Anda di halaman 1dari 19

BAB III

A. Gambaran Umum Puskesmas

1. Kondisi Demografi
Kabupaten Kendal, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah
yang terletak di jalur utama Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura). Kabupaten Kendal
merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Jawa
Tengah dengan luas wilayah sekitar 1.002,23 km2. Secara administratif
Kabupaten Kendal terdiri dari 20 kecamatan dan 286 desa/kelurahan.
Kecamatan Cepiring adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kendal,
Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Cepiring berjarak 7 Km dari pusat
Kabupaten Kendal. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah hingga
kawasan pesisir berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Pusat pemerintahnnya
berada di Desa Cepiring. Jumlah penduduk kecamatan cepiring Kabupaten Kendal
tahun 2019 tercatat sebanyak 53,704 jiwa yang terdiri dari laki laki sebanyak
26,846 dan perempuan sebanyak 26,858 (Dinkes kependudukan kab Kendal.
2019).
Di wilayah puskesmas capering sendiri terdapat : Puskemas induk 1, Pustu 5,
Posyandu 62, Posbindu( lansia) 32 , Praktik dokter umum 9, PKD 7, Poskesdes 8,
Apotik : 6.
Puskesmas Cepiring merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Kendal
yang sudah melakukan asuhan bekelanjutan Countuinity of Care (COC).
Pertolongan persalinan seluruhnya dilakukan di PONED yang ditolong oleh
tenaga kesehatan yang terlatih yaitu bidan one call dan terdapat bidan pelaksana
yang melakukan Perawatan 6 jam Post Partum dilakukan diruang nifas, untuk
perawatan bayi baru lahir selanjutnya dilakukan oleh bidan desa dengan
melakukan kunjungan ke rumah pasien.
Puskesmas Cepiring juga memiliki pelayanan kesehatan yang meliputi
Pelayanan KIA antara lain pelayanan kesehatan ibu hamil (ANC) Terpadu,
pelayanan KB dan pelayanan imunisasi. Sosialisasi terkait pencegahan HIV/AIDS
dan penularannya yang dapat dilakukan melalui Volountary Conseling Test
(VCT) maupun Infeksi Menular Seksual (IMS). Dan pelayanan PONED antara
lain pengawasan ibu inpartu, persalinan, pengawasan ibu nifas dan perawatan bayi
baru lahir.
2. Visi
Terwujudnya Puskesmas Cepiring sebagai Puskesmas Terpercaya menuju
masyarakat sehat dan mandiri

3. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang mudah tepat dan bermutu
b. Meningkatkan peran serta masyarakat sebagai upaya kegiatan promotif dan
preventif.
c. Menjadikan puskesmas cepiring sebagai pusat informasi kesehatan bagi
masyarakat.
4. Tujuan
a. Meningkatkan kualitas manajemen dan sumber daya manusia Puskesmas

b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana Puskesmas

c. Meningkatkan cakupan, jenis dan kualitas layanan kesehatan.

5. Wilayah kerja
Terdapat 15 desa/Kelurahan di wilayah kerja puskesmass cepiring yaitu:
Botomulyo, Cepiring, Damarsari, Gondang, Juwiring, Kaliayu, Kalirandu Gede,
Karangayu, Karangsuno, Korowelang Anyar, Korowelang Kulon, Margorejo,
Pandes, Podosari, Sidomulyo.

B. Pengumpulan Data

1. Planning
Puskesmas Cepiring membuat program perencanan untuk pelayanan KIA dan
PONED. Perencanaan tersebut antara lain Pelayanan KIA setiap senin – sabtu dan
pelayanan KB setiap hari kamis. Untuk pemeriksaan USG belum tersedia di
Puskesmas. Sedangkan perencanaan di PONED setiap pasien yang akan bersalin
dan penunggu diwajibkan untuk swab antigen.
Beberapa data yang di temukan di Puskesmas Cepiring sebagai berikut:
 Tenaga kesehatan yang cuti akan mengurangi jumlah tenaga kesehatan
yang bekerja sehingga menyebabkan kekurangan tenaga
 Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam tindakan karena keterbatasan
alat dan SDM
 Adanya tuntunan yang tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana
dan prasarana
 Kebijakan sistem yang sering berubah
 Tuntutan untuk selalu mengupdate ilmu terbaru di bidang kesehatan
 Jika pembagian tugas tidak jelas maka asuhan kebidanan kurang
optimal.
 Jika penukaran jadwal tidak jelas akan berakibat jadwal dinas menjadi
tidak tertib
 Jika penunggu pasien tidak mematuhi peraturan maka akan
mengganggu kenyamanan pasien dan meningkatkan penularan Covid-
19
 Tuntutan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih
professional
 Adanya peningkatan standar kepuasaan masyarakat terhadap penilaian
kualitas pelayanan.
 Banyaknya pernikahan dini di wilayah kerja Puskesmas Cepiring

2. Organizing

a. Struktur Organisasi
b. Uraian tugas

Uraian tugas adalah seperangkat fungsi dan tugas tanggung jawab yang

dijabarkan ke dalam kegiatan pekerjaan. Berdasarkan hasil wawancara

dijelaskan bahwa uraian tugas masing-masing coordinator, bidan one call dan

bidan pelaksana antara lain

1) Koordinator

- Melaksanakan pembinaan kualitas atau mutu pelayanan

- Melaksanakan koordinasi dengan kepala Puskesmas yang terkait

dalam membina kualitas pelayanan.

- Melaksanakan koordinasi eksternal Puskesmas

- Mengendalikan dan mengevaluasi pelayanan profesi

- Bertanggung jawab atas visi dan misi poned

- Bertanggung jawab atas program dan evaluasi.

2) Bidan one call

- Melaksanakan kegiatan pemeriksaan / pembinaan pada ibu hamil, ibu

nifas, bayi dan balita.

- Melakukan kegiatan pelayanan keluarga berencana.

- Membina dan mensupervisi Bidan desa yang ada diwilayah kerja

pukesmas

- Melaksanakan kegiatan lapangan dalam kegiatan posyandu /

membina pelaksanaanposyandu

- Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pencatatan dan

pelaporan program KIAdan KB

- Menyusun rencana kegiatan pelaksanaan KIA/KB

- Mengevaluasi hasil kegiatan KIA/KB


- Menyampaikan penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA / KB

- Melaksanakan penyeliaan pemantauan dan evaluasi kinerja bidan

diwilayah kerja

3) Bidan pelaksana harian

- Menerima klien Mengkaji kebutuhan klien untuk asuhan

- Melakukan pengawasan postpartum

- Membersihkan dan mensterilkan alat alat medis

- Pemantauan ibu inpartu

- Melakukan pencatatan data dll

4) Cara meminilalisir ketidakhadiran pegawai

Dengan cara pegawai sesudah sampai di Puskesmas mengisi daftar hadir

berupa Facelock.

3. Actualing

1) Gaya kepemimpinan

Berdasarkan wawancara antara bidan koordinator dan bidan pelaksana di

ruang KIA maupun PONED menggunakan gaya kepemimpinan

Demokrasi, coordinator di KIA maupun PONED akan berdiskusi dan

selalu bermusyawarah Ketika mengambil sebuah keputusan.

2) Motivasi

Wawancara dengan bidan didapatkan hasil bahwa dalam memotivasi

sesama pegawai dengan menggunakan sharing dan menanamkan rasa

kekeluargaan, dan rasa toleran.

3) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dalam lingkup PONED dan KIA yaitu sesama

bidan koordinator dan bidan pelaksana. Bidan akan melakukan

musyawarah bersama dalam pengambilan keputusan.

4) Manajemen konflik

Manajemen konflik dalam lingkup PONED dan KIA Puskesmas Cepiring

dengan sesame tenaga Kesehatan yaitu diselesaikan dengan Musyawarah.

Sedangkan dengan Pasien bidan koordinator akan meminta maaf kepada

pasien dalam menyelesaikan konflik dan akan mengevaluasi bidan

pelaksana maupun bidan koordinator.

5) Komunikasi

Komunikasi terhadap bidan KIA dan PONED selalu terjadi di dalam

ruang maupun luar ruang, sesama bidan akan melakukan monitoring dan

evaluasi terhadap kinerja mereka.

6) Disiplin

Disiplin didapatkan dengan cara evaluasi kepala ruang mengevaluasi

bidan pelaksana maupun koordinator untuk presensinya, dan untuk

kendala bisa dikomunikasikan sesama teman.

4. Controlling

1) Kendali mutu

kendali mutu ruang KIA dan PONED dilakukan oleh bidan koordinator

dan kepala ruang dilakukan pada hari kerja senin-sabtu.

2) Penilaian prestasi kerja

penilaian prestasi kerja bidan di ruang KIA dan PONED dengan

menggunakan SKP dilakukan dengan form yang sudah ada, mengetahui

kepala instalasi, dan koordinator kebidanan


C. Analisis Masalah dan Prioritas Masalah

1. Standar input

a. Tenaga dan Pasien (M1- Man)


1. Recruitment

Ruang PONED dan KIA merupakan bagian dari Puskesmas Cepiring

sehingga untuk recruitmennya mengikuti dari kebijakan Pemerintah Daerah.

Puskesmas Cepiring dalam melakukan rekrutmen mengikuti Badan Kepegawaian

Daerah (BKD) kabupaten Kendal. Sedangkan BKD dalam melakukan rekruitmen

sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) dari pusat mengenai mekanisme

rekruitmen dan banyaknya harus sesuai kebutuhan

2. Tenaga medis dan Non Medis

Tenaga Medis di Ruang PONED Puskesmas Cepiring dibagi 3 shift, dengan jam

kerja :

(a) shift I jam 07.00 s.d. 14.00,

(b) shift II jam 13.30 s.d. 20.00,

(c) shift III jam 20.00 s.d. 07.00.

Ruang KIA hanya Shift Pagi yaitu (a) shift I jam 07.00 s.d. 13.30.

Setiap menjalankan tugas malam selama 2 hari berturut-turut diberikan

istirahat 2 hari serta tenaga medis ditambah dengan jatah libur di tanggal merah

setiap bulannya Tenaga Medis yang ada sejumlah 16, diantaranya bidan sejumlah

12 dan perawat sejumlah 4. Sedangkan tenaga non medis, diantaranya tenaga

administrasi sejumlah 1 dan prakarya sejumlah 1. Jam kerja tenaga administasi :

Senin s.d. Sabtu jam 07.00 s.d. 13.30 begitu juga dengan jam kerja prakarya di

Ruang KIA

Bidan Poned : 8
Bidan Desa : 15

b. Pembiayaan (M2- Money)


Dana yang dibutuhkan untuk memperdayakan lansia, kelas ibu hamil,
posyandu, imunisasi yaitu menggunakan dana BOK dan dana poned dari
administrasi pasien.
Tabel 3.3. Tarif Pelayanan di Puskesmas Cepring

No Jenis Pelayanan Tarif


1. Biaya Pendaftaran Rp. 10.000
2. Berkas Rekam Medik
a) Pasien Baru dan BPJS (Rawat Jalan) Rp. 4.000
b) Pasien Lama dan Umum (Rawat Jalan) Rp. 2.000
c) Rawat Inap Rp. 10.000
3. Periksa Dokter Rawat Jalan
a) Dokter Umum / Dokter Gigi Rp.30.000
4. Tindakan Non Operatif Bagian Kebidanan dan
Kandungan (Persalinan fisilologis)
a) Persalinan dengan BPJS Rp.1.250.000
b) Persalinan dengan Umum Rp. 2.250.000
c) Biaya Heating perenium Rp. 17.000
d) Biaya infus Rp. 10.000

5. ANC terpadu dengan BPJS


a) HB
b) HBSAg
c) HIV Rp. 50.000
d) Sifilis
e) Gula darah sewaktu
f) Golongan darah
g) Protein urine
h) Glukosa urine

6. Pemeriksaan Calon pengantin


a) HB
b) PP test Rp. 50.000
c) Golongan darah
d) Suntik Vaksin TT( tetanus Toxoid) catin
e) Pembuatan Surat keterangan sehat
c. Bangunan, sarana dan Prasana (M3-Material)

Ruang PONED memiliki beberapa ruang yang masing-masiang ruangannya

memiliki fungsi tersendiri selain ruang perawatan pasien ruangan tersebut yaitu, 1

Bidan Station, 1 kamar jaga petugas, 1 kamar mandi petugas, 1 ruang nifas yang

terdiri dari 3 Bed, 1 ruang VK/bersalin yang terdiri dari 2 bed, ruang dekontaminasi

dan wadah dekontaminasi alat, 5 almari, 3 wastafel, 2 stretcher/pijakan, 8 kursi

tunggu, 1 O2 sentral, 3 bengkok, dan 1 kamar mandi diruang VK dan 1 Kamae mandi

diruang Nifas yang dilengkapi dengan WC jongkok, wastafel, ember, gayung, dan

alat kesehatan penunjang seperti pispot sejumlah 1 buah, 1 Komputer dan 1 Meja.

Ruang KIA terdiri dari 1 ruang yang mana di dalamnya terdapat 1 bed, 2

almari, 4 kursi tunggu, 1 AC, 1 Kipas angin, 1 Komputer.

Tabel 3.1 Daftar inventaris Alat rumah tangga ruang PONED Puskesmas

Cepiring

No Nama tempat Standar Jumlah di Keterangan

ruangan

1. Almari Obat 1 1 Baik

2. Nampan 1 - -

3. Kursi roda 1 1 Baik

4. Kursi plastik penunggu 1 1 Baik

5. Lampu sorot 1 1 Baik

6. Almari Pasien 5 4 Baik

7. Tempat tidur fungsional 1 1 Baik

8. Tempat sampah infeksius 3 3 Baik

9. Tempat sampah non 5 5 Baik


infeksius
10. Troli medis 2 2 Baik
11. Troli emergensy 1 1 Baik

12. Bantal 4 6 Baik

13. Kasur 6 5 Baik

14. Almari linen 1 1 Baik

15. Kulkas 1 1 Rusak ( freezer


tidak nyala)
16. AC 3 Baik

17. Infarm warmer 2 1 Baik

18. Dispenser 1 Baik

19. Ember 3 Baik

20. Bak mandi bayi 1 Baik

21. Gayung 1 Baik

22. Jam dinding 2 3 Baik

23. Kursi Petugas 3 Baik

24. Kipas Angin 1 Baik

25. Komputer 1 1 Baik

26. Meja Kantor 1 1 Baik

27. Rol Kabel 2 2 Baik

28. Rak Steanlis 2 2 Baik

29. Strecher/ Pijakan 4 2 Baik

30. Kursi tunggu 2 6 Baik

31. Wastafel 2 3 Baik

32. TV 1 1 Baik

32. Tempat sampah flabot 1 - Baik


infus
33. Tensimeter dan stetoskop 1 1 Baik

34. Dopler 1 1 Baik

35. Metline 1 1 Baik


36. Termometer 1 1 Baik

Tabel 3.1 Daftar inventaris Alat rumah tangga ruang KIA Puskesmas

Cepiring

No Nama tempat Standar Jumlah di Keterangan

ruangan

1. Almari Obat 1 2 Baik

2. Nampan 1 1 Baik

3. Kursi roda 1 1 Baik

4. Tempat sampah infeksius 1 1 Baik

5. Tempat sampah non 1 1 Baik


infeksius
6. Bantal 1 1 Baik

7. Kasur/Bed 1 1 Baik

8. Almari 1 1 Baik

9. AC 1 Baik

10. Jam dinding 1 1 Baik

11. Kursi Petugas 3 Baik

12. Kipas Angin 1 Baik

13. Komputer 1 1 Baik

14. Meja Kantor 1 1 Baik

15. Rol Kabel 1 1 Baik

16. Rak Steanlis 1 1 Baik

17. Strecher/ Pijakan 1 1 Baik

18. Kursi tunggu 2 4 Baik

19. Wastafel 1 1 Baik

20. Tensimeter dan stetoskop 1 1 Baik


21. Dopler 1 1 Baik

22. Metline 1 1 Baik

23 Termometer 1 1 Baik

d. Metode
Ruang KIA dan PONED Puskesmas Cepiring mengunakan metode
pelayanan asuhan kebidanan jenis metode tim. Metode tim adalah suatu
metode pelayanan asuhan kebidanan yang seorang bidan profesional
memimpin sekelompok tenaga medis dalam memberikan asuhan kebidanan
pada klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.
e. Machine
Semua berfungsi dengan baik, di PONED tidak ada thermometer dan
alat USG rusak
f. Market
Pelayanan yang ada dipasarkan melalui SMS, telepon, email, website,
kotak saran, petugas pengaduan dan konsultasi
2. Standar Proses (6M)

a. Man
Bidan pelaksanan di poned bertugas observasi persalinan dan untuk Tindakan

persalinan dilakukan oleh bidan penanggung jawab (bidan on call). Pelayanan

KIA dilakukan oleh bidan desa yang sudah dijadwalkan setiap harinya.

b. Money
Penggunaan dana sesuai kenutuhan kegiatan dan program kerja dari
Puskesmas cepiring.
c. Material

Pelayanan tidak ada masalah.

d. Machine

Alat USG yang masih rusak

e. Methods

sudah cukup baik dalam melakukan metode atau alur dari pelaksanaan.
f. Market

sudah berjalan dengan baik

3. Standar Output (5M)

a. Man

Pendanaan SDM sudah di sesuaikan dengan ketentuan dan ketetapan bupati

Kendal dan ketetapan anggaran Puskesmas Cepiring.

b. Money

Uang yang dibutuhkan sudah disesuaikan dengan kegunaan dengan

semestinya.

c. Material

Bidan telah membuat berbagai macam bahan guna meningkatkan upaya

promosi kesehatan.

d. Methods

Petugas kesehatan terurtama bidan di puskesmas cepiring telah menjalankan

berbagai metode guna menjalankan program- program kerja yang telah di

sepakati.

e. Machine

Penggunaan mesin/ alat-alat fasilitas kesehatan yang dapat menunjang

ketepatan pemeriksaan telah digunakan sebagaimana mestinya.

f. Market

Dalam hal menyebarluaskan promosi kesehatan, telah dilakukan sesuai dengan

tugas masing- masing, upaya yang dilakukan telah efektif meningkatkan

kesehatan masyarakat di wilayah puskesmas cepiring.


Analisis SWOT adalah kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi yang sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan
akurat tentang berbagai faktor kekuatan, kelemahan, kesempatan atau peluang hambatan atau ancaman yang dimiliki serta atau dihadapi
oleh organisasi. Dengan analisis ini akan diketahui dengan jelas berbagai persiapan yang perlu dilakukan sehingga perencanaan yang
akan dibuat dapat lebih realiatis.

Aspek yang Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan) Opportunity Threat (ancaman)


dikaji (kesempatan)
Man 1. Klasifikasi tingkat pendidikan 1. Masih terdapat tenaga 1. Adanya kesempatan Tenaga kesehatan yang
tenaga kesehatan di Ruang PONED kesehatan yang belum melanjutkan ke jenjang cuti akan mengurangi
di antaranya DIII 13 orang (72,2%), mengikuti pelatihan dasar lebih tinggi jumlah tenaga kesehatan
S1/D4 4 orang (22,2 %), Profesi yang dibutuhkan dalam 2. Puskesmas mem yang bekerja sehingga
Ners 1 orang (5,5 %). profesinya (APN, BTCLS, fasilitasi perawat/ bidan menyebabkan kekurangan
2. Klasifikasi tingkat pendidikan APAR) ruangan untuk mengikuti tenaga
tenaga kesehatan di Ruang KIA di 2. Kebutuhan tenaga medis pelatihan
antaranya DIII 13 orang (72,2%), menurut perhitungan
S1/D4 4 orang (22,2 %), Profesi rumus depkes yang ada di
Ners 1 orang (5,5 %). ruang PONED dan KIA
masih kurang 2
Material 1. Tersedianya bidan Station 1. Terdapat bidan station Pengajuan alat-alat 1. Lamanya waktu yang
2.Alat operasional ruangan namun belum digunakan kesehatan oleh kepala dibutuhkan dalam tindakan
disediakan oleh Puskesmas dengan maksimal. ruangan ke pihak karena keterbatasan alat.
3.Tersedianya gudang penyimpanan 2. Sudah tersedia peralatan puskesmas yang kurang 2. Adanya tuntunan yang
yang cukup memadai medis (doppler, Suction, mencukupi jumlahnya dan tinggi dari masyarakat
Tensimeter digital) dan sudah tidak dapat dipakai untuk melengkapi sarana
penunjang (box bayi) lagi. dan prasarana
namun jumlahnya masih
kurang memadai
3. Sudah dilakukan
monitoring fungsi alat
namun belum maksimal.
4. Sudah terdapat
pengurangan
ketidaknyamanan terkait
pelayanan kesehatan
namun belum optimal
seperti bed yang belum
masih berlubang ditengah
bagian
Metode 1. Menggunakan metode tim dan 1. Sudah terdapat sistem 1. Pengembangan metode Kebijakan sistem yang
mempunyai 1 katim dan penugasan model tim tetapi tim yang lebih baik. sering berubah
menggunakan Bidan koordinator dalam pelaksanaannya 2. Pengadaan
serta bidan desa di tiap-tiap wilayah. masih belum maksimal. preconference dan
2. Terdapat lembar dokumentasi postconference (15-20
3. Adanya pelaksanaan operan jaga. menit)
3. Pelaksanaan operan jaga
yang lebih baik lagi (tidak
hanya diwakilkan)
Money 1. Sumber dana ruangan diperoleh Sistem pendanaan 1. Adanya BPJS dan Banyak bermunculan
dari dana APBD tingkat I, APBD dirancang setiap awal asuransi kesehatan yang faskes baru dengan
tingkat II, DAK pusat dan anggaran tahun sehingga apabila ada dapat meningkatkan tawaran fasilitas yang
mandiri dari BLUD. kebutuhan mendesak sulit pendapatan. lebih menarik
untuk terpenuhi 2. Pengembangan
kreatifitas bidan tanpa
melupakan tujuan utama
dalam memberikan asuhan
kebidanan
Perencanaan 1. Adanya kebijakan puskesmas 1. . Semua SOP sedang 1. Pengembangan Tuntutan untuk selalu
tentang SOP dalam tahap pengajuan pendokumentasian mengupdate ilmu terbaru
revisi dan pengesahan 2. Penetapan peraturan di bidang kesehatan
berdasarkan SOP tertulis bagi bidan dan
perawat
Pengorganisasian 1. Memliki struktur organisasi dan 1. Kurangnya tenaga 1. Pengembangan program 1. Jika pembagian tugas
pembagian tugas kesehatan sehingga dalam pelaksanaan metode tidak jelas maka asuhan
2. Jadwal dinas sudah ada pembagian tugas tim penugasan kebidanan tim kebidanan kurang optimal.
3. Tim sudah terbentuk kurang maksimal. 2. Penerapan peraturan 2. Jika penukaran jadwal
4. Sudah ada ketua tim 2. Bidan/perawat yang cuti pada pasien dan keluarga tidak jelas akan berakibat
5. Adanya petugas keamanan tiba-tiba dengan menukar mengenai jam kunjung dan jadwal dinas menjadi tidak
jadwal dinas terhadap jumlah penunggu tertib
temannya tanpa 3. Jika penunggu pasien
mengkonfirmasikan tidak mematuhi peraturan
kepada kepala ruang maka akan mengganggu
3. Sistem ketertiban jam kenyamanan pasien dan
berkunjung di ruang meningkatkan penularan
PONED kurang tertib Covid-19
Mutu 1. Menerima pasien dari semua 1. Masih banyak tenaga 1. Tingkatkan mutu 1. Tuntutan dari
lapisan masyarakat kesehatan yang pelayanan masyarakat untuk
2. Jenjang pendidikan tenaga berpendidikan D3 mendapatkan pelayanan
kebidanan 2. Indikator mutu masih yang lebih professional
3. Capaian indikator mutu dalam tahap perbaikan.
Kepuasaan 1. Adanya survey kepuasan pasien 1. Tidak semua pasien 1. Terdapat penilaian 1. Adanya peningkatan
mengisi kuesioner secara kepuasan pasien terhadap standar kepuasaan
objektif pelayanan asuhan masyarakat terhadap
kebidanan penilaian kualitas
pelayanan.

D. Alternatif Pemecahan Masalah

10 Prioritas Penyebab Masalah Alternatif pemecahan masalah Pemecahan masalah terpilih


Masalah
1. Sumber 1. Kurangnya bidan Diskusi dengan kepala puskesmas dan Penambahan tenaga Kesehatan
daya pelaksana diruang poned manajemen terkait penambahan
manusia pegawai

2. Standar 1. Terbatasnya peralatan Pengajuan tertulis dengan penanggung Penggantian peralatan yang rusak
fasilitas 2. Rusaknya peralatan jawab kepala urusan tata usaha dan penambahan peralatan yang
puskesmas cepiring terbatas seperti :
a. Belum terdapat tempat sampah
khusus botol flacon
b. Kurangnya box bayi
c. Alat vital sign dalam jumlah
terbatas
d. Masih terdapat bed yang bagian
tengahnya tidak berlubang.
e. Kurangnya sprai, perlak, dan
selimut
3. Standar 1.Pelayanan Kesehatan Musyawarah dengan kepala 1.KIE untuk remaja yang sekolah
pelayanan Reproduksi (Remaja puskesmas dan tidak sekolah
danWUS) 2. Konseling untuk remaja yang
sekolah dan yang tidak sekolah
2.Pelayanan Kesehatan Ibu Diskusi dan penanggung jawab Pemasangam stiker P4K
program Kesehatan ibu dan anak
dengan bidan desa

4 Cakupan 1.Kurangnya  pengetahuan 1.Mengadakan  penyuluhan terkait Mengadakan  penyuluhan terkait


. Jumlah masyarakat mengenai kriteria rumah sehat kepada kriteria rumah sehat kepada
Rumah kriteria rumah sehat masyarakat Mengadakan  penyuluhan masyarakat
Sehat terkait kriteria rumah sehat kepada
Masih masyarakat
Rendah 2. Bekerjasama dengan promkes untuk
melakukan  penyuluhan dalam gedung
terkait kriteria rumah

5. ketertiban 1.Kurangnya  pengetahuan Musyawarah dengan kepala ketertiban pengunjung dan


jam batasan masyarakat mengenai puskesmas penunggu pasien oleh satpam setiap
pengunjung ketertiban upaya hari dengan Melakukan penjagaan
dan pencegahan Virus Covid- terstruktur
penunggu 19
1.Kurangnya  kepatuhan
masyarakat mengenai
upaya pencegahan Virus
Covid-19
E. Plan of Action

No Masalah Kegiatan Ruang Sasaran Metode Hasil yang diharapkan

1. Kurangnya Musyawarah dengan kepala PONED Kepala ruang, Diskusi mengenai Tenaga Kesehatan dapat
Sumber daya puskesmas dan manajemen dan KIA Ketua tim dan tenaga kesehatan ditambah
manusia terkait penambahan pegawai bidan yang dibutuhkan.

2. Ketersediaan Bekerjasama dengan kepala PONED Kepala ruang, Diskusi mengenai Peralatan medis dan
peralatan medis ruangan dan ketua tim untuk dan KIA Ketua tim dan peralatan medis penunjang yang
dan penunjang mendiskusikan tentang alat bidan yang dibutuhkan terpenuhi
kurang memadai medis yang kurang

3. Standar Musyawarah dengan kepala Remaja Kepada Diskusi tentang Gerakan remaja sehat
Pelayanan puskesmas dan Bidan puskesmas dan sistem kerja dapat berjalan dan terjadi
Kesehatan koordinator tentang bidan gerakan remaja peningkatan kesadaran
Reproduksi pembentukan germas (gerakan koodinator sehat dan dari remaja tentang
(Remaja dan remaja sehat dan ruang kebutuhan ruang pentingnya pendidikan
WUS) yang remaja) remaja dan mengurangi
belum ada pernikahan dini atau
kehamilan beresiko
dibawah 18 tahun.

4. Kurangnya Bekerjasama dengan kepala KIA Kepala Diskusi mengenai Cakupan Jumlah Rumah
pengetahuan puskesmas dan ketua tim puskesmas, konsep dan Sehat dapat efektif
masyarakat untuk membentuk konsep dan Ketua tim dan kriteria rumah meningkat
mengenai kriteria kriteria rumah sehat yang bidan sehat
rumah sehat mudah di terapkan di ruangan
5. Kurang Bekerjasama dengan kepala PONED Musyawarah Diskusi mengenai Terlaksananya
optimalnya sistem puskesmas dan satpam untuk dengan kepala ketertiban jam pengecekan kunjungan
ketertiban jam membentuk ketertiban jam puskesmas dan berkunjungan dan pasien dan batasan
berkunjung di berkunjung di ruang PONED Satpam PKM batasan penunggu penunggu oleh satpam
ruang PONED Cepiring pada masa setiap hari
Pandemi Covid-
19

Anda mungkin juga menyukai