1. Kondisi Demografi
Kabupaten Kendal, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah
yang terletak di jalur utama Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura). Kabupaten Kendal
merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Jawa
Tengah dengan luas wilayah sekitar 1.002,23 km2. Secara administratif
Kabupaten Kendal terdiri dari 20 kecamatan dan 286 desa/kelurahan.
Kecamatan Cepiring adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kendal,
Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Cepiring berjarak 7 Km dari pusat
Kabupaten Kendal. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah hingga
kawasan pesisir berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Pusat pemerintahnnya
berada di Desa Cepiring. Jumlah penduduk kecamatan cepiring Kabupaten Kendal
tahun 2019 tercatat sebanyak 53,704 jiwa yang terdiri dari laki laki sebanyak
26,846 dan perempuan sebanyak 26,858 (Dinkes kependudukan kab Kendal.
2019).
Di wilayah puskesmas capering sendiri terdapat : Puskemas induk 1, Pustu 5,
Posyandu 62, Posbindu( lansia) 32 , Praktik dokter umum 9, PKD 7, Poskesdes 8,
Apotik : 6.
Puskesmas Cepiring merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Kendal
yang sudah melakukan asuhan bekelanjutan Countuinity of Care (COC).
Pertolongan persalinan seluruhnya dilakukan di PONED yang ditolong oleh
tenaga kesehatan yang terlatih yaitu bidan one call dan terdapat bidan pelaksana
yang melakukan Perawatan 6 jam Post Partum dilakukan diruang nifas, untuk
perawatan bayi baru lahir selanjutnya dilakukan oleh bidan desa dengan
melakukan kunjungan ke rumah pasien.
Puskesmas Cepiring juga memiliki pelayanan kesehatan yang meliputi
Pelayanan KIA antara lain pelayanan kesehatan ibu hamil (ANC) Terpadu,
pelayanan KB dan pelayanan imunisasi. Sosialisasi terkait pencegahan HIV/AIDS
dan penularannya yang dapat dilakukan melalui Volountary Conseling Test
(VCT) maupun Infeksi Menular Seksual (IMS). Dan pelayanan PONED antara
lain pengawasan ibu inpartu, persalinan, pengawasan ibu nifas dan perawatan bayi
baru lahir.
2. Visi
Terwujudnya Puskesmas Cepiring sebagai Puskesmas Terpercaya menuju
masyarakat sehat dan mandiri
3. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang mudah tepat dan bermutu
b. Meningkatkan peran serta masyarakat sebagai upaya kegiatan promotif dan
preventif.
c. Menjadikan puskesmas cepiring sebagai pusat informasi kesehatan bagi
masyarakat.
4. Tujuan
a. Meningkatkan kualitas manajemen dan sumber daya manusia Puskesmas
5. Wilayah kerja
Terdapat 15 desa/Kelurahan di wilayah kerja puskesmass cepiring yaitu:
Botomulyo, Cepiring, Damarsari, Gondang, Juwiring, Kaliayu, Kalirandu Gede,
Karangayu, Karangsuno, Korowelang Anyar, Korowelang Kulon, Margorejo,
Pandes, Podosari, Sidomulyo.
B. Pengumpulan Data
1. Planning
Puskesmas Cepiring membuat program perencanan untuk pelayanan KIA dan
PONED. Perencanaan tersebut antara lain Pelayanan KIA setiap senin – sabtu dan
pelayanan KB setiap hari kamis. Untuk pemeriksaan USG belum tersedia di
Puskesmas. Sedangkan perencanaan di PONED setiap pasien yang akan bersalin
dan penunggu diwajibkan untuk swab antigen.
Beberapa data yang di temukan di Puskesmas Cepiring sebagai berikut:
Tenaga kesehatan yang cuti akan mengurangi jumlah tenaga kesehatan
yang bekerja sehingga menyebabkan kekurangan tenaga
Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam tindakan karena keterbatasan
alat dan SDM
Adanya tuntunan yang tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana
dan prasarana
Kebijakan sistem yang sering berubah
Tuntutan untuk selalu mengupdate ilmu terbaru di bidang kesehatan
Jika pembagian tugas tidak jelas maka asuhan kebidanan kurang
optimal.
Jika penukaran jadwal tidak jelas akan berakibat jadwal dinas menjadi
tidak tertib
Jika penunggu pasien tidak mematuhi peraturan maka akan
mengganggu kenyamanan pasien dan meningkatkan penularan Covid-
19
Tuntutan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih
professional
Adanya peningkatan standar kepuasaan masyarakat terhadap penilaian
kualitas pelayanan.
Banyaknya pernikahan dini di wilayah kerja Puskesmas Cepiring
2. Organizing
a. Struktur Organisasi
b. Uraian tugas
Uraian tugas adalah seperangkat fungsi dan tugas tanggung jawab yang
dijelaskan bahwa uraian tugas masing-masing coordinator, bidan one call dan
1) Koordinator
pukesmas
membina pelaksanaanposyandu
diwilayah kerja
berupa Facelock.
3. Actualing
1) Gaya kepemimpinan
2) Motivasi
3) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dalam lingkup PONED dan KIA yaitu sesama
4) Manajemen konflik
5) Komunikasi
ruang maupun luar ruang, sesama bidan akan melakukan monitoring dan
6) Disiplin
4. Controlling
1) Kendali mutu
kendali mutu ruang KIA dan PONED dilakukan oleh bidan koordinator
1. Standar input
Tenaga Medis di Ruang PONED Puskesmas Cepiring dibagi 3 shift, dengan jam
kerja :
Ruang KIA hanya Shift Pagi yaitu (a) shift I jam 07.00 s.d. 13.30.
istirahat 2 hari serta tenaga medis ditambah dengan jatah libur di tanggal merah
setiap bulannya Tenaga Medis yang ada sejumlah 16, diantaranya bidan sejumlah
Senin s.d. Sabtu jam 07.00 s.d. 13.30 begitu juga dengan jam kerja prakarya di
Ruang KIA
Bidan Poned : 8
Bidan Desa : 15
memiliki fungsi tersendiri selain ruang perawatan pasien ruangan tersebut yaitu, 1
Bidan Station, 1 kamar jaga petugas, 1 kamar mandi petugas, 1 ruang nifas yang
terdiri dari 3 Bed, 1 ruang VK/bersalin yang terdiri dari 2 bed, ruang dekontaminasi
tunggu, 1 O2 sentral, 3 bengkok, dan 1 kamar mandi diruang VK dan 1 Kamae mandi
diruang Nifas yang dilengkapi dengan WC jongkok, wastafel, ember, gayung, dan
alat kesehatan penunjang seperti pispot sejumlah 1 buah, 1 Komputer dan 1 Meja.
Ruang KIA terdiri dari 1 ruang yang mana di dalamnya terdapat 1 bed, 2
Tabel 3.1 Daftar inventaris Alat rumah tangga ruang PONED Puskesmas
Cepiring
ruangan
2. Nampan 1 - -
32. TV 1 1 Baik
Tabel 3.1 Daftar inventaris Alat rumah tangga ruang KIA Puskesmas
Cepiring
ruangan
2. Nampan 1 1 Baik
7. Kasur/Bed 1 1 Baik
8. Almari 1 1 Baik
9. AC 1 Baik
23 Termometer 1 1 Baik
d. Metode
Ruang KIA dan PONED Puskesmas Cepiring mengunakan metode
pelayanan asuhan kebidanan jenis metode tim. Metode tim adalah suatu
metode pelayanan asuhan kebidanan yang seorang bidan profesional
memimpin sekelompok tenaga medis dalam memberikan asuhan kebidanan
pada klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.
e. Machine
Semua berfungsi dengan baik, di PONED tidak ada thermometer dan
alat USG rusak
f. Market
Pelayanan yang ada dipasarkan melalui SMS, telepon, email, website,
kotak saran, petugas pengaduan dan konsultasi
2. Standar Proses (6M)
a. Man
Bidan pelaksanan di poned bertugas observasi persalinan dan untuk Tindakan
KIA dilakukan oleh bidan desa yang sudah dijadwalkan setiap harinya.
b. Money
Penggunaan dana sesuai kenutuhan kegiatan dan program kerja dari
Puskesmas cepiring.
c. Material
d. Machine
e. Methods
sudah cukup baik dalam melakukan metode atau alur dari pelaksanaan.
f. Market
a. Man
b. Money
semestinya.
c. Material
promosi kesehatan.
d. Methods
sepakati.
e. Machine
f. Market
2. Standar 1. Terbatasnya peralatan Pengajuan tertulis dengan penanggung Penggantian peralatan yang rusak
fasilitas 2. Rusaknya peralatan jawab kepala urusan tata usaha dan penambahan peralatan yang
puskesmas cepiring terbatas seperti :
a. Belum terdapat tempat sampah
khusus botol flacon
b. Kurangnya box bayi
c. Alat vital sign dalam jumlah
terbatas
d. Masih terdapat bed yang bagian
tengahnya tidak berlubang.
e. Kurangnya sprai, perlak, dan
selimut
3. Standar 1.Pelayanan Kesehatan Musyawarah dengan kepala 1.KIE untuk remaja yang sekolah
pelayanan Reproduksi (Remaja puskesmas dan tidak sekolah
danWUS) 2. Konseling untuk remaja yang
sekolah dan yang tidak sekolah
2.Pelayanan Kesehatan Ibu Diskusi dan penanggung jawab Pemasangam stiker P4K
program Kesehatan ibu dan anak
dengan bidan desa
1. Kurangnya Musyawarah dengan kepala PONED Kepala ruang, Diskusi mengenai Tenaga Kesehatan dapat
Sumber daya puskesmas dan manajemen dan KIA Ketua tim dan tenaga kesehatan ditambah
manusia terkait penambahan pegawai bidan yang dibutuhkan.
2. Ketersediaan Bekerjasama dengan kepala PONED Kepala ruang, Diskusi mengenai Peralatan medis dan
peralatan medis ruangan dan ketua tim untuk dan KIA Ketua tim dan peralatan medis penunjang yang
dan penunjang mendiskusikan tentang alat bidan yang dibutuhkan terpenuhi
kurang memadai medis yang kurang
3. Standar Musyawarah dengan kepala Remaja Kepada Diskusi tentang Gerakan remaja sehat
Pelayanan puskesmas dan Bidan puskesmas dan sistem kerja dapat berjalan dan terjadi
Kesehatan koordinator tentang bidan gerakan remaja peningkatan kesadaran
Reproduksi pembentukan germas (gerakan koodinator sehat dan dari remaja tentang
(Remaja dan remaja sehat dan ruang kebutuhan ruang pentingnya pendidikan
WUS) yang remaja) remaja dan mengurangi
belum ada pernikahan dini atau
kehamilan beresiko
dibawah 18 tahun.
4. Kurangnya Bekerjasama dengan kepala KIA Kepala Diskusi mengenai Cakupan Jumlah Rumah
pengetahuan puskesmas dan ketua tim puskesmas, konsep dan Sehat dapat efektif
masyarakat untuk membentuk konsep dan Ketua tim dan kriteria rumah meningkat
mengenai kriteria kriteria rumah sehat yang bidan sehat
rumah sehat mudah di terapkan di ruangan
5. Kurang Bekerjasama dengan kepala PONED Musyawarah Diskusi mengenai Terlaksananya
optimalnya sistem puskesmas dan satpam untuk dengan kepala ketertiban jam pengecekan kunjungan
ketertiban jam membentuk ketertiban jam puskesmas dan berkunjungan dan pasien dan batasan
berkunjung di berkunjung di ruang PONED Satpam PKM batasan penunggu penunggu oleh satpam
ruang PONED Cepiring pada masa setiap hari
Pandemi Covid-
19