Skripsi
Oleh:
JIHAN DESTIYANI
NIM: 11170183000002
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Jihan Destiyani
11170183000002
Yang mengesahkan,
Dosen Pembimbing
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRAC
This study aims to describe the implementation of character education in Civics learning,
character values developed, as well as obstacles in implementing character education in
Civics learning in class V/A SDN Peninggilan 1. This study used a qualitative method
with a qualitative descriptive type. The subjects of this study were teachers of class V/A
and students of class V/A of SDN Peninggilan 1. This research was carried out at SDN
Peninggilan 1 in 2021. The data collection techniques used were observation, interviews,
and documentation. The technique of checking the validity of the data is by using the data
triangulation technique. The results showed that the implementation of character
education consisted of planning, implementation, and evaluation. The lesson plans used
were not made by the teachers themselves, but showed the integration of character
education. In terms of implementation, teachers can implement it through learning
activities and learning methods, spontaneous activities, inculcating discipline, and
creating a conducive atmosphere. In Civics learning, teachers develop and instill three
character values developed by the Ministry of National Education. The obstacles faced
by teachers in implementing character education are limited facilities and infrastructure
in the form of learning media, less varied learning methods, lack of enthusiasm for
students, and lack of communication between teachers and parents of students.
v
KATA PENGANTAR
vi
5. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan hingga akhirnya skripsi ini
dapat selesai dengan baik.
6. Drs. H. Nurhasan selaku kepala sekolah SDN Peninggilan 1 yang telah
memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah
pimpinannya.
7. Yanuanti, S.Pd selaku Guru Kelas V SDN Peninggilan 1 yang telah bersedia
membantu penulis dalam meyelesaikan penelitian di SDN Peninggilan 1.
8. Seluruh Guru dan staff SDN Peninggilan 1 yang telah bersedia membantu
penulis dalam meyelesaikan penelitian di SDN Peninggilan 1.
9. Kedua Orang Tua tercinta (Iwan Setiawan dan Hj.Nurhyati) yang telah
mengasuh, membimbing, mendidikan dan berkorban banyak hingga
akhirnya penulis mendapatkan gelar Sarjana.
10. Salsa, Fauziah, Kaja, Nailul, dan Hilda yang telah menjadi teman sekaligus
sahabat terbaik selama masa perkuliahan yang selalu menghibur, serta
memberikan dukungan dan masukan dari segi materi, pikiran, dan tenaga
nya.
11. Destia Khairunisa dan Aullia Oktaviani yang selalu memberikan dukungan
semangat dan menjadi tempat penulis untuk berkeluh kesah sekaligus
tempat meminta pertolongan jika terdapat kesulitan dalam penyusunan
skripsi ini.
12. Sania, Ardiani, Maila, Iqbal dan Teddi sebagai teman seperbimbingan yang
selalu memberikan dukungan semangat.
13. Ahwan Gobi selaku support system dalam penyusunan skripsi ini sekaligus
tempat berkeluh kesah dalam segala hal, salah satunya penyusunan skripsi
ini.
14. Keluarga Besar PGMI UIN Jakarta Angkatan 2017 yang telah menjadi
bagian cerita perjalanan di masa perkuliahan sekaligus menjadi
penyemangat dalam proses penyelesaian skripsi ini.
15. Teman-teman HMJ PGMI UIN 2018 dan 2019 Jakarta yang telah menjadi
teman berproses selama masa perkuliahan.
vii
Penulis berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan atas do’a
dan dukungan yang diberikan kepada penulis. Terimakasih untuk segala pihak yang
turut berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini, mohon maaf penulis tidak dapat
menyebutkan satu per satu. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan juga bagi para pembaca umumnya.
(Jihan Destiyani)
viii
DAFTAR ISI
ix
E. Instrumen Penelitian................................................................................... 39
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 41
G. Keabsahan Data ........................................................................................ 43
BAB VI ................................................................................................................. 45
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 45
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 45
1. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................................... 45
2. Deskripsi Penelitian ................................................................................ 45
B. Pembahasan .............................................................................................. 46
1. Implementasi Pendidikan Karakter Pancasila Dalam Pembelajaran PPKn
Kelas V/A SDN Peninggilan 1 ............................................................... 46
2. Nilai-Nilai Karakter Pancasila yang Dikembangkan dalam Pembelajaran
PPKn Di Kelas V/A SDN Peninggilan 1 ................................................ 63
3. Hambatan yang Dihadapi dalam Mengimplementasikan Pendidikan
Karakter Pancasila Di kelas V/A SDN Peninggilan 1 ............................ 65
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 68
BAB V................................................................................................................... 63
PENUTUP ............................................................................................................ 63
A. Kesimpulan ............................................................................................... 63
B. Saran ......................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65
LAMPIRAN ......................................................................................................... 68
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
Lampiran 23 Hasil Analisis Dokumen RPP Tema 7 Subtema 1
Pembelajaran 4 .......................................................................... 179
Lampiran 24 Hasil Analisis Dokumen RPP Tema 7 Subtema 1
Pembelajaran 6 .......................................................................... 184
Lampiran 25 Hasil Analisis Dokumen RPP Tema 7 Subtema 2
Pembelajaran 3 .......................................................................... 189
Lampiran 26 Hasil Analisis Dokumen RPP Tema 7 Subtema 2
Pembelajaran 6 .......................................................................... 194
Lampiran 27 Hasil Analisis Dokumen RPP Tema 7 Subtema 3
Pembelajaran 3 .......................................................................... 199
Lampiran 28 Hasil Analisis Dokumen RPP Tema 7 Subtema 3
Pembelajaran 4 .......................................................................... 204
Lampiran 29 Hasil Analisis Dokumen RPP Tema 7 Subtema 3
Pembelajaran 6 .......................................................................... 209
Lampiran 30 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................ 214
Lampiran 31 Surat Bimbingan Skripsi ........................................................... 215
Lampiran 32 Surat Permohonan Validasi ...................................................... 216
Lampiran 33 Uji Referensi ............................................................................. 217
Lampiran 34 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ................... 223
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tirtarahardja, dkk, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 40-41
2
I Gusti Agung Made Gede Mudana. Membangun Karakter Dalam Perspektif Filsafat
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Jurnal Filsafat Indonesia. Vol. 2 No. 2 2019, hlm. 78.
1
kehidupan orang itu.”3 Sri Judiani mengartikan dalam bukunya “pendidikan
karakter dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai
karakter pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter
sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius,
nasionalis, produktif, dan kreatif.”4
Menurut E. Mulyasa dalam Zularwan berpendapat bahawa “pendidikan
karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses
dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan
akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan
standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Dalam penerapan
pendidikan karakter tersebut, bukan hanya tanggung jawab dari sekolah
semata, tetapi tanggung jawab semua pihak seperti orang tua peserta didik,
pemerintah, dan masyarakat”.5
Dari beberapa pengertian pendidikan karakter di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu usaha manusia
secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi
peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi
individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Pendidikan karakter menurut Omeri, memiliki beberapa tujuan yakni,
mengembangkan potensi afektif, mengembangkan kebiasaan dan perilaku
yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai tradisi budaya dan karakter bangsa,
menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sebagai generasi
penerus bangsa, mengembangkan kemampuan kemandirian, kreatif,
berwawasan kebangsaan dan penuh rasa persahabatan.6
3
Mohammad Fakhry Gaffar, Pendidikan Karakter Berbasis Islam (Jogjakarta: Makalah
Workshop Pendidikan Karakter Berbasis Agama. 2010), hlm. 4
4
Sri Judiani. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Penguatan
Pelaksanaan Kurikulum, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 16, 2010, hlm. 282.
5
Zularwan, dkk. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada K13 Dalam PAI dan
Budi Pekerti di SMP Islam Al Amjad Medan Sunggal, Jurnal Pendidikan Karakter, Vol. 1 No. 4,
2017, hlm.563.
6
Nopan Omeri, Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan, Jurnal Manajer
Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, 2015, hlm. 467.
2
Dari beberapa tujuan yang telah disampaikan oleh Omeri, dapat
disimpulkan bahwa pendidikan karakter bertujuan membentuk para peserta
didik yang memiliki akhlak serta kepribadian yang baik dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka harus
tertanam di dalam diri peserta didik yang bersumber dari agama, pancasila, dan
budaya. Dengan pendidikan karakter, seorang peserta didk tidak hanya cerdas
secara intelektual, tetapi juga cerdas secara emosi dan spiritual.
Karakter peserta didik tidak dapat langsung terbentuk langsung dengan
baik karena itu semua tergantung pada lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat. Oleh karena itu, tugas para pendidik di sekolah adalah
memberikan perhatian yang lebih kepada peserta didik mengenai cara disiplin
terhadap waktu, mandiri dalam mengerjakan tugas serta bertanggung jawab
dengan tugas yang telah diberikan oleh gurunya.
SDN Peninggilan 1 merupakan salah satu lembaga formal yang berada
di daerah Ciledug, Tangerang, Banten. Sekolah ini sudah menerapkan
pembelajaran PPKn yang merupakan salah satu tombak utama dalam
pembentukan karakter para peserta didik. Dengan ini, diharapkan para peserta
didik dapat membentuk sikap dan perilaku yang baik dimanapun mereka
berada melalui pembelajaran PPKn tersebut. 7
Walaupun demikian, di sekolah ini masih terdapat permasalahan dalam
penerapan pendidikan karakter, khususnya para peserta didik di kelas tingkat
tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama
melaksanakan kegiatan PLP (Pengenalan Lapangan Persekolahan) terdapat
beberapa peserta didik yang memiliki sikap disiplin, mandiri, serta tanggung
jawab yang kurang baik.8
Setengah dari banyaknya peserta didik di kelas V/A memiliki tindakan
tidak disiplin terhadap waktu pengumpulan tugas yang diberikan oleh gurunya.
Mereka selalu beranggapan bahwa waktu yang diberikan oleh gurunya dalam
mengumpulkan tugas dapat ditoleransi, dengan begitu mereka lebih
7
Observasi dilaksanakan di SDN Peninggilan 1, pada tanggal 30 November 2020.
8
Observasi dilaksanakan di SDN Peninggilan 1, pada tanggal 4 Desember 2020.
3
mementingkan hal lain dibandingkan dengan mengerjakan tugas di saat waktu
pembelajaran berlangsung.9
Selain itu, kemandirian peserta didik pun juga masih perlu diperhatikan
dan ditekankan lagi. Banyak dari mereka yang masih bergantung pada orang
tua, kakak, maupun temannya dalam proses pembelajaran berlangsung.
Mereka beranggapan jika tugas tersebut dikerjakan oleh orangtua maupun
kakaknya maka guru tidak akan menyadari hal tersebut. Padahal seorang guru
dapat menilai bagaimana tulisan para peserta didik maupun tulisan orang lain
yang membantunya.10
Sebagian dari mereka juga masih memiliki pola pikir pendek terhadap
jawaban yang mereka tulis, jawaban tersebut terkadang tidak sesuai dengan
pertanyaan yang ada, dan pada akhirnya mereka menjawabnya dengan
jawaban asal-asalan. Kejadian ini balik lagi pada peran orangtua dalam
membimbing anaknya dalam proses pembelajaran berlangsung.11
Permasalahan tanggung jawab pada peserta didik dikelas V/A SDN
Peninggilan 1 juga harus lebih ditekankan. Masalah ini muncul ketika beberapa
dari mereka tidak melakukan absensi kehadiran dengan tepat waktu, sehingga
pembelajaran yang dilaksanakan secara online hanya dihadiri oleh setengah
dari jumlah peserta didik yang ada. Selain itu, mereka juga masih mengabaikan
tugas yang telah diberikan oleh gurunya. Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai
dan juga daftar absensi yang dimiliki guru.12
Maka dari itu peran guru sebagai orang tua para peserta didik di sekolah
yang bertugas untuk mengawasi serta mengembangkan pendidikan karakter
perlu diperhatikan serta ditingkatkan lagi. Terutama pada karakter disiplin,
mandiri serta tanggung jawab. Maka dari itu, perlu adanya kerjasama yang baik
antar guru dan orang tua peserta didik dalam hal pembentukan pendidikan
karakter.
9
Observasi dilaksanakan di SDN Peninggilan 1, pada tanggal 9 Desember 2020.
10
Observasi dilaksanakan di SDN Peninggilan 1, pada tanggal 10 Desember 2020.
11
Observasi dilaksanakan di SDN Peninggilan 1, pada tanggal 10 Desember 2020.
12
Observasi dilaksanakan di SDN Peninggilan 1, pada tanggal 11 Desember 2020.
4
Selain adanya kerjasama yang baik antara orang tua dan guru, terdapat
pula 4 pilar yang menjadi tameng dalam pembentukan pendidikan karakter
pada peserta didik, yakni adanya pembiasaan, budaya sekolah,
ekstrakurikuler/pengembangan diri, dan juga adanya berbagai mata pelajaran
yang dapat membentuk karakter pada peserta didik.
Pilar yang pertama yaitu pembiasaan, pilar ini dapat dilakukan oleh
peserta didik ketika ia berada di rumah maupun di luar rumah, pembiasaan-
pembiasaan tersebut dapat dibentuk oleh orang tua maupun lingkungan
sekitarnya. Dengan adanya pembiasaan baik yang diberikan oleh orang tua
maupun lingkungan sekitarnya, maka peserta didik pun dapat terbiasa untuk
melakukan hal-hal yang positif, begitupun sebaliknya.
Pilar yang kedua yaitu budaya sekolah, dalam pilar kedua ini juga sangat
menentukan pada pembentukan pendidikan karakter peserta didik, karena jika
sekolah tersebut menerapkan budaya yang positif seperti melaksanakan shalat
Dhuha berjamaah, tadarus Al-Qur’an secara rutin dan lain sebagainya, maka
dengan sendirinya peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari pula.
Pilar yang ketiga yaitu pelaksanaan ekstrakurikuler/pengembangan diri,
dalam hal ini peserta didik dapat menentukan pilihannya sendiri
ekstrakurikuler apa yang diminati, selama kegiatan itu positif maka orang tua
maupun guru harus mendukung kegiatan tersebut.
Pilar yang keempat yaitu berbagai mata pelajaran, dalam proses
pembelajaran di sekolah pastinya terdapat beberapa mata pelajaran yang
mendukung adanya proses pembentukan karakter peserta didik, contohnya
yaitu mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam), PPKn (Pendidikan
Kewarganegaraan) dan lain sebagainya.
Dengan dasar itulah penulis memilih SDN Peninggilan 1 sebagai objek
penelitian yang mana di sekolah tersebut memiliki visi “Mewujudkan
pendidikan yang berakhlak, unggul dan berprestasi dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan berwawasan lingkungan”. Hal ini menunjukkan bahwa SDN
Peninggilan 1 memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap pembentukan karakter
5
para peserta didik, sehingga dapat membentuk peserta didik yang berakhlakul
karimah.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik membahasnya dalam
bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Implementasi Pendidikan Karakter
Pancasila dalam Pembelajaran PPKn Kelas V SDN Peninggilan 1”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, maka masalah
dalam penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut:
1. Lemahnya kedisiplinan peserta didik terhadap waktu pengumpulan tugas
yang diberikan guru
2. Peserta didik lebih mementingkan kegiatan lain dibandingkan dengan
mengerjakan tugas disaat waktu pembelajaran berlangsung
3. Lemahnya kemandirian peserta didik dalam pembelajaran berlangsung
karena masih bergantung pada orang lain
4. Tugas yang masih dikerjakan oleh orang tua maupun kakaknya
5. Pendeknya pola pikir peserta didik dalam mengisi jawaban terhadap tugas
yang diberikan guru
6. Peserta didik tidak tepat waktu terhadap absensi kehadiran saat
pembelajaran dimulai
7. Beberapa peserta didik masih sering mengabaikan tugas
8. Beberapa peserta didik masih kosong daftar nilainya
9. Orang tua dan guru belum dapat bekerjasama dengan baik dalam
membangun pendidikan karakter peserta didik
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang dihadapi, serta keberbatasan
waktu dan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti maka diperlukannya dalam
membuat batasan masalah. Oleh sebab itu peneliti membatasi pada masalah:
1. Subjek penelitian
a. Peserta didik kelas V/A SDN Peninggilan 1
6
b. Guru kelas V/A SDN Peninggilan 1
2. Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada implementasi pendidikan karakter
Pancasila nilai disiplin, mandiri, dan tanggung jawab dalam pembelajaran
PPKn kelas V.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti merumuskan
masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana implementasi pendidikan karakter pancasila dalam
Pembelajaran PPKn kelas V SDN Peninggilan 1?
2. Bagaimana pengembangan nilai-nilai karakter dalam Pembelajaran
PPKn kelas V SDN Peninggilan 1?
3. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan
pendidikan karakter di kelas V SDN Peninggilan 1?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan rumusan masalah yang sudah dipaparkan, maka
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui implementasi pendidikan karakter pancasila dalam
pembelajaran PPKn kelas V SDN peninggilan 1.
2. Mengetahui pengembangan nilai-nilai karakter dalan pembelajaran
PPKn kelas V SDN Peninggilan 1
3. Mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter di kelas V SDN Peninggilan
1
F. Manfaat Penelitian
Salah satu aspek penting dalam kegiatan penelitian adalah menyangkut
kegunaan atau manfaat penelitian, baik kegunaan teoritis maupun praktis.
Berikut ini manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah:
7
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada implementasi
pendidikan karakter sebagai bentuk munculnya rasa kemandirian,
kedisiplinan dan tanggung jawab pada peserta didik SDN Peninggilan 1 dan
diharapkan dapat menjadi bahan penelitian di masa yang akan datang untuk
diperdalam dan dipelajari lebih lanjut.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menambah temuan baru yang
bermanfaat mengenai implementasi pendidikan karakter disiplin,
mandiri dan tanggung jawab melalui pembelajaran PPKn.
b. Bagi guru
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan pedoman dan masukan
bagi guru untuk lebih meningkatkan dalam mengimplementasikan
pendidikan karakter kemandirian, kedisiplinan dan tanggung jawab
melalui pembelajaan PPKn.
c. Bagi sekolah
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan evaluasi dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran
PPKn di SDN Peninggilan 1.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pendidikan Karakter
a. Definisi Pendidikan Karakter
Wyne dalam Mulyasa mengemukakan bahwa kata karakter
berasal dari Bahasa Yunani charassein yang berarti menggambar.
KBBI mengartikan sebagai sifat khas yang dimiliki oleh individu yang
membedakannya dari individu yang lain baik watak, sifat, tabiat,
akhlak atau juga kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebaikan yang diyakini dan mendasari cara
pandang, berpikir, bersikap, maupun cara bertindak.13
Secara etimologis, kata karakter berasal dari bahasa Latin
kharakter atau bahasa Yunani kharassein yang berarti memberi tanda
(to mark), atau dalam bahasa inggris character, memiliki arti: watak,
karakter, sifat, peran dan huruf. Sedangkan Secara termologis Thomas
Lickona, sebagaimana dikutip Marzuki mendefinisikan karakter
sebagai “a reliable inner disposition to respond to situations in a
monally good way.”
Amirulloh dalam bukunya perpendapat bahwa “karakter mulia
mencangkup pengetahuan tentang kebaikan yang menimbulkan
komitmen terhadap kebaikan dan akhir benar-benar kebaikan.”14
Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
karakter merupakan sebuah perilaku manusia yang mencangkup
seluruh kegiatannya, baik kepada Tuhan, diri sendiri, maupun dengan
13
Ade Chita Putri Harahap, Pendidikan Karakter, Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan
Konseling, Vol. 9, No. 1 (2019) hlm 3.
14
Amirulloh Syarbini, Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2016) hlm, 27-28.
10
orang lain yang terwujud dalam sikap, pikiran, perkataan, perbuatan,
dan perasaan.
Pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia
adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang
bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka
membina kepribadian generasi muda.
Berdasarkan grand design yang dikembangkan Kemendikbud,
secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter dalam diri
individu merupakan fungsi dari seluruh potensi individu manusia
(kognitif, afektif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial
kultural (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung
sepanjang hayat. Konfigurasi karakter ini dapat di kelompokkan ke
dalam olah hati, olah pikir, olah raga dan kinestetik serta olah rasa dan
karsa. Keempat hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya,
bahkan saling melengkapi dan saling terkait.15
Dengan demikian, secara umum pendidikan karakter dapat
diartikan sebagai bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya
mencangkup sikap, pikiran, perkataan, perbuatan, dan perasaan serta
memiliki tindakan yang mendidik dan diperuntukkan kepada
generasi-generasi selanjutnya dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
15
Siti Julaiha, Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran. Jurnal Dinamika
Ilmu. Vol. 14. No 2, Desember (2014), hlm 228.
16
Nopan Omeri, Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan, Jurnal
Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, 2015, hlm 467.
11
1. Mengembangkan potensi afektif, maksudnya ialah peserta didik
diharapkan mampu mengembangkan potensi-potensinya dalam
ranah yang berkaitan dengan sikap dan tingkah lakunya.
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai tradisi budaya dan karakter bangsa. Dengan
adanya pembentukan kebiasaan tersebut diharapkan kedepannya
peserta didik akan dapat menjadi manusia yang berkepribadian
baik sehingga bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat,
maupun bangsa dan negara.
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sebagai
generasi penerus bangsa. Adapun sikap dasar yang harus
ditanamkan dalam membangun jiwa kepemimpinan dan
tanggung jawab pada peserta didik adalah rasa percaya diri,
karena dengan percaya diri seseorang akan merasa hidupnya tidak
mudah minder, selalu optimis, dan selalu aktif.
4. Mengembangkan kemandirian, kreatifitas yang berwawasan
kebangsaan dan penuh rasa persahabatan. Peserta didik sangat
diharapkan mampu mengembangkan jiwa kemandirian dan
kreatifitasnya sehingga dapat menciptakan karya-karya yang
bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
12
kecerdasan emosi tersebut, peserta didik akan berhasil dalam
menghadapi segala tantangan, termasuk didalamnya adalah tantangan
untuk berhasil secara akademis maupun non akademis.
17
Kementerian Pendidikan Nasional tahun. 2011. Pendidikan Karakter.
13
2. Fungsi Perbaikan dan Penguatan
Dalam fungsi ini seseorang diminta agar dapat memperbaiki
dan memperkuat peranan keluarga, satuan pendidikan, masyarakat,
dan pemerintah. Selain itu, juga turut ikut berpartisipasi dan
bertanggungjawab dalam pengembangan potensi warga negara dan
pembangunan bangsa menuju bangsa yang mandiri dan sejahtera.
3. Fungsi Penyaring
Dalam fungsi ini seseorang dapat memilah budaya bangsa
sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
Sesuai dengan fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang
dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan
bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.18
18
Evinna Cinda Hendriana, Arnold Jacobus. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah
Melalui Keteladanan dan Pembiasaan. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, Volume 1 Nomor 2
bulan September, hlm 26. (2016).
14
ditentukan. Untuk mengembangkan pendidikan karakter, menurut
Supiana, perlu dipahami prinsip-prinsip dasarnya sebagai berikut:
1) Karakter ditentukan oleh apa yang dilakukan, bukan apa yang
dikatakan atau diyakini. Prinsip ini ingin memberikan verifikasi
konkret tentang karakter seorang individu dengan memberikan
prioritas pada unsur psikomotor yang menggerakkan seseorang
untuk bertindak. Jadi, perilaku karakter itu ditentukan oleh
perbuatan melalui kata-kata seseorang.
2) Setiap keputusan yang diambil menentukan akan menjadi orang
macam apa. Individu mengukuhkan karakter pribadinya melalui
setiap keptusan yang diambilnya. Hanya dari keputusannya inilah
seseorang individu mendefinisikan karakternya sendiri. Oleh
karena itu, karakter seseorang itu bersifat dinamis.
3) Karakter yang baik mengandaikan bahwa hal baik dilakukan
dengan cara yang baik pula. Seseorang dapat membentuk dirinya
menjadi manusia yang baik dengan caranya masing-masing.
Setiap manusia harus beranggapan bahwa manusia lain sangat
bernilai didalam dirinya sendiri. Oleh karena itu, ia tidak boleh
diperalat.
4) Jangan pernah mengambil resiko berperilaku buruk yang
dilakukan oleh orang lain. Prinsip ini akan membantu seseorang
menyadari kekuatan diri berkaitan dengan keteguhan moral
mereka miliki.
5) Apa yang dilakukan itu memiliki makna dan transformasi. Setiap
orang perlu disadarkan bahwa setiap tindakan yang berkarakter,
setiap tindakan yang bernilai, dan setiap perilaku yang bermoral
yang mereka lakukan memiliki makna.
6) Bayaran bagi mereka yang memiliki karakter baik, dunia menjadi
tempat yang lebih baik untuk di huni.
15
e. Teori Pendidikan Karakter Pancasila
Menurut Abidin, pendidikan karakter dapat di artikan sebagai
pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai karakter pada diri peserta
didik sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
dengan selalu mengembangkan nilai-nilai religious, nasionalis, produktif,
dan kreatif. Dengan demikan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia khususnya pada pendidikan karakter, nilai-nilai pancasila
hendaknya diresapi dan diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap sila yang terkandung dalam pancasila merupakan modal
dasar pendidikan karakter. Nilai-nilai yang dapat diambil dari pancasila
untuk menguatkan pendidikan karakter adalah:19
1) Pada sila ke-1 terdapat nilai toleransi beragama dalam
pendidikan karakter peserta didik
2) Pada sila ke-2 terdapat nilai memahami dan menghargai sesama
manusia sehingga membentuk karakter yang beradab
3) Pada sila ke-3 mengandung nilai persatuan dan cinta tanah air
sehingga pendidikan selalu mengutamakan keragaman budaya
di Indonesia
4) Pada sila ke-4 menjadi nilai penting untuk memahami
kehidupan demokrasi yang sesuai dengan hati nurani, serta
adanya keharusan taat pada hukum sehingga menjadi pribadi
yang disiplin
5) Pada sila ke-5 mengandung nilai memperjuangkan kepentingan
bersama dalam kehidupan bersosialisasi, sehingga keadilan
sosial selalu ada dalam kehidupan sehari-hari
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari ke-lima sila pancasila
yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan dan nilai keadilan. Di era modern saat ini, pancasila tetap
harus menjadi pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan
19
Abidin, Yunus. Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman
Beroreintasi Pendidikan Karakter. (Jurnal. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. 2012)
16
bernegara. Apabila nilai-nilai tersebut diterapkan oleh seluruh elemen
bangsa maka dapat menyelamatkan bangsa dari konflik serta
membangun karakter kuat yang dapat menyatukan seluruh masyarakat
Indonesia.
20
Zaenul Slam, Proyek Kewarganegaraan Berbasis Merdeka Belajar Untuk Mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila Dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan, (Jakarta: 2021), hlm. 6.
21
Ibid, hlm. 7.
17
kendaraan bagi seseorang untuk mencapai takwa. Tanpa iman tak
mungkin seseorang akan mencapai takwa, sedangkan takwa adalah
kemampuan seseorang dalam menjalankan segala perintah Tuhan
dan menjauhi segala larangan-Nya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Zaenul
Slam menyatakan bahwa pelajar Indonesia yang beriman kepada
Tuhan Yang Maha Esa adalah pelajar yang percaya atas keberadaan
Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, ia menghayati hubungan
cinta kasih dan tanggung jawab yang dimilikinya kepada-Nya.
Mereka dapat memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta
dapat menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.
Adapun elemen kunci dalam beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia yaitu:
a) Akhlak dalam beragama
Pelajar Indonesia beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Ia mengenal sifat-sifat Tuhan dan
menghayati bahwa inti dari sifat-sifat-Nya adalah kasih dan
sayang. Ia juga sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang
mendapatkan amanah dari Tuhan di bumi yang mempunyai
tanggung jawab untuk mengasihi dan menyayangi dirinya,
sesama manusia dan alam, serta menjalankan perintah dan
menjauhi larangan-Nya.
Pelajar Indonesia senantiasa menghayati dan
mencerminkan sifat-sifat ilahi tersebut dalam menjalani
kehidupan. Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan ini juga
menjadi landasan dalam pelaksanaan ritual ibadah atau
sembahyangnya sepanjang hayat..
b) Akhlak pribadi
Akhlak pribadi merupakan akhlak mulia yang
diwujudkan dalam rasa sayang dan perhatian pelajar kepada
18
dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa menjaga dan merawat
diri penting dilakukan bersamaan dengan menjaga dan
merawat orang lain dan lingkungan sekitarnya. Rasa sayang
pada diri sendiri terwujud dalam sikap integritas.
Pelajar Indonesia bersikap jujur, adil, rendah hati,
serta selalu berupaya mengembangkan dan mengintropeksi
diri agar menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
Pelajar Indonesia juga senantiasa menjaga kesehatan fisik,
mental, dan spiritualnya dengan aktivitas olahraga, aktivitas
sosial, dan aktivitas ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
c) Akhlak kepada sesama manusia
Sebagai anggota masyarakat, pelajar Indonesia
menyadari bahwa semua manusia setara di hadapan Tuhan
Yang Maha Esa. Akhlak mulianya bukan hanya tercermin
pada rasa sayangnya pada diri sendiri tetapi juga pada
sesama manusia. Dengan demikian dia mengutamakan
persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta
menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain.
Pelajar Indonesia adalah pelajar yang moderat dalam
beragama. Artinya, dapat menghindari pemahaman
keagamaan yang eksklusif dan ekstrem, sehingga dia
menolak prasangka buruk, diskriminasi, dan kekerasan
terhadap sesama manusia baik karena perbedaan ras,
kepercayaan, maupun agama.
Pelajar Indonesia bertoleransi dan menghormati
penganut agama lain. Dia menjaga kerukunan hidup sesama
umat beragama, menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing, tidak memberikan label negatif pada penganut
agama dan kepercayaan lain dalam bentuk apapun.
19
Pelajar Indonesia juga senantiasa berempati dan
welas asih kepada orang lain, terutama mereka yang lemah
atau tertindas. Dengan demikian, dia selalu berupaya aktif
menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan
solusi terbaik untuk mendukung keberlangsungan kehidupan
mereka. Pelajar Indonesia juga senantiasa mengapresiasi
kelebihan orang lain dan mendukung mereka dalam
mengembangkan kelebihan itu.
d) Akhlak kepada alam
Sebagai bagian dari lingkungannya, Pelajar
Indonesia dapat menuangkan akhlak mulianya dalam
bertanggung jawab, rasa sayang dan pedulinya terhadap
lingkungan alam sekitar.
Pelajar Indonesia menyadari bahwa dirinya adalah
salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi yang
saling mempengaruhi. Ia juga menyadari bahwa sebagai
manusia, dia mengemban tugas dalam menjaga dan
melestarikan bumi sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Hal tersebut membuatnya menyadari pentingnya merawat
lingkungan sekitarnya sehingga alam tetap layak dihuni oleh
seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang.
Pelajar Indonesia senantiasa memikirkan
konsekuensi dari aktivitas yang dilakukannya dan selalu
mengutamakan apapun yang mempunyai efek positif kepada
lingkungan dan menjauhi hal-hal yang mempunyai efek
negatif dan membahayakan lingkungan baik dalam jangka
pendek maupun panjang. Dengan demikian dia secara aktif
berkontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungannya.
e) Akhlak dalam bernegara.
Pelajar Indonesia memahami serta menunaikan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta
20
menyadari perannya sebagai warga negara. Ia menempatkan
kemanusiaan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi. Ia juga mengutamakan musyawarah
dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama,
serta secara aktif menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia sebagai wujud cinta yang dimilikinya untuk
negara.
2) Kebinekaan Global
Makarim mengatakan bahwa kebinekaan global adalah
perasaan menghormati keberagaman. Artinya, kebinekaan global
merupakan sikap toleransi terhadap segala perbedaan yang ada.
Pelajar Indonesia yang berkebinekaan global adalah pelajar
yang memiliki identitas diri sebagai representasi budaya luhur
bangsanya, memahami, dan menghargai kebinekaan budaya (baik
kebinekaan budaya daerah, nasional, dan global), berinteraksi secara
positif antar sesama dan memiliki kemampuan komunikasi
interkultural di tengah kebinekaan, serta secara reflektif dan penuh
tanggung jawab menjadikan pengalaman kebinekaan sebagai
kekuatan untuk membangun masyarakat yang inklusif, adil dan
berkesinambungan. Hal ini dilakukan dengan memperkuat
pengetahuan dan kemampuan personal, interpersonal, dan sosialnya.
Peserta didik di Indonesia mempertahankan budaya luhur,
totalitas dan identitasnya dan tetap berpikiran terbuka dalam
berinteraksi dengan budaya lain. Sehingga dapat menumbuhkan rasa
saling menghargai. Namun dengan demikian, para peserta didik di
Indonesia walaupun bersaing hingga taraf internasional dengan
budaya lain, tetapi mereka juga harus mengimplementasikan budaya
luhur bangsa dan nilai-nilai yang menjadi pedoman bangsa. Adapun
elemen kunci dalam berkebinekaan global adalah:
21
a) Mengenal dan menghargai berbagai macam budaya yang ada
Artinya, peserta didik dapat mengenali,
mengidentifikasi, dan mendeskripsikan berbagai macam
kelompok berdasarkan perilaku, jenis kelamin, cara
komunikasi, dan budayanya, serta mendeskripsikan
pembentukan identitas dirinya dan kelompok, juga
menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok sosial
di tingkat lokal, regional, nasional dan global.
b) Kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi
dengan sesame
Artinya, pelajar di Indonesia berkomunikasi dengan
budaya lain yang berbeda dari dirinya secara setara dengan
memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan
menghargai keunikan masing-masing budaya sebagai
sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun
kesalingpahaman dan empati terhadap sesama.
c) Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan
Artinya, pelajar di Indonesia secara reflektif dapat
memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebinekaannya
agar terhindar dari prasangka buruk terhadap budaya yang
berbeda, dengan mempelajari keragaman budaya dan
mendapatkan pengalaman dalam kebinekaan. Hal ini
membuatnya menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta
kehidupan yang setara dan harmonis antar sesama; dan
kemudian secara aktif-partisipatif membangun masyarakat
yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta
berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan.
22
3) Bergotong Royong
Bergotong royong adalah salah satu fokus profil pelajar
pancasila selanjutnya, Gotong royong merupakan budaya Indonesia
dari zaman dahulu. Pendapat yang relevan juga disampaikan oleh
Djuharmi, bahwa gotong royong merupakan suatu usaha bersama
individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai
satu atau beberapa tujuan.22
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Zaenul
Slam mengatakan bahwa pelajar Indonesia memiliki kemampuan
gotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara
bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat
berjalan lancar, mudah dan ringan. Kemampuan itu didasari oleh di
antaranya sifat adil, hormat kepada sesama manusia, bisa
diandalkan, bertanggung jawab, peduli, welas asih, murah hati.
Kemampuan gotong royong pada Pelajar Indonesia
membuatnya berkolaborasi dengan pelajar lainnya untuk
memikirkan dan mengupayakan pencapaian kesejahteraan dan
kebahagiaan orang-orang yang ada dalam masyarakatnya. Ia juga
menyadari bahwa keberhasilan dirinya tidak dapat dicapai tanpa
peran orang lain.
Dalam hal ini diharapkan para peserta didik di Indonesia
memegang sifat gotong royong dalam dirinya, karena dengan
gotong royong maka mereka dapat menyelesaikan masalah
bersama-sama. Adapun elemen kunci dalam gotong royong adalah:
a) Kolaborasi
Artinya, pelajar Indonesia memiliki kemampuan
untuk bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan
senang ketika berada bersama dengan orang lain dan
menunjukkan sikap positif terhadap orang lain.
22
Djuharmie, A.K., Intisari Sosiologi Untuk SMA. (Bandung: Pustaka setia, 2010)
23
Ia terampil untuk bekerja sama dan melakukan
koordinasi demi mencapai tujuan bersama dengan
mempertimbangkan keragaman latar belakang setiap
anggota kelompok. Ia mampu merumuskan tujuan bersama,
menelaah kembali tujuan yang telah dirumuskan, dan
mengevaluasi tujuan selama proses bekerja sama. Ia juga
memiliki kemampuan komunikasi, yaitu kemampuan
mendengar dan menyimak pesan dan gagasan orang lain, dan
menyampaikan pesan dan gagasan secara efektif.
Pelajar Indonesia juga menyadari bahwa ada saling-
ketergantungan yang positif antar-orang. Melalui kesadaran
ini, ia memberikan kontribusi optimal untuk meraih tujuan
bersama. Ia menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya
semaksimal mungkin dan mengapresiasi upaya yang telah
dilakukan anggota lain dalam kelompoknya.
b) Kepedulian
Pelajar Indonesia memperhatikan dan bertindak
proaktif terhadap kondisi di lingkungan fisik dan sosial. Ia
berespon secara memadai terhadap kondisi yang ada di
lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi
yang lebih baik.
Ia memiliki persepsi sosial yang baik sehingga ia
dapat memahami mengapa orang lain bereaksi tertentu dan
melakukan tindakan tertentu. selain itu, ia juga memiliki
kesadaran sosial yang tinggi, yaitu kemampuan dan kemauan
untuk merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang
lain, serta dapat memahami perspektif masing-masing orang.
Kesadaran sosialnya membuat ia memahami dan
menghargai lingkungan sosialnya, serta menghasilkan
situasi sosial yang sejalan dengan pemenuhan kebutuhan
berbagai pihak dan pencapaian tujuan.
24
c) Berbagi
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan berbagi,
yaitu memberi dan menerima segala hal yang penting bagi
kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu
menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan
penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di
masyarakat secara sehat.
Melalui kemampuan berbagi, ia mampu dan mau
memberi serta menerima hal yang dianggap berharga
kepada/dari teman sebaya, orang-orang di lingkungan
sekitarnya, dan lingkungan yang lebih luas. Ia
mengupayakan diri dan kelompoknya untuk memberi hal
yang dianggap penting dan berharga kepada orang-orang
yang membutuhkan baik di lingkungannya maupun di
masyarakat yang lebih luas (negara dan dunia).
4) Mandiri
Apabila sebelumnya para peserta didik dituntut untuk dapat
bergotong royong, maka peserta didik juga perlu mengimbanginya
dengan cara menumbuhkan rasa mandiri untuk tetap percaya kepada
dirinya masing-masing bahwa ia mampu untuk melakukannya
terlebih dahulu, dan apabila ia mendapati kendala ia baru dapat
meminta tolong kepada orang lain.
Masrun mengatakan bahwa pengertian kemandirian adalah
suatu sikap yang memungkinkan sesorang berbuat bebas melakukan
sesuatu atas dorongan diri sendiri untuk kebutuhan sendiri, mengejar
prestasi, penuh ketekunan, serta berkeinginan untuk melakukan
sesuatu tanpa bantuan orang lain, mampu berfikir dan bertindak
kreatif dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungannya,
mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri,
25
menghargai keadaan diri sendiri dan memperoleh keputusan dari
usahanya.23
Adapun elemen kunci dalam mandiri adalah:
a) Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi
Artinya, para pelajar di Indonesia harus sadar akan
situasi yang akan mereka hadapi di masa yang akan datang.
Mereka harus mampu membuat rencana dan tujuan hidup,
bebas dalam membuat pilihan, menggunakan kapasitas
dirinya untuk refleksi secara rasional, mempunyai kekuatan
kemauan, berdisiplin dan melihat dirinya sendiri sebagai
orang yang mandiri.
b) Regulasi Diri
Regulasi diri artinya peserta didik mampu mengatur
dirinya dalam beraktifitas dengan mengikutsertakan
kemampuan metakognisi, motivasi dan perilaku aktif.
5) Bernalar Kritis
Widodo mengatakan bahwa bernalar kritis merupakan
bagian dari proses mengevaluasi bukti-bukti yang dikumpulkan
dalam menyelesaikan masalah atau hasil yang diproduksi melalui
berpikir kreatif.24 Bernalar kritis adalah metode bernalar mengenai
hal, subtansi, atau masalah apa saja, dimana siswa meningkatkan
kualitas penalarannya dengan menangani secara terampil struktur-
struktur yang melekat dalam penalaranya dan menerapkan standar-
standar intelektual pada peserta didik
23
Masrun. Studi Tentang Kemandirian Sebagai Kualitas Kemandirian, (Makalah Seminar
Ilmu-Ilmu Sosial: Mempersiapkan Masyarakat Masa Depan di Ujung Pandang. 1988)
24
Widodo, S. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Melalui Isu-Isu
Sosial Ekonomi Pasca Pengembangan Waduk Jatigede Dalam Pembelajaran IPS Di SMPN 2 Wado
Kabupaten Sumedang Kelas VIII C. International Journal Pedagogy Of Social Studies, 1(2), 1-
14.(2016).
26
Peserta didik yang dapat bernalar secara kritis mampu secara
objektif memproses informasi baik informasi kualitatif maupun
informasi kuantitatif, dan juga dapat membangun keterkaitan antara
berbagai informasi, menganalisisnya serta mengevaluasi dan
menyimpulkannya. Apabila mereka tidak menerapkan penalaran
yang kritis, maka informasi yang tidak benar nantinya dapat menjadi
boomerang untuk pelajar Pancasila. Adapun elemen kunci bernalar
kritis adalah:
a) Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan yang
ada
Pelajar Indonesia memproses gagasan dan informasi
baik dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Ia memiliki
rasa keingintahuan, mengajukan pertanyaan yang relevan,
mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi
yang diperoleh, serta mengolah informasi tersebut. Ia juga
mampu membedakan antara isi informasi atau gagasan dari
penyampainya.
Selain itu, ia memiliki kemauan untuk
mengumpulkan data atau fakta yang berpotensi
menggugurkan opini atau keyakinan pribadi. Berbekal
kemampuan tersebut, Pelajar Indonesia dapat mengambil
keputusan dengan tepat berdasarkan informasi dari berbagai
sumber yang relevan dan akurat.
b) Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran Pelajar
Indonesia menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains
dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan
dengan melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan
informasi yang ia dapatkan. Ia juga mampu membedakan
komponenkomponen dalam setiap pengambilan keputusan,
27
seperti pertimbangan akan faktorfaktor eksternal, risiko, dan
tujuan.
c) Merefleksi pemikiran dan proses berpikir
Merefleksi pemikiran dan proses berpikir Pelajar
Indonesia melakukan refleksi terhadap berpikir itu sendiri
(metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya
proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu
simpulan. Ia menyadari proses berpikirnya beserta putusan
yang pernah dihasilkannya, dan menyadari perkembangan
serta keterbatasan daya pikirnya.
Hal ini membuatnya menyadari bahwa ia dapat terus
mengembangkan kapasitas dirinya melalui proses refleksi,
usaha memperbaiki strategi, dan gigih megujicobakan
alternatif solusi (Growth Mindset). Selain itu, ia memiliki
kemauan untuk mengubah opini atau keyakinan pribadi
tersebut jika memang bertentangan dengan bukti yang ada.
6) Kreatif
Berpikir kreatif merupakan proses berpikir yang
memunculkan gagasan baru dan pertanyaan-pertanyaan, mencoba
berbagai alternatif pilihan dan mengevaluasi gagasan dengan
menggunakan imajinasinya. Peserta didik di Indonesia juga dituntut
agar dapat memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal
yang sifatnya positif, bermakna, bermanfaat dan berdampak baik
untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Adapun elemen kunci
kreatif adalah:
a) Menghasilkan gagasan yang orisinal
Gagasan ini terbentuk dari yang paling sederhana
seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaan sampai dengan
gagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan ini erat
kaitannya dengan perasaan dan emosi, serta pengalaman dan
28
pengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut
sepanjang hidupnya. Pelajar yang kreatif memiliki
kemampuan berpikir kreatif dan memunculkan berbagai
alternatif penyelesaian.
b) Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal berupa representasi kompleks,
gambar, desain, penampilan, output digital, realitas virtual,
dan lain sebagainya. Ia menghasilkan karya dan melakukan
tindakan didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu
hal, emosi yang ia rasakan, sampai dengan
mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan
sekitarnya.
25
Desy Anindia Rsyida, “Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam
Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi Pesantren”, Jurnal Madrasah Ibtidaiyah,
(Universitas Islam Kalimantan MAB, 2016) 1 No. 2 hlm 29
29
kehidupan sehari-hari. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn)
juga merupakan mata pelajaran yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
Pancasila yang mana menjadi dasar negara bangsa Indonesia. Pendidikan
Kewarganegaraan (PPKn) juga merupakan mata pelajaran yang mana di
dalamnya membahas mengenai hak, kewajiban, serta tanggung jawab
sebagai warga negara.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
(PPKn) merupakan mata pelajaran yang mempunyai titik fokus pada
pembentukan karakter warga negara serta mampu melaksanakan hak,
kewajiban serta tanggung jawabnya yang mana tertera dalam Pancasila
dan UUD 1945.
26
Budimansyah, D. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun
Karakter Bangsa. (Widya Aksara Press: Bandung, 2010). Hlm 264-265
30
konsep, dan moral pancasila, kewarganegaraan yang demokratis dan
bela negara.
Dalam Standar Isi Pendidikan Kewarganegaraan 2006, materi
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai ruang lingkup PPKn.
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 ruang lingkup mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) untuk pendidikan dasar
dan menengah secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut:27
1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: ikut serta dalam
kerja bakti dilingkungan rumah, hidup rukun bertetangga,
berperan aktif dalam pembelaan negara.
2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: menaati peraturan
lalu lintas, dan peraturan lainnya, tidak merusak fasilitas,
membayar pajak, memperlakukan manusia dengan sebaik-
baiknya.
3) Hak Asasi Manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak
dan kewajiban aggota masyarakat, instrumen nasional dan
internasional HAM, penghormatan dan perlindungan HAM.
4) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong rotong,
harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan
berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan
kedudukan warga negara.
5) Konstitusi Negara, terbagi menjadi dua macam, yaitu
konstitusi tertulis dan tidak tertulis. Konstitusi tertulis
contohnya yaitu UUD 1945, sedangkan konstitusi tidak
tertulis contohnya musyawarah, pidato kenegaraan, dan adat
istiadat.
27
Apiek Gandamana. Perbandingan Kompetensi Kewarganegaraan Dalam Kurikulum
2006 Dan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar. Jurnal
Sekolah (JS). Vol 2 No.2 Maret (2018). hlm 17.
31
6) Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan
kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintahan
pusat, demokrasi dan sistim politik, budaya politik, budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
7) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila
sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
8) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik
luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi,
hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
mengevaluasi globalsasi.
28
Ribka Meilan Siadari. PKN Sebagai Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Untuk Anak
Sekolah Dasar. (Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Vol 2
Tahun 2018), hal 591 - 593
32
3) Agar peserta didik dapat berkembang secara aktif dan positif
dalam membentuk diri seseorang berdasarkan karakter
masyarakat Indonesia agar tetap menjalin tali persaudaraan
dengan bangsa lain.
4) Agar peserta didik dapat berinteraksi dengan bangsa lain
dalam perbincangan dunia secara langsung maupun tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Dari penjabaran tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) di
atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran yang tidak hanya
difokuskan pada aspek kognitif saja, akan tetapi juga mempelajari aspek
afektif. Maka dari itu, dengan adanya mata pelajaran ini, hendaknya para
pendidik dapat mempersiapkan para peserta didik nya agar menjadi warga
negara yang cerdas, berakhlak mulia, serta bertanggung jawab, dengan
begitu melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) kita
mampu menolak segala hal-hal tidak baik dan menentang dari nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945.
33
sarana dan prasarana sekolah, metode pembelajaran masih sama belum
adanya perubahan, penilaian sikap, dan faktor keluarga.29
Perbedaan hasil penelitian:
Hasil penelitian yang Saya lakukan yaitu menggunakan metode kualitatif
deskriptif dengan instrument berupa observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Adapun hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
implementasi pendidikan karakter terdiri atas perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Selanjutnya, nilai-nilai karakter yang dikembangkan yaitu disiplin,
mandiri, dan tanggung jawab. Sedangkan hambatan yang dihadapi dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran adalah
sulitnya pembuatan media atau alat peraga, guru belum menggunakan
metode yang bervariasi, dan kurangnya komunikasi antar guru dan orang
tua peserta didik.
29
Yolanda Agufratiwi, Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran PKN
Kelas V SDN 113 (Rejang Lebong, IAIN Curup, 2019).
30
Orin Asdarina dan Nurvi Arwinda, Analisis Implementasi Pendidikan Karakter dalam
Proses Pembelajaran Matematika, Jurnal Matematika, STKIP Muhammadiyah Aceh Barat Daya,
Vol 2, No 1, (2020).
34
cara membiasakan kegiatan yang sudah ada disekolah dan lebih diterapkan
lagi oleh masing-masing guru yang mengajar.
31
Ismail Nasar, Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Mata Pelajaran IPS. Jurnal
Inovasi Pendidikan Dasar, Ruteng Flores, Vol 2, No 1, (2018).
32
Angga Meifa, Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar,
Jurnal Pendidikan Humaniora, Universitas Negeri Malang, Vol. 4 No. 3, (2016).
35
Perbedaan hasil penelitian:
Hasil penelitian yang Saya lakukan yaitu menggunakan metode kualitatif
deskriptif. Instrument yang saya gunakan yaitu berupa observasi,
wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa implementasi pendidikan karakter terdiri dari atas perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Upaya dalam menanamkan karakter itu dengan
cara membiasakan kegiatan yang sudah ada disekolah dan lebih diterapkan
lagi oleh masing-masing guru yang mengajar.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu Kegiatan
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode
kualitatif deskriptif. Nana Syaodih Sukmadinata menyebutkan bahwa
penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, baik bersifat alamiah ataupun
rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas,
keterkaitan antarkegiatan.33 Penelitian ini dimaksudkan untuk
33
Nana Syaodih Sukmadinata. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2009).
37
mendeskripsikan dan mengungkapkan fakta tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran PPKn
Tema 7 Peristiwa Dalam Kehidupan Kelas V SDN Peninggilan 1.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber untuk mendapatkan informasi dan
keterangan dari penelitian yang dilakukan. Subjek penelitian dalam penelitian
ini yaitu wali kelas V/A dan peserta didik kelas V/A SDN Peninggilan 1 yang
berjumlah 5 orang.
34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Cet. 26. (Bandung:
Alfabeta, 2018) hlm 224.
35
Fadilah, Intrumen Non Tes Bimbingan dan Konseling, (Curup: LP2 STAIN
Curup,2013), hlm. 14
38
2) Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data untuk melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga untuk
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.36 Wawancara
pada penelitian ini dilakukan kepada wali kelas dan peserta didik V/A
SDN Peninggilan 1.
3) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Bisa bertbentuk foto, karya seni, catatan
harian dan lain-lain.37 Untuk memperkuat data dan bukti peneliti
membutuhkan dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto atau tulisan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti.38 Penelitian kualitatif akan dimulai dengan adanya permasalahan yang
belum jelas dan pasti, sehingga peneliti akan menjadi intrumen dalam
penelitian tersebut. Namun setelah masalah yang akan diamati jelas, maka
dapat dikembangkan suatu instrumen.39
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif
manusia atau peneliti merupakan instrumen penilaian utama dalam penelitian.
Hal ini terjadi karena segala sesuatunya belum memiliki bentuk yang pasti.
Latar belakang masalah, fokus dan prosedur penelitian, hipoteses yang
36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta Bandung, 2014), hlm. 317
37
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: teori dan praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), h. 314.
38
Sugiyono, Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm 63
39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 223
39
digunakan, serta hasil yang diharapkan, semuanya tidak dapat ditentukan
dengan pasti sebelumnya. Segala sesuatunya perlu dikembangkan sepanjang
penelitian berjalan. Hanya peneliti tersebut yang berperan dalam mencapai
tujuan penelitian.40
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Observasi
Dalam penelitian ini, teknik observasi digunakan untuk memperoleh
data tentang bagaimana implementasi pendidikan karakter tersebut dalam
pembelajaran PPKn Tema 7 Peristiwa Dalam Kehidupan di SDN
Peninggilan 1.
2. Wawancara
Instumen ini digunakan untuk mengetahui implementasi
pendidikan karakter Pancasila dalam pembelajran PPKn Tema 7 Peristiwa
Dalam Kehidupan kelas V/A SDN Peninggilan 1. Pedoman wawancara ini
diberlakukan untuk wali kelas dan peserta didik kelas V/A SDN
Peninggilan 1.
3. Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan semua
dokumentasi yang berhubungan dengan peserta didik dan mendukung data
penelitian. Contohnya seperti dokumen-dokumen yang dimiliki oleh guru
kelas V/A berupa silabus, RPP, dan juga foto-foto yang berkaitan dengan
implementasi pendidikan karakter di kelas V/A SDN Peninggilan 1.
Dokumentasi tersebut merupakan pelengkap dan pendukung dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
40
Loc.cit, hlm 223.
40
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
41
dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan hal-
hal yang penting dan hal-hal yang dipelajari, serta memutuskan hal-hal yang
dapat diceritakan kepada orang lain.41
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dapat dilakukan oleh peneliti
sebelum peneliti berada di tempat penelitian, yaitu pada saat penelitian maupun
setelah penelitian berakhir. Analisis data dimulai sejak peneliti merumuskan
dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlansung terus
hingga proses penulisan hasil penelitian.42
Adapun teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah teknik
analisis data setelah berada ditempat penelitian, yaitu:
1) Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang dilakukan
dengan cara memilah, memusatkan, menyederhanakan, dan
memfokuskan data yang ditemukan di lapangan berdasarkan catatan-
catatan yang dibuat oleh peneliti dari hasil wawancara dengan sumber
data (informan). Melalui catatan tersebut, peneliti dapat melakukan
reduksi data dengan cara proses pemilihan data berdasarkan pada
kategori, serta membuat pengodean data dengan kisi-kisi penelitian yang
dibuat oleh peneliti.43
Pada penelitian ini, reduksi data difokuskan pada implementasi
pendidikan karakter Pancasila dalam pembelajaran PPKn kelas V Tema
7 Peristiwa Dalam Kehidupan SDN Peninggilan 1.
2) Penyajian Data (Data Display)
Langkah selanjutnya setelah dilakukan reduksi data adalah
penyajian data. Data dapat disajikan dalam bentuk diagram, table, grafik,
dan sebagainya. Dalam proses penyajian data, peneliti dapat menerima
41
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017),
h. 247.
42
I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta:
Quadrant, 2020), h. 142.
43
Ibid., h. 167.
42
input dari peneliti lainnya, sehingga data tersebut dapat tersusun jelas dan
lebih mudah dipahami.44
Peneliti menyajikan data mengenai implementasi pendidikan
karakter Pancasila dalam pembelajaran PPKn kelas V Tema 7 Peristiwa
Dalam Kehidupan SDN Peninggilan 1. Adapun data yang disajikan
merupakan hasil reduksi observasi dan wawancara wali kelas dan peserta
didik kelas V/A SDN Peninggilan 1.
3) Penarikan Kesimpulan (Conclusion)
Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan (Conclusion).
Kesimpulan yang dibuat oleh peneliti masih bersifat sementara, dimana
peneliti masih dapat menerima saran dari peneliti lainnya. Kesimpulan
yang dibuat oleh peneliti dapat berubah jika peneliti menemukan bukti-
bukti baru pada saat melakukan penelitian di lapangan. Sehingga, peneliti
memperoleh kesimpulan akhir yang lebih meyakinkan. 45
Pada penelitian ini data tentang implementasi pendidikan karakter
Pancasila dalam pembelajaran PPKn kelas V Tema 7 Peristiwa Dalam
Kehidupan SDN Peninggilan 1 ditulis pada penyajian data kemudian
dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan.
G. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu uji credibility (validitas interval), transferability (validitas
eksternal), dependability (reabilitas), dan confirmability (obyektivitas).46
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji kredibilitas dalam pengujian
datanya. Uji kredibilitas merupakan uji kepercayaan terhadap suatu data hasil
penelitian yang telah diolah oleh peneliti. Sehingga, hasil penelitian yang
dilakukan dapat dipercaya dan tidak diragukan sebagai sebuah karya ilmiah.
Uji kredibilitas yang dapat dilakukan oleh peneliti dapat berupa
44
Ibid., h. 168.
45
Ibid. h. 170.
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Cet. 26. (Bandung:
Alfabeta 2018) hlm 270.
43
memperpanjang waktu pengamatan, meningkatkan kecermatan, menerapkan
triangulasi, menggunakan bahan pendukung (referensi), serta mengecek data.47
Pengujian kredibilitas menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi
merupakan uji kredibilitas yang dilakukan dengan cara mengecek data yang
diperoleh peneliti dari berbagai sumber data pada berbagai waktu yang telah
dilakukan.48
47
Op.cit, h. 174
48
I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta:
Quadrant, 2020), h. 176.
44
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Secara administrasi Sekolah Dasar (SD) Negeri Peninggilan 1
beralamat di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Paninggilan,
Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Pada awal mula,
bangunan SDN Peninggilan 1 masih belum memadai yaitu hanya satu
lantai.
Kemudian dalam perkembangannya, keadaan sekolah yang semula
masih kurang memadai pada tahun 2012 direhab menjadi lebih baik yaitu
menjadi dua lantai, yakni dengan luas tanah 500 m2 dan luas bangunan
336 m2. SDN Peninggilan 1 juga telah terakreditasi A. Hingga kini berkat
adanya kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan instansi lain,
maka SDN Peninggilan 1 menjadi lembaga yang lebih bagus.
2. Deskripsi Penelitian
Pendidikan karakter merupakan salah point penting yang terdapat di
Undang-Undang N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
45
PPKn. Oleh karena itu, peneliti melakukan penggalian data untuk
membuktikan pernyataan tersebut melalui kegiatan observasi, wawancara
maupun dokumentasi.
Adapun hal-hal yang diteliti meliputi implementasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran PPKn kelas V/A SDN Peninggilan 1, nilai-
nilai karakter yang dikembangkan dalam pembelajaran PPKn dikelas V/A
SDN Peninggilan 1, dan hambatan yang dihadapi dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter dikelas V/A SDN Peninggilan
1.
B. Pembahasan
Dalam pembahasan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran PPKn, nilai-nilai
karakter yang dikembangkan dalam pembelajaran PPKn, dan hambatan yang
dihadapi guru dalam mengimplementasikan pendidikan karakter dalam
pembelajaran PPKn di kelas V/A SDN Peninggilan 1.
46
Kedua jenis perencanaan ini merupakan suatu hal yang harus ada
dalam suatu pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan hasil
wawancara guru tentang perangkat pembelajaran apa saja yang
perlu disiapkan sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas.
Peneliti: “Apa saja yang Ibu persiapkan dan rencanakan sebelum
pembelajaran dimulai?”
Guru: “Hal yang biasa saya lakukan sebelum pembelajaran dimulai
yaa seperti menyiapkan silabus dan RPP nya Kak Jihan. Karena
tanpa kedua itu kita tidak bisa mengajar, karena kan saya mengajar
berpedoman sama itu. Biasanya saya kerjakan silabus dan RPP ini
bersama kelompok guru (KKG), ya kadang disusun sendiri aja gitu,
kondisional aja Kak. Nah, biasanya saya kaji dulu silabus dan RPP
nya Kak, kira-kira ada yang perlu saya rombak lagi atau tidak.
Karena kan saya mengajar juga sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan para siswa. Kalo misalnya dari RPP nya ada yang
kurang menurut saya, ya saya tambahkan lagi kegiatannya, namun
dengan melihat waktu juga gitu. Jadi tidak keluar dari batas waktu
yang udah ditentuin. Setelah itu biasanya saya mencari sumber
pembelajaran tambahan, seperti dari google saya mendownload
modul atau dari buku paket yang lainnya. Terus juga biasanya kalo
hari itu lagi ada kegiatan praktek yaa saya menyiapkan medianya
terlebih dahulu untuk anak-anak. Paling itu saja sih Kak Jihan.”49
49
Wawancara dengan Guru Kelas V/A, pada tanggal 23 April 2021 di SDN Peninggilan 1
50
Agus Wibowo. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa
Berperadaban. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) hlm. 84.
47
dilakukan dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang dihadapi
(fleksibel), namun tetap berpedoman pada silabus dan RPP.
Berikut pengakuan dari guru tersebut:
Peneliti: “Apakah Ibu melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai
dengan Silabus dan RPP yang Ibu buat?”
Guru: “Iya Kak Jihan, tapi sih kadang saya suka menambahkan
materi saat pembelajaran berlangsung, tapi kalo itu sih spontan aja
gitu kalo dikelas. Tapi saya tetap berpedoman pada Silabus dan
RPP”51
51
Wawancara dengan Guru Kelas V/A, pada tanggal 23 April 2021 di SDN Peninggilan 1
52
Kunandar. 2011. Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dan Sukses dalam Sertifikasi Guru). (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm 224.
48
Unsur yang menunjukkan adanya pengintegrasian
pendidikan karakter yaitu adanya kegiatan pembelajaran,
pendidikan penguatan nilai karakter, dan juga sumber belajar.
Sedangkan unsur yang belum terlihat dalam pengintegrasian
pendidikan karakter di pembelajaran PPKn yaitu KD (Kompetensi
Dasar), indikator dan sumber belajar yang digunakan. Selain itu, di
dalam silabus juga belum tercantum nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa.
Pada kegiatan pembelajaran PPKn terdapat beberapa
kegiatan yang menunjukkan penguatan nilai karakter, diantaranya
adalah:
1) Pada tema 7 subtema 1, peserta didik dapat menceritakan
identitas ras dan suku bangsanya sendiri. Hal ini dapat
melatih kemandirian para peserta didik. Karena peserta
didik dituntut untuk menceritakan identitas ras dan suku
bangsa di depan kelas.
2) Pada tema 7 subtema 2, peserta didik dapat membaca
peristiwa dalam upaya pembentukan NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia) dengan penuh rasa
tanggung jawab. Hal ini dapat melatih rasa tanggung
jawab para peserta didik.
3) Pada tema 7 subtema 3, peserta didik dapat membacakan
peristiwa lahirnya Pancasila di depan kelas dengan tertib.
Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik dapat bersikap
disiplin dalam proses pembelajaran.
Beberapa kegiatan tersebut juga dapat dilakukan oleh peserta
didik dengan beberapa kegiatan-kegiatan spontan ketika proses
pembelajaran sedang berlangsung. Jadi, tidak hanya terpaku pada
penguatan nilai karakter yang terdapat di silabus saja.
49
Adapun tema yang tertulis dalam pembelajaran yaitu
“Peristiwa dalam Kehidupan”. Sedangkan pada materi
pembelajaran PPKn nya tentang peristiwa-peristiwa sejarah pada
masa awal pergerakan nasional secara urut. Di dalam tema dan
materi pembelajaran tersebut terdapat nilai-nilai pendidikan
karakter karena isi pembelajarannya berkaitan dengan hal-hal baik
yang dapat diteladani dari beberapa peristiwa sejarah yang
mencerminkan sosok para pahlawan di Indonesia. Dan tentunya hal
tersebut sangat bermanfaat sekali untuk diterapkan kepada para
peserta didik di SDN Peninggilan 1 khususnya dikelas V/A.
Kegiatan pembelajaran di dalam silabus sudah dapat
dikatakan terintegrasi dengan adanya pendidikan karakter. Karena
terdapat beberapa macam kegiatan belajar yang mencerminkan
pengembangan karakter-karakter tertentu, diantaranya karakter
mandiri, disiplin dan tanggungjawab.
Adapun contoh beberapa kegiatan yang mencerminkan
beberapa kegiatan tersebut diantaranya bercerita identitas dan
keragaman suku bangsa teman-temannya, membuat peta pikiran,
mengamati kegiatan-kegiatan masyarakat di sekitar tempat
tinggalnya yang menujukkan nilai-nilai persatuan dalam
keragaman, bercerita peristiwa-peristiwa setelah pembacaan teks
Proklamasi Kemerdekaan, peserta didik secara mandiri
menceritakan mengenai identitas suku bangsanya sendiri dengan
cara mengisi balon-balon pada buku siswa, peserta didik
mendiskusikan pengaruh dan keberlanjutan keadaan masyarakat
Indonesia pada masa munculnya rasa kebangsaan pada masa
sekarang.
Teknik dalam tahap penilaian di silabus ini menunjukkan
bahwa terdapat penilaian otentik dan pengintegrasian dalam
pendidikan karakter. Adapun penilaian yang tercantum didalam
silabus ini tidak hanya dilihat dari hasil belajar para peserta didik
50
saja, melainkan menilai proses belajarnya. Hal tersebut diperkuat
dengan adanya pernyataan guru ketika ditanya oleh peneliti tentang
penilaian sikap peserta didik:
Peneliti: “Apa saja yang Ibu persiapkan dan rencanakan sebelum
pembelajaran dimulai?”
Guru: “Hal yang biasa saya lakukan sebelum pembelajaran dimulai
yaa seperti menyiapkan silabus dan RPP nya Kak Jihan.
Terus juga sumber belajar yang saya gunakan juga harus di
persiapkan. Seperti buku, atau media yang lainnya. Selain
itu, saya juga menyiapkan buku penilaian untuk siswa-
siswa. Kalo buku ini fungsinya untuk mencatat siapa saja
nama-nama siswa yang dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik atau tidak.”53
53
Wawancara dengan Guru Kelas V/A, pada tanggal 23 April 2021 di SDN Peninggilan 1
51
kegiatan pembelajaran, penilaian, maupun sumber belajar.
Sedangkan unsur yang belum menunjukkan adanya
pengintegrasian pendidikan karakter yaitu unsur kompetensi dan
indikator.
54
Masnur Muslich, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Cetakan ke-2,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 53
52
b. Dengan membaca, siswa dapat menjelaskan berbagai
perlawanan terhadap pemerintahan kolonial Belanda di
berbagai daerah secara benar.
c. Dengan bercerita, siswa dapat menyebutkan berbagai
keragaman yang ada di sekitarnya secara tepat.
d. Dengan menulis, siswa dapat mengidentifikasi berbagai
keragaman suku yang ada di Indonesia secara tepat.
e. Dengan banyak membaca sistema tanam paksa, macam-
macam perlawanan terhadap pemerintahan kolonial
Belanda, maka dapat melatih kemandirian para peserta
didik. Karena, para peserta didik dapat melatih
kemandiriannya tersebut dengan membacakan hasil
bacaannya didepan kelas.
f. Dengan bercerita macam-macam keragaman suku yang
ada di Indonesia, maka dapat melatih kedisiplinan siswa.
Karena siswa dituntut agar dapat bercerita mengenai
keragaman secara tepat.
g. Dengan menulis berbagai macam kergaman suku yang
ada di Indonesia, maka dapat melatih rasa tanggung
jawab para peserta didik. Karena, siswa dituntut untuk
menulis sendiri mengenai berbagai keragaman suku
yang ada di Indonesia.
53
c. Dengan membaca dan mengamati, siswa dapat
mengidentifikasi nilai-nilai luhur dalam keragaman
masyarakat dengan penuh kepedulian.
d. Dengan mengamati, siswa dapat mengetahui kegiatan-
kegiatan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya yang
menunjukkan nilai-nilai persatuan dalam keragaman
dengan penuh tanggung jawab.
e. Dengan membaca dan mengamati proklamator
kemerdekaan maka dapat melatih kemandirian,
kedisiplinan, serta tanggung jawab para peserta didik.
54
dokumen yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data sebagai
berikut:
1) Subtema 1 (Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan)
Subtema yang tercantum dalam RPP adalah
“Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan” dan materi PPKn
didalamnya mengenai “Keragaman ras dan suku bangsa,
sikap dan perilaku dalam menghadapi keragaman dalam
kehidupan sehari-hari”. Dalam subtema ini disisipkan nilai-
nilai karakter yang dapat dikembangkan. Adapun konten
yang terdapat dalam subtema dan materi pembelajaran
PPKn nya adalah tentang bagaimana agar peserta didik
dapat menjelaskan secara mandiri mengenai suku-suku
bangsa yang ada di Indonesia. Nilai karakter yang dipetik
dari materi tersebut adalah nilai jujur, disiplin,
tanggungjawab, santun, peduli, percaya diri, dan kerjasama.
Adapun metode dan pendekatan pembelajaran yang
digunakan bervariatif. Metode pembelajaran yang
tercantum dalam RPP di subtema 1 PPKn kali ini adalah
metode ceramah, tanya jawab, dan berdiskusi. Sedangkan
pendekatan yang digunakan yaitu Critical Thinking and
Problem Formulation yang artinya berpikir kritis dan
perumusan masalah.
Kegiatan pembelajaran dalam RPP sudah
menunjukkan kebermaknaan pembelajaran yang di
integrasikan dengan pendidikan karakter. Dalam kegiatan
inti terdapat penugasan yang bermakna untuk peserta didik
seperti adanya interaksi aktif antara peserta didik, adanya
penerapan secara kontekstual, dan juga pengembangan
karakter-karakter tertentu. Pada subtema kali ini nilai
karakter yang sering ditonjolkan yaitu karakter kemandirian
dan kreativitas.
55
Selain itu, kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan juga sudah sesuai dengan pendekatan
Critical Thinking and Problem Formulation. Beberapa
kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh peserta didik dengan
cara berpikir kritis. Artinya, mereka dapat menyelesaikan
masalah secara sistematis. Adapun salah satu kegiatan yang
dapat mengembangkan karakter tertentu tertulis dalam RPP
adalah “Siswa mengisi kolom-kolom pada peta konsep
tentang sistem tanam paksa”.
56
pola pikir kritis dan kreatif yang dipandu oleh ide-ide
kebenaran yang masing-masing mempunyai makna.
Kegiatan pembelajaran dalam RPP sudah
menunjukkan kebermaknaan pembelajaran yang di
integrasikan dengan pendidikan karakter. dalam kegiatan
inti terdapat penugasan yang bermakna untuk peserta didik
seperti adanya interaksi aktif antara peserta didik, adanya
penerapan secara kontekstual, dan juga pengembangan
karakter-karakter tertentu. Pada subtema kali ini nilai
karakter yang sering ditonjolkan yaitu karakter kemandirian
dan kreativitas.
Selain itu, kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan juga sudah sesuai dengan pendekatan HOTS
(Higher order thinking skills). Beberapa kegiatan tersebut
dapat dilakukan oleh peserta didik dengan cara berpikir
kritis. Artinya, mereka dapat menyelesaikan masalah secara
sistematis. Adapun salah satu kegiatan yang dapat
mengembangkan karakter tertentu tertulis dalam RPP
adalah “Secara mandiri, peserta didik mencari penyelesaian
masalah dari cerita mengenai sikap dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan keragaman sosial budaya
dalam masyarakat”.
57
PPKn nya adalah tentang memahami peristiwa lahirnya
pancasila. Nilai karakter yang dipetik dari materi tersebut
adalah nilai jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli,
percaya diri, dan kerjasama.
Adapun metode dan pendekatan pembelajaran yang
digunakan bervariatif. Metode pembelajaran yang
tercantum dalam RPP di subtema 3 PPKn kali ini adalah
metode ceramah, tanya jawab, dan berdiskusi. Sedangkan
pendekatan yang digunakan yaitu HOTS (Higher order
thinking skills) dan pendekatan Critical Thinking and
Problem Formulation yang artinya kedua pembelajarannya
menggunakan cara berpikir tingkat tinggi serta melibatkan
pola pikir kritis dan kreatif yang dipandu oleh ide-ide
kebenaran yang masing-masing mempunyai makna.
Kegiatan pembelajaran dalam RPP sudah
menunjukkan kebermaknaan pembelajaran yang di
integrasikan dengan pendidikan karakter. dalam kegiatan
inti terdapat penugasan yang bermakna untuk peserta didik
seperti adanya interaksi aktif antara peserta didik, adanya
penerapan secara kontekstual, dan juga pengembangan
karakter-karakter tertentu. Pada subtema kali ini nilai
karakter yang sering ditonjolkan yaitu karakter kemandirian
dan kreativitas.
Selain itu, kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan juga sudah sesuai dengan pendekatan HOTS
(Higher order thinking skills) dan pendekatan Critical
Thinking and Problem Formulation. Beberapa kegiatan
tersebut dapat dilakukan oleh peserta didik dengan cara
berpikir kritis. Artinya, mereka dapat menyelesaikan
masalah secara sistematis. Adapun salah satu kegiatan yang
dapat mengembangkan karakter tertentu tertulis dalam RPP
58
adalah “Siswa membaca makna Pancasila dalam
Keragaman Budaya Bangsa”.
55
Wawancara dengan Guru Kelas V/A, pada tanggal 23 April 2021 di SDN Peninggilan 1
59
diyakini baik dan benar dalam rangka membentuk, mengembangkan,
dan membina tabiat atau kepribadian peserta didik sesuai jati diri
bangsa tatkala kegiatan pembelajaran berlangsung.56
Pada kegiatan inti, guru dapat menerapkan metode
pembelajaran seperti metode ceramah, diskusi, tanya jawab, pemberian
tugas, maupun metode berdiskusi kelompok. Maka dari itu, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam
proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dengan berbagai
metode tersebut.
Selain itu, di dalam kegiatan inti, beberapa kali guru
memberikan bentuk apresiasi kepada peserta didik berupa apresiasi
verbal maupun nonverbal. Artinya, apresiasi tersebut dilakukan dengan
memberikan pujian maupun beberapa cara yang menarik seperti
memberikan bintang di papan penilaian. Hal tersebut dapat membuat
pembelajaran dikelas lebih menyenangkan dan juga lebih menarik
perhatian para peserta didik. Selain itu, pemberian apresiasi ini juga
dapat membuat kreatifitas para peserta didik untuk berkembang.
Sehingga guru dapat mengembangkan potensi dan kemampuan yang
dimiliki oleh para peserta didik.
Selanjutnya, dalam proses pembelajaran PPKn, beberapa kali
guru melakukan kegiatan-kegiatan spontan untuk membentuk karakter
terhadap peserta didik. Salah satu contohnya yaitu mengingatkan
peserta didik untuk selalu bertanggung jawab terhadap sesuatu yang
terjadi pada dirinya. Ketika ada salah satu peserta didik yang melakukan
kesalahan, maka guru dapat memberikannya teguran maupun sanksi
yang lain kepada peserta didik tersebut. Agus dalam Wibowo
menyebutkan bahwa salah satu model pengintegrasian pendidikan
karakter di sekolah adalah program pengembangan diri berupa kegiatan
spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu
56
Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter: Konsep dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan. (Jakarta: Kencana, 2011) hlm 263-264.
60
juga.57 Guru perlu melakukan kegiatan spontan tersebut karena
terkadang siswa tidak mengetahui bahwa apa yang dilakukan adalah
salah. Kegiatan yang langsung dilakukan tersebut akan memberikan
dampak tersendiri, sehingga siswa tidak mengulanginya kembali.
Berdasarkan hasil penelitian, dalam pembelajaran PPKn guru
menggunakan materi pelajaran menjadi bahan atau media untuk
mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter. Berdasarkan hasil
observasi, tema yang sedang dipelajari adalah “Peristiwa Dalam
Kehidupan” Secara garis besar, pokok-pokok yang dipelajari meliputi
berbagai peristiwa kebangsaan dimasa penjajahan, peristiwa
kebangsaan seputar proklamasi kemerdekaan, dan juga peristiwa
mengisi kemerdekaan. Guru dapat menggali pesan moral dan nilai-nilai
karakter yang dapat diteladani oleh siswa yang terdapat dalam materi
tersebut.
Temuan selanjutnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
implementasi pendidikan karakter kelas V/A SDN Peninggilan 1 dalam
pembelajaran PPKn dapat berjalan dengan lancar karena para peserta
didik sudah dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dalam suatu
pembelajaran, seperti contohnya yaitu mengerjakan tugas masing-
masing, disiplin terhadap waktu pengumpulan tugas, serta
bertanggungjawab atas tugas yang diberikan oleh gurunya.
57
Op.Cit, hlm. 263-264
61
a. Penilaian sikap
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi
dua, yaitu sikap spiritual yang terkait dengan
pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa,
dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan
peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri,
demokratis, dan bertanggung jawab.
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap
melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman
sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian
diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
b. Penilaian pengetahuan
Kompetensi pengetahuan merupakan kompetensi
ranah kognitif dalam taksonomi pendidikan.
Perkembangan pencapaian kompetensi pengetahuan
melalui tahapan mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi. Pendidik menilai
kompetensi pengetahuan melalui teknik tes tulis, tes
lisan, dan penugasan
c. Penilaian keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu.
Perkembangan pencapaian kompetensi ketrampilan
melalui tahapan mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Teknik
penilian kompetensi ketrampilan menggunakan tes
praktik, projek, dan penilaian portofolio.
62
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi pembelajaran terhadap
pembelajaran PPKn dilakukan dengan beberapa macam kegiatan yang
didalamnya mengandung nilai-nilai karakter, diantaranya karakter
religius, mandiri, disiplin, bertanggung jawab, cinta tanah air, maupun
karakter kreatifitas.
Adapun beberapa contoh kegiatan tersebut yaitu memberikan
salam serta do’a penutup yang dipimpin oleh salah satu peserta ini, hal
ini menunjukkan bahwa guru melatih peserta didik untuk selalu
menerapkan karakter religius dimanapun berada. Contoh kegiatan
selanjutnya yaitu menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan rasa cinta tanah air. Contoh kegiatan yang terakhir yaitu
membuat resume tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan, hal ini
menunjukkan bahwa guru melatih peserta didik untuk selalu kreatif.
Dengan adanya evaluasi, maka dapat ditemukan faktor
pendukung dan faktor penghambat dari implementasi itu sendiri. Dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter mandiri, disiplin dan
tanggung jawab dalam pembelajaran PPKn maka dapat diperoleh
dukungan dari beberapa pihak, yaitu guru, orang tua dan peserta didik
itu sendiri. Sedangkan faktor penghambat ataupun kendala yang
dihadapi guru pada umumnya adalah sikap para peserta didik itu sendiri
ketika proses pembelajaran berlangsung.
63
disampaikan dengan cara tindakan maupun cara mengajar yang dilakukan oleh
guru melalui kegiatan-kegiatan spontan. Berikut tiga nilai karakter yang
diterapkan oleh guru dalam pembelajaran:
a. Mandiri: Nilai kemandirian dapat terlihat ketika peserta didik dapat
mengerjakan tugas maupun ulangan yang diberikan oleh guru secara
mandiri. Artinya, mereka mengerjakannya dengan sendiri-sendiri
tanpa bantuan dari orang lain. Selain itu, sebagian besar dari mereka
berani bertanya saat proses pembelajaran berlangsung, berani
menyampaikan pendapat didepan teman-teman yang lainnya, dan
kemandirian yang terpenting yaitu sebagian besar dari mereka sudah
dapat pergi dan pulang sendiri ketika jam sekolah.
b. Disiplin: Nilai kedisiplinan dapat terlihat ketika guru melakukan
absensi kepada peserta didik. Seluruh peserta didik dikelas V/A SDN
Peninggilan 1 dapat meminimalisir absensi diri mereka masing-
masing. Selain itu, guru juga mengecek kelengkapan seragam
sekolah mereka, tidak lupa pula kerapihan rambut dan kuku. Tidak
hanya itu, nilai kedisiplinan juga dapat terlihat ketika para peserta
didik mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh guru, apakah
waktu pengumpulan tersebut terlambat atau tidak. Hal ini
menunjukkan bahwa guru dapat melatih kedisiplinan kepada para
peserta didiknya.
c. Tanggung Jawab: Bentuk tanggung jawab dapat terlihat ketika
peserta didik dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya
sesuai dengan arahan dari guru, artinya mereka tidak mengurangi
atau menambahkan tugas yang mereka kerjakan. Selain itu, guru
juga melatih tanggung jawab peserta didik dengan cara melatih
peserta didik untuk mengakui kesalahan yang diperbuatnya, dan
mampu menjalankan sanksi yang diberikan. Bentuk tanggung jawab
yang terakhir yaitu pelaksanaan piket yang dikerjakan oleh para
peserta didik sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
64
Selain ketiga nilai tersebut, guru menemukan beberapa nilai karakter
yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran PPKn. Diantaranya
yaitu nilai religius, kreatif, percaya diri, dan cinta tanah air. Nilai yang
dikembangkan oleh guru tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 57
Tahun 2014 tentang Kurikulum SD. Kompetensi inti sikap sosial peserta didik
kelas V/A adalah memiliki perilaku mandiri, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman sebayanya,
guru, maupun orang disekelilingnya.
58
Wawancara dengan Guru Kelas V/A, pada tanggal 23 April 2021 di SDN Peninggilan 1
65
peraga yang digunakan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini
menunjukkan bahwa kelemahan pada aspek sarana dan prasarana sekolah yang
masih terbatas mengakibatkan proses penginternalisasian pendidikan karakter
tidak bisa efektif dan optimal.
Media pembelajaran diperlukan dalam pembelajaran untuk memudahkan
guru dalam menjelaskan materi dan membantu peserta didik untuk memahami
materi. Media pembelajaran juga dapat digunakan untuk mengembangkan
karakter tertentu. Hasil observasi di lapangan, guru belum memanfaatkan
media pembelajaran yang beragam. Buku paket masih menjadi acuan guru
untuk mengajar.
Dalam mengatasi hambatan tersebut, maka terdapat beberapa solusi yang
dapat dilakukan, yaitu mulai dari pengusulan yang dilakukan guru kepada
kepala sekolah agar dapat menyediakan sarana prasarana yang memadai,
selanjutnya kepala sekolah akan meneruskan usulan tersebut ke dinas
pendidikan, sehingga usulan tersebut dapat diterima dan proses pembelajaran
pun akan berjalan lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, terdapat solusi lain
yang dilakukan oleh guru ketika menghadapi permasalahan tersebut, yaitu
dengan cara mengkombinasikan pembelajaran, salah satu contohnya seperti
belajar di luar kelas, hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir sikap bosan
pada peserta didik.
Selain itu, faktor kedua yang menjadi penghambat yaitu guru belum bisa
menerapkan metode yang bervariatif, sehingga para peserta didik kurang
antusias dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, guru
memberikan metode yang monoton terhadap peserta didik. Artinya metode
yang digunakan sekedar metode ceramah, penugasan, maupun metode diskusi.
Walaupun beberapa kali guru pernah melakukan metode yang cukup kreatif
yaitu metode HOTS.
Hambatan berupa media dan metode pembelajaran tersebut dapat
diberikan solusi dengan cara mengembangkan kemampuan profesional guru
untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi para peserta didik,
khususnya di SDN Peninggilan 1. Guru dapat menggunakan berbagai alat dan
66
bahan yang sederhana untuk dijadikan media pembelajaran bagi peserta didik
dengan melihat contoh pembuatannya di aplikasi Youtube. Selain itu guru juga
sering-sering mengikuti kegiatan workshop yang diadakan oleh pihak-pihak
tertentu, contohnya seperti kementrian pendidikan dan kebudayaan. Sehingga,
banyak pembelajaran baru yang di dapat dari kegiatan workshop tersebut, dan
diharapkan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara selanjutnya, guru masih
jarang menerapkan metode seperti bermain peran dan mendongeng. Walaupun
pemahaman guru terhadap beberapa metode pembelajaran masih kurang, guru
dapat belajar dari siapapun dan dari manapun tentang hal tersebut, sehingga
peserta didik dapat tertarik dengan pembelajaran tersebut.
Akan tetapi, disamping itu semua, guru memiliki solusi untuk mengatasi
hambatan tersebut, walaupun cara tersebut belum dapat dikatakan maksimal,
namun guru tetap berusaha untuk memberikan cara yang terbaik, salah satunya
yaitu dengan memutar beberapa video yang ada di Youtube. Cara ini dilakukan
agar peserta didik dapat antusias mengikuti proses pembelajaran. Selain itu,
cara yang dapat di lakukan adalah meminta kepada kepala sekolah agar
diusulkan mengikuti berbagai macam pelatihan untuk mengasah bagaimana
cara menerapkan metode yang kreatif kepada peserta didik.
Selain dari kedua faktor tersebut, terdapat satu faktor eksternal, yaitu
kurangnya kerjasama antara guru dan orangtua dalam mengimplementasikan
pendidikan dalam suatu pembelajaran, khususnya pada pembelajaran PPKn.
Hal ini diperkuat dengan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti.
Peneliti: “Apakah ada bentuk kerjasama guru dengan orang tua dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran
PPKn?”
Guru: “Nah, itu juga jadi salah satu permasalahannya Kak. Karena keterbatasan
waktu untuk berdiskusi juga dengan orang tua mereka, Ada juga
beberapa orangtua dari mereka yang sangat sibuk dengan
pekerjaannya. Terkadang saya hanya bertemu jika orangtua sedang
67
menjemput anaknya saja. Jadi selama ini belum ada kerjasama
dengan orang tua anak-anak sih Kak”59
Hambatan tersebut dapat di atasi dengan cara membuat jadwal rutin
pertemuan antara guru dengan orang tua peserta didik. Karena, dengan cara
seperti itu maka hubungan antara guru dengan orang tua lebih terjalanin dengan
baik. Kegiatan ini tidak hanya sebatas pertemuan saja, namun juga di lakukan
sesi diskusi mengenai keseharian peserta didik di sekolah. Jika terdapat hal-hal
yang kurang baik di lakukan oleh peserta didik di sekolah atau di rumah, maka
antara guru dan orang tua dapat berdiskusi mengenai solusi yang tepat untuk
mengatasi hal tersebut.
Dari hasil observasi dan wawancara diatas, peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa guru kelas V/A di SDN Peninggilan 1 cenderung belum
mengembangkan kemampuan profesional seorang guru dalam mengelola
pembelajaran dengan menggunakan media maupun metode pembelajaran yang
kreatif pada mata pelajaran PPKn. Namun hal itu bukan menjadi penghalang
bagi guru untuk tidak mengimplementasikan pendidikan karakter pada
pembelajaran PPKn di kelas V/A SDN Peninggilan 1.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini yang berjudul “Analisis Implementasi Pendidikan
Karakter Pancasila dalam Pembelajaran PPKn kelas V/A SDN Peninggilan 1”
masih terdapat kekurangan karena keterbatasan penelitian. Keterbatasan tersebut
meliputi:
1) Waktu dalam penelitian yang sangat terbatas, dikarenakan masa pandemi.
Maka peneliti hanya dapat melakukan penelitian dengan waktu 1 jam saja per
pembelajaran.
2) Peneliti belum menggali data lebih jauh terkait pihak-pihak yang terlibat
dalam proses pembelajaran PPKn.
59
Wawancara dengan Guru Kelas V/A, pada tanggal 23 April 2021 di SDN Peninggilan 1
68
3) Peneliti tidak mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan pengembangan pendidikan karakter di kelas V/A SDN Peninggilan 1
diluar pembelajaran PPKn. Contohnya seperti kegiatan ekstrakurikuler.
Oleh karena itu, peneliti masih terbatas untuk menyimpulkan lebih luas
mengenai analisis implementasi pendidikan karakter Pancasila dalam pembelajaran
PPKn kelas V/A di SDN Peninggilan 1 ini.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi pendidikan karakter terdiri atas tiga komponen yaitu melalui:
a. Perencanaan yang didalamnya terdapat Silabus dan RPP
b. Pelaksanaan yang didalamnya terdapat kegiatan pembuka, inti dan
kegiatan penutup
c. Evaluasi (Penilaian)
Bentuk implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran PPKn
dikelas V/A SDN Peninggilan 1 dapat dilihat dari pengintegrasian di setiap
proses pembelajarannya.
2. Nilai karakter yang dikembangkan oleh guru dalam pembelajaran PPKn
Kelas V/A SDN Peninggilan 1 yaitu mandiri, disiplin dan tanggung jawab.
Nilai-nilai ini tidak selalu disampaikan secara langsung kepada para peserta
didik, melainkan juga disampaikan dengan cara tindakan maupun cara
mengajar yang dilakukan oleh guru melalui kegiatan-kegiatan spontan
3. Hambatan yang dihadapi dalam implementasi pendidikan karakter pada
pembelajaran PPKn kelas V/A SDN Peninggilan 1 adalah fasilitas yang
kurang lengkap, seperti media pembelajaran yang terbatas, metode
pembelajaran belum bervariatif, serta kurangnya komunikasi yang dibangun
antar guru dengan wali murid.
B. Saran
1. Guru hendaknya lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran, sehingga
dapat menumbuhkan antusias yang tinggi pada peserta didik saat
pembelajaran berlangsung.
63
2. Guru lebih kreatif dalam merancang pembelajaran dikelas demi menciptakan
suasana yang bermakna bagi peserta didik, salah satu caranya yaitu dengan
memilih metode yang tepat digunakan saat pembelajaran. Dan yang terakhir
adalah seharusnya pihak guru dan orang tua dapat mengadakan pertemuan
secara rutin untuk membentuk hubungan yang baik antar keduanya demi
mendukung pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.
64
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah. 2013. “Intrumen Non Tes Bimbingan dan Konseling”. Curup. LP2 STAIN
Curup.
Harahap dan Ade Chita Putri. 2019. Pendidikan Karakter. Al-Irsyad: Jurnal
65
Hudaifah, Nur. 2017. Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Di Smp Islam Al-
I Gusti Agung Made Gede Mudana. 2019. Membangun Karakter Dalam Perspektif
No. 2.
Imam Gunawan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: teori dan praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Jaya, I made Laut Mertha. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Quadrant.
Vol. 16.
66
Mohammad Fakhry dan Gaffar. 2010. Pendidikan Karakter Berbasis Islam.
Rosdakarya.
Remaja Rosdakarya.
67
Rsyida, Desy Anindia. 2016. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI
Siadari, Ribka Meilan. 2018. PKN Sebagai Pendidikan Karakter Berbasis Nilai
Sugiyono, 2016. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono, 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Cet. 26.
Bandung: ALFABETA.
Jogjakarta:AR-RUZZ MEDIA.
68
Yolanda Agufratiwi. 2019. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam
Dalam PAI dan Budi Pekerti di SMP Islam Al Amjad Medan Sunggal,
69
LAMPIRAN
Lampiran 1
PEDOMAN OBSERVASI
ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN PKN KELAS V
SDN PENINGGILAN 1
Hari/Tanggal :
Tema/Subtema :
Pembelajaran :
Observasi Ke- :
Berilah tanda cek list (√) pada salah satu kolom yang telah tersedia
Deskripsi Hasil
No. Nilai Karakter Indikator Aspek yang Diamati Ada Tidak
Temuan
1. 1) Mampu
mengerjakan tugas
individu tanpa
melihat pekerjaan
a. Mandiri dalam
teman
mengerjakan
2) Mampu
tugas
mengerjakan
ulangan tanpa
bantuan orang lain
(teman/orang tua)
Mandiri
b. Mandiri dalam 1) Mampu mencari
mencari sumber jawaban maupun
untuk materi pembelajaran
menyelesaikan dari berbagai
tugas sekolah referensi untuk
membantu dalam
penyelesaian tugas
2) Tidak mudah putus
asa ketika
mengalami
68
kesulitan dalam
mencari sumber
referensi untuk
menyelesaikan
tugas
3) Memiliki sifat
ambis dalam
mencari berbagai
referensi untuk
menjawab berbagai
macam pertanyaan
c. Mandiri ketika 1) Bersungguh-
pembelajaran sungguh dalam
sedang proses
berlangsung pembelajaran
berlangsung
2) Berani bertanya
mengenai tugas
yang tidak
dipahami
3) Mampu
menyampaikan
pendapat ketika
pembelajaran
sedang berlangsung
4) Mampu mengulang
kembali pelajaran
yang sudah
diberikan oleh guru
5) Mampu
menjelaskan
kembali mengenai
jawaban pada soal-
soal yang diberikan
2. Disiplin a. Disiplin 1) Mampu melakukan
terhadap absensi kehadiran
kehadiran di waktu yang telah
peserta didik ditetapkan
2) Mampu
meminimalisir
69
ketidakhadiran saat
pembelajaran
berlangsung
b. Disiplin 1) Mampu melengkapi
terhadap aturan seragam sekolah
sekolah sesuai dengan
aturan sekolah
2) Mampu merapihkan
rambut dan kuku
3) Mampu berbahasa
dengan baik dan
sopan
4) Mampu mengikuti
pembelajaran
dengan tepat waktu
c. Disiplin 1) Berkomitmen yang
terhadap waktu tinggi terhadap
pengumpulan waktu yang telah
tugas
ditentukan dalam
pengumpulan tugas
2) Tidak melakukan
negosiasi terhadap
waktu
pengumpulan tugas
3. Tanggung a. Tanggung 1) Mampu
Jawab jawab terhadap mengerjakan tugas
tugas yang sesuai dengan
diberikan oleh perintah guru
guru 2) Tidak mengurangi
maupun
menambahkan
tugas yang
diberikan oleh guru
b. Tanggung 1) Mampu
jawab dalam menghadapi akibat
mengambil buruk jika tidak
resiko menyelesaikan
tugas dengan baik
2) Mampu menjalani
hukuman ketika
70
terdapat resiko yang
ada
3) Mampu mengakui
kesalahan dan tidak
menyalahkan orang
lain
c. Tanggung 1) Mampu
jawab terhadap melaksanakan piket
pelaksanaan sesuai dengan
piket secara jadwal yang
teratur ditentukan
2) Mampu
melaksanakan piket
dengan bersih,
rapih dan wangi
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
71
Lampiran 2
Hari, Tanggal :
Tempat :
Pukul :
72
1) Bagaimana sikap para peserta didik dalam
proses pembelajaran?
2) Apa yang Ibu lakukan jika terdapat peserta
didik yang bermalas-malasan saat
pembelajaran berlangsung?
4. d. Penilaian Sikap dalam Pembelajaran PPKn
73
1) Apakah terdapat kesulitan atau hambatan yang
Ibu hadapi ketika mengimplementasikan
pendidikan karakter dalam pembelajaran
PPKn?
2) Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
74
Lampiran 3
Hari, Tanggal :
Tempat :
Pukul :
75
5) Apakah kamu merasa disiplin dalam
berpakaian disekolah?
6) Apakah kamu merasa disiplin dalam
kerapihan rambut dan kebersihan kukumu?
7) Apakah kamu mampu berbahasa yang baik
dengan orang disekelilingmu?
3. c. Pemahaman Tentang Pendidikan Karakter
Aspek Mandiri
1) Apakah kamu dapat menyiapkan peralatan dan
perlengkapan sekolah sendiri?
2) Apakah kamu dapat menyiapkan jadwal
pelajaran sekolah sendiri?
3) Apakah kamu pernah mencontek pekerjaan
temanmu saat ulangan berlangsung?
4) Apakah kamu mampu mencari referensi
materi secara mandiri untuk membantu dalam
menyelesaikan tugas?
5) Apakah kamu mampu bertanya kepada guru
jika terdapat sesuatu yang tidak dipahami?
6) Apakah kamu pribadi yang bersih, rapih, dan
mandiri dalam segala hal?
4. d. Pemahaman Tentang Pendidikan Karakter
Aspek Tanggung Jawab
1) Apakah kamu mengerjakan tugas sekolah
tanpa melihat pekerjaan teman maupun
dibantu oleh orang tua?
76
2) Pernahkah kamu menerima sanksi dari guru
karena tidak mandiri saat pembelajaran
berlangsung?
3) Pernahkah kamu menerima sanksi dari guru
karena tidak tanggung jawab saat
pembelajaran berlangsung?
4) Pernahkah kamu mendapatkan surat
peringatan yang diberikan oleh guru kepada
orang tua mu karena kamu melakukan
kesalahan?
5) Pernahkah kamu mendapatkan nilai tambahan
dari guru karena memiliki sikap disiplin,
mandiri dan tanggung jawab yang tinggi?
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
77
Lampiran 4
78
Penilaian Memuat teknik penilaian sikap
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
79
Lampiran 5
80
Materi Pokok Memuat berbagai fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang
relevan.
Pendekatan dan Metode Pendekatan yang digunakan yaitu
berpusat pada peserta didik
Metode pembelajaran yang
digunakan
disesuaikan dengan peserta didik
dan
mengembangkan karakter tertentu
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran
dikembangkan untuk
mengembangkan karakter tertentu
Kegiatan pembelajaran
menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan mengaktifkan
peserta didik
Sumber dan Media Sumber belajar bervariatif
Menggunakan media untuk
mempermudah menjelaskan
konsep pada peserta didik
Penilaian Pendidik melakukan penilaian
kompetensi sikap melalui
observasi, penilaian diri,
penilaian teman sejawat oleh
peserta didik dan jurnal
Memuat rubrik penilaian sikap
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
81
Lampiran 6
Berilah tanda cek list (√) pada salah satu kolom yang telah tersedia
Nilai
No. Aspek yang Diamati Indikator Ada Tidak Deskripsi Hasil Temuan
Karakter
82
menyelesaikan tugas referensi untuk membantu dalam
sekolah penyelesaian tugas
2) Tidak mudah putus asa ketika
mengalami kesulitan dalam
mencari sumber referensi untuk √
menyelesaikan tugas
3) Memiliki sifat ambis dalam
mencari berbagai referensi untuk
menjawab berbagai macam √
pertanyaan
c. Mandiri ketika 1) Bersungguh-sungguh dalam proses √
pembelajaran sedang pembelajaran berlangsung
berlangsung 2) Berani bertanya mengenai tugas
√
yang tidak dipahami
3) Mampu menyampaikan pendapat √
ketika pembelajaran sedang
berlangsung
√
4) Dapat mengulang kembali
pelajaran yang sudah diberikan
oleh guru
5) Mampu menjelaskan kembali
√
mengenai jawaban pada soal-soal
yang diberikan
83
2. Disiplin a. Disiplin terhadap 1) Mampu melakukan absensi √
kehadiran peserta didik kehadiran di waktu yang telah
ditetapkan
2) Mampu meminimalisir
ketidakhadiran saat pembelajaran √
berlangsung
84
2) Tidak mengurangi maupun
menambahkan tugas yang
diberikan oleh guru
b. Tanggung jawab dalam 1) Mampu menghadapi akibat buruk √
mengambil resiko jika tidak menyelesaikan tugas
dengan baik
√
2) Mampu menjalani hukuman ketika
terdapat resiko yang ada
3) Mampu mengakui kesalahan dan √
tidak menyalahkan orang lain
c. Tanggung jawab 1) Mampu melaksanakan piket sesuai √
terhadap pelaksanaan dengan jadwal yang ditentukan
√
piket secara teratur 2) Mampu melaksanakan piket
dengan bersih, rapih dan wangi
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
85
Lampiran 7
Berilah tanda cek list (√) pada salah satu kolom yang telah tersedia
Nilai
No. Aspek yang Diamati Indikator Ada Tidak Deskripsi Hasil Temuan
Karakter
86
menyelesaikan tugas referensi untuk membantu dalam
sekolah penyelesaian tugas
2) Tidak mudah putus asa ketika
√
mengalami kesulitan dalam
mencari sumber referensi untuk
menyelesaikan tugas
3) Memiliki sifat ambis dalam
√
mencari berbagai referensi untuk
menjawab berbagai macam
pertanyaan
c. Mandiri ketika 1) Bersungguh-sungguh dalam proses √
pembelajaran sedang pembelajaran berlangsung
berlangsung 2) Berani bertanya mengenai tugas
√
yang tidak dipahami
3) Mampu menyampaikan pendapat √
ketika pembelajaran sedang
berlangsung
√
4) Dapat mengulang kembali
pelajaran yang sudah diberikan
oleh guru
5) Mampu menjelaskan kembali
√
mengenai jawaban pada soal-soal
yang diberikan
87
2. Disiplin a. Disiplin terhadap 1) Mampu melakukan absensi √
kehadiran peserta kehadiran di waktu yang telah
didik ditetapkan
√
2) Mampu meminimalisir
ketidakhadiran saat pembelajaran
berlangsung
b. Disiplin terhadap 1) Mampu melengkapi seragam √
aturan sekolah sekolah sesuai dengan aturan yang
sudah dibuat saat pembelajaran
berlangsung
2) Mampu merapihkan rambut dan √
kuku
3) Mampu berbahasa dengan baik dan
√
sopan
4) Mampu mengikuti pembelajaran √
dengan tepat waktu
c. Disiplin terhadap 1) Berkomitmen yang tinggi terhadap √
waktu pengumpulan waktu yang telah ditentukan dalam
tugas pengumpulan tugas
2) Tidak melakukan negosisasi √
terhadap waktu pengumpulan tugas
3. Tanggung a. Tanggung jawab 1) Dapat mengerjakan tugas sesuai √
Jawab terhadap tugas yang dengan perintah guru
diberikan oleh guru
88
2) Tidak mengurangi maupun √
menambahkan tugas yang
diberikan oleh guru
b. Tanggung jawab 1) Mampu menghadapi akibat buruk √
dalam mengambil jika tidak menyelesaikan tugas
resiko dengan baik
√
2) Mampu menjalani hukuman ketika
terdapat resiko yang ada
3) Mampu mengakui kesalahan dan √
tidak menyalahkan orang lain
c. Tanggung jawab 1) Mampu melaksanakan piket sesuai √
terhadap pelaksanaan dengan jadwal yang ditentukan
piket secara teratur 2) Mampu melaksanakan piket
dengan bersih, rapih dan wangi √
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
89
Lampiran 8
Berilah tanda cek list (√) pada salah satu kolom yang telah tersedia
Nilai
No. Aspek yang Diamati Indikator Ada Tidak Deskripsi Hasil Temuan
Karakter
90
menyelesaikan tugas referensi untuk membantu dalam
sekolah penyelesaian tugas
2) Tidak mudah putus asa ketika
√
mengalami kesulitan dalam
mencari sumber referensi untuk
menyelesaikan tugas
3) Memiliki sifat ambis dalam
√
mencari berbagai referensi untuk
menjawab berbagai macam
pertanyaan
c. Mandiri ketika 1) Bersungguh-sungguh dalam proses √
pembelajaran sedang pembelajaran berlangsung
berlangsung 2) Berani bertanya mengenai tugas
√
yang tidak dipahami
3) Mampu menyampaikan pendapat √
ketika pembelajaran sedang
berlangsung
√
4) Dapat mengulang kembali
pelajaran yang sudah diberikan
oleh guru
5) Mampu menjelaskan kembali
√
mengenai jawaban pada soal-soal
yang diberikan
91
2. Disiplin a. Disiplin terhadap 1) Mampu melakukan absensi √
kehadiran peserta kehadiran di waktu yang telah
didik ditetapkan
√
2) Mampu meminimalisir
ketidakhadiran saat pembelajaran
berlangsung
b. Disiplin terhadap 1) Mampu melengkapi seragam √
aturan sekolah sekolah sesuai dengan aturan yang
sudah dibuat saat pembelajaran
berlangsung
2) Mampu merapihkan rambut dan √
kuku
3) Mampu berbahasa dengan baik dan
√
sopan
4) Mampu mengikuti pembelajaran √
dengan tepat waktu
c. Disiplin terhadap 1) Berkomitmen yang tinggi terhadap √
waktu pengumpulan waktu yang telah ditentukan dalam
tugas pengumpulan tugas
2) Tidak melakukan negosisasi √
terhadap waktu pengumpulan tugas
3. Tanggung a. Tanggung jawab 1) Dapat mengerjakan tugas sesuai √
Jawab terhadap tugas yang dengan perintah guru
diberikan oleh guru
92
2) Tidak mengurangi maupun √
menambahkan tugas yang
diberikan oleh guru
b. Tanggung jawab 1) Mampu menghadapi akibat buruk √
dalam mengambil jika tidak menyelesaikan tugas
resiko dengan baik
√
2) Mampu menjalani hukuman ketika
terdapat resiko yang ada
3) Mampu mengakui kesalahan dan √
tidak menyalahkan orang lain
c. Tanggung jawab 1) Mampu melaksanakan piket sesuai √
terhadap pelaksanaan dengan jadwal yang ditentukan
piket secara teratur 2) Mampu melaksanakan piket
dengan bersih, rapih dan wangi √
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
93
Lampiran 9
Berilah tanda cek list (√) pada salah satu kolom yang telah tersedia
Nilai
No. Aspek yang Diamati Indikator Ada Tidak Deskripsi Hasil Temuan
Karakter
94
untuk referensi untuk membantu dalam
menyelesaikan tugas penyelesaian tugas
sekolah 2) Tidak mudah putus asa ketika
√
mengalami kesulitan dalam
mencari sumber referensi untuk
menyelesaikan tugas
3) Memiliki sifat ambis dalam
√
mencari berbagai referensi untuk
menjawab berbagai macam
pertanyaan
c. Mandiri ketika 1) Bersungguh-sungguh dalam proses √
pembelajaran sedang pembelajaran berlangsung
berlangsung 2) Berani bertanya mengenai tugas
√
yang tidak dipahami
3) Mampu menyampaikan pendapat √
ketika pembelajaran sedang
berlangsung
√
4) Dapat mengulang kembali
pelajaran yang sudah diberikan
oleh guru
5) Mampu menjelaskan kembali
√
mengenai jawaban pada soal-soal
yang diberikan
95
2. Disiplin g. Disiplin terhadap 1) Mampu melakukan absensi √
kehadiran peserta kehadiran di waktu yang telah
didik ditetapkan
√
2) Mampu meminimalisir
ketidakhadiran saat pembelajaran
berlangsung
h. Disiplin terhadap 1) Mampu melengkapi seragam √
aturan sekolah sekolah sesuai dengan aturan yang
sudah dibuat saat pembelajaran
berlangsung
2) Mampu merapihkan rambut dan √
kuku
3) Mampu berbahasa dengan baik dan
√
sopan
4) Mampu mengikuti pembelajaran √
dengan tepat waktu
c. Disiplin terhadap 1) Berkomitmen yang tinggi terhadap √
waktu pengumpulan waktu yang telah ditentukan dalam
tugas pengumpulan tugas
2) Tidak melakukan negosiasi √
terhadap waktu pengumpulan tugas
3. Tanggung a. Tanggung jawab 1) Dapat mengerjakan tugas sesuai √
Jawab terhadap tugas yang dengan perintah guru
diberikan oleh guru
96
2) Tidak mengurangi maupun √
menambahkan tugas yang
diberikan oleh guru
b. Tanggung jawab 1) Mampu menghadapi akibat buruk √
dalam mengambil jika tidak menyelesaikan tugas
resiko dengan baik
√
2) Mampu menjalani hukuman ketika
terdapat resiko yang ada
3) Mampu mengakui kesalahan dan √
tidak menyalahkan orang lain
c. Tanggung jawab 1) Mampu melaksanakan piket sesuai √
terhadap dengan jadwal yang ditentukan
pelaksanaan piket 2) Mampu melaksanakan piket
secara teratur dengan bersih, rapih dan wangi √
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
97
Lampiran 10
Berilah tanda cek list (√) pada salah satu kolom yang telah tersedia
Nilai
No. Aspek yang Diamati Indikator Ada Tidak Deskripsi Hasil Temuan
Karakter
98
menyelesaikan tugas referensi untuk membantu dalam
sekolah penyelesaian tugas
2) Tidak mudah putus asa ketika
√
mengalami kesulitan dalam
mencari sumber referensi untuk
menyelesaikan tugas
3) Memiliki sifat ambis dalam
√
mencari berbagai referensi untuk
menjawab berbagai macam
pertanyaan
i. Mandiri ketika 1) Bersungguh-sungguh dalam √
pembelajaran sedang proses pembelajaran berlangsung
berlangsung 2) Berani bertanya mengenai tugas
√
yang tidak dipahami
3) Mampu menyampaikan pendapat √
ketika pembelajaran sedang
berlangsung
√
4) Dapat mengulang kembali
pelajaran yang sudah diberikan
oleh guru
5) Mampu menjelaskan kembali
√
mengenai jawaban pada soal-soal
yang diberikan
99
2. Disiplin a. Disiplin terhadap 1) Mampu melakukan absensi √
kehadiran peserta didik kehadiran di waktu yang telah
ditetapkan
√
2) Mampu meminimalisir
ketidakhadiran saat pembelajaran
berlangsung
b. Disiplin terhadap 1) Mampu melengkapi seragam √
aturan sekolah sekolah sesuai dengan aturan
yang sudah dibuat saat
pembelajaran berlangsung
2) Mampu merapihkan rambut dan √
kuku
3) Mampu berbahasa dengan baik
√
dan sopan
4) Mampu mengikuti pembelajaran √
dengan tepat waktu
c. Disiplin terhadap 1) Berkomitmen yang tinggi √
waktu pengumpulan terhadap waktu yang telah
tugas ditentukan dalam pengumpulan
tugas
2) Tidak melakukan negosiasi
√
terhadap waktu pengumpulan
tugas
100
3. Tanggung a. Tanggung jawab 1) Dapat mengerjakan tugas sesuai √
Jawab terhadap tugas yang dengan perintah guru
diberikan oleh guru 2) Tidak mengurangi maupun
√
menambahkan tugas yang
diberikan oleh guru
b. Tanggung jawab dalam 1) Mampu menghadapi akibat buruk √
mengambil resiko jika tidak menyelesaikan tugas
dengan baik
2) Mampu menjalani hukuman √
ketika terdapat resiko yang ada
3) Mampu mengakui kesalahan dan
tidak menyalahkan orang lain √
c. Tanggung jawab 1) Mampu melaksanakan piket √
terhadap pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang
piket secara teratur ditentukan
2) Mampu melaksanakan piket √
dengan bersih, rapih dan wangi
Ciledug, 27 April 2021
Pengamat
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
101
Lampiran 11
Berilah tanda cek list (√) pada salah satu kolom yang telah tersedia
Nilai
No. Aspek yang Diamati Indikator Ada Tidak Deskripsi Hasil Temuan
Karakter
102
untuk referensi untuk membantu dalam
menyelesaikan penyelesaian tugas
tugas sekolah 2) Tidak mudah putus asa ketika
mengalami kesulitan dalam √
mencari sumber referensi untuk
menyelesaikan tugas
3) Memiliki sifat ambis dalam
mencari berbagai referensi untuk
√
menjawab berbagai macam
pertanyaan
c. Mandiri ketika 1) Bersungguh-sungguh dalam proses √
pembelajaran pembelajaran berlangsung
sedang 2) Berani bertanya mengenai tugas
√
berlangsung yang tidak dipahami
3) Mampu menyampaikan pendapat √
ketika pembelajaran sedang
berlangsung
√
4) Dapat mengulang kembali
pelajaran yang sudah diberikan
oleh guru
5) Mampu menjelaskan kembali
√
mengenai jawaban pada soal-soal
yang diberikan
103
2. Disiplin a. Disiplin terhadap 1) Mampu melakukan absensi √
kehadiran peserta kehadiran di waktu yang telah
didik ditetapkan
2) Mampu meminimalisir
ketidakhadiran saat pembelajaran √
berlangsung
104
yang diberikan 2) Tidak mengurangi maupun
oleh guru menambahkan tugas yang
diberikan oleh guru
b. Tanggung jawab 1) Mampu menghadapi akibat buruk √
dalam mengambil jika tidak menyelesaikan tugas
resiko dengan baik
2) Mampu menjalani hukuman ketika √
terdapat resiko yang ada
3) Mampu mengakui kesalahan dan
√
tidak menyalahkan orang lain
c. Tanggung jawab 1) Mampu melaksanakan piket sesuai √
terhadap dengan jadwal yang ditentukan
pelaksanaan piket 2) Mampu melaksanakan piket
secara teratur dengan bersih, rapih dan wangi √
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
105
Lampiran 12
Berilah tanda cek list (√) pada salah satu kolom yang telah tersedia
Nilai
No. Aspek yang Diamati Indikator Ada Tidak Deskripsi Hasil Temuan
Karakter
106
untuk referensi untuk membantu dalam
menyelesaikan tugas penyelesaian tugas
sekolah 2) Tidak mudah putus asa ketika
√
mengalami kesulitan dalam
mencari sumber referensi untuk
menyelesaikan tugas
3) Memiliki sifat ambis dalam
√
mencari berbagai referensi untuk
menjawab berbagai macam
pertanyaan
c. Mandiri ketika 1) Bersungguh-sungguh dalam proses √
pembelajaran pembelajaran berlangsung
sedang berlangsung 2) Berani bertanya mengenai tugas
√
yang tidak dipahami
3) Mampu menyampaikan pendapat √
ketika pembelajaran sedang
berlangsung
√
4) Dapat mengulang kembali
pelajaran yang sudah diberikan
oleh guru
5) Mampu menjelaskan kembali
√
mengenai jawaban pada soal-soal
yang diberikan
107
2. Disiplin a. Disiplin terhadap 1) Mampu melakukan absensi √
kehadiran peserta kehadiran di waktu yang telah
didik ditetapkan
√
2) Mampu meminimalisir
ketidakhadiran saat pembelajaran
berlangsung
b. Disiplin terhadap 1) Mampu melengkapi seragam √
aturan sekolah sekolah sesuai dengan aturan yang
sudah dibuat saat pembelajaran
berlangsung
2) Mampu merapihkan rambut dan √
kuku
3) Mampu berbahasa dengan baik dan
√
sopan
4) Mampu mengikuti pembelajaran √
dengan tepat waktu
c. Disiplin terhadap 1) Berkomitmen yang tinggi terhadap √
waktu pengumpulan waktu yang telah ditentukan dalam
tugas pengumpulan tugas
2) Tidak melakukan negosisasi √
terhadap waktu pengumpulan tugas
3. Tanggung a. Tanggung jawab 1) Dapat mengerjakan tugas sesuai √
Jawab terhadap tugas yang dengan perintah guru
diberikan oleh guru
√
108
2) Tidak mengurangi maupun
menambahkan tugas yang
diberikan oleh guru
b. Tanggung jawab 1) Mampu menghadapi akibat buruk √
dalam mengambil jika tidak menyelesaikan tugas
resiko dengan baik
√
2) Mampu menjalani hukuman ketika
terdapat resiko yang ada
3) Mampu mengakui kesalahan dan √
tidak menyalahkan orang lain
c. Tanggung jawab 1) Mampu melaksanakan piket sesuai √
terhadap dengan jadwal yang ditentukan
pelaksanaan piket 2) Mampu melaksanakan piket
secara teratur dengan bersih, rapih dan wangi √
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
109
Lampiran 13
Berilah tanda cek list (√) pada salah satu kolom yang telah tersedia
Nilai
No. Aspek yang Diamati Indikator Ada Tidak Deskripsi Hasil Temuan
Karakter
110
b. Mandiri dalam 1) Mampu mencari jawaban maupun √
mencari sumber untuk materi pembelajaran dari berbagai
menyelesaikan tugas referensi untuk membantu dalam
sekolah penyelesaian tugas
2) Tidak mudah putus asa ketika √
mengalami kesulitan dalam
mencari sumber referensi untuk
menyelesaikan tugas
3) Memiliki sifat ambis dalam √
mencari berbagai referensi untuk
menjawab berbagai macam
pertanyaan
c. Mandiri ketika 1) Bersungguh-sungguh dalam √
pembelajaran sedang proses pembelajaran berlangsung
berlangsung 2) Berani bertanya mengenai tugas
√
yang tidak dipahami
3) Mampu menyampaikan pendapat √
ketika pembelajaran sedang
berlangsung
4) Dapat mengulang kembali
pelajaran yang sudah diberikan √
oleh guru
√
111
5) Mampu menjelaskan kembali
mengenai jawaban pada soal-soal
yang diberikan
2. Disiplin a. Disiplin terhadap 1) Mampu melakukan absensi √
kehadiran peserta kehadiran di waktu yang telah
didik ditetapkan
√
2) Mampu meminimalisir
ketidakhadiran saat pembelajaran
berlangsung
a. Disiplin terhadap 1) Mampu melengkapi seragam √
aturan sekolah sekolah sesuai dengan aturan
yang sudah dibuat saat
pembelajaran berlangsung
2) Mampu merapihkan rambut dan √
kuku
3) Mampu berbahasa dengan baik
√
dan sopan
4) Mampu mengikuti pembelajaran √
dengan tepat waktu
c. Disiplin terhadap 1) Berkomitmen yang tinggi √
waktu pengumpulan terhadap waktu yang telah
tugas ditentukan dalam pengumpulan
tugas
√
112
2) Tidak melakukan negosisasi
terhadap waktu pengumpulan
tugas
3. Tanggung a. Tanggung jawab 1) Dapat mengerjakan tugas sesuai √
Jawab terhadap tugas yang dengan perintah guru
diberikan oleh guru 2) Tidak mengurangi maupun
√
menambahkan tugas yang
diberikan oleh guru
b. Tanggung jawab 1) Mampu menghadapi akibat buruk √
dalam mengambil jika tidak menyelesaikan tugas
resiko dengan baik
√
2) Mampu menjalani hukuman
ketika terdapat resiko yang ada
3) Mampu mengakui kesalahan dan √
tidak menyalahkan orang lain
c. Tanggung jawab 1) Mampu melaksanakan piket √
terhadap pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang
piket secara teratur ditentukan
2) Mampu melaksanakan piket √
dengan bersih, rapih dan wangi
Ciledug, 5 April 2021
Pengamat
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
113
Lampiran 14
Aspek yang
No. Indikator Reduksi Hasil Observasi Kesimpulan
Diamati
1. a. Mandiri dalam mengerjakan tugas Observasi ke-1 Peserta didik kelas V/A SDN
Terdapat sebagian peserta didik yang Peninggilan 1 dapat melaksanakan tugas
masih mengerjakan tugas individu dengan mandiri tanpa bantuan teman
dengan melihat tugas temannya. Ketika yang lain. Namun, masih ada beberapa
ada salah seorang peserta didik sudah peserta didik yang masih bingung dalam
Mandiri selesai mengerjakan tugas, maka sebagian cara mengerjakannya, sehingga ia
temannya melihat tugas tersebut. bertanya kepada guru.
Observasi ke-2
Peserta didik dapat mengerjakan tugas
dengan mandiri. Dikarenakan tugas yang
114
diberikan pada saat itu merupakan tugas
keterampilan. Maka seluruh peserta didik
dapat membuatnya sendiri
Observasi ke-3
Peserta didik sudah mulai mandiri dalam
mengerjakan tugas. Mereka dapat
bertanya langsung kepada gurunya jika
terdapat materi yang kurang jelas.
Observasi ke-4
Pada observasi ke-4 terdapat ulangan
harian materi “Sistem tanam paksa,
Pelestarian kebudayaan nasional,
Proklamator kemerdekaan” yang
dilaksanakan dikelas V/A SDN
Peninggilan 1. Ulangan tersebut
dilaksanakan secara mandiri oleh masing-
masing peserta didik.
Observasi ke-5
Peserta didik dapat melaksanakan tugas
secara mandiri dengan membuat peta
pikiran berdasarkan bacaan berjudul
115
“Peristiwa Pengakuan Kedaulatan Indonesia
oleh Belanda“. Dan mereka dapat membentuk
kelompok belajar didalam kelas dengan
mandiri.
Observasi ke-6
Peserta didik dapat melaksanakan tugas
secara mandiri dengan menceritakan
kembali isi bacaan yang berjudul “Peristiwa
Lahirnya Pancasila” sesuai dengan bahasa
dan pemahamannya sendiri.
Observasi ke-7
Peserta didik dapat melaksanakan tugas
secara mandiri dengan memberikan
tanggapan terhadap contoh-contoh sikap dan
perilaku keberagaman didepan kelas.
Observasi ke-8
Peserta didik belum dapat melakukan tugas
dengan mandiri yaitu membuat tabel
mengenai perilaku-perilaku yang
mencerminkan nilai-nilai kepahlawanan.
116
b. Mandiri dalam mencari sumber Observasi ke-1 Peserta didik dapat mencari sumber
untuk menyelesaikan tugas Pada observasi ke-1 peserta didik mampu dalam menyelesaikan tugas
sekolah mencari jawaban dibuku lain mengenai sekolahnya melalui buku paket,
materi “Keberagaman suku di Indonesia”. handphone, dan poster yang ada
dilingkungan sekolah. Dan beberapa
Observasi ke-2 dari mereka juga memiliki sifat yang
Pada observasi ke-2 peserta didik tampak tidak mudah putus asa, akan tetapi
terlihat bahagia dalam melaksanakan masih banyak peserta didik yang
tugas yang diberikan oleh guru. Dan belum memiliki sifat ambis dalam
mereka tidak mudah putus asa mengenai proses pembelajaran.
tugas yang diberikan oleh guru.
Observasi ke-3
Pada observasi ke-3 peserta didik mampu
mengikuti pembelajaran secara mandiri
dengan mencari jawaban dibuku paket
mengenai materi “Upaya Pelestarian
Kebudayaan Nasional”.
Observasi ke-4
Pada observasi ke-4 terdapat beberapa
peserta didik yang memiliki sifat ambis
dalam proses pembelajaran.
117
Observasi ke-5
Pada observasi ke-5 terdapat peserta didik
yang terlihat sangat percaya diri dalam
proses pembelajaran. Peserta didik
tersebut selalu ingin maju kedepan kelas
untuk membacakan hasil tugas yang ia
kerjakan.
Observasi ke-6
Pada observasi ke-6 peserta didik dapat
mencari jawaban mengenai materi
“Makna Pancasila” di poster-poster
lingkungan sekolah”
Observasi ke-7
Pada observasi ke-7 peserta didik dapat
mencari jawaban di handphone (Tugas
Rumah).
Observasi ke-8
Pada observasi ke-8 terdapat 2 peserta
didik yaitu DS dan AF yang ambis dalam
proses pembelajaran.
118
c. Mandiri ketika pembelajaran Observasi ke-1 Peserta didik dapat melakukan
sedang berlangsung Peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran dengan bersungguh-
pembelajaran secara bersungguh- sungguh. Dan juga terdapat beberapa
sungguh dengan mendengarkan guru peserta didik yang berani bertanya
ketika menyampaikan materi. dan mampu menyampaikan pendapat.
Akan tetapi, dari mereka belum
Observasi ke-2 mampu mengulang dan menjelaskan
Beberapa peserta didik dapat berani kembali pembelajaran yang sudah
bertanya ketika terdapat materi yang dipelajarinya didepan kelas.
mereka kurang pahami kepada guru atau
teman sebayanya.
Observasi ke-3
Beberapa peserta didik dapat
menyampaikan pendapatnya dalam
proses pembelajaran mengenai materi
“Upaya Pelestarian Kebudayaan
Nasional”.
Observasi ke-4
Peserta didik dapat mengulang kembali
pembelajaran yang telah berlangsung.
119
Observasi ke-5
Peserta didik belum dapat menjelaskan
kembali pembelajaran yang telah
disampaikan oleh guru didepan kelas.
Observasi ke-6
Beberapa peserta didik berani bertanya
mengenai materi “Makna Pancasila”
kepada guru.
Observasi ke-7
Terdapat peserta didik yang mampu
mengulang kembali pembelajaran
mengenai materi “Melestarikan budaya”
di depan kelas.
Observasi ke-8
Peserta didik tidak ada yang berani untuk
menjelaskan kembali materi
pembelajaran sebelumnya.
120
07.30 WIB seluruh peserta didik sudah hadiran saat pembelajaran
berkumpul didalam kelas. berlangsung.
Observasi ke-2
Peserta didik dapat melakukan absensi
kehadiran dengan tepat waktu. Pada pukul
07.30 WIB seluruh peserta didik sudah
berkumpul didalam kelas.
Observasi ke-3
Peserta didik dapat meminimalisir
ketidak hadiran saat pembelajaran
berlangsung. Rata-rata dari mereka selalu
hadir tepat waktu.
Observasi ke-4
Peserta didik dapat melakukan absensi
kehadiran dengan tepat waktu. Pada pukul
07.30 WIB seluruh peserta didik sudah
berkumpul didalam kelas.
Observasi ke-5
Terdapat satu peserta didik yang datang
terlambat dikarenakan hujan deras pada
121
hari itu. Namun, setelah itu ia langsung
mengikuti pembelajaran seperti biasa.
Observasi ke-6
Menginjak observasi ke-6, hasil absensi
kehadiran peserta didik tidak berubah.
Rata-rata dari mereka selalu datang tepat
waktu dan dapat meminimalisir ketidak
hadiran.
Observasi ke-7
Peserta didik dapat melakukan absensi
kehadiran dengan tepat waktu. Pada pukul
07.30 WIB seluruh peserta didik sudah
berkumpul didalam kelas.
Observasi ke-8
Peserta didik dapat melakukan absensi
kehadiran dengan tepat waktu. Pada pukul
07.30 WIB seluruh peserta didik sudah
berkumpul didalam kelas.
b. Disiplin terhadap aturan sekolah Observasi ke-1 Peserta didik sangat tertib terhadap
aturan sekolah, yaitu dengan
122
Peserta didik dapat melengkapi seragam melengkapi seragam sekolah dengan
sekolah dengan baik dan rapih. baik dan rapih, selalu merapihkan
rambut dan kuku, mampu berbahasa
Observasi ke-2 dengan baik dan sopan, dan dapat
Peserta didik dapat merapihkan rambut mengikuti pembelajaran dengan tertib
dan kuku dengan baik dan rapih. dan aktif.
Observasi ke-3
Peserta didik dapat berbahasa dengan
baik dan sopan kepada guru dan teman
sebaya nya.
Observasi ke-4
Peserta didik dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik dikelas.
Observasi ke-5
Terdapat dua peserta didik yang tidak
memakai rompi pada observasi ke-5,
alasan dari mereka “lupa” memakainya.
Observasi ke-6
Peserta didik dapat melakukan proses
pembelajaran dengan baik. Ditambah lagi
123
dengan adanya games yang dilakukan
oleh guru, maka pembelajaran menjadi
lebih asyik dan aktif.
Observasi ke-7
Peserta didik dapat melengkapi seragam
sekolah dengan baik dan rapih.
Observasi ke-8
Peserta didik dapat berbahasa dengan
baik dan sopan kepada guru dan teman
sebaya nya. Beberapa dari mereka selalu
mengucapkan kata “tolong, maaf dan
terimakasih”.
c. Disiplin terhadap waktu Observasi ke-1 Peserta didik dapat disiplin terhadap
pengumpulan tugas Peserta didik dapat menguumpulkan waktu yang diberikan untuk
tugas dengan tepat waktu. mengumpulkan tugas. Selain itu,
mereka selalu taat terhadap tugas
Observasi ke-2 yang diberikan, tidak pernah terjadi
Peserta didik dapat berkomitmen yang proses negosisasi mengenai tugas
tinggi terhadap tugas yang diberikan oleh antara guru dan peserta didik.
gurunya.
124
Observasi ke-3
Peserta didik selalu patuh terhadap tugas
yang diberikan oleh gurunya, dan tidak
pernah melakukan negosiasi terhadap
tugas yang diberikan.
Observasi ke-4
Terdapat beberapa peserta didik yang
telat dalam mengumpulkan tugas
dikarenakan mereka tidak serius dalam
mengerjakan tugas tersebut, sehingga
ketinggalan dengan teman-teman yang
lainnya. Namun, kejadian itu langsung
mendapat teguran oleh gurunya, dan
diberikan sanksi dengan cara berjanji
tidak mengulanginya kembali.
Observasi ke-5
Dengan adanya kejadian pada observasi
ke-4, maka pada observasi kali ini seluruh
peserta didik dapat mengumpulkan tugas
dengan tepat waktu. Dan tertib dalam
mengerjakan tugas.
125
Observasi ke-6
Peserta didik dapat berkomitmen yang
tinggi terhadap tugas yang diberikan oleh
guru.
Observasi ke-7
Peserta didik selalu patuh terhadap tugas
yang diberikan oleh gurunya, dan tidak
pernah melakukan negosiasi terhadap
tugas yang diberikan.
Observasi ke-8
Peserta didik dapat menguumpulkan
tugas dengan tepat waktu.
3. a. Tanggung jawab terhadap tugas Observasi ke-1 Peserta didik dapat mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru Peserta didik dapat mengerjakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab
sesuai dengan perintah yang diberikan dan tidak mengurangi atau
Tanggung oleh gurunya. menambahkan tugas yang diberikan
oleh gurunya.
Jawab
126
Observasi ke-2
Peserta didik tidak menambahkan atau
mengurangi tugas yang diberikan oleh
guru.
Observasi ke-3
Peserta didik dapat mengerjakan tugas
sesuai dengan perintah yang diberikan
oleh gurunya.
Observasi ke-4
Peserta didik dapat mengerjakan tugas
sesuai dengan perintah yang diberikan
oleh gurunya.
Observasi ke-5
Peserta didik dapat mengerjakan tugas
sesuai dengan perintah yang diberikan
oleh gurunya.
Observasi ke-6
Peserta didik dapat mengerjakan tugas
sesuai dengan perintah yang diberikan
oleh gurunya.
127
Observasi ke-7
Peserta didik dapat mengerjakan tugas
sesuai dengan perintah yang diberikan
oleh gurunya.
Observasi ke-8
Peserta didik dapat mengerjakan tugas
sesuai dengan perintah yang diberikan
oleh gurunya.
b. Tanggung jawab dalam Observasi ke-1 Peserta didik dapat tanggung jawab
mengambil resiko dalam mengambil resiko dengan cara
-
melakukan sanksi yang diberikan,
Observasi ke-2
yaitu salah satunya dengan menyapu
- lantai kelas.
Observasi ke-3
Peserta didik dapat mengakui
kesalahannya dan siap menghadapi sanksi
yang diberikan oleh gurunya saat ia
melakukan kesalahannya, yaitu membuat
salah satu peserta didik nangis, lalu ia
meminta maaf.
128
Observasi ke-4
-
Observasi ke-5
Peserta didik mampu melaksanakan
hukuman yaitu menyapu lantai
dikarenakan memiliki kesalahan yaitu
bercanda saat pembelajaran berlangsung.
Observasi ke-6
-
Observasi ke-7
Peserta didik mampu mengakui
kesalahannya kepada teman sebayanya
dan meminta maaf atas perilakunya
tersebut.
Observasi ke-8
-
c. Tanggung jawab terhadap Observasi ke-1
pelaksanaan piket secara teratur Peserta didik melakukan piket dengan
rapih dan bersih sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
129
Observasi ke-2
Peserta didik melakukan piket dengan
jadwal yang telah ditentukan, namun pada
observasi ke-2 masih kurang bersih.
Observasi ke-3
Peserta didik melakukan piket dengan
rapih dan bersih sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
Observasi ke-4
Peserta didik melakukan piket dengan
rapih dan bersih sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
Observasi ke-5
Peserta didik melakukan piket dengan
rapih dan bersih sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
Observasi ke-6
Peserta didik melakukan piket dengan
rapih dan bersih sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
130
Observasi ke-7
Peserta didik melakukan piket dengan
rapih dan bersih sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
Observasi ke-8
Peserta didik melakukan piket dengan
rapih dan bersih sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
131
Lampiran 15
TRIANGULASI DATA DAN CROSSCHECK HASIL OBSERVASI
WALI KELAS DAN PESERTA DIDIK
132
2) Tidak mudah putus mencari jawaban maupun materi putus asa, akan tetapi masih dan dukungan dari kepala
asa ketika sendiri. Dan tidak mudah putus banyak peserta didik yang belum sekolah.
mengalami asa. memiliki sifat ambis dalam proses
kesulitan dalam
pembelajaran.
mencari sumber
referensi untuk
menyelesaikan
tugas
3) Memiliki sifat
ambis dalam
mencari berbagai
referensi untuk
menjawab berbagai
macam pertanyaan
Mandiri ketika 1) Bersungguh- Wali kelas membiasakan kepada Peserta didik dapat bersungguh- Peserta didik dapat melakukan
pembelajaran sungguh dalam para peserta didik untuk bersikap sungguh dalam proses kemandirian ketika pembelajaran
sedang berlangsung proses mandiri ketika pembelajaran pembelajaran, artinya mereka berlangsung dikarenakan adanya
pembelajaran
sedang berlangsung. Dan tidak bergantung kepada kakak pembiasaan dari wali kelas
berlangsung
2) Berani bertanya memberikan peringatan ketika maupun orang tuanya ketika maupun pihak sekolah.
mengenai tugas terdapat peserta didik yang pembelajaran sedang berlangsung.
yang tidak ketahuan dibantu (dituliskan Sebagian dari mereja dapat
dipahami /dikerjakan) tugasnya oleh bertanya dan menyampaikan
3) Mampu kakak/orang tua nya, maka pendapatnya masing-masing.
menyampaikan terdapat pengurangan nilai.
pendapat ketika
pembelajaran
133
sedang
berlangsung
4) Dapat mengulang
kembali pelajaran
yang sudah
diberikan oleh guru
5) Mampu
menjelaskan
kembali mengenai
jawaban pada soal-
soal yang diberikan
2. Disiplin terhadap 1) Mampu melakukan Wali kelas memberi informasi Peserta didik dapat menyerap Peserta didik dapat menerapkan
kehadiran peserta absensi kehadiran kepada peserta didik agar dapat informasi yang diberikan oleh wali kedisiplinan terhadap kehadiran
didik di waktu yang telah meminimalisir ketidakhadiran kelas tentang hal dengan didukung oleh pihak
ditetapkan
ketika pembelajaran berlangsung. meminimalisirkan ketidakhadiran sekolah dan pemberian informasi
2) Mampu
meminimalisir Kecuali terdapat konfirmasi dan dapat menerapkan kebiasaan dari wali kelas.
ketidakhadiran saat sebelumnya kepada wali kelas. untuk absen terlebih dahulu
pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai.
berlangsung
Disiplin terhadap 1) Mampu Wali kelas memberikan Peserta didik dapat mengikuti tata Peserta didik dapat mematuhi
aturan sekolah melengkapi pembiasaan yang baik kepada tertib yang dibuat oleh pihak segala aturan sekolah yang telah
seragam sekolah peserta didik tentang aturan sekolah dengan dukungan yang dibuat. Namun, sedikit peserta
sesuai dengan
sekolah, yaitu salah satunya diberikan oleh wali kelas melalui didik yang masih kurang menaati
aturan yang sudah
dibuat saat mampu melengkapi seragam pembiasaan-pembiasaan disetiap aturan tersebut.
pembelajaran sekolah. Walaupun masih terdapat harinya.
berlangsung beberapa peserta didik yang belum
134
2) Mampu disiplin terhadap aturan yang ada.
merapihkan rambut Namun, para wali kelas terus
dan kuku memberikan arahan mengenai hal
3) Mampu berbahasa
tersebut, agar mereka dapat lebih
dengan baik dan
sopan baik lagi.
4) Mampu mengikuti
pembelajaran
dengan tepat waktu
Disiplin terhadap 1) Berkomitmen yang Wali kelas selalu memberikan Peserta didik dapat disiplin Peserta didik disiplin terhadap
waktu tinggi terhadap informasi mengenai waktu terhadap waktu pengumpulan waktu pengumpulan tugas.
pengumpulan tugas waktu yang telah pengumpulan tugas kepada peserta tugas karena wali kelas selalu
ditentukan dalam
didik dan tidak diperbolehkan mengingatkan tentang hal tersebut.
pengumpulan
tugas untuk melakukan negosiasi waktu.
2) Tidak melakukan
negosisasi
terhadap waktu
pengumpulan
tugas
3. Tanggung jawab 1) Dapat mengerjakan Wali kelas selalu memberikan Peserta didik dapat mengerjakan Peserta didik dapat bertanggung
terhadap tugas yang tugas sesuai dengan informasi mengenai tanggung tugas sesuai dengan perintah guru, jawab terhadap tugas yang
diberikan oleh guru perintah guru jawab terhadap tugas yang mereka tidak mengurangi ataupun diberikan oleh guru melalui
2) Tidak mengurangi
diberikannya. menambahkan tugas. dukungan dari kepala sekolah
maupun
menambahkan tugas dan informasi dari wali kelas.
yang diberikan oleh
guru
135
Tanggung jawab 1) Mampu menghadapi Wali kelas dapat membimbing Peserta didik dapat melaksanakan Peserta didik dapat
dalam mengambil akibat buruk jika peserta didik ketika terjadi suatu tanggung jawab ketika terjadi melaksanakan tanggung jawab
resiko tidak menyelesaikan hal yang dapat beresiko untuk diri suatu hal yang beresiko. dalam menganbil resiko. Hal
tugas dengan baik
mereka. Salah satu contohnya Walaupun, hal ini jarang terjadi di tersebut dapat dibimbing oleh
2) Mampu menjalani
hukuman ketika seperti ketika terdapat siswa lingkungan SDN Peninggilan 1. wali kelasnya.
terdapat resiko yang melakukan kesalahan, maka siswa
ada tersebut harus meminta maaf
3) Mampu mengakui kepada temannya.
kesalahan dan tidak
menyalahkan orang
lain
Tanggung jawab 1) Mampu Piket kelas ini menjadi kegiatan Peserta didik dapat melaksanakan Kegiatan piket dapat terlaksana
terhadap melaksanakan piket rutin yang dilakukan oleh para piket sesuai dengan jadwalnya dengan teratur. Para peserta didik
pelaksanaan piket sesuai dengan jadwal peserta didik untuk melatih masing-masing. dapat membersihkan ruang kelas
yang ditentukan
secara teratur tanggung jawab didalam dirinya. dengan rapih dan wangi.
2) Mampu
melaksanakan piket Dan wali kelas pun membantu
dengan bersih, rapih untuk pelaksanaannya.
dan wangi
Ciledug, 9 April 2021
Pengamat
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
136
Lampiran 16
1) Apa yang Ibu ketahui tentang “Yang saya tau tentang pendidikan karakter Pendidikan karakter adalah suatu pendidikan yang
pendidikan karakter? yaa pastinya pendidikan yang mengajarkan mengajarkan nilai-nilai positif bagi peserta didik.
nilai-nilai positif bagi siswa Kak, baik
dilihat dari segi sikap maupun sifatnya,
sehingga nantinya siswa tersebut menjadi
siswa yang bermanfaat untuk diri sendiri
maupun orang lain. Nah, pendidikan
karakter penting sekali nih untuk siswa di
zaman milenial sekarang nih Kak”
2) Pendidikan karakter apa saja yang “Pendidikan karakter yang biasa saya Pendidikan yang diajarkan guru kepada peserta didik
Ibu berikan kepada peserta didik? ajarkan disini yaa seperti sopan santun adalah sopan santun, disiplin, mandiri, berakhlakul
terhadap yang lebih tua maupun sesama, karimah dan bertanggungjawab.
terus juga saya selalu menekankan kepada
siswa untuk selalu disiplin, baik disiplin
137
saat pembelajaran maupun disiplin dalam
tata tertib disekolah ini, terus juga saya
mengajarkan mereka untuk berakhlakul
karimah, mandiri dalam segala hal. Dan
point yang penting juga salah satunya yaitu
bertanggung jawab. Artinya sedini
mungkin saya ajarkan kepada mereka
untuk bertanggung jawab atas apa yang
mereka lakukan Kak, contohnya ketika dia
diberikan tugas oleh guru-gurunya.”
3) Menurut Ibu, apakah penting “Penting banget Kak, apalagi dimasa Pendidikan karakter penting untuk diterapkan kepada
pendidikan karakter diterapkan ke milenial seperti sekarang ini butuh sekali peserta didik, guna meningkatkan prestasi dibidang
peserta didik? pendidikan karakter untuk para siswa, akademik maupun nonakademik dan terhindar dari hal-
tujuannya agar mereka memiliki hal yang negatif.
kepribadian yang baik dimanapun mereka
berada Kak. Selain itu, dengan beberapa
nilai karakter yang mereka terapkan, Saya
sangat berharap mereka dapat
meningkatkan prestasinya dibidang
akademik maupun dibidang nonakademik,
dan juga Saya berharap mereka jauh dari
permasalahan yang ada seperti
ketidaksopanan oleh tenaga pendidik,
kekerasan, pelanggaran yang ada, dll.”
138
2.
b. Perencanaan Pembelajaran (Silabus dan RPP)
1) Apa saja yang Ibu persiapkan “Hal yang biasa saya lakukan sebelum Sebelum memulai pembelajaran, guru menyiapkan
dan rencanakan sebelum pembelajaran dimulai yaa seperti Silabus, RPP, sumber belajar tambahan, dan juga media
pembelajaran dimulai? menyiapkan silabus dan RPP nya Kak yang akan digunakan ketika terdapat praktek. Dokumen
Jihan. Karena tanpa kedua itu kita tidak tersebut dapat disusun bersama oleh kelompok guru
bisa mengajar, karena kan saya mengajar maupun disusun sendiri.
berpedoman sama itu. Biasanya saya
kerjakan silabus dan RPP ini bersama
kelompok guru (KKG), ya kadang disusun
sendiri aja gitu, kondisional aja Kak. Nah,
biasanya saya kaji dulu silabus dan RPP
nya Kak, kira-kira ada yang perlu saya
rombak lagi atau tidak. Karena kan saya
mengajar juga sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan para siswa. Kalo misalnya
dari RPP nya ada yang kurang menurut
saya, ya saya tambahkan lagi kegiatannya,
namun dengan melihat waktu juga gitu.
Jadi tidak keluar dari batas waktu yang
udah ditentuin. Setelah itu biasanya saya
mencari sumber pembelajaran tambahan,
seperti dari google saya mendownload
modul atau dari buku paket yang lainnya.
139
Terus juga biasanya kalo hari itu lagi ada
kegiatan praktek yaa saya menyiapkan
medianya terlebih dahulu untuk anak-anak.
Dan juga biasanya saya menyiapkan papan
penilaian gitu untuk siswa yang pada hari
itu berhasil mengikuti pembelajaran
dengan baik, mulai dari sikap dan sifatnya
saat belajar, terus cara ia mengerjakan
tugasnya, lalu juga keaktifan belajar
dikelas. Paling itu saja sih Kak Jihan.”
2) Bagaimana proses Ibu dalam “Seperti yang sudah saya jelaskan tadi sih Proses dalam menyusun Silabus yaitu : mengkaji isi
menyusun Silabus dan RPP Kak, kalo untuk menyusun silabus yaa silabus, merumuskan indicator pencapaian kompetensi,
untuk pembelajaran? biasanya saya kaji dulu, setelah itu jika mengidentifikasi jenis penilaian, menentukan lokasi
menurut saya ada yang kurang pas baru waktunya dan menentukan sumber belajarnya.
saya tambahkan materi agar lebih enak Proses dalam menyusun RPP yaitu : menentukan
ketika ngajarin ke siswanya. Setelah itu, identitas mata pelajaran, menentukan KI KD dan tujuan
saya merumuskan indikator pencapaian pembelajaran, menentukan materi ajar, menentukan
kompetensi, mengidentifikasi materi lokasi waktu yang digunakan, menentukan strategi atau
pembelajarannya, menentukan jenis metode yang digunakan, menentukan kegiatan
penilaiannya, menentukan lokasi waktunya pembelajaran, dan menentukan media pembelajaran
dan yang terakhir itu baru menentukan yang digunakan.
sumber belajarnya. Kalo menyusun RPP
nya ya seperti biasa Kak, yang pertama
pasti nentuin identitas mata pelajarannya
140
seperti mata pelajaran, nama sekolah,
kelas, dan juga berapa kali total
pertemuannya. Kedua, menentukan KI dan
KD serta tujuan pembelajaran. Ketiga,
menentukan materi ajarnya. Keempat, saya
menentukan lamanya waktu, nah ini
biasanya saya menentukan waktunya
menyesuaikan materi yang dibahas disetiap
pertemuannya, selanjutnya saya
menentukan strategi atau metode yang
akan saya gunakan saat pembelajaran
berlangsung, barulah menentukan kegiatan
pembelajaran, di kegiatan ini ada tiga
tahapan lagi Kak, ada tahap pembukaan,
tahap kegiatannya dan tahap penutupnya.
Selanjutnya yang biasanya saya lakukan itu
kalo semisalnya hari ini sedang ada praktik
atau pembelajaran yang membutuhkan
media, baru saya menyiapkan media atau
alat belajarnya.”
3) Apakah Ibu melaksanakan “Iya Kak Jihan, tapi sih kadang saya suka Guru melaksanakan pembelajaran dikelas sesuai
pembelajaran dikelas sesuai menambahkan materi saat pembelajaran dengan Silabus atau RPP yang dibuat.
dengan Silabus dan RPP yang berlangsung, tapi kalo itu sih spontan aja
Ibu buat?
141
gitu kalo dikelas. Tapi saya tetap
berpedoman pada Silabus dan RPP.”
4) Apakah Ibu memiliki metode “Kalo metode khusus sih tidak ada, tapi Tidak ada metode khusus yang digunakan wali kelas
khusus yang digunakan dalam terkadang saya menggunakan metode dalam melaksanakan pembelajaran.
melaksanakan pembelajaran? ceramah dan penugasan saja untuk saya
berikan kepada peserta didik.”
3.
c. Sikap-Sikap Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran
1) Bagaimana sikap para peserta “Sikap anak-anak disini kalo lagi proses Sikap peserta didik dalam proses pembelajaran ada
didik dalam proses belajar pasti berbeda-beda sih Kak. Yaa ada yang aktif ada juga yang pasif.
pembelajaran? yang mengikuti pembelajaran dengan
serius, ada pula yang masing asik sendiri-
bermalas-malasan, Sukanya bercanda. Lalu
ada pula yang aktif suka nanya saat ada hal
yang tidak dimengerti, dan ada juga yang
pasif. Tapi lebih cenderung ke yang aktif
sih Kak, paling hanya beberapa anak saja
yang pasif.”
2) Apa yang Ibu lakukan jika “Paling saya hanya sekedar menegor sih Sebuah teguran merupakan sanksi yang diberikan oleh
terdapat peserta didik yang Kak, karena kan sekarang guru itu tidak guru kepada peserta didik yang bermalas-malasan.
142
bermalas-malasan saat boleh memberikan sanksi yang terlalu
pembelajaran berlangsung? keras kepada siswanya.”
4.
d. Penilaian Sikap dalam Pembelajaran PPKn
1) Bagaimana cara Ibu menilai “Yaa dengan melihat sikap mereka saat Cara menilai sikap peserta didik yang dilakukan wali
sikap para peserta didik dalam pembelajaran PPKn Kak. Apakah ketika kelas dalam pembelajaran PPKn adalah dengan melihat
pembelajaran PPKn? belajar PPKn tersebut mereka sungguh- proses saat pembelajaran berlangsung.
sungguh ataukah memang masih suka
bercanda. Terkadang saya juga suka
mengaitkan pembelajaran PPKn ini dengan
sikap-sikap baik yang harus mereka
terapkan dikehidupan sehari-hari.”
2) Apakah Ibu memiliki papan “Papan penilaian sih ada Kak, tapi saya Terdapat papan penilaian untuk peserta didik.
penilaian untuk peserta didik? lebih suka nilai langsung dibuku penilaian
saya saja.”
3) Apakah Ibu memiliki cara lain “Ya biasa mbak memuji siswa begitu. Terdapat cara lain untuk memberikan penghargaan
untuk memberikan penghargaan Supaya siswa itu semakin termotivasi dan kepada peserta didik yang dapat mengikuti
kepada peserta didik yang dapat tidak takut salah walaupun masih banyak pembelajaran dengan baik. Yaitu dengan memuji
mengikuti pembelajaran dengan
kekurangan dalam pekerjaannya.” sekedar memberikan motivasi.
baik?
4) Bagaimana keaktifan peserta “Lumayan sih Kak, terkadang kan di materi Peserta didik aktif dapat aktif dikelas saat pembelajaran
didik dikelas saat pembelajaran PPKn ini banyak hafalan gitu ya, jadi anak- PPKn.
PPKn? anak antusias untuk main dulu-duluan setor
hafalannya.”
143
5) Bagaimana cara Ibu mengaitkan “Mengaitkannya melalui pelaksaan Cara mengaitkannya dengan melalui pelaksanaan
nilai karakter mandiri, disiplin pembelajaran dikelas. Terkadang saya suka pembelajaran di dalam kelas. Contohnya seperti
dan tanggungjawab dengan nanya gitu sambal menjelaskan materi bertanya kepada peserta didik apakah sikap yang
pembelajaran PPKn?
PPKn, contohnya seperti “apakah kalian diajarkan dalam mata pelajaran PPKn sudah diterpkan
sudah menerapkan cinta tanah air dalam dalam kehidupan sehari-hari atau belum.
kehidupan sehari-hari” seperti itu sih Kak
paling.
6) Ibu menilai sikap para peserta “Perminggu Kak.” Penilaian pembelajaran PPKn dilakukan perminggu.
didik dengan dilakukan perhari,
perminggu ataukah perbulan?
5.
e. Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Mandiri, Disiplin dan Tanggungjawab dalam Kegiatan Pembelajaran
1) Apakah peserta didik di kelas “Sebagian besar sih sudah Kak.” Sebagian besar peserta didik kelas V/A sudah dapat
V/A sudah dapat dikatakan dikatakan mandiri, disiplin, dan tanggungjawab ketika
mandiri, disiplin serta pembelajaran berlangsung.
tanggungjawab ketika
pembelajaran sedang
berlangsung?
2) Apa saja contoh sikap mandiri, “Contoh sikap mandiri nya seperti Mengerjakan tugas secara mandiri, mengumpulkan
disiplin dan tanggung jawab mengerjakan tugas masing-masing, lalu tugas tepat waktu dan melaksanakan sanksi yang
peserta didik ketika contoh disiplinnya itu seperti tepat waktu diberikan guru merupakan salah satu bentuk sikap
pembelajaran berlangsung?
dalam mengumpulkan tugas, dan kalo mandiri, disiplin dan tanggungjawab peserta didik saat
tanggungjawab nya itu semisalnya mereka pembelajaran berlangsung.
144
telat mengumpulkan tugas, yaa mereka
akan mendapatkan sanksi seperti
menghafal Pancasila, atau lagu-lagu
daerah.”
3) Bagaimana jika terdapat peserta “Saya selalu berusaha untuk terus Menasehati dan memberikan motivasi merupakan salah
didik yang belum mandiri, menasehati nya dan memberikan motivasi satu cara yang dilakukan wali kelas V/A jika terdapat
disiplin maupun bertanggung kepada mereka yang belum maksimal peserta didik yang belum maksimal untuk mandiri,
jawab ketika pembelajaran
dalam nilai mandiri, disiplin, maupun disiplin dan tanggung jawab.
berlangsung?
bertanggungjawab.”
6.
f. Kendala dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran PPKn
1) Apakah terdapat kesulitan atau “Hambatan sih pasti ada ya Kak, contohnya Terdapat hambatan yang dialami wali kelas V/A ketika
hambatan yang Ibu hadapi tuh saya sulit untuk membuat media yang mengimplementasikan pendidikan karakter dalam
ketika mengimplementasikan pas digunakan saat pembelajaran pembelajaran PPKn, diantaranya yaitu sulitnya
pendidikan karakter dalam
berlangsung. Karena anak-anak biasanya membuat media pembelajaran dan juga menentukan
pembelajaran PPKn?
lebih suka jika diberikan media metode/strategi yang diberikan saat pembelajaran
pembelajaran agar mereka tidak bosan saat berlangsung.”
pembelajaran. Yaa karena minimnya waktu
dan kesibukan saya juga sih Kak. Terus
saya juga kadang suka bingung kira-kira
ingin memakai metode yang seperti apa
saat pembelajaran PPKn agar anak-anak
tidak bosan. Terus juga terkadang anak-
anak kurang antusias gitu Kak semisalnya
145
lagi belajar, maunya ada sesuatu yang
menarik terus. Itu sih kak paling
hambatannya.”
2) Bagaimana cara mengatasi “Biasanya saya setelin video youtube sih Cara mengatasi hambatannya dengan menggunakan
hambatan tersebut? Kak, yang sekiranya materinya media audiovisual saat pembelajaran berlangsung.
bersangkutan dengan materi pada hari itu,
agar siswa tidak bosan.”
3) Apakah ada bentuk kerjasama “Nah, itu juga jadi salah satu Belum terdapat kerjasama yang dilakukan antara wali
guru dengan orang tua dalam permasalahannya Kak. Karena kelas V/A dengan wali murid V/A.
mengimplementasikan keterbatasan waktu untuk berdiskusi juga
pendidikan karakter dalam
dengan orang tua mereka, Ada juga
pembelajaran PPKn?
beberapa orangtua dari mereka yang sangat
sibuk dengan pekerjaannya. Terkadang
saya hanya bertemu jika orangtua sedang
menjemput anaknya saja. Jadi selama ini
belum ada kerjasama dengan orang tua
anak-anak sih Kak”
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
146
Lampiran 17
REDUKSI DATA, PENYAJIAN DATA, DAN PENARIKAN KESIMPULAN
WAWANCARA PESERTA DIDIK KELAS V/A
Nama Sumber:
1. Daviena Alisya Putri (DAP)
2. Felisha Laksana Putri (FLP)
3. Nabila Adawiyah (NA)
4. Nisa Aisy Saputri (NAS)
5. Zahira Putri Setiawan (ZPS)
1) Sikap baik apa yang diajarkan DAP : “kalo aku sih selalu diajarin sikap sopan Guru-guru di SDN Peninggilan 1 selalu
oleh Bapak/Ibu guru di sekolah? santun, terus menghormati sama yang lebih tua, tidak mengajarkan sikap baik kepada peserta
membeda-bedakan agama, soalnya temen aku ada didiknya. Adapun beberapa contoh sikap
yang kristen, terus beribadah tepat waktu, dan saling tersebut : sopan-santun, saling
menghargai, Kak.” menghargai, tidak mencontek, menjaga
kebersihan, dan bertanggung jawab.
FLP : “selalu diajarkan tidak boleh mencontek, lebih
baik nilai kecil tapi jujur dibandingkan nilai besar tapi
147
hasil mencontek, terus juga selalu menjaga
kebersihan, sopan santun, membuanng sampah pada
tempatnya, tidak bertengkar, tanggung jawab.”
148
NA : “senang, Kak. Kan nantinya untuk kebaikan kita
juga.”
3) Bagaimana kesan kamu sekolah DAP : “biasa aja kak hehehe.” Beberapa peserta didik kelas V/A
disini dengan berbagai macam memiliki kesan yang senang ketika
peraturan yang dibuat oleh pihak FLP : “senang, Kak.” terdapat peraturan yang dibuat oleh pihak
sekolah? sekolah.
NA : “kesannya seneng aja sih, Kak.”
1) Apakah kamu mengucapkan DAP : “iyaa Kak ngucapin salam.” Beberapa peserta didik kelas V/A SDN
salam apabila bertemu dengan Peninggilan 1 dapat mengucapkan salam
guru, teman, dan tenaga FLP : “iyaa kak, walaupun kadang suka lupa kalo lagi ketika bertemu dengan guru, teman, dan
kependidikan lainnya? buru-buru.” tenaga kependidikan lainnya.
NA : “Iya Kak.”
149
NAS ; “Iyaa, selalu ngucapin Kak. Kadang kayak
nyapa “Bu” gitu.”
2) Apakah kamu berdoa sebelum DAP : “kadang iya, kadang engga Kak soalnya suka Beberapa peserta didik kelas V/A SDN
dan sesudah kegiatan belajar? buru-buru” Peninggilan 1 belum sempurna dalam
melakukan do’a ketika sebelum dan
FLP : “terkadang lupa, Kak.” sesudah belajar.
3) Apakah kamu merasa hadir DAP : “kalo belajar online saya suka telat kak, tapi Beberapa peserta didik kelas V/A belum
dengan tepat waktu jika kalo offline selalu tepat waktu.” dapat tepat waktu dalam waktu
pembelajaran dimulai? pembelajaran dimulai.
FLP : “Jarang, karena saya suka kesiangan.”
150
NA : “Iya Kak, tepat waktu. Karena saya takut sekali
kalo telat.”
NAS ; “Iyaa Kak tepat waktu.”
4) Apakah kamu dapat DAP : “tidak selalu tepat waktu, jarang-jarang Kak, Beberapa peserta didik kelas V/A belum
mengumpulkan tugas yang soalnya aku bantuin orang tua dulu.” dapat mengumpulkan tugas tepat waktu.
diberikan oleh guru dengan tepat
waktu? FLP : “jarang sih Kak, karena saya suka kesiangan
bangunnya jadi ngerjain tugasnya suka terlambat.”
5) Apakah kamu merasa disiplin DAP : “iyaa Kak disiplin” Beberapa peserta didik kelas V/A sudah
dalam berpakaian disekolah? disiplin dalam berpakaian sekolah.
FLP : “iyaa disiplin Kak”
151
NA : “Iya disiplin.”
6) Apakah kamu merasa disiplin DAP : “iyaa Kak disiplin.” Beberapa peserta didik kelas V/A sudah
dalam kerapihan rambut/jilbab disiplin dalam kerapihan rambut/jilbab
dan kebersihan kukumu? FLP : “iyaa.” dan kebersihan kuku.
NA : “Iya Kak.”
NA : “Iya Kak.”
152
ZPS : “Alhamdulillah mampu, Kak.”
1) Apakah kamu dapat menyiapkan DAP : “iyaa Kak, aku selalu nyiapin sendiri kalo alat Beberapa peserta didik kelas V/A dapat
peralatan dan perlengkapan alat sekolah.” menyiapkan peralatan dan perlengkapan
sekolah sendiri? sekolah dengan sendirinya.
FLP : “iyaa, saya nyiapin sendiri Kak.”
NA : “Iya Kak.”
ZPS : “iyaa.”
2) Apakah kamu dapat menyiapkan DAP : “iyaa Kak.” Beberapa peserta didik kelas V/A dapat
jadwal pelajaran sekolah sendiri? menyiapkan jadwal pelajaran sekolah
FLP : “iyaa kak emang selalu nyiapin sendiri, soalnya dengan sendirinya.
kan yang tau pelajaran untuk besok yaa saya sendiri.”
NA : “Iya Kak.”
NAS ; “Iyaa”
153
ZPS : “iyaa, menyiapkan sendiri Kak.”
3) Apakah kamu pernah mencontek DAP : “tidak kak, terkadang temen saya malah yang Beberapa peserta didik kelas V/A tidak
pekerjaan temanmu saat ulangan nyontek sama saya hehehe.” pernah mencontek pekerjaan teman saat
berlangsung? ulangan berlangsung.
FLP : “tidak, Kak.”
NA : “tidak.”
ZPS : “tidak.”
4) Apakah kamu mampu mencari DAP : “iyaa Kak saya kadang-kadang cari dulu di Beberapa peserta didik kelas V/A dapat
referensi materi secara mandiri buku” mencari referensi di buku maupun google
untuk membantu dalam untuk membantu dalam menyelesaikan
menyelesaikan tugas? FLP : “iya kak, saya suka cari jawaban di google” tugas.
NA : “kadang-kadang, Kak.”
154
5) Apakah kamu mampu bertanya DAP : “iyaa, kalo soalnya suka gak jelas saya Beberapa peserta didik kelas V/A mampu
kepada guru jika terdapat sesuatu bertanya ke bu guru.” bertanya ke guru jika terdapat sesuatu
yang tidak dipahami? yang tidak dipahaminya.
FLP : “iyaa, Kak.”
NA : “Iya Kak.”
ZPS : “iyaa.”
6) Apakah kamu pribadi yang bersih, DAP : “sepertinya iyaa Kak hehehe” Beberapa peserta didik kelas V/A
rapih, dan mandiri dalam segala memiliki kepribadian yang bersih, rapih
hal? FLP : “iyaa Kak.” dan mandiri dalam segala hal.
NA : “Iya Kak.”
155
4. d. Pemahaman Tentang Pendidikan Karakter Aspek Tanggung Jawab
1) Apakah kamu mengerjakan tugas DAP : “terkadang saya meminta tolong sama kakak Beberapa peserta didik kelas V/A masih
sekolah tanpa melihat pekerjaan saya.” suka bertanya kepada kakak ataupun
teman maupun dibantu oleh orang orangtuanya jika terdapat tugas yang sulit
tua? FLP : “kadang-kadang kalo soalnya susah palingan dipahami.
nanya sama ibu atau kakak.”
2) Apakah kamu mengerjakan DAP : “iyaa Kak kalo ulangan ngerjain sendiri Beberapa peserta didik kelas V/A dapat
ulangan maupun tugas dengan disuruh Ibu.” mengerjakan ulangan dengan mandiri.
sendiri?
FLP : “iyaa Kak ngerjain sendiri.”
NA : “Iya Kak.”
156
NAS ; “Iyaa, sendiri.”
3) Apakah kamu dapat DAP : “iyaa pasti Kak.” Beberapa peserta didik kelas V/A dapat
menyelesaikan tugas sekolah menyelesaikan tugas sekolah sesuai
sesuai dengan perintah guru? FLP : “iyaa Kak.” dengan perintah guru.
NA : “Iya Kak.”
NAS ; “Iyaa.”
ZPS : “iyaa.”
5.
e. Reward dan Sanksi yang Diberikan
1) Pernahkah kamu menerima sanksi DAP : “tidak pernah Kak” Beberapa peserta didik kelas V/A tidak
dari guru karena tidak disiplin saat pernah menerima sanksi dari guru karena
pembelajaran berlangsung? FLP : “tidak pernah” tidak disiplin.
157
ZPS : “enggak pernah.”
2) Pernahkah kamu menerima sanksi DAP : “tidak pernah juga kak” Beberapa peserta didik kelas V/A tidak
dari guru karena tidak mandiri pernah menerima sanksi dari guru karena
saat pembelajaran berlangsung? FLP : “ngga pernah” tidak mandiri.
NA : “tidak Kak.”
3) Pernahkah kamu menerima sanksi DAP : “engga.” Beberapa peserta didik kelas V/A tidak
dari guru karena tidak tanggung pernah menerima sanksi dari guru karena
jawab saat pembelajaran FLP : “engga pernah.” tidak tanggung
berlangsung?
NA : “gak pernah.”
158
karena kamu melakukan
kesalahan? NA : “gak pernah Kak.”
5) Pernahkah kamu mendapatkan DAP : “kalo nilai tambahan sih gak pernah, paling Beberapa peserta didik kelas V/A pernah
nilai tambahan dari guru karena dipuji aja sih Kak.” mendapatkan nilai tambahan dari guru
memiliki sikap disiplin, mandiri karena memiliki sikap disiplin, mandiri
dan tanggung jawab yang tinggi? FLP : “ya, pernah.” dan tanggung jawab yang tinggi.
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
159
Lampiran 18
No. Aspek yang Diamati Hasil Wawancara Wali Kelas Hasil Wawancara Peserta didik Kesimpulan
1. Implementasi Pendidikan Pendidikan karakter adalah suatu Pendidikan karakter adalah sikap baik yang Implementasi pendidikan
Karakter dalam pendidikan yang mengajarkan nilai- diajarkan kepada siswa. Adapun salah satu karakter dalam pembelajaran
Pembelajaran PPKn Kelas nilai positif bagi peserta didik sehingga bentuk implementasinya yaitu para guru di PPKn Kelas V/A SDN
V/A SDN Peninggilan 1 diharapkan peserta didik dapat SDN Peninggilan 1 selalu mengajarkan Peninggilan 1 sudah tersusun
bermanfaat untuk diri sendiri maupun sikap baik kepada peserta didik. Adapun secara maksimal berdasarkan
untuk orang lain. Implementasi beberapa contoh sikapnya yaitu sopan- aturan tertentu.
Pendidikan Karakter dalam santun, saling menghargai, tidak
Pembelajaran PPKn Kelas V/A SDN mencontek, menjaga kebersihan, dan
Peninggilan 1 sudah tersusun dan bertanggung jawab.
terperinci dengan baik. Para guru kelas
selalu mengajarkan sikap-sikap baik
kepada peserta didik, mulai dari sopan
santun, mandiri, disiplin dan
bertanggung jawab sampai dengan
pembentukan akhlak mulia. Selain itu,
rencana lainnya yakni dengan
160
mempersiapkan kegiatan pembelajaran
dimulai menyiapkan Silabus, RPP,
sumber belajar tambahan, dan juga
media yang akan digunakan saat
pembelajaran berlangsung, dan tak
lupa pula untuk menyiapkan system
penilaian untuk peserta didik.
2. Nilai-Nilai Karakter yang Adapun nilai-nilai karakter yang Nilai karakter yang dikembangkan yaitu Nilai karakter yang
Dikembangkan dalam dikembangkan dalampembelajaran mengucapkan salam ketika bertemu dengan dikembangkan dalam
Pembelajaran PPKn PPKn adalah nilai-nilai sopan santun, guru, teman, dan tenaga kependidikan pembelajaran PPKn dikelas
Dikelas V/A SDN disiplin, mandiri, berakhlakul karimah lainnya, tepat waktu dalam waktu V/A SDN Peninggilan 1 adalah
Peninggilan 1 dan bertanggungjawab. Adapun cara pembelajaran dimulai, mengumpulkan mandiri, disiplin, dan tanggung
guru mengaitkan nilai tersebut ke tugas tepat waktu, disiplin dalam jawab.
dalam pembelajaran PPKn adalah berpakaian sekolah, disiplin dalam
dengan bertanya kepada peserta didik kerapihan rambut/jilbab dan kebersihan
apakah sikap yang diajarkan dalam kuku, berbahasa yang baik terhadap orang-
mata pelajaran PPKn sudah diterapkan orang disekitarnya, tidak pernah mencontek
dalam kehidupan sehari-hari atau pekerjaan teman saat ulangan berlangsung,
belum. dapat mencari referensi di buku maupun
google untuk membantu dalam
menyelesaikan tugas, mampu bertanya ke
guru jika terdapat sesuatu yang tidak
161
dipahaminya, mengerjakan ulangan dengan
mandiri.
3. Hambatan yang Dihadapi Hambatan yang dirasakan oleh wali Salah satu hambatannya yaitu kurangnya Hambatan yang dihadapi dalam
dalam kelas V/A ketika media pembelajaran sehingga peserta didik mengimplementasikan
Mengimplementasikan mengimplementasikan pendidikan cepat bosan dengan pembelajaran yang pendidikan karakter dikelas
Pendidikan Karakter karakter dalam pembelajaran PPKn, menggunakan metode cermah atau V/A SDN Peninggilan 1 adalah
Dikelas V/A SDN diantaranya yaitu sulitnya membuat penugasan saja. keterbatasan wawasan,
Peninggilan 1 media pembelajaran dan juga keterbatasan fasilitas sekolah,
menentukan metode/strategi yang keterbatasan kreatifitas untuk
diberikan saat pembelajaran membuat media pembelajaran,
berlangsung. Selain itu, kerjasama serta sulitnya menentukan
yang belum maksimal antara guru dan metode dan strategi yang tepat
orang tua. untuk pembelajaran PPKn.
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
162
Lampiran 19
Kelas :V
Tema 7 : Peristiwa Dalam Kehidupan
Subtema 1 : Peristiwa Kebangsaan Massa Penjajahan
Identitas mata pelajaran Memuat nama mata pelajaran yang √ Mata pelajaran yang diintegrasikan adalah
dilaksanakan PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan SBdP
Identitas Sekolah Memuat satuan pendidikan dan kelas √ Nama satuan pendidikan yaitu SDN
Peninggilan 1
Kompetensi Inti Memuat kompetensi sikap spiritual yang √ Kompetensi sikap spiritualnya yaitu
harus dipelajari oleh peserta didik (KI-1) menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
163
Memuat kompetensi dasar sikap sosial yang √ Kompetensi dasar sikap sosialnya itu
harus dipelajari oleh peserta didik (KI-2) bersikap toleran dalam keberagaman sosial
budaya masyarakat dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika
Kompetensi Dasar Memuat kompetensi dasar sikap yang akan √ Tidak ditemukan. Hanya terdapat
dicapai setelah mengikuti pembelajaran kompetensi dasar untuk aspek pengetahuan
dan keterampilan
Indikator Memuat indikator pencapaian kompetensi √ Tidak ditemukan. Hanya terdapat indikator
sikap pencapaian aspek pengetahuan dan
keterampilan
Tema Memuat tema pembelajaran yang sedang √ Memuat tema ke-7 ” Peristiwa Dalam
dipelajari Kehidupan”
164
• Menceritakan identitas ras dan suku
bangsanya sendiri.
• Wawancara keragaman suku bangsa
di lingkungan tempat tinggalnya
• Bercerita identitas dan keragaman
suku bangsa teman-temannya.
• Membuat peta pikiran
• Berdiskusi tentang ulasan bacaan
• Membandingkan peristiwa-peristiwa
penting pada masa pemerintahan
kolonial Inggris dan Belanda.
Penilaian Memuat teknik penilaian sikap √ Peserta didik mengisi daftar cek tentang
sikap peserta didik saat di rumah, dan di
sekolah
Alokasi waktu Memuat alokasi waktu yang sesuai dengan √ Alokasi waktu untuk keseluruhan tema 7
struktur kurikulum subtema 1 yaitu 24 JP
165
• Aplikasi Media SCI
• Internet
• Lingkungan
Memuat media pembelajaran yang √ Tidak Ditemukan
bervariatif dan interaktif
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
166
Lampiran 20
Kelas :V
Tema 7 : Peristiwa Dalam Kehidupan
Subtema 2 : Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan
Identitas mata pelajaran Memuat nama mata pelajaran yang √ Mata pelajaran yang diintegrasikan adalah
dilaksanakan PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan SBdP
Identitas Sekolah Memuat satuan pendidikan dan kelas √ Nama satuan pendidikan yaitu SDN
Peninggilan 1
Kompetensi Inti Memuat kompetensi sikap spiritual yang √ Kompetensi sikap spiritualnya yaitu
harus dipelajari oleh peserta didik (KI-1) mensyukuri keberagaman sosial budaya
masayarakat sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
167
Memuat kompetensi dasar sikap sosial yang √ Kompetensi dasar sikap sosialnya itu bersikap
harus dipelajari oleh peserta didik (KI-2) toleran dalam keberagaman sosial budaya
masyarakat dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
Kompetensi Dasar Memuat kompetensi dasar sikap yang akan √ Tidak ditemukan. Hanya terdapat kompetensi
dicapai setelah mengikuti pembelajaran dasar untuk aspek pengetahuan dan
keterampilan
Indikator Memuat indikator pencapaian kompetensi √ Tidak ditemukan. Hanya terdapat indikator
sikap pencapaian aspek pengetahuan dan
keterampilan
Tema Memuat tema pembelajaran yang sedang √ Memuat tema ke-7 ” Peristiwa Dalam
dipelajari Kehidupan”
168
yang menujukkan nilai-nilai persatuan
dalam keragaman.
• Cerita sikap yang baik dalam
keragaman masyarakat dengan penuh
kepedulian
• Bercerita peristiwa-peristiwa setelah
pembacaan teks Proklamasi
Kemerdekaan.
Penilaian Memuat teknik penilaian sikap √ Peserta didik mengisi daftar cek tentang sikap
peserta didik saat di rumah, dan di sekolah
Alokasi waktu Memuat alokasi waktu yang sesuai dengan √ Alokasi waktu untuk keseluruhan tema 7
struktur kurikulum subtema 2 yaitu 24 JP
169
Memuat media pembelajaran yang √ Tidak Ditemukan
bervariatif dan interaktif
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
170
Lampiran 21
Kelas :V
Tema 7 : Peristiwa Dalam Kehidupan
Subtema 3 : Peristiwa Mengisi Kemerdekaan
Identitas mata pelajaran Memuat nama mata pelajaran yang √ Mata pelajaran yang diintegrasikan adalah
dilaksanakan PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan SBdP
Identitas Sekolah Memuat satuan pendidikan dan kelas √ Nama satuan pendidikan yaitu SDN
Peninggilan 1
Kompetensi Inti Memuat kompetensi sikap spiritual yang √ Kompetensi sikap spiritualnya yaitu 3
harus dipelajari oleh peserta didik (KI-1) mensyukuri manfaat persatuan dan kesatuan sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
171
Memuat kompetensi dasar sikap sosial yang √ Kompetensi dasar sikap sosialnya menerapkan
harus dipelajari oleh peserta didik (KI-2) sikap toleran dalam keberagaman sosial
masyarakat.
Kompetensi Dasar Memuat kompetensi dasar sikap yang akan √ Tidak ditemukan. Hanya terdapat kompetensi
dicapai setelah mengikuti pembelajaran dasar untuk aspek pengetahuan dan
keterampilan
Indikator Memuat indikator pencapaian kompetensi √ Tidak ditemukan. Hanya terdapat indikator
sikap pencapaian aspek pengetahuan dan
keterampilan
Tema Memuat tema pembelajaran yang sedang √ Memuat tema ke-7 ” Peristiwa Dalam
dipelajari Kehidupan”
172
• Berlatih menanggapi berbagai
permasalahan yang muncul dalam
kehidupan sehari-hari
Penilaian Memuat teknik penilaian sikap √ Peserta didik mengisi daftar cek tentang sikap
peserta didik saat di rumah, dan di sekolah
Alokasi waktu Memuat alokasi waktu yang sesuai dengan √ Alokasi waktu untuk keseluruhan tema 7
struktur kurikulum subtema 3 yaitu 24 JP
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
173
Lampiran 22
HASIL ANALISIS DOKUMEN RPP
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILA DALAM PEMBELAJARAN PPKn KELAS V
SDN PENINGGILAN 1
Identitas Mata Memuat identitas tema/subtema yang akan √ Tema 7 (Peristiwa Dalam Kehidupan),
Pelajaran/Tema/Subtema dipelajari Subtema 1 (Peristiwa Kebangsaan Masa
Penjajahan), Pembelajaran ke-3. Mata
pelajaran Bahasa Indonesia, IPS dan PPKn.
174
Alokasi Waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan √ Alokasi waktu yang direncanakan yaitu 1
untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan kali pertemuan (5 x 35 menit)
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
Kompetensi Inti Memuat kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dan √ KI-1 yaitu menerima, menjalankan, dan
spiritual (KI-1) menghargai ajaran agama yang dianutnya.
175
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial budaya
masyarakat
Indikator Memuat indikator pencapaian kompetensi sikap √ Tidak terdapat indikator pencapaian
kompetensi sikap.
Materi Pokok Memuat berbagai fakta, konsep, prinsip, dan √ Materi pembelajaran ini adalah :
prosedur yang relevan.
• Siswa mengisi kolom-kolom pada
peta konsep tentang sistem tanam
paksa.
• Siswa secara mandiri menceritakan
mengenai identitas suku bangsanya
sendiri dengan cara mengisi balon-
balon pada buku siswa
• Ditutup dengan menyanyikan salah
satu lagu daerah untuk menumbuhkan
Nasionalisme, Persatuan, dan
Toleransi.
Pendekatan dan Metode Pendekatan yang digunakan yaitu berpusat pada √ Tidak ada pendekatan yang berpusat pada
peserta didik peserta didik
176
mengembangkan karakter tertentu
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk √ Kegiatan pembelajaran yang berkaitan
mengembangkan karakter tertentu dengan penanaman nilai-nilai karakter
kepada siswa adalah sebagai berikut:
177
Penilaian Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap √ Sesuai kebutuhan guru
melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman
sejawat oleh peserta didik dan jurnal
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
178
Lampiran 23
HASIL ANALISIS DOKUMEN RPP
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILA DALAM PEMBELAJARAN PPKn KELAS V
SDN PENINGGILAN 1
Identitas Mata Memuat identitas tema/subtema yang akan √ Tema 7 (Peristiwa Dalam Kehidupan),
Pelajaran/Tema/Subtema dipelajari Subtema 1 (Peristiwa Kebangsaan Masa
Penjajahan), Pembelajaran ke-4. Mata
pelajaran Bahasa Indonesia, IPS dan PPKn.
179
Alokasi Waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan √ Alokasi waktu yang direncanakan yaitu 1
untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan kali pertemuan (5 x 35 menit)
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
Kompetensi Inti Memuat kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dan √ KI-1 yaitu menerima, menjalankan, dan
spiritual (KI-1) menghargai ajaran agama yang dianutnya.
180
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial
budaya masyarakat
Indikator Memuat indikator pencapaian kompetensi sikap √ Tidak terdapat indikator pencapaian
kompetensi sikap.
Materi Pokok Memuat berbagai fakta, konsep, prinsip, dan √ Materi pembelajaran ini adalah :
prosedur yang relevan.
• Siswa secara mandiri mengisi
kolom yang berkaitan dengan tokoh
nasional dalam masa pergerakan
nasional.
• Siswa mengisi tabel berkaitan
dengan faktorfaktor lain yang
memicu munculnya ras kebangsaan
Indonesia.
• Siswa mendiskusikan pengaruh dan
keberlanjutan keadaan masyarakat
Indonesia pada masa munculnya
rasa kebangsaan pada masa
sekarang
• Siswa secara mandiri membaca
bacaan berjudul “Peristiwa Sumpah
Pemuda 1928”.
181
• Secara mandiri siswa mencari dan
menuliskan kosakata baku dan tidak
baku yang terdapat pada bacaan.
• Secara mandiri, siswa membuat peta
konsep berdasarkan bacaan dan
gambar tentang Sumpah Pemuda
• Siswa mengisi tabel mengenai
kompetensi yang sudah dipelajari,
berkaitan dengan peran pemuda
dalam sejarah bangsa, khususnya
pada masa pergerakan nasional.
Pendekatan dan Metode Pendekatan yang digunakan yaitu berpusat pada √ Tidak ada pendekatan yang berpusat pada
peserta didik peserta didik
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk √ Kegiatan pembelajaran yang berkaitan
mengembangkan karakter tertentu dengan penanaman nilai-nilai karakter
kepada siswa adalah sebagai berikut:
182
• Siswa secara mandiri membaca
bacaan berjudul “Peristiwa Sumpah
Pemuda 1928”.(Mandiri)
Sumber dan Media Sumber belajar bervariatif √ • Buku Guru
• Buku Siswa
• Aplikasi Media SCI
• Internet
• Lingkungan
Menggunakan media untuk mempermudah √ Tidak ada media yang digunakan.
menjelaskan konsep pada peserta didik
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
183
Lampiran 24
Identitas Mata Memuat identitas tema/subtema yang akan √ Tema 7 (Peristiwa Dalam Kehidupan),
Pelajaran/Tema/Subtema dipelajari Subtema 1 (Peristiwa Kebangsaan Masa
Penjajahan), Pembelajaran ke-6. Mata
pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, dan
SBdP.
184
Kelas/Semester Memuat identitas kelas dan semester pelaksanaan √ Kelas V, Semester 2
pembelajaran
Alokasi Waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan √ Alokasi waktu yang direncanakan yaitu 1 kali
untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan pertemuan (5 x 35 menit)
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
Kompetensi Inti Memuat kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dan √ KI-1 yaitu menerima, menjalankan, dan
spiritual (KI-1) menghargai ajaran agama yang dianutnya.
185
3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya
masyarakat
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial budaya
masyarakat
Indikator Memuat 186ndicator pencapaian kompetensi sikap √ Tidak terdapat 186ndicator pencapaian
kompetensi sikap.
Materi Pokok Memuat berbagai fakta, konsep, prinsip, dan √ Materi pembelajaran ini adalah:
prosedur yang relevan.
• Siswa membaca dan memahami teks
berjudul “Kongres Perempuan
Indonesia”.
• Siswa mencari kosakata baku dan
tidak baku pada bacaan “Kongres
Perempuan Indonesia”.
• Siswa mengisi tabel sesuai dengan
pendapatnya masing-masing
berkaitan dengan upaya-upaya
pengembangan dan pelestarian
kebudayaan nasional.
Pendekatan dan Metode Pendekatan yang digunakan yaitu berpusat pada √ Sintak Model Discovery Learning
peserta didik
186
Metode pembelajaran yang digunakan √ Metode pembelajaran yang digunakan yaitu
ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
disesuaikan dengan peserta didik dan
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk √ Kegiatan pembelajaran yang berkaitan
mengembangkan karakter tertentu dengan penanaman nilai-nilai karakter
kepada siswa adalah sebagai berikut:
187
Penilaian Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap √ Sesuai kebutuhan guru
melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman
sejawat oleh peserta didik dan jurnal
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
188
Lampiran 25
Identitas Mata Memuat identitas tema/subtema yang akan √ Tema 7 (Peristiwa Dalam Kehidupan),
Pelajaran/Tema/Subtema dipelajari Subtema 2 (Peristiwa Kebangsaan Seputar
Proklamasi Kemerdekaan), Pembelajaran
ke-3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia,
IPS, dan PPKn.
189
Alokasi Waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan √ Alokasi waktu yang direncanakan yaitu 1
untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan kali pertemuan (5 x 35 menit)
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
Kompetensi Inti Memuat kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dan √ KI-1 yaitu menerima, menjalankan, dan
spiritual (KI-1) menghargai ajaran agama yang dianutnya.
190
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial
budaya masyarakat
Indikator Memuat indikator pencapaian kompetensi sikap √ Tidak terdapat indikator pencapaian
kompetensi sikap.
Materi Pokok Memuat berbagai fakta, konsep, prinsip, dan √ Materi pembelajaran ini adalah:
prosedur yang relevan.
• Siswa menulis biografi sederhana
mengenai Bapak Proklamator
Kemerdekaan Indonesia
• Siswa membaca dan mengamati
gambar tentang peristiwa-
peristiwa heroik setelah
pembacaan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
• Siswa menandai peta daerah-
daerah tempat terjadinya peristiwa
heroik setelah pembacaan teks
Proklamasi Kemerdekaan
• Secara mandiri siswa mengamati
dan menyebutkan berbagai
keragaman yang terdapat di
kelasnya
191
Pendekatan dan Metode Pendekatan yang digunakan yaitu berpusat pada √ HOTS (Higher order thinking skills)
peserta didik
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk √ Kegiatan pembelajaran yang berkaitan
mengembangkan karakter tertentu dengan penanaman nilai-nilai karakter
kepada siswa adalah sebagai berikut:
192
Penilaian Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap √ Sesuai kebutuhan guru
melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman
sejawat oleh peserta didik dan jurnal
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
193
Lampiran 26
Identitas Mata Memuat identitas tema/subtema yang akan √ Tema 7 (Peristiwa Dalam Kehidupan),
Pelajaran/Tema/Subtema dipelajari Subtema 2 (Peristiwa Kebangsaan Seputar
Proklamasi Kemerdekaan), Pembelajaran
ke-6. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dan
PPKn.
194
Kelas/Semester Memuat identitas kelas dan semester pelaksanaan √ Kelas V, Semester 2
pembelajaran
Alokasi Waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan √ Alokasi waktu yang direncanakan yaitu 1
untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan kali pertemuan (5 x 35 menit)
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
Kompetensi Inti Memuat kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dan √ KI-1 yaitu menerima, menjalankan, dan
spiritual (KI-1) menghargai ajaran agama yang dianutnya.
195
3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya
masyarakat
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial
budaya masyarakat
Indikator Memuat indikator pencapaian kompetensi sikap √ Tidak terdapat indikator pencapaian
kompetensi sikap.
Materi Pokok Memuat berbagai fakta, konsep, prinsip, dan √ Materi pembelajaran ini adalah:
prosedur yang relevan.
• Siswa mencari tahu berkaitan
dengan salah satu hasil dari KMB
adalah Belanda akan menyerahkan
sepenuhnya kedaulatan kepada
Republik Indonesia Serikat pada
akhir Desember 1949
• Siswa berdiskusi tentang nilai-nilai
yang terdapat dalam lagu “Syukur”
sesuai dengan pemahamannya.
• Siswa mengemukakan upaya yang
bisa dilakukannya untuk
mengembangkan unsur-unsur
budaya
196
Pendekatan dan Metode Pendekatan yang digunakan yaitu berpusat pada √ Tidak ada pendekatan yang digunakan.
peserta didik
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk √ Kegiatan pembelajaran yang berkaitan
mengembangkan karakter tertentu dengan penanaman nilai-nilai karakter
kepada siswa adalah sebagai berikut:
197
Sumber dan Media Sumber belajar bervariatif √ • Buku Guru
• Buku Siswa
• Aplikasi Media SCI
• Internet
• Lingkungan
Menggunakan media untuk mempermudah √ Tidak ada media yang digunakan.
menjelaskan konsep pada peserta didik
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
198
Lampiran 27
Identitas Mata Memuat identitas tema/subtema yang akan √ Tema 7 (Peristiwa Dalam Kehidupan), Subtema
Pelajaran/Tema/Subtema dipelajari 3 (Peristiwa Mengisi Kemerdekaan),
Pembelajaran ke-3. Mata pelajaran Bahasa
Indonesia, IPS dan PPKn.
199
Alokasi Waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan √ Alokasi waktu yang direncanakan yaitu 1 kali
untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan pertemuan (5 x 35 menit)
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
Kompetensi Inti Memuat kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dan √ KI-1 yaitu menerima, menjalankan, dan
spiritual (KI-1) menghargai ajaran agama yang dianutnya.
200
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial budaya
masyarakat
Indikator Memuat indikator pencapaian kompetensi sikap √ Tidak terdapat indikator pencapaian
kompetensi sikap.
Materi Pokok Memuat berbagai fakta, konsep, prinsip, dan √ Materi pembelajaran ini adalah:
prosedur yang relevan.
• Siswa membaca bacaan berjudul
“Peristiwa Lahirnya Pancasila”.
• Siswa menuliskan informasi penting
yang terdapat dalam bacaan secara
mandiri.
• Siswa mengemukakan tindakan sehari-
harinya yang menunjukkan penerapan
nilai-nilai Pancasila dalam keragaman
budaya
Pendekatan dan Metode Pendekatan yang digunakan yaitu berpusat pada √ • HOTS (Higher order thinking skills)
peserta didik • Critical Thinking and Problem
Formulation
Metode pembelajaran yang digunakan √ Metode pembelajaran yang digunakan yaitu
ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
disesuaikan dengan peserta didik dan
201
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk √ Kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan
mengembangkan karakter tertentu penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa
adalah sebagai berikut:
202
Penilaian Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap √ Sesuai kebutuhan guru
melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman
sejawat oleh peserta didik dan jurnal
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
203
Lampiran 28
Identitas Mata Memuat identitas tema/subtema yang akan √ Tema 7 (Peristiwa Dalam Kehidupan),
Pelajaran/Tema/Subtema dipelajari Subtema 3 (Peristiwa Mengisi
Kemerdekaan), Pembelajaran ke-4. Mata
pelajaran Bahasa Indonesia, IPS dan
PPKn.
204
Kelas/Semester Memuat identitas kelas dan semester pelaksanaan √ Kelas V, Semester 2
pembelajaran
Alokasi Waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan √ Alokasi waktu yang direncanakan yaitu 1
untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan kali pertemuan (5 x 35 menit)
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
Kompetensi Inti Memuat kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dan √ KI-1 yaitu menerima, menjalankan, dan
spiritual (KI-1) menghargai ajaran agama yang dianutnya.
205
3.3 Menelaah keberagaman sosial
budaya masyarakat
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial
budaya masyarakat
Indikator Memuat indikator pencapaian kompetensi sikap √ Tidak terdapat indikator pencapaian
kompetensi sikap.
Materi Pokok Memuat berbagai fakta, konsep, prinsip, dan √ Materi pembelajaran ini adalah:
prosedur yang relevan.
• Siswa membaca dan mengamati
bacaan tentang perbedaan budaya
• Siswa menuliskan informasi
penting yang terdapat pada bacaan
yang berjudul “BedaBudaya Tetap
Saudara
• Siswa mengisi tabel tentang
contoh sikap dan perilaku dalam
keragaman.
Pendekatan dan Metode Pendekatan yang digunakan yaitu berpusat pada √ • HOTS (Higher order thinking skills)
peserta didik • Literasi
• Critical Thinking and Problem
Formulation
206
Metode pembelajaran yang digunakan √ Metode pembelajaran yang digunakan
yaitu ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
disesuaikan dengan peserta didik dan
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk √ Kegiatan pembelajaran yang berkaitan
mengembangkan karakter tertentu dengan penanaman nilai-nilai karakter
kepada siswa adalah sebagai berikut:
207
Menggunakan media untuk mempermudah √ Tidak ada media yang digunakan.
menjelaskan konsep pada peserta didik
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
208
Lampiran 29
Identitas Mata Memuat identitas tema/subtema yang akan √ Tema 7 (Peristiwa Dalam Kehidupan),
Pelajaran/Tema/Subtema dipelajari Subtema 3 (Peristiwa Mengisi
Kemerdekaan), Pembelajaran ke-6. Mata
pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn,
SBdP.
209
Kelas/Semester Memuat identitas kelas dan semester pelaksanaan √ Kelas V, Semester 2
pembelajaran
Alokasi Waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan √ Alokasi waktu yang direncanakan yaitu
untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan 1 kali pertemuan (5 x 35 menit)
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
Kompetensi Inti Memuat kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dan √ KI-1 yaitu menerima, menjalankan, dan
spiritual (KI-1) menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
210
masyarakat dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika
3.3 Menelaah keberagaman sosial
budaya masyarakat
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial
budaya masyarakat
Indikator Memuat indikator pencapaian kompetensi sikap √ Tidak terdapat indikator pencapaian
kompetensi sikap.
Materi Pokok Memuat berbagai fakta, konsep, prinsip, dan √ Materi pembelajaran ini adalah:
prosedur yang relevan.
• Siswa diminta untuk membaca
dan memahami teks berjudul
“Menghargai Jasa Para
Pahlawan”.
• Siswa membuat gambar seni
rupa ragam Nusantara dari
daerahnya pada buku atau kertas
gambar.
• Siswa mengisi tabel mengenai
perilaku-perilaku yang
mencerminkan nilai-nilai
kepahlawanan
211
Pendekatan dan Metode Pendekatan yang digunakan yaitu berpusat pada √ • HOTS (Higher order thinking skills)
peserta didik • Critical Thinking and Problem
Formulation
Metode pembelajaran yang digunakan √ Metode pembelajaran yang digunakan
yaitu ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
disesuaikan dengan peserta didik dan
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk √ Kegiatan pembelajaran yang berkaitan
mengembangkan karakter tertentu dengan penanaman nilai-nilai karakter
kepada siswa adalah sebagai berikut:
212
Menggunakan media untuk mempermudah √ Kertas Gambar
menjelaskan konsep pada peserta didik
Jihan Destiyani
NIM. 11170183000002
213
Lampiran 30
Kepada Yth.,
Adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang
menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang
Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan
penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan,
Kajur Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
214
Lampiran 31
Kepada Yth.,
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 3 Mei 2021,
abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut.
Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih
dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
A.n. Dekan,
Kajur Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
215
Lampiran 32
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 010
FORM (FR)
FITK No. Revisi : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN VALIDASI
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/V/2021 Jakarta, 17 Mei 2021
Lamp : -
Hal : Permohonan Validasi Materi
Kepada Yth.
Dr. Zaenul Slam, M.Pd
Assalamu’alaikum wr.wb.
Adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, dan sehubungan dengan penyelesaian instrumen penelitian. Oleh karena itu, saya mohon
kesediaan Bapak untuk menjadi validator.
Demikian atas perhatian dan bantuan Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
a.n. Dekan
Kaprodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
216
Lampiran 33
UJI REFERENSI
Paraf Dosen
No. Judul Referensi
Pembimbing
BAB I
217
Observasi dilaksanakan di SDN Peninggilan 1, pada
6 tanggal 4 Desember 2020.
BAB II
Ade Chita Putri Harahap, Pendidikan Karakter, Al-Irsyad:
1 Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol. 9, No. 1 (2019) hlm
3.
218
Evinna Cinda Hendriana, Arnold Jacobus. Implementasi
Pendidikan Karakter di Sekolah Melalui Keteladanan dan
6
Pembiasaan. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, Volume 1
Nomor 2 bulan September (2016), hlm 26.
Abidin, Yunus. 2012. Model Penilaian Otentik dalam
Pembelajaran Membaca Pemahaman Beroreintasi
7
Pendidikan Karakter. Jurnal. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Zaenul Slam, Proyek Kewarganegaraan Berbasis Merdeka
219
Budimansyah, D. 2010. Penguatan Pendidikan
13 Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa.
Widya Aksara Press: Bandung. Hlm 264-265.
Apiek Gandamana. Perbandingan Kompetensi
Kewarganegaraan Dalam Kurikulum 2006 Dan Kurikulum
14 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di
Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 No.2 Maret
(2018). hlm 17.
Ribka Meilan Siadari. PKN Sebagai Pendidikan Karakter
220
2 Fadilah, Intrumen Non Tes Bimbingan dan Konseling,
(Curup: LP2 STAIN Curup,2013), hlm. 14
221
11 I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif, (Yogyakarta: Quadrant, 2020), h. 168.
BAB IV
222
Lampiran 34
223
DOKUMENTASI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN PPKN KELAS V
SDN PENINGGILAN 1
224
Gambar 7 : Disiplin Gambar 8 : Mandiri
Siswa sedang melaksanakan Para siswa sedang melaksanakan
Shalat Dhuha berjamaah Ekskul Pramuka
Gambar 11 : Disiplin
Siswa/i sedang mendengarkan penjelasan materi dari Guru
225
DOKUMENTASI KEGIATAN WAWANCARA
Gambar 1 Gambar 2
Wawancara dengan Kepsek Wawancara dengan Wali Kelas V/A
Gambar 3 Gambar 4
Wawancara dengan Zahira Wawancara dengan Daviena
Gambar 4
Wawancara dengan Felisha
226
Gambar 5 Gambar 6
Wawancara dengan Nabila Wawancara dengan Aisy
227
DOKUMENTASI PENDUKUNG (FASILITAS) DI SEKOLAH
228
229