Anda di halaman 1dari 10

PEMBINAAN

KORDINATOR DAN SUPERVISOR JUMANTIK TINGKAT DESA


UPTD PUSKESMAS PASAR PANAS KECAMATAN BENUA LIMA
TAHUN 2022
MATERI PELATIHAN KADER JUMANTIK

1. DEMAM BERDARAH DENGUE/ DEMAM DANGUE (DD)


A. DEFINISI
Adalah penyakit infeksi demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegepty. Di hutan virus DHF juga dapat dibawa oleh nyamuk Aedes Albopictus.
B. ETIOLOGI
PENYEBAB: Virus Dengue
VEKTOR (Media penularan) Utama : AEDES AEGYPTI
HOST Utama : Manusia
Virus terdapat pada:
 Penderita DBD
 Tubuh nyamuk yg terinfeksi
1. Ciri fisik nyamuk yang menularkan penyakit DBD
 Menggigit pada pagi (08.00-10.00) dan sore hari (16.00-18.00)
 Menggigit berulang-ulang dan berpindah-pindah antar individu
 Jentiknya berkembang di air jernih atau air hujan
 Jarak terbang rata-rata 40-100m
 Nyamuk bisa hidup sampai 2-3 bulan dengan rata-rata 2 minggu. Suhu udara optimal 280-320C
 Ketinggian wilayah < 1000m dpl
 Berwarna hitam dengan loreng putih (belang-belang berwarna putih) di sekujur tubuh nyamuk.
 Nyamuk betina membutuhkan darah setiap dua hari sekali. Nyamuk betina menghisap darah pada
pagi hari dan sore hari.
 Senang hinggap di tempat gelap dan benda tergantung di dalam rumah.
2. Telur nyamuk Aedes Aegepty mempunyai ciri sebagai berikut :
 Jumlah telur bisa mencapai 100 buah.
 Warna telur hitam dengan ukuran rata-rata 0,8 mm
 Menetas setelah 2 hari terendam air bersih
 Jika tidak ada air maka telur akan tahan menunggu air selama 6 bulan.
3. Jentik nyamuk mempunyai ciri-ciri :
 Gerakan lincah dan bergerak aktif di dalam air bersih dari bawah ke permukaan untuk mengambil
udara nafas lalu kembali lagi ke bawah.
 Memiliki ukuran 0,5 s/d 1 cm
 Jika istirahat jentik terlihat tegak lurus dengan permukaan air.
 Setelah 6-8 hari akan berubah jadi kepompong nyamuk.
4. Kepompong nyamuk aides aigypty memiliki ciri seperti di bawah ini :
 Bergerak lamban di dalam air bersih. Sering berada di permukaan air.
 Memiliki bentuk tubuh seperti koma.
 Setelah usia 1-2 hari maka kepompong siap berubah menjadi nyamuk baru dan siap
mencelakakan umat manusia yang ada di sekitarnya.
SIKLUS NYAMUK AEDES AEGYPTI
Telur (bentuk oval, hitam, bisa mengapung atau
menempel pada dinding permukaan air)

Larva/ jentik ( sering berada di dasar permukaan air, posisi istirahat pada permukaan air membentuk
sudut 450, posisi kepala di bawah)

Pupa / kepompong

Nyamuk Dewasa

SIKLUS PENULARAN DBD

Di dalam Tubuh Nyamuk :


• Virus Dengue berkembangbiak ke seluruh tubuh termasuk ke kelenjar liur
• Bila menggigit orang lain akan dipindahkan Virus Dengue tersebut bersama air liur nyamuk
• Bila menggigit orang yang memiliki kekebalan belum sempurna (umumnya anak-anak) akan menjadi
penderita DBD.
• Nyamuk yang infeksius tsb, seumur hidupnya akan menjadi sumber penularan
Cara Penularan
• Hanya Oleh nyamuk A. Aegypti Betina
• Sumber Virus Dengue :
1. Penderita DBD
2. Tidak Sakit DBD (tapi dalam
darahnya terdapat virus Dengue)
• Orang yang tidak sakit ini mobilitasnya tinggi, menular melalui vektor (A. aegypti)
TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN
 Tempat Penampungan Air (TPA), tempat untuk menampung air untuk keperluan sehari-hari,
seperti tempayan, bak mandi, ember, dll.
 Bukan Tempat Penampungan Air (non-TPA), tempat yang biasa/dapat menampung tapi bukan
untuk keperluan sehari-hari, seperti vas bunga, barang/ban bekas, dll.
 Tempat Penampungan Air Alami ( TPA alami), seperti lubang pohon, pelepah daun, potongan
bambu, dll.

C. TANDA DAN GEJALA

Panas 2-7 hari

Bintik2 Perdarahan

Gejala demam pada DBD adalah khas yaitu sifat demamnya tinggi lebih dari 38.50 C, berlangsung 2-7
hari, tipe demam menyerupai punggung pelana kuda.

Untuk membedakan dengan bintik yang


lainnya, kulit diregangkan, apabila merah itu
hilang.... Bukanlah tanda dari demam
berdarah

Gejala Tambahan Gejala Lanjutan (Perdarahan Spontan)

Ujung jari pucat Nyeri ulu hati


D. PENANGANAN
Bila ditemukan gejala demam berdarah, maka tindakan yang harus dilakukan:
 Pertama

 Lanjutan

Apabila penderita / anak masih panas dengan sebab yang tidak jelas
setelah / belum pernah diobati ( hari ke 3 panas saat ini ), maka waspadai adanya demam berdarah:
1. Mintalah pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya ( lab. Dll )
2. Carilah keterangan apakah ada penderita demam berdarah di sekitar atau penderita demam yang tidak
jelas lainnya
3. Waspadai terjadinya tiba-tiba pucat,lemas dan dingin (syck) atau perdarahan spontan selama panas
belum jelas sebabnya.

E. PEMERIKSAAN SEDERHANA
1. Tourniquet selama 5 menit
( rumpel leed test ) untuk melihat adanya bintik-bintik perdarahan kulit.
2. Cek trombosit ( normal : 150.000 – 400.000 ).
Bila hasilnya pemeriksaan rumpel leed atau trombosit mendukung, segera rujuk ke sarana kesehatan
yang memiliki sarana lebih lengkap dengan adanya sarana transfusi darah.
F. PENCEGAHAN
 Melakukan 3 M plus
 Memantau jentik nyamuk di rumah warga
dan menghitung Angka Bebas Jentik (ABJ) yaitu :
Jumlah rumah bebas jentik x 100%
Jumlah rumah yang diperiksa
ABJ yaitu persentasi rumah yang tidak ditemukan jentik dari 100 rumah yang diperiksa.
 Pemantauan jentik berkala (PJB) setiap 3 bulan sekali
 Penggunaan insektisida atau fogging
 Ikanisasi

 Menggunakan kassa nyamuk atau klambu untuk tidur


 Melaporkan kejadian DBD
 Gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
 Penggunaan bubuk larvasida atau abate

2. JURU PEMANTAU JENTIK (JUMANTIK)


Upaya penanggulangan Demam Berdarah yang tepat guna adalah dengan cara memberantas nyamuk Aedes
aegypti. Untuk menjaga agar kepadatan nyamuk penular yang sudah menurun tidak menjadi tinggi lagi,
diperlukan upaya pemberantasan jentik dengan cara meniadakan sarang nyamuk penular tersebut. Kegiatan
ini disebut “Pemberantasan Sarang Nyamuk”. PSN ini diperlukan peran aktif keluarga/masyarakat melalui
Juru Pemantau Jentik atau JUMANTIK.
Juru pemantau jentik (JUMANTIK ) merupakan ujung tombak Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) yang
dilatih Puskesmas dan bekerja sama dengan Desa/ Kelurahan setempat untuk pemantauan perkembangan
dan keberadaan jentik nyamuk DBD disuatu daerah. G1R1J bertujuan menurunkan angka kasus dan angka
kematian DBD dengan meningkatkan upaya peran serta pemberdayaan masyarakat ditingkat keluarga.
Penekanan Output yang diharapkan dari G1R1J yaitu implementasi PSN 3M plus (Menutup tempat
penampungan air, menguras bak mandi dan memanfaatkan barang bekas, plus upaya pencegahan gigitan
nyamuk) dan mampu mencapai ABJ >95 % dilevel keluarga dan masyarakat serta lingkungan.
A. PENGERTIAN
Juru Pemantau Jentik atau JUMANTIK adalah warga masyarakat setempat yang telah dilatih oleh
petugas kesehatan/puskesmas sehingga mengenal Demam Berdarah dan cara-cara pencegahannya yang
kemudian akan melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk Aedes aegypti.
B. MAKSUD DAN TUJUAN JUMANTIK
 Penularan itu terjadi karena terdapat jentik-jentik/nyamuk
 Adanya jentik-jentik tersebut karena belum semua warga masyarakat membiasakan diri
untuk menjaga kebersihan lingkungannya,
 Oleh sebab itu diperlukan JUMANTIK agar dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan
kepada masyarakat. 
C. SYARAT-SYARAT JUMANTIK
1. Warga masyarakat (RW/RT) setempat.
2. Mengenal/dikenal oleh masyarakat di lingkungannya.
3. Dapat membaca dan menulis.
4. Mau bekerja untuk kepentingan warganya.
5. Sudah mengikuti latihan yang diberikan oleh petugas kesehatan/Puskesmas setempat.
 
D. TUGAS JUMANTIK
1. Mengunjungi rumah di wilayah kerjanya sesuai dengan jadwal kerja.
2. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada keluarga tentang Demam Berdarah dan
pencegahannya.
 Pilih waktu yang tepat untuk berkunjung (saat keluarga sedang santai)
 Mulai pembicaraan dengan menanyakan sesuatu yang sifatnya menunjukkan perhatian kepada
keluarga itu
 Selanjutnya menceritakan peristiwa yang ada kaitannya dengan DBD
 Membicarakan tentang penyakit demam berdarah, cara penularan dll.
 Mengajak bersama-sama memeriksa tempat penampungan air dan barang-barang yang dapat
menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti
 Jika ditemukan jentik, beri penjelasan kepada tuan rumah tentang tempat berkembang biak
nyamuk Aedes aegypti
 Jika tidak ditemukan jentik, maka beri pujian kepada tuan rumah dan beri saran untuk terus
menjaga rumah agar selalu bebas jentik.
3. Melakukan pemeriksaan jentik, mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan jentik tersebut kepada
kepala Puskesmas.
4. Mengikuti bimbingan dan petunjuk petugas kesehatan/Puskesmas.

E. CARA KERJA
1. Tentukan rumah/keluarga yang akan dikunjungi / diperiksa
2. Melakukan kunjungan rumah
3. Melakukan pemeriksaan jentik
4. Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan jentik
F. PERSIAPAN SEBELUM PEMERIKSAAN JENTIK
1. Mencatat daftar keluarga yang ada.
2. Membuat jadwal kunjungan dan menyampaikan kepada petugas Puskesmas.
3. Menyiapkan bahan / peralatan :
 Kartu jentik
 Formulir pemeriksaan jentik
 Senter
 Abate

G. LANGKAH KEGIATAN JUMANTIK


1. Memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan maksud kedatangannya.
3. Mencatat nama KK
4. Memberikan bimbingan & penyuluhan PSN
5. Memeriksa jentik
6. Mencatat hasil pemeriksaan pada :
 kartu jentik
 formulir hasil pemeriksaan.
H. CARA MEMERIKSA JENTIK
1. Periksa bak mandi, tempayan, drum & tempat yg lain
2. Jika tidak tampak tunggu ± 1 menit, bila ada akan muncul ke permukaan
3. Gunakan senter
4. Periksa juga vas bunga, tempat minum burung, kaleng, ban bekas dll.

 Bila ditemukan jentik:


 tunjukkan jentik kepada KK
 jelaskan jentik akan jadi nyamuk
 beri petunjuk cara mencegah
 usahakan dilakukan PSN / abate
 anjurkan untuk PSN teratur
 Anjurkan untuk dipertahankan dan
mengajak keluarga yang lain
 Biladitidak ditemukan jentik
Jentik A. Aegypti
bak penampungan air

 Bila tidak ditemukan jentik

 Sampaikan bahwa pada saat itu

Waspadai Tempat yang jarang terpantau:


• Air yang terjebak di talang air
• Air pada vas bunga, tampungan kulkas dan alat rumah tangga lainnya yang menampung air
• Pagar rumah yang terdapat air yang terjebak (pagar bambu dll)
• Rumah kosong dan fasilitas umum yang tidak ada penghuninya sehingga air tidak pernah diganti.
I. SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
 Yang Dicatat Oleh Jumantik
 Catat dan paraf hasil pemeriksaan ke kartu jentik
 Serahkan ke KK
 Seminggu kemudian akan dilihat lagi
 Cara Mencatat dan Melaporkan Hasil Pemeriksaan Jentik:
 Tulis nama Desa, RT & RW yang akan dilakukan pemeriksaan jentik
 Tulis nama keluarga
 Bila ditemukan jentik tulislah tanda (+) dan bila tidak ditemukan tulislah tanda (-)
 Tulis hal-hal yang perlu diterangkan pada kolom keterangan, seperti rumah/kavling kosong,
penampungan air hujan, dll
 Melaporkan hasil pemeriksaan jentik ke Puskesmas sebulan sekali
Materi 3: PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)
Adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk mencegah penyakit
DBD yang disertai pemantauan hasil-hasilnya secara terus menerus.
GERAKAN 3M PLUS

1. Menutup adalah memberi tutup yang rapat pada tempat-tempat penampungan air
2. Menguras adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air
3. Mengubur adalah memendam di dalam tanah, sampah atau benda yang tidak berguna untuk memiliki
potensi menjadi tempat nyamuk aedes agepty bertelur

KEGIATAN PENCEGAHAN
 Menggunakan obat anti nyamuk
 Menggunakan kelambu saat tidur
 Menanam pohon dan binatang yang dapat mengusir/memakan nyamuk dan jentik
 Menghindari daerah gelap di dalam rumah agar tidak ditempati nyamuk dengan mengatur
ventilasi dan pencahayaan
 Memberi bubuk larvasida
 Tidak menggantung pakaian

Anda mungkin juga menyukai