Anda di halaman 1dari 22

ASI Eksklusif pada Ibu yang 

Bekerja
Penulis: Ida Mardiati

Semua Nutrisi Penting, Antibodi, Kasih Sayang Perlu untuk tumbuh Kembang Bayi

Menyusui merupakan salah satu pengalaman paling indah yang dialami ibu dan bayi. Sayangnya tidak

semua ibu menyadari akan pentingnya menyusui bayinya. Air Susu Ibu (ASI) diciptakan oleh Tuhan

dengan segala kelebihannya. ASI mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan bayi untuk tumbuh

kembangnya, disamping itu juga mengandung antibodi yang akan membantu bayi membangun sistem

kekebalan tubuh dalam masa pertumbuhannya. Menyusui juga dapat menciptakan ikatan psikologis dan

kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi

Begitu pentingnya manfaat ASI bagi bayi maka para ahli menyarankan agar ibu menyusui bayinya selama

6 bulan sejak kelahiran yang dikenal dengan istilah Asi Eksklusif. Dalam era globalisasi banyak ibu yang

bekerja, keadaan ini sering menjadi kendala bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.

sehingga pemberian ASI Eksklusif mungkin tidak tercapai. Agar ibu yang bekarja juga dapat memberikan

ASI eksklusif kepada bayinya perlu pengetahuan dan cara pemberian ASI yang benar.

Mengapa harus ASI?

ASI diberikan kepada bayi karena banyak manfaat dan kelebihannya, antara lain: Menurunkan risiko

terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi pada saluran pencernaan (diare), infeksi pada saluran

pernafasan, dan infeksi pada telinga. Menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit non infeksi, misalnya

penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma, dan eksim. Selain itu dapat meningkatkan IQ dan EQ anak.

Apakah ASI Eksklusif itu?

Yang dimaksud dengan ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat

seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan

makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.

Apakah kandungan ASI?

ASI mempunyai kandungan yang sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh diet utama ibu selama

kehamilan, tingkat nutrisi ibu, dan saat diberikannya ASI kepada bayi. ASI yang dikeluarkan pada 7 hari

pertama setelah bayi lahir disebut KOLOSTRUM. Kolostrum sangat baik diberikan pada bayi baru lahir

karena mengandung banyak antibodi dan sel darah putih, serta vitamin A yang diperlukan bayi karena

dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi.

Apakah keuntungan menyusui?


Menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi bayi. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI

mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan, dapat mencegah terjadinya penyakit

infeksi karena mengandung zat penangkal penyakit antara lain immunoglobulin, praktis dan mudah

memberikannya, serta murah dan bersih. Selain itu ASI mengandung rangkaian asam lemak tak jenuh

yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. ASI selalu berada dalam suhu yang

tepat, tidak menyebabkan alergi, dapat mencegah kerusakan gigi, mengoptimalkan perkembangan bayi,

dan meningkatkan hubungan ibu dan bayi

Bagi Ibu, menyusui juga memberikan beberapa keuntungan, yaitu dapat mencegah perdarahan setelah

persalinan, mempercepat mengecilnya rahim, menunda masa subur, mengurangi anemia, mencegah

kanker ovarium dan kanker payudara, serta sebagai metoda keluarga berencana sementara.

Dari sudut psikologis, kegiatan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk tali kasih. Kontak akan

terjalin setelah persalinan pada saat ibu menyusui bayinya untuk pertama kali. Keadaan ini akan

menumbuhkan ikatan psikologis antara ibu dan bayinya. Proses ini disebut perlekatan (Bonding). Bayi

jarang menangis atau rewel dan akan tumbuh lebih cepat jika ia tetap berada dekat ibunya serta disusui

secepat mungkin setelah persalinan. Ibu-ibu yang menyusui akan merawat bayi mereka dengan penuh

kasih sayang. Memberi ASI dapat membantu pertumbuhan dan kecerdasan bayi.

Bagaimana agar ibu bekerja juga dapat memberikan ASI Eksklusif?

Bagi ibu yang bekerja menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja tetap harus memberi ASI kepada

bayinya karena banyak keuntungannya. Jika memungkinkan bayi dapat dibawa ketempat ibu bekerja.

Namun hal ini akan sulit dilaksanakan apabila di tempat bekerja atau di sekitar tempat bekerja tidak

tersedia sarana penitipan bayi atau pojok laktasi. Bila tempat bekerja dekat dengan rumah, ibu dapat

pulang untuk menyusui bayinya pada waktu istirahat atau minta bantuan seseorang untuk membawa

bayinya ketempat bekerja.

Walaupun ibu bekerja dan tempat bekerja jauh dari rumah, ibu tetap dapat memberikan ASI kepada

bayinya. Berikan ASI secara eksklusif dan sesering mungkin selama ibu cuti melahirkan. Jangan

memberikan makanan lain sebelum bayi benar benar sudah membutuhkannya. Jangan memberi ASI

melalui botol, berikan melalui cangkir atau sendok yang mulai dilatih 1 minggu sebelum ibu mulai bekerja.

Ibu sudah harus belajar cara memerah ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum pergi bekerja ASI

dikeluarkan dan dititipkan pada pengasuh bayi untuk diberikan kepada bayi. Sediakan waktu yang cukup

dan suasana yang tenang agar ibu dapat dengan santai mengeluarkan ASI. ASI dikeluarkan sebanyak

mungkin dan ditampung di cangkir atau gelas yang bersih. Walaupun jumlah ASI hanya sedikit tetap

sangat berguna bagi bayi. Tinggalkan sekitar ½ cangkir penuh (100 ml) untuk sekali minum bayi saat ibu

keluar rumah. Tutup cangkir yang berisi ASI dengan kain bersih, simpan di tempat yang paling sejuk

dirumah, di lemari es, atau ditempat yang aman, agak gelap dan bersih. ASI jangan dimasak atau

dipanaskan, karena panas akan merusak bahanbahan anti infeksi yang terkandung dalam ASI. Setelah ASI
diperah bayi tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk), karena pengisapan oleh bayi akan

lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah. Di tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3

kali (setiap 3 jam). Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI menetes.

Simpan ASI di lemaari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu selesai bekerja. Kegiatan

menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan

ini akan membantu produksi ASI tetap tinggi.

Berapa lama ASI dapat disimpan?

Di dalam ruangan dengan suhu 27-32 °C kolostrum dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada

suhu 19-25 °C dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4 °C akan

tahan selama 1-2 hari. Penyimpanan di dalam lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu ASI

tahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu (pintu freezer terpisah) tahan selama

3-4 bulan. Tempat menyimpan ASI sebaiknya dari plastik polietylen, atau gelas kaca.

Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI Eksklusif pada bayi sangat bermanfaat karena ASI

mengandung banyak zat gizi dan antibodi yang sangat diperlukan untuk tumbuh dan kembang bayi.

Banyak keuntungan memberikan ASI bagi ibu dan bayinya, antara lain dengan menyusui akan membantu

ibu dan bayi membentuk ikatan tali kasih yang kuat. Bekerja bukan merupakan suatu alasan atau kendala

bagi ibu untuk tidak memberikan ASI Eksklusif, karena ada beberapa cara memberikan dan menyimpan

ASI selama ibu bekerja.

Daftar Bacaan

1. Suradi R. Menempatkan kembali peran ASI dalam pembinaan Tumbuh Kembang bayi dan anak:
Manfaat, kendala, serta usaha pencapaiannya. Pidato pada pengukuhan sebagai Guru Besar tetap Ilmu
Kesehatan Anak FKUI. Jakarta, 8 Mei 2004.
2. Evans GD, Danda CE. Emotional and Physical Preparation for Breast feeding. University of Florida. IFAS
Extension. p.1-5.
3. World Health Organization, UNICEF. Buku pelatihan Konselor Laktasi. 2002.h.1-167.
4. Sidi IPS, Suradi R, Masoara S, Boedihardjo SD, Marnoto W. Bahan bacaan manajemen laktasi. Cetakan
ke-2. Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia, 2004.
5. MacDonald A. Is breast best? Is early solid feeding harmful? JRSH 2003:123 (3): 169-174.

Dr. Ida Mardiati, Sp.A

Departemen Ilmu Kesehatan Anak

RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta

Sumber : IDAI

ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja

Semua Nutrisi Penting, Antibodi, Kasih Sayang Perlu untuk tumbuh Kembang
Bayi
Menyusui merupakan salah satu pengalaman paling indah yang dialami ibu
dan bayi. Sayangnya tidak semua ibu menyadari akan pentingnya menyusui
bayinya. Air Susu Ibu (ASI) diciptakan oleh Tuhan dengan segala
kelebihannya. ASI mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan bayi
untuk tumbuh kembangnya, disamping itu juga mengandung antibodi yang
akan membantu bayi membangun sistem kekebalan tubuh dalam masa
pertumbuhannya. Menyusui juga dapat menciptakan ikatan psikologis dan
kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi

Begitu pentingnya manfaat ASI bagi bayi maka para ahli menyarankan agar
ibu menyusui bayinya selama 6 bulan sejak kelahiran yang dikenal dengan
istilah Asi Eksklusif. Dalam era globalisasi banyak ibu yang bekerja, keadaan
ini sering menjadi kendala bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya. sehingga pemberian ASI Eksklusif mungkin tidak tercapai. Agar ibu
yang bekarja juga dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya perlu
pengetahuan dan cara pemberian ASI yang benar.
Mengapa harus ASI?

ASI diberikan kepada bayi karena banyak manfaat dan kelebihannya, antara
lain: Menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi pada
saluran pencernaan (diare), infeksi pada saluran pernafasan, dan infeksi
pada telinga. Menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit non infeksi,
misalnya penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma, dan eksim. Selain itu
dapat meningkatkan IQ dan EQ anak.

Apakah ASI Eksklusif itu?

Yang dimaksud dengan ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama
6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air
teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai
diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai
anak berusia 2 tahun atau lebih.

Apakah kandungan ASI?

ASI mempunyai kandungan yang sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh diet
utama ibu selama kehamilan, tingkat nutrisi ibu, dan saat diberikannya ASI
kepada bayi. ASI yang dikeluarkan pada 7 hari pertama setelah bayi lahir
disebut KOLOSTRUM. Kolostrum sangat baik diberikan pada bayi baru lahir
karena mengandung banyak antibodi dan sel darah putih, serta vitamin A
yang diperlukan bayi karena dapat memberikan perlindungan terhadap
infeksi dan alergi.

Apakah keuntungan menyusui?

Menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi bayi. Sebagai makanan


bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena
mengandung enzim pencernaan, dapat mencegah terjadinya penyakit infeksi
karena mengandung zat penangkal penyakit antara lain immunoglobulin,
praktis dan mudah memberikannya, serta murah dan bersih. Selain itu ASI
mengandung rangkaian asam lemak tak jenuh yang sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan otak. ASI selalu berada dalam suhu yang
tepat, tidak menyebabkan alergi, dapat mencegah kerusakan gigi,
mengoptimalkan perkembangan bayi, dan meningkatkan hubungan ibu dan
bayi

Bagi Ibu, menyusui juga memberikan beberapa keuntungan, yaitu dapat


mencegah perdarahan setelah persalinan, mempercepat mengecilnya rahim,
menunda masa subur, mengurangi anemia, mencegah kanker ovarium dan
kanker payudara, serta sebagai metoda keluarga berencana sementara.

Dari sudut psikologis, kegiatan menyusui akan membantu ibu dan bayi
membentuk tali kasih. Kontak akan terjalin setelah persalinan pada saat ibu
menyusui bayinya untuk pertama kali. Keadaan ini akan menumbuhkan
ikatan psikologis antara ibu dan bayinya. Proses ini disebut perlekatan
(Bonding). Bayi jarang menangis atau rewel dan akan tumbuh lebih cepat
jika ia tetap berada dekat ibunya serta disusui secepat mungkin setelah
persalinan. Ibu-ibu yang menyusui akan merawat bayi mereka dengan penuh
kasih sayang. Memberi ASI dapat membantu pertumbuhan dan kecerdasan
bayi.

Bagaimana agar ibu bekerja juga dapat memberikan ASI Eksklusif?

Bagi ibu yang bekerja menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja tetap
harus memberi ASI kepada bayinya karena banyak keuntungannya. Jika
memungkinkan bayi dapat dibawa ketempat ibu bekerja. Namun hal ini akan
sulit dilaksanakan apabila di tempat bekerja atau di sekitar tempat bekerja
tidak tersedia sarana penitipan bayi atau pojok laktasi. Bila tempat bekerja
dekat dengan rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui bayinya pada waktu
istirahat atau minta bantuan seseorang untuk membawa bayinya ketempat
bekerja.

Walaupun ibu bekerja dan tempat bekerja jauh dari rumah, ibu tetap dapat
memberikan ASI kepada bayinya. Berikan ASI secara eksklusif dan sesering
mungkin selama ibu cuti melahirkan. Jangan memberikan makanan lain
sebelum bayi benar benar sudah membutuhkannya. Jangan memberi ASI
melalui botol, berikan melalui cangkir atau sendok yang mulai dilatih 1
minggu sebelum ibu mulai bekerja.

Ibu sudah harus belajar cara memerah ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum
pergi bekerja ASI dikeluarkan dan dititipkan pada pengasuh bayi untuk
diberikan kepada bayi. Sediakan waktu yang cukup dan suasana yang tenang
agar ibu dapat dengan santai mengeluarkan ASI. ASI dikeluarkan sebanyak
mungkin dan ditampung di cangkir atau gelas yang bersih. Walaupun jumlah
ASI hanya sedikit tetap sangat berguna bagi bayi. Tinggalkan sekitar ½
cangkir penuh (100 ml) untuk sekali minum bayi saat ibu keluar rumah.
Tutup cangkir yang berisi ASI dengan kain bersih, simpan di tempat yang
paling sejuk dirumah, di lemari es, atau ditempat yang aman, agak gelap
dan bersih. ASI jangan dimasak atau dipanaskan, karena panas akan merusak
bahanbahan anti infeksi yang terkandung dalam ASI. Setelah ASI diperah bayi
tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk), karena pengisapan
oleh bayi akan lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah. Di
tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3 jam). Pengeluaran
ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI menetes.
Simpan ASI di lemaari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu
selesai bekerja. Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi
hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini akan membantu
produksi ASI tetap tinggi.

Berapa lama ASI dapat disimpan?

Di dalam ruangan dengan suhu 27-32 °C kolostrum dapat disimpan selama 12


jam, sedangkan ASI pada suhu 19-25 °C dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI
disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4 °C akan tahan selama 1-2 hari.
Penyimpanan di dalam lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu
ASI tahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu
(pintu freezer terpisah) tahan selama 3-4 bulan. Tempat menyimpan ASI
sebaiknya dari plastik polietylen, atau gelas kaca.

Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI Eksklusif pada bayi
sangat bermanfaat karena ASI mengandung banyak zat gizi dan antibodi yang
sangat diperlukan untuk tumbuh dan kembang bayi. Banyak keuntungan
memberikan ASI bagi ibu dan bayinya, antara lain dengan menyusui akan
membantu ibu dan bayi membentuk ikatan tali kasih yang kuat. Bekerja
bukan merupakan suatu alasan atau kendala bagi ibu untuk tidak
memberikan ASI Eksklusif, karena ada beberapa cara memberikan dan
menyimpan ASI selama ibu bekerja.

Daftar Bacaan

1. Suradi R. Menempatkan kembali peran ASI dalam pembinaan Tumbuh


Kembang bayi dan anak: Manfaat, kendala, serta usaha
pencapaiannya. Pidato pada pengukuhan sebagai Guru Besar tetap
Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Jakarta, 8 Mei 2004.
2. Evans GD, Danda CE. Emotional and Physical Preparation for Breast
feeding. University of Florida. IFAS Extension. p.1-5.
3. World Health Organization, UNICEF. Buku pelatihan Konselor Laktasi.
2002.h.1-167.
4. Sidi IPS, Suradi R, Masoara S, Boedihardjo SD, Marnoto W. Bahan
bacaan manajemen laktasi. Cetakan ke-2. Jakarta: Perkumpulan
Perinatologi Indonesia, 2004.
5. MacDonald A. Is breast best? Is early solid feeding harmful? JRSH
2003:123 (3): 169-174.

Dr. Ida Mardiati, Sp.A


Departemen Ilmu Kesehatan Anak
RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta

sumber : http://www.idai.or.id/hottopics/detil.asp?q=117
Orang Tua Bekerja pun Bisa Sukses Memberi ASI Ekslusif

Siapa bilang orang tua yang bekerja di luar rumah tidak bisa
memberikan ASI Ekslusif pada anaknya? Pasti bisa, jika memiliki pengetahuan dan dukungan yang
cukup dalam manajemen laktasi. Ya, pengetahuan dan dukungan diperlukan agar proses pemberian
ASI Eksklusif pada bayi yang kedua orang tuanya bekerja tidak memiliki hambatan yang berarti. Oleh
karena itu, penting sekali untuk mendapatkan pengetahuan dan dukungan ASI Eksklusif dari
lingkungan keluarga hingga lingkungan pekerjaan sejak sebelum melahirkan.

Mengapa saya gunakan kata orang tua, bukan ibu? Padahal yang memproduksi ASI kan ibu? Karena
proses pemberian ASI tidak hanya melibatkan ibu dan bayi saja. Ayah memiliki peranan penting
dalam mensukseskan pemberian ASI. Apa peranan ayah? Yang pertama tentu memberi dukungan
penuh pada istrinya memberikan ASI Ekslusif pada bayi mereka. Yang kedua melindungi istri dan
bayi, jika ada pihak yang kontra terhadap pemberian ASI. Yang ketiga, bersama-sama istri merawat
dan mengasuh bayi.

Keterlibatan ayah dalam pemberian ASI, akan meningkatkan kepercayaan diri ibu dan lingkungan.
Dengan demikian, ibu akan terhindar dari rasa tidak percaya diri, kuatir, gelisah yang dapat
mengakibatkan turunnya produksi hormon oksitosin. Hormon oksitosin merupakan hormon penting
untuk pengaliran ASI. Turunnya produksi hormon ini dapat berakibat pada turunnya produksi ASI
akibat pengaliran ASI yang kurang lancar.

***

Saat ini, sudah banyak orang tua yang berhasil memberikan bayi mereka ASI Ekslusif, meskipun
kedua orang tua bekerja. Bahkan banyak pula yang mampu meneruskan menyusui hingga anaknya
berusia dua tahun atau lebih. Semua itu mungkin dilakukan jika ibu mendapatkan informasi yang
benar mengenai pemberian ASI maupun penggantinya (susu formula, dan berbagai jenis cairan lain)
sejak masa kehamilannya.

Dengan mendapatkan informasi yang benar, manfaat dan risikonya, maka ibu dan ayah dapat
memilih akan memberikan nutrisi apa pada anaknya dengan kesiapan untuk menanggung risikonya.
Sebagian besar orang tua (ibu dan ayah) yang gagal memberikan ASI pada anaknya adalah karena
ketidak tahuan bahwa pengganti ASI memiliki berbagai macam risiko kesehatan yang cukup tinggi
bagi anaknya, saat ini hingga ia dewasa kelak.

Oleh karena itu, pengetahuan dasar yang perlu diketahui oleh orang tua adalah apa manfaat ASI?
Manfaat ASI banyak sekali, dan tidak ada efek samping yang buruk sama sekali. Meskipun ibunya
sedang sakit. Atau bayinya sedang sakit. ASI akan mempercepat kesembuhan ibu maupun bayi. Dan,
masih banyak manfaat ASI lainnya.
***

Jadi, apa sih yang perlu dipersiapkan orang tua yang bekerja agar anak-anaknya bisa mendapatkan
ASI Ekslusif?
Kuatkan NIAT! Pahami alasan-alasan mengapa harus tetap memberikan ASI. Yakinkan diri dan
lingkungan terhadap manfaat-manfaatnya, terutama untuk kesehatan ibu dan bayi, serta menjaga
“bonding” ibu dan bayi, meskipun ibu harus bekerja.
Bulatkan TEKAD! Siapa saja yang perlu membulatkan tekad? Ayah dan ibu harus satu kata. Setelah
itu apa? PERCAYA DIRI! Caranya bagaimana? Dengan mengikuti edukasi atau mencari informasi
yang sebenar-benarnya, dan mencari atau membentuk dukungan untuk memberikan ASI Ekslusif.

Apabila rasa PERCAYA DIRI untuk menyusui sudah kuat, maka langkah kedua adalah memantapkan
KOMITMEN! Jika sudah berkomitmen kuat, maka pastikan langkah ketiga ini Anda lakukan: MULAI
DENGAN BENAR.

Bagaimana memulai dengan benar?


1) Inisiasi menyusu Dini (IMD),
2) Rawat Gabung 24 jam,
3) Hanya ASI saja, dan
4) yang terpenting susuilah dengan SEPENUH HATI!

Nah, jika pemahaman sudah sampai tahap ini, maka bagi orang tua yang bekerja perlu
mempersiapkan segala sesuatunya, agar ketika ibu mulai masuk bekerja sudah memiliki stok ASI
Perah (ASIP), sudah memiliki kemampuan manajemen laktasi yang baik, sudah memiliki pengasuh
yang handal dan dapat dipercaya untuk mengasuh dan memberikan ASIP.

Apa saja persiapan yang perlu dilakukan?

Persiapan saat hamil

 Rencanakan porsi cuti melahirkan lebih lama ketika bayi sudah lahir.
 Beritahukan rencana Anda untuk tetap memberikan ASI ketika sudah kembali bekerja.
 Periksa juga apakah ada ruangan yang bisa digunakan untuk memerah ASI.
 Mintalah dukungan pada rekan-rekan kantor, atasan, dan juga serikat pekerja yang ada.
 Bergabunglah dengan organisasi/kelompok pendukung ibu-ibu ASI.
 Belajarlah cara memerah ASI dengan tangan, atau mulai mencari breastpump (pompa ASI)
yang sesuai.
 Pertimbangkan pilihan cara/pekerjaan yang dapat mensukseskan pemberian ASI. Mulai dari
pilihan jenis pekerjaan (jika ada) paruh waktu atau penuh waktu.
 Kemudian pilihan cara pengantaran ASIP, apakah dibawa oleh Anda sendiri ketika pulang
kerja, atau menggunakan jasa pengantaran ASIP untuk dikirim ke rumah.
 Mantapkan komitmen Anda untuk terus memberikan ASI pada sang buah hati, walaupun
harus kembali bekerja.

Persiapan setelah melahirkan

 IMD secara langsung minimal 1 jam setelah kelahiran.


 Perbanyak kontak kulit dengan bayi.
 Istirahat yang cukup, relaks, dan fokuskan diri Anda untuk memantapkan kegiatan menyusui.
 Tingkatkan pasokan ASI Anda denganmenyusui bayi sesuai dengan pemintaan.
 Perah ASI di sela-sela setelah menyusui.
 Hindari pemberian ASIP menggunakan dot, karena berisiko terkena gejala “bingung puting”.
 Belajar untuk memberikan ASIP kepada bayi dengan menggunakan metode selain dot:
cangkir, pipet, sendok kecil, dsb.
 Pilih dan latih pengasuh bayi yang juga mendukung pemberian ASI.
 Mantapkan teknik memerah ASI dengan tangan, atau menggunakan pompa ASI.
 Mulai menabung ASIP 1 bulan sebelum mulai masuk kerja. Simpan ASIP sesuai dengan tata
cara yang benar.
 Konfirmasikan kembali dengan pihak kantor / atasan anda mengenai rencana Anda untuk
tetap memberikan ASI. Serta informasikan jadwal dan lokasi Anda akan memerah ASI.
 Jika memungkinkan, gunakan 1 hari untuk uji coba meninggalkan bayi di rumah dengan
pengasuh, dan Anda melakukan aktifitas perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya .
Serta aktifitas memerah dan menyimpan ASIP di tempat kerja.

Persiapan ketika sudah kembali bekerja

 Pertimbangkan untuk kembali bekerja pada hari Kamis, agar lebih mudah bagi Anda dan bayi
untuk menyesuaikan ritme baru, karena hari sabtu sudah bisa bersama lagi.
 Persiapkan segala kebuthan esok hari, pada malam hari sebelumnya.
 Susui bayi Anda sebelum berangkat ke kantor.
 Usahakan agar perpisahan dan pertemuan kembali dengan bayi dilaksanakan dalam
suasana gembira.

Ketika berada di kantor:

 Perah atau pompa ASI sesuai jadwal menyusu bayi Anda atau minimal dalam rentang waktu
3 jam.
 Perah atau pompa ASI secara teratur sesuai dengan jadwal dan sebelum payudara Anda
terasa penuh.
 Gunakan cara yang benar untuk menyimpan dan mengangkut ASIP.
 Pastikan bahwa pengasuh bayi Anda mengeri tata cara pemberian ASIP yang benar.
 Minta kepada pengasuh bayi Anda untuk tidak memberikan ASIP ketika anda sudah dekat
rumah.
 Susuilah bayi Anda ketika sudah kembali pulang, pada malam hari, di akhir pekan dan setiap
saat Anda sedang bersama bayi.
 Minta dukungan sesama rekan kantor dalam upaya anda untuk terus memberikan ASI.
 Carilah sesama ibu bekerja yang juga menyusui untuk saling tukar pendapat pengalamam
dan saling mendukung.

Pelaksanaan langkah-langkah itu memang tak semudah membacanya. Tapi percayalah, dengan
bekal rasa cinta terhadap anak-anak Anda, Anda akan mampu melewati tahap demi tahap, langkah
demi langkah. Semua itu demi memberikan bekal yang menjadi pondasi anak-anak Anda untuk
tumbuh menjadi manusia utuh dan seperti harapan sebagian besar orang tua, anak harus lebih baik
dari orang tuanya.

***
Sekarang Anda sudah mendapatkan berbagai informasi dan langkah-langkah apa yang harus Anda
berdua (dengan suami/istri) lakukan. Saatnya memantapkan KOMITMEN, bahwa HANYA ASI saja
nutrisi terbaik untuk bayi 0-6 bulan, dan setelah bayi Anda berusia di atas 6 bulan TETAP BERIKAN
ASI tanpa campuran susu lainnya dan tambahkan Makanan Pendamping ASI buatan rumah.

Semoga Anda dan pasangan Anda bisa satu kata, satu asa, dan satu langkah dalam memberikan
asupan gizi bagi anak-anak Anda. Selamat berjuang wahai orang tua yang mencintai anak-anaknya.

***

Sumber:
Materi Kelas Edukasi AIMI – Breastfeeding Tips for Working Mothers, 2010

Penulis : Selvie Amalia

SI EKSKLUSIF DAN CARA MENYUSUI YANG BENAR


Adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi
oleh kelenjar mammae ibu yang berguna sebagai makanan bayinya. Sedangkan ASI eksklusif adalah
perilaku dimana hanya memberikan ASI saja sampai umur 6 bulan tanpa makanan minuman lain selain
obat (jika sakit).
ASI eksklusif juga berperan dalam mengoptimalkan hasil akhir kesehatan. Bayi harus diberi ASI
eksklusif (tanpa susu formula atau makanan lain selama 6 bulan pertama), penambahan makanan
pendamping yang sesuai diberikan pada paruh kedua tahun pertama (usia 6 bulan ke atas).

Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi di Indonesia berlandaskan keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004. Ini juga mengacu pada resolusi World Health
Assembly (WHA. 2001). Disitu dikatakan, untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan
optimal, bayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, selanjutnya untuk kecukupan nutrisi
bayi mulai diberi makanan pendamping ASI yang cukup dan aman, dengan pemberian ASI dilanjutkan
sampai usia 2 tahun.
ASI merupakan santapan pertama dan utama bagi bayi baru lahir serta terbaik dan alamiah,
mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
optimal. Permasalahan dalam pemberian ASI eksklusif adalah masih rendahnya pemahaman ibu,
keluarga dan masyarakat tentang ASI. Kebiasaan memberi makanan atau minuman secara dini pada
sebagian masyarakat juga memberi pemicu dari kurang berhasilnya pemberian ASI eksklusif.

Di Indonesia, pemberian ASI masih belum optimal, hanya 4% bayi baru lahir yang disusui pada jam
pertama kelahiran (26% pada hari yang sama), hanya 39,5% yang menyusui secara eksklusif 0-6
bulan. Rekomendasi WHO menyusui eksklusif pada 6 bulan pertama belum optimal dilaksanakan.

Manfaat ASI eksklusif pada 6 bulan pertama


Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan
pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan tubuh bayi, pertumbuhan dan
perkembangannya. ASI emmberi semua energi dan zat gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6
bulan pertama hidupnya.
Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit ynag
umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan
membantu menjarangkan kelahiran.

Beberapa istilah dalam kegiatan pemberian ASI


Pemberian ASI eksklusif adalah memberikan asupan kepada bayi sepenuhnya dengan ASI (kecuali
vitamin, mineral dan obat tertentu, ASI yang diperah/pompa juga diperbolehkan)
Pemberian ASI predominan adalah memberikan asupan ASI tetapi juga memberi sedikit air atau teh
dalam jumlah kecil
Pemberian ASI penuh adalah kegiatan pemberian ASI secara rutin, baik dengan pemberian ASI secara
eksklusif maupun secara predominan
Keberhasilan pemberian ASI eksklusif
 Tumbuhkan rasa percaya diri dan yakin bisa menyusui
 Usahakan mengurangi sumber rasa sakit dan kecemasan
 Kembangkan pikiran dan perasaan terhadap bayi

Dukungan bidan dalam pemberian ASI


Disinilah peran bidan untuk meyakinkan ibu yang baru emlahirkan bahwa bayi bahkan tahan  tidak
menyusui hingga 2×24 jam dari lahir, bila ASI belum keluar. Jadi jangan terburu-buru membeli susu
formula bila ASI hanya keluar sedikit-sedikit.

 Sesaat setelah bayi lahir lakukan early latch on yaitu bayi diserahkan langsung kepada ibunya

untuk disusui. Selain mengetes refleks menghisap bayi, tindakan ini juga untuk merangsang
payudara segera memproduksi ASI pertama (kolostrum) yang sangat diperlukan untuk antibody
bayi.
 Bila ASI belum keluar, bidan melakukan massase pada payudara atau emngompres dengan air

hangat sambil terus mencoba menyusui langsung pada bayi. Biasanya ASI baru lancar pada hari
ketiga setelah melahirkan. Selama ASI belum lancar terus coba menyusui bayi
 Beritahu keluarga klien untuk memberi dukungan kepada ibu dan relaksasi untuk memperlancar

ASI
 Anjurkan klien untuk menjaga asupan makanan dengan menu 4 sehat 5 sempurna

Keunggulan ASI dan manfaat ASI


Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu : aspek gizi, aspek
imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis, dan aspek penundaan kehamilan.

aspek gizi
Manfaat kolostrum

 Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk emlindungi bayi dari berbagai

penyakit infeksi terutama diare


 Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari

pertama kelahiran. Walaupun sedikit tapi cukup untuk memenuhi gizi bayi. Oleh karena itu,
kolostrum harus diberikan pada bayi.
 Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak

rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
 Membantu mengeluarkan mekonium (kotoran bayi yang pertama keluar yang berwarna hitam

kehijauan)
Komposisi ASI

 ASI mudah dicerna, karena mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim

untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.


 ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan

perkembangan kecerdasan bayi/anak


 Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whey dan Casein

yang sesuai untuk bayi. Rasio whey dan casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibanding
dengan susu sapi.  ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini
menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai
perbandingan Whey ; casein adalah 20 : 80 sehingga tidak mudah diserap.
Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI

 Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai

neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada
binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina
mata.
 Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai

panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentuka sel-sel otak yang
optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk emnjamin pertumbuhan dan
kecerdasan anak. Disamping itu, DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari
substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-amsing dari omega 3 (asam linolenat) dan
omega 6 (asam linoleat).
aspek imunologik
 ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi
 Imunoglobulin A (IgA) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori IgA tidak

diserap tapi dapat melumpuhkan bakteri petogen E. Coli dan berbagai virus pada saluran
pencernaan
 Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat ekkebalan yang mengikat zat

besi di saluran pencernaan


 Lisosim, yaitu enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. Coli dan Salmonella) dan virus.

Jumlah lisosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi
 Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3

macam yaitu : Bronchus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated
Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte
Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
 Faktor bifidus, sejenia karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan baktei

lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk
menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan
aspek psikologik
 Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang

mampu mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap
bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan
meningkatkan produksi ASI
 Interaksi ibu dan bayi : pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada

kesatuan ibu-bayi tersebut


 Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai

rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas
karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudha
dikenal sejak bayi masih dalam rahim
aspek kecerdasan
 Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem

syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi


 Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih

tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun dna 8.3 point lebih tinggi
pada usia 8,5 tahun, dibanding dengan bayi yang tidak diberi ASI
aspek neurologis
 Dengan menghisap ASI, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada

bayi baru lahir dapat lebih sempurna


aspek ekonomis
 Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi

smapai bayi berusia 6 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga
untuk membeli susu formula dan peralatannya.
aspek penundaan kehamilan
 Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat

digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode
Amenore Laktasi (MAL)
Usaha memperbanyak ASI
 Tingkatkan frekuansi menyusui/memompa/memeras ASI. Jika anak belum mau menyusui

karena masih kenyang, perahlah/pompalah ASI. Produksi ASI prinsipnya based on demand
sama seperti prinsip pabrik, yaitu jika makin sering diminta disusui/diperas/dipompa maka
makin banyak ASI yang diproduksi
 Ibu harus dalam keadaan relaks. Kondisi ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI

eksklusif. Menurut hasil penelitian, lebih dari 80% kegagalan ibu menyusui dalam memberikan
ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Maka pada saat bersamaan ratusan sensor
pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) untuk bekerja lambat, dna
akhirnya produksi ASI menurun. Disini juga memerlukan peran dan dukungan suami agar
menciptakan suasana yang nyaman bagi ibu sehingga ibu dpaat lebih relaks dan bisa
menerapkan ASI eksklusif.
 Ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi khususnya yang dapat meningkatkan produksi Asi

seperti sayur katuk.


 Lakukan perawatan payudara.

Cara menyusui yang benar


Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu memperkuat refleks menghisap
bayi

Posisi
 Posisi madona atau menggendong : bayi berbaring menghadap ibu, leher dan punggung atas

bayi diletakan pada lengan bawah lateral payudara. Ibu menggunakan tangan lainnya untuk
memegang payudara jika diperlukan
 Posisi football atau mengepit : bayi berbaring atau punggung melingkar antara lengan dan

samping dada ibu. Lengan bawah dan tangan ibu menyangga bayi, dan ia menggunakan tangan
sebelahnya untuk memegang payudara jika diperlukan
 Posisi berbaring miring : ibu dan bayi berbaring miring saling berhadapan. Posisi ini merupakan

posisi yang paling aman bagi ibu yang mengalami penyembuhan dari proses persalinan melalui
pembedahan
Tahap tata laksana menyusui
Posisi badan ibu dan badan bayi

 Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai


 Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala
 Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu
 Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu
 Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
 Dengan posisi ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
 Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu

bagian dalam
Posisi mulut bayi dan puting susu ibu

 Keluarkan ASI sedikit oleskan pada puting susu dan areola


 Pegang payudara dengan pegangan seperti membentuk huruf C  yaitu payudara dipegang

dengan ibu jari dibagian atas dan jari yang lain menopang dibawah atau dengan pegangan
seperti gunting (puting susu dan areola  dijepit oleh jari telunjuk dan jari tengah seperti
gunting) dibelakang areola
 Sentuh pipi/bibir bayi untuk merangsang rooting refleks (refleks menghisap)
 Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar, dan lidah menjulur kebawah
 Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menekan bahu belakang bayi bukan

belakang kepala
 Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadap-hadapan dengan hidung bay
 Kemudian arahkan puting susu keatas menyusuri langit-langit mulut bayi
 Usahakan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu berada diantara

pertemuan langit-langit yang keras (palatum durum) dan langit-langit yang lunak (palatum
molle)
 Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah sehingga ASI

akan keluar
 Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu dipegang

atau disangga lagi


 Beberapa ibu sering meletakan jarinya pada payudara dengan hidung bayi dengan maksud

untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari
payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu
 Dianjurkan tangan ibu yang bebas untuk mengelus-elus  bayi

Tanda-tanda posisi bayi menyusu dengan baik


 Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
 Dagu bayi menempel pada payudara ibu
 Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada didasar payudara (payudara bagian bawah)
 Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
 Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka
 Hidung bayi mendekati kadang-kadang menyentuh payudara ibu
 Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya puting saja), sehingga sebagian

besar areola tidak tampak


 Lidah bayi menopang puting susu dan areola bagian bawah
 Bibir bawah bayi melengkung keluar
 Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai berhenti sesaat
 Terkadang terdengar suara bayi menelan
 Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu
 Puting susu tidak terasa sakit atau lecet

Menciptakan praktek menyusui yang baik


 Posisi yang benar
 Perlekatan harus benar
 Tidak diberi botol atau empeng
 Menghisap sesering mungkin meningkatkan produksi ASI
 Perlihatkan cara menyusui yang efektif

Tanda-tanda posisi menyusu yang salah


 Mulut tidak terbuka lebar, dagu tidak menempel pada payudara
 Dada bayi tidak menempel pada dada ibu, sehingga leher bayi berputar
 Sebagian besar daerah areola masih terlihat
 Bayi menghisap sebentar-sebentar
 Bayi tetap gelisah pada akhir menyusu
 Kadang-kadang bayi minum berjam-jam
 Puting susu ibu lecet dan sakit
Tanda-tanda ASI cukup/penatalaksanaan menyusui yang optimal
 Bayi BAK setidaknya 6x dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda
 BAB bayi berwarna kekuningan “berbiji” 2x atau lebih dalam sehari
 Bayi relaks dan puas setelah minum, terbaik bila bayi melepaskan puting susu sendiri. Bayi

yang selalu tidur bukanlah pertanda baik


 Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam
 Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusui
 Berat badan bayi bertambah

Mengeluarkan ASI dengan tangan


Mengosongkan ASI dengan tangan merupakan cara mengeluarkan ASI yang paling baik, paling
dianjurkan, terlembut walaupun beberapa ibu mengalami kesukaran waktu pertama-tama
melakukannya. Dengan mempelajari cara yang benar dan latihan yang sering, mengeluarkan ASI
dengan tangan merupakan cara yang efektif, ekonomis dan cepat. Caranya :

 Cuci tangan sampai bersih


 Pegang cangkir yang bersih untuk menampung ASI
 Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan
 Letakkan ibu jari pada batas atas areola mammae dan letakkan jari telunjuk pada batas areola

bagian bawah sehingga berhadapan


 Tekan kedua jari ini kedalam kearah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi
 Pijat daerah diantara kedua jari tadi kearah depan sehingga akan memeras dan mengeluarkan

ASI yang berada didalam sinus lactiferus


 Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas beberapa kali
 Setelah pancaran ASI berkurang pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara diputar

pada sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan
 Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sehingga ASI akan terperah dari semua bagian

payudara
 Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini tidak akan mengeluarkan ASI

dan akan menyebabkan rasa sakit


Pilihan pompa untuk mengosongkan payudara
Ada dua macam bentuk pompa

Pompa manual/tangan
Pompa manual/tangan sering dipergunakan karena murah, potable, mudah dibersihkan dan umumnya
mudah digunakan. Ada beberapa tipe pompa manual, antara lain :

 Tipe silindris

Pompa tipe ini efektif dan mudah dipakai, kekuatan tekanan isapan mudah dikontrol. Baik kedua silinder
maupun gerakan memompa berada dalam garis lurus. Terbuat dari palstik dengan tempat
penampungan ASI dibagian bawah silinder

 Tipe silindris bersudut


Tipe ini sama dengan tipe silindris, tetapi silindris bersudut kebawah. Dengan gerakan piston yang
ditarik kebawah akan mudah mengontrol kekuatan tekanan isapan. ASI akan ditampung dibotol yang
ditempelkan di pompa.

 Tipe kerucut gelas/plastik dan bola karet/tipe terompet (squeeze and bulb atau horn)

Tipe ini tidak dianjurkan untuk dipakai karena menyakitkan dan dapat menyebabkan kerusakan puting
susu serta jaringan payudara. Kekuatan takanan isap sukar diatur. Tipe ini juga sukar dibersihkan dan
disterilkan secara efektif.

 Peras atau pompa ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur, agar produksi ASI tetap terjaga
 Pilih waktu dimana payudara dalam keadaan penuh
 Semua peralatan yang digunakan telah disterilkan terlebih dahulu. breast pump sebaiknya

dibersihkan segera setelah digunakan agar sisa susu tidak mengering dan sulit untuk
dibersihkan
Pompa elektrik
Beberapa macam pompa listrik sudah ada dibeberapa kota besar. Karena umumnya harganya sangat
mahal sehingga penggunaannya terbatas di rumah sakit-rumah sakit besar.

Cara mengosoongkan payudara dengan pompa


 Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah ASI, tempat yang ideal seharusnya

dimana ibu tidak diganggu oleh suara bel pintu atau telepon masuk.
 Cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan dengan air
 Sebelum memulai pemerahan, minumlah air atau cairan lain, seperti : susu, jus, teh/kopi, sup,

disarankan minuman hangat agar membantu menstimulasi payudara


 Saat memerah ASI, ibu harus dalam kondisi santai. Kondisi piskologis ibu sangat emnentukan

keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, lebih dari 80% kegagalan ibu menyusui
dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu memeras ASI
jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yang harus dikeluarkan
 Jika ada masalah dalam ASI jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi ke bidan atau

klinik laktasi
Lama penyimpanan ASI setelah diperah
 Jika ruangan tidak ber-AC, lama penyimpanan tidak lebih dari 4 jam. Jika ruangan ber AC bisa

sampai 6 jam. Suhu ruangan ber AC tersebut harus stabil, misalnya AC tidak mati sama sekali
selama botol ASI ada didalamnya.
 Jika segera disimpan dilemari es, ASI ini bisa bertahan sampai 8 hari dalam suhu lemari es.

Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan lain
 Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk penyimpanan botol ASI hasil pompa, maka

sebaiknya ASI jangan disimpan lebih dari 3×24 jam


 Dapat juga membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container

plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu


 ASI hasil pompa dapat disimpan dengan aman pada suhu kamar maksimum 25ᴼC selama 4 jam,

dalam lemari es pada suhu 4ᴼC dapat disimpan selama 72 jam, dalam pembeku/freezer pada
suhu -20ᴼC selama 3-6 bulan
 Jangan lupa untuk selalu mencantumkan tanggal dilakukannya pemerahan ASI pada botol susu

Cara menyimpan ASI hasil pompa atau perah


 Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu
 Botol yang paling baik sebenarnya adalah yang terbuat dari kaca
 Jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikan plastiknya cukup kuat (tidak mudah meleleh

jika direndam dalam air panas)


 Jangan menggunakan botol susu berwarna atau bergambar, karena ada kemungkinan catnya

meleleh jika terkena panas


 Jangan lupa untuk membubuhkan label setiap kali ibu akan menyimpan botol ASI, dengan

mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa atau diperas


 Simpan ASI dibotol yang tertutup rapat, jangan ditutup dengan dot, karena masih ada peluang

untuk berinteraksi dengan udara


 Jika dalam satu hari ibu memompa atau memeras ASI beberapa kali, bisa saja ASI digabungkan

dalam satu botol yang sama, syaratnya suhu tempat botol disimpan harus stabil
 Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka waktu pemompaan/pemerasan

pertama sampai dengan terakhir tidak lebih dari 24 jam


Cara memberikan ASI yang sudah didinginkan pada bayi
 Panaskan ASI dengan cara membiarkan botol dialiri air panas yang bukan mendidih yang keluar

dari keran
 Atau merendam botol didalam baskom atau mangkuk yang berisi air panas yang bukan

mendidih
 jangan sekali-kali memanaskan botol dengan cara mendidihkannya dalam panci, menggunakan

microwave atau alat pemanas lainnya karena beberapa zat kekebalan enzim dapat berkurang,
kecuali yang memang di desain untuk memanaskan botol simpanan ASI
 Sesuaikan jumlah susu yang dipanaskan dengan kebiasaan bayi sekali minum
 Ingat susu yang sudah dipanaskan tidak bisa disimpan lagi

Sumber
Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC
Depkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas Kesehatan Di
Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta
Mellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara
Hubertin, SP. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Hal 65. Jakarta : EGC
Siregar. 2004. Penelitian Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya
Varney, Helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8. Jakarta : EGC
…………. 2001 Buku Panduan Manajemen Laktasi. Dit. Gizi masyarakat depkes RI.
http://www.iklanfun.com/tags/asi_eksklusif.html
http://www.linkagesproject.org (pemberian ASI eksklusif atau ASI saja : satu-satunya sumber cairan
yang dibutuhkan bayi usia dini. 2002)
http://www.sentrallaktasiindonesia.co.id (2007)
http://www.tabloidnakita.com (2007)

Kegagalan memberikan asi ekslusif salah satunya dikarenakan faktor ibu


yang mempunyai peranan ganda sehingga sibuk bekerja di luar rumah.
Padahal pemerintah dalam undang-undang perburuhan telah memberikan
hak kepada ibu menyusui mendapatkan kesempatan dalam memberikan asi.
Meskipun demikian bagi ibu yang bekerja memberikan asi ekslusif pada
anaknya dinilai masih kurang optimal dengan beberapa hal salah satunya
kebijakan perusahaan dalam memberikan waktu cuti yang terlalu pendek,
kurangnya dukungan dari tempat kerja untuk memerah asi dan tidak di
sediakannya ruangan khusus untuk memerah asi. Sebaiknya ibu yang
sedang menyusui mempunyai trik khusus sehingga sukses memberikan asi
meskipun sibuk di kantor.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat anda pelajari sukses


dalam memberikan asi pada anak anda meskipun sibuk
dengan pekerjaan kantor :
1.    Persiapkan diri sebelum masuk kerja

Pasca melahirkan anda dapat menyusun jadwal dalam mempersiapkan


pemberian asi ekslusif meskipun anda akan di sibukkan dengan urusan
kantor anda. Pada saat masa nifas anda dapat memberikan kesempatan bayi
anda untuk mendapatkan asi langsung tanpa menggunakan botol susu atau
empeng. Selain itu persiapkan diri anda dengan melakukan relaksasi selama
10-15 menit sebelum melakukan memerah asi. Hal terpenting selanjutnya
adalah mencukupi kebutuhan gizi dan menghindari stres sehingga tidak
mengganggu asi untuk kebutuhan bayi anda.

2.    Melatih Kemampuan Memerah Asi

Anda dapat melatih diri anda untuk memerah asi dengan menggunakan
tangan atau pompa manual atau pula menggunakan pompa elektrik. Latihan
ini dapat dilakukan dimulai pada saat asi keluar pertama kalinya dan asi
terasa penuh. Kemudian biasakan untuk menetapkan jadwal memerah
asi ,umum dilakukan pada saat 3-4 jam yang dibekukan untuk persediaan
mulai anda bekerja.

3.    Hindari Stres saat memulai pekerjaan anda


Untuk sukses memberikan asi sebaiknya anda sangat memperhatikan
asupan makanan anda, luangkan waktu untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi ketika anda bekerja. Makanan yang bergizi akan menambah kualitas
asi anda. Selanjutnya adalah hindari stres karena beban fisik dan mental
akan menghambat asi sehingga kuantitas menjadi terganggu.

4.    Sempatkan waktu anda untuk menyusui langsung

Sebelum anda berangkat bekerja luangkan waktu anda untuk menyusui


langsung pada anak anda, dengan demikian ikatan batin masih tetap terjalin
antara anda dan anak anda meskipun anda sibuk bekerja. Waktu yang tepat
untuk memberikan asi langsung pada anak anda adalah ketika akan
berangkat bekerja, pulang bekerja dan ketika bayi anda akan tidur.

5.    Mempersiapkan Persediaan Asi perah

Gunakan waktu istirahat anda untuk memerah asi sehingga persediaan anda
tidak kehabisan untuk mencukupi kebutuhan bayi anda. Siapkan persedian
asi dilemari es selama anda sedang bekerja. Sehingga penting untuk dapat
menjadwalkan waktu memerah asi yang tepat dalam memerah asi setiap 3
jam sekali, siapkan peralatan yang anda butuhkan untuk memerah asi ketika
sedang berada di kantor.

Sumber : Tips Sukses Memberikan ASI pada Ibu yang Bekerja -


Bidanku.com http://bidanku.com/tips-sukses-memberikan-asi-pada-ibu-
yang-bekerja#ixzz41AfRqlfD

Pemerintah Indonesia terus berupaya  memberikan jaminan pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan
ASI Ekslusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia 6 bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangannya serta sekaligus memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI Ekslusif
kepada Bayinya. Seperti halnya disebutkan dalam tujuan PP nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air
Susu Ibu Ekslusif yang disosialisasikan bersama lintas sektor dan lintas program di Kemenkes RI pada
tanggal 16 Mei 2012.  Sosialisasi tersebut  dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Bapak Prof. Dr. Ali
Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., yang didampingi oleh beberapa pejabat esselon 1 dan pejabat terkait di
lingkungan Kementerian Kesehatan.
Dalam acara tersebut ditegaskan bahwa “setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Ekslusif
kepada bayi yang dilahirkan kecuali dalam hal terdapat indikasi medis, ibu tidak ada dan ibu terpisah dari
bayinya atau dengan kata lain bisa dikatakan keharusan bagi ibu yang melahirkan untuk menolak
pemberian susu formula bayi dan produk bayi lainnya”. Selain itu bagi tenaga kesehatan dan
penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan berkewajiban memberikan informasi dan edukasi ASI
Ekslusif kepada Ibu dan atau anggota keluarga bayi yang bersangkutan sejak pemeriksaan kehamilan
sampai dengan periode pemberian ASI ekslusif selesai.
Secara garis besar Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2012 Tentang Pemberian ASI Ekslusif mengatur
tentang Ketentuan Umum, Tanggung Jawab, Air Susu Ibu Ekslusif, Penggunaan Susu Formula Bayi dan  Produk
Lainnya, Tempat Kerja dan Tempat Sarana Umum, Dukungan Masyarakat, Pendanaan, Pembinaan dan
Pengawasan, Ketentuan Peralihan dan Penutup.

Dalam pemberian ASI Eksklusif itu, bayi hanya mengonsumsi ASI, tanpa menambah dan/atau mengganti
dengan makanan atau minuman lain. Selain itu, lanjut Murti, kebijakan ini juga melindungi ibu dalam memberikan
ASI eksklusif kepada bayinya, kata Murti.

Di dalam peraturan tersebut berisi tentang Program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif; Pengaturan
penggunaan susu formula dan produk bayi lainnya; Sarana menyusui di tempat kerja dan sarana umum lainnya;
Dukungan Masyarakat; tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota
dalam; serta pendanaannya.

Seperti halnya yang tercantum dalam BAB V Pasal 30, disebutkan bahwa pengurus tempat kerja dan
penyelenggara tempat sarana umum harus menyediakan fasilitas khusus. Dia mengatakan, sarana itu diberikan
untuk ibu menyusui anaknya dan/atau memerah ASI, sesuai dengan kondisi kemampuan perusahaan.

Yang terpenting dalam Peraturan Pemerintah ini adalah komitmen dari semua pihak baik dari produsen, ibu
hamil dan keluarga sebagai target dan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk bisa memprioritaskan
penggunaan ASI Ekslusif bagi anak usia 0 – 6 bulan. Selain itu di era sekarang ini banyak perempuan yang
melahirkan tetapi harus tetap bekerja,  untuk itu dalam rangka menjamin  pemberian ASI ekslusif maka  di
tempat kerjapun harus disediakan ruang ASI yang dapat digunakan untuk menyusui bayi, memerah ASI,
menyimpan ASI perah, konseling menyusui/ASI.

Dengan telah diundangkannya Peraturan Pemerintah ini, Ditjen Bina Gizi dan KIA pun telah menyiapkan
beberapa rancangan Permenkes sebagai amanat dari Peraturan Pemerintah tersebut  dengan harapan agar
pelaksanaan penyelenggaraan pemberian ASI ekslusif bisa lebih operasional. Rancangan Permenkes yang
sedang disusun adalah: Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui; Penggunaan Susu Formula Bayi dan
Produk Bayi lainnya atas Indikasi Medis; dan Pemberian ASI Ekslusif dari Donor ASI serta Tata Cara Pemberian
Sanksi Administratif.

Semoga dengan adanya Peratuan Pemerintah ini hak Bayi dalam mendapatkan ASI Ekslusif bisa terpenuhi
sehingga bisa tumbuh bayi-bayi yang sehat dan cerdas yang siap menjadi warga negara Indonesia yang kuat,
sehat dan cerdas.

Download
PP No. 33 Tahun 2012 Tentang ASI
Sumber : http://www.gizikia.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai