Anda di halaman 1dari 16

TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID

PRAKTIKUM PEMBUATAN SEDIAAN


SALEP (UNGUENTA)

OLEH KELOMPOK 1 :
Firda Zuliatul Afifah – 1012020002
Ashila Eka Pratiwi 1022021002
Nur Nadia Faridha Rhmawati
-1012020006
Daftar Isi

Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metode Kerja
Pembahasan
Kesimpulan
BAB I PENDAHULUAN

Salep adalah sediaan setengah padat ditunjukkan untuk pemakaian topikal


pada kulit atau selaput lendir (FI ED 1V). Bahan obat larut terdispersi
homogen dalam dasar salep yang cocok. Salep tidak boleh berbau tengik.
Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung
obat keras atau narkotika adalah 10% sediaan setengah padat ini tidak
menggunakan tenaga.
Akan tetapi salep harus memiliki kualitas yang baik yaitu stabil, tidak
terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar, dan semua zat yang daam
salep harus halus. Oleh karena itu dala pembuatan salep terkadang
mengalami banyak masalah salep yang harus digerus dengan homogen,
agar semua zat aktifnya dapat masuk ke pori-pori kulit dan diserap oleh kulit.
(Howard, C A. 1998)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Salep
Salep adalah sediaan setengah padat yang udah dioleskan dan digunakan sebagai
obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogendala dasar salep yang
cocok. Pemerian tidak boleh berbau tengik, kadar kecuali dinyataan lain dan untu
salep yang mengandung obat keras atau obat narkotika, kadar bahan obat adalah
10%, kecuali dinyataan sebagai bahan dasar digunaan vaselin putih. Tergantung dari
sifat bahan dan tujuan pemakaian, dapat dipilih salah satu bahan dasar berikut :
dasar salep senyawa hidrokarbon vaselin putih, vaselin kuning atau capurannya
dengan malam putih, dengan malam kuning atau senyawa hidrokarbon vaselin putih,
vaselin kuning,atau senyawa hidrokarbon lain yang cocok, dasar salep serap lemak
bulu domba dengan campuran 8 bagian kolestrol 3 bagian stearik alkohol 8 bagian
malam putih dan 8 bagian vaselin putih, campuran 30 bagian malam kuning dan 70
bagian inya wijen, dasar salep yang dapat larut dalam air polietilenglikola atau
campurannya. Hoogenitas jia diolesskan pada sekeping kaca atau bahan transparan
lain yang cocok, harus menunjukan susunan yang homogen. (Anif, 20
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1) Sebagian bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit
2) Sebagai bahan peluas pada kulit
3) Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit
dengan larutan berair rangsang kulit
4) Sebagai obat luar
Kekurangan
1) Kekurang basis hidrokarbon sifatnya berminyak dapat meninggalkan
noda pada pakaian serta sulit tercuci hingga sulit dibersihan dari
permukaan kulit.
2) Kekurangan basis absorbsi, urang tepat bila dipakai sebagai pendukung
bahan-bahan antibiotik dan bahan kurang stabil dngan adanya air
empunyai sifat hidrofil atau dapat mengikat air.
Kualitas dasar
1) Stabil, selama masih dipakai mengobati maka salep harus bebas dari
inkopatibilitas, stabil pada suhu kamar dan kelembaban yang ada dala kamar.
2) Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak
dan homogen sebab salep digunakan untuk kulit yang teriritasi, inflamasi dan
eksloriasi
3) Mudah dipakai, uumnya salep tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai dan
dihilangan dari kulit.
4) Dasar salep yang cocok yaitu dasar salep harus kompatible secara fisika dan kimia
dengan obat yang dikandungnya. Dasar salep tidak boleh merusak atau
menghabat aksi terapi dari obat yang mampu melepas obatnya pada daerah yang
diobati
5) Terdistribusi merata, obat harus terdistribusi merata melulai dasar salep padat atau
cair pada pengobatan.
Monografi Bahan yang Digunakan
1) Asam salisilat
Hablur putih ringan hapir tidak berbau, rasa agak manis dan tajam, kelarutan larut dala
550 bagian air dalam 4 bagian etanol, mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter,
suhu lebur 158,5 dan 161 derajat khasiat keratolitikum, anti fungi.
2) CMC-Na
Serbuk atau granul, putih sampai krem, hidroskogi, kelarutan larut dalam stabil pH 2-10,
hampir tidak berbau, mudah larut / terdispersi dalam air membentuk larutan koloid,
tidak larut dalam etanol, dalam eter dan pelarut organik khasiat suspending dan agent.
3) Gliserin
Cairan jernih seperti sirup, tida berwarna, rasa manis, hanya boleh berbau khas lemak,
kelarutan, dapat bercampur dengan air, tidak larut kloroform, eter, minyak dan dalam
minyak penguap, khasiat pelarut.
4) Propilenglikol
cairan kental, tida berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, kelarutan dapat bercampur
dengan air etanol (95%) dan kloroform p, khasiat basis salep, pelarut
5) Air (aquadest)
Cairan jernih, tida berwarna, tida berbau, tida mempunyai rasa, lebih mudah terurai
dengan adanya udara dari luar, khasiat pelarut dan pembawa.
BAB III METODE KERJA

Formulasi ▶ Alat yang digunakan


✓ Mortir
Formula Kegunaan Bobot ✓ Timbangan dan anak
Asam salisilat Keratolitikum, anti 3 timbangan
jamur ✓ Pipet tetes
✓ Sudip
CMC-Na Suspending dan agent 1,5 ✓ Etiket dan perkamen
Gliserin Pelarut 3 ✓ Cawan penguap
✓ Oven
Propilen glikol Basis salep, pelarut 1,5
✓ Kertas saring
Air ad Pelarut dan pembawa 30 ✓ Objek glass
✓ Tube
Prosedur Kerja
Masukkan poligen
Timbangan dan siapkan Kembangka yang sudah
semua bahan polygel n poligel mengembang kedalam
lumpang yang berisi
asamsalisilat

Aduk hingga Tambahkan


Seluruh bahan : homogen aquadest
Asam salisilat = 3 gram
CMC-Na = 1,5 gram
Gliserin= 3 gram
Propilen Glikol = 1,5 gram

(9 gram ) bahan yang ditimbang


Kemasan Produk
Evaluasi Sediaan

Organoleptik
Dilakukan pengamatan secara organoleptik yang terdiri atas warna dan bau,
tekstur serta sifat fisik sediaan
Homogenitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui sediaan tersebar secara merata atau tidak,
cara pengujiannya yaitu mengoleskan sediaan pada sekeping kaca.
Uji pH
Uji dilakukan untuk melihat pH pada sediaan apakah berada pada rentan pH normal
kulit 4,5-7 jika terlalu basa dapat mengakibatkan kulit kering, jika terlalu asam dapat
memicu iritasi.
Uji Daya Lekat
Uji dilakukan untu mengetahui kemampuan sediaan untuk menempel pada kulit,
semakin besar daya lekat maka absorbsi obat akan semakin besar.
Uji Daya Sebar
Dilakuan untuk melihat kemampuan sediaan menyebar sediaan pada kulit, dimana
suatu basis sediaan sebaiknya memiliki daya sebar yang baik.
Uji viskositas
Uji dilakukan untuk mengetahui kekentalan dari suatu sediaan masa sediaan yang
konsisten yang kental dan padat maka viskositas semakin besar.
PEMBAHASAN
Hasil Praktikum
Tahap pembuatan :
1) Kembangkan CMC-Na dengan air panas
2) Campurkan atau teteskan asam salisilat dan etanol secara perlahan dalam mortir
3) Campurkan bahan CMC-Na yang kelah dikembangkan kedalam mortir berisi asam
salisilat
4) Lalu campurkan propilen glikol secara perlahan ke dalam asam salisilat dan
CMC-Na
5) Campurkan pula gliserin secara perlahan
6) Aduk semua bahan hingga homogen
Evaluasi Hasil Praktikum
1. Uji organoleptik
Pada uji ini yang dilakukan yaitu mengamati bentuk fisik sediaan dan
hasil yang didapat yaitu , bentuk sediaan setengah padat (salep) warna
putih sampai krem, tekstur sedikit agak kasar, hampir tidak berbau . uji
ini dilakukan untuk melihat apakah terjadi perubahan fase pada fisik
sediaan.
2. Uji Homogenitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kehomogenan zat aktif dalam basis,
sehingga setiap kali salep tersebut digunakan dosisnya sama. Selain itu
uji homogenitas ini melihat apakah masih ada partikel obat yang terlalu
kasar. Pada sediaan ini sediaan hampir homogen tetapi masih ada
sedikit partikel yang terlihat pada sediaan dan tekstur sediaan sedikit
agak kasar.
3. Uji pH
Uji Ph dilakukan untuk mengetahui apakah sediaan memenuhi syarat
standart ph sediaan sama dengan ph kulit manusia yaitu 4-7. Pada
sediaan ini uji ph yang dilakukan yaitu berkisar antara 4-5 yang
menunjukkan ph memenuhi syarat yang sama seperti ph kulit .
Hasil Gambar
KESIMPULAN

Salep adalah sediaan setengah padat yang udah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogendala
dasar salep yang cocok. Pemerian tidak boleh berbau tengik, kadar kecuali
dinyataan lain dan untu salep yang mengandung obat keras atau obat
narkotika, kadar bahan obat adalah 10%, kecuali dinyataan sebagai bahan
dasar digunaan vaselin putih. Tergantung dari sifat bahan dan tujuan
pemakaian, dapat dipilih salah satu bahan dasar.

Pada sediaan ini masih terdapat kekurangan dalam pembuatan produk ada
beberapa hal seperti homogenitas yang masih tidak sempurna . pembuatan
pada sediaan ini harus lebih diperhatikan karakteristik sediaan dan cara
pembuatan produk .
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai