Anda di halaman 1dari 19

METODE PEMBELAJARAN DAN SIMULASI PENERAPANNYA

Belajar dan Pembelajaran

Dosen Pengampu: Asrul M. Syawal S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:

KELOMPOK 6

Fitrianti A. Kacoa (03062111010)

Nadila Halik (03062111012)

Rifdayanti Husen (03062111015)

Magfira Juanda (03062111024)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Belajar dan Pembelajaran, dengan judul: “Metode
Pembelajaran dan Simulasi Penerapannya”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.

Ternate, Mei 2022

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………...1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..2

1.3 Tujuan………………………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….4

A. Pengertian Metode Pembelajaran……………………………………4

B. Jenis-jenis Metode Pembelajaran……………………………………6

C. Macam-macam Metode Pembelajaran K13…………………………7

BAB III PENUTUP……………………………………………………14

A. Kesimpulan…………………………………………………………14

B. Saran………………………………………………………………..15

REFERENSI…………………………………………………………..16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pengajar dan peserta didik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam proses
pembelajaran komponen utama adalah guru dan peserta didik. Agar pembelajaran dapat
memperoleh hasil baik maka guru harus berusaha dapat membangkitkan minat siswa
terhadap materi pelajaran yang diajarkan, sehingga mendapatkan perhatian yang lebik baik.
Tidak semua bahan pelajaran yang diterima murid dapat menarik perhatiannya, sehingga
guru dituntut bisa memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan
(Yamin, 2004:155).

Dengan demikian guru harus memiliki kecakapan dan wawasan yang memadai, khususnya
tentang mata pelajaran yang diajarkan, memiliki ketrampilan yang tinggi, mampu
menggunakan metode yang tepat, mampu menyesuaikan diri dengan kemampuan anak didik
yang dihadapi, dalam arti guru harus profesional. Inti proses pembelajaran tidak lain adalah
kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan akhir. Tujuan pembelajaran tentu saja akan
tercapai jika siswa berusaha secara aktif, karena dengan mengaktifkan belajar siswa dapat
meningkatkan hasil belajar.

Komponen-komponen dalam pembelajaran, yang diantaranya bahan pembelajaran


metode pembelajaran dan media pembelajaran, adalah sarana pencapaian hasil pembelajaran.
Apabila komponen – komponen tersebut baik maka 2 baik pula hasil pembelajarannya,
namun bila komponen-komponen tersebut jelek maka jelek pula hasil pembelajarannya.
Salah satu permasalahan pembelajaran saat ini adalah metode pembelajaran yang bersifat
satu arah, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center) dan siswa hanya pasif
dalam proses pembelajaran.
Siswa hanya datang duduk diam menulis mendengarkan, maka tidak heran bila siswa
mengalami kejenuhan sehingga motivasi belajar menurun yang pada akhirnya hasil
ulangannya selalu di bawah standar. Selama ini siswa selalu pada pihak yang dianggap
sumber permasalahan yang tidak memiliki motivasi belajar tidak kreatif dan pemalas, maka
disini kami mencoba untuk mengidentifikasi masalah dari sisi pendidiknya, mungkin lain
kali ada yang menulis motivasi mengajar kreatifitas guru agar seimbang.

Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam individu seperti kecerdasan, perhatian,
minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor eksternal adalah semua
faktor yang bersumber dari luar seperti lingkungan. Misalnya lingkungan sekolah meliputi
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah dan lain-lain. Berkaitan dengan proses interaksi
belajar mengajar ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah motivasi
belajar dan metode pembelajaran.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang cukup penting dalam proses
belajar mengajar. Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat terhadap pelajaran yang
diajarkan oleh guru. Peranan guru 3 dalam belajar dan pembelajaran adalah membentuk
siswa mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan. Untuk tujuan tersebut siswa melakukan
kegiatan belajar, dengan cara dan kemampuan masing-masing. Siswa adalah bersifat unik,
artinya kondisi fisik mental, dan sosial berbeda satu sama lainnya.

1.2 Masalah/Rumusan Masalah

1. Apa itu metode pembelajaran?


2. Apa tujuan dari metode pembelajaran?
3. Apa saja jenis-jenis metode pembelajaran?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian metode pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apa jenis-jenis metode pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tujuan metode pembelajaran.
4. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan


aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta
didik untk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar
berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.

Metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis yang memudahkan pelaksanaan


pembelajaran berupa implementasi spesifik langkah-langkah konkret agar terjadi proses
pembelajaran yang efektif mencapai suatu tujuan tertentu seperti perubahan positif pada
peserta didik.

Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli:


a. Metode pembelajaran adalah cara sistematis dalam bentuk konkret berupa langkah-
langkah untuk mengefektifkan pelaksanaan suatu pembelajaran.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Iskandarwassid dan Sunendar (2011,
hlm. 56) yang mengatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara kerja yang
sistematis untuk memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang diinginkan atau ditentukan.
Sementara itu, Sutikno (2014, hlm. 33) berpendapat bahwa pengertian “metode”
secara harfiah berarti “cara”, metode adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Wina Sanjaya
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal (Sanjaya, 2016, hlm. 147).
c. Abdurrahman Ginti
Menurut Ginting (2014, hlm. 42) metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola
yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai
teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri
peserta didik.
d. Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya
Metode pembelajaran adalah teknik yang dikuasai pendidik atau guru  untuk
menyajikan materi pelajaran kepada peserta didik di kelas, baik secara individu
maupun kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan
oleh peserta didik dengan baik (Ahmadi & Prasetya, 2015, hlm. 52).
e. Nur Hamiyah & Muhammad Jauhar Sedangkan Hamiyah dan Jauhar, mengartikan
metode sebagai cara untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hamiyah &
Jauhar, 2014, hlm. 49).
f. Ridwan Abdullah Sani
Metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang
dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sani, 2019, hlm. 158).
g. Sofan Amri
Menurut Amri (2013, hlm. 113) metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai
cara-cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau menanamkan pengetahuan
kepada subjek didik, atau anak melalui sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di
sekolah, rumah, kampus, pondok, dan lain-lain.
h. Komalasari
Komalasari (2017, hlm. 56) mengemukakan bahwa metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai salah satu cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan metode secara spesifik.

B. JENIS-JENIS METODE PEMBELAJARAN

1. Metode Ceramah
Metode ceramah (preaching method) adalah sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa atau
peserta didik, yang pada umumnya mengkuti secara pasif.
a. Kelebihan metode ceramah adalah dapat menampung banyak siswa, sehingga setiap
setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan.
b. Kekurangan metode ceramah adalah terlalu banyaknya materi yang di ceramahkan (di
sampaikan) akan membuat si anak tidak mampu menguasai semua materi.

2. Metode Resitasi

Metode resitasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan tugas
tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat dipertangung jawabkan. Tugas
yang diberikan guru dapat memperdalam materi pembelajaran dan dapat pula
mengevaluasi materi yang telah di pelajari. Sehingga siswa akan terangsang untuk belajar
aktif baik secara individual maupun kelompok.

a. Kelebihan metode resitasi yaitu memupuk rasa tangung jawab dalam segala tugas
sebab dalam strategi ini siswa harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas)
yang telah di kerjakan.

b. Kekurangan metode resitasi yaitu tidak jarang di pekerjaan yang di tugaskan itu
diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang lain.

3. Metode Eksperimen

Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa


melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang di
pelajari.
A. Kelebihan metode eksperimen yaitu metode ini dapat membuat siswa lebih
percaya atas kebenaran dan kesimpulan berdasarrkan percobannyan sendiri
daripada hanya menerima kata guru atau buku saja.
B. Kekurangan metode eksperimen yaitu metode ini memerlukan berbagai fasilitas
peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah di peroleh dan mahal.
4. Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi
kesempatan bertanya dan guru menjawab peranyaan-pertanyaan.
A. Kelebihan metode Tanya jawab yaitu merangsang siswa untuk melatih dan
mengembangkan cara berfikir, termasuk daya ingatan.
B. Kekurangan metode Tanya jawab yaitu waktu sering banyak terbuang, terutama
apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.

C. Macam-macam Metode Pembelajaran K13

Berbicara macam metode pembelajaran yang tersedia, ada baiknya jika kita
mempelajari berbagai metode yang sesuai dengan kurikulum 2013. Berikut adalah
beberapa contoh metode pembelajaran yang cocok digunakan dalam rangka ikut
menyukseskan kurikulum 2013 (k13).

a. Metode Pembelajaran Examples non examples


Metode ini meminta siswa untuk secara berkelompok menganalisis gambar lalu
mendiskusikan hasilnya.

Langkah-langkah dari metode ini adalah sebagai berikut.


1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui proyektor.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa gambar.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar
tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai
tujuan yang ingin dicapai.
7. Penutup (berupa rangkuman atau kesimpulan).

b. Metode Pembelajaran Picture and Picture


Metode ini mengajak siswa untuk mengurut gambar berseri yang disusun secara acak
oleh Guru sambil memaparkan alasan pengurutannya.

Langkah-langkahnya metode picture and picture adalah:


1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi dan
sebetulnya saling terkait satu sama lain, namun susunannya telah di acak.
4. Guru menunjuk atau meminta siswa secara bergantian untuk mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar yang ditentukan
oleh siswa.
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Penutup disertai rangkuman atau kesimpulan.

c. Metode Numbered Heads Together


Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Intinya, metode ini
membagi tugas yang diberi nomor untuk dipelajari oleh siswa yang mendapatkan
nomor tersebut dalam kelompok yang berbeda. Kemudian, masing-masing siswa
pemegang nomor akan berbagi dengan kelompok masing-masing dan kelompok
lainnya.

Berikut ini adalah langkah-langkahnya.


1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapatkan nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerja sama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6. Penutup disertai rangkuman atau kesimpulan.

d. Metode Cooperative Script


Metode naskah Kooperatif mengajak peserta didik bekerja berpasangan dan
bergantian untuk menjadi pembicara dan pendengar (Dansereau Cs., 1985).

Berikut adalah langkah-langkahnya:


1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat
ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara
dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan hasil meringkasnya sejelas mungkin dengan cara
menyampaikan ide pokok dalam ringkasannya. Sementara itu, pendengar
menyimak dan jika diperlukan membantu atau mengoreksi pembicara lalu
menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang dibacakan.
5. Kemudian, pembicara dan pendengar bertukar peran dan melakuan hal yang
sebaliknya.
6. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama dengan siswa.
7. Penutup.

d. Metode Kepala Bernomor Terstruktur.


Metode ini adalah modifikasi dari Number Heads Together.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:


1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap siswa dalam kelompok
akan mendapatkan nomor.
2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor yang didapatkan
terhadap tugas yang berangkai. Misalnya, siswa nomor satu bertugas mencatat
soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil
pekerjaan dan seterusnya.
3. Jika diperlukan, guru dapat meminta siswa untuk bekerja kelompok.
4. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa
siswa bernomor sama dari kelompok lain.
6. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu
atau mencocokkan hasil kerja sama mereka.
7. Melaporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain.
8. Penutup (kesimpulan).

e. Metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)


STAD atau Tim siswa kelompok prestasi dikembangkan dan dipopulerkan oleh
Slavin pada tahun 1995. Metode ini mengelompokkan siswa secara heterogen
menurut prestasi, gender, suku, dsb dan diminta untuk mengerjakan tugas
kelompok.
Kemudian evaluasi dilakukan dalam bentuk tes atau kuis, kelompok tidak boleh
saling membantu dalam fase ini. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah STAD
adalah sebagai berikut.
1. Membentuk kelompok yang anggotanya berjumlah empat orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll).
2. Guru menyajikan materi pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok. Anggota kelompok yang telah memahami materi harus
menjelaskannya kepada anggota lain hingga semua anggota kelompok
memahaminya
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab
kuis tidak boleh saling membantu. Memberi evaluasi.
5. Penutup (Kesimpulan).

f. Metode Pembelajaran Jigsaw (Metode Tim Ahli)


Jigsaw membagi kelompok yang setiap anggotanya akan dibagi kelompok
kembali menjadi tim ahli dari masing-masing materi yang diberikan. Kelompok
tim ahli akan secara berkelompok mempelajari materi yan ditentukan lalu
kembali ke kelompok mereka masing-masing setelah menjadi ahli (Aronson,
Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978).

 Langkah-langkah Jigsaw adalah sebagai berikut:


1. Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim.
2. Setiap anggota dalam tim akan diminta untuk menjadi seorang ahli dalam
suatu bagian materi yang berbeda.
3. Semua tim ahli dari tim yang berbeda berkelompok dan membentuk tim ahli
untuk berdiskusi dan mempelajari materi yang sama.
4. Kemudian masing-masing tim ahli akan kembali ke kelompok mereka untuk
membagikan keahliannya pada tim asal tersebut.
5. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
6. Guru memberikan evaluasi.
7. Penutup

g. Problem Based Introduction (PBI)


Pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan dengan cara memberikan
permasalahan yang harus dipecahkan oleh peserta didik.

Langkah-langkah:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
3. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
4. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal,
dll.)
5. Guru mendorong siswa agar mengumpulkan data dan informasi yang sesuai
dengan masalah. Kemudian, siswa melaksanakan penelitian atau eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah berdasarkan
pengumpulan data dan hipotesis yang didapatkan dari eksperimen/penelitian.
6. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
7. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

h. Metode Pembelajaran Artikulasi


Metode pembelajaran ini meminta siswa untuk secara berpasangan untuk
menyampaikan materi yang diterima dari guru dan mencatatnya secara
bergantian.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.


1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3. Bagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari dua orang (berpasangan).
4. Siswa meminta seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan
kecil, kemudian berganti peran dan begitu juga kelompok lainnya.
5.Secara bergiliran siswa menyampaikan hasil wawancara dengan pasangannya.
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa.
7. Kesimpulan/penutup.

i. Mind Mapping
Intinya, Guru memberikan permasalahan yang memiliki jawaban atau solusi
alternatif sehingga dapat dibuat peta konsepnya dan siswa dapat mempelajari
serta mendiskusikan setiap alternatif jawaban dengan rekan-rekan dan tentunya
Guru.

Langkah-langkah metode mind mapping adalah sebagai berikut.


1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.
5. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dan guru mencatatnya di papan
tulis untuk kemudian kelompokkan sesuai kebutuhan
6. Berdasarkan catatan yang ada di papan tulis, siswa diminta untuk membuat
kesimpulan atau guru memberikan bandingan materi sesuai dengan konsep yang
disediakan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang
tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untk saling
berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam
arti tujuan pengajaran tercapai.

Jenis-jenis metode pembelajaran terdapat:

1. Metode Ceramah

Metode ceramah (preaching method) adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa atau peserta didik, yang pada
umumnya mengkuti secara pasif.

2. Metode Resitasi

Metode resitasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan tugas
tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat dipertangung jawabkan. Tugas yang
diberikan guru dapat memperdalam materi pembelajaran dan dapat pula mengevaluasi materi
yang telah di pelajari. Sehingga siswa akan terangsang untuk belajar aktif baik secara individual
maupun kelompok.

3. Metode Eksperimen

Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang di pelajari.

4. Metode Tanya Jawab


Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan
bertanya dan guru menjawab peranyaan-pertanyaan

B. SARAN

Bagi para pembaca dan teman-teman mahasiswa yang lainnya, jika ingin menambah wawasan
dan ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar lebih
membaca buku-buku lainnya yang berkaitan dengan judul “METODE PEMBELAJARAN
DAN SIMULASI PENERAPANNYA”
REFERENSI

Ahmadi, A., Prasetya, J.T. (2015). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Amri, Sofan. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
Prestasi Pustaka.

Ginting, Abdurrahman. (2014). Esensi praktis belajar pembelajaran. Bandung: Humaniora.

Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi


Pustakaraya.

Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2011). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung:


Rosdakarya.

Komalasari, Kokom. (2017). Pembelajaran kontekstual: konsep dan aplikasi. Bandung: Refika


Aditama.

Sanjaya, Wina (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan


( Cetakan ke 12). Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sani, R.A. (2019). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutikno, Sobry. (2014). Metode & model-model pembelajaran. Lombok: Holistica.

Uno, Hamzah B. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta; Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai