Anda di halaman 1dari 14

(KONSELING DAN VISIT)

DOSEN PENGAMPU

Medi Andriani ,M.Pharm.SC

DISUSUNOLEH

MOHD HAERUL AFDAL MUBARAK

1948201045

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU

PROGRAAM STUDI FARMASI

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan Karunia-Nya kepada kita

umat Rasulullah, sehingga detik ini kita masih merasakan kasih sayang berupa limpahan Rahmat

serta hidayah-Nya,dan kita masih mampu menghirup udara segar dan menikmati indahnya

ciptaan Tuhan serta kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “KONSELING

DAN VISIT” Sholawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW

yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman penuh dengan ilmu pengetahuan.

Ucapan terimakasih kepada Dosen Pengampu yang telah sudi kiranya memberikan

ilmunya kepada kami .Terakhir kami sampaikan, jika nanti dalam pembahasan makalah ini

terdapat banyak kesalahan ataupun terdapat kata-kata yang tidak sopan yang seharusnya tidak

kami cantumkan, kami penyusun makalah mohon ampun dan maaf yang tak terhingga serta

mohon maklum, kami disini masih dalam tahap belajar dalam mengenai ilmu pengetahuan.

Atas perhatianya dan kemaklumannya kami ucapkan terimakasih.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................2


B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi konseling..................................................................................................5

B. Konseling individu................................................................................................6

C. Tujuan konseling...................................................................................................7

D. Pelaksanaan konseling..........................................................................................9

E. Teknik layanan konseling individu.................................................................10

F. Definisi visit atau home visit............................................................................11

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Konseling sebenarnya merupakan salah satu teknik atau layanan di dalam


bimbingan, tetapi teknik atau layanan ini sangat istimewa karena sifatnya yang
lentur atau fleksibel dan konfrehensif. Konseling juga dapat memberikan
perubahan yang mendasar yang mengubah sikap, yang mana sikap ini mendasari
aspek perbuatan, pemikiran, pandangan, perasaan dan lain lain.

Menurut shertzer dan stone (1980) konseling adalah upaya membantu


individu dengan melalui proses interaksi yang bersifat individu antara konselor dan
konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, serta mampu
mengambil keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya
sehingga konseli merasa bahagia dan efektif prilakunya.

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan diatas dapat di tarik


kesimpulan bahwa konseling adalah bantuan yang di berikan kepada iondividu
dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara dan dengan cara
yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan
hidupnya.

B.RUMUSAN MASALAH

1) apa itu konseling?


2) apa tujuan dari konseling individu?
3) kapan pelayanan konseling dilakukan?
C.TUJUAN

1) Mengetahui definisi dari konseling serta tujuan dari pelaksaan konseling


2) .mengenal pentingnya konseling

BAB II

PEMBAHASAN

A.DEFINISI KONSELING

Secara Etimologi Konseling berasal dari bahasa Latin “consilium


“artinya“dengan” atau bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau
“memahami”.Sedangkan dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal
dari “sellan” yang berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”Berikut ini adalah
pendapat dari para ahli tentang konseling:

1.C. Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling adalah proses


yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu
atau lebih konseli dimana terapis menggunakan metode
metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian
manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan tentang kepribadian
manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental konseli. Bila
definisi ini dikaji lebih jauh, maka beberapa ciri
cirinya yang menonjol akan terlihat :

a) konselor harus dipersiapkan secara professional, dan


b) hubungan antar pribadi yang
andalannya adalah upaya bersama.
2. C. Lewis (1970) mengemukakan bahwa konseling adalah suatu proses
dimana orang bermasalah (konseli) dibantu secara pribadi untuk merasa dan
berperilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang
tidak terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi reaksi yang
merangsang konseli untuk mengembangkan perilaku perilaku yang
memungkinkan berhubungan secara lebih efektif dengan dirinya dan
lingkungannya. Definisi ini juga melihat konseling sebagai suatu proses yang
melibatkan interaksi antara konselor dan konseli dalam suatu upaya bersama
agar lebih efektif dalam berhubungan dengna dirinya dan lingkungannya.

B.KONSELING INDIVIDU

Konseling adalah suaru proses yang terjadi dalam hubungan seseorang dengan
seseorang yaitu individu yang mengalami masalah yang tak dapat diatasinya,
dengan seorang petugas profesional yang telah memperoleh latihan dan
pengalaman untuk membantu agar klien memecahkan kesulitanya.1 Konseling
individual yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta
didik atau konseli mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan)
dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan pengentasan masalah pribadi
yang di derita konseli.2 Konseling individual adalah proses pemberian bantuan
yang dialakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (klien) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi klien.3 Konseling merupakan “ jantung hatinya”
pelayanan bimbingan secara menyeluruh. Hal ini berarti apabila layanan konseling
telah memberikan jasanya, maka masalah konseli akan teratasi secara efektif dan
upayaupaya bimbingan lainya tinggal mengikuti atau berperan sebagai
pendamping. Implikasi lain pengertian “ jantung hati” aialah apabila seorang
konselor telah menguasai dengan sebaik-baiknya apa, mengapa, dan bagaimana
konseling itu Konseling individual adalah kunci semua kegiatan bimbingan dan
konseling. Karena jika menguasai teknik konseling individual berarti akan mudah
menjalankan proses konseling yang lain. Proses konseling individu berpengaruh
besar terhadap peningkatan klien karena pada konseling individu konselor
berusaha meningkatkan sikap siswa dengan cara berinteraksi selama jangka waktu
tertentu dengan cara beratatap muka secara langsung untuk menghasilkan
peningkatanpeningkatan pada diri klien, baik cara berpikir, berperasaan, sikap, dan
perilaku. 4 Dasar dari pelaksanaan konseling di sekolah tidak dapat terlepas dari
dasar pendidikan pada umumnya dan pendidikan di sekolah pada khususnya dan
dasar dari pendidikan itu berbeda, dasar dari pendidikan dan pengajaran di
indonesia dapat dilihat sebagaimana dalam UU. No. 12/1945 Bab III pasal 4
“pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam
pasal UUD Negara Republik Indonesia dan atas kebudayaan Indonesia”

C.TUJUAN KONSELING

Tujuan umum konseling individu adalah membantu klien menstrukturkan


kembali masalahnya dan menyadari life style serta mengurangi penilaian
negatif terhadap dirinya sendiri serta perasaan-perasaan inferioritasnya.
Kemudian membantu dalam mengoreksi presepsinya terhadap lingkungan,
agar klien bisa mengarahkan tingkah laku serta mengembangkan kembali
minat sosialnya.6 Lebih lanjut prayitno mengemukakan tujuan khusus
konseling individu dalam 5 hal. Yakni, fungsi pemahaman, fungsi
pengentasan, fungsi mengembangan atau pemeliharaan, fungsi pencegahan,
dan fungsi advokasi.

Menurut Gibson, Mitchell dan Basile ada sembilan tujuan dari konseling
perorangan, yakni :7

1. Tujuan perkembangan yakni klien dibantu dalam proses pertumbuhan dan


perkembanganya serta mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi pada proses
tersebut (seperti perkembangan kehidupan sosial, pribadi,emosional,
kognitif, fisik, dan sebagainya).

2. Tujuan pencegahan yakni konselor membantu klien menghindari hasil-hasil


yang tidak diinginkan

3. Tujuan perbaikan yakni konseli dibantu mengatasi dan menghilangkan


perkembangan yang tidak diinginkan.
4. Tujuan penyelidikan yakni menguji kelayakan tujuan untuk memeriksa
pilihan-pilihan, pengetesan keterampilan, dan mencoba aktivitas baru dan
sebagainya.

5. Tujuan penguatan yakni membantu konseli untuk menyadari apa yang


dilakukan, difikirkan, dan dirasakn sudah baik

6. Tujuan kognitif yakni menghasilkan fondasi dasar pembelajaran dan


keterampilan kognitif

7. Tujuan fisiologis yakni menghasilkan pemahaman dasar dan kebiasaan


untuk hidup sehat.

Sejalan dengan perekembangannya konsepsi bimbingan dan konseling,


maka tujuan bimbingan dan konseling pun mengalami perubahan, dari yang
sederhana sampai ke yang lebih komprehensif Pelaksanaan bimbingan dan
penyuluhan memiliki dua tujuan, yaitu sebagai berikut:

a) Bimbingan dan konseling agama

dimaksudkan untuk membantu si terbimbing supaya memiliki Religious


Reference (sumber pegangan agama) dalam pemecahan problemnya.

b) Bimbingan dan konseling agama

yang di tujukan kepada membantu si terbimbing agar dengan kesadaran serta


kemampunnya bersedia mengamalkan ajaran agamnya.Dalam hal ini
pembimbing bertindak sebagai pendidik agama yang pendekatannya secara
individual terhadap si terbimbing. Namun demikian, perlu di ingat bener
bahwa dalam bimbingan dan penyuluhan tidak boleh ada paksaan atau
desakan, melainkan sebaliknya, perlu di timbulkan pada diri pembimbing
kemampuan Self Directif (pengarahan pada dirinya) kepada hal-hal yang di
bimbingkan atau di nasehatkan kepadanya Bimbingan dan konseling dalam
Islam juga memiliki tujuan yang secara rinci dapat di sebutkan sebagai berikut
(a. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, dan keberhasilan
jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai (muthmainnah), bersikap
lapang dada (radhiyah), dan mendapatkan pencerahan taufik dan hidayah tuhannya
(mardhiyah).

( b. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah laku


yang dapat memberikan manfaat, baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga,
lingkungan kerja, maupun lingkungan social dan alam sekitarnya.

(c. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga muncul
dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong, dan rasa kasih
sayang.

D.PELAKSANAAN KONSELING INDIVIDU

Konseling individu mempunyai beberapa tahapan kegiatan, yaitu : perencanaan,


pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut, dan laporan.

1.Pertama,

perencanaan meliputi kegiatan : mengidentifikasi klien, mengatur waktu


pertemuan, mempersiapkan tempat dan perangkat teknis penyelenggaraan layanan,
menetapkan fasilitas layanan, menyiapkan perlengkapan administrasi.

2.Kedua,

pelaksanaan yang meliputi kegiatan : menerima klien, menyelenggarakan


penstrukturan, membahas masalah klien dengan menggunakan teknik-teknik,
mendorong pengentasan masalah klien, menetapkan komitmen klien dalam
pengentasan masalahnya, melakukan penilaian segera.

3. Ketiga,

melakukan evaluasi jangka pendek


4.Keempat,

menganalilis hasil evaluasi (menafsirkan hasil konseling perorangan yang telah


dilaksanakan).

5.Kelima,

tindak lanjut yang meliputi kegiatan : menetapkan jenis arah tindak lanjut,
mengomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak-pihak terkait, dan
melaksanakan rencana tindak lanjut.

Dalam pelaksanaan bimbingan konseling, pribadi muslim tersebut memiliki


ketangguhan pribadi tentunya dengan prinsip- prinsip sebagai berikut :

1. Selalu memiliki prinsip landasan dan prinsip dasar, yaitu beriman


kepadaAllah SWT.
2. Memiliki prinsip Kepercayaan, yaitu beriman kepada Malaikat.
3. c.Memiliki prinsip Kepemimpinan, yaitu beriman kepada Nabi dan Rasulnya
4. Memiliki prinsip Pembelajaran, yaitu prinsip kepada Al-Qur’an Al-Karim.
5. Memiliki prinsip masa depan, yaitu beriman kepada Hari Kemudian.
6. Memiliki prinsip keteraturan, yaitu beriman kepada ketentuan Allah

E.TEHNIK LAYANAN KONSELING INDIVIDU

Konseling yang efektif bisa di wujudkan melalui penerapan berbagai teknik secara
tepat, untuk dapat mengembangkan proses layanan konseling individu secara
efektif juga perlu di terapkan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Kontak mata,
2. Kontak psikologi,
3. ajakan untuk berbicara,
penerapan 3 M (Mendengar dengan cermat, Memahami secara tepat, dan
Merespons secara tepat dan positif), keruntutan, pertanyaan terbuka, dorongan
minimal, refleksi isi, penyimpulan, penafsiran, konfrontasi, ajakan untuk
memikirkan sesuatu yang lain, penaguhan hasrat, penfrustasian klien, strategi tidak
memaafkan klien, suasana diem, transferensi dan kontra trensferensi, teknik
eksperensial, intrepretasi pengalaman masa lampau, asosiasi bebas, sentuhan
jasmaniah, penilaian, pelaporan.

F.DEFINISI VISIT ATAU HOME VISIT

teknik pengumpul data dengan jalan mengunjungi rumah siswa untuk membantum
enyelesaikan masalah yang dihadapi siswa dan untuk melengkapi data siswayang
sudah ada yang diperoleh dengan tehnik lain (WS.Winkel, 1995:76).Rahardjo &
Gudnanto (2011: 224) menjelaskan bahwa Home VisitAtau Kunjungan Rumah
adalah metode untuk memahami individu dengancara konselor mengadakan
kunjungan ke rumah orang tua siswa dengan tujuanuntuk mengenal dan memahami
keadaan siswa di rumah.Sedangkan Sukardi (2008: 235) menyatakan Kunjungan
Rumah AtauHome Visit adalah metode yang bertujuan mengetahui keadaan siswa
dirumah untuk memperoleh berbagai keterangan atau data yang diperoleh
dalam pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa yang berguna dalam pemb
ahasan dan pemecahan siswa.Jadi, Home Visit Atau Kunjungan Rumah adalah
metode atau upayayang dilakukan Konselor untuk mendeteksi kondisi keluarga
dalam kaitannyadengan permasalahan anak atau individu agar mendapat berbagai
informasiyang dapat digunakan lebih efektif untuk membantu anak atau
individumenyelesaikan masalahnya
* SIKAP KEAGAMAAN

Mengawali pembahasan mengenai sikap keagamaan, maka terlebih dahulu akan


dikemukakan pengertian mengenai sikap itu sendiri. Dalam pengertian umum,
sikap dipandang sebagai seperangkat reaksi-reaksi aktif terhadap objek tertentu
berdasarkan hasil penalaran, pemahaman dan penghayatan individu.Dengan
demikian, sikap terbentuk dari hasil belajar dan pengalaman seseorang dan bukan
sebagai pengaruh bawaan (faktor intern) seseorang, serta tergantung kepada objek
tertentu.Objek sikap oleh Edward disebut sebagai psychological. Bimbingan dan
konseling dalam bidang sikap dan nilai sangat di perlukan. Menyediakan
kesempatan bagi anak untuk dapat mengembangkan sikap dan nilai-nilai sesuai
dengan idealis agama 17 yang mendalam sehingga Fram of Religious Reference
(pola dasar hidup beragama) yang dapat di harapkan menjadi pengontrol segala
aktivitas hidupnya dalam masyarakat. Pendekatan situsional serta psikologis
kepada anak terutama pada saat-saat menghadapi kesulitan hidup pribadi maupun
sosialnya adalah sangat berpengaruh bagi perkembangan sikap dan nilai-nilai
dalam diri pribadi mereka masing- masing.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun


tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat
mengembangkan potensi dirinya ataupun memecahkan permasalahan yang
dialaminya.Konseling adalah salah satu teknik bimbingan.Melalui metode ini
upaya pemberian bantuan diberikan secara individu dan langsung tatap
muka.didalaam pembahasan terdapat konseling individuini dilatar belakangi oleh
seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan kuantitas dan kualitas hidup
individu,sehingga permasalahn yang dihadapin oleh manusia juga semakin
kompleks ,maka diperlakukan pelayanan konseling agar dapat membantu jika
seseorang menghadapi suatu masalah dan mengembangkan dirinya ke arah kualitas
kehidupan efektif sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta Ariyanti, Inneke. 2002. Efektivitas Komunikasi Bimbingan

Penyuluhan dalam Menunjang Keberhasilan Belajar Siswa di SMU Negeri 1


Malang. Skripsi Sarjana S-1. Malang. FISIP. UMM. Astuti, Sri, dkk. 2006. Modul

PPKn Kelas 2 SMK Semester Gasal. Surakarta: Kharisma Putra.Etheses.uin-


malang .ac.id oleh Q a’yunin-2004(diakses tanggal 29 oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai