Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Sejarah BPUPKI Dan PPKI

Disusun Oleh :
MARISA
ROSDIANTI PURBA
AZMI

Administrasi Bisnis
Sekolah Tinggi Administrasi
Setih Setio
Sejarah BPUPKI

BPUPKI Memiliki arti badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan


Indonesia..Dalam bahasa Jepang BPUPKI di sebut juga DOKURITSU JUNBI
COSAKAI..Kebijakan pemerrintah jepang membentuk BPUPKI bukan tanpa
alasan.Jepang ingin memepertahankan sisa-sisa kekuatannya dengan memikat hati
rakyat Indonesia serta melaksanakan politik ditanah jajahannya..Selain itu
BPUPKI dibentuk dengan tujuan untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal
penting yang berhubungan dengan pembenyukan Negara Indonesia merdeka.Pada
7 September 1944, perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso
mengumumkan bahwa Indonesia akan diberikan kemerdekaan jika Jepang
mencapai kemenangan dalam perang Asia Timur Raya.

Jepang mengharapkan, dengan memberikan kesempatan kemerdekaan, tentara


sekutu akan disambut oleh negara Indonesia sebagai penyerbu negara mereka.
Akhirnya pada tanggal 1 Maret 1945 Jendral Kumakichi harada, pimpinan
pemerintah pendudukan militer Jepang di Jawa mengumumkan pembentukan
badan khusus untuk menyelidiki usaha-usaha dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia yang bernama BPUPKI.
Pada hari ulang tahun kaisar Jepang, Kaisar Hirohito, tanggal 29 April 1945,
BPUPKI diresmikan.
DR. KRT Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk sebagai ketua BPUPKI yang
didampingi oleh Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yosio sebagai wakil ketua.
Pada saat itu Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai kepala kantor tata Usaha
BPUPKI yang dibantu oleh Masuda Toyohiko dan Mr. Abdoel Gafar
Pringgodigdo.
BPUPKI beranggotakan 67 orang.
Tujuh anggota dari BPUPKI adalah anggota istimewa, mereka adalah perwakilan
dari pendudukan militer Jepang.
Namun, ketujuh anggota tersebut tidak memiliki hak suara, hanya jadi pengamat
saja.
Selama berdirinya BPUPKI, telah diadakan dua kali sidang dan pertemuan-
pertemuan tidak resmi oleh panitia kecil.
Sidang pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945.
Pada sidang pertama ini, Indonesia mendapatkan rumusan dasar negara.
Rumusan dasar negara tersebut diberikan oleh t iga tokoh utama pergerakan
nasional Indonesia yaitu Prof. Moh. Yamin,, Prof. Dr. Soepomo dan juga Ir.
Soekarno.
Gagasan lima sila dasar itu diberi nama oleh Ir. soekarno dengan istilah Pancasila.
Sidang BPUPKI pertama itu dikenang sebagai detik-detik lahirnya Pancasila, maka
dari itu setiap 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila.
Pidato yang diberikan oleh Ir. Soekarno menjadi tanda bahwa berakhirnya masa
persidangan resmi yang dilaksanakan oleh BPUPKI.
BPUPKI mengalami proses jeda atau istirahat selama sebulan lebih.
Sebelum masa resesi ini dimulai dibentuklah panitia kecil yang beranggotakan 9
orang yang disebut dengan Panitia Sembilan.
Panitia sembilan diketuai oleh Ir. Soekarno dengan tugas mengolah usul-usul dasar
negara dari para anggota BPUPKI.
Panitia Sembilan bertugas untuk menyelidiki usul-usul mengenai perumusan dasar
negara.
Anggota-anggota Panitia Sembilan:
1. Ir. Soekarno sebagai ketua
2. Mohammad Hatta
3. Muhammad Yamin
4. A.A Maramis
5. Mr. Achmad Soebardjo (golongan kebangsaan)
6. Kyai Haji Wahid Hasjim
7. Kyai Haji Kahar Moezakir
8. Haji Agoes Salim
9. R. Abikusno Tjokrosoejoso (golongan Islam)

Sidang kedua BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 1945 sampai 17 Juli
1945.

• Sidang ke-2 BPUPKI membahas rencana UUD dan pembukaannya

• BPUPKI membentuk sebuah panitia yang bernama panitia perancang UUD

• Panitia perancang UUD diketuai oleh Ir.Soekarno

• Panitia perancang UUD menyetujui Piagam Jakarta sebagai inti pembukaan


UUD

• Pada tanggal 11 juli Panitia prancang UUD membentuk panitia kecil yang
bernama panitia perancang UUD, berjumlah 7 orang diketuai Prof. Dr.
Mr.Supomo, bertugas membentuk batang tubuh UUD

• Tanggal 13 juli 1945,panitia perancang UUD mengadakan sidang yang


membahas hasil kerja panitia kecil perancang UUD
• Tanggal 14 juli 1945, BPUPKI menerima laporan panitia perancang UUD

Dalam laporan tersebut tercantum 3 masalah pokok yaitu :

a.Pernyataan indonesia merdeka

b.Pembukaan indonesia

c.Batang tubuh UUD

Setelah sidang kedua BPUPKI, pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi
dibubarkan.
BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah berhasil dalam menyelesaikan
tugasnya untuk menyusun rancangan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
Setelah pembubaran BPUPKI, barulah dibentuk  PPKI  atau Panitia Persiapan
Kemerdekan Indonesia.
PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan beranggotakan 21 orang yang terdiri dari
berbagai etnis di Indonesia.
Sejarah PPKI

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia  dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu


Junbi Inkai.
PPKI memiliki tugas yaitu melanjutkan hasil pekerjaan dari BPUPKI.
Sementara BPUPKI adalah badan khusus untuk menyelidiki usaha-usaha dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Setelah sidang kedua BPUPKI, pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi
dibubarkan.
BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah berhasil dalam menyelesaikan
tugasnya untuk menyusun rancangan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
Setelah pembubaran BPUPKI, barulah dibentuk PPKI  atau Panitia Persiapan
Kemerdekan Indonesia.
PPKI sendiri diberikan tugas untuk:
1. Menyusun dan mengesahkan konstitusi
2. Menyusun dan mengesahkan dasar negara
3. Mempersiapkan dan membentuk pemerintahan
4. Memperjelas wilayah-wilayah Indonesia
PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 oleh Jendral Terauchi di Kota Ho
CHi Minh, Vietnam dengan mendatangkan tiga tokoh dari Indonesia, yaitu Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan DR. KRT Radjiman Wedyodiningrat.
PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan beranggotakan 21 orang yang terdiri dari
berbagai etnis di Indonesia.
Namun selanjutnya, tanpa sepengetahuan dari pihak Jepang, anggota PPKI
bertambah 6 orang.

Sidang ke-1 PPKI
PPKI mengadakan rapat di Pejambon pada tanggal 18 Agustus 1945.
Pada sidang pertama ini menghasilkan keputusan:
1. Mengesahkan UUD 1945
2. Menetapkan Soekarno sebagai Presiden dan Moh/ Hatta sebagai Wakil Presiden
3. Membentuk Komite Nasional
Sidang ke-2 PPKI
Pada 19 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang kedua yang menghasilkan:
- Membentuk pemerintah daerah
- Membentuk komite nasional daerah
- Membentuk 12 kementrian
- Membentuk 4 menteri negara
- Membentuk tentara rakyat Indonesia

Sidang ke-3 PPKI

Pada tanggal 22 agustus 1945, PPKI mengadakan sidang ketiga yang menghasilkan


keputusan-keputusan seperti:

- Menetapkan komite nasional Indonesia pusat atau KNIP


- Membentuk Partai Nasional Indonesia atau PNI
- Membentuk Badan Keamanan Rakyat atau BPR

Anda mungkin juga menyukai