Anda di halaman 1dari 9

TOPIK V

PENETAPAN KADAR NaCl

1.1 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mengetahui metode yang digunakan dalam menetapkan kadar Natrium
Klorida
2. Mengetahui kadar Natrium Klorida dalam sampel

1.2 DASAR TEORI


Argentometri adalah suatu metode titrasi yang didasakan atas reaksi
pembentukan endapan dari komponen zat uji dengan titran (Suwarni, 2008).
Titrasi ini pada dasarnya adalah titrasi yang melibatkan reaksi pengendapan.
Reagen yang umum digunakan adalah perak nitrat (AgNO 3), membutuhkan
ion Ag+ sehingga disebut metode Argentometri. Metode ini umum digunakan
untuk penetapan kadar halogenida atau senyawa-senyawa yang dapat
membentuk endapan dengan AgNO 3 pada suasana tertentu (Susanti dkk.,
2010)
Argentometri digunakan untuk penetapan kadar ion halida, anion yang
dapat membentuk endapan garam perak, atau untuk penetapan kadar perak
itu sendiri. Oleh karena garam perak peka terhadap cahaya, maka pengaruh
matahari langsung atau sinar neon harus dihindari (Suwarni, 2008). Reaksi
yang mendasari titrasi argentometri adalah :
AgNO3 + Cl- AgCl(s) + (NO3)- (Gandjar, 2007)
Titrasi pengendapan termasuk golongan prosedur kombinasi ion.
Titrasi pengendapan didasarkan atas terjadinya pengendapan kuantitatif yang
dilakukan dengan penambahan larutan pengukur yang diketahui kadarnya
pada senyawa (larutan) yang hendak ditentukan. Titik akhir titrasi tercapai
bila semua bagian titran sudah membentuk endapan (Roth, 1985)
1.3 ALAT BAHAN

a. ALAT

 Kerta oerkamen
 Sendok tanduk
 Timbangan Digital
 Pipet tetes
 Pipet ukur
 Ball filler
 Beaker Glass
 Batang Pengaduk
 Oven
 Erlenmayer
 Buret
 Statif
 Labu ukur
 Corong Kaca

b. BAHAN
 NaCl
 AgNO3
 Air bebas CO 2
 Indikator Kalium Kromat

1.4 PROSEDUR KERJA

1.1 PENYIAPAN LARUTAN


1.1.1 Pembuatan Air Bebas CO 2 ( FI.ed.IV Hal 1124)

Disiapkan Aquadest

Disaring dengan menggunakan kertas saring


Ditempatkan di dalam beaker Glass

Dididihkan selama 5 menit atau lebih diatas penangas air

Beaker Glass ditutup dengan aluminium foil

Ditunggu hingga air dingin

1.1.2 Pembuatan Larutan Standar Perak Nitrat 0,1 N


 Perhitungan :
Larutan ini digunakan dalam standarisasi dan penetapan
kadar NaCl
a) Untuk Standarisasi Perak Nitrat
Diketahui : V NaCl = 10 mL
N NaCl = 0,1 N
N AgNO3 = 0,1 N
Ditanyakan : VAgNO3 ………….?
Jawab :
AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
 M NaCl = N : ek
= 0,1 N : 1
= 0,1 M
 mol NaCl =M x V
= 0,1 M x 0,01 L
=10-3 mol = 1 mmol
 Dari reaksi diperoleh bahwa :

mol AgNO3 = mol NaCl


=1 mmol
 V AgNO3 = mol : M
= 1 mmol : 0,1 M
= 10 mL (Untuk 1 kali Titrasi)
Karena dilakukan 3 kali titrasi maka diperlukan 3 x 10
mL = 30 mL larutan AgNO 3

b) Untuk Penetapan Kadar NaCl


Diketahui : massa NaCl = 100 mg
V NaCl = 25 mL
BM NaCl = 58,44 gram/mol
N AgNO3 = 0,1 N
BM AgNO3 = 170 gram/mol
Ditanyakan : VAgNO3 ………….?
Jawab :
AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
 mol NaCl = massa : BM
= 100 mg : 58,44 gram/mol
=1,7112 x 10-3 mol = 1,7112mmol
 Dari reaksi diperoleh bahwa :

mol AgNO3 = mol NaCl


=1,7112 mmol
 V AgNO3 = mol : M
= 1,7112 mmol : 0,1 M
= 17,112 mL (Untuk 1 kali Titrasi)

Karena dilakukan 3 kali titrasi maka diperlukan 3 x


17,112 mL = 51,336 mL larutan AgNO 3. Jadi total
AgNO3 yang diperlukan per kelompok adalah 30 mL +
51,336 mL = 81,336 mL ( Untuk memudahkan dibuat
100 mL). Dimana , M = massa x 1000
BM V
0,1 M = 100 mg x 1000
170 gram/mol 100 mL
Massa = 1,7 gram
 Pembuatan :
Ditimbang 1,7 gram AgNO3 pada kaca arloji

Dipindahkan ke dalam beaker glass

Ditambahkan air bebas CO2 secukupnya

Diaduk Hingga Larut

Dipindahkan ke labu ukur 100 mL

Ditambahkan air bebas CO2 sampai tandaa batas

Digojok Homogen

1.1.3 Pembuatan Indikator Kalium Kromat 5 % b/v


 Perhitungan :
Indikator ini diperlukan dalam Standarisasi AgNO 3 dan
penetapan kadar NaCl
- Untuk Standarisasi diperlukan 3 mL ( masing-masing 1
mL untuk 1 kali titrasi, dilakukan 3 x titrasi).
- Untuk Penetapan Kadar diperlukan 3 mL ( masing-
masing 1 mL untuk 1 kali titrasi, dilakukan 3 x titrasi).

Jadi Untuk 1 Kelompok diperlukan 3 mL + 3 mL = 6 mL


indikator Kalium Kromat. (Untuk memudahkan dibuat 10
mL)
Digunakan indikator kalium Kromat 5 % b/v = 5 gram
100 mL
Dibuat larutan indikator 10 mL , jadi massa Kalium Kromat
yang diambil adalah : 10 mL x 5 gram = 0,5 gram
Kalium Kromat
100 mL
 Pembuatan :
Ditimbang 0,5 gram Kalium Kromat

Dipindahkan ke dalam beaker glass

Ditambahkan air bebas CO2 secukupnya

Diaduk Hingga Larut

Dipindahkan ke labu ukur 10 mL

Ditambahkan air bebas CO2 sampai tandaa batas

Digojok Homogen

1.1.4 Pembuatan Larutan NaCl 0,1 N


 Perhitungan :
Diperlukan NaCl 0,1 N sebanyak 10 mL untuk 1 kali
standarisasi AgNO3 , dilakukan 3 kali titrasi, jadi diperlukan
total larutan NaCl = 3 x 10 mL = 30 mL
(Untuk memudahkan dibuat 50 mL)
 M NaCl = N : ek
= 0,1 N : 1
= 0,1 M
 mol NaCl =M x V
= 0,1 M x 0,05 L
=5 x 10-3 mol = 5 mmol
 mol NaCl = massa : BM

massa NaCl = mol NaCl x BM


= 5 mmol x 58,5 gram/mol
= 292,5 mg
 Pembuatan :

Ditimbang 292,5 mg NaCl yang sudah dikeringkanpada


suhu 3000C selama 2 jam

Dipindahkan ke dalam beaker glass

Ditambahkan air bebas CO2 secukupnya

Diaduk Hingga Larut

Dipindahkan ke labu ukur 50 mL

Ditambahkan air bebas CO2 sampai tandaa batas

Digojok Homogen

1.2 STANDARISASI LARUTAN PERAK NITRAT

Dipipet 10 mL larutan NaCl 0,1 N , dimasukkan dalam


Erlenmayer

Ditambahkan 1 mL indikator kalium kromat 5 % b/v


Dititrasi dengan menggunakan larutan AgNO 3 sampai
terbentuk endapan AgCl dan larutan menjadi berwarna merah
kecoklatan

Dicatat Volume AgNO3 yang digunakan

Langkah diatas dilakukan 3 kali

1.3 PENETAPAN KADAR NaCl

Ditimbang 100 mg NaCl dengan seksama dalam beaker glass

Ditambahkan 25 mL air , diaduk sampai larut

Dipindahkan ke dalam erlenmayer

Ditambahkan 1 mL indikator kalium kromat 5 % b/v

Dititrasi dengan menggunakan larutan AgNO 3 hingga


terbentuk warna merah kecoklatan

Dicatat Volume AgNO3 yang digunakan

Langkah diatas dilakukan 3 kali


1.5 HASIL PENGAMATAN

Anda mungkin juga menyukai