Anda di halaman 1dari 7

NTT Bangkit Mewujudkan BIRO PEREKONOMIAN DAN

Masyarakat Sejahtera ADMINISTRASI PEMBANGUNAN


Dalam Bingkai NKRI SETDA PROVINSI NTT

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI


PROVINSI NTT FEBRUARI 2022
Laporan Perkembangan Ekonomi Terkini Provinsi NTT bulan Februari
tahun 2022 ini secara umum menunjukkan perbaikan, perubahan,
pertumbuhan,penyempurnaan atau sebut saja perkembangan-
perkembangan ke arah yang lebih baik. Hasil kerja/karya semua elemen
pada semua lini dan level pemerintahan yang pelaksanaannya menerapkan
pendekatan pembangunan yang berbasis sumber daya lokal, berkelanjutan
dan partisipatif serta penciptaan ekosistem yang saat ini dimulai dari sektor
pertanian dan peternakan demikian seterusnya merupakan perwujudan dari
visi NTT Bangkit Mewujudkan Masyarakat Sejahtera di bawah
kepemimpinan gubernur Bapak Dr.Viktor Bungtilu Laiskodat,SH,M.Si dan
wakil gubernur Bapak Drs.Joseph A.Nae Soi, MM.
Sumber utama dalam penyusunan laporan ini adalah suatu terbitan
dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi NTT berjudul
Perkembangan Ekonomi Terkini Provinsi NTT 9 Februari 2022.
Terkait perekonomian yang dilanda Pandemi Covid-19, dapat
disampaikan bahwa kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi NTT tanggal
8 Februari 2022 sebesar 64.973 orang dengan Case Fatality Rate 2,08%
dan Mortality Rate 0,035%, Bed Occupancy Ratio (BOR) TT di Provinsi
NTT pada Februari 2022 cenderung meningkat pada level 5%, dengan
Positivity Rate 1,15% lebih rendah dari nasional yang sebesar 13,2%.
Berdasarkan Inmendagri No. 7 Tahun 2022, terhitung tanggal 1-14 Februari
2022 terdapat 3 kabupaten yang menerapkan PPKM Level 1 dan 19
kabupaten/kota menerapkan PPKM level 2. Ditengah penyebaran Covid-19
varian omicron, Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan Surat
Edaran (SE) terkait pencegahan dan pengendalian varian tersebut untuk
dilaksanakan oleh seluruh kepala daerah dan kepala dinas kesehatan
dengan ketentuan karantina isolasi selama 10 hari. Vaksinasi tahap I dan II
di Provinsi NTT masing-masing dimulai sejak 15 Januari dan 3 Maret 2021.
Sampai dengan 9 Februari 2022, sebanyak 3,06 juta orang (76,95%) telah
menerima vaksin dosis 1 dan 1,84 juta orang (41,61%) telah menerima
vaksin dosis 2.

Perkembangan Ekonomi Triwulan IV 2021 (Tw 1V)


Kinerja perekonomian Tw. IV-2021 tumbuh sebesar 3,10% (yoy)
membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,36%
(yoy). Perekonomian tahun 2021 tumbuh sebesar 2.51% (ctc) pada
rentang proyeksi 2.42% - 3,22% (ctc). Pada Tahun 2022, pertumbuhan
ekonomi diperkirakan terus berlanjut mencapai 5.15%-5.95% (ctc) proyeksi
menggunakan model SARIMA dan model Machine Learning-Ridge
Regression sebagai pembanding. Kinerja ekonomi Tw IV 2021 terutama
bersumber dari Investasi (PMTDB) dan Konsumsi Rumah Tangga. Dari sisi
lapangan usaha (LU) kinerja LU Konstruksi, LU Perdagangan Besar dan
Eceran, serta LU Pertanian menjadi sumber pertumbuhan ekonomi NTT.
Secara kumulatif, kinerja perekonomian tahun 2021 sebesar 2,51% (ctc)
lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang terkontraksi -0,83% (ctc).
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 terutama bersumber
dari akselerasi investasi yang ditopang oleh berlanjutnya proyek
pemerintah dan permintaan domestik yang meningkat seiring dengan
meningkatnya mobilitas masyarakat pasca pelonggaran kebijakan
pembatasan kegiatan masyarakat.

Perkembangan Sektor Pertanian


Kinerja LU pertanian diprakirakan tertahan pada Tw I 2022, tercermin
dari kinerja luas panen, dan produksi padi yang diprakirakan tumbuh
masing-masing sebesar 4,56% (yoy) dan 3,92% (yoy) didorong oleh high
base effect. Perkembangan penyaluran kredit pertanian diharapkan dapat
mengakselerasi kinerja pertanian secara keseluruhan. Prakiraan penurunan
kinerja sektor pertanian Tw. I 2022 yang lebih dalam tertahan oleh
perbaikan kinerja investasi pertanian yakni PMA dan PMDN yang tumbuh
masing-masing sebesar 132,65% (yoy) dan 1.351,77% (yoy) serta hasil
SBT pertanian yang tercatat meningkat pada level 3,29%, lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Disamping itu, Nilai Tukar
Petani (NTP) pada Tw. I 2022 juga terus membaik pada level 96,22; lebih
tinggi jika dibandingkan dengan Tw. IV 2021. Kinerja Pertanian pada
keseluruhan tahun 2022 diperkirakan terus meningkat, ditopang oleh
program pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan komoditas utama
seperti padi, jagung dan sapi melalui program pengembangan food estate,
perluasan teknologi peternakan, pembangunan pabrik pakan ternak, dan
perluasan program TJPT (Tanam Jagung Panen Ternak). Program
Kampung Budidaya Rumput Laut, dan bantuan kapal diprakirakan dapat
mendorong pertumbuhan sub sektor perikanan secara keseluruhan.

Perkembangan Sektor Perdagangan


Kinerja sektor perdagangan Tw.I 2022 diperkirakan tumbuh melambat
sejalan dengan SBT sektor perdagangan yang mencapai 0,30%, dan
terkonfirmasi dari penurunan mobilitas masyarakat di retail dan grocery.
Kondisi ini juga tercermin dari omzet kendaraan bermotor yang tercatat
sebesar 9,50% (yoy) lebih rendah dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Juga tercermin dari indikator pada triwulan sebelumnya yakni
perkembangan omzet SPE total yang tumbuh melambat sebesar 14,97%
(yoy). Kinerja ekspor dan impor sampai dengan Tw IV 2021 tercatat
menurun yakni ekspor yang terkontraksi sebesar 14,46% (yoy) dan impor
yang tumbuh 35,65% (yoy). Melambatnya aktivitas ekspor ke negara mitra
dagang utama yakni Vietnam di tengah meningkatnya kasus Covid 19.

Perkembangan Sektor Konstruksi


Kinerja konstruksi pada Tw.I 2022 diprakirakan tumbuh melambat
sebagaimana tercermin dari omzet bahan konstruksi yang tumbuh
13,04%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. SBT
kegiatan usaha konstruksi pada Tw. I tercatat melambat sebesar 0,71%, di
tengah tren kredit konstruksi yang menurun sejak Tw. II 2021. Akan tetapi,
perlambatan konstruksi yang lebih dalam berpotensi terhambat akibat
pengadaan semen yang terus meningkat.
Berlanjutnya pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni
Bendungan Temef dan Bendungan Manikin serta proyek pengembangan
DPSP Labuan Bajo diperkirakan mendorong perbaikan sektor konstruksi.
Pembangunan melalui Pinjaman PT. SMI juga telah dimulai sejak Tw. IV
2021 dan ditargetkan selesai pada tahun 2022. Disamping itu, Investasi
PMDN turut mendorong akselerasi konstruksi di Provinsi NTT.

Perkembangan Sektor Pariwisata


Menurunnya mobilitas masyarakat di transit station, pasca
meningkatnya kasus Covid-19 pada awal tahun. SBT Akmamin juga
tercatat sebesar 0,17%, lebih rendah dibandingkan dengan Tw. IV 2021.
Pertumbuhan kredit akmamin yang terkontraksi berpotensi mendorong
penurunan kinerja pelaku usaha akmamin. Kinerja Pariwisata Tw. IV
diprakirakan meningkat seiring tingkat kedatangan penumpang di Bandara
yang terus membaik, disamping itu, perkembangan jumlah wisatawan dan
TPK yang juga tercatat tumbuh meningkat. Akan tetapi, akselerasi kinerja
pariwisata Tw. I 2022 diprakirakan tertahan sejalan dengan pola historical
behaviour masyarakat yang menahan perjalanan pada awal tahun.

Fiskal: Belanja APBN


Kinerja belanja APBN Tw. IV meningkat dibandingkan triwulan
sebelumnya. Realisasi belanja APBN tahun 2021 sebesar Rp19,9 Triliun,
atau 95% dari pagu. Nilai realisasi tersebut meningkat sebesar 13,04%
(yoy) dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Terjadi penurunan realisasi
belanja APBN pada triwulan II dan III, terutama bersumber dari DAK fisik
dan non fisik. Ke depannya, APBN perlu meningkatkan perannya sebagai
counter cyclical perekonomian yang masih belum pulih.

Fiskal : Belanja APBD (Total), Pendapatan dan Belanja Spasial


Kinerja belanja APBD Pemerintah Daerah (Pemda) Triwulan IV
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Realisasi belanja Pemda
pada tahun 2021 sebesar Rp24,6 Triliun, terkontraksi 2,34% dibandingkan
belanja pada tahun sebelumnya. Secara persentase, realisasi belanja
mencapai 81% dari total pagu sebesar Rp30,4 Triliun. Realisasi
pendapatan APBD tahun 2021 sebesar Rp24,8 Triliun, terkontraksi 1,20%
dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi tersebut mencapai 89% dari
total pagu. Kontraksi terutama terjadi pada Tw. I dan III akibat pengetatan
persyaratan pencairan dana transfer di tahun 2021. Secara spasial,
terdapat 8 Pemda dengan realisasi belanja mencapai kurang dari 80%
dari pagu, 10 Pemda dengan realisasi belanja mencapai 80-90% dari
pagu dan 5 Pemda dengan realisasi belanja mencapai >90% dari pagu.

Perkembangan Sistem Keuangan


Penyaluran kredit pada November 2021 tumbuh 7,60% (yoy) sedikit
melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Aset dan DPK masing-masing
tumbuh sebesar 9,51% (yoy) dan 4,12% (yoy). Kredit UMKM tumbuh
sebesar 11,25% (yoy) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Secara
pangsa, mayoritas penyaluran kredit di NTT masih didominasi oleh kredit
konsumsi. Kredit usaha (modal kerja dan investasi) masih didominasi oleh
lapangan usaha perdagangan. Risiko kredit masih terjaga, dengan NPL
sebesar 1,69%.

Perkembangan Sistem Pembayaran


Pada triwulan IV 2021, transaksi tunai mengalami posisi net outflow
senilai Rp2,38 triliun. Pada Tw. IV 2021, transaksi RTGS melambat dengan
kontraksi sebesar 2,13% (yoy) sementara transaksi kliring (SKNBI) tumbuh
sebesar 0,01% (yoy). Transaksi e-commerce di Provinsi NTT pada triwulan
III 2021 tumbuh 28,62% (yoy). Transfer bank adalah metode pembayaran
yang paling banyak digunakan dalam transaksi e-commerce. Selanjutnya,
jumlah merchant QRIS juga terus meningkat dan mencapai 93 ribu
merchant pada bulan Desember 2021.

Tenaga Kerja dan Kesejahteraan


Tingkat pengangguran terbuka dan tingkat kemiskinan di Provinsi
NTT tercatat menurun pada tahun 2021. Tenaga Kerja Pertanian dan
Perdagangan diprakirakan membaik pada Tw. I 2022, sejalan dengan hasil
SKDU dan SK tenaga kerja yang menunjukkan perbaikan. Meningkatnya
NTP menjadi faktor bias atas kondisi kesejahteraan TK.

Perkembangan Inflasi Januari 2022


Pada Januari 2022, Provinsi NTT mengalami inflasi sebesar 1,01%
(mtm). Inflasi terutama didorong oleh kenaikan harga kangkung, ikan
kembung, dan sawi hijau. Tarif angkutan udara, daun singkong, serta biaya
administrasi transfer mengalami penurunan sehingga masih menjadi faktor
penahan inflasi. Secara tahunan, inflasi di Provinsi NTT pada Januari
2022 tercatat sebesar 2,29% (yoy). Inflasi terutama didorong oleh
kelompok volatile food seperti kangkung, ikan kembung, sawi hijau, cabai
merah, dan daging ayam ras.

Perkembangan Harga di Tiga Kota Pengukuran


Pada minggu kelima Januari 2022, harga komoditas utama di Kota
Kupang masih cenderung stabil. Komoditas beras, gula pasir, daging
ayam, bawang merah, dan cabai rawit mengalami peningkatan harga
dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Pada minggu kelima Januari
2022, harga komoditas utama di Kota Maumere masih cenderung stabil.
Komoditas daging ayam, bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit
mengalami peningkatan harga dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Pada minggu kelima Januari 2022, harga komoditas utama di Kota
Maumere masih cenderung stabil. Komoditas daging ayam, bawang
merah, cabai merah, dan cabai rawit mengalami peningkatan harga
dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Pasokan komoditas utama di
Provinsi NTT pada Minggu II Januari 2022 cukup terjaga. Stok daging
ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, cabai merah
keriting, gula pasir, dan minyak goreng mengalami penurunan. Pada
minggu pertama Februari 2022 pasokan Kota Kupang, stok beras dan
cabai merah besar mengalami peningkatan.

Penciptaan Ekosistem Peternakan


Pada kuartal ketiga tahun 2021 Provinsi NTT mengalami
pertumbuhan ekonomi sebesar 2.37%. LU Pertanian menjadi penopang
perekonomian NTT dengan proporsi sebesar 28.51% pada tahun 2020.
Berdasarkan data BPS, NTP sub-sektor peternakan lebih tinggi
dibandingkan dengan sub-sektor tanaman pangan dan NTP secara
keseluruhan. Kondisi eksisting peternakan dalam hal ini daging sapi pada
tahun 2020 mencapai lebih dari 13 ribu ton. Populasi sapi mengalami tren
trttpeningkatan sejak tahun 2016 sampai saat ini yang berjumlah 1,19 juta
ekor. Kota Kupang adalah produsen daging sapi terbanyak yaitu 2,8 ribu
ton sedangkan populasi sapi terbanyak adalah di Kabupaten Kupang yaitu
sebesar 255 ribu ekor. Tahun 2020, kebutuhan daging sapi nasional
sebesar 706 ribu ton sementara produksi nasional hanya 515 ribu ton,
sehingga sisanya dipenuhi dari impor. Secara nasional, NTT berada pada
peringkat ke-10 provinsi produsen daging sapi, serta peringkat ke-5 dalam
hal populasi sapi. PT Asia Beef bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi
NTT untuk pengembangan 100 ekor sapi wagyu di lahan seluas 500 Ha
dan dengan PTPN untuk pengembangan sapi sumba ongol di lahan seluas
7.800 Ha. PT Asia Beef akan bermitra dengan masyarakat untuk
penggemukan sapi sumba ongol. Peternakan sapi di Provinsi NTT
memiliki kekuatan diantaranya dalam hal populasi dan lahan yang luas
tetapi di sisi lain memiliki kelemahan terkait dengan manajemen pakan,
SDM, serta lokasi. Peluang yang dapat dimanfaatkan yaitu tingginya
kebutuhan, kemitraan dengan Asia Beef dan potensi kemitraan lainnya
serta faktor potensi sumber pakan dari limbah pertanian. Ancaman yang
perlu diwaspadai terutama terkait dengan iklim yang rawan mengalami
kekeringan. Rekomendasi strategi dalam konteks ekosistem dimaksud
diantaranya adalah pembentukan ekosistem pembiayaan, pengembangan
jenis sapi ongole, implementasi pilot project, pemanfaatan teknologi,
pengembangan pakan ternak, pembentukan kelembagaan kelompok
ternak, serta rancangan strategi kemandirian yang didukung oleh offtaker.
Pola kemitraan PT Asia Beef dengan masyarakat melalui inti plasma dalam
mana PT Asia Beef menjadi inti dan masyarakat (peternak) sebagai plasma
dalam mana terdapat peran pemerintah dan stakeholder terkait seperti
lembaga pembiayaan, asuransI, Koramil/Babinsa, lembaga akademik dan
media serta lembaga lainnya. Spirit dan sistem kerja dalam konteks
ekosistem ini diharapkan terus berkembang luas pada macam sektor di
berbagai lini dan level pemerintahan.
Demikian laporan ini dibuat, kami menyampaikan apresiasi dan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan laporan ini yang tanpa bermaksud mengurangi rasa hormat,
tidak dapat kami sebutkan satu persatu terkecuali Kepala KPw BI NTT
I Nyoman Ariawan Atmaja dan segenap jajarannya yang telah menerbitkan
suatu laporan sebagaimana disebut di atas yang menjadi sumber utama
dalam penyusunan laporan oleh Biro PAP Setda Provinsi NTT ini. Sekali
lagi terima kasih, teriring salam Pancasila dan salam sehat.

Kepala Biro

Dr.Drs. Lery Rupidara, M.Si

Anda mungkin juga menyukai