Fisika Mekanika I

Program Studi S1-Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
2021
 Getaran Paksa
Misalkan ada sebuah gaya yang 𝑥 + 2𝛾𝑥 + 𝜔2 𝑥 = 𝑓0 cos 𝛼𝑡 (3)
ditambahkan selain gaya pemulih dan
redaman pada sebuah massa 𝑚 yang dengan 𝛾 = 𝛽/2𝑚, 𝜔2 = 𝑘/𝑚,
berbentuk 𝑓0 = 𝐹0 /𝑚.
𝐹 𝑡 = 𝐹0 cos 𝛼𝑡 (1) Solusi dari pers. (3) adalah:
Kemudian persamaan differensial 𝑥 = 𝑥𝑢 + 𝑥𝑘 (4)
gerak benda tersebut adalah dengan 𝑥𝑢 adalah solusi umum
𝑑2 𝑥 𝑑𝑥
𝑚 2 = −𝑘𝑥 − 𝛽 + 𝐹0 cos 𝛼𝑡 (2) untuk 𝑥 + 2𝛾𝑥 + 𝜔2 𝑥 = 0 dan 𝑥𝑘
𝑑𝑡 𝑑𝑡 solusi khusus untuk persamaan
𝑓0 cos 𝛼𝑡.
Sekarang kita mencari solusi Jika bentuk gaya paksa adalah
khusus, karena untuk solusi umum persamaan polinomial, maka
sudah dijelaskan sebelumnya. solusinya juga persamaan
Solusi khusus dari persamaan polinomial:
tersebut bergantung bentuk fungsi 𝑥𝑘 = 𝑎𝑥 𝑛 + 𝑏𝑥 𝑛−1 + … + 𝑐
dari persamaan gaya paksanya. dengan 𝑛 adalah pangkat dari pers.
Jika gaya paksa berbentuk polinomialnya.
trigonometri (𝑠𝑖𝑛 atau cos) maka
solusinya adalah: Maka solusi khusus dari pers. (3)
𝑥𝑘 = 𝐴 sin 𝜔𝑡 + 𝐵 cos 𝜔𝑡 adalah:
𝑓0
𝑥𝑘 = cos 𝛼𝑡 − 𝜙 (5)
𝛼2 − 𝜔2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2
2𝛾𝛼
tan 𝜙 = 2 0≤𝜙≤𝜋
𝛼 − 𝜔2
Dari kedua solusi ini, kita melihat bahwa solusi umum akan
mendekati nol dalam waktu yang singkat sehingga ini
disebut sebagai transient solution (solusi sementara).
Setelah beberapa saat berlalu, benda 𝑚 bergerak dengan
solusi khusus pada pers. (5). Solusi ini sering disebut dengan
steady-state solution (solusi keadaan tunak). Getaran atau
osilasi yang terjadi sering disebut sebagai getaran paksa
yang memiliki frekuensi sama dengan frekuensi gaya paksa
tetapi tertinggal fasa sebesar 𝜙.
Contoh 1 Jawab
Buktikan bahwa solusi Karena persamaan
khusus dari persamaan (3) differensialnya memiliki
adalah persamaan (5)! gaya paksa dalam bentuk
trigonometri,
𝑥 + 2𝛾𝑥 + 𝜔2 𝑥 = 𝑓0 cos 𝛼𝑡 (𝑎)
maka solusi khususnya
adalah:
𝑥𝑘 = 𝐴 sin 𝛼𝑡 + 𝐵 cos 𝛼𝑡 (𝑏)
 𝑑𝑥𝑘 𝑑
𝑥= = 𝐴 sin 𝛼𝑡 + 𝐵 cos 𝛼𝑡 = 𝛼𝐴 cos 𝛼𝑡 − 𝛼𝐵 sin 𝛼𝑡 (𝑐)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑥 𝑑
𝑥= = 𝛼𝐴 cos 𝛼𝑡 − 𝛼𝐵 sin 𝛼𝑡 = −𝛼 2 𝐴 sin 𝛼𝑡 − 𝛼 2 𝐵 cos 𝛼𝑡 𝑑
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Substitusikan (𝑏), (𝑐) dan (𝑑) ke pers. (𝑎):
𝑥 + 2𝛾𝑥 + 𝜔2 𝑥 = 𝑓0 cos 𝛼𝑡
−𝛼 2 𝐴 sin 𝛼𝑡 − 𝛼 2 𝐵 cos 𝛼𝑡 + 2𝛾 𝛼𝐴 cos 𝛼𝑡 − 𝛼𝐵 sin 𝛼𝑡
+ 𝜔2 𝐴 sin 𝛼𝑡 + 𝐵 cos 𝛼𝑡 = 𝑓0 cos 𝛼𝑡
−𝛼 2 𝐴 − 2𝛾𝛼𝐵 + 𝜔2 𝐴 sin 𝛼𝑡 + −𝛼 2 𝐵 + 2𝛾𝛼𝐴 + 𝜔2 𝐵 cos 𝛼𝑡 = 𝑓0 cos 𝛼𝑡
Sehingga:
−𝛼 2 𝐴 − 2𝛾𝛼𝐵 + 𝜔2 𝐴 = 0 dan −𝛼 2 𝐵 + 2𝛾𝛼𝐴 + 𝜔2 𝐵 = 𝑓0
 𝛼 2 − 𝜔2 𝐴 + 2𝛾𝛼𝐵 = 0 (𝑒)
−2𝛾𝛼𝐴 + 𝛼 2 − 𝜔2 𝐵 = −𝑓0 (𝑓)
Kita eliminasi 𝐵 untuk mendapatkan 𝐴, dengan mengalikan 𝛼 2 − 𝜔2
ke pers. (𝑒) dan 2𝛾𝛼 ke pers. (𝑓):
𝛼 2 − 𝜔2 𝛼 2 − 𝜔2 𝐴 + 𝛼 2 − 𝜔2 2𝛾𝛼𝐵 = 0 (𝑔)
−2𝛾𝛼 2𝛾𝛼 𝐴 + 𝛼 2 − 𝜔2 2𝛾𝛼𝐵 = −2𝛾𝛼𝑓0 (𝑕)
Kurangkan (𝑔) dengan (𝑕):
𝛼 2 − 𝜔2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2 𝐴 = 2𝛾𝛼𝑓0
2𝛾𝛼𝑓0
𝐴= 2 2 2 2 2
(𝑖)
𝛼 −𝜔 + 4𝛾 𝛼
Substitusikan (𝑖) ke 𝑓 :
2𝛾𝛼𝑓0 2 2
−2𝛾𝛼 2 2 2 2 2
+ 𝛼 − 𝜔 𝐵 = −𝑓0
𝛼 −𝜔 + 4𝛾 𝛼
4𝛾 2𝛼2𝑓
2 2 0
𝛼 − 𝜔 𝐵 = −𝑓0 + 2
𝛼 − 𝜔 2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2
−𝑓 𝛼 2 − 𝜔 2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2 + 4𝛾 2 𝛼 2 𝑓 −𝑓 𝛼 2 − 𝜔2 2
2 2 0 0 0
𝛼 −𝜔 𝐵 = 2 2 2 2 2
= 2
𝛼 −𝜔 + 4𝛾 𝛼 𝛼 − 𝜔 2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2
−𝑓0 𝛼 2 − 𝜔2
𝐵= 2
𝛼 − 𝜔 2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2
𝑓0 𝜔2 − 𝛼 2
𝐵= 2 2 2 2 2
(𝑗)
𝛼 −𝜔 + 4𝛾 𝛼
Substitusikan (𝑖) dan 𝑗 ke (𝑏):
𝑥𝑘 = 𝐴 sin 𝛼𝑡 + 𝐵 cos 𝛼𝑡
2𝛾𝛼𝑓0 𝑓0 𝜔2 − 𝛼 2
= 2 2 2 2 2
sin 𝛼𝑡 + 2 2 2 2 2
cos 𝛼𝑡
𝛼 −𝜔 + 4𝛾 𝛼 𝛼 −𝜔 + 4𝛾 𝛼
𝑓0 2 2
= 2 2 2 2 2
2𝛾𝛼 sin 𝛼𝑡 + 𝜔 − 𝛼 cos 𝛼𝑡
𝛼 −𝜔 + 4𝛾 𝛼
𝑓0 2 − 𝛼 2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2 cos 𝛼𝑡 − 𝜙
= 2 𝜔
𝛼 − 𝜔 2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2
𝑓0
= cos 𝛼𝑡 − 𝜙
𝛼 2 − 𝜔 2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2
(Terbukti).
 Resonansi
Amplitudo dari osilasi keadaan tunak Frekuensi ini mengakibatkan osilasi
sesuai dengan persamaan (5): yang sangat besar yang kadang
𝑓0
𝐴= (6) merusak sistem. Fenomena ini
𝛼 2 − 𝜔 2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2 disebut resonansi. Jadi amplitudo
Asumsikan 𝛾 ≠ 0 artinya redaman maksimumnya pada saat resonansi
terjadi. Nilai maksimum 𝐴 pada kasus adalah:
ini terjadi ketika 𝐴𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝑓0
𝛼 2 = 𝛼𝑅2 = 𝜔2 − 2𝛾 2 (7) 𝜔 2 − 2𝛾 2 − 𝜔 2 2 + 4𝛾 2 𝜔 2 − 2𝛾 2
𝑓0
1 2 =
dengan 𝛾 <2
2
𝜔 . 4𝛾 4 + 4𝛾 2 𝜔 2 − 8𝛾 4
𝑓0
= (8)
2𝛾 𝜔2 − 𝛾2
Amplitudo pada pers. (6) dapat
dituliskan menjadi:
𝑓0
𝐴= (9)
𝛼2 − 𝛼𝑅2 2 + 4𝛾 2 𝜔 2 − 𝛾 2
Grafik dari 𝐴 vs 𝛼 2 dapat dilihat
pada gambar. Grafik tersebut
simetri pada frekuensi resonansi
dan frekuensi resonansi, frekuensi
dengan tumbukan dan frekuensi
alamiah semuanya memiliki nilai Dalam beberapa kasus resonansi
yang berbeda. Dalam kasus 𝛾 = 0, terjadi ketika frekuensi gaya paksa
semua frekuensinya identik. sama dengan frekuensi alamiah.
Solusi umumnya:
𝑓0 𝑡
𝑥 = 𝐴 cos 𝜔𝑡 + 𝐵 sin 𝜔𝑡 + sin 𝜔𝑡 (10)
2𝜔
Contoh 2 Jawab
Buktikan persamaan (7) dan Cara I:
(8)! Dari pers. (6):
𝑓0
𝐴= terjadi maksimum
𝛼 2 −𝜔2 2 +4𝛾2 𝛼 2
jika penyebutnya minimum.
𝛼 2 − 𝜔2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2
= 𝛼 4 − 2𝛼 2 𝜔2 + 𝜔4 + 4𝛾 2 𝛼 2
= 𝛼 4 − 2𝛼 2 𝜔2 − 2𝛾 2 + 𝜔4
= 𝛼 4 − 2𝛼 2 𝜔2 − 2𝛾 2
+ 𝜔2 − 2𝛾 2 2 + 𝜔4
− 𝜔2 − 2𝛾 2 2
 = 𝛼 2 − 𝜔2 − 2𝛾 2 2 + 𝜔4 − 𝜔4 Cara II:
+ 4𝜔2 𝛾 2 − 4𝛾 4
Misalkan 𝑈 = 𝛼 2 − 𝜔2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2
= 𝛼 2 − 𝜔2 − 2𝛾 2 2 𝑑𝑈
+ 4𝛾 2 𝜔2 − 𝛾 2 = 4𝛼 𝛼 2 − 𝜔2 + 8𝛾 2 𝛼 = 0
𝑑𝛼 2
Jadi nilai 𝛼 2 − 𝜔2 2 + 4𝛾 2 𝛼 2 akan 𝛼 𝛼 − 𝜔2 + 2𝛾 2 = 0
minimum saat:
𝛼 2 − 𝜔2 − 2𝛾 2 = 0 𝛼 = 0 dan 𝛼 = 𝜔 2 − 2𝛾 2
𝛼 2 = 𝜔2 − 2𝛾 2 𝑑2𝑈 2 − 𝜔 2 + 8𝛼 2 + 8𝛾 2
= 4 𝛼
dan 𝑑𝛼 2
𝑓0 = 12𝛼 2 − 4𝜔2 + 8𝛾 2
𝐴𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑑2 𝑈
4𝛾 2 𝜔 2 − 𝛾 2 Untuk 𝛼 = 0, 𝑑𝛼2 = −4 𝜔2 − 2𝛾 2 < 0
𝑓0 𝑑 2𝑈
= 𝛼 = 𝜔 2 − 2𝛾 2 , 2 = 8 𝜔2 − 2𝛾 2 > 0
2𝛾 𝜔 2 − 𝛾 2 𝑑𝛼
Jadi, 𝛼 = 𝜔 2 − 2𝛾 2 titik minimum.
Contoh 3 Jawab
Tentukan solusi dari getaran Karena tidak ada redaman maka 𝛾 =
paksa yang memiliki 0:
frekuensi sama dengan 𝑥 + 𝜔2 𝑥 = 𝑓0 cos 𝜔𝑡
frekuensi alamiah dan tidak Solusi umum saat 𝑥 + 𝜔2 𝑥 = 0 adalah:
ada redaman.
𝑥𝑢 = 𝐴 cos 𝜔𝑡 + 𝐵 sin 𝜔𝑡
Untuk solusi khusus kita tidak bisa
membuat 𝑥𝑢 = 𝐶 cos 𝜔𝑡 + 𝐷 sin 𝜔𝑡,
karena akan menghasilkan nol.
Sedangkan persamaan differensialnya
harus mendapatkan 𝑓0 cos 𝜔𝑡.
Maka solusi persamaan khusus harus dimodifikasi. Misalkan:
𝑥𝑘 = 𝑡 𝐶 cos 𝜔𝑡 + 𝐷 sin 𝜔𝑡
𝑥 = 𝐶 cos 𝜔𝑡 + 𝐷 sin 𝜔𝑡 + 𝑡 −𝜔𝐶 sin 𝜔𝑡 + 𝜔𝐷 cos 𝜔𝑡
𝑥 = −𝜔𝐶 sin 𝜔𝑡 + 𝜔𝐷 cos 𝜔𝑡 + −𝜔𝐶 sin 𝜔𝑡 + 𝜔𝐷 cos 𝜔𝑡
+ 𝑡 −𝜔2 𝐶 cos 𝜔𝑡 − 𝜔2 𝐷 sin 𝜔𝑡
𝑥 = 2 −𝜔𝐶 sin 𝜔𝑡 + 𝜔𝐷 cos 𝜔𝑡 + 𝑡𝜔2 −𝐶 cos 𝜔𝑡 − 𝐷 sin 𝜔𝑡
Sehingga:
𝑥 + 𝜔2 𝑥 = 𝑓0 cos 𝜔𝑡
2 −𝜔𝐶 sin 𝜔𝑡 + 𝜔𝐷 cos 𝜔𝑡 + 𝑡𝜔2 −𝐶 cos 𝜔𝑡 − 𝐷 sin 𝜔𝑡
+ 𝜔2 𝑡 𝐶 cos 𝜔𝑡 + 𝐷 sin 𝜔𝑡 = 𝑓0 cos 𝜔𝑡
2 −𝜔𝐶 sin 𝜔𝑡 + 𝜔𝐷 cos 𝜔𝑡 = 𝑓0 cos 𝜔𝑡
−2𝜔𝐶 sin 𝜔𝑡 = 0 → 𝐶 = 0 dan 2𝜔𝐷 = 𝑓0 → 𝐷 = 𝑓0 /2𝜔.
Jadi solusi khususnya adalah:
𝑓0
𝑥𝑘 = 𝑡 sin 𝜔𝑡
2𝜔
Solusi totalnya berbentuk:
𝑥 = 𝑥𝑢 + 𝑥𝑘
𝑓0
= 𝐴 cos 𝜔𝑡 + 𝐵 sin 𝜔𝑡 + 𝑡 sin 𝜔𝑡
2𝜔
Karena tidak ada redaman, maka grafik dari fungsi posisi terhadap
waktu merupakan fungsi sinusoidal. Akan tetapi suku terakhir
mengakibatkan posisinya semakin tinggi secara linear. Sehingga pegas
akan putus.
Bandul Sederhana
Sebuah bandul sederhana terdiri
dari partikel bermassa 𝑚 yang
diikatkan pada ujung tali/batang
tak bermassa dengan panjang 𝑙.
Jika massa 𝑚 ditarik ke salah satu
sisi dan dilepaskan, maka gerak
partikel tersebut akan
menghasilkan osilasi.
Misalkan 𝜃 sudut simpangan tali 𝑑2 𝜃 𝑔
terhadap sumbu vertikal, maka 2
=− 𝜃 (12)
persamaan differensial dari 𝑑𝑡 𝑙
geraknya adalah: Persamaan ini memiliki solusi
𝑑2 𝜃 𝑔 umum:
= − sin 𝜃 (11)
𝑑𝑡 2 𝑙 𝜃 = 𝐴 cos 𝑔/𝑙 𝑡 + 𝐵 sin 𝑔/𝑙 𝑡 (13)
dengan asumsi tidak ada gaya dengan 𝐴 dan 𝐵 ditentukan dari
redaman atau tidak ada gaya kondisi awal. Misalnya jika 𝜃 = 𝜃0
eksternal.
dan 𝜃 = 0 pada saat 𝑡 = 0,
Untuk sudut kecil (lebih kecil dari sehingga:
5°), sin 𝜃 mendekati 𝜃 dalam
satuan radian. 𝜃 = 𝜃0 cos 𝑔/𝑙 𝑡 (14)
Pada kasus ini, gerak dari bandul sederhana adalah gerak harmonik sederhana.
Periode osilasinya:
𝑃 = 2𝜋 𝑙/𝑔 (15)
dan frekuensinya:
1 1 𝑔
𝑓= = (16)
𝑃 2𝜋 𝑙
Jika sudut tidak kecil, periode osilasinya adalah:
𝑙 𝜋/2 𝑑𝜃
𝑃=4
𝑔 0 1 − 𝑘 2 sin2 𝜃
2 2 2
𝑙 1 1∙3 1∙3∙5
𝑃 = 2𝜋 1+ 𝑘2 + 𝑘4 + 𝑘6 + ⋯ dengan 𝑘 = sin 𝜃0 /2 (17)
𝑔 2 2∙4 2∙4∙6
 Contoh 4 Jawab
Buktikan pers. (14)! Misalkan posisi partikel bermassa 𝑚
setiap waktu ditunjukkan oleh 𝑠,
panjang busur yang diukur dari posisi
keseimbangan 𝑂. Sedangkan 𝜃 adalah
sudut tali terhadap vertikal. Jika 𝐓
adalah vektor satuan yang tegak lurus
terhadap bagian lintasan lingkaran,
berdasarkan hukum Newton:
𝑑2 𝑠
𝑚 2 𝐓 = −𝑚𝑔 sin 𝜃 𝐓
𝑑𝑡
Karena 𝑠 = 𝑙𝜃, maka:
 𝑑2 𝑙𝜃 𝑑𝜃
𝑚 = −𝑚𝑔 sin 𝜃 Dengan kondisi awal 𝜃 = 𝜃0 dan =0
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡
𝑑2 𝜃 pada saat 𝑡 = 0:
𝑚𝑙 2 = −𝑚𝑔 sin 𝜃 𝜃 = 𝐴 cos 𝑔/𝑙 𝑡 + 𝐵 sin 𝑔/𝑙 𝑡
𝑑𝑡
𝑑2 𝜃 𝑔 𝑔 𝑔
= − sin 𝜃 𝜃0 = 𝐴 cos 0 + 𝐵 sin 0
2 𝑙 𝑙
𝑑𝑡 𝑙
𝜃0 = 𝐴
Untuk sudut kecil sin 𝜃 = 𝜃: 𝑑𝜃 𝑑
𝑑2 𝜃 𝑔 = 𝐴 cos 𝑔/𝑙 𝑡 + 𝐵 sin 𝑔/𝑙 𝑡
+ 𝜃=0 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑡 2 𝑙 𝑔 𝑔 𝑔 𝑔
Memiliki solusi: 0=− 𝐴 sin 0 + 𝐵 cos 0
𝑙 𝑙 𝑙 𝑙
𝜃 = 𝐴 cos 𝑔/𝑙 𝑡 + 𝐵 sin 𝑔/𝑙 𝑡 0 = 𝐵, jadi:
𝜃 = 𝜃0 cos 𝑔/𝑙 𝑡
TERIMA KASIH