1. Andreas Wijaya
2. Firminus Bonitra
3. Yosep jandung
4. Ignasius Loyola Tobing
5. Ferdinandus Darson
6. Daniel Natalius Munthe
1. Perhatikan dengan seksama Daur induksi-Deduksi-Validasi. Cobalah
menuliskan kembali daur itu tanpa melihat lagi bagan dalam teks ini. Berikan
contoh bagi setiap komponennya.
Sebagai contoh dalam daur ini, peneliti dapat memulai salah satunya dari
observasi, misal mengamati bola yang dilempar ke atas. Dengan perampatan
pengamatan disimpulkan bahwa bola selalu berhenti pada titik tertentu dan kembali
ke bawah. Dari kesimpulan ini dibuatlah teori yang menyebut bahwa gravitasi
menimbulkan perlambatan sampai pada kecepatan nol. Kemudian dibuatlah hipotesis
yakni bahwa ada angka yang tetap dalam perlambatan ini. Dibuatlah prediksi bahwa
jika bola itu dilempar berulang dengan kekuatan tetap maka bola akan berhenti pada
titik ketinggian yang sama. Setelah itu hal ini dibuktikan kembali dalam observasi.
2. Apa perbedaan antara abduksi, deduksi dan induksi? Apa kelemahan dan
kelebihannya?
Penalaran deduktif digunakan untuk mendapatkan kesimpulan yang benar
secara logika. Metode deduktif biasanya merupakan langkah silogisme dimana
terdapat dua premis, mayor dan minor mencapai kesimpulan logis. Kebenaran
bersifat tautologis, artinya informasi dalam kesimpulan sudah terkandung dalam
premis-premisnya.
Penalaran induktif bertolak dari kasus khusus untuk sampai pada
kesimpulan berupa hukum perampatan. Sederhananya, terdapat bermacam data, lalu
peneliti membuat sebuah kesimpulan berdasarkan data tersebut. Peneliti membuat
banyak observasi, menentukan pola, membuat generalisasi, sehingga mendapatkan
penjelasan.
Penalaranan abduktif bertolak dari dugaan-dugaan akan hubungan yang
mungkin di antara gejala yang sedang dipelajari. Dugaan-dugaan itu sangat tidak
pasti dan merupakan proses mencoba-coba hipotesis. Abduksi tidak menuntut
penggalian lebih lanjut atas fakta yang teramati. Peneliti memilih dugaan yang paling
umum yang dapat menjelaskan fakta.
Kelemahan Metode
Proses deduktif dalam penelitian ilmiah harus berhenti dengan prediksi dalam
bentuk jika-maka. Ini berarti hasil dari pengujian tidak atau belum diketahui.
Sementara itu, kesimpulan dari penalaran induktif, pada akhirnya, bersifat mentak:
boleh jadi, berdasarkan pengalaman sejauh ini, kasusnya adalah X. Metode induktif
(berdasarkan observasi) dan deduktif (berdasarkan teori) kebenarannya hanya dapat
diterima sejauh ini, namun tidak benar-benar pasti. Abduksi merupakan suatu proses
yang tidak dapat dipatok dengan satu jenis penalatan formal (reason) saja. Hipotesis
abduktif tidak muncul dari suatu proses logis yang ketat, tetapi dari suatu kilatan
insight, pengertian, ide, dibawah imajinasi.
Oleh karena itu Metode yang digunakan dalam suatu masalah dengan masalah
lain berbeda-beda. Maka peneliti harus menganalisa dulu permasalahannya dan
menggunakan metode yang sesuai dengan permasalahan tersebut.
3. Jelaskan secara singkat fungsi konsep, asas, hukum dan teori dalam ilmu?
Konsep mengacu pada keterarahan pikiran melalui definisi dalam
menjelaskan sesuatu sesuai dengan peristiwa atau wujud. Asas adalah gagasan
mendasar dalam ilmu yang memandu ilmuwan membangun penjelasan, sekaligus
memberi batasan metodologis. Hukum berfungsi memaparkan sesuatu “bagaimana
alam bekerja” berdasarkan cara-cara tertentu yang tersusun melalui pernyataan. Teori
yaitu sistem/struktur gagasan yang bertujuan menjelaskan sesuatu, yang didasari oleh
asumsi, postulat serta konsep atau pada prinsip-prinsip umum.
4. Berikan contoh teori dan prediksinya.
Salah satu teori kosmolgi misalnya,
Teori Newton: gravitasi merupakan tarik menarik dua benda di alam, yang
besaran gaya tarik akan sebanding dengan massa benda tersebut. Akan tetapi apakah
hukumnya berlaku di planet lain atau di planet lain tidak berlaku. Apakah Hukum
gravitasinya hanya berlaku di bumi.
Einstein melalui teori relativitas, munculnya gaya gravitasi sebagai akibat dari
bentuk ruang dan waktu. Hukum gravitasinya juga berlaku terhadap planet lain di luar
bumi. Mampu mencakup benda-benda bermassa besar. Teori Newton tidak salah, itu
berlaku di bumi. Einstein memberi perspektif yang lebih luas dan bisa membuat
kaitan hukum sebab akibat.