
memiliki sifat sebagai anti emetik pada mual dan muntah-muntah,
terutama digunakan sebagai obat mabuk perjalanan (diberikan 30
menit sebelum melakukan perjalanan), dan pada pengobatan vertigo
dengan berbagai penyebab. (Martindale. 36th ed. Hal. 577-578).
Diphenhydramin HCl merupakan antihistamin turunan
etanolamin. Diphenhydramin HCl sebagai zat antihistamin (H1 –
Bloker). Senyawa ini bersifat hipnotik dan sedativ dan dengan
demikian meredakan ransangan batuk.
Dalam mekanisme kerjanya Diphenhydramin HCl
berkompetisi dengan histamin bebas untuk mengikat reseptor.
Diphenhydramin HCl bersifat antagonis kompetitif terhadap efek
histamin pada saluran gastrointestinal, uterus, pembuluh darah, otot
bronkial. Penghambatan reseptor H1 juga menekan pembetukan
edema, panas dan gatal yang disebabkan oleh histamin.

B. MONOGRAFI
Diphenhydramin Hydrochloridum
NO BAGIAN-BAGIAN PENJELASANNYA
MONOGRAFI
1 Struktur

(2-(Difenilmetoksi)-N,N-
dimetiletilamina)hidroklorida

2 Pemerian Serbuk hablur, berwarna


putih, tidak berbau dan rasa
pahit. Jika terkena cahaya,
perlahan-lahan warnanya
menjadi gelap. Larutannya
praktis netral terhadap kertas
lakmus P.
(FI IV, 1995, hal 330)
3 Kelarutan Mudah larut dalam air,
dalam etanol dan dalam
kloroform, agak sukar larut
dalam aseton, sangat sukar
larut dalam benzena dan
dalam eter.
(FI IV, 1995, hal 330)
Kelarutan dalam air adalah
858mg/mL, dalam alkohol
95% 408mg/mL.
(Florey, Analytical Profiles
of Drug Substances, vol.3
hal 191)
4 Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik,
terlindung cahaya.
5 Titik leleh 167o – 172oC.
(FI IV, 1995, hal 330)
6 pH larutan pH 5% larutan difenhidramin
HCl dalam air adalah 4-6.
(Martindale ed 36, 2009, hal
577)
7 Stabilitas Pengurangaian
difenhidramin HCI
berhubungan dengan efek
dari hydrogen peroksida dan
sinar UV yang memapar
sediaan. Hasil penguraian
oleh hydrogen peroksida
adalah toluene, benzofenon,
benzil alcohol, asam
benzoate, dan senyawa fenol
termasuk
dimetilaminoetanol.
(Florey, Analytical Profiles
of Drug substances, Vol.3
Hal; 199
8 Inkompatibilitas Difenhidramin HCI
inkompatibel dengan
amfoterisin B, natrium
sefmetazol, natrium
sefalotin, hidrokortison
natrium suksinat, beberapa
larutan barbiturate dan
larutan basa atau asam kuat.
(Martindale ed 36, 2009,
Hal: 577)
SAKAROSA
NO BAGIAN-BAGIAN PENJELASANNYA
MONOGRAFI
1 Struktur

2 Pemerian Hablur putih, tidak berwarna,


massa hablur /berbentuk hablur /
berbentuk kubus /serbuk hablur
putih, tidak berbau, rasa manis,
stabil di udara, larutannya netral
pada lakmus.

3 Kelarutan Sangat mudah larut dalam air,


lebih mudah larut dalam air
mendidih, sukar larut dalam
etanol, tidak larut dalam klorofor
dan dalam eter.
4 Penyimpanan Dalam wadah tertutup.
5 Titik leleh Titik leleh Tidak lebih dari
0,05% , lakukan penetapan
menggunakan 5,0 g.
6 pH larutan -
7 Inkompatibilitas Bubuk sukrosa mungkin
terkontaminasi dengan jejak
berat logam, yang dapat
menyebabkan ketidakcocokan
dengan bahan aktif, misalnya
asam askorbat. Sukrosa juga
dapat terkontaminasi dengan
sulfit dari proses pemurnian.
Dengan kandungan sulfit yang
tinggi, perubahan warna dapat
terjadi pada tablet salut gula,
untuk warna tertentu yang
digunakan dalam sugarcoating.
Batas maksimum untuk sulfit,
dihitung sebagai sulfur adalah 1
ppm. Pada keadaan encer atau
asam terkonsentrasi, sukrosa
dihidrolisis atau terbalik untuk
dekstrosa dan fruktosa (gula
invert). Sukrosa dapat
menyebabkan penutupan
aluminium.

8 Oksidasi -
9 Aktivitas mikrobiologi -

PROPIL PARABEN (NIPASOL)


NO BAGIAN-BAGIAN PENJELASANNYA
MONOGRAFI
1 Struktur

2 Pemerian Serbuk hablur, putih, tidak


berbau, tidak berasa.
3 Kelarutan Sangat sukar larut dalam air,
larut dalam 3.5 bagian
etanol(95%)P, dalam 3 bagian
aseton, dalam 140 bagian
gliserol, dan dalam 40 bagian
minyak lemak, mudah larut
dalam larutan alkali hidroksida

4 Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik


5 Titik leleh 950-980C
6 pH larutan Stabilitas
7 Inkompatibilitas Aktivitas antimikroba dari propel
paraben berkurang jauh dengan
adanya surfaktan nonionik
sebagai akibat dari micellization.
Penyerapan paraben dengan
pastik telah dilaporkan, dengan
jumlah diserap erganung
jenisplastik dan kendaraan.
Magnesium aluminium silikat,
magnesium trisilikat, oksida besi
kuning dan biru laut telah
dilaporkan menyerap propel
paraben sehingga mengurangi
efektivitas pengawet. Propel
paraben berubah warna dengan
adanya besi dan erhidroisis oeh
akali lemah dan asam kuat.
8 Oksidasi -
9 Aktivitas mikrobiologi -
PROPYLENGLICOL
NO BAGIAN-BAGIAN PENJELASANNYA
MONOGRAFI
1 Struktur CH3 – CHOH – CH2OH

2 Pemerian Cairan kental jernih, tidak


berwarna, tidak berbau, rasa
agak manis, higroskopis.

3 Kelarutan Dapat cmapur dengan air, dengan


etanol (95%)P, dan dengan
kloroform, larut dalam 6 bagian
eter, tidak dapat campur dengan
eter minyak tanah.

4 Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.

5 Titik leleh leleh pada suhu 185o –189oC


tersuling tidak kurang dari 95%.

6 pH larutan Stabilitas
7 Inkompatibilitas -
8 Oksidasi -
9 Aktivitas mikrobiologi -
SORBITOL
NO BAGIAN-BAGIAN PENJELASANNYA
MONOGRAFI
1 Struktur

2 Pemerian Serbuk, granul atau lempengan;


higroskopis; warna putih; rasa
manis

3 Kelarutan sangat mudah larut dalam air;


sukar larut dalam etanol, dalam
metanol, dan asam asetat

4 Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

5 Titik leleh Titik Leleh anhidrat : 110-112°C;


kristal polimorf: 97,78°C; kristal
metastabil: 93°C ( HOPE ed 6
hal 680)

6 pH larutan Stabil di udara, tidak


terdekomposisi pada kenaikan
suhu. Bulk bersifat higroskopis

7 Inkompatibilitas Inert dan cocok dengan berbagai


eksipien. Dapat membentuk
khelat dengan ion logam divalen
atau trivalen pada kondisi asam
atau basa kuat. Larutan sorbitol
bereaksi dengan besi oksida
menjadi tidak berwarna. Dapat
menurunkan laju degradasi
penisilin pada larutan netral
8 Oksidasi -
9 Aktivitas mikrobiologi -

MENTHOLUM
NO BAGIAN-BAGIAN PENJELASANNYA
MONOGRAFI
1 Struktur

2 Pemerian Hablur berbentuk jarum/prisma,


tidak berwarna, bau tajam seperti
minyak permen, rasa panas, dan
aromatik diikuti rasa dingin

3 Kelarutan Sukar larut dalam air, sangat


mudah larut dalam etanol
(95%)P, dalam kloroform dan
dalam eter mudah larut dalam
parafin cair dan dalam minyak
atsiri.
4 Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik,
ditempat sejuk
5 Titik leleh
6 pH larutan -
7 Inkompatibilitas
8 Oksidasi -
9 Aktivitas mikrobiologi -

AQUA DESTILATA (AIR SULING)


NO BAGIAN-BAGIAN PENJELASANNYA
MONOGRAFI
1 Struktur -

2 Pemerian Jernih, tidak berwarna, tidak


berbau, tidak berasa

3 Kelarutan Bercampur dengan hampir semua


pelarut polar

4 Penyimpanan Pada wadah tertutup rapat

5 Titik leleh Titik leleh dan titik


didih 0o – 100oC

6 pH larutan Stabil dalam semua keadaan fisik


(padat, cair, gas)

7 Inkompatibilitas Dalam formulasi farmasetik, air


dapat bereaksi dengan obat dan
bahan lain yang dapat
mengalami hidrolisis. Air dapat
bereaksi kuat dengan logam
alkali dan dengan cepat dengan
logam alkali tanah dan
oksidanya seperti kalsium oksida
atau
magnesium oksida. Air
juga bereaksi dengan garam
anhidrat membentuk garam
hidrat, dengan beberapa bahan
organik dan kalsium karbida

8 Oksidasi -
9 Aktivitas mikrobiologi -

C. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN


MASALAH FARMASETIKA
1. Permasalahan
a. Diphenhydramin HCl memiliki kelarutan yang rendah dalam air
b. Diphenhydramin HCl memiliki rasa yang pahit
c. Sediaan multiple dose rentan terhadap kontaminasi mikroba
d. Larutan Diphenhydramin HCl bersifat cair sehingga mudah tumpah
2. Penyelesaian
a. Sorbitol sebagai wetting agent dan anti cap – locking
b. Rasa pahit diatasi dengan penambahan pemanis dan untuk
meningkatkan viskositas (Sakarosa)
c. Untuk menghindari mikroba ditambahkan pengawet (Nipasol)
d. Menthol sebagai flovoring agent
D. Formulasi
dr. Stifi Perintis, Sp.A Gol DM Pemerian Khasiat
Jl. Adinegoro No.12A
Lubuk Buaya Padang
Tlp 0751 475976
DU-0378/B-40-11/08.89
Padang, 09 Maret 2003
R/ Diphenhydramine K 0,1-0,25 Mudah larut dalam air Antihistamin
HCl 12,5 mg
Sakarosa 67% B - Sangat mudah larut dalam air Pemanis
Propil Paraben 0,02% B - Sangat sukar larut dalam air Pengawet
Propylenglicol B - Dapat cmapur dengan air Pelarut
Sorbitol B - sangat mudah larut dalam air Anti cap - locking
Menthol B - Sukar larut dalam air Flovoring agent
Ethanol B - Sukar larut dalam air Pelarut menthol
Aqua dest B - tidak berwarna, tidak berbau Pelarut
S 2 dd Cth 1

Pro: Dian (10 thn)


Alamat:Lubuk Buaya
Kelengkapan Resep: Dosisi Maksimum:
-
Diphenhydramine HCl (0,1-0,25)
DM = 10 × 0,1 − 0,25 = 0,05 − 0,125
20

= 50 𝑚𝑔 − 125 𝑚𝑔
1 × 𝑃 = 12,5 mg
% = 12,5 × 100 = 25 %
50

1 HP = 12,5 × 2 = 25
%= 25
× 100 = 20 %
125

OOT/Masalah:
-
- Etiket :
Formula Standar:
APOTEK PERMATA
1. FI Edisi III IX = 100 mg
IH = 250 mg Apoteker : Apt, Sintia Ayuningsih.s M, Farm
Jl. Adinegoro / Simp. Kalumpang
2. Resep IX = 12,5 mg KM. 19 Lb. Buaya
IH = 12,5 mg x 2 No. 1 Tgl : 09- Maret- 2003
= 25 mg
Pro :Dian 10 tahun

2 x sehari 1 sendok teh


Usul: Sesudah Makan
-
TIDAK BOLEH DIULANG
TANPA RESEP DOKTER

KOCOK SEBELUM PAKAI

Penimbangan Bahan:
Untuk sediaan 60 ml Sinonim:
a. Diphenhydramin HCl 1. Diphenhydramin HCl
60 𝑚𝑙
= 𝑥 12,5 𝑚𝑔 = 150 𝑚𝑔 - Difenhidramina Hhidroklorida
5 𝑚𝑙

b. Sakarosa - Difenamin
67 𝑔𝑟𝑎𝑚 - Eladryl
= 𝑥 60 𝑚𝑙 = 40,2 𝑔𝑟𝑎𝑚
100 𝑚𝑙 - 2.difenilmetoksi-N.N-dimetilamina
c. Propil Paraben
Hidroklorida
0,02 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 60 𝑚𝑙 = 0,012 𝑔𝑟𝑎𝑚 2. Sakarosa
100 𝑚𝑙
- Polivinilpirolidon
d. Propylenglicol
- Povidon
= 0,5 gram
3. Propil paraben
e. Sorbitol
15 𝑚𝑙 - Propylis Parabenum
= 𝑥 60 𝑚𝑙 = 9 𝑚𝑙
100 𝑚𝑙 - Propil paraben
f. Menthol
- Nipasol
= 0,015 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑥 60 𝑚𝑙 = 0,009 𝑔𝑟𝑎𝑚 - Solbrol p
100 𝑚𝑙

g. Ethanol - Propil-p-hidroksi benzoate


= 0,5 ml
h. Aqua destilata 4. Propylenglicol
= ad 60 ml - Propylenglycolum
- Propilenglikol
Untuk sediaan 300 ml - Propane-1.2-diol
a. Diphenhydramin HCl
= 300 𝑚𝑙 𝑥 12,5 𝑚𝑔 = 750 𝑚𝑔 5. Sorbitol
5 𝑚𝑙
- Sorbitolum
b. Sakarosa
67 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 300 𝑚𝑙 = 201 𝑔𝑟𝑎𝑚
100 𝑚𝑙 6. Menthol
c. Propil Paraben - Metholum
0,02 𝑔𝑟𝑎𝑚 - Mentol
= 𝑥 300 𝑚𝑙 = 0,06 𝑔𝑟𝑎𝑚
100 𝑚𝑙
- Minyak pokok
d. Propylenglicol
300 𝑚𝑙
= 𝑥 0,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 2,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 7. Ethanol
60 𝑚𝑙
e. Sorbitol - Aethanolum
15 𝑚𝑙 - Etanol
= 𝑥 300 𝑚𝑙 = 45 𝑚𝑙
60 𝑚𝑙 - Alcohol
f. Menthol - Alcohol aethylicus
= 0,015 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 300 𝑚𝑙 = 0,045 𝑔𝑟𝑎𝑚 - Spiritus fortior
100 𝑚𝑙

g. Ethanol - Spiritus 95-96%

= 300 𝑚𝑙 𝑥 0,5 𝑚𝑙 = 2,5 𝑚𝑙


60 𝑚𝑙
8. Aqua destilata
h. Aqua destilata
- Air suling
= ad 300 ml
- Air murni

Cara Kerja
Informasi:
1) Siapkan alat dan bahan
-
2) Setarakan timbangan
3) Timbang semua bahan yang digunakan
4) Kalibrasi botol 60 ml, tandai
5) Larutkan Diphenydramin HCl dalam
beaker glass dengan air 1,5 ml, aduk ad
larut. Masukan dalam botol
6) Larutkan sakarosa dalam beaker glass
dengan air panas 20,1 ml, aduk ad larut.
Masukan dalam botol
7) Larutkan Propilparaben dalam beaker
glass dengan Propylenglicol, aduk ad
larut. Masukan dalam botol
8) Larutkan Menthol dalam beaker glass
dengan etanol, aduk ad larut. Masukan
dalam botol
9) Masukan sorbitol kedalam botol
10) Tambahkan aquadest ad 60 ml
11) Tutup botol dan kocok ad homogen
12) Beri etiket, label NI dan Kocok Dahulu
Copy Resep

APOTEK PERMATA
Jl. Adinegoro / Simp. Kalumpang
KM. 19 Lb. Buaya
SIA :
APA : Apt, Sintia Ayuningsih.s M, Farm

COPY RESEP

No. 1
Dari dr. : dr. StifiPerintis, Sp.A
Dibuattgl : 09-Maret-2002
Untuk : Dian 10 tahun

R/ Diphenhydramine HCl 12,5 mg


Sakarosa 67%
Propil Paraben 0,02%
Propylenglicol
Sorbitol
Menthol
Ethanol
Aqua dest
S 2 dd Cth 1

Det

Padang, 09-3-03
Pcc,

(Apt.Sintia Ayuningsih.s M, Farm)

Anda mungkin juga menyukai