Bekerja
Penulis: Ida Mardiati
Semua Nutrisi Penting, Antibodi, Kasih Sayang Perlu untuk tumbuh Kembang Bayi
Menyusui merupakan salah satu pengalaman paling indah yang dialami ibu dan bayi. Sayangnya tidak
semua ibu menyadari akan pentingnya menyusui bayinya. Air Susu Ibu (ASI) diciptakan oleh Tuhan
dengan segala kelebihannya. ASI mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan bayi untuk tumbuh
kembangnya, disamping itu juga mengandung antibodi yang akan membantu bayi membangun sistem
kekebalan tubuh dalam masa pertumbuhannya. Menyusui juga dapat menciptakan ikatan psikologis dan
Begitu pentingnya manfaat ASI bagi bayi maka para ahli menyarankan agar ibu menyusui bayinya selama
6 bulan sejak kelahiran yang dikenal dengan istilah Asi Eksklusif. Dalam era globalisasi banyak ibu yang
bekerja, keadaan ini sering menjadi kendala bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
sehingga pemberian ASI Eksklusif mungkin tidak tercapai. Agar ibu yang bekarja juga dapat memberikan
ASI eksklusif kepada bayinya perlu pengetahuan dan cara pemberian ASI yang benar.
ASI diberikan kepada bayi karena banyak manfaat dan kelebihannya, antara lain: Menurunkan risiko
terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi pada saluran pencernaan (diare), infeksi pada saluran
pernafasan, dan infeksi pada telinga. Menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit non infeksi, misalnya
penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma, dan eksim. Selain itu dapat meningkatkan IQ dan EQ anak.
Yang dimaksud dengan ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan
makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.
ASI mempunyai kandungan yang sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh diet utama ibu selama
kehamilan, tingkat nutrisi ibu, dan saat diberikannya ASI kepada bayi. ASI yang dikeluarkan pada 7 hari
pertama setelah bayi lahir disebut KOLOSTRUM. Kolostrum sangat baik diberikan pada bayi baru lahir
karena mengandung banyak antibodi dan sel darah putih, serta vitamin A yang diperlukan bayi karena
mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan, dapat mencegah terjadinya penyakit
infeksi karena mengandung zat penangkal penyakit antara lain immunoglobulin, praktis dan mudah
memberikannya, serta murah dan bersih. Selain itu ASI mengandung rangkaian asam lemak tak jenuh
yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. ASI selalu berada dalam suhu yang
tepat, tidak menyebabkan alergi, dapat mencegah kerusakan gigi, mengoptimalkan perkembangan bayi,
Bagi Ibu, menyusui juga memberikan beberapa keuntungan, yaitu dapat mencegah perdarahan setelah
persalinan, mempercepat mengecilnya rahim, menunda masa subur, mengurangi anemia, mencegah
kanker ovarium dan kanker payudara, serta sebagai metoda keluarga berencana sementara.
Dari sudut psikologis, kegiatan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk tali kasih. Kontak akan
terjalin setelah persalinan pada saat ibu menyusui bayinya untuk pertama kali. Keadaan ini akan
menumbuhkan ikatan psikologis antara ibu dan bayinya. Proses ini disebut perlekatan (Bonding). Bayi
jarang menangis atau rewel dan akan tumbuh lebih cepat jika ia tetap berada dekat ibunya serta disusui
secepat mungkin setelah persalinan. Ibu-ibu yang menyusui akan merawat bayi mereka dengan penuh
kasih sayang. Memberi ASI dapat membantu pertumbuhan dan kecerdasan bayi.
Bagi ibu yang bekerja menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja tetap harus memberi ASI kepada
bayinya karena banyak keuntungannya. Jika memungkinkan bayi dapat dibawa ketempat ibu bekerja.
Namun hal ini akan sulit dilaksanakan apabila di tempat bekerja atau di sekitar tempat bekerja tidak
tersedia sarana penitipan bayi atau pojok laktasi. Bila tempat bekerja dekat dengan rumah, ibu dapat
pulang untuk menyusui bayinya pada waktu istirahat atau minta bantuan seseorang untuk membawa
Walaupun ibu bekerja dan tempat bekerja jauh dari rumah, ibu tetap dapat memberikan ASI kepada
bayinya. Berikan ASI secara eksklusif dan sesering mungkin selama ibu cuti melahirkan. Jangan
memberikan makanan lain sebelum bayi benar benar sudah membutuhkannya. Jangan memberi ASI
melalui botol, berikan melalui cangkir atau sendok yang mulai dilatih 1 minggu sebelum ibu mulai bekerja.
Ibu sudah harus belajar cara memerah ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum pergi bekerja ASI
dikeluarkan dan dititipkan pada pengasuh bayi untuk diberikan kepada bayi. Sediakan waktu yang cukup
dan suasana yang tenang agar ibu dapat dengan santai mengeluarkan ASI. ASI dikeluarkan sebanyak
mungkin dan ditampung di cangkir atau gelas yang bersih. Walaupun jumlah ASI hanya sedikit tetap
sangat berguna bagi bayi. Tinggalkan sekitar ½ cangkir penuh (100 ml) untuk sekali minum bayi saat ibu
keluar rumah. Tutup cangkir yang berisi ASI dengan kain bersih, simpan di tempat yang paling sejuk
dirumah, di lemari es, atau ditempat yang aman, agak gelap dan bersih. ASI jangan dimasak atau
dipanaskan, karena panas akan merusak bahanbahan anti infeksi yang terkandung dalam ASI. Setelah ASI
diperah bayi tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk), karena pengisapan oleh bayi akan
lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah. Di tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3
kali (setiap 3 jam). Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI menetes.
Simpan ASI di lemaari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu selesai bekerja. Kegiatan
menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan
Di dalam ruangan dengan suhu 27-32 °C kolostrum dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada
suhu 19-25 °C dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4 °C akan
tahan selama 1-2 hari. Penyimpanan di dalam lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu ASI
tahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu (pintu freezer terpisah) tahan selama
3-4 bulan. Tempat menyimpan ASI sebaiknya dari plastik polietylen, atau gelas kaca.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI Eksklusif pada bayi sangat bermanfaat karena ASI
mengandung banyak zat gizi dan antibodi yang sangat diperlukan untuk tumbuh dan kembang bayi.
Banyak keuntungan memberikan ASI bagi ibu dan bayinya, antara lain dengan menyusui akan membantu
ibu dan bayi membentuk ikatan tali kasih yang kuat. Bekerja bukan merupakan suatu alasan atau kendala
bagi ibu untuk tidak memberikan ASI Eksklusif, karena ada beberapa cara memberikan dan menyimpan
Daftar Bacaan
1. Suradi R. Menempatkan kembali peran ASI dalam pembinaan Tumbuh Kembang bayi dan anak:
Manfaat, kendala, serta usaha pencapaiannya. Pidato pada pengukuhan sebagai Guru Besar tetap Ilmu
Kesehatan Anak FKUI. Jakarta, 8 Mei 2004.
2. Evans GD, Danda CE. Emotional and Physical Preparation for Breast feeding. University of Florida. IFAS
Extension. p.1-5.
3. World Health Organization, UNICEF. Buku pelatihan Konselor Laktasi. 2002.h.1-167.
4. Sidi IPS, Suradi R, Masoara S, Boedihardjo SD, Marnoto W. Bahan bacaan manajemen laktasi. Cetakan
ke-2. Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia, 2004.
5. MacDonald A. Is breast best? Is early solid feeding harmful? JRSH 2003:123 (3): 169-174.
Sumber : IDAI
Semua Nutrisi Penting, Antibodi, Kasih Sayang Perlu untuk tumbuh Kembang
Bayi
Menyusui merupakan salah satu pengalaman paling indah yang dialami ibu
dan bayi. Sayangnya tidak semua ibu menyadari akan pentingnya menyusui
bayinya. Air Susu Ibu (ASI) diciptakan oleh Tuhan dengan segala
kelebihannya. ASI mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan bayi
untuk tumbuh kembangnya, disamping itu juga mengandung antibodi yang
akan membantu bayi membangun sistem kekebalan tubuh dalam masa
pertumbuhannya. Menyusui juga dapat menciptakan ikatan psikologis dan
kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi
Begitu pentingnya manfaat ASI bagi bayi maka para ahli menyarankan agar
ibu menyusui bayinya selama 6 bulan sejak kelahiran yang dikenal dengan
istilah Asi Eksklusif. Dalam era globalisasi banyak ibu yang bekerja, keadaan
ini sering menjadi kendala bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya. sehingga pemberian ASI Eksklusif mungkin tidak tercapai. Agar ibu
yang bekarja juga dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya perlu
pengetahuan dan cara pemberian ASI yang benar.
Mengapa harus ASI?
ASI diberikan kepada bayi karena banyak manfaat dan kelebihannya, antara
lain: Menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi pada
saluran pencernaan (diare), infeksi pada saluran pernafasan, dan infeksi
pada telinga. Menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit non infeksi,
misalnya penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma, dan eksim. Selain itu
dapat meningkatkan IQ dan EQ anak.
Yang dimaksud dengan ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama
6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air
teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai
diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai
anak berusia 2 tahun atau lebih.
ASI mempunyai kandungan yang sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh diet
utama ibu selama kehamilan, tingkat nutrisi ibu, dan saat diberikannya ASI
kepada bayi. ASI yang dikeluarkan pada 7 hari pertama setelah bayi lahir
disebut KOLOSTRUM. Kolostrum sangat baik diberikan pada bayi baru lahir
karena mengandung banyak antibodi dan sel darah putih, serta vitamin A
yang diperlukan bayi karena dapat memberikan perlindungan terhadap
infeksi dan alergi.
Dari sudut psikologis, kegiatan menyusui akan membantu ibu dan bayi
membentuk tali kasih. Kontak akan terjalin setelah persalinan pada saat ibu
menyusui bayinya untuk pertama kali. Keadaan ini akan menumbuhkan
ikatan psikologis antara ibu dan bayinya. Proses ini disebut perlekatan
(Bonding). Bayi jarang menangis atau rewel dan akan tumbuh lebih cepat
jika ia tetap berada dekat ibunya serta disusui secepat mungkin setelah
persalinan. Ibu-ibu yang menyusui akan merawat bayi mereka dengan penuh
kasih sayang. Memberi ASI dapat membantu pertumbuhan dan kecerdasan
bayi.
Bagi ibu yang bekerja menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja tetap
harus memberi ASI kepada bayinya karena banyak keuntungannya. Jika
memungkinkan bayi dapat dibawa ketempat ibu bekerja. Namun hal ini akan
sulit dilaksanakan apabila di tempat bekerja atau di sekitar tempat bekerja
tidak tersedia sarana penitipan bayi atau pojok laktasi. Bila tempat bekerja
dekat dengan rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui bayinya pada waktu
istirahat atau minta bantuan seseorang untuk membawa bayinya ketempat
bekerja.
Walaupun ibu bekerja dan tempat bekerja jauh dari rumah, ibu tetap dapat
memberikan ASI kepada bayinya. Berikan ASI secara eksklusif dan sesering
mungkin selama ibu cuti melahirkan. Jangan memberikan makanan lain
sebelum bayi benar benar sudah membutuhkannya. Jangan memberi ASI
melalui botol, berikan melalui cangkir atau sendok yang mulai dilatih 1
minggu sebelum ibu mulai bekerja.
Ibu sudah harus belajar cara memerah ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum
pergi bekerja ASI dikeluarkan dan dititipkan pada pengasuh bayi untuk
diberikan kepada bayi. Sediakan waktu yang cukup dan suasana yang tenang
agar ibu dapat dengan santai mengeluarkan ASI. ASI dikeluarkan sebanyak
mungkin dan ditampung di cangkir atau gelas yang bersih. Walaupun jumlah
ASI hanya sedikit tetap sangat berguna bagi bayi. Tinggalkan sekitar ½
cangkir penuh (100 ml) untuk sekali minum bayi saat ibu keluar rumah.
Tutup cangkir yang berisi ASI dengan kain bersih, simpan di tempat yang
paling sejuk dirumah, di lemari es, atau ditempat yang aman, agak gelap
dan bersih. ASI jangan dimasak atau dipanaskan, karena panas akan merusak
bahanbahan anti infeksi yang terkandung dalam ASI. Setelah ASI diperah bayi
tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk), karena pengisapan
oleh bayi akan lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah. Di
tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3 jam). Pengeluaran
ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI menetes.
Simpan ASI di lemaari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu
selesai bekerja. Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi
hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini akan membantu
produksi ASI tetap tinggi.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI Eksklusif pada bayi
sangat bermanfaat karena ASI mengandung banyak zat gizi dan antibodi yang
sangat diperlukan untuk tumbuh dan kembang bayi. Banyak keuntungan
memberikan ASI bagi ibu dan bayinya, antara lain dengan menyusui akan
membantu ibu dan bayi membentuk ikatan tali kasih yang kuat. Bekerja
bukan merupakan suatu alasan atau kendala bagi ibu untuk tidak
memberikan ASI Eksklusif, karena ada beberapa cara memberikan dan
menyimpan ASI selama ibu bekerja.
Daftar Bacaan
sumber : http://www.idai.or.id/hottopics/detil.asp?q=117
Orang Tua Bekerja pun Bisa Sukses Memberi ASI Ekslusif
Siapa bilang orang tua yang bekerja di luar rumah tidak bisa
memberikan ASI Ekslusif pada anaknya? Pasti bisa, jika memiliki pengetahuan dan dukungan yang
cukup dalam manajemen laktasi. Ya, pengetahuan dan dukungan diperlukan agar proses pemberian
ASI Eksklusif pada bayi yang kedua orang tuanya bekerja tidak memiliki hambatan yang berarti. Oleh
karena itu, penting sekali untuk mendapatkan pengetahuan dan dukungan ASI Eksklusif dari
lingkungan keluarga hingga lingkungan pekerjaan sejak sebelum melahirkan.
Mengapa saya gunakan kata orang tua, bukan ibu? Padahal yang memproduksi ASI kan ibu? Karena
proses pemberian ASI tidak hanya melibatkan ibu dan bayi saja. Ayah memiliki peranan penting
dalam mensukseskan pemberian ASI. Apa peranan ayah? Yang pertama tentu memberi dukungan
penuh pada istrinya memberikan ASI Ekslusif pada bayi mereka. Yang kedua melindungi istri dan
bayi, jika ada pihak yang kontra terhadap pemberian ASI. Yang ketiga, bersama-sama istri merawat
dan mengasuh bayi.
Keterlibatan ayah dalam pemberian ASI, akan meningkatkan kepercayaan diri ibu dan lingkungan.
Dengan demikian, ibu akan terhindar dari rasa tidak percaya diri, kuatir, gelisah yang dapat
mengakibatkan turunnya produksi hormon oksitosin. Hormon oksitosin merupakan hormon penting
untuk pengaliran ASI. Turunnya produksi hormon ini dapat berakibat pada turunnya produksi ASI
akibat pengaliran ASI yang kurang lancar.
***
Saat ini, sudah banyak orang tua yang berhasil memberikan bayi mereka ASI Ekslusif, meskipun
kedua orang tua bekerja. Bahkan banyak pula yang mampu meneruskan menyusui hingga anaknya
berusia dua tahun atau lebih. Semua itu mungkin dilakukan jika ibu mendapatkan informasi yang
benar mengenai pemberian ASI maupun penggantinya (susu formula, dan berbagai jenis cairan lain)
sejak masa kehamilannya.
Dengan mendapatkan informasi yang benar, manfaat dan risikonya, maka ibu dan ayah dapat
memilih akan memberikan nutrisi apa pada anaknya dengan kesiapan untuk menanggung risikonya.
Sebagian besar orang tua (ibu dan ayah) yang gagal memberikan ASI pada anaknya adalah karena
ketidak tahuan bahwa pengganti ASI memiliki berbagai macam risiko kesehatan yang cukup tinggi
bagi anaknya, saat ini hingga ia dewasa kelak.
Oleh karena itu, pengetahuan dasar yang perlu diketahui oleh orang tua adalah apa manfaat ASI?
Manfaat ASI banyak sekali, dan tidak ada efek samping yang buruk sama sekali. Meskipun ibunya
sedang sakit. Atau bayinya sedang sakit. ASI akan mempercepat kesembuhan ibu maupun bayi. Dan,
masih banyak manfaat ASI lainnya.
***
Jadi, apa sih yang perlu dipersiapkan orang tua yang bekerja agar anak-anaknya bisa mendapatkan
ASI Ekslusif?
Kuatkan NIAT! Pahami alasan-alasan mengapa harus tetap memberikan ASI. Yakinkan diri dan
lingkungan terhadap manfaat-manfaatnya, terutama untuk kesehatan ibu dan bayi, serta menjaga
“bonding” ibu dan bayi, meskipun ibu harus bekerja.
Bulatkan TEKAD! Siapa saja yang perlu membulatkan tekad? Ayah dan ibu harus satu kata. Setelah
itu apa? PERCAYA DIRI! Caranya bagaimana? Dengan mengikuti edukasi atau mencari informasi
yang sebenar-benarnya, dan mencari atau membentuk dukungan untuk memberikan ASI Ekslusif.
Apabila rasa PERCAYA DIRI untuk menyusui sudah kuat, maka langkah kedua adalah memantapkan
KOMITMEN! Jika sudah berkomitmen kuat, maka pastikan langkah ketiga ini Anda lakukan: MULAI
DENGAN BENAR.
Nah, jika pemahaman sudah sampai tahap ini, maka bagi orang tua yang bekerja perlu
mempersiapkan segala sesuatunya, agar ketika ibu mulai masuk bekerja sudah memiliki stok ASI
Perah (ASIP), sudah memiliki kemampuan manajemen laktasi yang baik, sudah memiliki pengasuh
yang handal dan dapat dipercaya untuk mengasuh dan memberikan ASIP.
Rencanakan porsi cuti melahirkan lebih lama ketika bayi sudah lahir.
Beritahukan rencana Anda untuk tetap memberikan ASI ketika sudah kembali bekerja.
Periksa juga apakah ada ruangan yang bisa digunakan untuk memerah ASI.
Mintalah dukungan pada rekan-rekan kantor, atasan, dan juga serikat pekerja yang ada.
Bergabunglah dengan organisasi/kelompok pendukung ibu-ibu ASI.
Belajarlah cara memerah ASI dengan tangan, atau mulai mencari breastpump (pompa ASI)
yang sesuai.
Pertimbangkan pilihan cara/pekerjaan yang dapat mensukseskan pemberian ASI. Mulai dari
pilihan jenis pekerjaan (jika ada) paruh waktu atau penuh waktu.
Kemudian pilihan cara pengantaran ASIP, apakah dibawa oleh Anda sendiri ketika pulang
kerja, atau menggunakan jasa pengantaran ASIP untuk dikirim ke rumah.
Mantapkan komitmen Anda untuk terus memberikan ASI pada sang buah hati, walaupun
harus kembali bekerja.
Pertimbangkan untuk kembali bekerja pada hari Kamis, agar lebih mudah bagi Anda dan bayi
untuk menyesuaikan ritme baru, karena hari sabtu sudah bisa bersama lagi.
Persiapkan segala kebuthan esok hari, pada malam hari sebelumnya.
Susui bayi Anda sebelum berangkat ke kantor.
Usahakan agar perpisahan dan pertemuan kembali dengan bayi dilaksanakan dalam
suasana gembira.
Perah atau pompa ASI sesuai jadwal menyusu bayi Anda atau minimal dalam rentang waktu
3 jam.
Perah atau pompa ASI secara teratur sesuai dengan jadwal dan sebelum payudara Anda
terasa penuh.
Gunakan cara yang benar untuk menyimpan dan mengangkut ASIP.
Pastikan bahwa pengasuh bayi Anda mengeri tata cara pemberian ASIP yang benar.
Minta kepada pengasuh bayi Anda untuk tidak memberikan ASIP ketika anda sudah dekat
rumah.
Susuilah bayi Anda ketika sudah kembali pulang, pada malam hari, di akhir pekan dan setiap
saat Anda sedang bersama bayi.
Minta dukungan sesama rekan kantor dalam upaya anda untuk terus memberikan ASI.
Carilah sesama ibu bekerja yang juga menyusui untuk saling tukar pendapat pengalamam
dan saling mendukung.
Pelaksanaan langkah-langkah itu memang tak semudah membacanya. Tapi percayalah, dengan
bekal rasa cinta terhadap anak-anak Anda, Anda akan mampu melewati tahap demi tahap, langkah
demi langkah. Semua itu demi memberikan bekal yang menjadi pondasi anak-anak Anda untuk
tumbuh menjadi manusia utuh dan seperti harapan sebagian besar orang tua, anak harus lebih baik
dari orang tuanya.
***
Sekarang Anda sudah mendapatkan berbagai informasi dan langkah-langkah apa yang harus Anda
berdua (dengan suami/istri) lakukan. Saatnya memantapkan KOMITMEN, bahwa HANYA ASI saja
nutrisi terbaik untuk bayi 0-6 bulan, dan setelah bayi Anda berusia di atas 6 bulan TETAP BERIKAN
ASI tanpa campuran susu lainnya dan tambahkan Makanan Pendamping ASI buatan rumah.
Semoga Anda dan pasangan Anda bisa satu kata, satu asa, dan satu langkah dalam memberikan
asupan gizi bagi anak-anak Anda. Selamat berjuang wahai orang tua yang mencintai anak-anaknya.
***
Sumber:
Materi Kelas Edukasi AIMI – Breastfeeding Tips for Working Mothers, 2010
Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi di Indonesia berlandaskan keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004. Ini juga mengacu pada resolusi World Health
Assembly (WHA. 2001). Disitu dikatakan, untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan
optimal, bayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, selanjutnya untuk kecukupan nutrisi
bayi mulai diberi makanan pendamping ASI yang cukup dan aman, dengan pemberian ASI dilanjutkan
sampai usia 2 tahun.
ASI merupakan santapan pertama dan utama bagi bayi baru lahir serta terbaik dan alamiah,
mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
optimal. Permasalahan dalam pemberian ASI eksklusif adalah masih rendahnya pemahaman ibu,
keluarga dan masyarakat tentang ASI. Kebiasaan memberi makanan atau minuman secara dini pada
sebagian masyarakat juga memberi pemicu dari kurang berhasilnya pemberian ASI eksklusif.
Di Indonesia, pemberian ASI masih belum optimal, hanya 4% bayi baru lahir yang disusui pada jam
pertama kelahiran (26% pada hari yang sama), hanya 39,5% yang menyusui secara eksklusif 0-6
bulan. Rekomendasi WHO menyusui eksklusif pada 6 bulan pertama belum optimal dilaksanakan.
Sesaat setelah bayi lahir lakukan early latch on yaitu bayi diserahkan langsung kepada ibunya
untuk disusui. Selain mengetes refleks menghisap bayi, tindakan ini juga untuk merangsang
payudara segera memproduksi ASI pertama (kolostrum) yang sangat diperlukan untuk antibody
bayi.
Bila ASI belum keluar, bidan melakukan massase pada payudara atau emngompres dengan air
hangat sambil terus mencoba menyusui langsung pada bayi. Biasanya ASI baru lancar pada hari
ketiga setelah melahirkan. Selama ASI belum lancar terus coba menyusui bayi
Beritahu keluarga klien untuk memberi dukungan kepada ibu dan relaksasi untuk memperlancar
ASI
Anjurkan klien untuk menjaga asupan makanan dengan menu 4 sehat 5 sempurna
aspek gizi
Manfaat kolostrum
Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk emlindungi bayi dari berbagai
pertama kelahiran. Walaupun sedikit tapi cukup untuk memenuhi gizi bayi. Oleh karena itu,
kolostrum harus diberikan pada bayi.
Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak
rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
Membantu mengeluarkan mekonium (kotoran bayi yang pertama keluar yang berwarna hitam
kehijauan)
Komposisi ASI
ASI mudah dicerna, karena mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim
yang sesuai untuk bayi. Rasio whey dan casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibanding
dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini
menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai
perbandingan Whey ; casein adalah 20 : 80 sehingga tidak mudah diserap.
Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai
neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada
binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina
mata.
Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai
panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentuka sel-sel otak yang
optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk emnjamin pertumbuhan dan
kecerdasan anak. Disamping itu, DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari
substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-amsing dari omega 3 (asam linolenat) dan
omega 6 (asam linoleat).
aspek imunologik
ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi
Imunoglobulin A (IgA) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori IgA tidak
diserap tapi dapat melumpuhkan bakteri petogen E. Coli dan berbagai virus pada saluran
pencernaan
Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat ekkebalan yang mengikat zat
Jumlah lisosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi
Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3
macam yaitu : Bronchus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated
Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte
Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
Faktor bifidus, sejenia karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan baktei
lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk
menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan
aspek psikologik
Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang
mampu mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap
bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan
meningkatkan produksi ASI
Interaksi ibu dan bayi : pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada
rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas
karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudha
dikenal sejak bayi masih dalam rahim
aspek kecerdasan
Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem
tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun dna 8.3 point lebih tinggi
pada usia 8,5 tahun, dibanding dengan bayi yang tidak diberi ASI
aspek neurologis
Dengan menghisap ASI, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada
smapai bayi berusia 6 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga
untuk membeli susu formula dan peralatannya.
aspek penundaan kehamilan
Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode
Amenore Laktasi (MAL)
Usaha memperbanyak ASI
Tingkatkan frekuansi menyusui/memompa/memeras ASI. Jika anak belum mau menyusui
karena masih kenyang, perahlah/pompalah ASI. Produksi ASI prinsipnya based on demand
sama seperti prinsip pabrik, yaitu jika makin sering diminta disusui/diperas/dipompa maka
makin banyak ASI yang diproduksi
Ibu harus dalam keadaan relaks. Kondisi ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI
eksklusif. Menurut hasil penelitian, lebih dari 80% kegagalan ibu menyusui dalam memberikan
ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Maka pada saat bersamaan ratusan sensor
pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) untuk bekerja lambat, dna
akhirnya produksi ASI menurun. Disini juga memerlukan peran dan dukungan suami agar
menciptakan suasana yang nyaman bagi ibu sehingga ibu dpaat lebih relaks dan bisa
menerapkan ASI eksklusif.
Ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi khususnya yang dapat meningkatkan produksi Asi
Posisi
Posisi madona atau menggendong : bayi berbaring menghadap ibu, leher dan punggung atas
bayi diletakan pada lengan bawah lateral payudara. Ibu menggunakan tangan lainnya untuk
memegang payudara jika diperlukan
Posisi football atau mengepit : bayi berbaring atau punggung melingkar antara lengan dan
samping dada ibu. Lengan bawah dan tangan ibu menyangga bayi, dan ia menggunakan tangan
sebelahnya untuk memegang payudara jika diperlukan
Posisi berbaring miring : ibu dan bayi berbaring miring saling berhadapan. Posisi ini merupakan
posisi yang paling aman bagi ibu yang mengalami penyembuhan dari proses persalinan melalui
pembedahan
Tahap tata laksana menyusui
Posisi badan ibu dan badan bayi
bagian dalam
Posisi mulut bayi dan puting susu ibu
dengan ibu jari dibagian atas dan jari yang lain menopang dibawah atau dengan pegangan
seperti gunting (puting susu dan areola dijepit oleh jari telunjuk dan jari tengah seperti
gunting) dibelakang areola
Sentuh pipi/bibir bayi untuk merangsang rooting refleks (refleks menghisap)
Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar, dan lidah menjulur kebawah
Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menekan bahu belakang bayi bukan
belakang kepala
Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadap-hadapan dengan hidung bay
Kemudian arahkan puting susu keatas menyusuri langit-langit mulut bayi
Usahakan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu berada diantara
pertemuan langit-langit yang keras (palatum durum) dan langit-langit yang lunak (palatum
molle)
Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah sehingga ASI
akan keluar
Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu dipegang
untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari
payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu
Dianjurkan tangan ibu yang bebas untuk mengelus-elus bayi
pada sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan
Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sehingga ASI akan terperah dari semua bagian
payudara
Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini tidak akan mengeluarkan ASI
Pompa manual/tangan
Pompa manual/tangan sering dipergunakan karena murah, potable, mudah dibersihkan dan umumnya
mudah digunakan. Ada beberapa tipe pompa manual, antara lain :
Tipe silindris
Pompa tipe ini efektif dan mudah dipakai, kekuatan tekanan isapan mudah dikontrol. Baik kedua silinder
maupun gerakan memompa berada dalam garis lurus. Terbuat dari palstik dengan tempat
penampungan ASI dibagian bawah silinder
Tipe kerucut gelas/plastik dan bola karet/tipe terompet (squeeze and bulb atau horn)
Tipe ini tidak dianjurkan untuk dipakai karena menyakitkan dan dapat menyebabkan kerusakan puting
susu serta jaringan payudara. Kekuatan takanan isap sukar diatur. Tipe ini juga sukar dibersihkan dan
disterilkan secara efektif.
Peras atau pompa ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur, agar produksi ASI tetap terjaga
Pilih waktu dimana payudara dalam keadaan penuh
Semua peralatan yang digunakan telah disterilkan terlebih dahulu. breast pump sebaiknya
dibersihkan segera setelah digunakan agar sisa susu tidak mengering dan sulit untuk
dibersihkan
Pompa elektrik
Beberapa macam pompa listrik sudah ada dibeberapa kota besar. Karena umumnya harganya sangat
mahal sehingga penggunaannya terbatas di rumah sakit-rumah sakit besar.
dimana ibu tidak diganggu oleh suara bel pintu atau telepon masuk.
Cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan dengan air
Sebelum memulai pemerahan, minumlah air atau cairan lain, seperti : susu, jus, teh/kopi, sup,
keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, lebih dari 80% kegagalan ibu menyusui
dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu memeras ASI
jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yang harus dikeluarkan
Jika ada masalah dalam ASI jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi ke bidan atau
klinik laktasi
Lama penyimpanan ASI setelah diperah
Jika ruangan tidak ber-AC, lama penyimpanan tidak lebih dari 4 jam. Jika ruangan ber AC bisa
sampai 6 jam. Suhu ruangan ber AC tersebut harus stabil, misalnya AC tidak mati sama sekali
selama botol ASI ada didalamnya.
Jika segera disimpan dilemari es, ASI ini bisa bertahan sampai 8 hari dalam suhu lemari es.
Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan lain
Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk penyimpanan botol ASI hasil pompa, maka
dalam lemari es pada suhu 4ᴼC dapat disimpan selama 72 jam, dalam pembeku/freezer pada
suhu -20ᴼC selama 3-6 bulan
Jangan lupa untuk selalu mencantumkan tanggal dilakukannya pemerahan ASI pada botol susu
dalam satu botol yang sama, syaratnya suhu tempat botol disimpan harus stabil
Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka waktu pemompaan/pemerasan
dari keran
Atau merendam botol didalam baskom atau mangkuk yang berisi air panas yang bukan
mendidih
jangan sekali-kali memanaskan botol dengan cara mendidihkannya dalam panci, menggunakan
microwave atau alat pemanas lainnya karena beberapa zat kekebalan enzim dapat berkurang,
kecuali yang memang di desain untuk memanaskan botol simpanan ASI
Sesuaikan jumlah susu yang dipanaskan dengan kebiasaan bayi sekali minum
Ingat susu yang sudah dipanaskan tidak bisa disimpan lagi
Sumber
Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC
Depkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas Kesehatan Di
Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta
Mellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara
Hubertin, SP. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Hal 65. Jakarta : EGC
Siregar. 2004. Penelitian Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya
Varney, Helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8. Jakarta : EGC
…………. 2001 Buku Panduan Manajemen Laktasi. Dit. Gizi masyarakat depkes RI.
http://www.iklanfun.com/tags/asi_eksklusif.html
http://www.linkagesproject.org (pemberian ASI eksklusif atau ASI saja : satu-satunya sumber cairan
yang dibutuhkan bayi usia dini. 2002)
http://www.sentrallaktasiindonesia.co.id (2007)
http://www.tabloidnakita.com (2007)
Anda dapat melatih diri anda untuk memerah asi dengan menggunakan
tangan atau pompa manual atau pula menggunakan pompa elektrik. Latihan
ini dapat dilakukan dimulai pada saat asi keluar pertama kalinya dan asi
terasa penuh. Kemudian biasakan untuk menetapkan jadwal memerah
asi ,umum dilakukan pada saat 3-4 jam yang dibekukan untuk persediaan
mulai anda bekerja.
Gunakan waktu istirahat anda untuk memerah asi sehingga persediaan anda
tidak kehabisan untuk mencukupi kebutuhan bayi anda. Siapkan persedian
asi dilemari es selama anda sedang bekerja. Sehingga penting untuk dapat
menjadwalkan waktu memerah asi yang tepat dalam memerah asi setiap 3
jam sekali, siapkan peralatan yang anda butuhkan untuk memerah asi ketika
sedang berada di kantor.
Pemerintah Indonesia terus berupaya memberikan jaminan pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan
ASI Ekslusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia 6 bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangannya serta sekaligus memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI Ekslusif
kepada Bayinya. Seperti halnya disebutkan dalam tujuan PP nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air
Susu Ibu Ekslusif yang disosialisasikan bersama lintas sektor dan lintas program di Kemenkes RI pada
tanggal 16 Mei 2012. Sosialisasi tersebut dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Bapak Prof. Dr. Ali
Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., yang didampingi oleh beberapa pejabat esselon 1 dan pejabat terkait di
lingkungan Kementerian Kesehatan.
Dalam acara tersebut ditegaskan bahwa “setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Ekslusif
kepada bayi yang dilahirkan kecuali dalam hal terdapat indikasi medis, ibu tidak ada dan ibu terpisah dari
bayinya atau dengan kata lain bisa dikatakan keharusan bagi ibu yang melahirkan untuk menolak
pemberian susu formula bayi dan produk bayi lainnya”. Selain itu bagi tenaga kesehatan dan
penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan berkewajiban memberikan informasi dan edukasi ASI
Ekslusif kepada Ibu dan atau anggota keluarga bayi yang bersangkutan sejak pemeriksaan kehamilan
sampai dengan periode pemberian ASI ekslusif selesai.
Secara garis besar Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2012 Tentang Pemberian ASI Ekslusif mengatur
tentang Ketentuan Umum, Tanggung Jawab, Air Susu Ibu Ekslusif, Penggunaan Susu Formula Bayi dan Produk
Lainnya, Tempat Kerja dan Tempat Sarana Umum, Dukungan Masyarakat, Pendanaan, Pembinaan dan
Pengawasan, Ketentuan Peralihan dan Penutup.
Dalam pemberian ASI Eksklusif itu, bayi hanya mengonsumsi ASI, tanpa menambah dan/atau mengganti
dengan makanan atau minuman lain. Selain itu, lanjut Murti, kebijakan ini juga melindungi ibu dalam memberikan
ASI eksklusif kepada bayinya, kata Murti.
Di dalam peraturan tersebut berisi tentang Program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif; Pengaturan
penggunaan susu formula dan produk bayi lainnya; Sarana menyusui di tempat kerja dan sarana umum lainnya;
Dukungan Masyarakat; tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota
dalam; serta pendanaannya.
Seperti halnya yang tercantum dalam BAB V Pasal 30, disebutkan bahwa pengurus tempat kerja dan
penyelenggara tempat sarana umum harus menyediakan fasilitas khusus. Dia mengatakan, sarana itu diberikan
untuk ibu menyusui anaknya dan/atau memerah ASI, sesuai dengan kondisi kemampuan perusahaan.
Yang terpenting dalam Peraturan Pemerintah ini adalah komitmen dari semua pihak baik dari produsen, ibu
hamil dan keluarga sebagai target dan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk bisa memprioritaskan
penggunaan ASI Ekslusif bagi anak usia 0 – 6 bulan. Selain itu di era sekarang ini banyak perempuan yang
melahirkan tetapi harus tetap bekerja, untuk itu dalam rangka menjamin pemberian ASI ekslusif maka di
tempat kerjapun harus disediakan ruang ASI yang dapat digunakan untuk menyusui bayi, memerah ASI,
menyimpan ASI perah, konseling menyusui/ASI.
Dengan telah diundangkannya Peraturan Pemerintah ini, Ditjen Bina Gizi dan KIA pun telah menyiapkan
beberapa rancangan Permenkes sebagai amanat dari Peraturan Pemerintah tersebut dengan harapan agar
pelaksanaan penyelenggaraan pemberian ASI ekslusif bisa lebih operasional. Rancangan Permenkes yang
sedang disusun adalah: Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui; Penggunaan Susu Formula Bayi dan
Produk Bayi lainnya atas Indikasi Medis; dan Pemberian ASI Ekslusif dari Donor ASI serta Tata Cara Pemberian
Sanksi Administratif.
Semoga dengan adanya Peratuan Pemerintah ini hak Bayi dalam mendapatkan ASI Ekslusif bisa terpenuhi
sehingga bisa tumbuh bayi-bayi yang sehat dan cerdas yang siap menjadi warga negara Indonesia yang kuat,
sehat dan cerdas.
Download
PP No. 33 Tahun 2012 Tentang ASI
Sumber : http://www.gizikia.depkes.go.id