KELAS RA
KELOMPOK 4
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “Obat-Obatan Sistem Perkemihan” ini tepat waktu. Makalah ini kami
buat untuk pemenuhan tugas pada mata kuliah Farmakologi Keperawatan.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Terutama kepada Ibu Dr. dr.
Andi Julia Rifiana, M. Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Farmakologi
Keperawatan atas segala bimbingan dan arahan yang telah diberikan
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini baik dari segi materi maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi utamanya dalah untuk keseimbangan cairan dan elektrolit. Fungsi lainnya
untuk pengeluaran toksin hasil metabolisme, seperti komponen-komponen
nitrogen khusunya urea dan kreatinin. Organ-organ yang menyusun sistem
perkemihan terdiri atas ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra.
1) Struktur Ginjal
Ginjal dibungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa.
Bagian paling luar ginjal disebut korteks, bagian tengah disebut
medulla dan bagian dalam disebut pelvis. Ginjal dibungkus oleh
jaringan ikat longgar (kapsula). Hilus adalah batas bagian dalam
ginjal yang cekung sebagai pintu masuk pembuluh darah limfatik,
ureter, dan saraf. Pelvis renalis berbentuk corong, menerima urine
yang diproduksi ginjal.
2) Pembungkus Ginjal
Ginjal dilapisi oleh kapsula adiposa yang merupakan massa
jaringan lemak yang tertutup oleh suatu lamia khusus dari fasia
subserosa (facia renalis) yang terdapat di antara lapisan dalam dari
fasia profunda dan stratum fasia subrerosa internus yang terpecah
menjadi dua bagian yaitu lamelia anterior dan posterior.
3) Struktur Mikroskopis Ginjal
Nefron merupakan satuan fungsional ginjal, berjumlah 1,3 juta
yang selama 24 jam menyaring 170 liter darah dari arteri renalis.
Lubang-lubang yang teradpat pada piramida ginjal masing-masing
membentuk simpul satu badan malphigi yang disebut glomerulus.
Setiap nefron berasal dari berkas kapiler yang teridiri dari:
a) Glomerulus, yaitu tempat terjadinya penyaringan sebagai
tahapan awal dalam proses pembentukan urine. Gulungan
kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda
disebut kapsula bowman.
b) Tubulus Proximal Konvulta, memiliki panjang mencapai 15
mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang menghadap
lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitelium kuboid yang
kaya akan mikrovilus dan memperluas area permukaan
lumen.
c) Ansa Henle, berbentuk lurus dan tebal, diteruskan ke
segmen tipis lalu ke segmen tebal panjangnya 2-14 mm.
Klorida secara aktif diserap kembali kecabang asendens
ansa henle dan natrium bergerak secara pasif untuk
mempertahankan kenetralan listrik.
d) Tubulus Distal Konvulta, memiliki panjang 5 mm dan
membentuk segmen terkahir nefron, bersentuhan dengan
dinding arteriol aferen yang mengandung sel-sel yang
termodofikasi disebut makula densa yang berfungsi sebagai
suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion
natrium.
e) Duktus Koligen Medulla, memiliki kemampuan
mereabsorbsi dan menyekresi kalium. Pengaturan secara
halus ekskresi natrium urine dengan aldosterone yang
paling berperan terhadap reabsorbsi natrium.
4) Peredaran Darah Ginjal
Arteri renalis adalah percabagan aorta abdomen yang mensuplai
masing-masing ginjal dan masuk ke hilus melalui cabang anterior
dan posterior yang membentuk arteri-arteti interlobaris yang
mengalir di antara piramida ginjal. Arteri Arkuata berasal dari
arteri interlobaris pada area pertemuan antara korteks dan medulla.
Arteri interlobularis merupakan percabangan arteri arkuata disudut
kanan dan melewati korteks. Arteriol aferen berasal dari arteri
interlobularis. Satu arteriol aferen membentuk sekitar 50 kapiler
yang membentuk glomerulus. Arteriol aferen meninggalkan setiap
glomerulus dan membentuk jarring-jaring kapiler lain. Kapiler
peritubular yang mengelilingi tubulus proksimal dan distal untuk
memberi nutrient pada tubulus tersebut dan mengeluarkan zat-zat
yang direabsorbsi. Arteriol eferen dari glomerulus pada nefron
jukstaglomerular memiliki perpanjangan pembuluh kapiler panjang
yang disebut vasa recta yang masuk ke dalam piramida medulla.
Kapiler peritubular mengalir ke dalam vena korteks yang kemudian
menyatu dan membentuk vena interlobularis. Vena arkuata
menerima darah dari vena interlobularis dan bermuara ke dalam
vena interlobaris yang bergabung untuk bermuara ke dalam vena
renalis.
5) Persarafan Ginjal
Saraf ginjal kurang lebih terdiri dari 15 ganglion. Ganglion ini
membentuk pleksus renalis yang berasal dari cabang yang
terbawah dan diluar ganglion pleksus seliaka, pleksus akustikus
dan bagian bawah splenikus. Plekus renalis bergabung dengan
pleksus spermatikus dengan cara memberikan beberapa serabut
yang dapat menimbulkan nyeri pada testis pada kelanan ginjal.
Gambar 2.3 Struktur Ginjal
b. Ureter
Ureter merupakan saluran yang berbentuk tabung dari ginjal ke vesika
urinaria, panjangnya 25-30 cm dengan diameter 6 mm mulai dari pelvis
renal setinggi lumbal ke-2. Posisi ureter miring dan menyempit di 3 titik,
yaitu di titik asal ureter pada pelvis ginjal, titik saat melewati pinggiran
pelvis dan titik pertemuan dengan kandung kemih. Ureter terdiri dari 3
lapisan yaitu epitel mukosa, bagian tengah lapisan otot polos dan lapisan
fibrosa. Berdasarkan tempatnya, ureter terbagi menjadi:
1) Pars abdominalis ureter: dalam cavum abdomen ureter terletak di
belakang peritoneum sebelah media anterior muskulus psoas
mayor dan ditutupi oleh fasia subserosa.
2) Pars pelvis ureter: pars pelvis ureter berjalan pada bagian dinding
lateral dari cavum pelvis sepanjang tepi anterior dari incisura
ischiadica mayor dan tertutup oleh peritoneum.
Ureter Pria dan Wanita
1) Ureter pada pria: terdapat dalam fisura seminalis bagian atasnya
disilang oleh ductus deferens dan dikelilingi olek pleksus vesikalis,
berjalan oblique sepanjang 2 cm di dalam dinding kandung kemih
pada sudut lateral dari trigonum vesika.
2) Ureter pada wanita: terdapat dibelakang fosa ovarika berjalan ke
bagian medial dan kedepan bagian lateralis serviks uterus, bagian
atas vagina untuk mencapai fundus vesika urinaria.
Pembuluh darah yang memperdarahi ureter adalah arteri renalis, arteri
spermatika interna, arteria hipogastrica, arteria vesicalis inferior.
Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior,
pleksus pelvis. Sepertiga dari ureter terisi oleh sel-sel saraf yang bersatu
dengan rantai eferens dan nervus vagus.
c. Vesika Urinaria
Kandung kemih merupakan organ berongga dan berotot yang berfungsi
menampung urine sebelum dikeluarkan melalui uretra. Terletak pada
rongga pelvis, pada laki-laki kandung kemih berada di belakang simfisis
pubis dan di depan rectum, sedangkan pada wanita berada di bawah uterus
dan di depan vagina.
Dinding kandung kemih, terdiri dari 4 lapisan yaitu:
1) Serosa adalah lapisan terluar, merupakan perpanjangan lapisan
peritoneal rongga abdominopelvis dan hanya ada di bagian atas
pelvis.
2) Otot detrusor adalah lapisan tengah, tersusun dari berkas-berkas
otot polos yang satu sama lain saling membentuk sudut.
3) Submukosa adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah
mukosa dan menghubungkannya dengan muskularis.
4) Mukosa adalah lapisan terdalam, merupakan lapisan epitel yang
tersusun dari epitelium transisional.
d. Uretra
Gambar 2.4 Perbedaan Letak Ureter, Vesika Urinaria dan Uretra pada Pria dan Wanita
b. Metamin
1) Indikasi
2) Kontraindikasi
3) Dosis dan Sediaan Obat
4) Efek Samping
5) Mekanisme
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA